• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Nilai Sila ke 5 Keadilan Sosial Ba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nilai Nilai Sila ke 5 Keadilan Sosial Ba"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai-Nilai Sila

ke-5

“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”  Quenayurifta

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.

LATAR BELAKANG MASALAH

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan. Pancasila sebagai filsafat hidup, dan juga sebagai ideologi dan moral bangsa yang harus dikembangkan sesuai kodrat manusia. Perbuatan yang menyimpang dari pancasila berarti juga menyimpang dari kehidupan tatanan bangsa Indonesia yang luhur. Pada kenyataanya penerapan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia masih jauh dari harapan pancasila itu sendiri. Masih banyak masyarakat yang belum memahami betul makna yang

terkandung dari sila pertama sampai ke lima. Banyak masyarakat hanya memahami bacaan dari sila-sila pancasila namun belum memahami butir-butirnya sehingga banyak penyelewengan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan yang masih banyak penyelewengan adalah timpang tindihnya keadilan di bangsa ini, antara Pemerintah dengan rakyatnya dan potret kehidupan bangsa ini yang kaya akan semakin berkuasa dan yang miskin akan semakin sengsara.

2.

RUMUSAN MASALAH

1) Apa saja nilai-nilai dalam keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia?

2) Sudah terwujudkah keadilan di bangsa ini?

3) Apa penyebab keadilan di Indonesia belum merata?

4) Bagaimana mengatasi permasalahan keadilan di Indonesia Saat ini?

3.

TUJUAN PENULISAN

Agar para pembaca dapat mengerti dan menyadari arti penting pancasila khususnya sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Karena dalam situasi seperti sekarang ini masyarakat semakin tidak menyadari makna pancasila, mereka sudah mulai memudarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang telah disepakati bersama.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. KeadilanMenurut Noor Ms Bakry

Istilah keadilan berasal dari pokok kata adil, yang berarti memperlakukan dan

memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah menjadi haknya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan. Adil dalam sila Keadilan sosial ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama yang dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan. Keadilan dalam sila kelima ini diartikan sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakikat adil untuk mengakui hak sesama (1997:124)

B. Sosial Menurut Noor Ms Bakry

Sosial berasal dari kata “socius” (bahasa latin) yang berarti kawan atau teman. Dalam bahasa latin ada suatu istilah “homo homini socius”, yang artinya manusia satu adalah teman manusia yang lain, manusia memandang manusia lain sebagai teman (1997:126-127)

C. Seluruh Rakyat Indonesia Menurut Noor MsBakry

Rumusan seluruh rakyat Indonesia yang dimaksudkannya ialah sekelompok manusia yang menjadi warga negara Indonesia, baik berbangsa Indonesia asli maupun keturunan asing, demikian juga baik yang berada dalam wilayah Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia yang berada di negara lain. (1997:129) . Sehingga makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah adil terhadap sesama yang dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan dan adil terhadap orang lain yang berada dalam suatu kelompok yang menjadi warga Negara Indonesia.

Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam

kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.Untuk itu

dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

Nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab , Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan atau Perwakilan. Dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai- nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan dalam hidup bersama.Maka di dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama

(4)

I. MACAM-MACAM KEADILAN

Konsekuensinya nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama meliputi:

1. Keadilan distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak sama ( just ice is done when equelz are treated equally ). Keadilan distributive sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara Negara terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta

kesempatan dalam hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.

2. Keadilan Legal ( Keadilan Bertaat )

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap negara dan dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Negara. Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut

keadilan moral, sedangkan untuk yang lainnya disebut keadilan legal.

3. Keadilan Komulatif

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan ases pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurakn pertalian dalam masyarakat.

(5)

II. NILAI YANG TERCERMIN DALAM SILA KE-5

Keadilan merupakan salah satu tujuan negara Indonesia selaku negara hukum. Penegakan keadilan akan membuat kehidupan warga Indonesia, baik secara pribadi, selaku anggota masyarakat, maupun selaku warga negara menjadi aman, tentram, dan sejahtera. Upaya untuk mencapai arah tersebut memerlukan nilai keselarasan,keserasian, dan keseimbangan yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seluruh warga Indonesia tanpa

membedakan adama, suku, bahasa, dan status sosial ekonominya. Setiap warga negara Indonesia harus diperlakukan adil sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Adapun nilai-nilai yang tercermin dalam sila kelima, antara lain ;

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaandan kegotong-royong

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain.

5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6. Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

8. Tidak menggunakan hak – hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan umum.

9. Suka bekerja keras

10.Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama

11.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Dalam kehidupan sehari- hari, pengamalan sila kelima Pancasila terkadang tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan berakibat pada berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika masyarakat Indonesia bersikap tidak sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa dikatakan bangsa tersebut kehilangan jati diri bangsa.

Jika suatu bangsa kehilangan jati diri bangsa, mudah bangsa lain untuk menjajah bangsa Indonesia. Perilaku yang dipedomankan sebagai pengamalan Pancasila beserta pengamalan di masyarakat Indonesia diantaranya ;

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

(6)

Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia yang memiliki pandangan hidup Pancasila lebih mementingkan kepentingan sosial diatas kepentingan pribadi.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

Penjabaran makna adil yang sesungguhnya terkadang memberikan pro dan kontra antar manusia. Adil dalam hukum yakni semua rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang sama dimata hukum. Adil terhadap sesama yaitu, memperlakukan manusia sama dengan yang lain tanpa membedakan suku, ras, agama,jenis kelamin.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk membela negaranya. Rakyat indonesia juga memiliki jaminan hak asasi manusia yang tertuang dalam UUD 1945. Hak asasi manusia tersebut mencakup hak atas kwdudukan yang sama dalam hukum, hak atas penghidupan yang layak, hak atas kehidupan berserikat dan , berkumpul, hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat, hak atas kemerdekaan memeluk agama, hak untuk mendapatkan pengajaran, dsb. Dengan dirumuskannya hak asasi dalam UUD 1945, mengandung pengertian bahwa UUD mewajibkan pemerintah dan lain – lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur yang bersifat universal serta memegang teguh cita- cita moral rakyat yang luhur.

4. Menghormati hak orang lain.

Setiap manusia memiliki hak. Hak yang telah diperoleh dan dibawanya sejak lahir yaitu hak asasi manusia. Hak asasi manusia berlaku sejak ia lahir dibumi tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin. Dengan HAM, manusia memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya.

5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia harus bekerjasama dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia mustahil dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya adalah berkat bantuan dan kerjasama orang lain di masyarakat.

6. Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

Masih sering kita jumpai kasus- kasus suap, pungli, sogokan marak disegala bidang. Bukan hanya badan usaha milik pererintah, badan usaha milik swasta juga dapat kita jumpai pungli, suap, sogokan. Hal tersebut sangat merugikan masyarakat dan negara. Masyarakat dirugikan karena melakukan pengorbanan yang lebih banyak dari pada peratuan yang telah ditetapkan dan tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dikarenakan pungli, sogokan dan suap. Sedangkan negara menderita kerugian dikarenakan sesuatu yang seharusnya benar kelak menjadi salah. Semisal penerimaan pegawai negri, pemerintah dirugikan oleh karena calon yang diterima berdasar pada banyaknya suap bukan karena standar penerimaan yang telah ditetapkan. Jika penyelewengan penggunaan hak milik usaha untuk pemerasan ini tidak dibenahi, boleh jadi hukum kelak bisa di beli.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal – hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

(7)

rakyat Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan kekayaan negara tersebut dengan berlebihan dan gaya hidup mewah.

Karena diantara sumber daya alam tersebut ada sebagian yang tidak dapat

diperbaharui dan masih banyak saudara kita yang memiliki kehidupan yang tak layak. Sedangkan Indonesia memiliki berjuta kekayaan yang seharusnya turut di nikmati seluruh rakyat Indonesia.

8. Tidak menggunakan hak – hak milik untuk hal – hal yang bertentangan dengan atau kepentingan umum.

Sering kita mendengar kasus – kasus koruptor yang menjamur di Indonesia. Korupsi dapat jadi karena koruptor melaksanakan hak – hak asasi manusia cenderung untuk berlebih- lebihan, sehingga merugikan negara dan masyarakat. Seharusnya, manusia lebih memprioritaskan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Dan

kepentingan tersebut hendaknya tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

9. Suka bekerja keras.

Kerja keras kita butuhkan untuk mengupayakan apa yang kita inginkan menjadi terwujud. Perwujudan itu hendaknya di lakukan dengan langkah yang benar, sesuai dengan hukum. Namun, banyak orang yang mengupayakan perwujudan keinginannya tersebut dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran nilai Pancasila. Semisal

menyuap. Hendaknya kita sebagai bangsa Indonesia yang berpedoman Pancasila mengupayakan perwujuan sesuatu yang ia inginkan dengan kerja keras. Bukan mencari jalan pintas guna keinginannya terwujud.

10.Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Banyak karya anak negeri Indonesia ini yang berprestasi dan berkarya. Hasil karya anak Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hendaknya kita hargai dan kita dukung hasil karya mereka sebagai hasil karya anak bangsa Indonesia yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama serta memberikan motivasi kepada anak negri Indonesia lainnya untuk tetap terus berkarya.

11.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Pemerataan perekonomian di Indonesia masih perlu dilaksanakan. Hal ini perlu dikarenakan pertumbuhan ekonomi antar daerah masih berbeda. Jika pertumbuhan peerekonomian Indonesia tidak merata, ini menyebabkan ketertinggalan suatu daerah dengan daerah lain. Pemerintah dalam mengatasi hal ini menggalakan pemerataan penduduk, pemerataan perekonomian dengan program pinjaman modal dll. Langkah pemerintah tersebut berguna untuk mewujudkan pemerintahan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

(8)

III. KENYATAAN KEADILAN PADA MASYARAKAT SAAT INI

Pancasila dibuat untuk mengatur masyarakat sesuai dengan sila-sila dan norma-norma di dalam berkehidupan sosial. Pancasila disini berfungsi untuk mengatur dan menyelaraskan kehidupan bermasyarakat, agar kehidupan bermasyarakat di Indonesia dapat rukun, memiliki semangat gotong royong, dan kebersamaan yang kuat, pancasila mempunyai tujuan untuk menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku, agama, budaya, bahasa dalam satu wadah kerukunan dan perdamaian. Dalam kehidupan kita sehari-hari peran pancasila tersebut sudah berjalan dengan baik dan selaras dengan tujuan dari pancasila tersebut. Namun tidak semua dapat berhasil, masih terdapat di beberapa daerah yang kehidupan bermasyarakatnya masih belum satu tujuan dengan pancasila. Banyak terdapat di daerah kerusuhan yang mengatas namakan suatu golongan, ras, suku, dan agama tertentu. Hal seperti ini tidak dibenarkan oleh pancasila yang notabene adalah sebagai dasar negara. Hal ini didukung dengan banyaknya masyarakat yang belum memahami betul apa itu pancasila, serta akibat tidak meratanya pembangunan di negara ini, pembangunan ini meliputi pembangunan ekonomi, Pendidikan dan lain sebagainya, sehingga tidak heran jika terdapat daerah yang kaya raya, pembangunannya maju, Sumber Daya Manusianya juga maju, namun ada pula daerah yang masih tertinggal. Ini merupakaan PR bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat Indonesia untuk menyelaraskan semua bidang pembangunan di setiap daerah.

(9)

Pemerintah seakan tak pernah memperhatikan rakyatnya tidur di kolong-kolong jembatan, di pinggiran rel kereta api, di pinggir-pinggir bantaran sungai dan memakan makanan yang tak layak konsumsi sedangkan beberapa orang mendirikan gedung pencakar langit, tidur di apartemen mewah dan ber AC. Menurut devinisi dari adil di atas realita ini sebenarnya sudah terlihat secara kasat mata, pemerintah daerah maupun pusat seharusnya menyelesaikan ini terlebih dahulu, namun kenyatannya setelah berganti 7 pemimpin bangsa persoalan ini belum juga disentuh, hanya saat kampanye saja para pemimpin memeperhatikan rakyat kecil.Sebuah pemandangan yang ironis betul, mengingat bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sumber daya alamnya dari gunung hingga dasar laut tak terbatas nikmat yang diberikan Tuhan. Sehingga boleh dikatakan keadilan di negeri ini masih jauh dari kata adil. Keadilan yang tidak merata di Indonesia sebenarnya dipicu oleh beberapa hal dan permasalahan, salah satunya adalah belum adanya konseptor yang betul-betul mampu mengkonsep Negara ini sesuai dengan kekayaan sumber daya alam dan mausianya.Penyakit lainnya adalah budaya korupsi berjamaah, ini adalah salah satu penyakit paling kronis di bumi nusantara ini. Penyakit yang menggerogoti secara perlahan dan mematikan bangsa Indonesia. Tak heran jika kekayaan alam Indonesia hanya dapat dirasakan orang-orang berjas dan berdasi saja. Jika di nalar menggunakan logika, orang paling kaya di Indonesia adalah petani, peternak,

nelayan, karena bangsa Indonesia adalah bangsa maritim. Pemerintah seolah tidak tahu akan hal seperti ini, di zaman reformasi orang yang hidupnya makmur dan berkecukupan adalah orang yang mampu berkuasa, bukan orang yang bekerja dengan tenaga dan pikirannya.Di negeri ini tampaknya sudah menjadi budaya, pemimpin baru sistemnya baru, menteri baru sistemnya juga baru, ini membuat bangsa ini tidak konsisten dalam melaksanakan tata cara berbangsa dan bernegara dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Jika para pemimpin kita patuh pada Pancasila dan Undang-undang maka ketidak konsistenan ini dapat dihindari. Pemimpin kita sekarang banyak yang takut dengan partai politik dan koalisinya tidak takut akan rakyat yang jelas-jelas ada pada undang-undang bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi di Indonesia. Masalah keadilan di negri ini yang tak kunjung selesai membuat rakyat semakin sengsara dan pesimis akan program-program pemerintah yang tidak pro rakyat

kecil.Seharusnya pemerintah melakukan perubahan yang cepat dan dapat dirasakan langsung oleh rakyat kecil,pemerintah juga seharusnya membuat program-program yang pro rakyat agar rakyat hidup bahagia dan sejahtera. Sebagai Negara yang kaya akan SDM dan SDA nya, para petinggi negri ini seharusnya tidak pusing-pusing untuk pengelolaanya. Namun

(10)

IV. UPAYA MASYARAKAT DAN NEGARA AGAR MASYARAKAT DAPAT MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI SILA KE-5

Realisasi dan perlindungan keadilan dalam hidup bersama dalam suatu negara berkebangsaan, mengharuskan negara untuk menciptakan suatu peraturan perundang-undangan. Dalam pengertian inilah maka negara kebangsaan yang berkeadilan sosial harus merupakan suatu negara yang berdasarkan atas hukum. Sehingga sebagai suatu negara hukum haruslah terpenuhi adanya tiga syarat pokok yaitu:

• pengakuan dan perlindungan atas hak-hak asasi manusia • peradilan yang bebas

• legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya.

Konsekuensinya sebagai suatu negara hukum yang berkeadilan sosial maka negara Indonesia harus mengakui dan melindungi hak-hak asasi manusia yang tercantum dalam undang-undang 1945 pasal;

1. Pasal 27

(1) Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan perintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Makna : Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan tidak ada diskriminasi di antara warganegara baik mengenai haknya maupun mengenai kewajibannya. (2) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan.

Makna : Pasal ini memancarkan azas keadilan sosial dan kerakyatan, yang merupakan jelmaan dari gabungan antara pokok pikiran kedua dan ketiga, yaitu keadilan sosial dan kedaulatan rakyat.

2. Pasal 28 Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Makna:. Maksud isi tersebut adalah bahwa setiap manusia terutama warga negara indonesia, sejak ia lahir mempunyai hak yang sama dalam hal hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Tidak ada satu orang pun yang bisa membeli nyawa orang lain atau

(11)

Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

Makna : Maksud pernyataan tersebut adalah bahwa setiap warga negara indonesia memiliki hak yang sama untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. Perkawinan yang sah adalah perkawinan dimata hukum Jika tidak, maka keluarga tersebut tidak sah di mata hukum dan hak-hak sebagai warga negara indonesia tidak dijamin oleh negara.Jika sah, maka keluarga tersebut berhak untuk membentuk keluarga dan hak-hak seluruh anggota keluarga tersebut terjamin di mata hukum negara

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Makna: Setiap anak sejak dia lahir, memiliki hak untuk hidup,tumbuh, berkembang dan berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Maka, sejak lahir anak tersebut harus di asuh dan diperlakukan selayaknya manusia. tidak boleh ada yang melakukan kekerasan atau pun diskriminasi, walaupun hal tersebut dilakukan oleh keluarganya sendiri. Jika terjadi kekerasan atau diskriminasi atas anak tersebut oleh keluarga sendiri, apalagi orang lain, maka orang yang melakukan kekerasaan atas anak tersebut harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku di negara Indonesia.ni orangtuanya sekalipun. Kekerasan terhadap anak merupakan bagian dari bentuk kejahatan anusiaan yang bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia.

Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat

manusia.

Makna: Maksudnya setiap orang berhak untuk mengembangkan diri dalam hal pendidikan, teknologi dan pengetahuan, seni budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan manusia terutama rakyat indonesia. Keluarga berkewajiban membantu mewujudkanhal ini, jika keluarga kurang mampu maka negara berkewajiban membantu mewujudkan hal ini terutama bagi warga negara yang memiliki kemauan dan kemampuan yang besar.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

(12)

menjadi pilihan rakyat dalam hal pembangunan negara dalam arti dapat ikut serta dalam calon Presiden, DPR,MPR,Mentri,Bupati,gubernur, bahkan RT. Atau jika terbeban, dapat membangun bangsa secara sukarela melalui Lembaga Swadaya Masyarakat atau

semacamnya. Semuanya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

Makna: setiap orang berhak atas pengakuan dalam arti diakui oleh negara , jaminan dan perlindungan dari negara itu sendiri serta perlakuan yang sama dihadapan hukum .

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

Makna : Untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan imbalan yang pentas memang tergantung kepada persiapan para pencari kerja tapi pemerintah juga berkewajiban

menciptakan banyak lapangan pekerjaan agar tingkat pengangguran semakin menurun dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. Makna: Negara memberikan hak kepada tiap warga atau masyarakat untuk ikut dalam berpolitik. Negara terlihat berusaha memenuhi kewajibannya. Ini sudah terlihat dari banyak munculnya berbagai partai politik. Tinggal bagaimana para partisipan politik benar-benar bekerja sesuai dengan tugasnya tanpa adanya penyimpangan

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Makna: Tiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Berarti masyarakat mempunyai hak untuk untuk mendapatkan perhatian dan perlindungan negara serta ikut berpartisipasi dalam berbagai acara nasional seperti pemilu sebagai warga negara Indonesia. Dan karena memiliki status kewarganegaraan Indonesia, berarti masyarakat juga berkewajiban untuk taat terhadap hukum dan peratuaran yang berlaku di wilayah Indonesia

Pasal 28E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih

pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

(13)

(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Makna: Serta pemerintah memberikan kebebasan atas keyakinan yang diyakini oleh warga Negara tesebut dan berhak atas pemikiran dan sikap yang mereka ambil dikehidupan sehari hari sesuai dengan hati nurani yang mereka anggap benar selama semua itu tidak merugikan orang lain.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Makna: Serta setiap Negara menjamin atas kebebasan berorganisasi berserikat dan berkumpul dengan tidak merugikan pihak lain atau Negara itu sendiri dan mengeluarkan pendapat dengan bebas dan mendengar pendapat tersebut dengan baik , baik pendapatnya diterima atau pun tidak diterima

Pasal28F

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”

Makna: setiap orang berhak untuk berbicara dan memperoleh informasi dari mana pun dan mengembangkannya dalam masyarakat dengan menggunakan media yang telah tersedia dan tidak merugikan orang lain atau digunakan untuk mencari fakta maka hal tersebut

diperbolehkan. Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. Makna: setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan perlindungan dari Negara baik bagi dirinya sendiri, keluarga, kehormatan maupun martabat dan harta benda yang dia miliki dibawah kekuasaannya. Setiap orang pun berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman untuk berbuat atau bertindak yang tidak sesuai dengan hak asasi manusia. Dan bagi orang yang melakukan kekerasan ataupun mencoba untuk melakukan tindakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, maka orang tersebut dapat dipidanakan dan mendapatkan hukuman yang telah diatur oleh Negara tersebut.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

(14)

dan kejahatan di masyarakat. Setiap warga negara pun berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Makna: Setiap orang berhak untuk hidup dengan sehat dan bertempat tinggal yang bersih , aman dan tentram dan mendapat pelayanan kesehatan yang baik , misalnya dalam masyarakat yang tidak mampu diberi kartu sehat agar meringankan biaya mereka , tetapi tidak di salah gunakan

(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

Makna: Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk apa pun

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

Makna: setiap orang itu berhak atas jaminan dalam bentuk sosial atau kebutuhan hidupnya untuk bertumbuh dan menjadi manusia yang baik dan berpendidikan

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

Makna: setiap orang itu memiliki hak pribadi dan yang milik pribadi itu tidak boleh ada campur tangan atau diganggu gugat oleh orang lain dengan tidak sopan.

Pasal 28 I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

Makna: setiap orang lahir bukan untuk disiksa dan hak untuk tidak di siksa misalnya dalam sebuah pekerjaan TKI masih banyak para-para majikan yang menyiksa pembantunya dan itu harus dilaporkan kepada yang berwajib agar merdeka dalam segi hati dan rohani mereka dan kita harus diakui dalam hukum

(15)

berkepanjangan atau pun permasalahan yang sewaktu-waktu tidak di selesaikan atau tidak terpecahkan sama sekali(permasalahan yang hanya di jadikan sebagai pemanas global saja) (3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.

Makna: Budaya harus dihormati, dilestariakan tidak memandang sebalh mata akan budaya kita dan tidak membiarkan akibat perkembangan zaman budaya kita menghilang begitu saja kita harus menjaganya dengan baik agar generasi mudah bisa mengetahui budayanyamasing-masing

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

Makna:Pemerintah harusnya lebih memajukan atau memberikan hak penuh terhadap hak asasi manusia. Agar semua pihak yang mempunyai hak asasi dapat menegakkan hak-hak mereka yang selama ini tidak pernah dianggap oleh pemerintah-pemerintah yang hanya mementingkan kepentingan sendiri atau tidak pernah menganggap serius hak asasi manusia yang tertindas selama ini.

(5) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan.

Makna: Pemerintah sebaiknya membuat peraturan perundang-undangan yang berisikan bahwa hak asasi manusia harus dijungjung tinggi dan harus diperjuangkan agaar tidak terjadi lagi perselisihan konflik yang menyangkut hak asasi manusia.

Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Makna: Setiap orang itu harus saling menghormati satu dengan yang lain dan tidak ikut campur dalam hak-hak orang tersebut itulah pertandanya kita bernegara dan berbangsa

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

(16)

3. Pasal 29

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu.

Makna: bahwa dalam Negara Indonesia diberi kebebasan kepada rakyatnya untuk memeluk dan beribadat sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing. Menjalankan perintah-Nya adalah sebuah kewajiban sebagai umat yang beragama. Kita harus saling menghormati antara pemeluk agama lain agar dapat terciptanya ketentraman dan toleransi antar pemeluk agama. 4. Pasal 31

(1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan .

(2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Makna : Dijelaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Untuk meralisasikan pasal tersebut pemerintah

mencanangkan program wajib belajar 9 tahun, dan telah menyelenggarakan pendidikan gratis melalui program BOS. Walaupun dalam pelaksanaannya masih ada pungutan-pungutan biaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

(17)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka warga Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu,pengamalannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

Keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dalam kata laen, keadilah adalah keadaan jiwa setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B. SARAN

Dari hasil pemikiran di atas bahwa ketimpang tindihan keadilan di negeri ini masih banyak terjadi. Pemerintah seakan mengabaikan peraturan yang telah diatrunya sendiri, kini perlahan UU dan Pancasila mulai diabaikan dan lebih mementingkan kepentingan partai ataupun koalisi partai. Melimpahnya sumber daya manusia dan alam pun tidak menjamin negeri ini untuk memakmurkan semua rakyatnya, yang mendapatkan hasilnya hanya segelintir rakyat yang berkuasa saja. Sebaiknya, pemerintah pusat, daerah dan pihak yang ikut dalam pembuatan kebijakan mengkaji semua kebijakan-kebijakannya, sehingga semua rakyat menikmati hasil dari

(18)

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

http://fellayonanda95.blogspot.co.id/2014/10/makalah-pancasila-keadilan-sosial-bagi.html

http://mathsowhat.blogspot.co.id/2010/04/pengamalan-pancasila-sila-ke-5.html

http://zhyazhy.blogspot.co.id

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130430010918AAOHnOj

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Keadilan sosial berarti pemerataan kesejahteraan secara proporsional bagi seluruh rakyat, siapapun dan dimanapun mereka berada dengan tetap memberikan penghargaan kepada

Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah.. bersikap adil

• Sila ke lima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah diliputi dan dijiwai oleh sila-sila Ke- Tuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan

Juga ajaran tentang keadilan; persamaan manusia di hadapan hukum; tidak merugikan diri sendiri dan orang lain; kritik dan kontrol sosial; menepati janji dan

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan baik materil maupun spiritual Hal ini berarti keadilan itu tidak hanya berlaku bagi

Demikian pula nilai- nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara negara sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama

11 Maka orang Kristen yang sejati adalah orang-orang yang memiliki tanggung jawab dalam perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1). Pengimplementasian nilai “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia“ di masyarakat desa meranti, 2). Kendala