• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN STRATEGI PEMANFAATAN docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN STRATEGI PEMANFAATAN docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

STRATEGI PEMANFAATAN IKAN TERI SELAIN DARI

PENGERINGAN SEBAGAI LANGKAH PENINGKATAN

PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN.

VIVI ANDRIANI

P3800212012

PROGRAM MAGISTER ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

PENDAHULUAN

Pertumbuhan industri selain memberikan manfaat yang cukup besar bagi

masyarakat dan negara juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan

perairan, tanah maupun udara. Seperti pertumbuhan Rumah Potong Hewan,

disamping memberikan dampak positif bagi lingkungannya juga memberikan

dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air

limbahnya yang kurang dikelola dengan baik.

Limbah pemotongan hewan (RPH) yang berupa feces urine, isi rumen

atau isi lambung, darah afkiran daging atau lemak, dan air cuciannya, dapat

bertindak sebagai media pertumbuhan dan perkembangan mikroba sehingga

limbah tersebut mudah mengalami pembusukan. Dalam proses pembusukannya

di dalam air, mengakibatkan kandungan NH3 dan H2S di atas maksimum kriteria

kualitas air, dan kedua gas tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap serta

dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan yang disertaidengan

reaksi fisiologik tubuh berupa rasa mual dan kehilangan selera makan. Selain

menimbulkan gas berbau busuk juga adanya pemanfaatan oksigen terlarut yang

berlebihan dapat mengakibatkan kekurangan oksigen bagi biota.

Limbah RPH tergolong limbah organik karena mengandung protein

lemak, dan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai pencemar

lingkungan. Jika limbah ini tidak ditangani akan menimbulkan masalah pada

lingkungan, seperti berkurangnya oksigen di dalam air, munculnya gas berbau

busuk, serta bersarangnya mahluk hidup pembawa penyakit.

Kebutuhan masyarakat terhadap produk industri peternakan semakin

meningkat (termasuk produk industri hasil pertanian dalam ha1 ini khususnya

(3)

Pemerintah RI No. 22 Tahun 1983, tentang kesehatan masyarakat veteriner,

maka pemotongan hewan harus dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH)

atau tempat pemotongan hewan lainnya yang ditunjuk oleh pejabat yang

berwenang, kecuali dalam keadaan tertentu seperti untuk keperluan upacara

adat, agama, dan pemotongan darurat.

Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara

kelestarian lingkungan. Sistem pengolahan yang digunakan sangat tergantung

pada tinggi atau rendahnya (parameter) bahan pencemar yang terkandung di

dalam air limbah tersebut. Berdasarkan latar belakang ini, kami mencob

mendesain kolam terhadap instalasi pengolahan air limbah pada rumah potong

(4)

DESAIN KOLAM PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

RUMAH POTONG HEWAN

Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara

kelestarian lingkungan. Berbagai teknik pengolahan air limbah untuk menyisihkan

bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik

pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum dapat

dibagi menjadi tiga metode pengolahan, yaitu pengolahan secara fisika,

pengolahan secara kimia, dan pengolahan secara biologi (Suharto, 2010).

Seluruh air limbah yang berasal dari kegiatan rumah potong hewan

dialirkan melalui saluran pembuang dan dilewatkan melalui saringan kasar (bar

screen) untuk menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah bulu

hewan, daun, kertas, plastik dll. Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke

bak pemisah lemak atau minyak. Bak pemisah lemak tersebut berfungsi untuk

memisahkan lemak atau minyak yang berasal dari kegiatan pemotongan hewan,

serta untuk memngendapkan kotoran pasir, tanah atau senyawa padatan yang

tak dapat terurai secara biologis. Selanjutnya limpasan dari bak pemisak lemak

dialirkan ke bak ekualisasi yang berfungsi sebagai bak penampung limbah dan

bak kontrol aliran. Air limbah di dalam bak ekualisasi selanjutnya dipompa ke unit

IPAL.

Di dalam unit IPAL tersebut, pertama air limbah dialirkan masuk ke bak

pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran

organik tersuspesi. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai

bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion

(pengurai lumpur) dan penampung lumpur. Air limpasan dari bak pengendap

(5)

ke bawah, dan dari bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi

dengan media dari bahan plastik tipe sarang tawon. Jumlah bak kontaktor

anaerob terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang ada

dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau facultatif aerobik. Setelah

beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film

mikro-organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat organik

yang belum sempat terurai pada bak pengendap

Air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob.

Di dalam bak kontaktor aerob ini diisi dengan media dari bahan pasltik tipe

rarang tawon, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro

organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah

serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. Dengan demikian air

limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air

maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat

meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta mempercepat

proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar.

Proses ini sering di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).

Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini

lumpur aktif yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan

dipompa kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur.

Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak

kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk

membunuh micro-organisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah

(6)

kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat

organik (BOD, COD), ammonia, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya.

KEUNGGULAN PROSES ANAEROB-AEROB

Pengolahan air limbah dengan proses biofilm ANAEROB-AEROB

mempunyai beberapa keunggulan antara lain :

1. Pengoperasiannya mudah

Di dalam proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilm, tanpa

dilakukan sirkulasi lumpur, tidak terjadi masalah “bulking” seperti pada proses

lumpur aktif (Activated sludge process). Oleh karena itu pengelolaaanya sangat

mudah.

2. Lumpur yang dihasilkan sedikit

Dibandingkan dengan proses lumpur aktif, lumpur yang dihasilkan pada

proses biofilm relatif lebih kecil. Di dalam proses lumpur aktif antara 30 – 60 %

dari BOD yang dihilangkan (removal BOD) diubah menjadi lumpur aktif (biomasa)

sedangkan pada proses biofilm hanya sekitar 10-30 %. Hal ini disebabkan

karena pada proses biofilm rantai makanan lebih panjang dan melibatkan

aktifitas mikroorganisme dengan orde yang lebih tinggi dibandingkan pada

proses lumpur aktif.

3. Dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi

rendah maupun konsentrasi tinggi.

Oleh karena di dalam proses pengolahan air limbah dengan sistem

biofilm mikroorganisme atau mikroba melekat pada permukaan medium

(7)

mudah. Proses biofilm tersebut cocok digunakan untuk mengolah air limbah

dengan konsentrasi rendah maupun konsentrasi tinggi.

4. Tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi

konsentrasi. Pengaruh penurunan suhu terhadap efisiensi

pengolahan kecil

Jika suhu air limbah turun maka aktifitas mikroorganisme juga berkurang,

tetapi oleh karena di dalam proses biofilm substrat maupun enzim dapat terdifusi

sampai ke bagian dalam lapisan biofilm dan juga lapisan biofilm bertambah tebal

maka pengaruh penurunan suhu (suhu rendah) tidak begitu besar.

Adanya air buangan yang melalui media kerikil yang terdapat pada

biofilter mengakibatkan timbulnya lapisan lendir yang menyelimuti kerikil atau

yang disebut juga biological film. Air limbah yang masih mengandung zat organik

yang belum teruraikan pada bak pengendap bila melalui lapisan lendir ini akan

mengalami proses penguraian secara biologis. Efisiensi biofilter tergantung dari

luas kontak antara air limbah dengan mikro-organisme yang menempel pada

permukaan media filter tersebut. Makin luas bidang kontaknya maka efisiensi

penurunan konsentrasi zat organiknya (BOD) makin besar. Selain

menghilangkan atau mengurangi konsentrasi BOD dan COD, cara ini dapat juga

mengurangi konsentrasi padatan tersuspensi atau suspended solids (SS)

ammonium dan posphor.

Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah dengan biofilter

anaerb-aerob yang lain antara lain yakni :

1. Biaya operasinya rendah. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif,

(8)

2. Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan

euthropikasi.

3. Suplai udara untuk aerasi relatif kecil.

4. Dapat digunakan untuk limbah dgn beban BOD yang cukup besar.

5. Dapat menghilangan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.

DESAIN TEKNIS IPAL

Desan Teknis IPAL RPH terdiri dari :

Kapasitas Rencana = 400 M3 per hari.

BOD Masuk = 2000 mg/lt.

SS Masuk = 500 mg/lt

BOD keluar = 50 mg/lt

SS keluar = 50 mg/lt

BAK PEMISAH

LEMAK/MINYAK BAK EKUALISASI PENGENDAPANBAK

AWAL

BAK PENGENDAPAN

(9)

1. Desain Bak Pemisah Lemak/Minyak

Bak pemisah lemak atau grease removal yang direncanakan adalah tipe

gravitasi sederhana. Bak terdiri dari dua buah ruangan yang dilengkapi dengan

bar screen pada bagian inletnya. Kriteria perencanaan

Retention Time = + 30 menit.

Waktu Tinggal (Retention Time) rata-rata = 4,2 Jam

Waktu tinggal pada saat beban puncak = 2,1 Jam ( asumsi jumlah limbah 2 x

jumlah rata-rata).

1 1

(10)

Media biofilter yang digunakan untuk pengolahan air limbah tersebut adalah

media dari bahan plastik PVC, tipe sarang tawon.

Jumlah total media yang dibutuhkan = 113,4 m3 + 63 m3 = 176,4 m3

Tipe :

Sarang Tawon, cross flow.

Material : PVC

Ukuran Modul : 30cm x 25cm x 30cm

Ukuran Lubang : 2 cm x 2 cm Ketebalan : 0,5 mm

Luas Spesifik : 150 - 225 m2/m3

Berat : 30-35 kg/m3

Porositas Ronga : 0,98

Warna :

bening transparan atau

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah RI, 1983, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1983 Tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dimohon Saudara segera memberitahukan kepada para dosen penerima dana penelitian Program Riset Terapan, Riset Dasar, Peningkatan Kapasitas Riset untuk mempersiapkan

Pengujian korelasi yang digunakan adalah korelasi produk moment, digunakan untuk mengetahui sejauh mana dan kuat tidaknya hubungan antara variabel (X) yaitu

23 Dalam penyampaian informasi ini akan mengajak masyarakat untuk mengenali sejarah bangsa, peristiwa, tokoh pahlawan, dan juga budaya nasional dalam bentuk

Fenomena anak jalanan dengan beragam permasalahannya tersebut, tidak bisa menghindarkan dari konflik batin yang kerap kali mereka alami, karena pada dasarnya apa

Masalah penelitian ini adalah apakah kemampuan menganalisis nilai-nilai moral cerpen Sampan Zulaiha Karya Hasan AL-Banna dengan model pembelajaran latihan penelitian lebih

Dari Gambar 5(a) dan Gambar 6 dapat diketahui bahwa impuritas yang ada pada sampel hasil sintesis adalah Li 2 CO 3 , hal ini sesuai dengan hasil pengukuran dengan DTA

Materi pendidikan dalam format digital audio tersedia dalam compact discs (CD), hasil men –download dalam bentuk MP3, men –download dalam format WAV yang kemudian

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Penggunaan Pita Spektrum