• Tidak ada hasil yang ditemukan

filsafat teologi dan antropologi teologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "filsafat teologi dan antropologi teologi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Minar Safarianie Hari/ Tanggal : Jum’at, 28 April 2017 Festival Penulisan Artikel

(Antropologis dan Praksis) Pdt. Dr. Steve Gaspersz, MA Jadwal Lokakarya

14.00-14.30 Pembukaan

14.30-16.00 Berteologi Kontekstual 16.00-16.30 Rehat

16.30-18.00 Berteologi kontekstual 18.00-19.00 Makan malam.

Kerangka Acuan

Festival Penulisan Artikel Tema : Tanah, Hidup Kita. TOR : Kerangka Acuan

Latar Belakang : Base line studi M21 Indonesia-Malaysia ialah isu perampasan tanah. Kerusakan pada tanah, pemilik tanah, tindakan perampasan tanah dg bermacam cara : halus atau kasar. Cara halus: jual-beli, cara kasar : kekerasan.

Salah satu tugas stt adalah membantu masyarakat untuk menyadarkan. Tingkat pendampingan hukum.

Tanyakan para korban berapa orang= jumlah tanah. Ada refleksi teologis.

2000-3000 kata.

Penghargaan para pemenang : …….. (Harapannya yang bisa diterbitkan ada 10 artikel). Sesi I –

1. Teologi tidak ada yang bersifat tetap. Pemahaman lama tidak relevan.

Pertama – Eropa Amerika Kedua – Komunis

Ketiga – Afrika, Asia

2. Melegalkan kekuasaan kaum kuat atas kaum lemah. 3. Tumbuhnya jati diri gereja-gereja lokal.

4. Perkembangan pemahaman tentang teologi – melibatkan ilmu-ilmu sosial kontemporer.

Cth : Lagu : Alam raya berkumandang. Padahal harusya Yesus datang sebagai tanda kehidupan padahal nyatanya kebanyakan menggunakan pohon sebagai pohon terbang. 5. Adanya inkarnatif agama Kristen.

6. Adanya ciri sakramental dari realitas.

(2)

Alkitab, Tradisi Gereja, Budaya/ Agama Lokal dan Perubahan2 sosial.

Konteks pertama, awalnya memahami dari konteks Alkitab – tanah pada dirinya – pemanfaatan tanah umat Allah dalam Alkitab – Israel menggunakan tanah. Kej. 1-3, ada macam hal ttg tanah dst.

Konteks kedua, tradisi gereja, Agustinus (Protestan-Katolik) – Luther – Calvin. Tidak semua ttg. Pembahasan tidak ada di tradisi gereja.

(Lembaga zending yang pernah ada siapa saja?)

Konteks ketiga, kebudayaan/ agama lokal, wahyu ilahi ada di dalam konteks ini. Ajaran gereja – dalam katekismus GKE.

Konteks ke empat,perubahan-perubahan sosial termasuk orang-orang yang bukan teologi.

Sesi – 2 :

- Berteologi kontekstual menurut model antropologis Realitas masalah – pemikiran para ahli

Langkah I : menggambarkan suatu poko budaya Tersedia dalam mitologi2 dan kehidupan keseharian biasanya. (berladang, ke hutan dan membangun rumah). Targetnya bagaimana orang dayak/ banjar memahami tanah.

Langkah II : Apa saja nilai2 yang terkandung dalam tanah. (bapa memiliki buku ttg tanah). Mendaftarkan bentuk pemahaman ttg tanah.

Langkah III : Menggambarkan pemikiran yang ada di dalam Alkitab, Tradisi gereja dan perubahan-perubahan sosial.

Langkah IV : Melakukan analisa terhadap nilai-nilai yg sudah ditemukan menggunakan alat-alat yang ditemukan. Kaitan dengan bentuk tanah atau nasib tanah. Kecenderungan tanah dijual dengan harga murah, sedangkan dalam dayak maanyan tanah diartikan sebagai diri sendiri.

Buku : Teologi tanah,

Yang utama adalah bagaimana kita memahami tanah untuk menemukan nilai-nilai luhur.

Penghancuran budaya agama lokal.

- Berteologi kontekstual menurut model praksis

Langkah I : menggambarkan situasi perubahan sosial dan berbagai masalah yang ada di dalam. Gambaran realitas masalah.

Langkah II : menggambarkan langkah-langkah konkrit yang sudah dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah. Pihak-pihak yang terkait.

Langkah III : Analisa/ refleksi kepada realitas malasah atau upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah. Sebelum analisa maka alatnya harus dipersiapkan. Ketika berkaitan dengan tanah, maka upaya2 yg sudah dilakukan mengenai itu. Maka setelah menganalisa dicarilah upaya yang dilakukan.

Langkah IV : Merumuskan langkah-langkah beru yang diyakini lebih baik dari langkah2 yang sudah ada. Refleksi teologi kemudian ….

(3)

- Aktualisasi untuk berteologi ttg tanah.

Paparan emik (hasil penelitian/ data lapangan) dan etik(unsur analisa). Refleksi teologis (berteoritis dan usulan2 yg menyangkut isi).

Sabtu, 28 April 2017

Steve Gaspersz (Pendeta Protestan Maluku, 10th bekerja di Jakarta bidang IT, bekerja seb.

Editor buku teologi di BPK Gunung Mulia, “Iman tdk pernah amin”, dosen GO BLOG, UKIM, matkul : Teo. Kontekstual, TAA, Teologi dimulai dari menulis, Kalau anda ingin hidup lama maka menulislah karna tulisan abadi, seluruh pengembangan adalah agar kita bisa berkembang, menulis sesuatu yang gampang ketika dijalani maka akan terjadi tantangan, S1-di UKIM, Pascasarjana S1-di UKIM- Salatiga 1 th S1-disana, 2003 : BPK Gunung Mulia, Sosial Theology di Amsterdam, Doktor di UGM tetapi ada beberapa saat studi pustaka ke luar negeri).

Menjadi penulis kreatif Materi Pembelajaran

1. Menciptakan kebiasaan menulis 2. Prinsip2 menulis

Ada etika, terkoneksi dengan medsos,menulis dengan rapi dan disiplin dan semua orang menulis mendapat berkat.

3. Penelitian sebelum menulis 4. Menulis dengan efektif

5. Struktur karya ilmiah dan artikel (teologi) 6. Menjadi penulis dan editor

Seorang penulis harus menjadi editor. Menulis dengan powerful. Satu kalimat saja bisa menjadi satu paragraf, menjadi satu halaman, beberapa halaman bahkan satu buku. Menulis itu gampang, tetapi tetap menulis itu tidak gampang.

“Banyak orang beranggapan bahwa tidak ada tulisan yang berguna, tidak ada orang yang sempurna, I have to do the best, harus terus bergerak, kita harus menjadi terbuka untuk di kritik, ada standar = kepada siapa untuk ditulis, shm/pemuda, dibaca oleh siapa, menjadi fokus kepada siapa kita menulis”

Menciptakan kebiasaan menulis 1. Tulis kebiasaan menulis anda

Tulis hal yang ingin ada tulis, bukan menulis tulisan status atau twiter, harus ada yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan gelar tetapi karakter.

2. Sedaiakan waktu setiap hari untuk menulis 3. Ciptakan pemicu untuk menulis

Ingin mendapat inspirasi, duduk ditempat yang sama tetapi ada pemandangan dan pendapat yang berbeda.

4. Berkomitmen kepada orang lain

Jangan pikir diri sendiri, harus berbagi kepada orang lain. Orang lain harus dibantu. 5. Fokus secara bertahap (1 minggu, 1 bulan dst.)

(4)

Ada masanya down, bermasalah, maka harus bangkit. Kita akan berproses, kecil seperti lilin.

Mind map => Ide, lihat permainan basket, maka reflesikan di dalam kehidupan, maka temukan mutiara dari kehidupan. Penulis melihat sesuatu yang luar biasa dari hal yang biasa-biasa saja harus ada refleksi terus menerus. Tulis ide tersebut kemudian uraikan,

7. Buatlah catatan secara konsisten 8. Apresiasi diri sendiri

9. Disiplin

Penulis perlu disiplin, jika kamu tidak disiplin maka kamu bukan murid2 Yesus, mengikut teladan dan menjadi teladan. Yesus mengajak mereka untuk riset bukan hanya sekedar berbicara. Tidak hanya berteologi dari awan2 tetapi juga riset, teologi tidak hanya ngomong tetapi juga riset dan menghasilkan karya.

10. Mencari inspirasi

Bilang dengan diri anda : Yes, I can, saya bisa melakukannya. Hargai diri sendiri maka akan menghargai orang lain.

Jangan pernah terbeban.

11. Menulis sebagai aktivitas yang menyenangkan Katabuku’s Weblog.

Prinsip2 menulis

1. Gunakan kalimat pendek

2. Menulis dengan bentuk kalimat sederhana 3. Pilih kata-kata yang lazim

4. Hemat kata-kata

5. Aksentuasi pada kata kerja

6. Menulis seperti anda berbicara (subjek, sasaran) 7. Pakai istilah yang bisa digambarkan oleh pembaca 8. Hubungan tulisan anda dengan pengalaman pembaca 9. Menulis dengan variasi

Motivasi, panduan, deskriptif.

10. Menulis untuk menyatakan, bukan mempengaruhi

Supaya belajar menyatakan sesuatu nanti kita lihat pembaca sudah membaca akan merespon. Seorang penulis adalah mengungkapkan.

Kata kerja yang menunjukkan tempat harus tidak disambung, Kata kerja yang aktif, wajib digunakan sehingga dapat aktif. Banyak kata kerja pasif, maka ornag akan pasif.

Di atas,

Di atasi = salah, tetapi yang benar adalah diatasi.

(5)

Penelitian sebelum menulis

1. Lakukan survei tentang subjek penulisan anda 2. Pengarsipan hasil survei/ penelitian

3. Inventarisasi semua informasi penting tentang subjek penulisan 4. Perluas cakupan penelitian anda.

Ada kata yang harus dilihat, jangan terganggu dengan apapun tetapi tulislah apa yang mau ditulis, sejauh imajinasi yang ada bisa. Ada buku penunjang, kamus, buku yang membantu, disiapkan. Skripsi = siapkan satu lembar kemudian berlanjut dengan berbagai hal maka berlanjutlah dengan banyak halaman. Mulai dari hal yang paling kecil.

Riset literatur dan riset lapangan. Tidak hanya literatur dan realitas sosial yang dilakukan. Tanah : soil = tanah yang dipegang, land = batasan, field = konsep ekonomi, sawah, country = politis, masyarakat, sistem pemerintahan, home land = kampung halaman, ideologis membuat menghayati adalah identitas. Pdf = akun yang bertanggungjawab (dosen, pengajar atau peneliti).

Academia.edu harus register, tetapi tidak pakai biaya. gen.lib.rus.ec situs yang dikelola oleh orang2 yang merasa mereka tidak ada keadilan. religion-online.com

Sediakan satu folder, pustaka dan lapangan. Apakah data berkembang atau. Variabel adalah konsep yang berbeda. Mulai lah dengan satu lembar, kemana akan membawa ke beberapa lembar.

Prinsip Penelitian

Prinsip 1 : Mengatur penelitian, simpan data, kategorisasi dokumen

Prinsip 2 : Buat catatan yang rapi dan sistematis – alasan, tema, data pendukung Prinsip 3 : Klarifikasi temuan – beri label, pencatatan, pengamanan data.

Bebaskan pikiran kita, pikiran secara liar. Jangan pernah membuat ide awal, suatu waktu ide mu akan dikembangkan. Pertanyaan – penelitian.

Aktor, bagaimana memberitakan, Pertama, arsipkan,

Kedua, kajian akademik, skripsi, tesis, disertasi, jurnal. Kamus dan ensiklopedi. Menurut etimologi = kata perampasan itu apa?

Ketiga, riset. Konteks tertentu, bagaimana berita2 diberitakan. Siapa aktor, korban, kenapa bisa terjadi.

Majalah tempo, investigasi mendalam, siapa yg diwawancarai,

Tanah, hidup kitaa. Kata kuncinya adalah hidup maka ketika tanah diambil maka hidup manusia diambil. Bentuklah gagasan berupa satu lembar kemudian kembangkan.

Jurnal biasanya diterbitkan dari hasil penelitian, jika membaca di google maka baca di pdf. Buku “meneliti jemaat”. Aksi-refleksi. Teolog tanpa riset = menjaring angin, tidak tahu apa yang ingin dibicarakan.

Menulis dengan efektif 1. Perencanaan

(6)

c. Tulis yang anda tahu artinya kita benar2 menulis apa yang kita tahu dan mencari sumber yang berhubungan dengan yang kita tulis. Menulis sejauh yang saya tahu. Mencari pertanyaan dan jawaban, merumuskan pertanyaan. Belajar bertanya, merumuskan pertanyaan lebih susah daripada menjawab pertanyaan. Anda salah bertanya maka akan salah dalam hal menjawab.

2. Pembentukan

a. Urutan klimatik : “kurang penting” ke “terpenting” b. Urutan kronologis : penggambaran aliran waktu c. Urutan spasial : rujukan pada lokasi fisik

d. Penentuan peran penulis dalam tulisan: orisinalitas 3. Penulisan draft

a. Pokok pikiran – paragraf

b. Berlatih menulis kalimat yang sempurna – SPOK c. Biarkan gagasan mengalir selama menulis

4. Revisi

a. Periksa ulang dan evaluasi draft

b. Putuskan pada bagian mana harus ditambah informasi atau menyisipkan kata-kata baru

Cara akan terus berkembang.

c. Hindari pengulangan kata-kata tertentu dengan mencari sinonimnya Harus rajin membaca,

Patahana = incumbent adalah seseorang yang pernah menjabat kemudian ingin menjawab lagi. Anti-rasuah adalah anti korupsi.

Penulisan yang benar itu sangat penting.

d. Tata ulang susunan paragraf sesuai dengan urutan logis penulisan Think => write => edit = > polish(memoles)

Revisi = teknis 5. Menyunting

a. Baca kembali keseluruhan naskah b. Tingkatkan rasa bahasa

c. Perhatikan tata bahasa, ejaan, tanda hubung, tanda koma, tanda titik, tanda baca, huruf kapital, huruf miring, nomor dan singkatan.

The worst thing you write is better Than the best thing you did not write 6. Baca akhir

a. Tinggalkan sejnak naskah yang telah disunting b. Lakukan aktivitas lain

c. Baca kembali seluruh naskah yang telah disunting secara cermat d. Apresiasi diri anda dengan hasil akhir penulisan

e. Minta seorang teman untuk membaca naskah akhir tersebut dan memberi komentar

(7)

Ada format, aturan bahkan kaidah yang ada tetapi beranilah utk melakukan lebih baik dan cerdas.

Advokasi : teologi yang berujung pada kepedulian pada sesama. Teologi berasal dari realitas. Teologi yang berpihak kepada semua orang. Agar lebih diperkaya oleh ilmu2 lain.

Gereja melakukan advokasi : pilihan2 politik yang dipilih.

Belajar Teologi tetapi (ber)teologi, doing teologi bukan learn teologi. Saya bisa menulis Struktur Karya Ilmiah

a. Judul b. Abstrak

Uraian singkat sekitar 6-8 baris yang menerangkan aspek-aspek mana yang diulas dlm tulisan.

c. Prakata(penulis) dan/ atau kata pengantar(orang yang mengapresiasikan) d. Pendahuluan

1. Latar belakang masalah 2. Pembatasan masalah 3. Pertanyaan penelitian 4. Tujuan dan manfaat 5. Metode dan teknik analisis 6. Kerangka teoritik

e. Substansi/ isi

1. Ulasan utama mengenai subjek yg diteliti secara komprehensif

2. Biasanya terbagi dalam beberapa sub-bab atau sub-pokok bahasan untuk memperjelas bagian-bagian yang terkandung dalam isi

3. Tesis-antitesis-sintesis (akan didialogkan ttg tema yang sama, terus bertanya dengan gagasan yang sama dengan argumentasi yang lain berdasarkan riset tersebut. kita mempertanyakan dengan memperkaya, maka akan berupa lingkaran, ini adalah sebuah tradisi karna tidak hanya tulisan orang lain. Antitesis = adalah ketidak percayaan terhadap tulisan orang lain. Skeptis : jangan setuju, tetapi harus menujukan kepada yang tidak disetujui. Teks (alkitab, refensi) konteks (bagaimana kita mengamati tempat).

f. Penutup

1. Simpulan hasil penelitian yang singkat, padat dan jelas agar pembaca dapat menangkap gambaran hasil penelitian secara ringkas.

2. Rekomendasi yg berisi catatan2 yang perlu dilanjutkan dalam penelitian selanjutnya.

Memang penelitian akan berhenti disini tetapi orang akan melanjutkan peneitian. Penelitian :

1. Waktu ada batasnya 2. Dana,

Etografi : mendekati masyarakat, belajar bergaul. 1 tahun palng cepat. 3. Tenaga,

g. Bibliografi

(8)

2. Buku teks 3. Majalah 4. Jurnal ilmiah

5. Antologi (kumpuan tulisan)

6. Omnibus (kumpulan karya dari satu penulis – kumpulan buku atau artikel panjang).

7. Ensiklopedia 8. Kamus

9. Internet – open jurnal system

10. Artikel dalam weblog (harus cermat dan selektif)

Cerita atau orang tertentu menulis, harus seizin yang punya. Harus meminta izin, apakah diperbolehkan merekam.

Seorang teolog harus berpikir komprehensif, invented teologi (Alkitab dan tradisi gereja). Tetapi juga belajar tentang teologi yang menjadi wacana, teologi yang dibicarakan, teologi yang dibahas. Seberapa jauh yang harus dibahas pada saat penelitian.

Persiapan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Perlengkapan, didokumentasikan melakukan sendiri atau orang lain.

2. Pedoman wawancara, penelitian kualitatif dengan mengandalkan interview dan pengamatan secara langsung bukan seperti wartawan. Ada seni berkomunikasi dan bercerita tanpa dipaksa.

Berisi dengan pertanyaan, jika saya turun ke lapangan maka saya akan berhadapan dengan siapa. “petani, tokoh masyarakat, tokoh agama” 10 pertanyaan yang disusun. Nanti di dalam proses,

3. Observasi partisipatoris. Dalam proses penelitian diperlukan perspektif harus terlihat laki-laki dan perempuan. Rekaman-rekaman jangan sampai hilang, back up = bikin apa adanya yang ditulis. Jika wawancara maka jangan sibuk mencatat. Ingat saja yang dilihat, lihat mimik mukanya, semua data itu penting. Kalau selesai wawancara maka catat lah.

Maka pada akhirnya kita akan membuat jurnal, jika dikerjakan step by step maka tidak akan sulit.

Jika yang kita hadapi sengketa tanah antara dua keluarga, sehingga melibatkan pejabat-pejabat pemerintahan. Desa A memiliki permasalahan berupa kasus sengketa tanah antara dua keluarga yang melibatkan berbagai hal dan khalayak ramai.

a. Petani

1. Apa yang bapa/ibu petani ketahui tentang perebutan tanah keluarga A dan keluarga B?

2. Bagaimana bapa/ibu petani mengetahui perebutan tanah antara keluarga A dan keluarga B?

3. Dimana perebutan tanah tersebut bisa terjadi? 4. Sejak kapan perebutan tanah tersebut bisa terjadi?

5. Apakah ada berdampak dengan para petani sekitar mengenai perebutan tanah tersebut?

(9)

b. Kepala desa

1. Apakah bapa/ ibu mengetahui perebutan tanah yang terjadi diantara keluarga A dan keluarga B?

2. Dimana perebutan tersebut bisa terjadi?

3. Siapa saja yang terlibat dalam perebutan tanah tersebut?

4. Bagaimana kepala desa memposisikan diri dalam perebutan tanah tersebut?

5. Apakah upaya yang sudah kepala desa lakukan untuk mendamaikan keluarga A dan keluarga B?

c. Pendeta

1. Apakah bapa/ibu pendeta mengetahui permalahan mengenai perebutan tanah yang terjadi antara keluarga A dan keluarga B?

2. Sejak kapan perebutan tanah tersebut terjadi?

3. Apakah dampak yang terjadi mengenai perebutan tanah tersebut?

4. Bagaimana para pekerja gereja dan gereja menanggapi perebutan tanah tersebut? 5. Upaya apa saja yang sudah dilakukan gereja untuk mendamaikan kedua belah

pihak?

Dari berbagai pertanyaan maka diperlukan bahwa harus mengetahui permasalahan yang terjadi.

Dari 15 pertanyaan yang paling powerful :

1. Apakah kasus serupa yang terjadi ditempat lain? Menjadi penulis dan editor

a. Menguasai tata bahasa dan ejaan

b. Melatih ketelitian (hukum menulis) – tata c. Memahami ragam tulisan

d. Peka terhadap pilihan e. Bekerja sama dengan penulis Refleksi teologis

a. Gereja

1. Persekutuan orang beriman yang menjalani aktivitas hidup nuadi atas landasan tradisi iman dan keyakinan personal kepada Tuhan (teologis)

2. Sebagai suatu organisasi yang mencoba menterjemahkan keyakinan personal itu melalui pelayanan sosial kemanusiaan (sosiologis/ antropologis)

b. Menggereja : pelibatan gereja (teologis-sosisologis-antropologis) sepenuhnya dalam berbagai perhulatan masalah sosial karena gereja memang adalah bagian dari realitas sosialnya

Gereja adalah komuniti.

4 momen pengalaman dalam ansos : momen pemetaan masalah => momen analisi sosial => memon refleksi teologis => momen perencanaan pastoral.

(10)

menjadi sebuah lingkaran. Goalnya bisa wacana atau program. Idealnya tidak akan mencapai pada hal ini. Proses berteologi kita harus sampai pada tingkat program.

Metode teologi

A. Metode historis : menentukan fakta yang diketahui melalui dokumen-dokumen. Jadi metode akan menentukan keotentikan dan bentuk asli (kritik teks) dari dokumen-dokumen tersebut.

B. Metode hermeneutis : menentukan arti dari dokumen-dokumen itu (eksegenis teks) lantas mencari arti yang paling baik dari kesaksian dokumen-dokumen maupun dari peristiwa-peristiwa sendiri.

C. Metode antroplogis : diperlukan untuk mencapai pengertian tentang subjek manusiawi dan dunianya

Manusia bukan hanya menciptakan kebudayaan tetapi dibentuk oleh kebudayaan. Kebaikan melahirkan kebaikan sehingga dapat merasakan kebaikan.

Referensi

Dokumen terkait

Data pengamatan Tabel 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 memperlihatkan bahwa secara interaksi maupun tunggal pemberian sludge pulp dan TSP tidak memberikan pengaruh yang nyata

Perangkat lunak Kriptografi Modifikasi Algoritma Vigenere Cipher untuk Pengamanan Pesan Rahasia dapat menggunakan kunci berlapis 3 dan menginput 46 karakter yg ada

Hasil Penelitian diperoleh sebanyak 78,2% sampel memiliki pengetahuan tidak baik mengenai Pedoman Gizi Seimbang dan sebanyak 79,3% sampel memiliki pola makan tidak baik.. Tidak

di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.. Disusun Oleh : Disusun Oleh

Hanya hati yang suci yang dapat terhubung dengan Kekuatan Langit Demikianlah, berbagai Latihan di atas pada dasarnya merupakan pembiasaan-pembiasaan yang feed backnya diharapkan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat penambahan tepung sagu pada yoghurt sebanyak 2% dari volume susu segar memberikan perlakuan terbaik terhadap

Elemen-elemen bauran pemasaran ritel tersebut meliputi merchandise , harga, lokasi, retail service , promosi, dan store atmosphere, perusahaan yangtelah menerapkan elemen-elemen

Kondisi optimum yang dibutuhkan komposit besi oksida kitosan untuk mengadsorpsi ion logam Pb(II) pada pH 5,5, waktu kontak 40 menit dan konsentrasi awal 50 ppm