• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Pendidikan Dokter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Program Studi Pendidikan Dokter"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PSYCHO GERIATRIC

Dr. A. Soraya T.U, Mkes, SpKJ

(2)

Pendahuluan

 

 Proses menua merupakan proses yang disertai penurunan fsik, psikologik

maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain dan mempunyai potensi menimbulkan masalah kesehatan jiwa.  Keadaan pensiun dan berakhirnya peran

yang dominan di rumah tangga akan

mempengaruhi secara fsik dan psikologis.

(3)

Pendahuluan

 Faktor yang terkait dengan penuaan normal meliputi:

 massa otot menurun / peningkatan lemak

 Fungsi otak menurun / ventrikel membesar & sulci

 Gangguan penglihatan & pendengaran

(4)

ADULT

ADULT

Social activity

Counter transferenceSocio economic

(5)

Macam Perubahan apa

 Fungsi kognitif menurun

 kesulitan beradaptasi dengan situasi

baru

 bertahan dengan kebiasaan lama dan

(6)

Masalah pada lansia

 kekurangan nutrisi terutama

penyebabnya dari faktor ekonomi , masalah psikologis atau fsik.

 Depresi

 Dementia

(7)
(8)

Depresi Mayor

 Masalah yg umum pada populasi geriatri

 Lansia dua kali lebih mungkin untuk melakukan

bunuh tindakan diri pada populasi umum - 15% Dari penghuni panti jompo

(9)

Depresi pada Lanjut Usia

Depresi adalah perasaan sedih

dan tertekan yang menetap.

Perasaan tertekan sedemikian

beratnya sehingga yang

bersangkutan tak dapat

(10)

Depresi pada Lanjut Usia

Lanjut Usia sering menderita

depresi karena banyak mengalami

kehilangan seperti kehilangan

pekerjaan, kehilangan kemampuan

fsik, kehilangan harga diri,

kematian atau kehilangan

(11)

Gejala

Pasien mungkin mengemukakan

kesepian, kehilangan sesuatu

yang dicintai (

lost of love object)

,

ada perasaan kosong / hampa,

pesimis, kuatir masa depan, tak

ada kepuasaan hidup, merasa

(12)

Gejala

 Penyidikan lanjutan akan menunjukkan

depresi atau kehilangan minat akan hal-hal yang menjadi kebiasaannya.

Iritabilitas (cepat marah, cepat

tersinggung) kadang-kadang merupakan masalah yang dikemukakan.

 Skrining depresi dapat dilakukan dengan

instrumen Geriactric Depresion Scale

(13)

Cara Deteksi

Suasana perasaan rendah atau

sedih.

Kehilangan minat atau kesenangan

akan hal-hal yang menjadi

kebiasaannya.

Mudah lelah

Berlangsung minimal selama 2

(14)

Gejala penyerta berikut seringkali

ditampilkan :

 Gangguan tidur;

 Rasa bersalah atau hilang kepercayaan

diri;

 Kelelahan atau kehilangan tenaga atau

penurunan libido;

 Agitasi atau perlambatan gerak atau

pembicaraan;

(15)

Gejala penyerta berikut seringkali

ditampilkan :

 Pikiran atau tindakan bunuh-diri atau

pikiran lebih baik mati;

 Konsentrasi buruk.

 Gejala anxietas atau kegelisahan juga

seringkali menyertai.

 Gejala depresi pada Lanjut Usia umumnya

yang menonjol adalah gejala somatik, kuatir berlebihan, rasa bersalah dan

(16)

Tahapan sekarat

 Yang normal respons emosional saat

menghadapi kematian atau hilangnya bagian tubuh yang meliputi:

 Penyangkalan

 Anger (Menyalahkan orang lain untuk penyakit)

 Bargaining (Ex. Aku tidak akan pernah merokok

atau minum lagi jika kanker saya sembuh)

 Depresi

(17)

Bereavement

 lansia lebih sering mengalami

kehilangan kerabat & teman-teman.

 Penting untuk membedakan kesedihan

(18)

KESEDIHAN YANG NORMAL

 MELIBATKAN:

 perasaan Bersalah dan kesedihan

 gangguan tidur dan kehilangan berat badan  Ilusi (Melihat orang yang meninggal atau

mendengar / nya suaranya)

 Adanya hambatan untuk melanjutkan

kegiatan sehari-hari

 Gejalanya menghilang dalam waktu 1 tahun

(19)

Kesedihan Yang Tidak

Normal

 MELIBATKAN:

 perasaan bersalah dan tidak berharga

 gangguan tidur Signifcant dan kehilangan BB

 Halusination dan delusi

 tidak Ada upaya untuk melanjutkan aktivitas  ide Suicidal

(20)

Manejemen Terapi

 psikoterapi suportif

 psikoterapi -Psychodynamic

 antidepresan dosis -Rendah (SSRI)  Terapi -Electroconvulsive

 -Mirtazapine: Penenang (baik untuk insomnia)  -Methylphenidate: Tambahan untuk

antidepresan untuk psikomotor retardasi

(21)

DEMENSIA DAN

(22)

Demensia dan Gangguan Perilaku

 Demensia adalah kondisi kemerosotan

mental yang terus menerus, makin lama makin buruk (progresif) meliputi

penurunan daya ingat akan hal yang baru saja terjadi, kemunduran

(23)

Demensia dan Gangguan Perilaku

 Demensia dapat terjadi pada Lanjut Usia

karena penyakit Alzheimer, stroke

(24)

Demensia dan Gangguan

Perilaku

 Demensia merupakan kehilangan

kemampuan daya ingat dan daya pikir lainnya sehingga dapat menyebabkan masalah tingkah laku misalnya menjadi gaduh gelisah, pencuriga dan emosi yg meledak - ledak.

 Dua jenis demensia yang tersering

terjadi adalah demensia tipe Alzheimer

(25)

Demensia dan Gangguan

Perilaku

 Pasien sering lupa hal-hal yang baru terjadi,

tampak bingung, apatis atau murung; tetapi biasanya pasien tidak menyadari dirinya

kehilangan kemampuan daya ingat sehingga ia bisa marah-marah atau menuduh orang karena kelupaannya. Adakalanya keluarga mengenali perubahan perilaku dan

(26)

Demensia dan Gangguan

Perilaku

 Umumnya keluarga mencari pertolongan

bukan karena kegagalan daya ingat, tetapi karena perubahan kepribadian atau perilaku seperti marah, agitasi,

curiga (paranoid), berdelusi / waham (isi pikir yang salah, tidak sesuai realitas dan tidak bisa dikoreksi), halusinasi, apatis, depresi, tidak bisa tidur, tidak kenal

(27)

Demensia dan Gangguan

Perilaku

 Pada tahap demensia berat pasien menjadi

seperti kanak-kanak lagi mengompol dan buang air besar sembarangan (inkontinensia) serta

tidak bisa menunda kemauan. Ia menjadi sangat tergantung pada orang lain untuk menopang

aktivitas kehidupan sehari-hari seperti mandi, makan, buang air dan sebagainya. Higiene

perorangan yang buruk pada pasien Lanjut Usia bisa mempermudah terjadinya infeksi.

Kehilangan daya ingat dapat mengakibatkan

(28)

Cara Deteksi

 Penurunan daya ingat jangka pendek (recent

memory), daya pikir, daya nilai, kemampuan orientasi, kemampuan berbahasa.

 Pasien sering tampak apatis atau acuh tak

acuh, tetapi bisa tampak siaga dan wajar, walaupun daya ingatnya buruk.

 Penurunan fungsi sehari-hari (berpakaian,

mandi, memasak, dan lain-lain).

 Kehilangan kendali emosional: mudah bingung,

(29)
(30)

Insomnia

 Kebiasaan atau pola tidur Lanjut Usia

dapat berubah, yang terkadang dapat mengganggu kenyamanan anggota

keluarga lain yang tinggal serumah.

Perubahan pola tidur dapat berupa tidak bisa tidur sepanjang malam, sering

terbangun pada malam hari sehingga

(31)

Gangguan Tidur

 Insidence Meningkat dengan bertambahnya

usia

 Kesulitan tidur malam hari, siang hari

mengantuk

 Penyebab:

*kondisi medis.

*Lingkungan Hidup. * Obat.

(32)

Penyebab dapat berupa

keadaan sbb:

 Kurangnya kegiatan fsik dan mental

sepanjang hari, sehingga mereka masih semangat sepanjang malam.

 Tertidur hanya sebentar sepanjang hari  Gangguan cemas dan depresi

 Tempat tidur dan suasana kamar kurang nyaman.

 Sering kencing pada waktu malam karena banyak minum pada malam hari

(33)

PERUBAHAN STUKTUR

TIDUR

 Tidur REM:

 Meningkatkan Ada. episode REM di malam hari

 episode -REM lebih pendek dari normal

 Jumlah -Total tidur REM tidak berubah

 Non-REM Sleep:

 kebangkitan -Meningkatkan setelah onset tidur

 Jumlah -Meningkatkan dari tahap 1 & 2 tidur

(34)

Gejala

 Pasien sulit masuk tidur dan atau

(35)

Cara Deteksi

 Sulit masuk tidur.

 Tidur gelisah atau tidur yang tidak

menyegarkan.

 Sering bangun atau periode bangun

(36)

TERAPI GANGGUAN TIDUR

 Pendekatan harus dicoba terlebih dahulu:  penghentian alkohol, Peningkatan struktur

rutinitas sehari-hari, Penghapusan tidur siang & pengobatan kondisi medis yang mendasari  Sedative Hipnotik

 Hydroxyzine (Vistaril) & Zolpidem (Ambien)  Catatan Penting memilih untuk tidak

(37)

ELDER ABUSE

 10% dari semua orang> 65 thn tidak

dilaporkan oleh korban

 Perpetrator Biasanya pengasuh yang

tinggal dengan korban

 Jenis:

 Fisik, seksual, psikologis, penelantaran

(38)

PERAWATAN PADA LANSIA

 pengekangan:

- Sering berlebihan di panti jompo & rumah sakit

- Selalu Mencoba alternatif seperti memonitoring lebih dekat

 Rumah jompo:

-Memberikan perawatan dan rehabilitasi untuk sakit kronis dan gangguan serta untuk Poin yang

membutuhkan perawatan jangka pendek sebelum kembali ke pengaturan tempat tinggal mereka

sebelumnya

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Kelebihan teknologi digital menggunakan repeater, berhubungan dengan nilai, dan berhubungan dengan range dinamis.Kelemahan teknologi digital yaitu sistem digital

Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis, baik secara parsial maupun secara simultan

• merupakan rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan

1) Laporan perubahan nama rekening dibuat setelah satker melakukan perubahan nama rekening 2) Lampiran surat ini adala rekening Koran setelah melakukan

Berdasarkan hasil perhitungan dan olah data penelitian, menunjukkan bahwa pemahaman informasi KB memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap pemilihan

Komisaris Mayapada Health Care Group, Jonathan Tahir, mengatakan investasi yang disiapkan untuk pembangunan rumah sakit tersebut mencapai Rp 1 triliun.. "Rumah sakit yang

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) hal ini dapat disebabkan

Berdasarkan hasil dokumentasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menunjukkan bahwa kedua guru PAI di SMA Negeri 53 Jakarta dalam perencanaan penilaian