BAKAT VS KERJA KERAS ATAU
BAKAT DAN KERJA KERAS??
kiper) dari tengah lapangan sampai ke kotak penalti lawan. Akhirnya cerita berakhir manis. Pada partai final Jerman Barat berhasil dikalahkan dan akhirnya Argentina menjadi juara dunia, dan sampai sekarang merupakan gelar piala dunia terakhir yang diraih oleh Argentina.
Di dalam dunia sepakbola, seolah telah terjadi pertarungan antara bakat vs kerja keras, dan tokoh utama dari petarung tersebut adalah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Keduanya selalu bersaing memperebutkan gelar terbaik, baik pada tingkat individu ataupun tingkat klub dan tim nasional. Terhitung sejak 2008 hingga 2014, nama kedua pemain tersebut selalu meraih Ballon D’Or ataupun masuk nominasinya. Di kompetisi domestik pun keduanya selalu bersaing untuk meraih gelar juara La Liga dan Copa Del Rey setiap musimnya. Kalau bukan Messi yang juara, ya Ronaldo. Namun apakah memang pertarungan antara mereka patut disebut sebagai “bakat vs kerja keras? Lionel Messi memang pemain yang berbakat, bahkan banyak disebut sebagai “alien”. Caranya berimprovisasi dengan bola, caranya mencetak gol tidak seperti cara kebanyakan orang. Messi dapat dengan mudah men-chip bola melewati kepala kiper ketika terjadi situasi satu lawan satu, dan ia terbiasa untuk melakukannya. Atau ketika melakukan dribble cantik dari tengah lapangan melewati pemain-pemain Getafe untuk mencetak gol. Hal-hal yang dilakukannya terlihat sangat mudah. Lain Hal-halnya dengan Ronaldo. Pergerakannya seperti mesin yang terus berputar dan penuh dengan tenaga. Tubuhnya kekar, otot-ototnya terlatih. Dampaknya adalah kemampuan yang dimilikinya pun tidak sembarangan. Ronaldo memiliki skill tinggi dan mampu melewati lawan dengan mudah untuk mencetak gol, seperti saat melawan Galatasaray. Atau ketika ia mampu berlari dalam waktu 10 detik pada jarak 96 M (dari gawang ke gawang) saat melawan Almeria.
yang berakhir gagal. Ravel Morrison adalah contohnya. Seorang Sir Alex Ferguson dan Darren Fletcher pun sempat terpana ketika melihat kemampuannya dahulu ketika ia masih sangat muda. Seiring berjalannya waktu, karena merasa berbakat, ia bersikap sombong dan indisipliner. Ia tidak pernah mau mendengar perkataan pelatihnya. Merasa jadi pemain yang paling penting yang harus selalu diturunkan dalam pertandingan tanpa memikirkan pertimbangan pelatih. Selain itu ia sering melanggar aturan-aturan yang diterapkan oleh pelatih. Akibat indisiplinernya itulah, bakat yang dimilikinya tersia-siakan dan akhirnya keberlangsungan kariernya pun tidak terlalu baik hingga saat ini.
BIODATA
Nama : Andhiarizqi Mulyawan
TTL : Jakarta, 19 Juni 1995
Alamat Rumah : Jln. Taman Narogong Indah Blok C15/10 Kel. Bojong Rawalumbu, Kec. Rawalumbu, Bekasi.
Alamat Kos : Jln. Gunung Slamet Gang Nusa Indah No. 40 (Kost Wisma Islami), Grendeng, Purwokerto
Hobi : Belajar sambil bermain, bermain sambil belajar
Motto : Sesungguhnya di tiap kesulitan ada kemudahan, maka sabar adalah intinya
No HP : 087875531191 / 085281155549
Email : andhia.rizqi14@gmail.com
FB : Andhiarizqi Mulyawan