• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Perubahan Kebijakan Akuntansi,

Estimasi dan Analisis Kesalahan

(2)

Definisi

:

Kebijakan akuntansi adalah

prinsip, dasar,

konvensi, peraturan dan praktik

tertentu yang

diterapkan entitas dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan.

Akan mempengaruhi

pengakuan,

pengukuran dan penyajian

atas elemen

seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan

dan beban, pada laporan keuangan.

(3)

Kebijakan Akuntansi

Pengakuan

Pengakuan

Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan

Berapa banyak yang diakui

Kapan dan kondisi seperti apa diakui

Pengukuran

Pengukuran

(4)

Penetapan Kebijakan Akuntansi

Ketika suatu SAK secara spesifik berlaku

Tidak

PSAK SPESIFIK PSAK SPESIFIK

TIDAK ADA PSAK SPESIFIK

(5)
(6)

Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika

perubahan tersebut:

Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau

Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi

yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi,

peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan,

kinerja keuangan atau arus kas entitas.

Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari

satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan

yang

konsisten

diperlukan

(7)

Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:

1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, jika ada;

2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.

Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.

Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.

Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.

Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.

(8)

Kieso :

1. Entitas melaporkan dampak kumulatif atas perubahan

kebijakan pada laporan keuangan tahun berjalan. Entitas tidak melakukan perubahan pada laporan keuangan tahun sebelumnya.

2. Entitas melakukan perubahan secara retrospektif.

Entitas melakukan penyesuaian laporan keuangan

tahun sebelumnya dan menunjukkan dampak kumulatif sebagai penyesuaian pada laba ditahan awal tahun

berjalan.

3. Entitas melakukan perubahan secara prospektif (di

masa depan). Entitas tidak melakukan penyesuaian pada neraca awal untuk merefeksikan perubahan kebijakan.

(9)

Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan

secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:

Saldo awal

setiap komponen ekuitas yang terpengaruh

untuk periode sajian paling awal.

Jumlah komparatif

lainnya diungkapkan untuk setiap

periode sajian

seolah-olah

kebijakan akuntansi baru

tersebut sudah diterapkan sebelumnya

1

2

(10)

 Tanggal 1 Januari 2011, PT A menjual saham Rp 200 juta dan mulai beroperasi

di industri retail. Berikut data penjualan, pembelian persediaan, dan beban operasi selama tahun 2011 – 2013 yang dilakukan dengan transaksi kas.

2011 2012 2013

Penjualan 700jt 650jt 650jt

Pembelian 200jt 250jt 250jt

Beban operasi 350jt 350jt 300jt

Arus kas dari operasi 150jt 50jt 100jt

 PT A menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk biaya

persediaan sebelum 1 Januari 2013 dan menerapkan metode FIFO sejak tahun 2013.

(11)

Berikut perbandingan jumlah persediaan selama tahun

2011-2013 dengan menggunakan metode rata-rata

tertimbang dan FIFO.

Average cost

FIFO Perbedaan

1 Januari 2011 0 0 0

31 Desember 2011 50jt 55jt 5jt

31 Desember 2012 75jt 85jt 10jt

31 Desember 2013 95jt 110jt 15jt

(12)

Berikut perbandingan COGS selama tahun 2011-2013

dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan

FIFO.

Average cost FIFO Perbedaan

2011 150jt 145jt 5jt

2012 225jt 220jt 5jt

2013 230jt 225jt 5jt

- Informasi Laba Per Saham tidak disyaratkan dalam laporan

laba-rugi.

- Dampak pajak diabaikan

(13)

Laporan Laba Rugi

2011 2012 2013

Penjualan 700jt 650jt 650jt

COGS (rata-rata tertimbang) 150jt 225jt 230jt

Beban operasi 350jt 350jt 300jt

Laba bersih 200jt 75jt 120jt

2011 2012 2013

Penjualan 700jt 650jt 650jt

COGS (FIFO) 145jt 220jt 225jt

Beban operasi 350jt 350jt 300jt

Laba bersih 205jt 80jt 125jt

(14)

Laporan Laba Ditahan

2011 2012 2013

Laba ditahan (awal) 0 200jt 275jt

Laba bersih (rata-rata

tertimbang) 200jt 75jt 120jt

Laba ditahan (akhir) 200jt 275jt 395jt

2011 2012 2013

Laba ditahan (awal) 0 205jt 285jt

Laba bersih (FIFO) 205jt 80jt 125jt

Laba ditahan (akhir) 205jt 285jt 410jt

(15)

Neraca

2011 2012 2013

Persediaan (rata-rata

tertimbang) 50jt 75jt 95jt

Kas 350jt 400jt 500jt

Total Aset 400jt 475jt 595jt

Modal Saham 200jt 200jt 200jt Laba ditahan 200jt 275jt 395jt

Total Ekuitas 400jt 475jt 595jt

2011 2012 2013

Persediaan (rata-rata

tertimbang) 55jt 85jt 110jt

Kas 350jt 400jt 500jt

Total Aset 405jt 485jt 610jt

(16)

Laporan Arus Kas

2011 2012 2013

Arus kas dari aktivitas operasi

Penjualan 700jt 650jt 650jt Pembelian 200jt 200jt 250jt Beban operasi 350jt 350jt 300jt Arus kas bersih dari aktivitas

operasi 150jt 50jt 100jt

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

Penerbitan saham biasa 200jt - -Penambahan kas bersih 350jt 50jt 100jt Kas awal tahun 0 350jt 400jt Kas akhir tahun 350jt 400jt 500jt

• Karena dampak pajak diabaikan, maka perubahan dari metode rata-rata tertimbang tidak mempengaruhi laporan arus kas

(17)

Di dalam penerapan retrospektif, penggunaan metode FIFO

mempengaruhi nilai persediaan, COGS, laba bersih, dan

laba ditahan.

2011 200jt 205jt 5jt

2012 75jt 80jt 5jt

Total kumulatif

awal 2013 275jt 285jt 10jt

Total 2013 120jt 125jt 5jt

Jurnal untuk mencatat perubahan ke metode FIFO awal tahun

2013 adalah

Persediaan

10 juta

(18)

1. Judul PSAK;

2. Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan;

3. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;

4. Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan;

5. Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang, ketika dapat diterapkan;

6. Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis, jumlah penyesuaian:

i. Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan ii. LPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;

a) Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang praktis; dan

b) Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau periode-periode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan.

# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.

(19)

Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang

telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas

mengungkapkan:

Fakta tersebut.

1

Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau

dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas

penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada

periode awal penerapannya.

2

(20)

 Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.

 Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas bisnis.

 Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya

.

Estimasi akuntansi

merupakan estimasi entitas yang dapat

mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.

(21)

Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini

yang tersedia dan andal.

 Perubahan estimasi akuntansi adalah:

 Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.

 Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan,

 Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.

 Perubahan estimasi akuntansi adalah:

 Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.

 Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan,

 Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.

Perubahan Estimasi Akuntasi

“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi

perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau

akibat informasi baru atau tambahan pengalaman …”

“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi

perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau

(22)

2. Tidak

material ya

ng disenga ja untuk men

capai suatu

penyajian

Kesalahan dapat tim

bul dalam pengakua

n, pengukuran, pen

yajian atau pengungkapan unsu

r-unsur laporan keuangan.

 Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK jika mengandung:

1. Kesalahan

material, ata u

(23)

Koreksi kesalahan material periode lalu:

Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara

retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang

diterbitkan setelah ditemukannya dengan:

Koreksi Kesalahan

Periode Lalu

Koreksi Kesalahan

Periode Lalu

a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu

sajian dimana kesalahan terjadi; atau

(24)

Contoh Contoh

(dalam ribuan)

Biaya Perolehan

510,000

Nilai sisa

- 10,000

Dasar Amortisasi

500,000

Masa manfaat (awal)

20 tahun

Amortsasi tahunan

25,000

x 2 tahun =

50,000

Tanaman

Menghasilkan

510,000

Aset Tidak Lancar:

Akumulasi Amortisasi

50,000

Nilai Tercatat

460,000

Neraca

(31 Des 2008)

(25)

Contoh Contoh

Nilai tercatat

460,000

Nilai Sisa (baru)

5,000

Dasar amortisasi

455,000

Sisa masa manfaat 28 tahun

Amortisasi tahunan

16,250

Beban Amortisasi 16,250

Akumulasi Amortisasi

16,250

Jurnal tahun

2009

(26)

Referensi

Dokumen terkait

FEAR OF SUCCESS PADA WANITA YANG BEKERJA DITINJAU DARI NEED FOR ACHIEVEMENT YANG DIMILIKI.. bcnar-benar merupakan hasil karya

Konsekuensinya akan berbeda jika Kompas mengidentifikasi penyebab masalah adalah Ahok seperti sikap Republika, atau SP dan MI yang melihat aksi bela Islam sebagai

Kegiatan yang dipelajari dalam kelompok adalah mempelajari materi di LKS yang telah diberikan oleh guru secara mendalam. Setiap kelompok memperoleh dua lembar

Menggunakan salah satu proses Cobit untuk melakukan penilaian tingkat kesiapan terhadap implementasi SI Deplu yang mendukung pengelola SI melaksanakan berbagai perubahan

Pada penelitian ini penulis menerapkan optimasi menggunakan algoritma Particle Swarm Optimization untuk meningkatkan prediksi penyakit SLE hasil dari metode

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan

Uang Persediaan (UP) adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yunitasari (2006) dalam penelitian berjudul ³ Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi