• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman Kehadiran Islam di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rangkuman Kehadiran Islam di Indonesia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Rangkuman Kehadiran Islam Mendamaikan

Bumi Nusantara

Naufal Atha Haidarbahy ( 18 )

(2)

Sebagaimana yang diketahui, islam msauk Nusantara melalui para pedagang Arab, Gujarat, dan Persia. Berikut ini teori-teori masuknya islam di Nusantara :

 Teori Mekkah (7 Masehi)

Proses masuknya islam adalah langsung dari Mekkah atau Arab. Para pedagang dari Timur tengah memiliki misi dagang sekaligus dakwah. Kebanyakan yang datang adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Yang menggunakan gelar sayid atau syarif di depan namanya.

 Teori Gujarat (7 Hijriyah/13 Masehi)

Orang-orang arab yang bermazhab Syafi’i telah bermukim di sepanjang pesisir Malabar dan Gujarat sejak awal hijriyah. Gujarat adalah suatu wilayah yang terletak di India bagian barat, dekat dengan laut arab. Yang menyebarkannya adalah orang Gujarat yang telah memeluk Islam.

 Teori Persia

Dikatakan bahwa penyebar agama islam berasal dari orang-orang di wilayah Persia atau Parsi (Iran). Sebagai buktinya ada kesamaan budaya dan tradisi antara masyarakat Parsi dengan Indonesia yaitu merayakan tradisi 10 Muharram atau Asyuro.

 Teori Cina

Menurut teori ini, kedatangan islam di Indonesia berasal dari Cina dimsns hubungan ini terjalin sejak Indonesia masih dalam kerajaaan Hindu-Budha. Sebagai pembuktian, Raden Patah dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina dimana ibunya adalah keturunan Campa (Cina Selatan, sekarang termasuk Vietnam). Selain itu adaanya masijd-masjid tua yang berasitektur Cina di beberapa tempat di pulau Jawa dan beberapa

pelabuhan penting di Jawa juga disinggahi pertama kali oleh orang Cina.

Dari teori-teori diatas terdapat kelebihan dan kelemahan, namun semua itu tadi dapat saling melengkapi. Cara-cara dakwah islam di nusantara dapat melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, hubungan social, dan kegiatan kesenian.

B. KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Selang beberapa waktu kemudian, muncullah berbagai kerajaan islam di Indonesia. Beberapa kerajaan islam tumbuh menjadi kerajaan terbesar di regionnya sendiri dan adapula yang runtuh karena sebab dari dalam kerajaan maupun dari luar kerajaan.

(3)

Merupakan kerajaan islam pertama di Indonesia yang terletak di pesisir timur laut Aceh, kabupaten Lhokseumawe atau Aceh Utara sekarang. Kawasan Aceh yang strategis yang berada di pintu maslahuk Selat Malaka menjadikan Aceh sebagai tempat pertemuan para pedagang dari berbagai daerah di Nusantara dan para pedagang dari luar negeri.

Bukti berdirinya kerajaan ini yaitu adanya nisan raja pertama Samudra Pasai, Sultan Malik As-Saleh yang meninggal pada 696 H atau 1297 M.

Tahun 1521 M kerajaan ini ditaklukan Portugis yang menyebabkan kemunduran hingga akhirnya berada di naungan Kerajaan Aceh pada 1524 M.

B. Kerajaan Aceh

Terletak di kabupaten Aceh Besar, terkenal reputasinya akan komoditas rempah dan sandang. Pusatnya berada di Kutaraja dimana raja pertamanya ialah Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M) yang meluaskan daerahnya hingga Pidie yang bekerja sama dengan Portugis

kemudian ke Pasai pada tahun 1524 M. Peletaknya adalah Sultan Alauddin Riayat Syah yang bergelar Al-Qahar. Berbeda dengan raja pertama kerajaan Aceh, Sultan Alauddin berusaha untuk melawan Portugis dimana ia menjalin hubungan dengan Turki Ottoman dan kerajaan Islam lain di Indonesia. Puncaknya ketika masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dimana beliau wafat tahun 1636 M dan digantikan Sultan Iskandar Tsani (1636-1641 M) lalu

digantikan oleh Syfiatuddin. Sejak saat itu Aceh mengalami kemunduran.

C. Kerajaan Demak

Terletak di kabupaten Demak, Jawa Tengah yang merupakan kerajaan islam pertama di Jawa. Didirikan oleh Raden Patah, putra Prabu Kertabumi tahun 1478M. Setelah tahta ayahnya jatuh ke tangan Girindra Wardhana dari Keling (Daha) dan Demak ternacam, maka terjadi peperangan yang dipimpin Girindra Wardhana dan keturunannya, Prabu Udara hingga 1518 M. Majpahit mengalami kekalahan dan pusat kekuasaan bergeser ke Demak. Tahun 1518 M Raden Patah digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus. Sebelumya beliau pernah memimpin armada laut Demak untuk menyerang Portugis di Malaka pada 1513 M namun gagal. Dia diberi gelar Pangeran Sabrang Lor. Dia tetap mempertahankan Demak pada masa kekuasaannya. Kerajaan Demak berakhir pada 1568 M. Joko Tingkir

memindahkan kekuasaan Demak ke Pajang.

D. Kerajaan Pajang (1568 M-1586 M)

(4)

Ketika Sultan Hadiwijaya berkuasa, Ki Ageng Pamanahan diangkat menjadi bupati Mataram sebagau imbalan atas menumpas Arya Penangasang sementara putranya Sutawijaya

(Panembahan Senopati) dijadikan anak angkat Sultan Hadiwijaya pada tahun 1575 M dan diangkat menjadi bupati Mataram namun, ia tidak puas menjadi bupati. Ia mempersiapkan militernya. Sultan Hadiwijaya mengirimkan pasukan ke Mataram setelah megetahui hal itu. Terjadi pertempuran sengit pada 1582 M dimana Pajang mendapat kekalahan besar. Sultan Hadiwijaya sakit dan akhirnya meninggal sehingga terjadi perebutan kekuasaan dikalangan para bangsawan. Arya Pangiri menyerbu pajang untuk menuntut tahta yang menjadikan para bangsawan Pajang menentang keras atas hal itu. Akhirnya Arya Pangiri beserta pengikutnya dapat diusir dari Pajang. Sutawijaya mendapatkan tahta dari Pangeran Benowo dan

memindahkan kekuasaan ke Mataram (tepatnya di Kotagede) dan Pangeran Benowo menjadi bupati Pajang.

E. Kerajaan Mataram Islam

Berdiri pada tahun 1586 dan raja pertamanya adalah Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Pranatagama yang artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Kerajan ini berpusat di Kotagede.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Agung

Hanyakrakusuma (1613-1645 M). banyak prestasi yang dicapai pada masa pemerintahannya, antara lain sebagai berikut.

 Meluaskan daerah kekuasaannya ke Jawa dan Madura (kecuali Banten dan Batavia), Palembang, Jambi dan Banjarmasin serta mengislamkan penduduknya dan mengatur wilayahnya yang luas lansung dari pusat kerajaan.

 Melakukan kegiatan ekonomi yang bercorak agraris dan maritim.  Melakukan mobilisasi militer secara besar-besaran

 Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu (Saka) dengan tahun Islam (Hijriyah) sejak 1633 M.

 Menyusun karya sastra Sastra Gending dan kitab suluk.

 Menyusun kitab undang-undang yang pepaduan dari hukumislam dan adat-istiadat Jawa yang disebut Surya Alam.

F. Kerajaan Banjar

(5)

Seiring berjalannya waktu, kerajaaan ini meluas meliputi Banjarmasin, Martapura, Tanah Laut, Margasari, Amandit, Alai, Marabahan, Banua Lima, serta wilayah hulu sungai Barito dan semakin luas kekuasaannya yang meliputi seluruh wilayah Kalimantan.

Kerajaan ruuntuh ketika Perang Banjar berakhri apda 1905 M. Raja terakhirnya adalah Sultan Muhammad Seman yang wafat ketika perang melawan Belanda di Puruk Cahu.

G. Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa awalnya terbentuk dari suatu Komunitas yang bernama Bate Salapang (Sembilan Bendera, terdiri atas Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Angangjene, Saumata, Bisei, Sero, dan Kalili.

Pada tahun 1605 M Sultan Alauddin dari Gowa memeluk islam berkat adanya dakwah dari Datuk Ri Bandang dan Sulaeman dari Minangkabau. Sejak itu kerajaan Gowa resmi masuk islam.

Kerajaan Gowa Tallo merupakan kerajaan besar di Indonesia bagian timur. Lazimnya disebut Makassar, yang menyatakan ikrar “Rua Karaeng Na Se’re Ata” (Dua Raja tetapi satu rakyat).

Pertengahan abad ke-17 kerajaan ini mencapai masa kejayaan di masa pemerintahan Sultan Malikussaid (1639-1653 M) yang bergelar Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Ujung Karaeng Lakiung Sultan Malikulsaid. Hampir seluruh wilayah Indonesia bagian timur dikuasainya. Beliau kemudian digantikan I Mallombasi Daeng Mattawang Sultan

Hasanuding atau lebih dikenal Sultan Hasanuddin (1654-1660 M) yang bersikap tegas dan menentang Belanda. Beliau menganeksasi Buton, dan negara-negara kecil lainnya di Sulawesi termasuk Bone.

Kerajaan ini juga menjalin hubungan dengan kerajaan lain seperti Raja Portugis, Raja Inggris, dan Mufti Besar Arabia.

Beliau juga mengahadapi peperangan besar melawan Belanda, yaitu pada tahun 1654-1655 M. Keadaan semakin memanas hingga puncaknya pada peperangan antara Belanda dengan bantuan Aru Palaka (Raja Bone) melawan Kerajaan Gowa-Tallo yang mengakibatkan Kerajaan Gowa-Tallo dipaksa untuk menandatangani perjanjian Bongaya. Sejak itulah kerajaan ini megalami kemunduran.

H. Kerajaan Ternate

Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 dengan pusatnya di Sampalu (Pulau Ternate). Kerajaan ini terkenal sebagai penghasil rempah-rempah sehingga perdagangan berkembang pesat. Kebanyakan pedangan dari luar berasal dari Jawa. Melayu, Cina, Arab.

(6)

menggantikan ayahnya . Sultan Zainal Abidin menggantikan ayahnya yang wafat tahun 1495 M. Beliau memperdalam ilmu agamanya pada Sunan Giri dan pemerintahan diwakilkan pada keluarganya. Tahun 1500 M Sultan Sirullah menggantikan Sultan Zainal Abidin. Berikutnya yaitu Sultan Khairun dimana beliau menjalin hubungan dengan portugis yang datang ke Maluku pada masa pemerintahannya. Portugis mendirikan Benteng Sao Paulo dengan dalih mempertahankan Ternate dari serangan Tidore.

Portugis lama-kelamaan menjadi bertindak seenaknya sendiri. Sultan Khairun (1550-1570 M) menolak kehadiran misionaris Portugis ke Ternate. Perjanjian damai dilakukan, namun Portugis berkhianat dengan membunuh Sultan Khairun oleh De Mesqiuta pada 1570 M.

Sultan Baabullah merupakan pemimpin Ternate yang membawa Ternate pada masa

kejayaan. Beliau mengusir Portugis dari Ternate pada 1575 M. Wilayah Ternate sangat luas, meliputi seluruh kepulauan Maluku Barat dan wilayah tengah, Timor, dan hingga selatan Filipina dimana islam tersebar luas. Kerajaan ini memiliki armada laut yang tangguh.

Kerajaan ini berakhir saat Spanyol dan Portugal menyerang dimana Sultan Said Barakati ditawan dan dibuang ke Filipina. Belanda dengan VOC-nya memberikan bantuan atas permintaan Ternate dengan syarat VOC diberi hak monopoli perdagangan rempah-rempah. Sejak saat itu terjadi konflik berkepanjangan hingga kerajaan ini runtuh.

I. Kerajaan Tidore

Kerajaan ini berpusat di Tidore, Maluku utara. Menurut silsilah raja Ternate dan Tidore, penguasa pertamanya ialah Syahadati/Muhammad Naqal (1081 M). Raja ke-9, Cirililiati (Sultan Jamaludin) dan putra sulungnya memeluk islam berkat dakwah Syekh Mansur dari Arab. Kerajaan ini luasnya meliputi Halmahera, Raja Ampat, Seram Timur, Jailolo, Bacan dan Papua yang disatukan dalam Uli Siwa, suatu persekutuan dagang. Bersama dengan Ternate, kerajaan ini terkenal akan rempah-rempah. Baik Tidore maupun Ternate bersaing untuk memperebutkan keuntungan perdagangan rempah-rempah dan kekuasaan politik, baik karena pengaruh bangsa Eropa maupun keinginan untuk menjadi yang terbesar. Pada masa kekuasaan Sultan Nuku, Tidore mengalami masa kejayaan. Wilyahnya meluas hingga hamper separuh Indonesia bagian timur. Beliau merupakan Sultan yang berani dan cerdas. Tidore menjadi sejahtera.

Pada tahun 1529 M, Portugis yang dibantu Ternate dan Bacan menyerang Tidore yang bersekutu dengan Spanyol yang dimenangkan Portugis.

Referensi

Dokumen terkait

Pada metode Indeks Pencemaran (IP) kualitas air tanah di Kecamatan Maduran yang digunakan dalam penilaian adalah parameter Suhu Kekeruhan,. Total Dissolved Solid

Kasus menarik dari kegiatan penelitian ini adalah Para pelaku UMKM di Kabupaten Jember membuat komitmen bersama, membangun Society Company Building dan membuat

Berdasarkan hasil analisa data warehouse dan penerapan association rule mining dengan asumsi setiap dim kontraktor, biasanya produk yang dibeli cenderung tetap di masa

hpbahari.pun.bz, Hp Java Bahari's Mobile Game { sudah dicoba di Nokia C2-03 dan N73 } Look at 1 relevant links Games Nokia S60 240x320 Adventures - Petualangan (Baru 5730xm,

Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa aliran berayun dalam kolom yang dipasang sekat dinding mempunyai pola aliran yang lebih kocar-kacir dibandingkan dengan kolom

“ Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey pada Siswa Kelas X dan XI IIS SMA Negeri 1

Oleh karena itu seorang pemimpin dalam suatu organisasi termasuk perbankan tentunya perlu mengatur faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kedisplinan kerja