• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Nota Pembelaan kasus Pemerkosaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Nota Pembelaan kasus Pemerkosaan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

Nama/NIM : Totoh Wildan Tohari (1143050162) Semester/Kelas : VII/ IH-D

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA NOTA PEMBELAAN

PERKARA PIDANA Nomor : 403 / Pid. D / 2017 / PN.Kab.Bdg

ATAS NAMA PARA

TERDAKWA

Nama : Eki Nurhadi bin Abdul Rahim Tempat Lahir : Bandung

Umur/Tanggal Lahir : 35 tahun / 15 September 1977 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Dusun Baruntas Rt. 23 Rw. 2 Desa Cibodas Kec. Solokanjeruk Kab. Bandung

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh Pabrik

Pendidikan : SMA

A PENDAHULUAN

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

Sekarang tibalah saatnya bagi kami Penasihat Hukum Terdakwa Eki Nurhadi bin Abdul Rahim untuk menyampaikan Nota Pembelaan (Pleidoi).

Sesuai dengan etika dan sopan santun persidangan di Pengadilan, maka perkenankanlah kami untuk terlebih dahulu menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kami kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang telah memimpin jalannya proses persidangan ini dengan cermat dan teliti serta berpegang pada prinsip keadilan. Penghargaan yang sama kiranya patut juga kami sampaikan kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum yang dengan penuh dedikasi telah melaksanakan tugas dan kewajibannya selama berlangsungnya persidangan perkara ini.

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

(2)

2

Untuk memberikan gambaran mengenai hal ini, izinkan kami untuk terlebih dahulu menyampaikan sebuah kisah yang berjudul ”Sandiwara Yang Tidak Diumumkan” yang kami kutip dari sebuah karya sastra yang telah mendunia berjudul ”Max Havelaar” karya Multatuli. Kisah ini adalah fragmen percakapan suasana persidangan antara para tokoh yang terdiri dari : Hakim, Polisi, Lothario dan Barbertje. Berikut penggalan percakapan mereka :

Untuk memberikan gambaran mengenai hal ini, izinkan kami untuk terlebih dahulu menyampaikan sebuah kisah yang berjudul ”Sandiwara Yang Tidak Diumumkan” yang kami kutip dari sebuah karya sastra yang telah mendunia berjudul ”Max Havelaar” karya Multatuli. Kisah ini adalah fragmen percakapan suasana persidangan antara para tokoh yang terdiri dari : Hakim, Polisi, Lothario dan Barbertje. Berikut penggalan percakapan mereka :

Polisi : Tuan Hakim, itulah orang yang membunuh Barbertje. Hakim : Ia harus digantung. Bagaimana ia melakukan itu? Polisi : Dicincang-cincangnya, lalu digaraminya.

Hakim : Itu kesalahan besar ... ia harus digantung.

Lothario : Tuan Hakim, saya tidak membunuh Barbertje, saya memberinya makan, pakaian dan saya urus dia baik-baik ... saya punya saksi-saksi yang bisa menerangkan, bahwa saya orang baik dan bukan pembunuh ...

Hakim : Kau harus digantung ... dosamu tambah besar karena kesombanganmu. Tidak pantas seorang yang dituduh bersalah, menganggap dirinya seorang yang baik. banyak berjasa kepada saya ….. dia seorang manusia yang mulia ! Lothario : Tuan dengar, tuan hakim, katanya saya seorang yang baik.

Hakim : Hm ..., jadi, kesalahan ketiga masih tetap ada. Polisi, bawa orang itu ; dia harus digantung. Dia bersalah karena congkak.

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

(3)

Yang sebenarnya, tetapi tatkala seorang Penegak Hukum melaksanakan hukum dengan sewenang-wenang, jauh dari tujuan keadilan, maka seketika itu juga sang Penegak Hukum telah berganti baju menjadi seorang penjahat.

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

Kami memberi judul Pleidoi kami ”Meskipun Hukum Buta, Keadilan Dapat Melihat Dalam Gelap”. Pemilihan judul tersebut kami buat karena ternyata apa yang dialami Terdakwa Eki Nurhadi bin Abdul Rahim ternyata tidak jauh berbeda dengan penggalan kisah di atas. Apa yang dialami Terdakwa Eki Nurhadi bin Abdul Rahim merupakan salah satu dari sekian banyak fenomena penegakan hukum diskriminatif dan arogan aparat penegak hukum yang kerap terjadi di negeri ini, yang akhirnya memakan korban orang lemah dan buta hukum.

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

Untuk menanggapi tuntutan dari Saudara Jaksa Penuntut Umum, pembelaan ini kami susun dengan sistimatika sebagai berikut :

Teropong keadilan selalu dapat melihat dengan jelas, sisi-sisi gelap hukum. Oleh karenanya teropong keadilan lah yang kami harapkan digunakan oleh Yang Mulia Majelis Hakim dalam mengadili perkara terdakwa M. SURYADI PATTY dan ABUBAKAR TOISUTA ini. Kita semua percaya bahwa lembaga Kehakiman adalah lembaga yang independen, bukan lembaga yang mengabdi pada kepentingan pihak- pihak tertentu. Harapan kami semoga dalam mengambil keputusannya kelak, Yang Mulia Majelis Hakim dapat bertindak obyektif dan imparsial dengan tujuan semata- mata untuk mengungkap kebenaran materil guna mewujudkan keadilan yang didasari oleh kesadaran dan pertanggungjawaban iman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(4)

Amin———————-3x————————-Ya Robbalalamin—————–

Sekiranya tidak berlebihan apa bila dipersidangan yang terhomat ini, sebagai salah satu aparat penegak hukum yang selalu menjunjung tinggi keadilan “ fat justitia ruat coelum” (tegakkan keadilan meskipun langit akan runtuh) kami menyampaikan sebuah motto yang harus kita junjung bersama :

“ LEBIH BAIK MEMBEBASKAN SERIBU ORANG YANG BERSALAH DARI PADA MENGHUKUM SEORANG YANG TIDAK BERSALAH.

B. SURAT DAKWAAN

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

Bahwa sesuai dengan Surat Dakwaan No. Reg. Perkara : NO. REG. PERK : PDM-110/B.Bandung/29/2017 , tanggal 15 Desember 2017, Rekan Penuntut Umum pada awal persidangan ini, dimana Terdakwa Eki Nurhadi bin Abdul Rahim telah didakwa dengan dakwaan tunggal, yaitu Pasal 285 KUHP;

C. FAKTA – FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

Dalam Nota Pembelaan ini kami sebenarnya tidak ingin menguraikan kembali seluruh keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa di persidangan secara rinci karena kami percaya bahwa Panitera sidang pasti juga telah mencatat semuanya dengan baik dan lengkap.

Sebelum kami, Penasihat Hukum Terdakwa, menyampaikan pokok-pokok dari Nota Pembelaan, ada baiknya kami sampaikan resume keterangan saksi-saksi selama proses persidangan berlangsung. Hal ini menjadi urgen, karena terdapat perbedaan yang signifikan antara keterangan saksi di muka persidangan dengan yang diungkap oleh saudara Jaksa Penuntut Umum dalam risalah tuntutannya. Selain itu, keterangan saksi di muka persidangan merupakan alat bukti yang sah, dan keterangan saksi yang mempunyai nilai pembuktian ialah keterangan yang sesuai dengan apa yang dijelaskan pada Pasal 1 angka 27 KUHAP, yaitu : (a). yang saksi lihat sendiri, (b). saksi dengar sendiri dan (c). saksi alami sendiri serta (d). menyebut alasan dari pengetahuannya.

Pada proses pemeriksaan Saksi dan Terdakwa dalam persidangan yang terhormat ini, Rekan Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan sebanyak 2 (orang) orang saksi.

Majelis Hakim Yang Terhormat,

(5)

Dalam persidangan ini telah didengar keterangan saksi-saksi, dimana saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah menurut agamanya masing-masing. Dengan demikian keterangan saksi-saksi yang memberikan keterangan dibawah sumpah sesuai dengan ketentuan pasal 160 ayat (3) KUHAP jo pasal 185 KUHAP adalah merupakan alat bukti yang sah.

1. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :

1.1 Saksi Andre bin Mahmud

Tempat lahir : Bandung, Umur : 27 Tahun / 21 April 1990, Jenis Kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat tinggal : Jln. Penari No. 5, Lamprit, Bandung, Agama : Islam, Pekerjaan : Pedagang, dibawah sumpah didepan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa benar saksi tidak mempunyai hubungan darah, hubungan semenda, hubungan kerja dan hubungan suami-istri meskipun telah bercerai

- Bahwa benar saksi tidak mengenal terdakwa sebelumnya.

- Bahwa benar saksi pada hari Rabu, 11 September 2017 sekitar pukul 20.50 waktu setempat, bersama-sama dengan Yahya ketika melewati rumah saudara Terdakwa Eki Nurhadi yang terletak di Dusun Baruntas Rt. 23 Rw. 2 Desa Cibodas Kec. Solokanjeruk, mendengar suara aneh semacam bunyi suara teriakan minta tolong.

- Bahwa benar saksi ketika mendengar suara orang minta tolong, saksi mencoba mendekati rumah Terdakwa Eki Nurhadi untuk mengetahui apa yang telah terjadi didalam rumah itu.

- Bahwa benar setelah mendekati rumah Terdakwa Eki Nurhadi tersebut, saksi melihat terdakwa dengan kasarnya sedang menarik dan memukul korban AS

- Bahwa benar saksi sempat menggedor dan mencoba masuk kedalam rumah. Hanya saja, karena sulit untuk masuk, saksi kemudian pergi ke warga lain untuk meminta pertolongan.

- Bahwa benar saksi bersama Yahya bersama 5 orang lain mendobrak pintu dan menemukan korban AS dalam keadaan terbaring tak berdaya.

1.2 Saksi Yahya bin Sulaiman

(6)

Cimahi, Agama : Islam, Pekerjaan : Pedagang, di bawah sumpah di depan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa benar saksi tidak mempunyai hubungan darah, hubungan semenda, hubungan kerja dan hubungan suami-istri meskipun telah bercerai

- Bahwa benar saksi tidak mengenal terdakwa sebelumnya.

- Bahwa benar saksi pada hari Rabu, 11 September 2017 sekitar pukul 20.50 waktu setempat, bersama-sama dengan Yahya ketika melewati rumah saudara Terdakwa Eki Nurhadi yang terletak di Dusun Baruntas Rt. 23 Rw. 2 Desa Cibodas Kec. Solokanjeruk, mendengar suara aneh semacam bunyi suara teriakan minta tolong.

- Bahwa benar saksi ketika mendengar suara orang minta tolong, saksi mencoba mendekati rumah Terdakwa Eki Nurhadi untuk mengetahui apa yang telah terjadi didalam rumah itu.

- Bahwa benar setelah mendekati rumah Terdakwa Eki Nurhadi tersebut, saksi melihat terdakwa dengan kasarnya sedang menarik dan memukul korban AS

- Bahwa benar saksi sempat menggedor dan mencoba masuk kedalam rumah. Hanya saja, karena sulit untuk masuk, saksi kemudian pergi ke warga lain untuk meminta pertolongan.

- Bahwa benar saksi bersama Yahya bersama 5 orang lain mendobrak pintu dan menemukan korban AS dalam keadaan terbaring tak berdaya.

2. KETERANGAN TERDAKWA

Pasal 189 ayat (1) KUHAP mengandung rumusan pengertian keterangan terdakwa sebagai alat bukti yang berbunyi “Keterangan terdakwa adalah apa yang terdakwa nyatakan disidang Pengadilan tentang perbuatan yang dilakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri”, bahwa rumusan yang dapat dijadikan dasar penilaian terhadap keterangan terdakwa adalah keterangan yang diantaranya berisi pernyataan pengakuan terdakwa.

Terdakwa Saudara Sarjev, dihadapan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa benar pada hari Senin, tanggal 11 September 2017 sekira pukul 20.50 wib

melakukan telah melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar perkawinan di rumah terdakwa sendiri yaitu di Dusun Baruntas Rt. 23 Rw. 2 Desa Cibodas Kec. Solokanjeruk

(7)

- Bahwa benar terdakwa melakukan kekerasan tubuh dengan memukul korban memakai alat-alat tumpul, yaitu alat pemukul golf.

- Bahwa benar benar terdakwa saat melakukan kekerasan tubuh, terdakwa memukul korban dengan alat pemukul golf yang mengakibatkan korban mengalami pendarahan di kepalanya dan patah tulang di sebelah tangan kiri korban sehingga korban mengalami cacat setengah badan.

- Bahwa benar terdakwa membekap korban dengan kain agar korban pada saat itu tidak dapat berteriak lagi.

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan, yaitu berupa :

1 (satu) buah alat pemukul golf, 1 (satu) buah celana dalam korban, 1 (satu) buah kain, 1 (satu) unik sepeda motor merk/ type Suzuki FU 150 SC dengan No polisi BL-5760 LN. dan Surat Visum dokter RS. Anisa Medical Center. Barang-barang bukti yang diajukan dalam persidangan tersebut telah disita secara sah menurut hukum, karena itu dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian. Hakim sidang telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada saksi-saksi dan terdakwa. Kemudian oleh masing-masing yang bersangkutan telah membenarkannya.

3. ALAT BUKTI PETUNJUK

Petunjuk adalah “suatu isyarat” yang dapat “ditarik dari suatu perbuatan, kejadian atau keadaan dimana isyarat tersebut mempunyai persesuaian” antara satu dengan yang lain maupun isyarat tersebut mempunyai persesuaian dengan tindak pidana itu sendiri dan dari isyarat yang bersesuaian tersebut “melahirkan” atau mewujudkan “suatu petunjuk yang membentuk kenyataan” terjadinya suatu tindak pidana dan terdakwalah pelakunya.

Mengingat ketentuan pasal 188 ayat (2) KUHAP, petunjuk hanya dapat diperoleh dari : a. Keterangan saksi-saksi, yaitu saksi,Andre dan Yahya (dalam keterangan saksi).

b. Keterangan terdakwa Eki Nurhadi bin Abdul Rahim (dalam keterangan terdakwa) di hadapan persidangan.

D. ANALISA ATAS FAKTA-FAKTA DAN BUKTI-BUKTI YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN

1. Analisis Fakta

(8)

dan merupakan fakta hukum yang dapat digunakan oleh Hakim sebagai pertimbangan putusannya;

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

Bahwa dari fakta-fakta yang diuraikan di atas, terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 11 September 2017 berada dirumah Saksi Korban.

- Bahwa Benar Terdakwa melakukan Persetubuhan dengan Saksi Korban - Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi korban

adalah, hubungan yang didasari oleh perasaan suka sama suka.

- Bahwa Saksi korban tidak berusaha melakukan perlawanan tetapi membiarkan dirinya disetubuhi oleh Terdakwa.

- Bahwa Terdakwa dan Korban telah memiliki hubungan sudah lama sekali, yaitu 2 tahun.

- Bahwa Terdakwa dan Korban Telah 3 (Tiga) kali melakukan hubungan intim sebelum kejadian tanggal 11 September 2017

- Bahwa terdapat unsur kebencian dari keluarga korban, sehingga menuduh terdakwa melakukan tindakan tadi.

2. ANALISA YURIDIS UNSUR - UNSUR PASAL YANG DIDAKWAKAN

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudari Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Sidang Yang Mulia,

Bahwa sebagaimana tuntutan yang dibacakan pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2017 dalam persidangan terbuka untuk umum, saudara Jaksa Penuntut Umum telah berkeyakinan apabila Terdakwa Eki Nurhadi bin Abdul Rahim telah terbukti telah melakukan Tindak Pidana tindak pidana Kejahatan terhadap Kesusilaan, sebagaimana diatur dalam pasal 285 KUHP.

Bahwa pasal 285 Undang –undang Hukum pidana merumuskan sebagai berikut :“bahwa barang siapa dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seorang wanita yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia, diancam karena melakukan perkosaan dengan pidana pejara paling lama Dua Belas Tahun.

Bahwa apabila diperhatikan rumusan pasal 285

maka unsur-unsur yang terdapat didalamnya adalah sebagai berikut : - Unsur : Barang siapa

(9)

- Unsur : bersetubuh

Bahwa apabila dicermati Dakwaan Primer dari Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini adalah mengenai : telah dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seorang wanita yang bukan istrinya bersetubuh.

Bahwa dalam proses pembuktian di pengadilan, seorang Terdakwa hanya dapat dinyatakan bersalah apabila dapat dibuktikan terpenuhinya seluruh unsur-unsur dari pasal Undang-Undang pidana yang didakwakan. Apabila salah satu saja unsur rumusan pasal dimaksud tidak terpenuhi atau tidak terbukti, maka terdakwa harus dianggap tidak terbukti melakukan perbuatan pidana/tindak pidana/delik yang didakwakan kepadanya, dengan kata lain terdakwa harus dinyatakan tidak bersalah, dan harus dibebaskan dari dakwaan dimaksud, dengan demikian uraian mengenai unsur-unsur pasal dalam dakwaan primair tersebut tidak perlu kami uraikan.

Dan apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain kami mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).

E. KESIMPULAN

Majelis Hakim Yang Mulia,

Rekan Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, Serta hadirin sekalian yang kami hormati.

Sampailah saatnya bagi kami, Penasihat Hukum Terdakwa untuk menyampaikan permohonan kepada Majelis Hakim Yang Mulia, yang memeriksa dan mengadili perkara ini. Akan tetapi sebelumnya perkenankanlah kami dengan segala kerendahan hati menyampaikan di persidangan ini, bahwa Penegakan hukum secara benar dan tanpa pandang bulu sangat dipengaruhi oleh para penegak hukumnya. Penegak hukum itu sendiri diharapkan mempunyai dua kriteria, pertama ialah moralitas dan kedua kemahiran dan ketrampilan hukum, yang didasarkan pada keilmuan, pengalaman, penguasaan dan kemampuannya menghadapi dan menelaah perkara. Hal tersebut tentu saja untuk mencapai tujuan hukum yaitu keadilan dan kepastian hukum.

Sebagai penutup Pledooi ini, pada tempatnya kami kemukakan kata Mantan Hakim Agung BISMAR SIREGAR, SH, yang pernah mengatakan bahwa rasa keadilan itu jangan dicari pada kitab undang-undang melainkan carilah pada hati nurani, karena pada akhirnya Mahkamah yang paling tinggi adalah hati nurani. Untuk mengasah agar hati nurani ini bisa membaca apa yang tersirat maka jalannya adalah senantiasa berkomunikasi kepada yang menggerakkan hati nurani tersebut, yaitu Allah robbul alamin. Sungguh sangat mendalam makna yang terkait dalam kata-kata tersebut, sehingga BISMAR SIREGAR, SH. sebelum memutus perkara, pada malam harinya beliau melakukan shalat tahajud memohon petunjuk dari Allah SWT.

(10)

Demikianlah nota pembelaan (pleidooi) ini kami sampaikan, semoga mendapat perhatian dan pertimbangan yang seksama dari Majelis Hakim pemeriksa untuk kemudian berkenan mengabulkannya.

Akhirnya rasa terima kasih kami haturkan kepada Majelis Hakim yang mulia dan Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang dengan tulus ikhlas mendengarkan serta memperhatikan nota pembelaan ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan meridhoi hidup kita dan senantiasa memberi petunjuk di jalan yang benar kepada kita semua, Amin.

Kabupaten Bandung, 22 Desember 2017 Hormat Kami,

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAITc. TOTAL LABA (RUGI)

Adapun badan eksekutif atau kabinet yang dipimpin oleh seorang perdana menteri dipilih berdasarkan dukungan suara terbanyak dari badan legislatif (dewan perwakilan

(4) Untuk Standar Satuan biaya pelaksanaan tugas yang dilakukan diluar jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan Peraturan Walikota

Menurut Utaminingsih (2014:39),.. budaya organisasi yang terbentuk, terus dikembangkan dan diperkuat, sehingga memerlukan implementasi yang dapat membantu menyatukan

direkomendasikan : Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk

Secara umum pelaksanaan pengendalian intern di Bank Indonesia Bandung sudah baik dan memadai, hal ini ditandai dengan adanya struktur organisasi yang menggambarkan pemisahan fungsi

NO Nomor Registrasi Instruktur Nama Lengkap Fakultas Jurusan Mapel Sertifikasi Guru.. 1

Didik Kurniawan (2013) Dalam penelitian dengan judul Sistem Informasi Pengelolaan Order Barang Kerajinan Rotan Berbasis Desktop pada Marto Putro Rotan, alat yang