Perubahan Kebijakan Akuntansi,
Estimasi dan Analisis Kesalahan
Definisi
:
Kebijakan akuntansi adalah
prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik
tertentu yang
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
Akan mempengaruhi
pengakuan,
pengukuran dan penyajian
atas elemen
seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan
dan beban, pada laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi
Pengakuan
Pengakuan
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan
Berapa banyak yang diakui
Kapan dan kondisi seperti apa diakui
Pengukuran
Pengukuran
Penetapan Kebijakan Akuntansi
Ketika suatu SAK secara spesifik berlaku
Tidak
PSAK SPESIFIK PSAK SPESIFIK
TIDAK ADA PSAK SPESIFIK
Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika
perubahan tersebut:
◦
Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
◦
Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi
yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan,
kinerja keuangan atau arus kas entitas.
Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari
satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan
yang
konsisten
diperlukan
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:
1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, jika ada;
2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.
Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Kieso :
1. Entitas melaporkan dampak kumulatif atas perubahan
kebijakan pada laporan keuangan tahun berjalan. Entitas tidak melakukan perubahan pada laporan keuangan tahun sebelumnya.
2. Entitas melakukan perubahan secara retrospektif.
Entitas melakukan penyesuaian laporan keuangan
tahun sebelumnya dan menunjukkan dampak kumulatif sebagai penyesuaian pada laba ditahan awal tahun
berjalan.
3. Entitas melakukan perubahan secara prospektif (di
masa depan). Entitas tidak melakukan penyesuaian pada neraca awal untuk merefeksikan perubahan kebijakan.
Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan
secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:
Saldo awal
setiap komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode sajian paling awal.
Jumlah komparatif
lainnya diungkapkan untuk setiap
periode sajian
seolah-olah
kebijakan akuntansi baru
tersebut sudah diterapkan sebelumnya
1
2
Tanggal 1 Januari 2011, PT A menjual saham Rp 200 juta dan mulai beroperasi
di industri retail. Berikut data penjualan, pembelian persediaan, dan beban operasi selama tahun 2011 – 2013 yang dilakukan dengan transaksi kas.
2011 2012 2013
Penjualan 700jt 650jt 650jt
Pembelian 200jt 250jt 250jt
Beban operasi 350jt 350jt 300jt
Arus kas dari operasi 150jt 50jt 100jt
PT A menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk biaya
persediaan sebelum 1 Januari 2013 dan menerapkan metode FIFO sejak tahun 2013.
Berikut perbandingan jumlah persediaan selama tahun
2011-2013 dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang dan FIFO.
Average cost
FIFO Perbedaan
1 Januari 2011 0 0 0
31 Desember 2011 50jt 55jt 5jt
31 Desember 2012 75jt 85jt 10jt
31 Desember 2013 95jt 110jt 15jt
Berikut perbandingan COGS selama tahun 2011-2013
dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan
FIFO.
Average cost FIFO Perbedaan
2011 150jt 145jt 5jt
2012 225jt 220jt 5jt
2013 230jt 225jt 5jt
- Informasi Laba Per Saham tidak disyaratkan dalam laporan
laba-rugi.
- Dampak pajak diabaikan
Laporan Laba Rugi
2011 2012 2013
Penjualan 700jt 650jt 650jt
COGS (rata-rata tertimbang) 150jt 225jt 230jt
Beban operasi 350jt 350jt 300jt
Laba bersih 200jt 75jt 120jt
2011 2012 2013
Penjualan 700jt 650jt 650jt
COGS (FIFO) 145jt 220jt 225jt
Beban operasi 350jt 350jt 300jt
Laba bersih 205jt 80jt 125jt
Laporan Laba Ditahan
2011 2012 2013
Laba ditahan (awal) 0 200jt 275jt
Laba bersih (rata-rata
tertimbang) 200jt 75jt 120jt
Laba ditahan (akhir) 200jt 275jt 395jt
2011 2012 2013
Laba ditahan (awal) 0 205jt 285jt
Laba bersih (FIFO) 205jt 80jt 125jt
Laba ditahan (akhir) 205jt 285jt 410jt
Neraca
2011 2012 2013
Persediaan (rata-rata
tertimbang) 50jt 75jt 95jt
Kas 350jt 400jt 500jt
Total Aset 400jt 475jt 595jt
Modal Saham 200jt 200jt 200jt Laba ditahan 200jt 275jt 395jt
Total Ekuitas 400jt 475jt 595jt
2011 2012 2013
Persediaan (rata-rata
tertimbang) 55jt 85jt 110jt
Kas 350jt 400jt 500jt
Total Aset 405jt 485jt 610jt
Laporan Arus Kas
2011 2012 2013
Arus kas dari aktivitas operasi
Penjualan 700jt 650jt 650jt Pembelian 200jt 200jt 250jt Beban operasi 350jt 350jt 300jt Arus kas bersih dari aktivitas
operasi 150jt 50jt 100jt
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Penerbitan saham biasa 200jt - -Penambahan kas bersih 350jt 50jt 100jt Kas awal tahun 0 350jt 400jt Kas akhir tahun 350jt 400jt 500jt
• Karena dampak pajak diabaikan, maka perubahan dari metode rata-rata tertimbang tidak mempengaruhi laporan arus kas
Di dalam penerapan retrospektif, penggunaan metode FIFO
mempengaruhi nilai persediaan, COGS, laba bersih, dan
laba ditahan.
2011 200jt 205jt 5jt
2012 75jt 80jt 5jt
Total kumulatif
awal 2013 275jt 285jt 10jt
Total 2013 120jt 125jt 5jt
Jurnal untuk mencatat perubahan ke metode FIFO awal tahun
2013 adalah
Persediaan
10 juta
1. Judul PSAK;
2. Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan;
3. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
4. Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan;
5. Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang, ketika dapat diterapkan;
6. Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis, jumlah penyesuaian:
i. Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan ii. LPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
a) Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang praktis; dan
b) Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau periode-periode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan.
# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.
Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang
telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas
mengungkapkan:
Fakta tersebut.
1
Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau
dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas
penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada
periode awal penerapannya.
2
Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.
Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas bisnis.
Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya
.
Estimasi akuntansi
merupakan estimasi entitas yang dapat
mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.
Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini
yang tersedia dan andal.
Perubahan estimasi akuntansi adalah:
Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.
Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan,
Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.
Perubahan estimasi akuntansi adalah:
Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.
Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan,
Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.
Perubahan Estimasi Akuntasi
“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi
perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau
akibat informasi baru atau tambahan pengalaman …”
“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi
perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau
2. Tidak
material ya
ng disenga ja untuk men
capai suatu
penyajian
Kesalahan dapat tim
bul dalam pengakua
n, pengukuran, pen
yajian atau pengungkapan unsu
r-unsur laporan keuangan.
Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK jika mengandung:
1. Kesalahan
material, ata u
Koreksi kesalahan material periode lalu:
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara
retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang
diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
Koreksi Kesalahan
Periode Lalu
Koreksi Kesalahan
Periode Lalu
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu
sajian dimana kesalahan terjadi; atau
Contoh Contoh
(dalam ribuan)
Biaya Perolehan
510,000
Nilai sisa
- 10,000
Dasar Amortisasi
500,000
Masa manfaat (awal)
20 tahun
Amortsasi tahunan
25,000
x 2 tahun =
50,000
Tanaman
Menghasilkan
510,000
Aset Tidak Lancar:
Akumulasi Amortisasi
50,000
Nilai Tercatat
460,000
Neraca
(31 Des 2008)Contoh Contoh