Mata Kuliah
: Sosiologi Antropologi Gizi
Nama Dosen
: Adilita Pramanti, S.sos., M.Si.
Nama & NPM
: Annisa Pramadhanita (P23131117048)
Judul Tugas
: Antropologi Gizi Masyarakat
SOSIOLOGI – ANTROPOLOGI GIZI
1. Kaitan antara antopologi dengan gizi masyarakat
Setelah mempelajari Antropologi pada perkuliahan sebelumnya, dapat diketahui bahwa antropologi memiliki keterkaitan dengan berbagai ilmu-ilmu lainnya. Salah satunya adalah antropologi dengan gizi masyarakat. Sebelum mengetahui apa keterkaitan antara antropologi dengan gizi masyarakat, perlu diketahui pengertian dari antropologi itu sendiri. Menurut buku yang saya baca, antropologi merupakan “ilmu tentang manusia”, yaitu ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari aspek fisik, sosial, budaya, perilaku, kepercayaan, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian gizi adalah suatu zat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam menunjang pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan, dan juga memperbaiki jaringan tubuh melalui bahan makanan yang mengandung zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan lain sebagainya. Lalu adapun gizi masyarakat, yaitu gizi yang berkaitan dengan masyarakat, kelompok atau suatu etnis. Jadi, kaitan antropologi dengan gizi masyarakat adalah suatu ilmu yang mempelajari manusia atau masyarakat baik dari segi budaya makan, perilaku makan, keanekaragaman makanan pada tiap kelompok masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
2. Apa saja hal yang mempengaruhi gizi masyarakat
Gizi masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat ekonomi, tingkat pengetahuan gizi, ketersediaan pangan pada tiap daerah, pola asuh yang berbeda, budaya masyarakat dan lain sebagainya. Di daerah rumah saya saat ini belum diketahui adanya masalah gizi yang cukup serius, hanya saja beberapa orang tidak memiliki tubuh yang ideal. Ada yang berat badan kurang maupun berat badan lebih. Tetapi mereka memiliki tingkat kecukupan gizi yang cukup baik. Tetapi saya memiliki kenalan seorang ibu hamil yang memiliki berat badan jauh dibawah rata-rata. Berat badan sebelum hamil lebih besar dibandingkan berat badan setelah hamil. Hal itu disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang baik dan tingkat stres yang cukup mempengaruhi berat badan sang ibu. Ibu hamil tersebut hanya mengonsumsi sumber makanan karbohidrat, protein, dan lemak saja, dan sangat jarang mengonsumsi buah-buahan maupun sayur-sayuran karena beliau kurang menyukainya, hanya sesekali jika ingin. Untuk meningkatkan kecukupan gizi beliau, menurut saya harus diberikan pengetahuan gizi atau penyuluhan yang baik kepada ibu hamil tersebut agar kesehatan dan kecukupan gizi ibu dan kandungannya terpenuhi.
Untuk dapat mengatasi masalah gizi seperti kekurangan gizi, gizi buruk, busung lapar dan lain sebagainya, perlu diketahui penyebab dari masalah gizi yang ada di masyarakat. Tentunya dengan antropologi gizi pada masyarakat itu sendiri. Dapat diselesaikan apabila ada sebab, akibat dan solusi yang mempengaruhi masalah gizi tersebut. Seperti tingkat ekonomi masyarakat yang tidak stabil, atau mungkin kebudayaan dalam konsumsi makanan yang diketahui pula perbedaan budaya konsumsi di kota dan desa. Banyak penduduk kota yang tidak menyadari makanan sehari-hari yang mereka konsumsi seperti camilan kentang goreng merupakan sumber karbohidrat yang sangat besar untuk mengganti porsi makan nasi. Akibatnya masyarakat banyak yang memiliki berat badan berlebih akibat mengonsumsi camilan tersebut. Pada masyarakat desa pun, biasanya mengonsumsi makanan hanya satu jenis saja, misalnya pada daerah tertentu hanya makan sumber karbohidrat dari ubi Karen faktor budaya daerah tersebut. Padahal lebih baik jika mengonsumsi makanan yang beraneka ragam atau bervariasi.