Hadits
ke-Empat
PROSES
TUJUAN KOGNITIF
1. Menghafal hadits dan matannya
2. Meringkas penjelasan-penjelasan yang berhubungan
dengan hadits
3. Menjelaskan fase pembentukan janin dalam perut ibunya
4. Memberikan dalil bahwa apa yang ditentukan untuk
manusia sedang ia dalam perut ibunya merupakan ilmu Allah bukan paksaan dari-Nya
5. Menjelaskan sebab manusia melakukan perbuatan ahli
jannah kemudian ditutup dengan perbuatan ahli neraka sehingga menjadi penghuni neraka
6. Mengambil intisari nilai-nilai dan hakekat tarbawiyah dari
TEKS HADITS KE-4
ُلو ُسس َر اَنَثّدَح :َلاَق ُهْنَع ُهّللا َيِض َر ٍدوُعْسسَسم ِنْب ِهّللا ِدْبَسع ْنَع
ّنِإ« :ُقوُدْسصَمْلا ُقِداّصلسا َوُهَو َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا
ّمُث ،ًةَفْطُن اًمْسوَي َنيِعَب ْرَأ ِهّمُسأ ِنْطَب يِف ُهُقْلَخ ُعَمْجُي ْمُكَدَح
َسأ
ُل ِسس ْرُي ّسمُث ، َسكِلَذ َلْثِسم ًةَغْضُسم ُنوُكَي ّمُث ، َكِلَسذ َلْثِم ًةَقَلَع ُنوُكَي
: ٍستاَمِلَك ِعَبْر
َأِب ُرَمْؤُيَو َحوّرلا ِهيِف ُخُفْنَيَسف ،َكَلَمْلا ِهْيَلِسإ ُهّللسا
َل سيِذّلا ِهّللاَوَف ،ٌديِعَس ْوَسأ ّيِق َسشَو ِهِلَجَأَو ِهِلَمَعَو ِهِق ْزِر ِسبْتَكِب
ُنوُكَي اَسم ىّتَح ِةّنَجْلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُلَمْعَيَل ْسمُكَدَحَأ ّنِإ ُهُرْيَغ َهَلِإ
ِلَمَعِب ُلَمْعَيَف ُباَتِكْلا ِهْيَلَع ُقِبْسسَيَف ،ٌسعا َرِذ ّلِإ اَهَنْيَبَو ُهَنْيَب
ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُلَمْعَيَل ْمُكَدَحَأ ّسنِإَو ،اَهُلُخْدَيَف ِراّنلا ِلْهَأ
ُباَتِكْلا ِهْيَلَع ُسقِبْسسَيَف ،ٌعسا َرِسذ ّلِإ اَهَنْيَبَو ُهَنْيَب ُنوُكَي اَم ىّتَح
HADITS KEEMPAT
1.
Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim
2.
Perawinya adalah Al-A’masy dari Zaid
bin Wahb dari Ibnu Mas’ud
3.
Kedudukan hadits ini adalah shahih
yang menjelaskan tentang tahapan
pembentukan janin dan ketentuan
PEMBENARAN HADITS INI OLEH RASULULLAH DALAM
MIMPI
Muhammad bin Yazid bermimpi bertemu Rasulullah SAW
lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, ada hadits dan Ibnu Mas’ud yang mendapatkannya darimu. Ibnu Mas’ud berkata, ‘Rasulullah saw yang merupakan orang benar
dan dibenarkan bersabda kepada kami.’ Dan seterusnya.” Nabi saw bersabda, “Demi Dzat yang tidak ada tuhan
yang berhak disembah kecuali Dia, sungguh hadits
tersebut aku berikan kepadanya.” Nabi saw bersabda lagi, “Semoga Allah mengampuni Al’Amasy atas hadits yang ia ajarkan. Semoga Allah juga mengampun orang yang
FIQH HADITS
1.
Ada 3 fase pembentukan janin yaitu: fase
nutfah, alaqoh dan mudgoh, yang
masing-masing lamanya 40 hari.
2.
Peniupan ruh pada janin dan ketentuan
Allah tentang umur janin saat janin berusia
120 hari
3.
Tidak boleh ada ghurur / sombong terhadap
amal shalih dan tidak boleh putus asa
terhadap maghfroh dan rahmat Allah SWT.
4.
Amal shalih merupakan sebab turunnya
Bagian 1
MAKNA “DIKUMPULKAN”
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud. Al A’masy
meriwayatkan dari Khaitsamah dan Ibnu Mas’ud yang
berkata,
ٍة َرْع َش ّلُك يِف ْت َراَط ِمِحّرلا يِف ْتَعَقَو اَذِإ َةَفْطّنلا ّنِإ
ُنوُكَتَف ،ِمِحّرلا يِف ُرِدَحْنَت ّمُث ،اًمْوَي َنيِعَبْر
َأ ُثُكْمَتَف ،ٍرْفُظَو
اَهُعْمَج َكِلَذَف :َلاَق .ًةَقَلَع
“Jika air mani tiba di rahim, ia terbang di setiap rambut
dan kuku. Air mani tersebut menetap selama empat
puluh hari, kemudian turun ke rahim lalu menjadi
segumpal darah. Itulah yang dimaksud dengan kata
dikumpulkan.” Diriwayatkan Ibnu Abu Hatim dan
MAKNA “DIKUMPULKAN”
Penafsiran kata dikumpulkan juga diriwayatkan dengan
makna lain secara marfu’ Ath-Thabrani dan Ibnu Majah di At Tauhid meriwayatkan hadits dari Malik bin Al Huwainits ra bahwa Nabi saw bersabda,
ُهُؤاَم َراَط ،َةَأ ْرَمْلا ُلُج ّرلا َعَماَجَف ،ٍدْبَع َقْلَخ َدا َرَأ اَذِإ ىَلاَعَت َهّللا ّنِإ
“Sesungguhnyajika Allah Ta’ala ingin menciptakan seorang hamba, maka orang laki-laki menggauli wanita kermudian air maninya terbang ke setiap urat dan organ tubuh wanita
tensebut pada hari ketujuh, Allah mengum pulkan air mani tersebut dan menghadirkannya kepada semua nasabnya hingga Adam;
َكَبّك َسر َءا َسسش ا َسم ٍةَرو ُسسص ّيَسأ ي ِسسف
Dalam bentukapa saja yang Dia kehendaki Dia menyusun tubuhmu “(Al Infthar: 8).
Ibnu Mandah berkata, "Sanad hadits di atas tidak
MAKNA LAIN DARI “DIKUMPULKAN”
“Hai si Fulan, apakah engkau mempunyai anak?" Kakek Musa bin Ulay berkata, "Wahai Rasulullah, mudah-mudahan aku diberi anak; laki laki atau perempuan".
Nabi SAWbersabda, “Anak tersebut mirip siapa?" Kakek Musa bin Ulay berkata, "Dengan siapa sebaiknya ia mirip? Ia mirip ibu atau ayahnya". Nabi
SAWbersabda, "Engkau jangan sekali-kali berkata seperti itu, karena jika air mani telah menetap di rahim, maka Allah menghadirkannya di antara semua nasab antara air mani tersebut dengan Adam. Tidakkah engkau membaca ayat
PENDAPAT TERHADAP HADITS INI
(
KAKEK MUSA BIN ULAY
)
Sanad hadits tersebut dhaif.
Muthahhir bin Al-Haitsam adalah perawi yang sangat dhaif Al-Bukhari berkata, "Hadits itu adalah hadits yang tidak sah.
Muthahhir menyebutkan dengan sanadnya dari Musa bin
Ulay dari ayahnya bahwa ayahnya (kakek Musa) baru masuk Islam pada masa kekhalifahan Abu Bakar. Ini artinya ia
bukan sahabat Nabi SAW".
Namun makna di atas diperkuat sabda Nabi SAW kepada
Bagian 2
ALAQAH DAN MUDHGHAH
Sabda Nabi
SAW, "
لْث ِسم ًةَقَلَع ُنوُك َسسي ّم ُسسسث
َ
َكِسلَسذ
Kemudian menjadi alaqah
(segumpal darah) seperti itu",
maksud
dari kata seperti itu ialah empat puluh
hari
dan alaqah
ialah segumpal darah.
Sabda Nabi
SAW,
لْث ِسم ًة َسغْض ُسم ُنوُك َسسي ّم ُسسسث
َ
َكِسلَسذ
"Kemudian menjadi alaqah
(sepotong daging) seperti itu",
maksud
dari seperti itu ialah empat puluh hari
TAHAPAN BAYI
Al-Qur’an juga menyebutkan tahapan-tahapan penciptaan manusia di
beberapa ayat (22:5, 23:12-14)
Tahapannya ada 7, sehingga Ibnu Abbas menyebutkan "Manusia
diciptakan melalui tujuh tahapan". Setelah itu, Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma membaca ayat di atas.
Ibnu Abbas juga pernah ditanya tentang azl ) kemudian ia membaca ayat
di atas dan berkata, "Seorang pun tidak diciptakan hingga sifat (tahapan) tersebut berlangsung padanya".
Di riwayat lain, Ibnu Abbas berkata, "Jiwa tidak mati hingga ia melalui
7 TAHAPAN PENCIPTAAN MANUSIA
ٍباَرُت ٍةَل َلُس( ْنِم
)ٍنيِط
ًةَفْطُن ًةَقَلَع
ًةَغْضُم اًماَظِع
اَنْوَسَكَف َماَظِعْلا
اًمْحَل
HUKUM ‘AZL
Azl ialah suami melakukan hubungan suami-istri dengan istrinya. Ketika air spermanya hendak keluar, suami
menumpahkannya di luar kemaluan istrinya
Umar, Ali, Zubair dan Sa’ad: "Azl tidak apa-apa".
)Diriwayatkan dari Rifa'ah bin Raf' (
Seseorang berkata, "Orang-orang menyangka azl adalah
penguburan kecil jiwa dalam keadaan hidup-hidup".
Ali bin Abu Thalib berkata, "Azl tidak dinamakan penguburan jiwa
dalam keadaan hidup-hidup hingga jiwa tersebut menjalani tujuh tahapan; tahapan saripati dari tanah, kemudian tahapan setetes air mani, kemudian tahapan segumpal darah, kemudian tahapan sepotong daging, kemudian tahapan tulang-belulang, kemudian
tahapan daging, kemudian tahapan penciptaan yang lain".
Umar bin Khaththab berkata kepada Ali bin Abu Thalib, "Engkau
berkata benar. Semoga Allah memperpanjang usiamu".
ABORSI DAN AZL
Sejumlah fuqaha' membolehkan wanita menggugurkan
kandungan (aborsi) selagi ruh belum ditiupkan ke dalamnya dan mereka menjadikannya seperti azl.
Itu pendapat lemah, karena
janin telah menjadi anak dan bisa jadi janin tersebut telah terbentuk, sedang dalam azl, anak sama sekali belum terbentuk dan azl hanya
untuk mencegah terjadinya anak, bahkan bisa jadi kejadian anak tidak bisa dicegah oleh azl sekalipun jika Allah menghendakinya seperti disabdakan Nabi SAW ketika beliau ditanya tentang azl, "Kalian tidak apa-apa melakukan azl, karena azl bukan jiwa yang telah dilahirkan kecuali Allah menciptakannya".
Sahabat-sahabatku menegaskan bahwa jika air mani telah
berbentuk segumpal daging, wanita tidak boleh menggugurkannya, karena ia telah menjadi bayi. Ini
PEMBENTUKAN DAGING
Ada riwayat dari Imam Ahmad dari Ali bin Zaid (Ibnu Jud’an) menunjukkan bahwa janin tidak dibungkus
dengan daging kecuali setelah seratus enam puluh hari. Ini jelas kekeliruan tanpa diragukan, karena setelah
seratus dua puluh hari ruh ditiupkan ke janin tersebut tanpa ada keraguan di dalamnya seperti akan
disebutkan.
Ali bin Zaid tidak bisa dijadikan hujjah.
Hadits Hudzaifah bin Usaid menunjukkan bahwa
HADITS HUDZAIFAH BIN USAID
“Jika air mani telah melewati empat puluh dua malam, Allah mengirim malaikat kepadanya, kemudian malaikat tersebut membentuk air mani tersebut dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulang-belulangnya.
Setelah itu, malaikat berkata, 'Tuhanku, bayi ini laki-laki atau perempuan?' Tuhanmu pun memutuskan sesuai dengan yang Dia kehendaki dan malaikat menulisnya. Malaikat
berkata, 'Tuhanku, ajalnya?' Tuhanmu pun memutuskan sesuai dengan yang Dia
kehendaki dan malaikat menulisnya. Malaikat berkata, 'Tuhanku, rezkinya?' Tuhanmu pun memutuskan sesuai dengan yang Dia kehendaki dan malaikat menulisnya. Setelah itu,
PENAFSIRAN YANG BERTENTANGAN
Sebagian ulama menafsirkan bahwa jika air mani telah
menjadi segumpal darah, malaikat membaginya ke dalam beberapa bagian; menjadikan sebagiannya sebagai kulit,
daging, dan tulang, kemudian empat hal di atas (rezki, amal, dll) ditentukan sebelum pembentukan janin tersebut.
Penafsiran seperti itu bertentangan dengan tekstual hadits.
Justru tekstual hadits menjelaskan bahwa malaikat membentuk air
mani dan membentuk bagian-bagian tersebut.
Bisa jadi, penciptaan pendengaran dan lain-lain itu bersamaan
dengan pembentukan dan pembagian air mani ke dalam beberapa bagian sebelum adanya daging dan tulang.
Juga bisa jadi itu terjadi di sebagian janin dan tidak di semua janin.
Hadits Malik bin Al-Huwairits di atas juga menunjukkan bahwa
pembentukan juga terjadi pada air mani pada hari ketujuh (76:2)
PENDAPAT DOKTER
NO PROSES WAKTU )HARI( KETERANGAN
1 air mani berada di rahim, maka buih terjadi padanya
6 atau 7
2 permulaan benang-benang dan titik 3 Terkadang
maju/ mundur satu hari
3 darah mengalir ke semuanya kemudian menjadi sepotong daging, kemudian organ-organ tubuh terlihat dengan jelas, sebagian organ tubuh
menghindari bersentuhan dengan organ tubuh lainnya, dan kelembaban jaringan saraf di tulang punggung menjadi
panjang
6
4 kepala melepaskan diri dari kedua pundak serta ujung tangan dan ujung kaki dari jari-jari dengan jelas di
sebagian organ tubuh dan dengan tidak jelas di organ tubuh lainnya
TERBUNGKUSNYA TULANG OLEH OTOT
(اًمْح َِِل َماَظِعْلِِا اَنْوَسَك َِِف)
Dalam buku “Developing Human” dijelaskan
tentang apa yang telah diungkap Al Qur’an di
atas :
“Pada minggu keenam, proses perubahan jaringan
tulang rawan menjadi tulang terjadi pada tulang
selangka. Pada akhir minggu ketujuh perubahan
menjadi tulang terjadi pada tulang-tulang
PENDAPAT DOKTER
Batas minimal pembentukan janin laki-laki di janin
tersebut ialah 30 (tiga puluh) hari dan batas pertengahan pembentukan janin ialah tiga puluh lima hari. Bisa jadi, pembentukannya selama empat puluh lima hari.
Di antara bayi-bayi yang diaborsi tidak ada bayi laki-laki
yang sempurna sebelum tiga puluh hari atau bayi perempuan sempurna sebelum empat puluh hari.
Itu sesuai dengan fakta yang ditunjukkan hadits
Hudzaifah bin Usaid tentang penciptaan pendengaran, penglihatan, dan lain-lain pada empat puluh hari kedua, dan perubahan segumpal darah menjadi daging juga
MASSA ‘IDDAH
Sahabat-sahabat kami dan para
pemeluk madzhab Syaf'i berkata,
"Masa
iddah
tidak selesai dan
ummul
walad
(budak wanita yang digauli
pemiliknya kemudian melahirkan anak)
tidak dimerdekakan kecuali dengan
Bagian 3
PERBEDAAN TAHAPAN
Ada perbedaan tahapan pada saat Malaikat diutus
ke janin: mana yang lebih dahulu, peniupan ruh atau
pencatatan?
Riwayat Bukhari pencatatan lebih dahulu dari pada
peniupan ruh: ّم ُسسث ، ٍتاَمِل َسسك ِعَسب ْسرَأ ِسسب ُرَمْؤُي َسسف ُكَلَمْلسسا ِسهْيَل ِسسإ ُثَعْبُسيَسو
َحسو ّرلسسا ِسهي ِسسف ُخُفْن َسسي
Riwayat Muslim dan Baihaqi sebaliknya
Ada kemungkinan itu terjadi karena para perawi
mengganti riwayat-riwayat mereka dengan makna
yang mereka pahami atau yang dimaksudkan ialah
pengurutan penjelasan saja, bukan urutan yang
PENIUPAN RUH DAN KONSEKUENSINYA
Riwayat Zaid bin Ali dari Ali bin Abi Thalib: 4 bulan,tapi
sanad hadits tersebut terputus
Riwayat Al-Laaika’iy dari Ibnu Abbas: 4 bulan 10 hari (120
hari)
Konsekuensinya
Ruh ditiupkan pada janin setelah berusia empat bulan dan jika
janin keluar (keguguran) setelah berusia empat bulan maka ia dishalati, karena ruh telah ditiupkan kepadanya kemudian ia mati (pendapat Imam Ahmad, Sa'id bin Al-Musaiyyib. Pendapat tersebut juga merupakan salah satu pendapat Imam Asy-Syaf'i dan Ishaq)
Pendapat lain: "Jika janin telah berusia empat bulan sepuluh
hari, maka pada hari kesepuluh tersebut ruh ditiupkan
KELAHIRAN BAYI (MENURUT DOKTER)
Janin apabila dibentuk pada hari ke
35, maka bergerak pada hari ke-37, dan
dilahirkan pada hari ke-210 (7 bulan)
45, bergerak pada hari ke-90, dan
WAKTU PENULISAN 4 HAL
Adapun penulisan malaikat, maka hadits Ibnu Mas'ud
menunjukkan bahwa itu terjadi setelah empat bulan
seperti telah disebutkan sebelumnya. Di Shahih Al-Bukhari dan
Shahih Muslim disebutkan hadits dari Anas bin Malik
Radhiyallahu Anhu dari Nabi SAWbersabda,
"Allah mendelegasikan salah satu malaikat kepada rahim. Malaikat tersebut berkata, "Tuhanku, ini air mani. Tuhanku, ini segumpal darah. Tuhanku, ini sepotong daging'. Jika Allah berkehendak memutuskan penciptaan, malaikat berkata, 'Tuhanku, laki laki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Apa rezkinya? Bagaimana ajalnya?' Kemudian itu semua ditulis di perut ibunya".
Diriwayatkan dari sejumlah sahabat bahwa penulisan oleh
malaikat terjadi pada empat puluh hari kedua. Al-Laaika’iy meriwayatkan hadits dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash
Dari Ibnu Abbas bahwa penulisan oleh malaikat terjadi empat
SINKRONISASI
Sebagian ulama mengkompromikan antara hadits-hadits
dan atsar di atas dengan hadits Ibnu Mas'ud kemudian menyimpulkan bahwa penulisan terjadi dua kali;
bersamaan dengan itu dikatakan salah satunya di langit dan satunya di perut ibunya. Wallahu a'lam, yang jelas penulisan tersebut terjadi hanya sekali.
Atau boleh jadi penulisan itu tidak sama di antara
janin
Ada janin yang ditulis empat hal untuknya setelah
empat puluh hari pertama dan
ada janin yang ditulis setelah empat puluh hari ketiga.
Dan dikatakan, bahwa sesungguhnya lafadz "tsumma"
DI MANA DITULISNYA?
Penulisan oleh malaikat terjadi di antara kedua mata janin.
Di Musnad Al-Bazzar disebutkan hadits dari Ibnu Umar
Radhiyallahu Anhuma dari Nabi SAWyang bersabda, ‘Jika Allah
telah menciptakan jiwa, malaikat rahim berkata, Tuhanku, apakah ia laki-laki atau perempuan?' Allah pun menetapkan keputusan-Nya kepada jiwa tersebut. Malaikat rahim berkata, 'Tuhanku, apakah ia celaka atau bahagia?' Allah pun
menetapkan keputusan-Nya pada jiwa tersebut kemudian
ditulis di antara kedua mata jiwa tersebut apa saja yang akan ditemuinya hingga musibah yang menimpanya‘
Hadits Hudzaifah bin Usaid sebelumnya secara tegas
menyatakan bahwa malaikat menulis itu semua di lembaran.
Bisa jadi, malaikat menulisnya di lembaran dan di
PENENTUAN SIFAT-SIFAT JANIN
Diriwayatkan bahwa bersamaan dengan penulisan empat hal
tersebut juga diciptakan sifat-sifat untuk janin tersebut.
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha dari Nabi SAWyang
bersabda,
"Sesungguhnya jika Allah hendak menciptakan makhluk, Dia
mengirim malaikat yang kemudian masuk ke dalam rahim.
Malaikat tersebut berkata, 'Tuhanku, apa?' Allah pun berfrman, ia laki-laki atau perempuan, atau sesuatu yang dikehendaki Allah untuk diciptakan di rahim. Malaikat tersebut berkata lagi,
'Tuhanku, apakah ia celaka atau bahagia?' Allah berfrman apa yang dikehendaki-Nya. Malaikat berkata, 'Tuhanku, bagaimana dengan ajalnya?' Allah berfrman, Seperti ini dan itu'. Malaikat berkata, Bagaimana dengan penciptaan dan akhlaknya?' Allah berfrman, 'Ini dan itu'. Tidak ada sesuatu apa pun melainkan diciptakan bersama janin tersebut di rahim".
Hadits tersebut diriwayatkan Abu Daud di Al-Qadr dan Al-Bazzar di
KESIMPULAN PENULISAN MALAIKAT
Kesimpulannya bahwa
penulisan oleh malaikat
untuk janin di perut ibunya itu bukan
penulisan takdir yang sebelumnya telah
tertulis untuk manusia
yang disebutkan di frman
Allah
Ta'ala, "Tidak ada satu bencana pun yang
menimpa di bumi dan pada diri kalian sendiri
melainkan telah tertulis di kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya, sesungguhnya yang
demikian itu mudah bagi Allah"
. (Al-Hadid: 22).
Seperti yang disebutkan di
Shahih Muslim
dari
Abdullah bin Amr
Radhiyallahu Anhuma
dari Nabi
Bagian 4
AMAL TERAKHIR SEBAGAI PENENTU
Di Shahih Ibnu Hibban disebutkan hadits dan Aisyah
Radhiyallahu Anha dan Nabi saw yang bersabda,
ِميِتاَوَخْلاِب ُلاَمْع
َ ْلا اَمّنِإ
“Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya.”
Di Shahih Ibnu Hibban disebutkan hadits dari Aisyah rah dari
Nabi SAW yang bersabda, "Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu ditentukan oleh perbuatan akhirnya".
Di Shahih Ibnu Hibban juga disebutkan hadits dari Muawiyah
yang berkata bahwa aku dengar Nabi SAW bersabda,
"Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu dengan perbuatan terakhimya seperti bejana. Jika bagian atas bejana tersebut
AMAL TERAKHIR SEBAGAI PENENTU
Di Shahih Ibnu Hibban juga disebutkan hadits dan
Muawiyah yang berkata bahwa aku dengan Nabi saw
bersabda,
َباَط اَذِإ ،ِءاَعِوْلاَك ،اَهِميِتاَوَخِب ُلاَمْعَ ْلا اَمّنِإ
َثُبَخ ،ُه َلْعَأ َثُبَخ اَذِإَو ،ُهُلَفْسَأ َباَط ،ُه َلْعَأ
ُهُلَفْس
َأ
“Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu dengan
perbuatan terakhimya seperti bejana. jika bagian atas
bejana tersebut baik, maka baik pula bagian bawahnya.
AMAL TERAKHIR SEBAGAI PENENTU
Disebutkan di Shahih Muslim hadits dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Anhu dan Nabi saw yang
bersabda,
ّمُث ،ِةّنَجْلا ِلْهَأ ِلَمَعِب َليِوّطلا َناَمّزلا ُلَمْعَيَل َلُجّرلا ّنِإ
ُلَمْعَيَل َلُج ّرلا ّنِإَو ،ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُهُلَمَع ُهَل ُمَتْخُي
ُهُلَمَع ُهَل ُمَتْخُي ّسمُث ،ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب َليِوّطلا َناَمّزلا
ِةّنَجْلا ِلْه
َأ ِلَمَعِب
“Sesungguhnya seseorang benar-benar beramal dalam jangka waktu yang lama dengan amal perbuatan penghuni surga kemudian amal perbuatannya diakhiri dengan amal perbuatan penghuni neraka. Sesungguhnya seseorang
beramal dalam jangka waktu yang lama dengan amal perbuatan penghuni neraka kemudian amal perbuatannya ditutup baginya dengan amal perbuat
Nabi saw bersabda, ‘Beristiqamahlah kalian dan
mendekatlah kepada kebenaran, karena penghuni
surga ditutup dengan amal perbuatan penghuni
sunga kendati ia mengerjakan amal perbuatan apa
pun dan penghuni neraka ditutup dengan amal
perbuatan penghuni neraka kendati ia mengerjakan
amal per buatan apa pun. ‘Setelah itu, Rasulullah
ُبِحاَصَو ،ِةّنَجْلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُهَل ٌموُتْخَم ِةّنَجْلا ُبِحاَص
، ٍلَمَع ّيَأ َلِمَع ْنِإَو ،ِراّنلا ِلْهَأ ِلَمَعِب ُهَل ٌموُتْخَم ِراّنلا
ىّتَح ِءاَق ّشلا ِلْهَأ َقيِرَط ِةَداَعّسلا ِلْهَأِب ُكُلْسَي ْدَقَو
ُمُهُكِرْدُتَو ، ْمُهْنِم ْمُه ْلَب ، ْمِهِب ْمُهَهَب ْش
َأ اَم :َلاَقُي
ِءاَق ّشلا ِلْهَأِب ُكُلْسَي ْدَقَو ، ْمُهُذِقْنَتْسَتَف ُةَداَعّسلا
ْلَب ْمِهِب ْمُهَهَب ْش
َأ اَم :َلاَقُي ىّتَح ِةَداَعّسلا ِلْهَأ َقيِرَط
اًديِعَس ُهّللا ُهَبَتَك ْنَم ،ُءاَق ّشلا ُمُهُكِرْدُيَو ْمُهْنِم ْمُه
ُهَلِمْعَتْسَي ىّتَح اَيْنّدلا َنِم ُهْجِرْخُي ْمَل ِباَتِكْلا ّمُأ يِف
: َلاَق ّمُث ،ٍةَقاَن ِقاَوَفِب ْوَلَو ِهِتْوَم َلْبَق ُهُدِعْسُي ٍلَمَعِب
“Penghuni surga ditutup dengan amal perbuatan
penghuni surga dan peng huni neraka ditutup dengan
amal perbuatan penghuni neraka kendati ia
mengerjakan amal perbuatan apapun. Bisa jadi,
orang yang bahagia dijalankan di jalan
orang-orang yang celaka hingga dikatakan, ‘Alangkah
miripnya orang-orang yang berbahagia tersebut
dengan orang yang celaka. ‘Bahkan,
orang-orang yang bahagia tersebut termasuk dari orang-orang-
orang yang celaka. Mereka (orang-orang yang
Bisa jadi orang yang celaka dijalankan di jalan
orang-orang yang bahagia hingga dikatakan, ‘Alangkah miripnya orang-orang celaka tersebut dengan orang-orang bahagia. ‘Bahkan, orang celaka tersebut termasuk dari orang-orang bahagia. Mereka (orang-orang-orang-orang celaka) ditemukan
kecelakaan. Barang siapa ditulis Allah sebagal orang bahagia di Ummul Kitab, Allah tidak mengeluarkannya dari dunia hingga ia membuatnya beramal dengan amal perbuatan yang
membahagiakannya sebelum kematiannya kendati hanya dalam tempo waktu seperti memeras susu unta
اَهِمْيِتاَوَخِب ُلاَمْعَلَا : َلاَق ّمُث
“Nabi saw bertemu kaum musyrikin (di medan perang). Di
antara sahabat- sahabat beliau terdapat seseorang yang tidak me ninggalkan tentara yang sendirian melainkan ia
membuntutinya kemudian membunuhnya dengan pedang. Para sahabat berkata, “Pada hari ini tidak ada seorang pun di antara kami yang tampil hebat seperti orang tersebut.”
Sahabat yang mmebuntuti orang tersebut menemui
Rasulullah saw dan ber kata, “Aku bersaksi bahwa
engkau utusan Allah. “Ia menceritakan kejadian
tersebut kepada beliau. Rasulullah SAWbersabda,
“Sesungguhnya seseorang betul-betul mengamalkan
amal perbuatan peng huni surga seperti yang
diperlihatkan kepada manusia, padahal ia termasuk
penghuni neraka. Sesungguhnya seseorang pasti
mengamalkan amal perbuatan penghuni neraka
seperti yang diperlihatkan kepada manusia padahal
ia termasuk penghuni surga. “Al Bukhari
menambahkan di riwa yatnya bahwa Nabi
SAWbersabda
WARISAN DAHULUNYA
Abdul Aziz bin Abu Rawwad berkata, "Aku pernah
menghadiri seseorang menjelang kematiannya. Ia diajari kalimat laa ilaaha illallah (tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Terakhir kali yang diucapkan orang tersebut ialah, 'Ia kafr dengan apa yang engkau katakan'. Ia pun meninggal dunia dalam keadaan seperti itu. Aku bertanya tentang orang tersebut, ternyata ia
pecandu minuman keras. Takutlah kalian kepada dosa, karena dosa itulah yang menjerumuskan orang tersebut".
Kesimpulannya bahwa
ِقِباَو ّسلا ُثا َريِم ُميِتاَوَخْلاَف
SIKAP ULAMA TERHADAP LAUH MAHFUZH
Itu semua telah ditulis di kitab terdahulu (Lauh Mahfudz).
Dari sinilah, para generasi salaf amat takut dengan hasil akhir
yang buruk (su'ul khatimah).
Di antara mereka ada yang kalut karena ingat hal-hal yang telah
ditulis di kitab Lauh Mahfudz.
Ada yang mengatakan bahwa hati orang yang baik-baik itu terikat
dengan hasil akhir perbuatan mereka. Mereka berkata,
؟اَنَل ُمَتْخُي اَذاَمِب
"Kita ditutup dengan apa?"
Sedang hati orang-orang yang didekatkan kepada Allah terikat
dengan hal-hal yang telah ditulis di Lauh Mahfudz. Mereka berkata,
اَنَل َقَبَس اَذاَم
SIKAP ULAMA TERHADAP LAUH MAHFUZH
Salah seorang sahabat
menangis menjelang
kematiannya. Ia ditanya, kenapa ia menangis? Ia
menjawab, "Aku dengar Rasulullah
SAW
bersabda,
Sesungguhnya Allah Ta'ala menggenggam
makhluk-Nya dua genggaman kemudian berfrman, ‘Mereka
di surga dan mereka di neraka
'. Aku tidak tahu di
manakah aku di antara dua genggaman tersebut?"
Salah seorang generasi salaf
berkata,
ُقِباّسلا ُباَتِكْلا اَهاَكْب
َأ اَم َنوُيُعْلا ىَكْبَأ اَم
SIKAP ULAMA TERHADAP LAUH MAHFUZH
Sufyan berkata kepada salah seorang shalih, "Apakah
engkau dibuat menangis oleh pengetahuan Allah
terhadapmu?" Orang tersebut berkata kepada Sufyan, "Engkau tidak membiarkanku bahagia selama-lamanya.“
Sufyan sangat kalut karena ingat hal-hal yang telah
ditulis di Lauh Mahfudz dan perbuatan terakhir. Ia pernah menangis sambil berkata,
اّيِق َش ِباَتِكْلا ّمُأ يِف َنوُكَأ ْنَأ ُفاَخَأ
"Aku khawatir tertulis di Ummul Kitab (Lauh Mahfudz)
sebagai orang celaka."
Ia juga pernah menangis sambil berkata,
ِتْوَمْلا َدْنِع َناَميِ ْلا َبَلْس
ُأ ْنَأ ُفاَخَأ
SIKAP ULAMA TERHADAP LAUH MAHFUZH
Malik bin Dinar
berdiri sepanjang malam
sambil memegang jenggotnya dan berkata,
،ِراّنلا ِنِكاَس ْنِم ِةّنَجْلا َنِكاَس َتْمِلَع ْدَق ، ّبَر اَي
؟ ٍكِلاَم ُلِزْنَم ِنْيَراّدلا ّي
َأ يِفَف
Tuhanku, Engkau telah mengetahui penghuni
surga dan penghuni neraka. Di manakah
tempat Malik (dirinya) di antara dua tempat
HATIM AL-ASHAM: 4 YANG HARUS DIINGAT
Hatim Al-Asham berkata, "Barangsiapa
hatinya tidak ingat empat bahaya, ia tertipu
dan tidak aman dari kecelakaan.
Pertama,
: َلاَق َنيِح ِقاَثيِمْلا ِمْوَي ُرَطَخ
،يِلاَبُأ َلَو ِةّنَجْلا يِف ِء َلُؤَه
َلَف ،يِلاَبُأ َلَو ِراّنلا يِف ِء َلُؤَهَو
َناَك ِنْيَقيِرَفْلا ّي
َأ يِف ُمَلْعُي
ingat hari perjanjian ketika Allah
berfrman, 'Mereka di surga dan aku tidak
peduli. Mereka di neraka dan aku tidak
HATIM AL-ASHAM: 4 YANG HARUS DIINGAT
Kedua,
ُكَلَمْلا َيِدوُنَف ، ٍث َلَث ٍتاَمُلُظ يِف َقِلُخ َنيِح
َنِمَأ :يِرْدَي َلَو ،ِةَواَق ّشلاَو ِةَداَعّسلاِب
؟ِءاَدَعّسلا َنِم ْمَأ َوُه ِءاَيِق ْشَ ْلا
ketika Allah menciptakan di tiga kegelapan
kemudian malaikat diseru untuk menulis
tentang kebahagiaan dan kecelakaan
. Ia
tidak tahu apakah ia termasuk orang-orang
HATIM AL-ASHAM: 4 YANG HARUS DIINGAT
Ketiga,
ُر ّشَبُيَأ يِرْدَي َلَو ،ِعَلْطَمْلا ِلْوَه ُرْكِذ
؟ِهِطْخُسِب ْوَأ ِهّللا اَضِرِب
ingat kedahsyatan hari
penampakan
; ia tidak tahu apakah ia
diberi khabar gembira dengan ridha
Allah ataukah diberi khabar gembira
HATIM AL-ASHAM: 4 YANG HARUS DIINGAT
Keempat,
،يِرْدَي َلَو ،اًتاَت ْشَأ ُساّنلا ُرُدْصَي َمْوَي
ِهِب ُكَلْسُي ِنْيَقيِرّطلا ّي
َأ
ingat hari pada saat manusia
keluar dari kubur dalam keadaan
bercerai-berai
; ia tidak tahu di
MENDOMINASI HIDUPNYA
Dari sinilah, para sahabat dan generasi
salaf :
mereka takut kalau kemunafkan terjadi pada diri
mereka
mereka sangat cemas dan risau karenanya
karena memang orang Mukmin menakutkan
kemunafkan kecil pada dirinya dan takut
kemunafkan tersebut mendominasi dirinya pada
saat akhir hayatnya,
akibatnya, kemunafkan kecil tersebut
membawanya kepada kemunafkan besar,
PERBANYAKLAH DOA
Nabi
SAW
sendiri seringkali berkata
dalam doanya,
ىِبْلَق ْتّبَث ِبْوُلُقْلا َبّلَقُم اَي
َكِنْيِد ىَلَع
"Wahai Dzat yangmembolak-balikkan
seluruh hati, kokohkan hatiku di atas
PERBANYAKLAH DOA
ٍدِحاَو ٍبْلَقَك ِنَمْحّرلا ِعِباَِص
َأ ْنِم ِنْيَعَبِْصِإ َنْيَب اَهّلُك َمَدآ يِنَب َبوُلُق ّنِإ
َمّلَسَو ِِهْيَلَع ُِهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َلاَق ّمُث ُءا َِشَي ُثْيَح ُهُفّرَصُي
ىَلَع اَنَبوُلُق ْف ّرَص ِبوُلُقْلا َف ّرَصُم ّمُهّللا
َكِتَعاَط
“Sesungguhnya seluruh hati anak keturunan Adam berada di antara dua jari Di antara jari-jari Ar-Rahman Azza wa Jalla seperti satu hati; Dia membolak- “balikkannya seperti
yang dikehendaki-Nya. “ Setelah itu, Rasulullah saw bersabda, “Ya Allah Dzat yang memalingkan hati,