• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Cerita Pendek Kumo To Namekuji To Tanuki.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makna Cerita Pendek Kumo To Namekuji To Tanuki."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Pengesahan

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah………1

1.2 Pembatasan Masalah………..5

1.3 Tujuan Penelitian………...5

1.4 Metode Penelitian……….……….5

1.5 Organisasi Penelitian……….9

Bab II Teori Hermeneutik Paul Ricoeur 2.1 Teori Hermeneutik Paul Ricoeur………..10

2.2 Ruang Lingkup Hermeneutik………...11

2.3 Arti memahami………. 15 2.3.1 Memahami Teks Kumo to Namekuji to Tanuki……….17

Bab III Makna Cerita Pendek Kumo to Namekuji to Tanuki 3. 1 Peristiwa dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki…….20

3.1.1 Persaingan………..………23

3.1.2 Pertikaian………..……...27

3.2 Karakter Kumo, Namekuji, Tanuki………..……..31

Bab IV Kesimpulan……….43

Sinopsis

(2)

一 ‐

宮沢賢治作 蜘蛛 狸 短編 意味

( メネチック ア ロ チ 通 )

序論

筆者 宮沢賢治 短編作品 蜘蛛 狸 出 登

場人物 人 競争 抗争 メネチック理論 研究

メネチック 過程 意味 変換

隠 意味 見 過程 解釈

意味 わ

ピ オ ニ ロ ア 共 産 主 義 少 年 団 一 員 Paul Ricoeur ,

メネチック理論 研究 自 考え方 持 彼

彼 書 本 中 隠 意味 わ

筆者 蜘蛛 狸 短編 出 登場人物 人 競

争 抗争 そ 彼 性格 研究

蜘蛛 狸 短編 宮沢賢治 書

蜘蛛 狸 日本 子供 話 彼 22歳 時 1918年

夏 完成

(3)

蜘蛛 狸 社会生活 ユニ ク

話 件 登場人物 ト ック 出 話 中 起

件 登場人物 性格 行動 原因 起 一番 出

蜘蛛 狸 人 出 話 人 競

争 抗争 そ 続 各登場人物 性格 件 通

競争

各自 自 利益 求 競争 書

日夫婦 蜘蛛 葉 茶

方 歌

手長野 出来 息

子 百疋 そ 虫 大

稗 見 そ 大 銀色

蜘蛛

火 泣

蜘蛛 狸 :223-224

件 競争 勝 望 起

そ 競争 参加 人々 出世 社会 自

(4)

抗争

蜘蛛 狸 話 小 争 大 抗

争 そ 狸 負 認 蜘蛛 悪口 言

ワ ッ ッ 笑 そ 大

歌 聞 え 網

八 千 百 里 旅 蚊 わ

右 見 そ 顔 洗 狸

蜘蛛 狸 : 225

そ 争 過程 着 抗

争 終わ 負 認

意地 張

四 ‐

蜘蛛 狸 性格

話 登場人物 色々 性格 出 蜘蛛 人

木文 参

宿屋 蜘蛛 六 服 別々

チ チ

巣 腰 蜘蛛 走

(5)

月同中 噛

茶 出 手

空 タ タ

蜘蛛 狸 :220-221

蜘蛛 え 目 見え 目 え

蜘蛛 悪 知

周 親 人気 実際 そ 反面

相手 食

少 嘗 大変 度

来 直 ッ

返 嘗

蜘蛛 狸 :230

五 ‐

人 性格 持 彼 足 痛

助 実際 食

狸 山猫 神様 仲 周 え 人 思わ

狸 動物 問題 解 手助

尊敬 例え 狸 助 求 訪

山猫 私

助 手 本 そ

(6)

身体 そ 泣

私 わ

役 生猫生 兎

そ 狸 中

前 腹 中

蜘蛛 狸 :236-237

狸 対 そ

六 ‐

結論

筆者 宮沢賢治 短編作品 蜘蛛 狸 出 登場人

物 人 競争 抗争 メネチック理論 研究 次 結

論 引 出

* メネチック 過程 意味 変換

隠 意味 見 過程

解釈 意味 わ

* 蜘蛛 狸 人 出 話 人 競争 抗争

(7)
(8)

Daftar Pustaka

Biografi Pengarang Riwayat hidup penulis

(9)

Biografi Penulis

NRP : 0042021

Nama : Novia Kristanti

Tempat Tanggal Lahir : Palangkaraya, 20-11-1981 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jln. Muda Karya no. 09 Palangkaraya. Kalimantan Tengah

Pendidikan :

1988 – 1994 SD Negeri Langkai 1 Palangkaraya 1994 – 1997 SMP Katolik Santo Paulus Palangkaraya 1997 – 2000 SMU Negeri 1 Palangkaraya

(10)

RIWAYAT HIDUP MIYAZAWA KENJI

Miyazawa Kenji lahir di Toyosama-cho, Hanamaki-shi, Iwate-ken pada tanggal 27 Agustus 1896. Terlahir sebagai anak laki-laki tertua dari Bapak Seijiro dan Ibu Ichi. Usaha keluarga pada waktu itu adalah mengelola toko loak dan pegadaian. Pada usia 3 tahun ia telah menghapal diluar kepala kalimat Jodoshinsu (sekte agama Budha Jepang)

dari pendeta tingi Shinran, Renkyo, atas bimbingan bibinya, Yagi.

Pada tahun 1902 bulan September di usia 6 tahun ia terserang batuk rejan, dan masuk rumah sakit selama 2 minggu. Bulan April pada usia 7 tahun masuk sekolah Hanamaki. Nilai yang diperoleh di masa sekolah dasar sangat mengagumkan, Kenji lulus sekolah dasar pada usia 13 tahun dan masuk Sekolah Menengah Morioka dan hidup di asrama. Mungkin karena merasa terbebas dari keluarga, ia antusias mengumpulkan batu tambang dengan berjalan kaki ke gunung dan padang. Pada usia 14 tahun untuk mengumpulkan tumbuh-tumbuhan, ia bersama teman-teman sekelasnya untuk pertama kalinya mendaki gunung Iwate.

Pada tahun 1911 di usianya yang ke-15, pengaruh kakaknya di Sekolah

(11)

cinta dan dorongan melanjutkan sekolah dari teman-temannya sekolahnya, maka ayahnya mengijinkannya untuk melanjutkan sekolah lagi. Tergerak hatinya setelah membaca buku suci Myoho Rengekyo, ia menjadi penganut Nichirenshu. Pada usia 19 tahun ia memasuki Sekolah Pertanian Atas Morioka (Fakultas Pertanian Universitas Iwate). Ia mempunyai kebiasaan mengucapkan kata “ganbaru”. Setelah masuk, ia mulai giatdan tekun dalam seluruh kegiatan sekolah, kepercayaan dan kehidupannya, dan orang-orang dalam keluarganya pun mulai dengan sungguh-sungguh memberikan dukungannya. Pada usia 20 tahun selain bersemangat dalam belajar dan memperdalam kepercayaannya, untuk pertama kalinya ia menulis cerita anak-anak “Tantogawa”. Setelah itu ia banyak menulis sajak, puisi, dan cerita anak-anak. Di usia 22 Kenji lulus dari Sekolah Pertanian Atas. Setelah itu ia jadi peneliti dala penelitian “Kadar Lapisan Tanah Pupuk” Iwate-Ken yang mengakibatkan ia membulatkan tekad untuk memilih karir sekolah. Di musim panas karyanya “Kumo to Namekuji to Tanuki” dapat diselesaikan. Bulan Desember, Toshi adik perempuannya yang tercinta sewaktu belajar di Universitas Wanita Nihon jatuh sakit, untuk itu bersama ibunya pergi ke Tokyo untuk menjaga dan

merawatnya. Setelah sembuh mereka kembali ke kampung halamannya. Setelah itu bekerja magang di toko keluarga, hidup dalam hari-hari membosankan.

(12)

to Namekuji to Tanuki”, ia menulis “Shika Odori No Hajimari” pada tanggal 15 September, “Donguri to Yamaneko”, tanggal 10 November “Chuumon no Ooi Ryoriten”. Pada bulan ini juga ia menulis “Sarumori to Kitsunemori, Nusutomori”. Selanjutnya tampaknya ia juga pada tahun ini menulis “Yodaka no Hoshi”, “Kino ii Kazandan”, “Ta no heri”. Bulan Desember, menjadi pengajar pada Sekolah Pertanian Hienuki (Hanamaki).

Sejak usia 26 tahun, selain cerita anak-anak, secara produktif menulis pula sajak. Tanggal 27 November adik perempuannya Toshi meninggal dunia karena penyakit paru-paru. Kedaan pada saat akhir tergambar pada hasil karya Kenji yang gemilang yaitu “Musei Dokoku”. Pada tanggal 8 April di usia 27 tahun mendirikan “Yamanashi”. Bulan Agustus berwisata ke Hokkaido dan Sakhalin. Kemudian di tahun ini ia menulis “Tsuchigami to Kitsune”, Ibaraumi shogakku” dan “Kaju Koenrin”. Tanggal 20 April di usi 28 tahun ia menerbitkan kumpulan sajak “Haru to Shura”. Dengan biaya sendiri (terkumpul 69 sajak, jumlah penerbitan 1000 buku). Tanggal 9 Desember terbit kumpulan cerita anak-anak “Chuumon no Ooiryori Ten” (terkumpul 9 cerita anak-anak, jumlah

penerbitan 1000 buku). Karya Kenji yang diterbitkan semasa hidupnya hanya dua jilid buku ini saja. Diduga karyanya “Haragumagakko o Shotsugyoshita 3-II ditulis pada tahun ini juga.

(13)

mengelilingi perkampungan, berjalan memberi semangat kepada petani. Diduga pada tahun ini ia menulis “Nametoko Yama no Kuma”.

Dari bulan Juli sampai bulan September, di usia 32 tahun, karena udara panas, panen padi dan sayuran menjadi sangat berkurang. Muncul pula wabah penyakit di perkampungan, sibuk berkeliling berlari dari dan ke perkampungan pertanian untuk pencegahan dan penyembuhannya, betul-betul bekerja keras. Untuk hal itu ia menderita radang paru-paru yang akut, dan pulang ke rumah orang tua nya untuk dirawat. Setelah itu

ia hidup sakit-sakitan.

Di usia 35 tahun agak sehat kembali, bulan Februari menjadi teknisi di pabrik penggalian batu Tohoku di kota Marioka, melakukan pekerjaan promosi penjualan kegunaan batu kapur sebagai pupuk, akan tetapi di bulan April ia mengalami demam kembali. Bulan September, sewaktu pergi ke Tokyo sehubungan dengan pekerjaannya timbul kembali demamnya. Dalam keadaan seperti itu sakitnya tetap berlanjut. Menyadari akan kematiannya, ia menulis surat yang ditujukan kepada keluarganya. Bulan November menulis sajak “Amenimo Makezu” pada buku catatannya. Setelah tahun ini hingga menjelang kematiannya, tampaknya telah mempersiapkan karya-karyanya “ Kaze no Matasaburo”, “Gingatetsudo No Yoru”, “Hinoki to Hinageshi”, Cello Hikigoshu”.

Bulan Januari di usia 36 tahun meskipun tetap dalam keadaan sakit, melakukan

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Cerita anak adalah sebuah cerita yang dibuat untuk konsumsi anak-anak, yang dibuat sederhana tanpa tema yang sulit sehingga anak-anak bisa memahami isinya dengan baik. Walaupun demikian, isinya harus tetap memikat dengan tidak melupakan unsur-unsur pendidikan. Sebuah cerita anak-anak harus mampu menyajikan hal-hal baru, pengetahuan baru dan penghayatan baru. Selain

itu juga harus mampu menyajikan dunia khayal secara wajar dan jujur, apa adanya sehingga anak-anak tidak menjadi bosan membacanya dan tidak merasa mendapatkan bujukan yang muluk.

Buku cerita untuk anak-anak isinya haruslah dipikirkan sedalam-dalamnya, disusun secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Cerita anak haruslah memiliki unsur-unsur yang mendidik, walaupun begitu harus tetap ditulis secara menarik sedemikian rupa sehingga para tokoh cerita seperti benar-benar hidup dan ada. Sehingga dapat membuat orang yang membacanya, khususnya anak-anak, tidak bosan membacanya sampai akhir cerita1.

1. Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Gajah Mada University, 1998, halaman 272.

Universitas Kristen Maranatha

(15)

Salah satu cerita anak yang menarik yang berasal dari negara Jepang adalah Kumo to Namekuji to Tanuki 2

karangan Miyazawa Kenji, yang diselesaikan pada musim panas tahun 1918 di usia 22 tahun.

Dalam menciptakan karya-karyanya Miyazawa Kenji banyak mengambil dari masalah sehari-hari atau kejadian yang dihadapi setiap hari, dengan latar belakang alam. Karya-karyanya meliputi elemen manusia, hewan, tumbuhan, batu, angin,

awan, cahaya, bintang-bintang dan matahari. Potret alam mendominasi hasil karya Miyazawa Kenji. Bahkan tidak jarang ia memasukkan unsur sains, filosofi dan seni ke dalam tulisannya. Kenji dikenal sebagai pengarang cerita anak-anak dan pencipta puisi yang memasukkan nilai-nilai agama Budha dalam karyanya. Ia juga dikenal sebagai ahli pertanian, ahli ilmu bumi dan rohaniwan. Dalam waktu singkat ia menghasilkan banyak cerita anak-anak yang ceria dan penuh canda yang sebenarnya ia maksudkan sebagai bantuan pendidikan moral. Kumpulan cerita anak-anak yang pertama kali diterbitkan adalah Chuumon no Ooi Ryoriten (restoran banyak pesanan), sedangkan kumpulan puisinya adalah Haru to Shura. Dalam kumpulan puisi ini terlihat nilai-nilai Budhis yang kuat yang

mempengaruhi kehidupan Kenji. Biasanya berisi ironi hidup, penderitaan dan semangat, kemenangan dan kekalahan dari perjuangan hidup. Ketika hidup ia hanya mendapat sedikit perhatian, tetapi setelah Perang Dunia II, karyanya yang mencerminkan perjuangan hidup itu semakin mendapat perhatian.

2. Kumo to Namekuji to Tanuki : Laba-laba, Lintah dan Cerpelai.

Universitas Kristen Maranatha

(16)

Kumo to Namekuji to Tanuki adalah salah satu karyanya yang menceritakan tentang tiga tokoh utama, yaitu Kumo (laba-laba), Namekuji (lintah), Tanuki (cerpelai) dalam hubungan mereka sebatas sebagai sesama penghuni suatu komunitas dalam mendapatkan makanan dan kedudukan dalam masyarakat. Disini menceritakan tentang gambaran suatu kehidupan masyarakat binatang yang tinggal di hutan. Kehidupan yang penuh intrik dalam memenuhi kebutuhan hidup

dan memperebutkan kedudukan serta peran dalam komunitasnya.

Suatu malam, Kumo diterbangkan angin dan tersangkut pada pohon nara 3

.

Dengan menahan lapar, ia segera membuat jaring, dari sekian banyak mangsa yang berhasil didapat kecuali seekor nyamuk yang lolos karena ia bisa mendeteksi adanya jaring. Kumo mati terjangkit penyakit, karena dia membuat sepuluh buah jaring yang menyebabkan terjadinya pembusukan makanan.

Namekuji terlebih dahulu memperdaya mangsanya. Dia terkenal ramah di lingkungannya tapi sebenarnya itu hanya tipu muslihat. Setiap binatang yang meminta pertolongan padanya selalu bernasib tragis yaitu dimangsa Namekuji. Tapi akhirnya dia mati meleleh terkena garam yang ditabur oleh kodok. Awalnya

kodok yang akan dimakan oleh Namekuji tapi karena kodok tahu kelemahan Namekuji yaitu, garam, dia mengajak Namekuji untuk bermain sumo dan diam-diam menabur garam di gelanggang sumo tempat mereka akan bermain. Akhirnya Namekuji mati meleleh karena terkena garam.

Tanuki dilingkungannya terkenal sebagai pembimbing spiritual. Calon mangsanya biasanya datang kepadanya dalam keadaan bingung dan putus asa.

3. Nara : salah satu jenis pohon di Jepang ( sejenis pohon oak ). Pohon tinggi yang selalu berdaun

hijau dan berjatuhan bila sudah tiba saatnya. Tingginya sampai 15 meter.

Universitas Kristen Maranatha

(17)

Kemudian dia diam-diam memakan mangsanya. Akhirnya dia mati juga karena makan dengan sembarangan.

Ketiga tokoh ini hidup dalam satu masa, hanya saja proses penceritaannya tidak secara sekaligus, tapi pertokoh. Ketika pengarang sedang menceritakan tokoh Kumo, peran Namekuji dan Tanuki diminimalkan. Sebaliknya, ketika Namekuji yang diceritakan, Kumo dan Tanuki tidak begitu berperan. Begitu pula

ketika Tanuki yang dimunculkan, Kumo dan Namekuji hanya sebagai pelengkap. Cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki bukan sekedar cerita pendek anak-anak tentang kehidupan hewan. Didalamnya terdapat banyak makna yang ingin disampaikan Miyazawa Kenji pada para pembacanya. Makna yang menggambarkan karakter manusia.

Kadang kala tanda sangat diperlukan pengarang untuk melahirkan pengalaman jiwa yang sejelas-jelasnya. Tanda bahasa tersebut untuk memudahkan komunikasi sekaligus memunculkan nuansa yang menarik dari pengarangnya. Miyazawa Kenji banyak menggunakan tanda-tanda dalam pengungkapan isi pikirannya dan pembaca harus bisa menginterpretasikan sendiri makna

tanda-tanda tersebut.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti makna yang terdapat dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki. Makna terhadap hal yang dialami oleh ketiga tokoh utama dalam cerita pendek ini menggunakan metode Hermeneutik.

1.2 Pembatasan Masalah

Universitas Kristen Maranatha

(18)

Penulis membatasi masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini, yaitu makna yang terkandung dalam cerita pendek Kumo toNamekuji to Tanuki.

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian skripsi berjudul Kumo to Namekuji to Tanuki karya Miyazawa Kenji melalui pendekatan Hermeneutik. Tujuan untuk menemukan makna yang terkandung dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki melalui peristiwa dan karakter yang dialami atau dimiliki oleh ketiga tokoh utamanya.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam menganalisis cerita pendek Kumo to

Namekuji to Tanuki adalah metode Hermeneutik. Penulis membaca isi cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki, untuk mencari makna dari peristiwa terhadap ketiga tokoh utama dalam cerita pendek ini.

Semula Hermeneutik digunakan untuk menafsirkan kitab suci keagamaan yang kemudian dikembangkan dalam ilmu-ilmu humaniora dan termasuk didalamnya ilmu filsafat. Keseluruhan filsafat adalah “interpretasi“, ‘pembahasan’ seluruh isi alam semesta ke dalam bahasa manusia. Secara etimologis, kata Hermeneutik berasal dari bahasa Yunani, Hermeneun yang berarti menafsirkan ; kata bendanya Hermeneia, secara harfiah dapat diartikan penafsiran atau interpretasi, sedangkan orang atau penafsirnya disebut Hermeneut. Kata

Hermeneutika itu sendiri menunjukkan seluruh wilayah berlangsungnya kegiatan

Universitas Kristen Maranatha

(19)

Hermeneuein“. Terdapat tiga unsur utama, pertama adanya tanda, pesan, berita, yang seringkali berupa teks. Kedua, harus ada sekelompok penerima yang bertanya-tanya atau merasa “asing” terhadap pesan atau teks itu. Yang ketiga adanya pengantara yang dekat dengan kedua belah pihak. Dalam hal ini sebagai pihak ketiga adalah penafsir itu sendiri4. Hermeneutik diartikan sebagai proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti5.

Pada dasarnya Hermeneutik berhubungan dengan bahasa. Yang dimaksud bahasa ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi atau perantara dalam menyampaikan suatu maksud, namun juga merupakan proses berfikir, berbicara, menulis, maupun berkarya, baik yang diwujudkan dalam bentuk teks maupun tanda-tanda lainnya. Disini bahasa menjadi perantara manusia. Jadi bila pengalaman manusia yang diungkapkan melalui bahasa tersebut tampak asing bagi pembaca pada generasi berikutnya, maka disini peran Hermeneutik untuk menafsirkan/menginterpretasikan secara benar teks atau tanda-tanda tersebut menjadi sangat penting. Kita berpikir melalui bahasa ; kita berbicara dan menulis melalui bahasa. Kita mengerti dan membuat interpretasi dengan bahasa.

Melalui bahasa kita berkomunikasi, tetapi melalui bahasa pula kita bisa salah paham dan salah tafsir. Makna dapat kita peroleh tergantung dari banyak faktor: siapa yang berbicara, keadaan yang berkaitan dengan waktu, tempat ataupun situasi yang dapat mewarnai arti sebuah peristiwa bahasa.

Oleh karena itu pada abad XIX F.D.E Schleiermacher menghidupkan lagi topik Hermeneutik sebagai suatu metode, lebih lanjut dikumandangkan oleh

4 . Mudji, FX Sutrisno. 1992. Para Filsuf Penentu Gerak Zaman. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Halaman 74.

5 . E. Sumaryono. 1993. Hermeneutik, Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Halaman 24.

Universitas Kristen Maranatha

(20)

Wilhelm Dilthey (1833-1911). Kemudian baru abad XX Hermeneutik diangkat dan disemarakkan oleh beberapa filsuf, seperti : H.G Gadamer, Jurgen Habermas, Paul Ricoer.

Dengan demikian Hermeneutik sebagai suatu metode diartikan sebagai cara menafsirkan teks untuk dicari maknanya. Metode hermeneutik ini mengsyaratkan adanya kemampuan untuk menafsirkan masa lampau yang tidak di alami

kemudian baru dibawa ke masa sekarang. Peranan sebagai sebuah metode yang menafsirkan atau menginterpretasikan realitas lain yang tidak hadir, baik karena telah berlalu dalam ruang maupun waktu yang cukup jauh jaraknya, sementara realitas tersebut hadir pada kita saat ini melalui atau diwakili oleh teks atau tanda-tanda lainnya6

.

Salah satu peletak dasar teori Hermeneutik adalah Paul Ricouer, lahir di Valence, Perancis Selatan, pada tahun 1913. Menurut Paul Ricouer, Hermeneutik adalah membaca makna yang tersembunyi didalam teks yang mengandung arti yang kelihatannya sudah jelas7. Paul Ricouer secara khusus memperhatikan teks

tertulis, yang menggambarkan dunia manusia sebagai dunia yang ditentukan oleh

penafsiran manusia. Teks sebagai penghubung bahasa isyarat dan simbol-simbol dapat membatasi ruang lingkup Hermeneutik karena budaya oral (ucapan) dapat dipersempit. Hermeneutik dalam hal ini hanya akan berhubungan dengan kata-kata yang tertulis sebagai ganti kata-kata yang diucapkan adalah proses meringankan dan mempermudah isi teks dengan cara menghayatinya8

.

6 . http://www. Memahami metode hermeneutik dalam studi arsitektur.html 15/06/2005. 7 . Sudarto. 1995. Metode Penelitian Filsafat. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada. Halaman 86. 8 . E. Sumaryono. 1993. Hermeneutik Sebuah Metode filsafat. Kanisius Yogyakarta. Halaman 107.

Universitas Kristen Maranatha

(21)

Tugas orang yang melakukan interpretasi adalah menjernihkan persoalan “mengerti“ yaitu dengan cara menyelidiki setiap detil proses interpretasi. Dalam proses ini pikiran atau pemahaman yang telah dibentuk didalam pikiran penafsir dalam memahami teks atau tanda-tanda mempunyai andil yang besar dalam membangun makna.

Interpretasi itu sendiri mencakup pemahaman. Namun pemahaman itu

sangat kompleks didalam diri manusia sehingga para pemikir ulung maupun psikolog tidak pernah mampu untuk menetapkan kapan sebenarnya seseorang mulai mengerti. Untuk dapat membuat interpretasi itu sendiri, orang lebih dahulu harus mengerti atau memahami. Namun keadaan ‘lebih dahulu mengerti’ ini bukan didasarkan atas penentuan waktu, melainkan bersifat alamiah. Sebab, bila seseorang mengerti, ia sebenarnya telah melakukan interpretasi, dan juga sebaliknya. Sebuah teks atau tanda menawarkan kepada pembaca/penafsirnya berbagai kemungkinan penafsiran berdasarkan sudut pandang serta teori yang dipilih oleh penafsirnya, untuk mencari pemahaman yang benar dan utuh atas makna sebuah teks atau tanda9.

Orang yang melakukan interpretasi harus mengenal pesan atau kecondongan sebuah teks, lalu ia harus meresapi isi teks sehingga yang pada mulanya ‘yang lain’ kini menjadi ‘aku’ penafsir itu sendiri. Teks yang pada mulanya terasa asing bagi penafsir, berusaha untuk mencari pesan melalui interpretasi. Penafsir harus memahami isi teks tersebut menghayati dan berusaha untuk masuk ke dalam teks. Sehingga dengan mudah bagi penafsir untuk memahami maksud dari teks

9 . http://www. memahami metode hermeneutik dalam studi arsitektur.html 15/06/2005

Universitas Kristen Maranatha

(22)

tersebut. Keseluruhan karya kita mengerti dari bagiannya dan bagian-bagian itu dari suatu pengertian tentang keseluruhan yang lambat laun terbina.

1.6 Organisasi Penelitian

Penulisan skripsi ini terbagi menjadi empat bab adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah yang meliputi latar belakang karya yang diteliti, pengarang dan objek analisis atau latar belakang pemilihan masalah, masalah dan tujuan penelitian, metode penelitian yang meliputi pendekatan yang digunakan untuk menganalisis, teknik pengumpulan

data serta organisasi penelitian.

BAB II Landasan teori berisi mengenai teori hermeneutik Paul Ricoeur, meliputi teori Hermeneutik Paul Ricoeur, ruang lingkup Hermeneutik, dan arti memahami meliputi tentang memahami teks Kumo to Namekuji to Tanuki.

BAB III Analisis makna dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki, berisi kutipan-kutipan dari karya yang akan di analisis, meliputi peristiwa yang terjadi dalam cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki yang meliputi persaingan dan pertikaian yang terjadi di dalam cerita pendek. Karakter dari ketiga tokoh utamanya yaitu Kumo, Namekuji, Tanuki.

BAB IV Kesimpulan yang memuat kesimpulan dari uraian yang ada pada bab satu dengan bab tiga.

Universitas Kristen Maranatha

(23)

BAB IV

KESIMPULAN

Penulis melakukan penelitian terhadap karya sastra berbentuk cerita pendek yang berjudul Kumo to Namekuji to Tanuki, dengan menggunakan teori Hermeneutik Paul Ricoeur. Cerita pendek ini merupakan karya seorang sastrawan Jepang terkenal yang bernama Miyazawa Kenji. Melalui penjabaran analisis penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teori Hermeneutik, yaitu

proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti untuk mencari makna yang masih tersembunyi melalui proses interpretasi. Penulis memakai teori Hermeneutik Paul Ricouer yang lebih memusatkan perhatian kepada teks, tanpa melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keberadaan makna itu sendiri. Menurut Paul Ricouer, Hermeneutik adalah membaca makna yang tersembunyi didalam teks yang mengandung arti yang

kelihatannya sudah jelas28.

Cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki yang penulis analisis mengungkapkan tentang suatu masyarakat yang diwakili oleh komunitas binatang yang bertempat tinggal di hutan. Kehidupan yang dipenuhi oleh peristiwa-peristiwa yang bertujuan hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi. Peristiwa

yang paling menonjol terjadi diantara ketiga tokoh utama, yaitu Kumo, Namekuji, Tanuki. Dengan tanpa berhubungan langsung, persaingan maupun pertikaian yang

28 . Sudarto. Metode Penelitian Filsafat. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1995. Halaman 86.

Universitas Kristen Maranatha

(24)

terjadi diantara ketiganya terus berlanjut. Karakter para tokohnya juga sangat jelas tergambar. Dari persaingan, pertikaian dan karakter para tokohnya penulis berusaha menganalisis dan mengambil satu kesimpulan. Ketiga tokoh ini hidup dalam satu masa, hanya saja proses penceritaannya tidak secara sekaligus, tapi pertokoh. Ketika pengarang sedang menceritakan tokoh Kumo, peran Namekuji dan Tanuki diminimalkan. Sebaliknya, ketika Namekuji yang diceritakan, Kumo

dan Tanuki tidak begitu berperan. Begitu pula ketika Tanuki yang dimunculkan, Kumo dan Namekuji hanya sebagai pelengkap.

Peristiwa pertama diawali oleh persaingan antara Namekuji dan Kumo. Pemicu dari persaingan ini merupakan reaksi Namekuji terhadap kesuksesan Kumo, karena Kumo diangkat sebagai penasihat dilingkungan serangga. Namekuji tidak senang dengan hal itu, oleh karena itu dia menjelek-jelekkan istri dan anak-anak Kumo. Tapi ternyata Kumo tidak tinggal diam, dia juga balik membalas perbuatan Namekuji tersebut dengan menjelekkan Namekuji. Persaingan ini akan terus berlanjut sampai kapanpun selama diantara pesaing itu sama-sama ingin menonjolkan diri dan merasa benar. Dalam cerita ini juga terjadi pertikaian,

diawali dengan adanya persaingan yang pada akhirnya mengarah pada pertikaian. Seperti yang terjadi antara Kumo dan Namekuji, ataupun antara Kumo dengan Tanuki. Pertikaian ini menyebabkan kematian dari salah satu lawan, yaitu kematian Kumo. Jelaslah bahwa tujuan pertikaian itu sendiri adalah untuk mengenyahkan atau melenyapkan pihak yang menjadi penghalang29

. Karakter para tokohnya juga jelas tergambar. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan makanan mereka dengan menipu, licik, tidak pernah merasa puas. Dari persaingan,

29 . Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. CV. Rajawali. Jakarta. 1982. Halaman 122-123

Universitas Kristen Maranatha

(25)

pertikaian, dan karakter yang dimunculkan oleh para tokohnya mengacu pada satu titik, yaitu sama-sama memperebutkan kedudukan dan peranan dalam komunitasnya untuk memenuhi kebutuhan harian mereka dengan tidak berbuat jujur. Apabila masing-masing pihak mau mengakui kekalahan mereka atau bisa untuk berjiwa besar tentu peristiwa tersebut tidak akan terjadi.

Cerita pendek Kumo to Namekuji to Tanuki ini memiliki makna

ketidakjujuran. Tiap tokoh memiliki peranan masing-masing dalam masyarakat. Mereka menggunakan peranan mereka tersebut dengan tidak semestinya sehingga merugikan pihak lain. Mereka berlaku tidak jujur dengan sesama mereka yang mereka anggap lawan. Dengan menghalalkan berbagai cara dalam persaingan, pertikaian, dan karakter yang tergambar dalam cerita yang pada akhirnya mencelakakan diri mereka sendiri. Ketiga para tokohnya, yaitu Kumo, Namekuji, Tanuki akhirnya mati. Kumo mati karena terjadinya pembusukan makanan di sarang yang dia buat, makanan yang busuk tersebut menyebarkan penyakit yang menyebabkan kematian Kumo beserta istri. Namekuji mati karena kebodohannya sendiri yaitu terkena garam yang disebarkan oleh kodok yang pada awalnya akan

dijadikan mangsa oleh Namekuji sendiri tapi ternyata kodok tahu kelemahan Namekuji yaitu garam. Namekuji meleleh terkena garam. Tanuki mati karena makan dengan sembarangan, dalam perutnya bertimbun tanah, air dan lumpur. Penulis sangat tertarik dengan cerita pendek ini karena dikarang oleh Miyazawa Kenji yang karya-karyanya banyak dibaca dan dicintai oleh masyarakat Jepang. Kecintaan terhadap alam semesta dan makhluk ciptaan Tuhan adalah sumber inspirasi terbesarnya dalam menulis dan hal tersebut senantiasa tergambar

Universitas Kristen Maranatha

(26)

jelas pada karya-karyanya. Paduan antara imajinasi, semangat anak-anak dan unsur-unsur ilmiah sangat mendominasi karya-karyanya, yang sebagian besar adalah cerita pendek anak-anak. Karya-karyanya juga kaya akan nilai-nilai filsafat yang merupakan pemikiran dan pandangan hidup yang ia yakini, sehingga dalam menginterpretasikannya dibutuhkan pemahaman yang mendalam.

Universitas Kristen Maranatha

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Adian, Gahral, Donny. 2002. Seri Tokoh Filsafat “Martin Heidegger”, Jakarta: Penerbit Teraju Seri Tokoh Filsafat.

Edizal. 1999. Kamus Modern Jepang-Indonesia. Padang: Kayu Pasak.

Humor In Kenji’s Stories.

http:///humor in kenji’s stories.html

Luxemburg, Jan, Van. 1989. Pengantar Ilmu Sastra, Jakarta: PT. Gramedia.

Nelson, N, Andrew. 1997. Kamus Kanji Modern. Jakarta: Kesaint Blanc.

Newton, K, M. 1990. Menafsirkan Teks. New York: Harvester Wheatsheaf.

Nurgiantoro, Burhan. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Reagan, E, Charles. 1979. Studies in The Philopsophy of Paul Ricoeur. Ohio: Ohio University Press: Athens.

Ricoer, Paul.

(28)

Sardjono, Partini, Prof DR. 1992. Pengantar Pengkajian Fiksi. Penerbit Yayasan Pustaka Wina.

Soerjono, Soekanto. 1993. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali.

Staf PSBJ bekerjasama dengan Pusat Studi Bahasa Jepang dengan The Japan Foundation. 1996.

Kumpulan Terjemahan Karya Miyazawa Kenji. Bandung: Shanghai.

Sudarto, Drs. 1995. Metode Penelitian Filsafat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sumaryono, E. 1993. Hermeneutik, Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sutrisno, FX, Mudji. 1992. “Para Filsuf Penentu Gerak Zaman”. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Taniguchi, Goro. 1982. Kamus Standar Bahasa Indonesia-Jepang. Tokyo, Japan: Japan Indonesia Association, inc.

Thompson, B, John. 1981. Paul Ricoeur Hermeneutics and The Human Sciences. Cambridge University Press.

Referensi

Dokumen terkait

%HUGDVDUNDQ SHPEDKDVDQ GL DWDV QDPSDN MHODV EDKZD SHQRODNDQ \DQJ GLODNXNDQ ROHK %DGDQ 3HUWDQDKDQ 1DVLRQDO PHQJHQDL SHQGDIWDUDQ WDQDK \DQJ GLGDVDUNDQ DWDV SXWXVDQ 3HQJDGLODQ 1HJHUL

0. nak balita dan prasekolah yang mempunyai masalah perkembangan. Dengan adanya data tersebut maka setiap puskesmas dapat membuat rencana kerja bulanan untuk menjangkau

This paper examines the trade- offs between energy and signal quality in WiMAX subscriber station by adjusting signal level using a booster amplifier.. The evaluated application

Berdasarkan analisis statistik tersebut diketahui bahwa pemberian tepung biji koro pedang tidak dapat menunjukkan kelangsungan hidup yang lebih baik daripada dengan

Judul Skripsi : Analisis Struktural dan Nilai Pendidikan Kumpulan Cerkak Lelakone Si lan Man Karya Suparto Brata serta Relevansinya dengan Materi Pembelajaran

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi harus mampu untuk menyediakan layanan untuk mengelola data aplikasi (perangkat lunak), mengelola data solver , mengelola daftar request

Nilai yang diperoleh dari hasil uji korelasi spearman memberikan tanda negatif (-) yang berarti bahwa kedua data yaitu tingkat kalsifikasi berbanding terbalik dengan