• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN PERMEN PU No. 20 Tahun 2011 da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RINGKASAN PERMEN PU No. 20 Tahun 2011 da"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1.1

Pengertian Rencana Umum Tata Ruang Menurut Permen PU No. 17

strategi pengembangan wilayah ini selanjutnya dituangkan ke dalam rencana struktur dan rencana pola ruang operasional.

Gambar 1.1

Kedududkan RTRW Kota dalam Sistem

Penataan Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(2)

kawasan dengan muatan substansi yang dapat mencakup hingga penetapan blok dan subblok yang dilengkapi peraturan zonasi sebagai salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatna ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang. Rencana rinci tat ruang dapat berupa rencana tat ruang kawasan strategis dan rencana detail tata ruang

1.2

Kedudukan Pedoman RTRW

(3)
(4)

Gambar 1.3

Kedudukan Pedoman Terhadap Peraturan Perundang-undangan Terkait

1.3 Fungsi dan Manfaat RTRW Kota

a) Fungsi RTRW Kota

Fungsi RTRW kota adalah sebagai:

1. Acuan dalam penyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2. Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah kota

3. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah kota 4. Acuan lokasi investasi dalam wilayah kota yang dilkukan pemerintahan,

masyarakat, dan swasta

5. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tat ruang di wilayah kota

6. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah kota yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi, dan

7. Acuan dalam adminstrasi pertanahan. b) Manfaat RTRW kota adalah untuk:

1. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah kota

2. Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah kota dengan wilayah sekitarnya dan

3. Menjamin terwujudnya tata ruang wlayah kota yang berkualitas

1.4 Muatan RTRW Kota

1. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kota 1) Tujuan penataan ruang wilayah kota

2) Kebijakan penataan ruang wilayah kota 3) Strategi penataan ruang wilayah kota 2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota 3. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota

1) Kawasan Lindung 2) Kawasan Budidaya

(5)

6. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota

1.5 Proses dan Prosedur Penyusunan RTRW Kota

a) Proses Penyusunan RTRW Kota: 1) Persiapan penyusunan RTRW kota 2) Pengunmpulan data yang dibutuhkan 3) Pengolahan data dan analisis data 4) Perumusan konsep RTRW kota dan 5) Penyusunan raperda tentang RTRW kota b) Prosedur Penyusunan RTRW Kota:

1) pembentukan tim penyusunan RTRW kota 2) Pelaksanaan penyusunan RTRW kota

3) Pelibatan peran masyarakat di tingkat kota dalam penyususnan RTRW kota 4) Pembahasan raperda tentang RTRW kota

Gambar 1.5

(6)
(7)
(8)

CONTOH PETA STRUKTUR RUANG KOTA

CONTOH PETA POLA RUANG KOTA

(9)
(10)

CONTOH PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KOTA

CONTOH PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS DI WILAYAH KOTA

(11)

RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan antarkegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.

RDTR ditetapkan dengan perda kabupaten/kota. Dalam hall ini RDTR telah ditetapkan sebagai perda terpisah dari zonasi sebelum keluarnya pedoman ini, maka peraturan zonasi ditetapkan dengan perda kabupaten/kota.

Gambar 2.1

Kedudukan RDTR dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan

(12)

Gambar 2.3

Hubungan antara RTRW Kabupaten/Kota, RDTR, dan RTBL serta Wilayah Perencanaannya

2.2 Fungsi dan Manfaat RDTR dan Peraturan Zonasi RDTR dan peraturan zonasi bermanfaat sebagai:

1. Kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan RTRW 2. Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan

pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW

3. Acauan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang dan 4. Acuan dalam penyusunan RTBL

RDTR dan peraturan zonasi bermanfaat sebagai:

1. Penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu

2. Alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaanpembangunan fisik kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh Pemeritah, pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakat

3. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten/kota secara keseluruhan dan 4. Ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk program

(13)

RDTR disusun apabila:

1. RTRW kabupaten/kota dinilai belum efektif sebagai acauan dalam pelaksanaan pemanfaatna ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang karena tingkat ketelitian petanya belum mencapai 1:5.000 dan/atau

2. RTRW kabupaten/kota sudah mengamanatkan bagian dari wilayah yang perlu disusun RDTR-nya

Wilayah perencanaan RDTR mencakup: 1. Wilayah administrasi

2. Kawasan fungsional, seperti bagian wilayah kota/subwilayah kota

3. Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang memiliki ciri perkotaan dan/atau 4. Bagian dari wilayah kabupaten/kota yang berupa kawasan perdesaan dan

direncanakan menjadi kawasan perkotaan

Gambar 2.4

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Wilayah Administrasi Kecamatan dalam Wilayah Kota

Gambar 2.5

(14)

Gambar 2.6

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Bagian dari Wilayah Kabupaten yang Memiliki Ciri Perkotaan

Gambar 2.7

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota yang Memiliki Ciri Kawasan Perkotaan

Gambar 2.8

Lingkup Wilayah RDTR Berdasarkan Bagian

(15)

Direncanakan Menjadi Kawasan Perkotaan

Muatan RDTR terdiri atas: 1. Tujuan penataan BWP

Tujuan penataan BWP merupakan nilai dari/atau kulaitas terukur yang akan dicapai sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW dan merupakan alasan tersebut, serta apabila diperlukan dapat dilengkapi konsep pencapaian. Tujuan penataan BWP berisi tema yang aan direncanakan di BWP:

2. Rencana pola ruang

Rencana pola ruang dalam RDTR merupakan rencana distribusi subzona peruntukan yang antara lain meiputi hutan lindung, zona yang memberikan perlindungan terhadap zona dibawahnya, zona perlindungan setempa, perumahan, perdagangan, dan jasa, perkantoran, industri, dan RTNH, ke dalam blok-blok. Rencana pola ruang dimuat dalam peta yang juga berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan zonasi

3. Rencana jaringan prasarana

Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan hierarki sistem jarinagn prasarana yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang termuat dalam RTRW kabupaten/kota.

4. Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penangananya

Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penangananya merupakan upaya dalam rangka operasional rencana tat ruang yang diwujudkan ke dalam rencana penanganan Sub BWP yang diprioritaskan

Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan peangananya bertujuan untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi, memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan dan/atau melaksanakan revitalisasi di kawasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki prioritas tinggi dibandingkan Sub BWP lainnya.

5. Ketentuan pemanfaatan ruang dan

(16)

perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan sebagaimana diatur dalam pedoman ini.

6. Peraturan zonasi

Peraturan zonasi memuat materi wajib yang meliputi ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan, ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, ketentuan tata bangunan, ketentuan prasarana dan sarana minimal, ketentuan pelaksanaan, dan materi pilihan yang terdiri atas ketentuan tambaha, ketentuan khusus, standar teknis, dan ketentuan pengaturan zonasi.

Prosedur penyusunan RDTR dan peraturan zonasi meliputi proses dan jangka waktu penyusunan, pelibatan masyarakat, serta penambahan rancangan RDTR dan peraturan zonasi.

Prosedur penyususnan RDTR dan peraturan zonasi dapat dibedakan menjadi: 1. Prosedur penyususnan RDTR dan

(17)

Gambar 2.9

(18)

CONTOH PETA RENCANA JARINGAN JALAN

CONTOH PETA RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

(19)
(20)

Gambar

Gambar 1.1Kedududkan RTRW Kota dalam Sistem
Gambar 1.5Jangka Waktu Penyusunan RTRW Kota
Gambar 1.3 Proses dan Prosedur Umum Penyusunan RTRW Kota
Gambar 2.1Kedudukan RDTR dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan : Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Strategis Pariwisata Air Sanih di Kabupaten Buleleng.. Wartha

bahwa Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang memberikan landasan untuk pengaturan ruang terbuka hijau dalam rangka mewujudkan ruang kawasan perkotaan yang

Disusun berdasarkan rencana struktur ruang, rencana pola ruang dan penetapan kawasan strategis kabupaten yang dikaitkan dengan arahan pengendalian pemanfaatan ruang

Hal ini dimaksudkan untuk menampung dinamika pemanfaatan ruang mikro dan sebagai dasar antara lain transfer of development rights (TDR) dan air rights yang

Hal ini dimaksudkan untuk menampung dinamika pemanfaatan ruang mikro dan sebagai dasar antara lain transfer of development rights (TDR) dan air right

(2) Dalam ketentuan umum peraturan zonasi sesuai dengan rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:.. kawasan

Rencana Umum Tata Ruang Kota Ibu Kota Kecamatan Menganti ini merupakan rencana struktur dan strategis Pengembangan kota disusun serta ditetapkan untuk menjamin konsistensi

Alokasi pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung, kawasan budi daya, kawasan perkotaan, kawasan pedesaan dan kawasan tertentu dalam rencana tata ruang wilayah nasional, rencana