ISSN: 1410-7783 Volume 14 Nomor 1, April 2014, 1- 22
Analisa Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Proyek
Perkerasan Jalan Kebun Durian-Gunung Sahilan-Gunung Sari
Kabupaten Kampar
Analysis of heavy use in the work road pavement project at kebun durian-gunung sahilan-gunung sari Kampar district
Novri Husnita Rezky, Arhan Wanim dan Deddy Purnomo Retno
Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Riau Jl.Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru-28284
deddypurnomo@gmail.com
Abstrak
Jalan merupakan sarana penghubung yang sangat penting guna menunjang proses pembangunan serta mendorong kearah terwujudnya keseimbangan antara daerah dan tingkat pertumbuhan perekonomian. Pembangunan disegala bidang menuntut kebutuhan akan pembangunan yang merupakan sarana untuk mencapai kemajuan. Pekerjaan tanah dalam skala besar tidak mungkin dilakukan dengan cara manual karena akan memerlukan waktu dan tenaga yang sangat besar dan biaya yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kapasitas produksi per jam, biaya sewa alat berat dan mencari alternatif yang lebih efisien dari beberapa kombinasi alat berat dan membandingkan dengan yang ada dilapangan. Metode yang digunakan pada pekerjaan proyek perkerasan jalan lapis pondasi aggregat kelas A di jalan Kebun Durian–Gunung Sahilan–Gunung Sari adalah metode analisis dengan memakai 2 (dua) alternatif alat berat dengan memperhitungkan kapasitas produksi, waktu pemakaian alat berat, dan biaya operasional dari alat berat yang optimal.Berdasarkan hasil perhitungan lapis pondasi agregat kelas A diperoleh kapasitas produksi, waktu penyelesaian, biaya, dan penggunaan alat berat pada alternatif II lebih efisien dan optimal yaitu: Wheel Loader, kapasitas produksi 122,460 m3/jam, waktu 112 jam, jumlah alat 1 unit, dan biaya Rp. 56.904.592,64; Dump
Truck, kapasitas produksi 5,629 m3/jam, waktu 406 jam, jumlah alat 6 unit, dan biaya Rp. 1.189.158.909; Motor Grader, kapasitas produksi 289,836 m3/jam, waktu 48 jam, jumlah alat 1 unit, dan biaya Rp. 27.165.752,64; dan pekerjaan pemadatan Tandem Roller, kapasitas produksi 105,852 m3/jam, waktu 130 jam, jumlah alat 1 unit, dan biaya Rp. 31.317.960,7; dan Water Tank, kapasitas produksi 118,571 m3/jam, waktu 116 jam, jumlah alat 1 unit, dan biaya Rp. 32.714.643,64.
Kata Kunci : Alat Berat, Kapasitas Produksi, Waktu, Biaya Operasional.
Abstract
The road is a very important means of connecting to support the development process and lead to the establishment of a balance between regions and economic growth rates. Development in all fields of development which requires the need for a means to achieve progress . Ground work on a large scale can not be done manually because it will take time and enormous effort and cost that much. This study aims to calculate the production capacity per hour , heavy equipment rental costs and looking for a more efficient alternative than some combination of machine and comparing with the existing field.The method used in the project work pavement foundation layers aggregate in road grade A -Mount Garden Durian Sahilan - Gunung Sari is a method of analysis using alternative II heavy
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
production capacity of 122.460 m3, time of 112 hours, the number of devices 1 unit, and cost of Rp.
56,904,592.64 ; Dump Truck, production capacity of 5,629 m3/hr, time of 406 hours, the number of
appliance 6 units, and the cost of Rp. 1.189.158.909 ; Motor Grader, the production capacity of 289.836 m3, 48 hours, 1 unit number of tools, and cost Rp. 27.165.752,64 ; and Tandem Roller
compaction work, the production capacity of 105.852 m3, time of 130 hours, the number of devices 1
unit, and the cost of Rp. 31,317,960.7 ; and Water Tank, the production capacity of 118.571 m3, time
of 116 hours, the number of devices 1 unit, and the cost of Rp. 32.714.643,64.
Keywords : Heavy Equipment, Production Capacit , Time, Operating Expenses .
PENDAHULUAN
Kabupaten Kampar merupakan kabupaten yang terluas di Propinsi Riau, untuk itu pemerintah secara bertahap meningkatkan berbagai fasilitas yang bermanfaat bagi masyarakat, salah satu fasilitas yang akan dikerjakan adalah peningkatan perkerasan jalan. Langkah pertama adalah penimbunan badan jalan dengan menggunakan tanah, yang pekerjaannya memerlukan ketelitian baik dalam pekerjaan penghamparan, perbaikan maupun perkuatan tanah dasarnya. Pekerjaan ini memerlukan penanganan khusus dan efisiensi kerja yang tinggi sehingga dari segi kualitas dan kuantitas dapat menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan teknis.
Penggunaan alat – alat berat dalam proses kegiatan atau pelaksanaan pekerjaan teknik sipil, pertambangan dan pekerjaan pemindahan tanah mekanis yang berskala besar hampir tidak dapat dipisahkan. Bahkan alat – alat tersebut merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan penyelesaian pekerjaan tepat waktu sesuai dengan kualitas yang disyaratkan.
Pekerjaan tanah dalam skala besar tidak mungkin dilakukan dengan cara manual karena akan memerlukan waktu dan tenaga yang sangat besar dan biaya yang banyak. Untuk penanganan pekerjaan tanah ini, maka diperlukan alat-alat berat antara lain : Excavator, Wheel Loader, Motor Grader, Tandem Roller, Dump Truck, Water Tank, dan sebagainya. Sehingga dengan menggunakan alat berat tersebut lebih efektif dalam pekerjaan tanah.Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat baik jenis, ukuran maupun jumlahnya. (Rostiyanti, 2002).
Jenis dan Fungsi Alat Berat.
Pemakaian alat berat bertujuan untuk mempermudah pekerjaan – pekerjaan yang sulit dikerjakan oleh tenaga manusia secara manual karena memakan waktu yang relatif lama. Maka penggunaan alat berat adalah merupakan suatu solusi yang sangat baik,karena pekerjaan dilaksanakan relatif cepat dan efisien. Alat berat memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda,adapun fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Wheel Loader
Wheel Loaderadalah alat pemuat material kedump truckdan sebagai alat penggerak utamanya (prime movers loader) adalah tractor dan ditinjau dari penggerak utamanya tadi maka dapat kita kenal dua jenis yaitu :
a. Wheel Loaderpenggerakcrawler tractor(roda rantai) atau disebuttraxcavator.
b. Wheel Loaderpenggerakwheel tractor(roda karet). Adapun fungsi utama dariWheel Loaderadalah :
d. MengisiHopper.
Pada saat sekarang wheel loader banyak dibuat dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled) dilengkapi dengan tangan yang kaku untuk mengoperasikan bucketnya. Ukuran
bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Bucket wheel loader biasanya direncanakan untuk membongkar muatan yang mempunyai ketinggian 8 – 15 ft, dengan ketinggian ini cukup untuk membongkar muatan ke atasdump truck. Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3. Dalam pengoperasian biasanya wheel loader, antara waktu memuat dan membongkar biasanya memerlukan jarak untuk manuver. Jika jarak ini sempit akan menimbulkan masalah. Untuk jarak terbatas maka sebaiknya menggunakan traxcavator
(crawler tractor) sebagai alternatif yang tepat karena loader tipe ini melakukan manuver
dengan perlahan – lahan.
Penggunaanwheel loaderyang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanyawheel loader, memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying), menggali butiran – butiran lepas bebatuan untuk dibongkar pada grizly hopper
dalam proses pemecahan batu padastone crusher plant.
Waktu siklus yang ada pada perhitungan produksi wheel loader terdiri dari beberapa bagian antara lain :
a. Raise time yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat bucket dari bawah ke suatu ketinggian yang diinginkan.
b. Lower timeyaitu waktu yang dibutuhkanbucketyang telah kosong. c. Dump timeyaitu waktu yang dibutuhkan untuk membongkar muat.
d. Variable timeyaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut dan mengatur posisi. Waktu tetap (membongkar, memuat, danmanuver) diperkirakan besarnya antara 0,2 -0,5 menit dan masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh sebab itu waktu tetap harus ditambah atau dikurangi pengerjaannya seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Waktu muat
Material Menit
Berbutir seragam Berbutir campuran Lanau basah Tanah atau kerikil Material berbeton
0,02 – 0,05 0,04 – 0,06 0,05 – 0,07 0,05 - 0,20 0,10 – 0,20
Sumber : Peurifoy, 1985
Tabel 2.Faktor Pemuatan Bucket /Bucket Fill Factor.
Material Faktor
Material seragam atau campuran Batu kerikil
Batuan hasil peledakan (baik) Batuan hasil peledakan (rata-rata) Batuan hasil peledakan (buruk) Batuan berlumpur
Lanau basah Material berbeton
0,95 - 1,00 0,85 - 0,90 0,80 - 0,95 0,75 – 0,90 0,60 – 0,75 1,00 – 1,20 1,00 – 1,10 0,85 – 0,95
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
Produksi kerja wheel loader adalah beberapa meter kubik (m3) material dapat dimuat dalam satu jam kerja. Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan produktivitas
wheel loader yaitu : tipebucketdan kapasitasnya, kondisi material, area untuk pergerakannya, waktu siklusnya dan waktu efisiennya.
Produksi kerjawheel loaderdapat diperoleh dengan rumus : 1. Produksi perjam (Q)
………...(1) Dimana : Q =produksi perjam (m3/jam)
q = produksi persiklus (m3)
E = efisiensi kerja
Cm = waktu siklus (menit) 2. Kapasitas aktualbucket(q)
...(2) Dimana : q1 = kapasitasbucket(m3)
K = faktorbucket
3. Waktu siklus (Cm)
a.Cross loading(pemuatan melintang)
.………...……….(3) b.V-shape loading(pemuatan bentuk “V”)
………..…………..(4) c.Load and carry(muat angkut)
...………..…(5) Dimana :D = jarak angkut (m)
F = kecepatan maju (km/menit)
R = kecepatan mundur (km/menit)
Z = waktu tetap (menit)
Waktu tetap adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk pergantian gigi (parsneling), memuat, berputar, membuang muatan, serta menunggu dump truck yang dinyatakan dalam menit.(Rochmanhadi, 1984).
Adapun ketentuan untuk kecepatan maju (F), mundur (R), dan waktu tetap (Z), sebagai berikut :
a. Untukcross loadingdanV-shape loading
FdanR= 0,8 × kecepatan maksimum (memakaitorgflow)...(6) b. Untukload and carry
D< 50 m,FdanR= 10 – 15 Km/jam
50 m <D< 100 m,FdanR= 10 – 20 Km/jam
D> 100 m,FdanR= 15 – 25 Km/jam c. Waktu tetap (Z)
Besarnya waktu tetap dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.Waktu tetap, dalam menit.
Mesin gerak langsung Mesin gerak hidrolis Mesin geraktorgflow
0,25 0,20 0,20
0,35 0,30 0,30
-0,35
Sumber : Rochmanhadi, 1984
2. Motor Grader
Motor Graderadalah suatu alat yang digunakan untuk keperluan perataan permukaan tanah, membuat selokan samping (bentuk “V”) dan membentuk permukaan tanah yang dikehendaki. Hal ini bisa dilaksanakan karena pisau (blade) dari motor grader tersebut bisa diatur. Membentuk serta meratakan suatu pekerjaan tanah terutama pada tahap penyelesaian agar diperoleh kerataan dan ketelitian yang lebih baik serta dapat dipergunakan untuk aplikasi lain yaitu membuat kemiringan tanah / badan jalan atau membuat saluran air secara sederhana. Kemampuan ini akibat gerakan – gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap
bladedan roda – roda ban.
Motor Graderdigunakan untuk keperluan – keperluan sebagai berikut : a. Grading(perataan permukaan tanah).
b. Shaping(pemotongan untuk mendapatkan bentuk / profil tanah). c. Bank shoping(pemotongan dalam pembuatan talud).
d. Scarifying(penggarukan untuk pembuatan saluran). e. Dithing(pemotongan untuk pembuatan saluran).
f. Mixing and spreading(mencampur dan menghamparkan material dilapangan).
Motor Grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi dalam pekerjaan. Kelengkapan – kelengkapan lain darimotor graderadalah (Rocmanhadi,1992) :
a. Scarifier teeth(ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang dibagian depanblade
dan dapat digunakan secara sendiri.
b. Pavement widener(untuk mengatur penghamparan). c. Elevating grader unit(alat pengaturgrading).
Sesuai dengan fungsinya sebagai pembentuk permukaan tanah, maka produksi kerja
Motor Graderadalah berapa meter kwadrat (m2) luas permukaan tanah yang dapat dibentuk atau dibersihkan setiap jam kerja. Dengan kata lain produksi kerja Motor Grader dihitung dalam m2/jam. Dalam menghitung produksi motor grader dipengaruhi oleh bahan yang dikerjakan, kecakapan operator, dan kondisi medan.
Produksi kerjaMotor Graderdapat diperoleh dengan rumus : a. Produksi perjam (Q)
...(7) Di mana : Q = Produksi per jam (m2/ jam)
V = Kecepatan kerja (Km / jam)
Le = Panjangbladeefektif (m)
Lo = Lebar tumpang tindih (m), biasanya diambil 0,3 m
E = Efisiensi kerja
Untuk kecepatan rata – rata dalam pekerjaanMotor Graderdapat dilihat pada Tabel 4: Tabel 4.Kecepatan KerjaMotor Grader.
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
Perbaikan jalan biasa Membuat parit (trens)
Finishing tanah asli (perapian tebing) Meratakan tanah
Mengatur ketinggian (leveling)
2,0 – 6,0 1,6 – 4,0 1,6 – 2,6 1,6 – 4,0 2,0 – 8,0
Sumber : Rochmanhadi, 1984
Tabel 5.Faktor Efisiensi Kerja Motor Grader
Kondisi Operasi Faktor Efisiensi Pekerjaan jalan datar
Sumber : Komatsu,Edisi 15
Untuk spesifikasi panjangblade motor graderdapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 6.SpesifikasiMotor Grader.
GD 650R-1
GD 655R-1
GD 655A-1
4010
4010
4010
3170
3170
3170
2540
2540
2540
400
400
400
4,1 4,8 3,5 4,1 3,5 4,1
20,1 23,6 43,6 51,6 43,6 51,6
Sumber : Wigroho dan Suryadharma, 1983
Keterangan :
Untuk kecepatan operasi :
- Angka di atas untuk kecepatan maju - Angka di bawah untuk kecepatan mundur b. Waktu penyelesaian yang dibutuhkan (T)
...(8) Di mana : T = waktu kerja (jam)
N = jumlahtrip D = jarak kerja (km)
V = kecepatan kerja (km/jam)
E = efisiensi kerja
Jika motor grader bekerja pada satu site, dengan jalur-jalur leveling yang sejajar, maka jumlah trip dapat dihitung dengan rumus :
...(9) Dimana : N = jumlah trip
W = lebar total untuk pekerjaanleveling(m)
Le = Panjangbladeefektif (m)
Lo = lebar tumpang tindih (m)
n = jumlahgrading/ rit yang diperlukan untuk mencapai permukaan yang dikehendaki
3. Tandem Roller
Alat pemadat (Compactor) merupakan suatu alat berat yang digunakan pada pekerjaan konstruksi yang bertujuan untuk memadatkan tanah atau material sehingga tercapai kepadatan yang diinginkan. Proses pemadatan merupakan proses untuk mengurangi adanya rongga antar partikel tanah atau material sehingga volumenya menjadi kecil.
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
a. Gradasi material yang akan dipadatkan. b. Kadar air dari material (moisture content).
c. Usaha pemadatan (compactive effort),
d. Karateristik tanah.
Jenis – jenis alat pemadat adalah :
a. Three Wheel Roller
b. Pneumatic Tired Roller
c. Vibratory Roller
d. Sheep Foot Type Roller
e. Tandem Roller
f. Segment Roller
Tandem roller merupakan salah satu jenis alat pemadatan yang digunakan pada pekerjaan jalan kontruksi jalan raya.
Jenis dan kegunaanTandem Roller:
a. Berporos dua (two axle) biasanya digunakan untuk menggilas permukaan aspal beton. b. Berporos tiga (three axle) biasanya digunakan untuk memadatkan dan memperhalus
permukaan timbunan yang sudah dipadatkan.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (roller), klasifikasirolleryang dikenal antara lain adalah :
a. Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik alat penarik sepertibulldozer.
b. Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (steel wheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
c. Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentukgrid, berbentuk kaki domba, dsb.
d. Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (three wheel), roda dua (tandem roller), danthree axle tandem roller.
e. Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).
Adapun cara operasi alat berat ini adalah dengan system maju mundur, dimana saat beroperasi memadatkan, alat ini bergerak maju dan kembali dengan cara mundur juga dalam keadaan beroperasi.
Produksi kerjatandem rollerdapat diperoleh dengan rumus : a. Produksi kerja aktual per jam dalam satuan volume
...(10) Dimana : Q = produksi per jam (m3/jam)
V = kecepatan operasi (km/jam)
W = lebar pemadatan (m)
H = tebal pemadatan (m)
E = efisiensi kerja
...(11) Dimana : Q = produksi per jam (m2/jam)
Tabel 7. Lebar Pemadatan.
Tipecompactor Lebar pemadatan (W)
Compactortanah Mesin gilas getar Mesin gilas roda besi Mesin gilas roda karet
Lebar roda gerak 0,2 meter Lebar roda gerak 0,2 meter Lebar roda gerak 0,1 - 0,2 meter Lebar roda gerak 0,2 meter
Sumber : Rochmanhadi, 1984
Tabel 8. Kecepatan Operasional.
Tipecompactor Kecepatancompactor(V)
Compactortanah Temper
Mesin gilas getar Mesin gilas roda besi Mesin gilas roda karet
4 - 10 Km/jam sekitar 1,0 Km/jam sekitar 1,5 Km/jam sekitar 2,0 Km/jam sekitar 2,5 Km/jam
Sumber : Rochmanhadi, 1984
Tabel 9.Jumlah Pass Pemadatan.
Tipecompactor Jumlah pass pemadatan (N)
Compactortanah Mesin gilas getar Mesin gilas roda besi Mesin gilas roda karet
3 – 5 4 – 8 4 – 8 4 – 10
Sumber : Rochmanhadi,1984
4. Dump Truck
Dump truckadalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter atau lebih). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya, alat ini dapat bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya,dump truckdapat dikelompokkan ke dalam 2 golongan, yaitu :
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
b. Off High Way Dump Truck, muatannya lebih besar dari 20 m3.
Ada beberapa macam jenisDump Truckyang digunakan (Rochmanhadi, 1992) yaitu :
a. Side Dump Truck (yang membuang muatan kesamping).
b. Rear Dump Truck(yang membuang muatan kebelakang).
c. Rear and Side Dump Truck(yang membuang muatan kebelakang dan kesamping).
Analisa produksi kerja Dump truck adalah menghitung kemampuan alat mengangkut material dari suatu tempat ke tempat lain dalam satuan meter kubik (m3) selama satu jam kerja.
Produksi kerjadump truckdapat diperoleh dengan rumus : a. Produksi per jam
...(12) Dimana : Q = Produksi per jam (m3/jam)
C = Produksi per sikus (m3)
Et = Faktor efisiensi kerjadump truck
Cmt = Waktu siklusdump truck(menit)
b. Produksi per siklus
…...(13) Dimana : C = Produksi per siklus (m3)
nwl = Jumlah siklus yang dibutuhkanloaderuntuk mengisi muatan ke dalam
dumpt truck
q1 = Kapasitasbucket penuh / munjung (m3)
K = Faktorbucket
c. Waktu siklusdump truck
Waktu siklus terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali, dan waktu antri.
………...(14) Dimana :nwl×Cms = Waktu muat (menit)
Cms = Waktu siklusloader(menit)
Ddt = Jarak angkutdump truck(m)
V1 = Kecepatan rata – ratadump truckdalam
keadaan membawa muatan (m/menit)
V2 = Kecepatan rata – ratadump truckdalam keadaan
kosong (m/menit)
t1 = waktu membuang muatan (menit)
t2 = waktu yang dibutuhkandump truckuntuk
mencapai posisi untuk dimuati (menit) d. Jumlah siklusloaderuntuk memuatdump truck
………...(15) Dimana : C1 = kapasitasdump truck(m3)
q1 = kapasitasbucket loaderatau munjung (m3)
tanah (umum) = 1,6
batu pecah = 2
batu = 2,2
e. Jumlahdump truck
………...(16) Dimana : M = jumlahdump truck
Tabel 10. Waktu Bongkar dan Waktu Tunggu.
Kondisi operasi kerja t1(menit)
Baik 0,50 – 0,70
Sedang 1,00 – 1,30
Kurang 1,50 – 2,00
Sumber : Rochmanhadi, 1984
Tabel 11. Waktu Tetap atau Waktu Pengambilan Posisi. Kondisi Operasi Kerja t2(menit)
Baik 0,10 – 0,20
Sedang 0,25 – 0,35
Kurang 0,40 – 0,50
Sumber : Rochmanhadi, 1984
5.Water Tanker
Water Tanker merupakan sarana yang berfungsi untuk mendistribusi air yang pada waktu pemadatan atau pengaspalan. Alat ini terkait erat dengan tire rollerdan tandem roller, hal ini dikarenakan pada waktu penggilasan dan pemadatan timbunan, air sangat dibutuhkan sebagai alat pemberat pada pekerjaan pemadatan timbunan dan pemyemprotan timbunan agar pada waktu pemadatan di dapat hasil yang lebih sempurna.(Rostiyanti, 1999 : 76).
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa air sangat dibutuhkan pada proses pemadatan dalam usaha pencegahan penempelan lapisan aspal pada waktu pekerjaan penggilasan oleh Tandem Roller dan Tire Roller.
Produksi kerjawater tankerdapat diperoleh dengan rumus : Produksi perjamWater Tanker:
...(17) Dimana : qa = volume tangki air (m³)
np = pengisian tangki perjam
E = faktor efisiensi alat
Wc = kebutuhan air/m³ material padat (m³) Karateristik Tanah
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
Sifat – Sifat Tanah
Menurut Rochmanhadi (1982) material tanah (soil) tidak mempunyai sifat yang benar– benar khas,Material tanah di alam terdiri dari dua bagian yaitu bagian padat terdiri dari partikel–partikel material tanah yang padat, sedangkan bagian pori berisi air dan udara. Sifat– sifat fisik material tanah juga perlu diketahui, tetapi yang penting disini adalah keadaan material tanah yang dapat berpengaruh terhadap volume tanah yang dijumpai dalam usaha pemindahan tanah, yaitu :
a) Kondisi asli (Bank Condition), yaitu keadaan material tanah yang masih alami dan belum mengalami gangguan teknologi (penggalian, pemindahan, pengangkutan, dan pemadatan). Dalam keadaan ini butiran–butiran tanah masih terkonsolidasi dengan baik. Ukuran tanah demikian biasanya dinyatakan dalam ukuran alam atau bank measure =
Bank Cubic Meter(BCM).
b) Kondisi lepas (Loose Condition),yaitu keadaan material (tanah) setelah diadakan pengerjaan (disturb) dan mengalami perubahan volume (mengembang) dari kondisi aslinya yang disebabkan oleh penambahan rongga udara diantara butiran–butiran material. Biasanya terdapat didepandozer blade, diatasdump truck, dan didalambucket, dan sebagainya.
c) Kondisi Padat (Compact Condition), yaitu keadaan material (tanah) setelah ditimbun kembali dengan disertai usaha pemadatan. Perubahan volume terjadi karena adanya penyusutan rongga udara diantara partikel–partikel tanah tersebut. Volumenya berkurang sedangkan beratnya tetap. Volume tanah setelah pemadatan mungkin lebih besar atau lebih kecil dari volume tanah dalam keadaan asli. Ukuran tanah demikian biasanya dinyatakan dalam compact measure= Compact Cubic Meter(CCM).
Tabel 12. Faktor Kembang
Jenis Tanah Swell(% BM)
Pasir
Tanah Permukaan (top soil) Tanah Biasa
Lempung (clay) Batu
5 – 10 10 – 25 20 – 45 30 – 60 50 – 60
Sumber : Rochmanhadi, 1983
Pengembangan (Swell)dan Penyusutan (Shrinkage) 1.Pengembangan
Bila tanah mengalami perubahan atau diusik dari kondisi aslinya, bagian pori tanah akan dimasuki udara sehingga volumenya lebih besar dari keadaan asli ataubankvolume.
Swell(%) = ………...(18)
2.Penyusutan (shrinkage).
Shringkage(%) = ………...(19) Dimana :
Swell : pengembangan
Shringkage : penyusutan
B : berat volume keadaan asli( kg/m3)
L : berat volume keadaan lepas( kg/m3)
C : berat volume keadaan padat( kg/m3) Tabel 12. Faktor Konversi untuk Volume Material.
Jenis material Kondisi
Clay/ tanah liat
Asli
Firmed Gravel /
Kerikil kasar Pecahan cadas atau
batuan lunak Pecahan granit atau
batuan keras
Sumber : Rochmanhadi, 1992
Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu yang diperlukan untuk merampungkan suatu siklus pekerjaan. Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan proses gerakan dari suatu alat mulai dari gerakan awalnya hingga sampai lagi ke gerakan awal tersebut, jadi kegiatan tersebut dilakukan berulang – ulang. Waktu siklus sangat berpengaruh terhadap produksi kerja alat berat karena waktu siklus adalah faktor penentu dalam menghitungtripataurityang dapat dilakukan dalam satu jam kerja.
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
I II III IV
1 Wheel Loader
Waktu mengisi
Bucket
Waktu angkut
Waktu buang
Waktu kembali
2 Motor Grader Waktu
grading Berputar -
-3 Dump truck Waktu
memuat
Waktu angkut
Waktu buang
Waktu kembali
4 Compactor Waktu
memadatkan - -
-Sumber : Suhendra, 2006
. Efisiensi Kerja (E)
Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu produktif dengan waktu kerja yang tersedia.Efisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti : topografi, keahlian operator, pemilihan standar pemeliharaan, dan sebagainya yang menyangkut operasi alat. Pekerja atau alat berat tidak mungkin bekerja terus – menerus dalam 60 menit/ 1 jam, karena hambatan -hambatan kecil akan selalu terjadi, misalnya : menunggu alat, pemeliharaan dan pelumasan mesin, operator istirahat, dan lain – lain.
Keberhasilan kerja alat–alat berat tergantung pada berbagai faktor yang secara keseluruhan akan membentuk efisiensi. Efisiensi kerja adalah faktor pengendali untuk produktifitasnya standar suatu alat dalam kondisi ideal. Ada dua faktor yang menyebabkan kita perlu memperhitungkan faktor – faktor efisiensi kerja.Kedua faktor tersebut adalah faktor mesin dan faktor manusia sebagai operatornya.
Ditinjau dari segi alatnya, jelas tidak mungkin menggunakan alat berat dalam jangka waktu tak terbatas tanpa istirahat. Mesin perlu diistirahatkan untukpendinginan agar penggunaan mesin secara optimal dapat tercapai. Sesuai anjuran pabrik, alat perlu pendinginan setelah mencapai jam kerja tertentu. Waktu yang digunakan untuk pendinginan ini secara keseluruhan akan mengurangi waktu kerja. Dengan demikian pengoperasian alat tidak dapat dilakukan secara penuh selama 60 menit setiap jam. Dengan kata lain waktu efektif yang digunakan, tidak lagi mencapai 100%.
Kemudian bila dilihat dari segi tenaga manusia yang mengoperasikan alat sebagai operator dapat dipastikan bahwa tenaga manusia pun tidak akan sanggup bekerja secara terus – menerus dalam interval waktu yang cukup panjang. Hal ini disebabkan oleh kondisi kerja yang bervariasi dan cuaca di lapangan yang tidak menentu. Waktu istirahat ini diperlukan untuk memulihkan tenaga dan konsentrasi, sehingga kesinambungan pekerjaan dengan kuantitas dan kualitas selalu terjamin. Misalnya jika operator menginginkan waktu istirahat selama 10 menit setiap jam, maka efisiensi kerja dapat dihitung berdasarkan waktu efektif yang digunakan untuk bekerja satu jam. Dari permisalan di atas dapat dinyatakan bahwa waktu efektifnya hanya 50 menit. Ini berarti mempunyai efisiensi 50/60 × 100% = 83% atau 0,83.
Faktor – faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja adalah : 1) Faktor metode kerja
Tabel 14. Faktor Metode Kerja. Metode kerja
Pemilihan alat Baik
sekali Baik Sedang Buruk
Buruk
Sumber : Rochmanhadi, 1984
2) Faktor keterampilan operator
Kecakapan/keterampilan dan pengalaman seorang operator sangat memerlukan produktivitas peralatan secara maksimal. Seorang operator harus mengetahui dan mengenal dengan baik jenis peralatan yang akan dioperasikannya. Besarnya nilai faktor keterampilan operator dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15.Faktor Keterampilan Operator. Keterampilan
Operator Wheel type Crawler type
Baik sekali
Sumber : Dirjen Pengairan, 1985
3) Faktor kondisi mesin
Kondisi mesin yang prima akan mampu memberikan efisiensi kerja yang tinggi, hal ini terjadi pada mesin yang masih baru dan terpelihara dengan baik. Besar nilai faktor ini bisa dilihat dalam Tabel 16.
Tabel 16.Faktor Kondisi Mesin. Kondisi Operasi Alat
Pemeliharaan Mesin Baik
sekali Baik Sedang Buruk
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32
Sumber : Rochmanhadi, 1984
4) Faktor kondisi kerja dan tata laksana
Kondisi kerja yang baik dan tata laksana operator dan alat yang baik akan memberikan angka efisiensi yang tinggi. Besarnya nilai faktor ini dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Faktor Kondisi Kerja dan Tata Laksana.
Kondisi Pekerjaan
Kondisi Tata Laksana Baik
sekal i
Baik Seda
ng
Buru k Baik sekali
Baik Sedang Buruk
0,84 0,78 0,72 0,63
0,81 0,75 0,69 0,61
0,76 0,71 0,65 0,57
0,70 0,65 0,60 0,52
Sumber : Rochmanhadi, 1984
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan studi literatur yaitupenelitian yang dilakukan berasarkan data-data dari kontraktor/konsultan ataupun Dinas Pekerjaan Umum dengan penyelesaiannya dari rumus-rumus diberbagai buku-buku ataupun literature yang terkait dengan alat berat.
Penelitian dilakukan pada proyek jalan Kebun Durian – Gunung Sahilan – Gunung sari yang panjangnya 28,750 km yang dilaksanakan oleh PT. WASKITA KARYA (PERSERO) sebagai kontraktor dan CV. TERASIS ERO JAYA sebagai konsultan. Pada proyek ini penulis melakukan penelitian terhadap alat berat pada pekerjaan perkerasan berbutir non aspal yaitu lapis pondasi agregat kelas A.Alat berat yang digunakan pada pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A adalah :Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem Roller, Water Tank
Data – data yang terkait dengan penelitian adalah :
Pemilik : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Kampar Prov. Riau Nama Proyek : Peningkatan Jalan Di Kecamatan Kampar Kiri
Nama Paket : Peningkatan Jalan Kebun Durian – Gunung Sahilan – Gunung Sari. Panjang Efektif : 28.750 Km.
Lebar Efektif : 5 m Nilai Pekerjaan
Aggregat Kelas A : Rp. 8.193.438.869,43
Konsultan : PT. WASKITA KARYA (PERSERO) Kontraktor : PT. TERASIS EROJAYA
Alat berat yang digunakan dikombinasikan antara jenis alat yang satu dengan jenis alat yang lainnya, sehingga tercapai produktifitas yang optimal dari penggunaan alat. Pilihan– pilihan alat berat yang digunakan pada pekerjaan ini dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Alternatif Pilihan Alat Berat NAMA
ALAT
MODEL ALAT
ALTERNATIF I ALTERNATIF II
Wheel Loader
Dump Truck
Motor Grader
Tandem Roller
Water tank
Caterpillar 928F Mitsubishi 190 PS Komatsu GD 511A Caterpillar CB 434D Toyota
Komatsu WA 320 Mitsubishi 220 PS Komatsu GD 511A Caterpillar CB 543D Toyota
Dari berbagai kombinasi pilihan alat berat tersebut dilakukan perhitungan terhadap produktifitas alat berat, kebutuhan alat berat, waktu yang dibutuhkan, dan biaya operasionalnya.
Dalam optimalisasi penggunaan alat berat dilakukan tinjauan terhadap : 1. Produktifitas alat berat pada pekerjaan perkerasan berbutir.
Pada penelitian
ini pekerjaan perkerasan berbutir meliputi pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A. Dalam produktifitas pekerjaan alat berat digunakan beberapa pilihan alat berat yang dikombinasikan. Dari hasil perhitungan maka diperoleh produktifitas dari masing – masing alat.
2. Kebutuhan peralatan, waktu, dan biaya operasional.
Dari hasil produktifitas alat berat maka dapat diperoleh banyak alat yang digunakan, waktu, dan biaya opersionalnya. Setelah diketahui jumlah, waktu, dan biaya operasionalnya, maka peneliti dapat membandingkan alat berat mana yang lebih efisien.
HASIL DAN PEMBAHASAN Volume Pekerjaan
Data volume pekerjaan ini berisi tentang volume pekerjaan yang dikerjakan oleh alat-alat berat yang digunakan pada pekerjaan perkerasan berbutir yaitu pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A sebesar 13.700,60 m3. Alat – alat berat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah:wheel loader, motor grader, tandem roller, dump truck,danwater tank. PadaQuarry
agregat kelas A diperoleh dan diangkut dengandump truckmenuju lokasi pekerjaan sejauh 62 km.
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
Hasil analisa kapasitas produksi alat berat ini dilakukan pada ketiga pilihan, sehingga diperoleh alat berat mana yang lebih efisien digunakan pada pekerjaan perkerasan berbutir.Pelaksanaan pekerjaan secara mekanis dimana agregat kelas A diangkut dari Quarry dengan menggunakan alat angkut, diratakan, dan kemudian dipadatkan. Jarak angkut material ke lokasi pekerjaan adalah 62 Km.
Hasil analisa kapasitas produksi alat berat untuk masing – masing pilihan dan di lapangan pada pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A dapat dilihat pada Tabel 19 dan Gambar 1.
Tabel 19. Hasil Analisa Kapasitas Produksi untuk masing–masing alternatif dan di lapangan No Jenis Alat
Berat
Alternatif I (m3/jam)
Alternatif II (m3/jam)
Di lapangan (m3/jam)
1 Wheel Loader 116,627 122,460 114,942
2 Dump Truck 3,204 5,629 1,591
3 Motor Grader 289,836 289,836 85,470
4 Tandem Roller 93,375 105,825 34,965
5 Water Tank 118,571 118,571 70,921
Gambar 1. Grafik Perbandingan Kapasitas Produksi
Dari Tabel19 dan Gambar 1 dapat dilihat alternatif II memiliki kapasitas produksi yang lebih besar yaitu :
Wheel Loader = 122,460 m3/jam
Dump Truck = 5,629 m3/jam
Motor Grader = 289,836 m3/jam
Water Tank = 118,571 m3/jam Waktu Pelaksanaan ( jam )
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas A
Hasil analisa waktu untuk masing – masing pilihan dan di lapangan pada pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Hasil Analisa Waktu untuk masing – masing alternatif dan di lapangan No Jenis Alat
Berat
Alternatif I (jam)
Alternatif II (jam)
Di lapangan (jam)
1 Wheel Loader 118 112 120
2 Dump Truck 389 406 718
3 Motor Grader 48 48 81
4 Tandem Roller 147 130 392
5 Water Tank 116 116 194
Dari Tabel 20 dapat dilihat alternatif II memiliki waktu yang lebih efisien yaitu :
Wheel Loader = 112 jam
Dump Truck = 406 jam
Motor Grader = 48 jam
Tandem Roller = 130 jam
Water Tank = 116 jam
Hasil Analisa Biaya
Hasil analisa biaya untuk masing – masing alternatif dan di lapangan dapat dilihat pada Tabel 21 dan Gambar 2.
Tabel 21. Hasil Analisa Biaya untuk masing – masing alternatif dan di lapangan No Jenis Alat
Berat
Alternatif I (Rp)
Alternatif II (Rp)
Di lapangan (Rp)
1 Wheel Loader 59.953.052,96 56.904.592,64 60.969.204,4
2 Dump Truck 2.109.623.123 1.189.158.909 4.247.841.279
3 Motor Grader 27.165.752,64 27.165.752,64 91.684.415,16
4 Tandem Roller 35.413.386,33 31.317.960,7 94.435.696,88
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
Total 2.264.869.959 1.337.261.859 4.549.643.017
Gambar 2. Grafik Perbandingan Biaya
Dari Tabel 21 dan Gambar 2 dapat dilihat alternatif II memiliki biaya yang efisien yaitu :
Wheel Loader = Rp. 56.904.592,64
Dump Truck = Rp. 1.189.158.909
Motor Grader = Rp. 27.165.752,64
Tandem Roller = Rp. 31.317.960,7
Water Tank = Rp. 32.714.643,64
Hasil Analisa Penggunaan Alat Berat
Hasil analisa penggunaan alat berat untuk masing – masing alternatif dan lapangan dapat dilihat pada Tabel 22 dan Gambar 3.
Tabel 22. Hasil Analisa Penggunaan Alat Berat untuk masing – masing alternatif dan di lapangan
No Jenis Alat Berat Alternatif I Alternatif II Lapangan
1 Wheel Loader 1 1 1
2 Dump Truck 11 6 12
3 Motor Grader 1 1 2
4 Tandem Roller 1 1 1
Gambar 3. Grafik Perbandingan Penggunaan Alat Berat
Dari hasil Tabel 22 dan Gambar 3 dapat dilihat tiap alternatif II menggunakan alat berat lebih kecil yaitu :
Wheel Loader : 1
Dump Truck : 6
Motor Grader : 1
Tandem Roller : 1
Water Tank : 1
Pembahasan
Dari hasil analisa kapasitas produksi, waktu penyelesaian, dan penggunaan alat berat pada beberapa alternatif dan di lapangan didapat bahwa alternatif II lebih efisien yaitu :
1. Untuk wheel loader, kapasitas produksi sebesar 122,460 m3/jam, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 112 jam dengan jumlah alat berat yang digunakan 1 unit dan biayanya sebesar Rp. 56.904.592,64.
2. Untuk dump truck, kapasitas produksi sebesar 5,629 m3/jam, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 406 jam dengan jumlah alat berat yang digunakan 6 unit dan biayanya sebesar Rp. 1.189.158.909.
3. Untuk motor grader, kapasitas produksi sebesar 289,836 m3/jam, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 48 jam dengan jumlah alat berat yang digunakan 1 unit dan biayanya sebesar Rp. 27.165.752,64.
4. Untuk tandem roller, kapasitas produksi sebesar 105,825 m3/jam, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 130 jam dengan jumlah alat berat yang digunakan 1 unit dan biayanya sebesar Rp. 31.317.960,7.
5. Untukwater tank, kapasitas produksi sebesar 118,571 m3/jam, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 116 jam dengan jumlah alat berat yang digunakan 1 unit dan biayanya sebesar Rp. 32.714.643,64.
Analisa Penggunaan Alat Berat padaPekerjaan Proyek Perkerasan Jalan (Novri Husnita Rezky,
mungkin dapat dilalui oleh alat-alat berat yang mempunyai produktifitas yang besar, ditambah lagi faktor cuaca yang sangat berpengaruh terhadap kapasitas dan ketahanan alat tersebut. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan yang telah dianalisa pada pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A pada proyek peningkatan jalan Kebun Durian – Gunung Sahilan – Gunung Sari, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari penggunaan alat berat yang efektif yaitu sebagai berikut :
1. Besarnya kapasitas produksi alat berat yang efektif yaitu pada alternatif 2, untuk pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A yang menggunakan alat berat Wheel Loader Komatsu WA 320kapasitas produksinya sebesar 122,460 m3/jam, waktu penyelesaian pekerjaan 112 jam dan biaya sewa alat beratnya sebesar Rp. 56.904.592,64. Dump Truck Mitshubishi 220 PS
kapasitas produksinya sebesar 5,629 m3/jam, waktu penyelesaian pekerjaan 406 jam dan biaya sewanya sebesar Rp.1.189.158.909. Motor Grader Komatsu GD 511A kapasitas produksinya 289,836 m3/jam, waktu penyelesaian pekerjaan 48 jam dan biaya sewanya Rp.27.165.752,64. Pada pekerjaan pemadatan Tandem Roller Caterpillar CB 534D
kapasitas produksinya sebesar 105,825 m3/jam, waktu penyelesaian pekerjaan 130 jam dan biaya sewanya sebesar Rp. 31.317.906,7 dan Water Tank Toyota kapasitas produksinya 118,571 m3/jam, waktu penyelesaian pekerjaan 116 jam dan biaya sewanya sebesar Rp.32.714.643,64.
2. Penggunaan alat berat di lapangan belum efektif. Hal ini diakibatkan beberapa faktor yaitu : pemilihan jenis dan tipe alat berat, kapasitas alat, efisiensi alat, umur alat, faktor operator, kondisi lapangan, dan sebagainya.
3. Penggunaan alat berat yang efektif adalah pada alternatif II karena kapasitas produksinya besar, waktu penyelesaiannya cepat, pemakaian alatnya sedikit dan biaya sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1981,“Specification and Performance Handbook”,Edisi 7, Komatsu, Jepang. Anonim, 1983,“Specification and Performance Handbook”,Edisi 15, Komatsu, Jepang. Anonim, 1995, “Caterpillar Performance Handbook”,Edisi 26, Illinois, USA.
Nabar, Darmansyah, 1998, “Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat”, Universitas Sriwijaya, Palembang.
Prodjosumarto, Partanto, 1983, “Pemindahan Tanah Mekanis”, Departemen Tambang, Institut Teknologi Bandung.
Rochmanhadi, 1982, “Alat-alat Berat Dan Penggunaannya”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Rochmanhadi, 1984,“Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan
Rostiyanti, Susy Fatena, 2002, “Alat-alat Berat untuk Proyek Konstruksi” , Rineka Cipta, Jakarta.