• Tidak ada hasil yang ditemukan

Campursari “Nyanyian Hibrida dari Jawa”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Campursari “Nyanyian Hibrida dari Jawa”."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iv MOTTO

“...Orang yang bilang tidak mungkin, sebaiknya jangan mengganggu perjuangan orang yang bilang mungkin...”

(Unknown)

“...Hidup adalah masalah, dan suka cita adalah pilihan...”

(4)

v

PERSEMBAHAN

Karya Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk Bapak Jaka Susilo, SE. dan Ibu Siti Munawaroh, SH.

Untuk kedua adikku, Linda Kusuma dan Erick, dan Mas Nur Setiawan yang setiap saat selalu membantu dan sabar sekali.

(5)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya sehingga laporan pengantar karya tugas akhir ini dapat disusun dengan sebaik – baiknya dan diselesaikan tepat pada waktunya. Sebuah berkah pula karena

penyusun telah merasakan proses pengembangan diri di sebuah lingkungan masyarakat yang berbudaya.

Tugas akhir ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari orang-orang yang selalu memberikan dukungan bagi penyusun selama ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang mendukung penyusun selama ini:

1. Allah SWT, terima kasih atas segala berkah yang melimpah ini. 2. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku Dekan FISIP UNS. 3. Sri Hastjarjo, S.Sos. Ph. D selaku Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP

UNS.

4. Ch. Heny Dwi Surwati, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing Tugas Akhir ini. 5. Jaka Susilo, S.E, dan Ibu Siti Munawaroh, S.H. selaku kedua orangtua

penyusun.

6. Prof. Dr. Rahayu Supanggah, S,Kar selaku teoritikus karawitan, seniman, dan sekaligus narasumber.

7. Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H. selaku pelaku campursari sekaligus narasumber

(6)

vii

9. Danang Susilo, S.Sn. selaku pengrawit dan narasumber. 10. Suryadi “Plenthe” selaku seniman dan narasumber. 11.Rumania selaku pelaku campursari dan narasumber. 12.Mas Nur Setiawan yang selalu ada untuk membantu.

13.Teman – teman yang sudah membantu dan memberi dukungan.

(7)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

SINOPSIS ... x

SINOPSIS (ENGLISH) ... xi

BAB I : LATAR BELAKANG ... 1

BAB II : LANDASAN KONSEP... ... 5

A. FILM DOKUMENTER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI... 5

B. FILM DOKUMENTER... 8

C. SENI PERTUNJUKAN ... 13

D. POLEMIK KEBERADAAN CAMPURSARI... 16

E. HIBRIDA DALAM KONTEKS CAMPURSARI ... 17

F. TRANSFORMASI KEBUDAYAAN ………... 17

G. MEDIA MASSA SEBAGAI INSTITUSI SOSIAL………... 19

(8)

ix

I. TARGET AUDIENS... 23

BAB III : VISI, MISI dan TUJUAN PENGGARAPAN ... 24

BAB IV : TAHAP PEMBUATAN FILM DOKUMENTER ... 26

A. TREATMENT... 32

B. NASKAH... 40

C. SHOOTING LIST... 51

D. SHOOTING SCRIPT... 54

E. SHOOTING BREAK DOWN... 65

F. EDITING SCRIPT... 73

BAB V : CATATAN PRODUKSI ...105

A. PROSES PRA PRODUKSI...105

B. PROSES PRODUKSI... 109

C. PROSES PRA PRODUKSI...110

DAFTAR PUSTAKA ...112

(9)

x SINOPSIS

Tugas Akhir

Campursari “Nyanyian Hibrida dari Jawa”

Jawa sebagai suatu masyarakat budaya yang ditinjau dari segi historisnya ternyata sangat tua, memiliki seni tradisional budaya yang sangat banyak sekali macamnya. Hampir tidak pernah disadari bahwa sesungguhnya, sejarah tentang kesenian Jawa merupakan campur aduk dari berbagai pengaruh. Campursari merupakan “jenis musik baru”, sebuah tradisi musik baru yang merupakan musik hibrida atau percampuran dari instrument musik tradisional Jawa dan musik barat. Perkembangan jaman membuat seni pertunjukan mulai digunakan untuk mencari uang dan penghasilan. Campursari yang berada di ranah hiburan membuat pelakunya berlomba – lomba untuk mengejar kuantitas bukan kualitas. Ini yang menjadikan polemik dari berbagai pihak.

Campursari yang merupakan “hibrida” atau percampuran antara musik tradisional Jawa yang bernada pentatonis dan musik Barat bernada diatonis menghasilkan harmoni suara yang indah, namun disisi lain juga membuat campursari menjadi perdebatan karena semakin menjauh dari musik tradisi Jawa yang adiluhung.

Ada beberapa fakta menarik dalam campursari dari berbagai sisi. Bagaimana pandangan beberapa pihak yang pro dan kontra terhadap campursari? Film dokumenter Campursari “Nyanyian Hibrida dari Jawa” akan

(10)

xi SYNOPSIS

Tugas Akhir

Campursari “Nyanyian Hibrida dari Jawa”

Java as a society in terms of the culture that was very old historical, traditional art culture has very many kinds. Almost never realized that in fact, the history of Javanese art is a jumble of various influences. Campursari is a "new kind of music", a new musical tradition that is a hybrid musical instrument or a mixture of traditional Javanese music and Western music.

Development period makes the performing arts began to be used to make money and income. Campursari which are in the realm of entertainment makes the culprit compete for the pursuit of quantity rather than quality. This makes the polemics of various parties.

Campursari that is a "hybrid" or a mixture of traditional music of Java pitched pentatonic and Western music pitched diatonic produce a harmonies wonderful voice, but the other side makes campursari debated because getting away from the musical tradition of the valuable Java.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah 12 kali penggorengan maka kadar asam lemak bebas minyak goring masih di bawah batas rusak dan mulai rusak pada penggorengan ke-23, namun pada nilai conjugated

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan sosial apa saja yang terjadi serta memetakan berbagai manfaat ekonomi dari potensi pariwisata TNTP bagi

Wina Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , Jakarta: Kencana Prenada Media, hal.. sepenuhnya tercapai, selama ini guru hanya

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan berpikir kritis yang terjadi di Indonesia, khususnya di SMAN 5 Surakarta. Tujuan penelitian dan pengembangan yang

Terlihat dengan banyaknya armada kapal congkreng yang awalnya melakukan penangkapan ikan (seperti ikan layur, lisong, dll) kinimemilih untuk alih target penangkapan

Parengge (nelayan yang menggunakan alat tangkap rengge ) yang ada di Kaili memiliki sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan aktivitas menangkap ikan yang diwarisi dari

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita

Sejak Okun menemukan hubungan negatif antara tingkat pengangguran dengan kesenjangan output, penurunan setiap 1 persen tingkat pengangguran untuk setiap kenaikan 3 persen