Kelayakan Implementasi
HAPs
(Studi Kasus Regulatory Indonesia ;”
Google Loon )
Iwan Krisnadi
Outline
I.
Pandangan
•
Pendahuluan
•
Identifkasi Permasalahan
•
Tujuan
•
Management Regulatory
II.
Methodologi Penelitian
•
Benchmark
•
Teori Penalaran (RIA – Regulatory Impact Analysis)
III.
Bahasan Opsi Regulatory
Pendahuluan
•
Dengan belum meratanya sarana internet di seluruh
wilayah Indonesia maka diperlukan suatu terobosan
yang
murah
,mudah
dan
cepat
dalam
impelementasinya
•
Untuk
meningkatkan
dan
memeratakan
hasil
pembangunan di wilayah terpencil
•
Balon udara raksasa Google bernama Project Loon yang
merupakan salah satu solusi sebagai penyelenggara
infrastruktur telekomunikasi yang bertugas untuk
menyebarkan Internet di daerah-daerah terpencil akan
diuji coba mulai 2016 mendatang di Indonesia.
•
Balon Loon dapat di ibaratkan sebagai menara seluler
yang mengangkasa di langit.
Identifkasi
Permasalahan
•
Belum meratanya layanan data/internet di
daerah terpencil di Indonesia
•
Dibutuhkan biaya yang besar untuk
mengimplementasikan sarana dan
prasarana jaringan telekomunikasi di
daerah terpencil, sedangkan jumlah
penduduk yang relative tidak terlalu padat
sehingga biaya implementasinya menjadi
mahal
•
Mengkaji regulasi terkait dengan
implementasi google loon di indonesia
dilihat dari segi penggunaan Frekuensi, ijin
penyelenggaraan infrastruktur
Tujuan
•
Mengkaji regulasi terkait dengan
implementasi google loon di
indonesia dilihat dari segi
penggunaan Frekuensi, ijin
Metode Penelitian
•
Penelitian ini lebih berorientasi pada
kajian pustaka yang menggunakan
pendekatan
kualitatif
dalam
pembahasannya, di mana sumber
data yang digunakan mengacu pada
peraturan perundang-undangan dan
sumber-sumber
lainnya
yang
diperoleh dari berbagai media.
•
Untuk
Kualitas
Regulatory
Law & Regulation
Hukum & Regulasi
1.
Regulasi sbg
implementing
legislation
bersumber dr UU
2.
Bertujuan menciptakan
‘
ketertiban
’
3.
Bersifat mengatur
4.
Regulasi Teknis untuk
mendukung operasinal teknis
5.
Regulasi Ekonomis utk
mendukung industri dan
pasar yg sehat
6.
Regulasi Sosial utk menjaga
tetap terpenuhinya hak publik
1.
Regulasi sbg
implementing
legislation
bersumber dr UU
2.
Bertujuan menciptakan
‘
ketertiban
’
3.
Bersifat mengatur
4.
Regulasi Teknis untuk
mendukung operasinal teknis
5.
Regulasi Ekonomis utk
mendukung industri dan
pasar yg sehat
6.
Regulasi Sosial utk menjaga
tetap terpenuhinya hak publik
1.
Hukum sbg UU bersumber
dr Konstitusi (UUD
NKRI Tahun 1945)
2.
Bertujuan utk menciptakan
‘keadilan’ dan ‘kepastian
hukum’
3.
Bersifat memaksa dan
mengatur
4.
Sanksi Pidana selain sanksi
administratif
1.
Hukum sbg UU bersumber
dr Konstitusi (UUD
NKRI Tahun 1945)
2.
Bertujuan utk menciptakan
‘keadilan’ dan ‘kepastian
hukum’
3.
Bersifat memaksa dan
mengatur
4.
Sanksi Pidana selain sanksi
Efisien secara Teknis + Efisien secara
Ekonomi+ Efisien secara Fungsi
=
Benefit pada User, pada Ekonomi , pada
Masyarakat
Handphone sebagai kambing
hitam kecelakaan Pesawat
terbang
•
Thesis oleh Agus Hariadi MSc, AvMP :”Interference
Apa itu Haps?
Menurut Radio
Regulation,
No.1.66A:
HAPS adalah
stasiun yang
berada di sebuah
obyek pada
ketinggian 20 - 50
km dan pada titik
yang tetap dan
tertentu, relatif
terhadap bumi.
44Defnition
Defnition
Radio Regulations, No.1.66A
High altitude platform station:
A station located on an object at
an altitude of 20 to 50 km and at a specified, nominal, fixed
point relative to the Earth.
Sea Level
Terrestrial HAPS LEO GEO
Coverage
0.1-1km 1-10km 50km 400km min.
Total
flexible Many satellites Before use
Fungsi Haps
Adapun fungsi dari HAPS
sbb:
terdapat dua infrastruktur
telekomunikasi dan
broadcasting yaitu
infrastruktur terestrial dan
extra-terestrial atau
satelit
•
Untuk Gateway
•
Broadcast
•
Komunikasi antar Haps
•
Leased Line
•
High speed Internet
•
High speed mobile
55Potential applications using HAPS
Potential applications using HAPS
PSDN Inter--HAPS linkHAPS link
Disaster 512k ~ 2Mbps 512k ~ 2Mbps High Speed
High Speed Mobile Multimedia Mobile Multimedia 64k ~ 512kbps 64k ~ 512kbps
Leased Line Leased Line 512k ~ 2Mbps, 512k ~ 2Mbps, 2M ~ 45Mbps 2M ~ 45Mbps
SOHO Handheld, Mobile
Major Communication Services
Major Communication Services
Meteorological Observation
Air Pollution Air Pollution Monitoring
Monitoring ObservationObservationPlant Plant
Digital TV, news gathering
Radio Regulation ITU
Per. Menteri no 25 tahun
2014
Frekuensi HAPS
5.537A
In Bhutan, Indonesia,
Iran (Islamic Republic of), Japan,
Maldives, Mongolia, Myanmar,
Pakistan, the Dem. People’s Rep.
of Korea, Sri Lanka, Thailand and
Viet Nam, the allocation to the
fxed service in the band
27.5-28.35 GHz may also be used by
high altitude platform stations
(HAPS). The use of the band
27.5-28.35 GHz by HAPS is
limited to operation in the
HAPS-to-ground direction and shall not
cause harmful interference to,
nor claim protection from, other
types of fxed-service systems or
other co-primary services.
(WRC-2000 )
5.537A Di Bhutan, Kamerun, Korea Selatan, Rusia, India, Indonesia, Iran, Irak, Jepang, Kazakstan, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Uzbekistan, Pakistan, Filipina, Kirgistan, Korea Utara, Sudan, Srilanka, Thailand, dan Vietnam alokasi dinas tetap dalam pita 27,9–28,2 GHz juga dapat
digunakan oleh stasiun platform altitud tinggi (High Altitude Platform Station/HAPS) di
Radio Regulation ITU
Per. Menteri no 25 tahun
2014
Frekuensi Haps
5.543A In Bhutan, Indonesia, Iran (Islamic Republic of), Japan, Maldives, Mongolia, Myanmar, Pakistan, the Dem. People’s Rep. of Korea, Sri Lanka, Thailand and Viet Nam, the allocation to the fxed service in the band 31-31.3 GHz may also be used by high altitude platform stations (HAPS) in the ground-to-HAPS direction. The use of the band 31-31.3 GHz by systems using HAPS shall not cause harmful interference to, nor claim protection from, other types of fxed-service systems or other co-primary
services, taking into account No. 5.545. The use of HAPS in the band 31-31.3 GHz shall not cause harmful interference to the
passive services having a primary
allocation in the band 31.3-31.8 GHz, taking into account the interference criteria given in Recommendations ITU-R SA.1029 and ITU-R RA.769. The administrations of the countries listed above are urged to limit the deployment of HAPS in the band 31-31.3 GHz to the lower half of this band (31-31.15 GHz) until WRC- 03. (WRC-2000)
.543A Di Bhutan, Kamerun, Korea Selatan, Rusia, India, Indonesia, Iran, Irak, Jepang, Kazakstan, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Uzbekistan, Pakistan, Filipina, Kirgistan, Korea Utara, Sudan, Srilanka, Thailand, dan Vietnam alokasi untuk dinas tetap dalam pita 31–31,3 GHz juga dapat digunakan oleh sistem yang menggunakan stasiun platform altitud tinggi (High Altitude Platform