• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK ANGGOTA PADUAN SUARA EFRATA GKI PONDOK TJANDRA INDAH SIDOARJO MENGGUNAKAN MEDIASOFTWARE SIBELIUS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK ANGGOTA PADUAN SUARA EFRATA GKI PONDOK TJANDRA INDAH SIDOARJO MENGGUNAKAN MEDIASOFTWARE SIBELIUS."

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Natalia Jennifer Lourencia NIM 12208244016

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

Nmra

'. Nahlia Jennifer Lourencia

NIM

: 722082444rc

Progrm Studi

Fakiltas

menyatakan pengetahuan kecuali ba

tata cara dan

menjadi tanggung

Negeri Yoryakarta

.

Sepanjang orang lain, mengikuti

;

sepenuhnya

Yogyakarta, 14 Juni 2016 Penulis,

(rw

Natalia Jernifer Lourencia NIM 122082M016 i.

i.

t

? 1.. i:: q li

.:

;:.

.)

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Orang tua tercinta Papa Ferry Harison dan Mama Jeane Amelia Ke empat adik tercinta Franco Jason Nadovesa, Shaloom Justin Fernando,

Shelomita Jacqueline Gabriella, dan Ken Jovano Imanuel Yang terkasih Oma Henny, Tendy, Om yie, Tante ya, Om noris

Emanuel Wikandaru Guna Saputra

Sahabat tersayang Pretty Deborah dan Lidia Asti, Violet Vocal UNY

(6)

vi MOTTO

” Be a candle, be a light , be a twinkle in

the dark, be an inspiration and make a big

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih. Berkat kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Notasi Balok Anggota Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah Sidoarjo Menggunakan Media Software sibelius” ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang penulis miliki dalam penulisan tugas akhir skripsi ini.

Berbagai bimbingan, dorongan dan semangat penulis dapatkan dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir skripsi ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Hanna Sri Mudjilah, M.Pd selaku dosen pembimbing I atas kesabaran dan kebijaksanaannya dalam membimbing penulis hingga tugas akhir skripsi ini dapat diselesaikan.

2. H.T. Silaen, S.Mus, M.Hum selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, arahan serta masukan yang diberikan kepada penulis selama proses penyusunan tugas akhir skripsi ini.

3. Paula Cindy I. Lekatompessy selaku dirigen dan pelatih tetap paduan suara Efrata di GKI Pondok Tjandra Indah atas kerjasamanya yang baik selama proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. 4. Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah atas kesediannya untuk

bekerja sama dalam proses penelitian yang telah dilaksanakan.

5. Komisi musik gereja dan majelis GKI Pondok Tjandra Indah yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di GKI Pondok Tjandra Indah Sidoarjo.

(8)

maupun unfuk para pembaca guna menambah masukan dan tambahan wawasan pada umumnya.

Yogyakarta, 14 Juni 2016 Penulis,

NW

Natali_a Jenqi&r l/ourencia

NIM 12208244fi16 n

k

ffi. &..

si

ivr

Hn'

(9)

ix DAFTAR ISI

Cover ... i

Persetujuan ... ii

Pengesahan ... iii

Pernyataan... .... iv

Persembahan... v

Motto... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... xi

Daftar Tabel... xii

Daftar Lampiran... xiii

Abstrak... xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasann Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran... 11

B. Teori Musik ... 14

C. Paduan Suara ... 19

D. Software sibelius ... 22

E. Penelitian yang Relevan ... 23

F. Kerangka Berfikir ... 24

G. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III. METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian ... 28

(10)

x

C. Subjek Penelitian... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ... 34

E. Analisis Data ... 36

F. Indikator Keberhasilan Tindakan ... 37

G. Validitas Instrumen ... 37

H. Validitas Data ... 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan... 69

C. Keterbatasan Penelitian... 72

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... ... 73

B. Rencana Tindak Lanjut ... 74

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Notasi Balok ... 15

Gambar 2 Gerakan Melodi dalam sebuah Kalimat Musik ... 16

Gambar 3 Akor dalam tangga nada C Mayor ... 17

Gambar 4 Pembagian Range Suara ... 20

Gambar 5 Siklus PTK model John Elliot ... 31

Gambar 6 Rumus penghitungan nilai peserta didik ... 36

Gambar 7 Rumus penghitungan selisih rata-rata ... 36

Gambar 8 Grafik Hasil Tes kemampuan membaca notasi balok... 69

Gambar 9 Sesi PRA SIKLUS... 134

Gambar 10 Latihan membaca partitur secara kelompok... 134

Gambar 11` Latihan kelompok dengan didampingi pemateri... 135

Gambar 12 Presentasi latihan secara berkelompok... 135

Gambar 13 Suasana kelas saat penyampaian materi... 136

Gambar 14 Suasana latihan bersama kolaborator... 136

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 01 Hasil Tes kemampuan membaca notasi balok anggota paduan suara pada pra siklus ... 43 Tabel 02 Hasil Tes kemampuan membaca notasi balok anggota paduan

suara pada siklus 1 ... 54 Tabel 03 Hasil Tes kemampuan membaca notasi balok anggota paduan

suara pada siklus 2 ... 66 Tabel 04 Hasil Tes kemampuan membaca notasi balok anggota paduan

suara pra siklus, siklus 1, siklus 2 ... 68 Tabel 05 Daftar nilai rata-rata anggota paduan suara pra siklus, siklus 1,

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat permohonan ijin penelitian ... 80

Lampiran 2 Surat ijin dari ketua jurusan ... 81

Lampiran 3 Surat ijin dari fakultas ... 82

Lampiran 4 Surat ijin penelitian dari lembaga ... 83

Lampiran 5 Surat keterangan pengambilan data ... 84

Lampiran 5 Surat Validasi instrumen... 85

Lampiran 6 RPP Siklus 1... 96

Lampiran 7 RPP Siklus 2 ... 103

Lampiran 8 Butir Soal dan Rubrik Penilaian ... 110

Lampiran 8 Daftar penilaian tes kemampuan membaca notasi balok ... 120

Lampiran 9 Lembar observasi... 126

Lampiran 10 Dokumentasi kegiatan... 134

Lampiran 11 Partitur lagu Locus Iste... 138

(14)

xiv

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK ANGGOTA PADUAN SUARA EFRATA GKI PONDOK TJANDRA INDAH SIDOARJO MENGGUNAKAN MEDIASOFTWARE SIBELIUS

Oleh :

Natalia Jennifer Lourencia 12208244016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya peningkatan kemampuan membaca notasi balok pada anggota Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah menggunakan software sibelius. Permasalahan penelitian ini adalah kurangnya kemampuan anggota paduan suara Efrata untuk membaca partitur lagu yang dituliskan dalam notasi balok.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: a) perencanaan, b) implementasi tindakan, c) observasi, dan d) refleksi. Subjek penelitian ini adalah anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan tes. Instrumen penilaian yang digunakan adalah partitur yang dituliskan dalam notasi balok. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas hasil, proses, demokratis, katalitik, dialogik dan rater. Teknik analisis data dilakukan dengan cara persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan membaca notasi balok pada anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah menggunakan media software sibelius. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan membaca dan menyanyikan partitur yang dituliskan dalam notasi balok dengan hasil pada siklus I sebanyak 16 responden (80%) kemudian pada siklus II menjadi20 responden (100%).

(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(16)

pengiring, seperti yang diungkapkan juga oleh tim BPMS GKI (2012 :1),

“ Bahwa dalam ibadah, hampir semua kebaktian minggu melibatkan

unsur musik baik musik vokal maupun musik instrumental “. Begitu pentingnya keberadaan musik di dalam gereja, sehingga Martin Luther, tokoh gereja protestan era reformasi menyatakan bahwa gereja yang baik adalah gereja yang bernyanyi.

(17)

GKI Pondok Tjandra Indah merupakan sebuah gereja kristen protestan yang terdapat di wilayah sinode GKI jawa Timur. Gereja ini terletak di kabupaten Sidoarjo tepatnya di Perumahan Pondok Tjandra Indah Jl. Taman Asri Utara no. 1 Waru, Sidoarjo. Gereja ini memiliki beberapa jenis paduan suara antara lain paduan suara anak (PS.YERICHO), paduan suara pemuda (PS. EFRATA), paduan suara wanita (PS. HOSANA), paduan suara pria (PS. IMANUEL) serta paduan suara lansia (PS. GLORIA), paduan-paduan suara ini menjadi bagian dari pelayanan musik gereja di GKI Pondok Tjandra Indah yang memiliki tugas untuk melayani di setiap bagian ibadah gereja tiap minggunya. Sesuai dengan tugas utamanya yaitu membantu jemaat menyanyikan liturgi nyanyian jemaat maka sudah seharusnya anggota paduan suara gereja memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan jemaat gereja pada umumnya seperti misalnya kemampuan membaca notasi musik, menguasai teknik vokal yang baik dan sebagainya namun sangat disayangkan tidak semua anggota paduan suara di GKI Pondok Tjandra Indah memiliki kemampuan tersebut .

(18)

Paduan suara Efrata juga sering terlibat dalam bentuk pelayanan gerejawi lainnya seperti misalnya ibadah Pemberkatan pernikahan, ibadah Jumat Agung, ibadah Paskah, ibadah Natal, ibadah Tahun Baru serta ibadah-ibadah momentum lainnya. Paduan suara Efrata juga dahulu sering mengikuti perlombaan paduan suara baik antar gereja maupun lomba paduan suara yang diadakan oleh lembaga atau komunitas diluar gereja. Namun kondisi yang sekarang terjadi adalah paduan suara Efrata mengalami hambatan untuk berkembang ke arah yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi yang sebelumnya. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu antara lain yang pertama, terjadinya regenerasi anggota di dalam paduan suara Efrata. Regenerasi anggota memang sudah layak dan seharusnya terjadi di dalam keanggotaan sebuah paduan suara tetapi regenerasi tersebut tentu akan merubah kualitas paduan suara tersebut, menjadi lebih baik atau malah sebaliknya. Hal itu juga yang dialami oleh paduan suara Efrata, regenerasi yang terjadi di dalam tubuh anggota paduan suara Efrata tidak membawa paduan suara ini bergerak ke arah yang lebih baik namun justru menjadikan paduan suara Efrata terhambat untuk berkembang, ini terjadi karena tidak adanya kontrol yang ketat pada saat penyeleksian anggota baru sehingga pelatih harus selalu memberikan pelatihan dasar lagi bagi para anggota yang baru bergabung dalam paduan suara ini.

(19)

nyanyian-nyanyian pujian yang akan dibawakan oleh paduan suara Efrata. Selain menjadi pemimpin nyanyian liturgi jemaat dalam setiap ibadah, tugas paduan suara adalah juga memberikan persembahan pelayanan pujian. Pelayanan pujian ini dimaksudkan agar jemaat yang hadir semakin dikuatkan dalam imannya melalui lirik-lirik pujian yang dinyanyikan oleh kelompok paduan suara. Dalam pelayanan pujian, lagu-lagu yang dibawakan biasanya bukan merupakan lagu-lagu dari bagian liturgi nyanyian jemaat tetapi biasanya menggunakan lagu-lagu klasik rohani, pop rohani, etnik rohani yang telah di aransemen ulang sesuai dengan kebutuhan paduan suara tersebut. Tidak adanya arranger menyebabkan keterbatasan dalam hal perbendaharaan lagu pujian yang dimiliki oleh Paduan Suara Efrata. Perbendaharaan lagu yang terbatas menimbulkan rasa bosan dan malas berlatih dalam diri anggota Paduan Suara Efrata. Lagu-lagu dengan aransemen lawas dirasa membosankan untuk dipelajari kembali karena para anggota paduan suara Efrata merasa sudah mampu untuk menyanyikan aransemen tersebut. Sebenarnya masalah aransemen lagu ini telah dengan mudah diatasi, yaitu dengan cara membeli partitur paduan suara melalui internet yang memiliki status public domain

(20)

kemampuan anggota paduan suara Efrata dalam hal kemampuan membaca notasi balok.

(21)

terjadi di dalam paduan suara Efrata, hal ini membuat kondisi paduan suara Efrata tidak mengalami kemajuan yang berarti.

Berdasarkan permasalahan inilah peneliti ingin meneliti tentang kemampuan anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah dalam hal membaca notasi balok. Selain itu peneliti juga ingin membantu paduan suara Efrata untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balok menggunakanmedia software sibelius. Diharapkan melalui penelitian ini kemampuan membaca notasi balok anggota paduan suara Efrata mengalami peningkatan sehingga mereka dapat berkembang ke arah yang lebih baik lagi, baik dalam posisi sebagai pemimpin nyanyian jemaat dalam liturgi ibadah maupun sebagai pembawa persembahan pujian dalam pelayanan di gereja.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa permasalahan yang sedang dihadapi oleh paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah, Sidoarjo yaitu antara lain :

1. Proses regenerasi anggota PS. Efrata tidak melalui seleksi yang ketat. 2. Tidak adanya arranger yang mengaransemen lagu-lagu pujian yang

akan dinyanyikan oleh PS. Efrata.

(22)

4. Rasa malas, jenuh dan bosan dari anggota PS.Efrata untuk berlatih rutin tiap minggunya.

5. Kurangnya kemampuan anggota PS.Efrata dalam membaca partitur yang menggunakan notasi balok.

C. Batasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul seperti yang disebutkan diatas dan agar pembahasan substansi penelitian tidak melebar maka peneliti membatasai masalah yang akan diteliti hanya seputar kurangnya kemampuan anggota paduan suara Efrata dalam hal membaca partitur yang menggunakan notasi balok.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah upaya peningkatan kemampuan membaca notasi balok pada anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah menggunakanmedia software sibelius?

E. Tujuan Penelitian

(23)

kemampuan anggota paduan suara Efrata dalam membaca notasi balok dengan menggunakan media software sibelius

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis :

Memperluas pengetahuan tentang pembelajaran notasi balok dengan menggunakan media pembelajaran software sibelius.

2. Manfaat praktis : a. Manfaat bagi peneliti :

Menambah wawasan keilmuan dalam pemanfaantan software sibeliussebagai media pembelajaran dalam bidang musik.

b. Manfaat bagi Anggota Paduan Suara :

1) Meningkatkan kemampuan membaca partitur yang menggunakan notasi balok.

2) Menambah materi pengetahuan tentang pembelajaran teori musik c. Manfaat bagi Pelatih dan Dirigen Paduan Suara :

1) Memperoleh masukan baru dalam hal menggunakan media pembelajaran sebagai upaya peningkatan kemampuan membaca notasi balok.

(24)

suara Efrata untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan saat melatih.

d. Manfaat bagi Lembaga :

(25)

11 BAB II KAJIAN TEORI

A. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Sadiman, dkk., 2006: 6). Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 1996: 3). AECT (Association of education and communication technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (Koyo K., dkk, 1985: 42). Sedangkan menurut Sanaky (2013 : 3) Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

(26)

(e). Faktor lain dalam proses pembelajaran adalah umpan baik yang merupakan manifestasi berupa pertanyaan, jawaban dan pesilangan pendapat dari pembelajar maupun dari pengajar.

Media dalam proses pembelajaran memiliki tujuan serta manfaat yang sangat penting untuk membantu kelancaran proses pembelajaran dan efektivitas pencapaian hasil belajar. Tujuan penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran menurut Sanaky (2013: 5) yaitu antara lain untuk (1). mempermudah proses pembelajaran di kelas, (2). meningkatkan efisiensi pembelajaran, (3). menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar serta (4). membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut Hamalik seperti yang dikutip oleh Sukiman (2012: 41), menggunakan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada peserta didik. Selanjutnya diungkapkan juga bahwa penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran), kehadiran media dalam sebuah proses pembelajaran juga dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman peserta didik, penyajian data atau informasi lebih menarik dan terpercaya, serta memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.

(27)

alat inderanya dalam proses pembelajaran. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Belajar dengan menggunakan indera ganda pandang dan dengar (audio-visual) akan memberikan keuntungan yang lebih bagi peserta didik. Media pembelajaran berbasis audio-visual adalah media penyaluran pesan dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan (Sukiman 2012: 184). Secara umum media audio-visual

menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki efektivitas yang tinggi daripada media visual atau audio saja. Dan berdasarkan penelitian dari Levie serta pemaparan konsep dual coding hypothesis dari Paivio (Sukiman 2012 : 31) media pembelajaran berbasis audio-visual dapat memberikan keuntungan besar bagi peserta didik. Peserta didik akan belajar lebih banyak daripada jika materi pelajaran hanya disajikan dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar.

(28)

B. Teori Musik

Seni musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe 2003: 288). Secara etimologis, istilah musik berasal dari bahasa Yunani, Mousike, yang berarti ilmu tentang penyusunan melodi. Menurut Mudjilah (2010: 5) Musik adalah suatu susunan tinggi-rendah nada yang berjalan dalam waktu. Hal ini dapat dilihat dari notasi musik yang menggambarkan besarnya waktu dalam arah horizontal dan tinggi-rendah nada dalam arah vertikal. Dalam dunia pendidikan terdapat sebuah cabang ilmu yang mempelajari kajian tentang susunan unsur-unsur di dalam musik yaitu ilmu Teori Musik.

Teori musik merupakan ilmu dasar yang seharusnya wajib dikuasai oleh setiap orang yang bergerak di bidang musik agar tercipta sebuah pemahaman yang sama serta selaras akan susunan unsur-unsur musik. Hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh Banoe (2013: 92) yaitu “ Tujuan kelas khusus teori musik adalah mempersamakan persepsi atas berbagai

istilah dan terminologi musik lainnya secara umum serta pemahaman atas

berbagai cabang ilmu pengetahuan musik lainnya”.

Menurut Surmani,dkk(Tt), unsur-unsur yang dipelajari dalam teori musik antara lain The staff, Notes and Pitches, Treble and bass clef, Grand staff, Ledger lines, note values, measure, bar line and double bar, Time

(29)

signs, tempo marks, articulation, flat and sharp sign, inteval, key

signature, chord. Dan atau seperti menurut Mudjilah (2010) ada empat unsur utama yang dipelajari dalam teori musik antara lain :

1. Notasi musik

Notasi dikenal dalam dua macam bentuk yaitu notasi angka dan notasi balok. Menurut Banoe (2003 : 299) notasi balok adalah tulisan musik dengan menggunakan lima garis dasar guna menunjukan tinggi-rendah suatu nada dan notasi angka adalah tulisan musik yang menggunakan angka sebagai satuan ukuran jenjang nada. Not balok dalam bahasa Indonesia berasal dari pengaruh bahasa Belanda noten balk yaitu notasi musik yang menggunakan lima garis horizontal untuk menempatkan titi nada. Sedangkan menurut Sudjana (1976: 11) Notasi balok adalah tanda yang dipergunakan untuk menyatakan sebuah lagu atau nyanyian pada seni suara vokal dan instrumental yang dinyatakan dengan huruf yaitu huruf c, d, e, f, g, a, dan b.

(30)

2. Melodi

[image:30.595.160.518.375.428.2]

Kusumawati (2011: 34) menjelaskan melodi sangat erat kaitannya dengan pola ritme karena di dalamnya terdapat unsur pola ritme. Dalam melodi juga terdapat pitch (tinggi-rendah nada) dan intervals (lompatan nada). Sedangkan menurut Mudjilah (2010: 30) melodi dapat didefinisikan sebagai suatau rangkaian nada yang disusun: yaitu melodi sebagai satu kesatuan rasa, termasuk konsep-konsep baik tinggi-rendah nada (pitch), maupun ritme (rhythm) yang diaplikasikan dalam satu garis tunggal atau suara.

Gambar 2. Gerakan melodi dalam sebuah kalimat musik ( Sumber : Mudjilah, 2010)

3. Triad dan akor

Menurut Mudjilah (2010: 66) Triad adalah susunan tiga buah nada yang disusun ke atas dan terdiri dari nada alas (root), terts (3rd), dan kuint

(31)
[image:31.595.156.522.118.178.2]

Gambar 3. Akor dalam tangga nada C Mayor (Sumber : Mudjilah, 2010)

4. Tanda-tanda ekspresi

Istilah dalam musik dapat dikelompokan menurut fungsinya yaitu antara lain :

a. Tempo

Tempo adalah cepat lambatnya gerakan musik (Soehartono 1992: 134). Secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam tiga kategori yaitu lambat, sedang dan cepat. Contohnya antara lain Largo, Adagio, Moderato, Andante, Allegro, Vivace, dan lain-lain.

b. Dinamik

Tanda dinamik adalah tanda untuk menentukan keras lembutnya suatu bagian dari kalimat musik. Yang termasuk dalam istilah musik untuk tanda dinamik antara lain Pianissimo, Mezzoforte, Forte dan sebagainya.

c. Gaya ( Style )

Gaya atau style adalah aturan atau tata cara memainkan sebuah karya musik. Menurut Mudjilah (2010: 82) dalam penerapannya gaya atau

(32)

lainnya seperti subito piano, allegro assai, dan sebagainya. Beberapa istilah untuk gaya dalam bermusik antara lain A cappella, Dolce, Marcia, Cantabile dan sebagainya.

d. Phrasering dan Artikulasi

Phrasering adalah sebuah bentuk pengkalimatan dalam musik sehingga membentuk suatu pola yang benar dan bermakna, serta dapat mempengaruhi bentuk lagu maupun arti dari syair. (Mudjilah 2010: 83). Yaitu antara lain Slur, Dots, Dashes, Accents, Wedges, Kombinasi.

e. Ornamen

Ornamen adalah suatu simbol dalam notasi musik yang berfungsi sebagai hiasan nada dalam sebuah karya musik (Mudjilah 2010: 86). Istilah yang termasuk dalam ornamen musik antara lain Acciaccatura, Appogiatura, Upper mordent, Lower mordent, Turn, Trill.

f. Abreviasi

(33)

C. Paduan Suara

Penyajian sebuah musik dapat dilakukan dengan dua cara utama. Yang pertama secara vokal, yaitu memakai pita suara manusia sebagai sumber suara, cara ini biasa disebut dengan menyanyi. Yang kedua ialah secara instrumental, yaitu memakai alat musik atau instrumen sebagai penghasil nada atau bunyinya (Soeharto 1982: 1). Bila ada cara ketiga, maka cara itu ialah penggabungan atau penyajian bersama dari musik vokal dan musik instrumental. Baik penyajian secara vokal maupun instrumental, masing-masing masih memiliki berbagai bentuk dalam penyajiannya dan salah satu bentuk penyajian dari musik vokal ialah dalam bentuk paduan suara (Soeharto 1982: 1). Paduan suara adalah nyanyian bersama dalam beberapa suara, yang dibawakan lebih dari beberapa orang (Mahmud 1976: 74). Menurut Tim Pusat Musik Liturgi (2013: 13) pada dasarnya menyanyi bersama dapat dibagi menjadi dua, yaitu : (1). Menyanyi bersama secara teratur dan terencana, pada waktu dan tempat tertentu dan secara rutin disebut paduan suara; (2). Menyanyi bersama secara spontan, misalnya sore hari di muka rumah, ini tidak dapat disebut paduan suara.

Paduan suara pada umumnya membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara yaitu untuk wanita Sopran, Mezzosopran dan Alto, sedangkan untuk pria Tenor, Bariton dan Bass

(34)
[image:34.595.154.476.120.258.2]

Gambar 4. Pembagian Range Suara (Sumber : Mudjilah,2010)

Paduan suara juga pada umumnya diklasifikasikan menurut jenis anggotanya, yaitu antara lain (1). Paduan Suara anak; (2). Paduan suara remaja: (3). Paduan suara dewasa; (4). Paduan suara sejenis (Tim Pusat Musik Liturgi 2013: 13). Dalam hal ini paduan suara dewasa dengan pembagian suara SATB dianggap mempunyai bunyi suara yang paling bulat dan seimbang karena masing-masing suara sudah dapat berdiri sendiri selain itu juga paduan suara dewasa dapat menyesuaikan diri dengan cepat dalam hal tujuan bernyanyi yang bersifat insidental maupun tetap atau untuk hal yang bersifat rekreasi dan ibadat (Tim Pusat Musik Liturgi 2013: 13).

Pemilihan lagu dalam sebuah paduan suara juga harus diperhatikan. Menurut Tim Pusat Musik Liturgi setidaknya ada lima kriteria utama untuk memilih lagu dalam paduan suara, yaitu antara lain :

(35)

memiliki struktur bentuk musik yang baik dan benar; (3). Pilih nyanyian yang sesuai dengan kemampuan paduan suara dan dirigen paduan suara tersebut; (4). Pilih lagu yang memiliki maksud dan tujuan yang sesuai dengan tema yang akan ditampilkan seperti misalnya untuk paduan suara gereja, pemilihan lagu pada saat akan dibawakan dalam ibadat dapat menyesuaikan dengan tema ibadah pada saat itu; (5). Jangan memilih lagu yang tidak disenangi (khusus untuk dirigen).

Lagu-lagu yang telah dipilih juga sebaiknya jangan dilatih dan digunakan berulang kali karena dapat menimbulkan kebosanan. Sebuah lagu yang telah dilatih sebaiknya diberi batas maksimal satu bulan dalam pelaksanaan pelatihannya, kecuali untuk mempersiapakan sebuah event lomba yang memerlukan latihan intensif (Tim Pusat Musik Liturgi 2013: 22). Selain itu dikatakan juga oleh Tim Pusat Musik Liturgi bahwa dalam proses latihan,

“ paling baik kalau dirigen bisa main piano atau organ. Maka berulang kali semua suara dapat dimainkan sendiri-sendiri dan bersama-sama untuk memperoleh suatu bayangan bagaimana seluruhnya itu berbunyi. (Di sini nampak keuntungan not balok terhadap not angka, karena naik turunnya melodi serta hubungan antar suara masing-masing jauh lebih jelas) “ (2013: 22)

(36)

pendidikanpribadi sebagai anggota sosial; (3). Paduan suara adalah sarana informasi dan edukasi bagi negara dan masyarakat melalui lirik lagu-lagu yang dinyanyikan; (4) Paduan suara adalah kegiatan sosial organisasi yang paling efisien dalam bidang kesenian.

D. Software sibelius

Menurut The Contemporary English-Indonesia Dictionary (Mulyasa 2009: 174) Software adalah rancangan, instrumen dan bahan cetak lainnya yang diperlukan untuk operasi komputer atau mesin otomatis. Dalam perkembangannya menurut Holmes (2008:5) Software

untuk komputer musik dibagi menjadi tiga yaitu notater, composer, dan

reader. Notater merupakan software yang diciptakan untuk menotasikan atau difungsikan sebagai aplikasi untuk menulis notasi secara digital seperti encore, MuseScore, Finale serta Sibelius.

(37)

menguntungkan para pemakainya karena dapat mengenali berbagai macam karateristik bunyi baik dari alat musik instrumen maupun musik vokal.

Berdasarkan pemaparan di atas, penelliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penggunaan software sibeliussebagai media pembelajaran berbasis audio-visual dapat menjadi media pembelajaran yang tepat untuk pemaparan materi teori musik, sehingga dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balok.

E. Penelitian yang Relevan

1. Ardi Magara (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas Penggunaan Media Sibelius 7 Terhadap Tingkat Pemahaman Notasi

Musik dan Akor di SMP Negeri 1 Mungkid menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara siswa yang diajar menggunakan media

sibelius 7 dengan siswa yang diajar tidak menggunakan media sibelius 7. Siswa yang diajar menggunakan media sibelius 7 memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik tentang notasi musik dan akor. Hal ini ditunjukan dengan adanya perbedaan rata-rata hasil prestasi belajar siswa yang diajar menggunakan media sibelius 7 yaitu lebih tinggi 11,12 poin daripada siswa yang tidak diajar menggunakan media

sibelius 7.

(38)

Sleman, Yogyakarta Tentang Notasi Balok Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS)

menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran notasi balok.

Kedua hasil penelitian di atas relevan dengan penelitian tentang

Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Notasi Balok Anggota Paduan

Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah Sidoarjo MenggunakanSoftware sibelius sebagai media untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balokantara lain yaitu upaya peningkatan kemampuan membaca dan memahami notasi balok menggunakan media pembelajaran serta penggunaan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Magara, peneliti melakukan upaya peningkatan menggunakan media pembelajaran yang sama yaitu media software sibelius. Sedangkan dalam penelitian Kartika, peneliti menggunakan metode penelitian yang sama yaitu metode penelitian tindakan kelas.

F. Kerangka berpikir

(39)

pujian serta juga sebagai pemandu lagu dalam nyanyian bersama jemaat. Paduan suara Efrata adalah salah satu bentuk paduan suara dewasa yang terdapat di gereja GKI Pondok Tjandra Indah, Sidoarjo, Jawa Timur. Paduan suara ini memiliki beberapa kendala teknis dalam pelaksanaanya, salah satunya adalah kurangnya kemampuan anggota paduan suara Efrata dalam membaca partitur yang dituliskan menggunakan notasi balok.

Not Balok merupakan salah satu bagian dalam pembelajaran teori musik. Menurut Gehrels (Banoe 2013: 30) Not balok digunakan sebagai notasi standar di dunia agar tercipta persepsi dan pemahaman yang sama dalam membaca sebuah karya musik guna memberantas kondisi ”buta musik” secara internasional. Dalam perkembangan teknologi komputer dapat kita temukan banyak sekali software musik yang mampu membantu kita untuk mempelajari tentang notasi balok. Software sibeliusmerupakan salah satu software notater musik yang memiliki banyak kegunaan dan manfaat antara lain mampu menampilkan notasi dalam bentuk audio visual serta mampu menjadi sebuah media yang memudahkan para arranger

maupun composser dalam menuliskan karya musik mereka.

(40)

indera peserta didik dalam pelaksanaannya sebagai perantara untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Salah satu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran teori musik khususnya untuk mempelajari not balok adalah melalui penggunaan

software sibeliussebagai media pembelajaran. Pembelajaran notasi balok dengan menggunakansoftware sibeliussebagai media pembelajaran dalam bentuk audio-visual, dirasa sesuai dengan kondisi paduan suara Efrata yang merasa sulit untuk mempelajari not balok, karena melalui media ini mereka tidak hanya belajar secara visual (melihat bentuk, menghafal letak not, dan lain-lain) tetapi juga dapat belajar secara audio (mengenal bunyi nada yang diletakan dalam garis paranada). Diharapkan melalui penelitian ini, kemampuan membaca notasi balok yang dimiliki oleh paduan suara Efrata dapat ditingkatkan.

G. Hipotesis tindakan

(41)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Disain Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian tentang Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Notasi balok Anggota Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah

SidoaarjoMenggunakanSoftware sibelius sebagai media untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balokini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang merupakan sebuah usaha dari guru maupun praktisi untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik dalam berbagai macam proses kegiatan pembelajaran. Mulyasa (2009: 10) menyatakan bahwa,

“ secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik.”

Menurut Suharsimi, Suhardjono dan Supardi yang dikutip oleh Mulyasa (2009: 10) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yakni : Penelitian + Tindakan + Kelas, dengan paparannya sebagai berikut :

(42)

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti

b. Tindakan-menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik

c. Kelas-dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima materi pembelajaran yang sama dari guru atau tenaga pendidik yang sama pula.

Menurut Hopkins yang dikutip oleh Emzir (2008: 233) menyatakan bahwa siswa, guru dan peserta lainnya merupakan partisipan dalam penelitian ini. Semua partisipan merupakan anggota aktif dalam proses penelitian. Stenhouse seperti yang dikutip oleh Mulyasa ( 2009: 7) mengatakan bahwa penerapan penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara halus yang melibatkan sebuah refleksi diri dalam merencanakan, melakukan tindakan, observasi, kesadaran terhadap proses dan merencanakan kembali setiap proses yang diperlukan untuk tindakan selanjutnya.

(43)

diberikan; (4). Adanya keterlibatan peneliti dalam kegiatan ataupun proses pembelajaran yang dilangsungkan.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gereja Kristen Indonesia-Pondok Tjandra Indah Jl. Taman Asri Utara 1 Waru, Sidoarjo-Jawa Timur pada bulan April 2016 sampai dengan bulan Mei 2016.

3. Partisipan dan Kolaborator

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara kolaborasi. Peneliti dibantu oleh satu orang kolaborator yaitu Paula Cindy I. Lekatompessy selaku dirigen dan pelatih tetap Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah. Dalam penelitian ini, kolaborator bertindak sebagai pengamat proses pembelajaran, memberi masukan, mendiskusikan permasalahan dan selanjutnya menganalisa hasil praktek.

B. Prosedur Penelitian

(44)
[image:44.595.222.403.208.389.2]

(1). Perencanaan, (2). Tindakan, (3). Observasi atau pengamatan, dan (4). Refleksi.

Gambar 5. Siklus PTK model John Elliot (Sumber : Sunendar, 2008 )

Penjelasan lebih rinci untuk tahapan dalam penelitian ini yaitu,

1. Perencanaan Tindakan Pembelajaran

(45)

perencanaan yang telah disusun antara lain (1). Menyiapkan rancangan pembelajaran seperti materi, media, dan metode pembelajaran, (2). Membuat instrumen penilaian tes kemampuan membaca notasi balok, (3). Mendiskusikan alternatif tindakan yang akan dilakukan, dan (4). Menetapkan waktu pelaksanaan penelitian.

2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran

Pelaksanaan satu siklus tindakan pembelajaran dilakukan sebanyak 4 sesi pertemuan. Pelaksanaan tindakan ini melibatkan kolaborator sebagai pelatih dan pengamat proses pembelajaran serta peneliti sebagai pemateri. Sebuah perencanaan bersifat fleksibel yang berarti siap dilakukan perubahan sesuai dengan kemampuan dan pemahamaan anggota paduan suara Efrata terhadap materi pembelajaran yang ditampilkan melalui media software sibelius.

Langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah a). Menyampaikan materi pembelajaran teori musik sederhana melalui software sibelius; b). Memperkenalkan materi lagu; c). Mempersilahkan masing-masing suara untuk melakukan latihan mandiri dibawah pengawasan pemateri dan kolaborator; d). Penampilan paduan suara dengan materi lagu yang telah dipelajari secara mandiri. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa dalam memahami materi lagu setelah diadakan penyampaian materi teori musik sederhana menggunakan media

(46)

3. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran teori musik yang telah dilakukan untuk paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data perubahan suasana belajar dari tindakan yang diberikan. Alat monitoring yang digunakan oleh peneliti dalam tahap observasi ini berupa lembar observasi atau catatan lapangan dan dokumentasi foto serta video. Observasi dibantu oleh kolaborator saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung sedangkan tindakan pembelajaran akan dilakukan oleh peneliti sendiri.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengkaji tindakan yang telah terjadi dan tindakan yang tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dilakukan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan dalam sebuah penelitian PTK. Serta untuk menentukan langkah apa yang selanjutnya akan diambil untuk mencapai tujuan pembelajaran atau tujuan penelitian.

(47)

kurang fokus saat proses pembelajaran berlangsung; 4). Anggota paduan suara yang masih kurang memahami materi yang diajarkan oleh pemateri.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anggota Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah sejumlah 20 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi serta tes yang meliputi pre-test dan post-test.

1. Observasi

(48)

musik berlangsung untuk mengamati respon subjek penelitian terhadap kegiatan yang dilangsungkan.

2. Dokumentasi

Studi dokumen dilakukan untuk memperkuat data-data yang diperoleh pada saat proses penelitian berlangsung. Dokumen yang digunakan antara lain arsip foto, arsip video, serta daftar hadir anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah.

3. Tes

(49)

E. Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu faktor terpenting dalam sebuah proses penelitian sebagai upaya untuk memperoleh temuan hasil penelitian yang dilakukan. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa hasil tes yang bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan membaca notasi balok paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah.

Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan cara mengolah skor hasil tes kemampuan membaca notasi balok. Tahapan tes yang telah dilakukan meliputi pre-test pada awal siklus pertama dan post test pada setiap akhir siklus yang dilakukan dengan bentuk tes praktek. Rumus untuk menghitung nilai peserta didik adalah sebagai berikut,

Skor perolehan

[image:49.595.200.473.442.493.2]

Nilai = x 100% Skor Maksimun

Gambar 6. Rumus penghitungan nilai peserta didik (Sumber : Arikunto, 2011)

Kemudian hasil yang didapat diterjemahkan ke dalam kriteria yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan penghitungan selisih rata-rata hasil tes pra-test dan hasil post-test di setiap siklus yang dilakukan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut,

Skor Akhir – Skor Awal

Peningkatan = x 100% Skor Awal

[image:49.595.171.495.660.717.2]
(50)

F. Indikator Keberhasilan Tindakan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya peningkatan kemampuan membaca notasi balok menggunakansoftware sibelius sebagai media untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balok. Kriteria peningkatan kemampuan membaca notasi balok tersebut dapat diketahui melalui hasil penilaian yang telah dianalisis. Penilaian dilakukan melalui tes praktek berupa tes membaca partitur bertuliskan notasi balok.

Hasil tes dianalis menggunakan teknik analisis evaluasi pembelajaran untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan membaca notasi balok. Selanjutnya hasil tes dibandingkan antara hasil penilaian pre-test atau sebelum tindakan dilakukan dengan hasil penilaian di setiap akhir siklus atau setelah tindakan dilakukan. Apabila terjadi peningkatan yang dilihat dari hasil nilai rata-rata dan dapat digolongkan ke dalam kriteria penilaian dengan hasil Baik (61-80) antara hasil pembelajaran sebelum dan sesudah dilakukan tindakan, maka tindakan penelitian dapat dikatakan berhasil.

G. Validitas Instrumen

(51)

besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal (internal validity) dan validitas eksternal (external validity). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas internal khususnya validitas isi.

Untuk menyusun sebuah instrumen tes yang mempunyai validitas isi (content validity) maka instrumen tersebut harus disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa atau kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Validitas isi juga merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement (Azwar 2013:42).

Dalam penelitian ini peneliti telah menyusun instrumen tes berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam lembar rencana proses pembelajaran (RPP). Selanjutnya instrumen tes tersebut telah dikonsultasikan kepada para ahli guna memperoleh pendapat atau saran mengenai kelayakan dan validitas instrumen tes tersebut.

H. Validitas Data

(52)

yang digunakan yaitu antara lain validitas hasil, validitas proses, validitas demokratis, validitas katalitik dan validitas dialogik.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lima kriteria validitas tersebut dan juga validitas rater guna mencapai keabsahan data penelitian. Secara rinci validitas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Validitas Hasil

Validitas hasil dalam hal ini mengandung konsep bahwa tindakan yang dilakukan selama penelitian dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balok pada paduan suara Efrata membawa hasil yang baik dan sesuai dengan harapan.

2. Validitas Proses

Validitas proses dalam hal ini mengandung konsep yang berkaitan dengan kompetensi serta rasa keterpercayaan antara peneliti dan kolaborator. Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan kolaborator dan peneliti dapat saling terus-menerus memberi masukan dan kritik tentang kelebihan atau kekurangan dari tindakan yang telah dilakukan. Selain itu validitas ini juga berhubungan dengan kompetensi peneliti dan kolaborator dalam proses pengumpulan dan analisis data penelitian.

3. Validitas Demokratis

(53)

kolaborator serta anggota paduan suara Efrata memiliki kesempatan untuk dapat mengutarakan apa yang dipikirkan, dirasakan serta dialami selama penelitian berlangsung.

4. Validitas Katalitik

Validitas katalitik berkaitan dengan tingkat pemahaman yang tercapai pada proses pembelajaran yang mengakibatkan adanya sebuah perubahan. Hal ini menyangkut pemahaman peneliti maupun peserta didik mengenai peran masing-masing sebagai akibat adanya perubahan tersebut.

5. Validitas Dialogik

Validitas dialogik dapat berjalan bersamaan dengan validitas demokratis yaitu setelah seseorang mengungkapkan pendapat, pandangan dan gagasannya tentang tindakan yang dilakukan dalam proses penelitian selanjutnya peserta lain diminta menanggapi secara kritis sehingga terjadi dialog yang kritis dan reflektif. Dengan demikian kecenderungan untuk menjadi terlalu subyektif dapat diperkecil.

6. Validitas Rater

(54)
(55)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tentang Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Notasi Balok Anggota Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah

Sidoarjo Menggunakan Media Software sibeliusini telah dilaksanakan pada bulan April – Mei 2016. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu satu bulan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

(56)

1. Pra Siklus

Sebelum melakukan tindakan, peneliti telah melakukan observasi melalui wawancara dan diskusi melalui media komunikasi (mobile phone dan whatsapp messenger) bersama pelatih dan dirigen paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah terhitung pada Oktober – November 2015. Kegiatan latihan paduan suara Efrata dilaksanakan setiap satu minggu sekali namun dengan jumlah kehadiran anggota yang tidak menentu. Pada saat latihan berlangsung, banyak anggota yang tidak serius dalam latihan dan bercanda. Materi yang diajarkan hanya seputar lagu liturgi serta lagu pujian dengan aransemen yang telah dinyanyikan berulang-ulang sehingga banyak anggota yang merasa malas untuk datang berlatih.

(57)
[image:57.595.111.519.187.585.2]

Tabel 01. Hasil Tes Penilaian Kemampuan Membaca Notasi Balok Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah pada Kondisi Awal

(Pra Siklus)

Nama Rater 1 Rater 2 Rata-Rata Keterangan

Responden 1 37, 50 25, 00 31, 25 Buruk

Responden 2 68, 75 37, 50 53, 12 Kurang

Responden 3 31, 25 25, 00 28, 12 Buruk

Responden 4 56, 25 62, 50 59, 37 Kurang

Responden 5 75, 00 43, 75 59, 37 Kurang

Responden 6 62, 50 37, 50 50, 00 Kurang

Responden 7 50, 00 31, 25 40, 62 Buruk

Responden 8 50, 00 31, 25 40, 62 Buruk

Responden 9 50, 00 31, 25 40, 62 Buruk

Responden 10 43, 75 25, 00 34, 37 Buruk

Responden 11 43, 75 31, 25 37, 50 Buruk

Responden 12 43, 75 50, 00 46, 87 Kurang

Responden 13 25, 00 25, 00 25, 00 Buruk

Responden 14 25, 00 25, 00 25, 00 Buruk

Responden 15 25, 00 25, 00 25, 00 Buruk

Responden 16 25, 00 25, 00 25, 00 Buruk

Responden 17 43, 75 25, 00 34, 37 Buruk

Responden 18 25, 00 25, 00 25, 00 Buruk

Responden 19 25, 00 25, 00 25, 00 Buruk

Responden 20 25, 00 25, 00 25, 00 Buruk

Jumlah 731, 20

Buruk

Min 25, 00

Max 59, 37

Rata-Rata Kelas 36, 56

(58)

Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 36,56. Itu artinya rata-rata kelas pun belum memenuhi standar kriteria keberhasilan tindakan.

2. Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaan siklus I merupakan tindakan awal yang dilakukan dalam penelitian upaya peningkatan kemampuan membaca notasi balok pada paduan suara Efrata menggunakan media software sibelius. Dalam siklus I ini, peneliti mencoba untuk memperbaiki dan memecahkan masalah yang ada pada pra siklus. Berikut ini merupakan hasil pelaksanaan siklus 1 yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan Siklus I

Dalam tahap ini, peneliti merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu sebelum pelaksanaan penelitian. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi:

(59)

musik yang mudah dipahami agar materi dapat diterima dengan baik oleh anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah.

2) Mempersiapkan lagu yang akan diberikan dan juga materi yang akan diajarkan kepada responden. Lagu yang akan digunakan adalah “Locus Iste WAB 23”

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran akan dilakukan dalam beberapa sesi pertemuan. Materi yang akan diajarkan pada sesi pertama akan difokuskan pada pengenalan notasi balok, nilai nada, tanda istirahat dan tanda birama. Untuk sesi kedua akan difokuskan pada memahami letak nada dalam staff, mengenal tanda cleff, dan mengenal tingkatan tangga nada mayor beserta tanda aksidentalnya dan pengenalan lagu “Locus Iste”. Pada sesi ketiga kegiatan pembelajaran difokuskan pada membaca notasi partitur lagu “locus Iste” beserta tempo dan tanda dinamika yang terdapat dalam lagu tersebut. Pada sesi keempat dilakukan evaluasi dari hasil pembelajaran menggunakan media software sibelius sebagai media untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balok.

(60)

5) Mendiskusikan alternatif tindakan yang akan dilakukan bersama pelatih paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah. Kegiatan latihan akan dibantu oleh Ibu Cindy Lekatompessy sebagai kolaborator. Kolaborator bertugas mendampingi proses latihan, mengamati proses latihan, memberi masukan, dan menganalisis hasil tes praktek bernyanyi.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada tahap ini dilaksanakan tindakan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan sebanyak 4 kali sesi tatap muka. Kolaborator mengobservasi jalannya proses pembelajaran untuk mengetahui aktivitas anggota paduan suara, kekurangan dan kelebihan yang ada selama kegiatan pembelajaran serta terlibat dalam proses melatih anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah saat membaca partitur lagu yang dituliskan dalam notasi balok. Kegiatan pada siklus ini berlansung selama 60 – 90 menit dalam setiap sesi tatap muka melalui pembelajaran teori musik dengan menggunakansoftware sibeliussebagai media pembelajaran.

1) Sesi Pertama

(61)

- Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam ruang GSG lantai 2 yang difungsikan sebagai ruang latihan sementara untuk memulai kegiatan bersama-sama dengan anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pemateri. Setelah semua anggota siap mengikuti pembelajaran dan materi serta LCD yang menampilkan program software sibeliussiap digunakan, kolaborator mengucapkan salam dan berdoa kemudian mempersilahkan pemateri untuk mengenalkan diri dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta harapan yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan latihan ini yaitu dapat membaca partitur lagu “Locus Iste” yang dituliskan dalam notasi balok

- Selanjutnya pemateri membagikan modul pembelajaran teori musik dasar. Pembagian modul ini dilakukan dengan tujuan agar anggota paduan suara Efrata mempunyai panduan dan ringkasan materi dari materi teori musik dasar yang akan diajarkan. Setelah modul dibagikan pemateri mulai menjelaskan tentang materi yang berkaitan dengan nilai nada, tanda istirahat, serta tanda birama.

(62)

seperempat serta lafal “em” untuk tanda istirahat bernilai seperdelapan dan not bertitik.

- Selanjutnya pemateri meminta kepada anggota paduan suara efrata untuk membaca beberapa materi pola ritme yang ditampilkan melalui software sibelius. Latihan ini dilakukan berulang-ulang sampai dirasa cukup kemudian pemateri mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk beristirahat selama 15 menit.

2) Sesi kedua

Sesi kedua pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 5 April 2016, pukul 20.15 – 21.30 WIB. Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada sesi kedua :

- Pemateri mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk kembali memasuki ruang latihan. Selanjutnya pemateri membagikan partitur lagu “Locus Iste” kemudian mempersilahkan kepada para anggota paduan suara untuk duduk berkelompok sesuai pembagian jenis suara SATB.

- Selanjutnya pemateri menampilkan dan menerangkan materi tentang garis paranada, tanda cleff, serta tingkatan tangga nada mayor yang telah dituliskan dalam software sibelius.

(63)

- Setelah anggota paduan suara efrata dirasa cukup mampu untuk membaca ritme partitur lagu “Locus Iste” dari birama 1 – 8, pemateri mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mulai membaca notasi partitur lagu tersebut dengan nilai nada dan intonasi yang tepat.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan masing-masing kelompok untuk menampilakan hasil latihan mereka di depan anggota yang lain. Kemudian pemateri mengevaluasi dan memberi masukan serta koreksi kepada masing-masing kelompok.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan kolaborator untuk memimpin anggota paduan suara Efrata dalam menyanyikan partitur lagu “Locus Iste” secara bersama-sama. Pada saat kolaborator memimpin di depan, pemateri bertindak sebagai pendamping terhadap kelompok jenis suara yang masih mengalami kesulitan untuk membaca partitur lagu “Locus Iste” sesuai dengan aba-aba kolaborator.

(64)

3) Sesi Ketiga

Sesi ketiga pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 19 April 2016, pukul 19.00 – 20.00 WIB. Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada sesi ketiga :

- Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam ruang GSG lantai 2 yang difungsikan sebagai ruang latihan sementara untuk memulai kegiatan bersama-sama dengan anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pemateri. Setelah semua anggota siap mengikuti pembelajaran dan materi serta LCD yang menampilkan program software sibeliussiap digunakan, kolaborator mengucapkan salam dan berdoa kemudian mempersilahkan pemateri untuk menyampaikan materi pembelajaran serta harapan yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan latihan pada sesi ketiga ini yaitu dapat menyanyikan partitur lagu “Locus Iste” dari birama 1-20 dengan notasi, tempo dan dinamika yang tepat.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan sie partisi untuk membagikan partitur lagu “Locus Iste” dan mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk duduk berkelompok sesuai pembagian jenis suara SATB.

(65)

meminta anggota paduan suara Efrata untuk mendengarkan suara yang dihasilkan jika terdapat tempo dan tanda dinamika yang dituliskan dalam partitur.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan kepada para anggota paduan suara Efrata untuk berlatih membaca partitur “Locus Iste” dari birama 1- 20 secara berkelompok dengan bimbingan pemateri serta kolaborator.

- Setelah anggota paduan suara efrata dirasa cukup mampu untuk membaca partitur lagu “Locus Iste” dari birama 1 – 20, pemateri mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mulai membaca notasi partitur lagu tersebut dengan tempo dan tanda dinamika tepat. - Selanjutnya pemateri mempersilahkan masing-masing kelompok

untuk menampilkan hasil latihan mereka di depan anggota yang lain. Kemudian pemateri mengevaluasi dan memberi masukan serta koreksi kepada masing-masing kelompok.

(66)

- Setelah dirasa kemampuan anggota paduan suara Efrata dalam membaca partitur “Locus Iste” cukup, pemateri dan kolaborator mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk beristirahat selama 15 menit.

4) Sesi Ke empat

Sesi ke empat pada siklus I diadakan pada tanggal 19 April 2016, pukul 20.15 – 21. 00 WIB. Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada sesi ke empat :

- Pemateri mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk kembali memasuki ruang latihan. Selanjutnya pemateri memberikan informasi bahwa pada sesi ini akan dilakukan pengambilan nilai untuk siklus I. Kemudian pemateri mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk berlatih mandiri selama kurang lebih 5 menit. - Selanjutnya pemateri dan kolaborator mulai melakukan penilaian

dengan cara tes praktek bernyanyi secara individu menggunakan materi lagu “Locus Iste” dari birama 1 – 20.

- Setelah tes selesai dilakukan peneliti menutup sesi dengan berdoa dan mengucapkan salam.

c. Hasil Observasi Siklus I

(67)

1) Masih banyak anggota paduan suara yang terlambat datang pada saat latihan diadakan.

2) Terdapat beberapa anggota paduan suara yang mengajukan ijin untuk tidak dapat mengikuti latihan sehingga pada pertemuan selanjutnya pemateri harus mengulang beberapa materi dasar untuk dijelaskan kembali.

3) Beberapa anggota paduan suara masih belum serius saat proses latihan sedang berlangsung.

4) Beberapa anggota paduan suara kadang tidak fokus saat mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan kelelahan sehingga pemateri harus sabar dalam menjelaskan materi.

5) Anggota paduan suara lebih tertarik dan paham jika materi yang disampaikan ditampilkan dalam slide (dituliskan dalam software sibelius) dibandingkan jika hanya disampaikan secara lisan walaupun sudah ada modul yang dibagikan.

6) Anggota paduan suara terkadang masih malu jika diminta mempresentasikan hasil latihan membaca partitur lagu di depan anggota yang lain.

7) Anggota paduan suara cukup kooperatif dalam menerima materi pembelajaran teori musik dan terpacu untuk dapat membaca partitur lagu yang dituliskan dalam notasi balok.

(68)

Tabel 02. Hasil Tes Penilaian Kemampuan Membaca Notasi Balok Paduan Suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah pada

Akhir Siklus 1

Nama Rater 1 Rater 2 Rata-Rata Keterangan

Responden 1 68, 75 50, 00 59, 37 Kurang

Responden 2 81, 25 56, 25 68, 75 Baik

Responden 3 68,75 62, 50 65, 62 Baik

Responden 4 87, 50 81, 25 84, 37 Sangat Baik

Responden 5 93, 75 81, 25 87, 50 Sangat Baik

Responden 6 87, 50 75, 00 81, 25 Sangat Baik

Responden 7 87, 50 75, 00 81, 25 Sangat Baik

Responden 8 75, 00 68, 75 71, 87 Baik

Responden 9 75, 00 68, 75 71, 87 Baik

Responden 10 75, 00 75, 00 75, 00 Baik

Responden 11 62, 50 68, 75 65, 62 Baik

Responden 12 81, 25 62, 50 71, 87 Baik

Responden 13 50, 00 31, 25 40, 62 Kurang

Responden 14 56, 25 75, 00 65, 62 Baik

Responden 15 56, 25 43, 75 50, 00 Kurang

Responden 16 50, 00 43, 75 46, 87 Kurang

Responden 17 93, 75 75, 00 84, 37 Sangat Baik

Responden 18 81, 25 62, 50 71, 87 Baik

Responden 19 87, 5 75, 00 81, 25 Sangat Baik

Responden 20 75, 00 56, 25 65, 62 Baik

Jumlah 1.390, 56

Baik

Min 40, 62

Max 87, 50

[image:68.595.114.541.192.590.2]

Rata-Rata Kelas 69, 52

(69)

Presentasi anggota paduan suara yang telah berhasil mencapai kriteria keberhasilan tindakan adalah 80%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa upaya peningkatan kemampuan membaca notasi balok anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah Sidoarjo menggunakan media software sibeliusbelum sepenuhnya berhasil pada siklus I.

Setelah pelaksanaan siklus I berakhir, kolaborator memberi masukan terhadap tindakan yang telah dilakukan selama siklus I yaitu anggota paduan suara Efrata belum sepenuhnya serius dan fokus dalam mengikuti kegiatan latihan. Setelah memberi masukan, kolaborator memberi arahan agar pada siklus yang selanjutnya anggota paduan suara Efrata lebih serius dan fokus serta tidak lagi mengajukan ijin latihan jika tidak mendesak sehingga pembelajaran yang diberikan oleh pemateri dapat berlangsung secara efektif serta tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

d. Refleksi Siklus I

Proses pembelajaran dalam upaya peningkatan kemampuan membaca notasi balok anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah Sidoarjo menggunakan media software sibeliusdirasa belum berjalan secara optimal karena masih terdapat beberapa kendala dalam proses pelaksanaannya yaitu antara lain :

(70)

2) Anggota paduan suara masih banyak yang datang terlambat saat kegiatan pembelajaran diadakan.

3) Anggota paduan suara seringkali ijin untuk tidak mengikuti kegiatan latihan rutin sehingga menyebabkan penyampaian materi menjadi tidak merata ke seluruh anggota paduan suara Efrata, hal ini membuat pemateri masih harus mengulang materi yang telah diberikan di sesi selanjutnya. 4) Anggota paduan suara masih kesulitan untuk membaca dan menyanyikan

tanda dinamika yang terdapat dalam partitur lagu “locus iste”.

5) Anggota paduan suara seringkali bernyanyi tidak sesuai dengan tempo yang tertera di partitur lagu “Locus Iste” (terkadang tempo melambat di tengah lagu atau bahkan lebih cepat dari tempo yang seharusnya).

6) Anggota paduan suara seringkali kesulitan untuk menyanyikan not dengan nilai nada setengah (1/2) dan seperdelapan (1/8).

7) Anggota paduan suara masih kurang memahami penggunaan tanda istirahat dalam menyanyikan partitur lagu “Locus Iste”

8) Anggota paduan suara seringkali kebingungan ketika membaca dan menyanyikan notasi yang disertai tanda aksidental

9) Anggota paduan suara masih kurang percaya diri untuk mempresentasikan hasil latihan membaca partitur “Locus Iste”

(71)

3. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II merupakan tindakan pembelajaran lanjutan dalam upaya peningkatan kemampuan membaca notasi balok paduan suara Efrata menggunakan media software sibelius. Dalam siklus ini, peneliti mencoba untuk melanjutkan penelitian dengan melihat hasil siklus I sebagai acuan yang dirasa masih harus dilakukan tindakan pembelajaran melalui software sibelius sebagai media untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balok. Berikut ini merupakan hasil pelaksanaan siklus II yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan siklus II

Dalam tahap ini, peneliti kembali merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu sebelum pelaksanaan penelitian. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi :

(72)

2) Mempersiapkan lagu yang akan diberikan dan juga materi yang akan diajarkan kepada anggota paduan suara. Lagu yang akan dipelajari adalah “Locus Iste WAB 23”.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran akan dilakukan dalam beberapa sesi pertemuan. Materi yang akan diajarkan pada sesi pertama akan difokuskan pada penyampaian materi nilai nada, tanda istirahat. Untuk sesi kedua akan difokuskan membaca partitur lagu “Locus Iste”. Pada sesi ketiga kegiatan pembelajaran difokuskan pada pendalaman membaca partitur lagu “locus Iste” beserta tempo dan tanda dinamika yang terdapat dalam lagu tersebut. Pada sesi keempat dilakukan evaluasi siklus II dari hasil pembelajaran menggunakan media software sibelius sebagai media untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi balok.

4) Menyiapkan instrumen penelitian berupa instrumen tes penilaian praktek bernyanyi dengan membaca partitur yang dituliskan dalam notasi balok serta lembar tes observasi atau catatan lapangan. Instrumen tersebut telah dikonsultasikan dengan tiga orang expert yaitu Ibu Drijastuti Jogjaningrum, S.Sn. M.A, Ibu Fransisca Xaveria Diah K, S.Pd, M.A, dan Ibu Dra. Maria Goretti Widyastuti, M.Sn. 5) Mendiskusikan alternatif tindakan yang akan dilakukan bersama

(73)

mengamati proses latihan, memberi masukan, dan menganalisis hasil tes praktek bernyanyi.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada tahap ini dilaksanakan tindakan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II juga dilakukan sebanyak 4 kali sesi tatap muka. Kolaborator mengobservasi jalannya proses pembelajaran untuk mengetahui aktivitas anggota paduan suara, kekurangan dan kelebihan yang ada selama kegiatan pembelajaran serta terlibat dalam proses melatih anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah saat membaca partitur lagu yang dituliskan dalam notasi balok. Kegiatan pada siklus ini berlansung selama 60 – 90 menit dalam setiap sesi tatap muka melalui pembelajaran teori musik dengan menggunakansoftware sibeliussebagai media pembelajaran.

1) Sesi Pertama

Sesi pertama pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016, pukul 19.00 – 20.00 WIB. Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada sesi pertama :

(74)

LCD yang menampilkan program software sibeliussiap digunakan,

kolaborator mengucapkan salam dan berdoa kemudian mempersilahkan pemateri untuk menyampaikan tujuan pembelajaran serta harapan yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan latihan pada sesi ini yaitu dapat membaca secara keseluruhan partitur lagu “Locus Iste” yang dituliskan dalam notasi balok

- Selanjutnya pemateri meminta anggota paduan suara Efrata untuk duduk secara berkelompok sesuai dengan pembagian suara SATB, kemudian meminta sie partisi untuk membagikan partitur lagu “Locus Iste”

- Selanjutnya pemateri menampilkan materi dalam software sibeliusyaitu berupa lagu “Locus Iste” yang dipisah per suara. Kemudian pemateri meminta anggota paduan suara untuk mendengar nilai nada dan intonasi yang tepat dari bagian lagu “Locus Iste” tersebut.

(75)

2) Sesi kedua

Sesi kedua pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016, pukul 20.00 – 21.00 WIB. Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada sesi kedua :

- Pemateri mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk kembali memasuki ruang latihan. Selanjutnya pemateri membagikan partitur lagu “Locus Iste” kemudian mempersilahkan kepada para anggota paduan suara untuk duduk berkelompok sesuai pembagian jenis suara SATB.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan masing-masing kelompok untuk menampilakan hasil latihan mereka di depan anggota yang lain. Kemudian pemateri mengevaluasi dan memberi masukan serta koreksi kepada masing-masing kelompok.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan kolaborator untuk memimpin anggota paduan suara Efrata dalam menyanyikan partitur lagu “Locus Iste” secara bersama-sama. Pada saat kolaborator memimpin di depan, pemateri bertindak sebagai pendamping terhadap kelompok jenis suara yang masih mengalami kesulitan untuk membaca partitur lagu “Locus Iste” sesuai dengan aba-aba kolaborator.

(76)

keseluruhan kemudian mengakhiri sesi pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam.

3) Sesi Ketiga

Sesi ketiga pada siklus 2 ini dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2016, pukul 19.00 – 20.30 WIB. Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada sesi ketiga :

- Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam ruang GSG lantai 2 yang difungsikan sebagai ruang latihan sementara untuk memulai kegiatan bersama-sama dengan anggota paduan suara Efrata GKI Pondok Tjandra Indah. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pemateri. Setelah semua anggota siap mengikuti pembelajaran dan materi serta LCD yang menampilkan program software sibeliussiap digunakan,

kolaborator mengucapkan salam dan berdoa kemudian mempersilahkan pemateri untuk menyampaikan materi pembelajaran serta harapan yang akan dicapai setelah mengikuti kegiatan latihan pada sesi ketiga ini yaitu dapat menyanyikan partitur lagu “Locus Iste” dari birama 1-48 dengan notasi, tempo dan dinamika yang tepat.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan sie partisi untuk membagikan partitur lagu “Locus Iste” dan mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk duduk berkelompok sesuai pembagian jenis suara SATB. - Selanjutnya pemateri menampilkan dan menerangkan materi

(77)

bagian per suara. Kemudian pemateri meminta anggota paduan suara Efrata untuk mendengarkan suara yang dihasilkan jika terdapat tempo dan tanda dinamika yang dituliskan dalam partitur.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan kepada para anggota paduan suara Efrata untuk berlatih membaca partitur “Locus Iste” dari birama 1- 48 secara berkelompok dengan bimbingan pemateri serta kolaborator.

- Setelah anggota paduan suara efrata dirasa cukup mampu untuk membaca partitur lagu “Locus Iste” dari birama 1 – 48, pemateri mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mulai membaca notasi partitur lagu tersebut dengan tempo dan tanda dinamika yang tepat.

- Selanjutnya pemateri mempersilahkan masing-masing kelompok untuk menampilkan hasil latihan mereka di depan anggota yang lain. Kemudian pemateri mengevaluasi dan memberi masukan serta koreksi kepada masing-masing kelompok.

(78)

- Setelah dirasa kemampuan anggota paduan suara Efrata dalam membaca partitur “Locus Iste” cukup, pemateri dan kolaborator mengevaluasi jalannya proses latihan dan pembelajaran secara keseluruhan, kemudian mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam.

4) Sesi Ke empat

Sesi ke empat pada siklus II diadakan pada tanggal 17 Mei 2016, pukul 19.30 – 21. 00 WIB. Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada sesi ke empat :

- Pemateri mempersilahkan anggota paduan suara Efrata memasuki ruang latihan. Selanjutnya pemateri memberikan informasi bahwa pada sesi ini akan dilakukan pengambilan nilai untuk siklus II. Kemudian pemateri mempersilahkan anggota paduan suara Efrata untuk berlatih per suara secara mandiri selama kurang lebih 10 menit.

- Selanjutnya pemateri dan kolaborator mulai melakukan penilaian dengan cara tes praktek bernyanyi seca

Gambar

Gambar 1. Notasi Balok (Sumber : Mudjilah, 2010 )
Gambar 2. Gerakan melodi dalam sebuah kalimat musik ( Sumber : Mudjilah, 2010)
Gambar 3. Akor dalam tangga nada C Mayor  (Sumber : Mudjilah, 2010)
Gambar 4. Pembagian Range Suara
+7

Referensi

Dokumen terkait