TUGAS ALJABAR
RESUME GRUP, GRUP PERMUTASI, RING, dan RING POLINOMIAL
oleh
WAYAN RUMITE NRP 1213201037
Kelas: A
Dosen Pengampu MK: Dr. SUBIONO, M.Sc.
PROGRAM PASCASARJANA MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1.
GRUP
1.1 Definisi Grup
Suatu grup (πΊ,β) merupakan himpunan tidak kosong (πΊ β β ) bersama-sama dengan suatu
operasi biner β: πΊ π₯ πΊ β πΊ dengan (π, π) didefinisikan pada πΊ dan memenuhi aksioma-aksioma berikut:
1. Tertutup terhadap operasi biner(β): π β π β πΊ untuk semua π, π β πΊ. 2. Berlaku sifat assosiatif: (π β π) β π = π β (π β π) untuk semua π, π, π β πΊ. 3. Mempunyai elemen identitas: β π β πΊ, β π β π = π = π β π, β π β πΊ. 4. Setiap elemen mempunyai invers: β π β πΊ β πβ1 β π β πβ1= π = πβ1β π Biasanya lambang (πΊ,β) hanya dituliskan πΊ, demikian juga ab artinya π β π.
Tambahan: Jika juga terpenuhi bahwa π β π = π β π untuk semua π, π β πΊ, maka grup πΊ dinamakan grup komutatif/Abelian.
Contoh:
Himpunan bilangan bulat β€ (berasal dari bahasa Jerman yang berarti Zahlen), merupakan grup komutati (abelian) dengan operasi penjumlahan biasa.
Bukti:
Ambil sebarang π, π, π β β€, maka:
1. π + π β β€, untuk setiap π, π β β€ (tertutup).
2. (π + π) + π = π + (π + π), untuk semua π, π, π β β€ (assosiatif).
3. Ada suatu elemen 0 β β€ sehingga π + 0 = 0 + π = π, Untuk semua π β β€ (0 disebut elemen identitas).
4. Setiap π β β€ ada suatu elemen βπ β β€ sehingga π + (βπ) = (βπ) + π = 0 (βπ disebut invers dari π).
1.2 Sifat-Sifat Grup
Misalkan πΊ adalah suatu grup, maka:
4. Jka π β π₯ = π β π¦, maka π₯ = π¦ untuk π₯, π¦, π β πΊ (kanselasi kiri). Bukti:
Jika π β π₯ = π β π¦, maka πβ1β π β π₯ = πβ1β π β π¦ (kanselasi kiri) π β π₯ = π β π¦
π₯ = π¦
5. Jka π₯ β π = π¦ β π, maka π₯ = π¦ untuk π₯, π¦, π β πΊ (kanselasi kanan). Bukti:
Jika π₯ β π = π¦ β π maka π₯ β π β πβ1= π¦ β π β πβ1 (kanselasi kanan) π₯ β π = π¦ β π
π₯ = π¦ 6. Jika π β πΊ, maka (πβ1)β1 = π.
Bukti:
Karena π β πΊ maka πβ1β πΊ sehingga π β πβ1= π (π β πβ1) β (πβ1)β1= π β (π)β1
π β (πβ1β (πβ1)β1) = (πβ1)β1 π β π = (πβ1)β1 π = (πβ1)β1
7. Jika π, π β πΊ, maka berlaku (ππ)β1= πβ1πβ1. Bukti:
Jika π, π β πΊ maka πβ1, πβ1 β πΊ sehingga (π β π)β1β (π β π) = π (π β π)β1β (π β π) β πβ1= π β πβ1
(π β π)β1β π β π = πβ1 (π β π)β1β π = πβ1 (π β π)β1β π β πβ1= πβ1β πβ1
(π β π)β1β π = πβ1β πβ1 Jadi, (π β π)β1 = πβ1β πβ1.
1.3 Order Grup dan Order Elemen
i. Order dari suatu grup πΊ adalah banyaknya elemen dalam grup πΊ dan biasanya ditulis |πΊ|. ii. Order dari suatu elemen/unsur π β πΊ merupakan bilangan bulat positif terkecil π sehingga
memenuhi ππ = π . Jika tidak ada π yang demikian, maka |π| = +β. iii. Sifat untuk order elemen:
Contoh:
Diberikan (β€4, +) adalah grup yang elemen-elemennya adalah β€4 = {[0]4, [1]4, [2]4, [3]4} maka:
i. Order grup β€4 adalah 4, ditulis |β€4| = 4. ii. Order elemen β€4 yaitu:
|[0]4| = 1
|[1]4| = [1]4 + [1]4 + [1]4 + [1]4 = [1 + 1 + 1 + 1]4 = [4]4 = [0]4 = 4
|[2]4| = [2]4 + [2]4 = [2 + 2]4 = [4]4 = [0]4 = 2
|[3]4| = [3]4 + [3]4 + [3]4 + [3]4 = [3 + 3 + 3 + 3]4 = [12]4 = [0]4 = 4
1.4 Subgrup (Grup Bagian) i. Definisi:
Misalkan πΊ suatu grup dan π» β πΊ dengan π» β β , π» dikatakan subgrup dari πΊ jika π» merupakan grup dengan operasi biner yang sama dengan grup πΊ. Hal ini dinotasikan oleh π» < πΊ.
ii. Sifat Subgrup
Misalkan πΊ adalah suatu grup. Himpunan π» adalah subgrup dari πΊ jika dan hanya jika untuk sebarang π, π β π» maka ππβ1β π» (πβ1π β π»).
Bukti:
(βΉ). Diketahui π» < πΊ, berarti π). π, π β π» βΉ ππ β π» ππ). π β π» βΉ πβ1 β π» π β π», πβ1 β π» βΉ ππβ1 β π»
(βΈ). Jika π β π» maka ππβ1= π β π» π β π», π β π» βΉ ππβ1 = πβ1 β π»
π β π» βΉ πβ1β π»
Jadi, π, πβ1 β π» βΉ π(πβ1)β1 = ππ β π». Untuk Sifat Assosiatif menurun, karena π» β πΊ.
Jadi, π» < πΊ jika dan hanya jika ππβ1β π» (πβ1π β π»). iii.Contoh
Himpunan ππΏ(π, β) dengan operasi biner perkalian matriks adalah subgrup dari πΊπΏ(π, β).
Bukti:
ο ππΏ(π, β) adalah suatu matrik dengan determinan sama dengan 1. ο Ambil sebarang π΄, π΅ β ππΏ(π, β).
det(π΄β1π΅) = det(π΄β1) . det (π΅)
= π
det(π΄) . det(π΅)
=π
1 . 1 = 1 .1 = 1 β ππΏ(π, β)
Jadi, himpunan ππΏ(π, β) dengan operasi biner perkalian matriks adalah subgrup dari πΊπΏ(π, β).
1.5 Sifat Subgrup
Jika {π»πΌ} adalah himpunan subgrup-subgrup dari grup πΊ, maka irisan dari anggota-anggota π»πΌ adalah subgrup dari πΊ.
Bukti:
Jika π» =β© π»πΌ, maka π» β β . Karena π β π». Jika π, π β π», maka π, π β π»πΌ dan π β πβ1β π»πΌ, juga π β πβ1 β π». Jadi untuk π, π β π» mengakibatkan π β πβ1β π», sehingga π» <
πΊ.
1.6 Grup Siklik dan Generator
Misalkan πΊ adalah grup. Grup πΊ dikatakan grup siklik jika dan hanya jika ada π β πΊ sedemikian hingga setiap elemen dari πΊ dapat dibangun oleh π.
Dalam hal ini, jika πΊ dibangun oleh π, maka ditulis sebagai πΊ = β©πβͺ atau πΊ = {ππ|π β β€}. Dengan π β πΊ disebut sebagai generator atau pembangun.
Contoh:
(β€4, +) adalah grup siklik, karena β€4 = β©1,3βͺ, untuk 1,3 β β€4.
ο β©[1]4βͺ = {[0]4, [1]4, [2]4, [3]4} membangun β€4. (untuk π = 1,2,3,4) ο β©[3]4βͺ = {[3]4, [2]4, [1]4, [0]4} membangun β€4. (untuk π = 1,2,3,4)
1.7 Sifat Grup Siklik
Setiap grup siklik adalah komutatif (abelian) Bukti:
Misal πΊ adalah grup siklik yang dibangun oleh π, maka dapat ditulis πΊ = β©πβͺ atau πΊ = {ππ|π β β€}.
1.8 Homomorfisma Grup dan Isomorfisma Grup
Misalkan πΊ dan π» adalah grup dan π merupakan fungsi pemetaan dari πΊ ke π» yang dinotasikan oleh π: πΊ βΆ π» maka π dikatakan homomorpisma jika π(ππ) = π(π)π(π) untuk setiap π, π β πΊ. Suatu homomorpisma grup yang bijektif dinamakan isomorpisma grup dan πΊ isomorpik dengan π» dinotasikan oleh πΊ β π».
Contoh:
Pemetaan π: β€ βΆ β€π. π merupakan suatu homomorpisma terhadap operasi penjumlahan. Bukti:
Ambil sebarang π, π β β€.
Misal π(π) = [π]π dan π(π) = [π]π. Maka:
π(π + π) = [π + π]π = [π]π+ [π]π = π(π) + π(π).
1.9 Sifat Homomorfisma
Misalkan π adalah suatu homomorfisma grup πΊ β π», maka:
1. π(ππΊ) = ππ» dengan masing-masing π1 dan π2 adalah elemen identitas di πΊ dan π». Misalkan π β πΊ maka π(π) . ππ» = π(π)
= π(π β ππΊ) = π(π) . π(ππΊ) (π(π))β1 . π(π) . ππ» = (π(π))β1 . π(π) . π(ππΊ)
ππ» . ππ» = ππ» . π(ππΊ) ππ»= π(ππΊ)
2. Untuk setiap π β πΊ berlaku π(πβ1) = (π(π))β1 Ambil sebarang π β πΊ maka π(π)β1= π(π)β1π ππ»
= π(π)β1π(π(π πΊ))
= π(π)β1π(π(π β πβ1))
= π(π)β1π(π(π)ππ(πβ1))
= (π(π)β1ππ(π))ππ(πβ1)
= ππ»ππ(πβ1)
1.10 Kernel (Ker) dam Imagr (Im)
Jika f suatu homomorfisma grup, maka:
i. Kernel dari f yaitu: πΎππ(π) = {π β πΊ|π(π) = ππ»}
ii. Image dari f yaitu: πΌπ(π) = {β β π»|β = π(π), untuk beberapa π β πΊ}
1.11 Koset dan Partisi
Misalkan πΊ adalah suatu grup dan π» subgrup dari πΊ. Jika π elemen tetap di πΊ, maka ππ» = {πβ|β β π»} disebut koset kiri dari π» di πΊ dan π»π = {βπ|β β π»} disebut koset kanan dari π» di πΊ.
Contoh:
Diberikan πΊ = (β€, +) suatu grup dengan operasi penjumlahan dan π» = 2β€ = {2π |π β β€} suatu subgrup dari πΊ. Tunjukkan bahwa π»+π = π», untuk π bilangan bulat genap.
Jawab:
Misal π = 2π, π β β€, maka koset kanan dari π» di πΊ yaitu: π»+π= { β + π |β β π», π = 2π, π β β€}
= {2π + 2π|π, π β β€} = {2(π + π)|π, π β β€} = {2π|π β β€}
= π»
1.12 Sifat Koset
Untuk setiap π, π β πΊ dan π» < πΊ, maka i. Jika π~π maka π»π = π»π (ππ» = ππ»)
ii. Jika π β π maka π»π β© π»π = β (ππ» β© ππ» = β ) iii. ππ» = ππ» jika dan hanya jika πβ1π β π» iv. π»π = π»π jika dan hanya jika ππβ1β π»
Bukti:
i. Misal π~π maka β0 = ππβ1 untuk β0 β π», didapat π = β0π atau π = β0β1π. Misal βπ β π»π, didapat βπ = β(β0π) = (ββ0)π β π»π. Sehingga π»π β π»π. Misal βπ β π»π maka βπ = β(β0β1π) = (ββ0β1)π β π»π. Sehingga π»π β π»π. Jadi π»π = π»π.
ii. Misal π β π dan andaikan π β π»π β© π»π maka π = β1β1π dan πβ1= πβ1β2 untuk β1, β2 β π». Sehingga ππβ1= β1β1ππβ1β2 = β1β1β2 β π». Jadi π~π. Kontradiksi
dengan π β π. Jadi haruslah π»π β© π»π = β .
Jadi, ππ» = ππ» jika dan hanya jika πβ1π β π».
iv. Jika π»π = π»π maka π»ππβ1= π»ππβ1βΊ π»ππβ1 = π»di dapat ππβ1β π». Jika ππβ1β π» maka diperoleh π»ππβ1= π» βΊ π»π = ππ».
Jadi, π»π = π»π jika dan hanya jika ππβ1β π».
1.13 Teorema Lagrange
Misalkan πΊ adalah grup dan π» < πΊ dengan |πΊ| berhingga, maka |πΊ| = |[πΊ: π»]|π»|. Bukti:
Misal |πΊ| = π, |π»| = π dan |[πΊ: π»]| = π.
Berdasarkan definisi |π»| = |π» β π| = |π β π»| = π, maka untuk setiap ππ» β [πΊ: π»] atau dengan kata lain π + π + π + β― + πβ
π
= π. Sehingga ππ = π. Jadi |πΊ| = |[πΊ: π»]|π»|. 1.14 Centralizer, Normalizer, dan Center dari Suatu Grup
Misal πΊ adalah grup dan π΄ β πΊ dengan π΄ β β . 1. Normalizer
Normalizer didefinisikan sebagai himpunan elemen di πΊ yang memenuhi π β π β πβ1 β π΄ untuk setiap π β π΄, atau bisa dituliskan dengan ππΊ(π΄) = {π β πΊ|π β π΄ β πβ1, π β π΄}.
2. Centralizer
Centralizer didefinisikan dengan himpunan elemen-elemen di πΊ yang komutatif dengan semua elemen π΄. Atau biasa dituliskan dengan πΆπΊ(π΄) = {π β πΊ|π β π = π β π, π β π΄}. 3. Center
Center didefinisikan sebagai himpunan elemen di πΊ yang komutatif dengan semua elemen πΊ, atau bisa dituliskan dengan π(πΊ) = {π β πΊ|π β β = β β π, β β πΊ}. Karena π β π β πβ1 = π iff π β π = π β π maka πΆ
πΊ(π΄) dapat dinyatakan dengan πΆπΊ(π΄) = {π β
II.
GRUP PERMUTASI
2.1 Sifat Subgrup
a. Bila π» < πΊ maka π»π» = π» dan π»β1= π».
b. Bila π» suatu subgrup dari πΊ maka (ππ»)(ππ») = (ππ)π» untuk semua π, π β πΊ bila dan hanya bila ππ»πβ1 = π» untuk semua π β πΊ.
Bukti:
a. i) π» < πΊ, ambil sebarang π₯ = ππ β π»π».
Akan dibuktikan ππ β π». Pada ππ β π»π», meunjukkan untuk suatu ππ β π». Karena π» Adalah subgrup, maka ππ = π₯ β π». Jadi, βπ₯ β π»π» β π₯ β π» atau dapat ditulis
π»π» β π».
ii) Ambil sebarang π₯ β π». Akan dibuktikan π₯ β π»π».
π₯ β π», karena π» subgrup maka π β π», sehingga π₯π β π»π» = π₯ β π»π» Jadi, βπ₯ β π» β π₯ β π»π» atau dapat ditulis π» β π»π».
Dari i) dan ii) diperoleh π»π» = π».
iii) Jika β β π» (π» subgrup), maka ββ1β π». Sehingga (ββ1)β1 β π»β1 βΊ β β π»β1. Jadi π» β π»β1. Sebaliknya, π₯ β π»β1 maka π₯ = ββ1 dengan β β π». Jika β β π» maka ββ1β π» (π» subgrup). Akibatnya π₯ β π». Jadi π»β1β π». Sehingga π»β1= π».
b. i. Jika π»πΎ < πΊ maka π»πΎ memuat semua invers dari π»πΎ. π»πΎ = (π»πΎ)β1= πΎβ1β π»β1= πΎπ»
ii. Misal π»πΎ = πΎπ» didapatkan (π»πΎ)β1= πΎβ1π»β1= πΎπ» = π»πΎ .
Jadi, semua elemen di π»πΎ punya invers. Untuk (π»πΎ)(π»πΎ) = π»πΎπ»πΎ = π»π»πΎπΎ = π»πΎ. Jadi, untuk (π»πΎ)(π»πΎ) = π»πΎ, tertutup. Elemen identitasnya adalah dirinya sendiri, sesuai dengan definisi. Berlaku hukum assosiatif, karena π» dan πΎ subgrup dari πΊ.
2.2 Subgrup Normal dan Grup Faktor (Kuasi)
πππβ1= π untuk semua π β πΊ dan dinotasikan dengan π β² πΊ. Ddikatakan juga sebagai
subgrup normal jika koset kanan sama dengan koset kiri.
Jika πβπΊ maka πΊ/π dinamakan grup faktor atau grup kuasi dari πΊ oleh π.
Jika π βπΊ dan |πΊ| < β, maka dari teorema Lagrange diperoleh |πΊ/π| = |[πΊ: π]| = |πΊ|/|π|. Contoh:
Diberikan grup GL(π,β), maka SL(π,β) adalah subgroup normal dari GL(π,β). Ambil π΄ β GL(π, β) dan π΅ β ππΏ(π, β), maka:
det (π΄π΅π΄β1) = (det π΄)(det π΅)(det π΄)β1 , (det π΄)β1= 1
det π΄)
= 1 . 1 . 1
1= 1
Jadi, π΄π΅π΄β1 β ππΏ(π, β)untuk semua π΄ β πΊπΏ(π, β) dan π΅ β πΊπΏ(π, β).
2.3 Grup Permutasi
Misalkan π = {1,2,3, β¦ , π} dan ππ adalah himpunan dari semua fungsi satu-satu pada π βΆ π β π. Jika dengan operasi komposisi fungsi ππ adalah suatu grup, maka ππ dinamakan grup permutasi atau grup simetri.
Misalkan π(1) = π1, π(2) = π2,β¦., π(π) = ππ, dengan ππ β π untuk π = 1,2,3 β¦ , π. Notasi pemetaan π yaitu:
π = (π1 2 β¦ π
1 π2 β¦ ππ)
οΌ Hasil dari komposisi ini juga bijektif, sehingga πππ β ππ.
οΌ Dalam kompoosisi fungsi berlaku sifat assosiatif yaitu: π(πβ) = (ππ)β. οΌ Elemen netral di ππ, yaitu fungsi identitas:
π = (1 2 β¦ π)1 2 β¦ π
οΌ Untuk π β ππ, maka invers π β ππ adalah πβ1 diberikan oleh: πβ1 = (π1 π2 β¦ ππ
1 2 β¦ 3 )
Contoh:
π = (2 3 1) , π = (1 2 3 1 2 33 1 2 ) , π = (1 2 33 2 1)
Kemudian
ππ = (1 3 2) (1 2 3 1 2 32 1 3) = (3 1 2) = π, 1 2 3
ππ = (1 2 32 1 3) (1 2 31 3 2) = (1 2 22 3 1) = π,
πβ1(1 2 3
1 3 2) = π, πβ1(
1 2 3 2 3 1) = π. Terlihat bahwa ππ β ππ, sehingga π3 tidak komutatif.
2.4 Sikel dan Notasi Sikel
ο Misalkan π = {1,2,3,β¦ , π} dan ππ,ππ, β¦ β π. Bila π β ππ dengan π(π1) = π2, π(π2) = π3, β¦ . , π(ππβ1= ππ, π(ππ) = π1 dan π(ππ) = ππ untuk π β 1,2,3, β¦ . , π. ππ dikatakan
suatu permutasi sikel atau sikel-π dan dinotasikan dengan π = (π1, π2, β¦ , ππ), jika terdapat suatu fungsi pemetaan π β ππ, dengan π: π βΆ π, yaitu π(ππ) = π(π πππ π)+1 untuk π = 1,2,3, β¦ , π dan π(ππ) = ππ untuk π β 1,2,3, β¦ , π.Dalam hal ini π adalah panjang sikel π.
ο Notasi sikel untuk π3 yaitu: π = (), π = (2,3), π = (1,2), π = (1,2,3), π = (1,3,2) dan π = (1,3).
ο Sikel dengan panjang 2 dinamakan transposisi. Pada π3 yang merupakan transposisi yaittu: π = (2,3), π = (1,2), dan π = (1,3).
ο Dua sikel π dan π adalah disjoint bila representasi dari masing-masing sikel tidak ada yang sama dan berlaku ππ = ππ.
2.5 Teorema Sikel
Misalkan π dan π adalah dua sikel yang saling asing di ππ, maka π π π = π π π. Bukti:
Misal π = (π1, π2, π3, β¦ , ππ) dan π = (π1, π2, π3, β¦ , ππ).
Akan ditunjukkan bahwa π π π(π₯) = π π π(π₯), untuk setiap π₯ β π. Jika π₯ tidak di π atau di π, maka π(π₯) = π₯ dan π(π₯) = π₯.
Untuk π = 2 maka π yang mungkin adalah 3.
i. Grup Alternating dinotasikan dengan π΄π yaitu himpunan bagian dari grup permutasi ππyang menyatakan himpunan dari semua permutasi genap dan banyaknya permutasi
genap di ππ untuk π β₯ 2 adalah π!
2.
Contoh:
Grup Alternating π΄4 dari grup permutasi π4 dengan elemenβelemen permutasi genap yaitu:
( ), (1,2)(3,4), (1,3)(2,4), (1,4)(2,3), (1,2,3), (1,3,2), (1,2,4)(1,4,2), (1,3,4), (1,4,3), (2,3,4), (2,4,3).
2.9 Orbit dan Stabilizer
i. Misalkan grup (πΊ,β) bertindak pada suatu himpunan berhingga π, maka
Contoh:
Diberikan 3 jenis warna yaitu merah, hitam, biru dan sati batang tongkat yang terdiri dari dua bagian. Berapa banyak cara yang berbeda dari hasil pewarnaan tongkat itu, bila aturan pewarnaan tongkat tersebut yaitu setiap bagian hanya boleh diwarnai oleh satu warna saja.
Penyelesaian:
ο Dimisalkan warna-warna yangdiberikan yaitu: π = merah, β = hitam, dan π = biru. ο Maka kemungkinan pewarnaan dari 2 bagian tongkat tersebut adalah 32 = 9 cara
pewarnaan.
ο Kemungkinan-kemungkinan itu yaitu: π₯1 = ππ, π₯2 = ββ, π₯3 = ππ, π₯4 = πβ, π₯5 = ππ, π₯6 = βπ, π₯7 = βπ, π₯8 = ππ, π₯9 = πβ.
ο Sehingga himpunan tak kosong = {π₯1, π₯2, π₯3, π₯4, π₯5, π₯6, π₯7, π₯8, π₯9} dan πΊ = {( ), (1,2)} adalah grup permutasi.
ο Tindakan Grup πΊ b pada π yaitu: ( )π₯π = π₯π, π = 1,2,3, β¦ ,9
ο (1,2)π₯1 = π₯1, (1,2)π₯2 = π₯2, (1,2)π₯3 = π₯3, (1,2)π₯4 = π₯5, (1,2)π₯5 = π₯4, (1,2)π₯6 = π₯7, (1,2)π₯7 = π₯6, (1,2)π₯8 = π₯9, (1,2)π₯9 = π₯8
Maka πΌ(π) = |{π₯ β π|ππ₯ = π₯}| atau πΌ(ππ) = |{π₯ β π|πππ₯ = π₯}| Untuk: ( )π₯π = π₯π, π = 1,2,3, β¦ ,9
Untuk: (1,2)π₯π = π₯π, π = 1,2,3. Didapat π = 1
|πΊ|β2π=1πΌ(ππ) = 1
2(9 + 3) = 6.
III. Ring
3.1 Definisi Ring
Suatu ring (π , +, . ) adalah suatu himpunan tak kosong π dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian (.). Pada π , setiap π, π β π , memenuhi sifat-sifat berikut:
1. (π , +) adalah suatu grup komutatif (Abelian).
2. Tertutup terhadap operasi perkalian dan (π . π) . π = π . (π . π) assosiatif terhadap perkalian.
3. Ada 1 β π sedemikian hingga 1. π = π. 1 = π. 4. Berlaku hukum distributif perkalian:
π . (π + π) = π. π + π. π dan (π + π). π = π. π + π. π
5. Jika π memenuhi: π . π = π . π untuk semua π, π β π , maka ring π dikatakan ring yang komutatif.
Contoh:
Himpunan bilangan bulat modul π, ππ dengan dua operasi biner
[π] + [π] β [π + π]
d
an[π]. [π] β [π. π]
Untuk setiap π, π β ππ adalah suatu ring komutatif. Penyelesaian:
1. (β€π, +) a). Tertutup
β[π]π, [π]π β β€π, maka [π]π+ [π]π = [π + π]π β β€π b). Assosiatif
c). Elemen Satuan
β[0]π β β€π, β[π]π β β€π, sedemikian sehingga:
[0]π+ [π]π = [0 + π]π = [π]π = [π + 0]π = [π]π + [0]π d). Invers
β[π]π β β€π, β(β[π]) β β€π, sedemikian sehingg:
[π]π+ (β[π]π) = ([π]π+ (β[π]π)) = [0]π = (β[π]π+ [π]π) = β[π]π+ [π]π e). Komutatif
β[π]π, [π]π β β€π maka [π]π+ [π]π = [π + π]π = [π + π]π = [π]π+ [π]π 2). (β€π,β)
a). Tertutup
β[π]π, [π]π β β€π, maka [π]π[π]π = [ππ]π β β€π b). Assosiatif
β[π]π, [π]π, [π]π β β€π, maka ([π]π. [π]π). [π]π = ([π . π]π). [π]π = [π . π . π]π = [π]π . ([π. π]π)
= [π]π. ([π]π. [π]π) 3). Elemen Satuan
β[1]π β β€π, β[π]π β β€π sedemikian sehingga: [1]π. [π]π = [1 . π]π = [π]π = [π .1]π = [π]π . [1]π 4). Hukum Distributif
β[π]π, [π]π, [π]π β β€π, maka:
[π]π. ([π]π + [π]π) = [π]π. ([π + π]π) = [π . π + π . π]π = [π . π]π+ [π . π]π β[π]π, [π]π, [π]π β β€π, maka:
([π]π+ [π]π) . [π]π = ([π + π]π) . [π]π = [π . π + π . π]π = [π . π]π+ [π . π]π 5) β[π]π, [π]π β β€π, maka [π]π . [π]π = [π . π]π = [π . π]π = [π]π . [π]π
3.2 Sifat Ring
Bila π suatu ring, maka untuk semua π, π β π berlaku: (1) π. 0 = 0. π = 0
Bukti:
Berdasarkan sifat distributif, maka: π. 0 = π. (0 + 0) = π. 0 + π. 0 Tambahkan dengan β (π . 0) kedua ruas, didapat:
π. 0 + (β (π . 0)) = (π. 0 + π. 0) + (β (π . 0)) 0 = π .0 + 0
π . 0 = 0
Dengan cara serupa didapat 0 . π = 0 (2) π . (βπ) = (βπ) . π = β(π . π)
Bukti:
β(π. π) adalah invers dari (π. π).
Akan ditunjukkan bawa π . (βπ) adalah balikan dari (π . π).
(π . π) + (π . (βπ)) = π . (π + (βπ)) = π . 0 = 0 Sehingga diperoleh π . (βπ) = β(π . π).
(3) (β1). π = βπ Bukti:
Dari (2), maka (β1) . π = β(1 . π) = βπ (4) (β π). (βπ) = π . π
Bukti:
Dari (3), maka β π = (β1) . π dan β π = (β1) . π, didapat:
(βπ). (βπ) = ((β1) . π) . ((β1) . π) = (β1) . (β1) . (π . π) = 1 . (π . π) = π . π (5) (β1) . (β1) = 1
Bukti:
3.3 Daerah Integral
i. Definisi Pembagi Nol
Misalkan π suatu ring komutatif, suatu elemen π β π dikatakan suatu pembagi nol bila ada suatu elemen tak nol π β π yang memenuhi π . π = 0.
Contoh:
β€4 = {[0]4, [1]4, [2]4, [3]4}
Misal π = [2]4 β β€4, dan π = [2]4 β [0]4 β β€4, maka [2]4 . [2]4 = [4]4 = [0]4 Jadi, β€4 memuat pembagi nol.
ii. Definisi Daerah Integral
Jika π adalah suatu ring komutatif yang tidak memuat pembagi nol, maka disebut daerah integral. Dengan kata lain, jika π . π = 0, maka π = 0 atau π = 0.
Contoh:
β€5 = {[0]5, [1]5, [2]5, [3]5, [4]5} adalah Daerah Integral.
Karena untuk sebarang π β [0]5 β β€5 dan π β [0]5 β β€5, tidak ada yang mengakibatkan π . π = [0]5. Kecuali π = [0]5 atau π = [0]5 atau π = π = [0]5.
3.4 Sifat Daerah integral
Bila π suatu elemen taknol dari suatu daerah integral π dan π . π = π . π, maka π = π. Bukti:
π . π = π . π, (tambahkan kedua ruas dengan β (π . π) sehingga: π . π + (β(π . π) = π . π + (β(π . π))
π . π β π . π = π . π β π . π
π. (π β π) = π. π β π. π = 0. Karena π adalah suatu daerah integral. Maka π tak memuat pembagi nol (π β 0), maka haruslah (π β π) = 0 atau π = π.
3.5 Definisi Lapangan (Field)
Suatu lapangan (field) adalah suatu ring komutatif π dan juga memenuhi sifat: Untuk setiap elemen taknol π β π ada πβ1 β π sehingga π. πβ1= πβ1. π = 1.
Contoh:
β€5 = {[0]5, [1]5, [2]5, [3]5, [4]5} adalah Field (Lapangan)
. [1]5 [2]5 [3]5 [4]5
[1]5 [1]5 [2]5 [3]5 [4]5
[2]5 [2]5 [4]5 [1]5 [3]5
[3]5 [3]5 [1]5 [4]5 [2]5
[4]5 [4]5 [3]5 [2]5 [1]5
Dari tabel di atas,tampak bahwa,selain elemen [0]5 di β€5, semua elemen yang lainnya mempunyai invers yang secara umum: untuk elemen tak nol π β β€5 ada πβ1β β€5 sehingga π. πβ1= πβ1. π = [1]
5.
3.6 Sifat Lapangan (field)
Setiap lapangan adalah suatu daerah integral. Bukti:
Jika π . π = 0 belaku dalam suatu lapangan πΉ, maka untuk π β 0 β πΉ pastilah π β πΉ mempunyai invers πβ1β πΉ. Sehingga π = 1 . π = (πβ1. π). π = πβ1. (π . π) = πβ1. 0 = 0. Hal ini menunjukkan bahwa, bila π β 0 dan π. π = 0 berakibat π = 0. Jadi π bukan elemen pembagi nol. Oleh karena itu πΉ adalah suatu daerah integral.
3.7 Sifat Lapangan (field)
Setiap daerah integral dengan elemen berhingga adalah suatu lapangan. Bukti:
Misalkan daerah integral π· = {π₯0, π₯1, π₯2, β¦ , π₯π} dengan π₯0 = π dan π₯1 = π. Untuk sebarang π₯π β π, himpunan π₯π . π· = {(π₯π . π₯0), (π₯π . π₯1), (π₯π . π₯2), β¦ , (π₯π . π₯π)} adalah sama dengan
π· sendiri. Sebab jika π₯π . π₯π = π₯π . π₯π maka π₯π = π₯π. Jadi semua elemen π₯π . π· adalah berbeda. Tetapi π₯π . π· β π·, jadi haruslah π₯π . π· = π·. Oleh karena itu ada elemen π₯π yang memenuhi π₯π . π₯π = π₯1 = π sehingga diperoleh π₯πβ1= π₯π. Sehingga D adalah field.
3.8 Subring dan Homomorpisma Ring
(1)π β π β π (2)π . π β π (3)1 β π Contoh:
β(β2) = {π + πβ2|π, π β β} adalah subring dari β. Bukti:
Misal π = π1+ π1β2 β β(β2) dan π = π2+ π2β2 β β(β2), maka akan ditunjukkan memenuhi ketiga sifat subring.
1). π β π = (π1+ π1β2) β (π2+ π2β2) = (π1β π2) + (π1β π2)β2 = π3+ π3β2 β β(β2)
2). π . π = (π1 + π1β2) . (π2+ π2β2) = π1 . π2+ π1 . π2β2 + π1β2 . π2+ 2π1 . π2 = (π1 . π2+ 2π1 . π2) + (π1 . π2+ π2 . π1)β2 β β(β2)
3). 1 = 1 + 0β2 β β(β2)
Jadi, β(β2) = {π + πβ2|π, π β β} adalah subring dari β.
3.9 Homomorpisma Ring
Misalkan (π , +, . ) dan (π,β,β) masing-masing adalah ring, maka fungsi π: π β π dikatakan suatu homomorpisma ring bila untuk semua π, π β π :
(1) π(π + π) = π(π) β π(π). (2) π(π . π) = π(π) . π(π). (3) π(1π ) = 1π .
Jika homomorpisma ring π adalah satu-satu pada, maka π disebut Isomorpisma Ring. Dalam hal ini ring π dan π dikatakan saling isomorpik dan ditulis π β π.
Contoh:
Fungsi π: β€ βΆ β€π yang didefinisikan oleh π(π₯) = [π₯]π, βπ₯ β β€ adalah suatu homomorpisma ring dari β€ ke β€π.
Bukti:
Misal π, π β β€
(1) π(π + π) = [π + π]π = [π]π+ [π]π = π(π) + π(π) (2) π(π . π) = [π . π]π = [π]π . [π]π = π(π) . π(π) (3) π(1) = [1]π
3.10 Karakteristik Daerah Integral
Misalkan π· adalah daerah Integral, π· dikatakan berkarakteristik berhingga jika ada
beberapa bilangan bulat positip π > 0 dan beberapa π β 0 βπ· yang memenuhi ππ = 0. Elemen terkecil yang memenuhi ππ = 0 untuk beberapa π β π· dinamakan karakteristik dari π·. Jila tidak ada π yang memenuhi ππ = 0, maka π· dikatakan berkarakteristik nol . Diberikan: ππ = π + π + π + β― + πβ
π
= 0, maka untuk sebarang π₯ β π· berlaku:
0 = (ππ)π₯ = (π + π + π + β― + π)β
π
π₯
= (ππ₯ + ππ₯ + ππ₯ + β― + πβ
π
π₯
= π(π₯ + π₯ + π₯ + β― +β
π
π₯ = π(ππ₯)
Karena π β 0 dan π· tidak memuat pembagi nol, maka haruslah ππ₯ = 0, βπ₯ β π·.
Contoh:
1). β€3 = {[0]3, [1]3, [2]3} adalah Daerah Integral. Untuk ππ β 0 β π·, maka π1 = [1]3, π2 = [2]3
π = 3 adalah elemen terkecil yang memenuhi πππ = 0, βππ β π·. Jadi β€3 berkarakteristik 3.
2). β€4 = {[0]4, [1]4, [2]4, [3]4} bukan Daerah Integral. Untuk ππ β 0 β π·, maka π1 = [1]4, π2 = [2]4, π3 = [3]4 π. π1 = 4. [1]4 = 0
π. π2 = 2. [2]4 = 0
π. π3 = 4. [3]4 = 0
3.11 IDEAL
Diketahui π adalah suatu ring dan πΌ β π dengan (πΌ, +) adalah subgroup dari π , maka πΌ dikatakan ideal dari π bila ππ, ππ β πΌ untuk setiap π β πΌ dan π β π .
i. Ideal Utama
Jika π suatu ring komutatif dan sebarang π β π dengan π tetap yang didefinisikan (π) = {ππ|π β π }, maka ini disebut ideal utama yang dibangun oleh π.
ii. Ideal Terkecil
Jika π suatu ring komutatif. Ideal (π)merupakan Ideal Terkecil di π yang memuat π dan πgenerator dari ideal tersebut.
iii.Ideal Maksimal
Jika π suatu ring. π disebut ideal sebagai ideal maksimal jika tidak ada ideal selain nol yang memuat π kecuali π sendiri yaitu bila ada ideal lain πΌ di π dengan π β πΌ, maka πΌ = π .
iv.Ideal Prima
Suatu ideal disebut ideal prima jika π, π β πππ πππππ maka π β πππ πππππ atau π β πππ πππππ.
3.12 Pemetaan Proyeksi Natural dan Ring Faktor
Misal π adalah suatu ring dan πΌ adalah suatu ideal dari ring π maka π /πΌ disebut sebagai ring faktor jika memenuhi dua sifat berikut.
i. (π + πΌ) + (π + πΌ) = (π + π ) + πΌ ii. (π + πΌ) . (π + πΌ) = ππ + πΌ
3.13 Teorema Isomorpisma Pertama
Misalkan f : R β S suatu homomorpisma ring, maka R/f β Im (f). Bukti:
Miasalkan K = Ker (f). difinisikan πΜ : R/Kβ Im oleh πΜ ( a + K) = f(a). Dapat diselidiki bahwa definisi ini well defined isomorpisma grup. Tinggal menyelidiki operasi perkalian koset π Μ ((a + K)(b + K)) = πΜ (ab+ K)=f(a)f(b)=πΜ (a+K)πΜ Μ (b+K).
3.14 Teorema Isomorpisma Kedua
Misalkan R adalah ring. I β R adalah suatu ideal dan S β R subring. Maka S+ I adalah suatu subring dari R I adalah suatu ideal dari S + i, S β© I adalah suatu ideal dari S. Ada suatu isomorpik ring (S + I)/ I β S/(S β© I).
Bukti:
Misalkan π , π β²β π dan π, π1 β πΌ, maka
(π + π)(π β²+ πβ²) = π π β²+ (ππ β²+ π πβ²+ ππβ²) β π + πΌ.
Jadi π + πΌ tertutup terhadap perkalian. Dari pembahasan grup jelas bahwa π + πΌ adalah grup komutatif terhadap operasi tambah . dengan demikian π + πΌ adalah subring dari π . fakta dari πΌ suatu ideal dari π + πΌ dan π β© πΌ suatu ideal dari π adalah jelas. Misalkan π: π β π /πΌ suatu homomorpisma natural dan π0 adalah pembatasan dari π pada . maka π0 adalah suatu homomorpisma ring dengan ker (π0) = π β© πΌ dengan menggunakan
teorema isomorpisma pertama didapat π/(π β© πΌ) = π/Ker (π0) β Im (π0) .
Tetapi im (π0) adalah himpunan dari semua koset dari πΌ dengan representasi di π. Jadi im (π0) = (π + πΌ)/πΌ. Dengan demikian (π + πΌ)/πΌ β π/(π β© πΌ).
3.15 Teorema Isomorpisma Ketiga
Misalkan π adalah suatu ring. πΌ dan π½ adalah ideal dari π dengan πΌ β π½. maka π½/πΌ adalah ideal dari π /πΌ dan π /π½β (π /πΌ)(π½/πΌ) .
Bukti:
Didefinisikan suatu fungsi π: π /πΌ β π /π½ Oleh π(π + πΌ) = π + π½. βπ + πΌ β π /πΌ. Mudah dicek bahwa π well-defining homomorpisma ring,
maka ker(π) = {π + πΌ|π + π½ = π½} = {π + πΌ|π β π½} = π½/πΌ.
IV.
Ring Polinomial
4.1 Ring Produk
Misalkan ada dua buah ring (π , +, . ) dan (π, +, . ),maka produk ringnya adalah (π x π, +, . ) adalah suatu himpunan pasangan terurut dua elemen yang dinotasikan dengan π x π = {(π, π )| π π π , π π π} dan operasi biner didifinisikan oleh:
i. (π1, π 1) + (π2, π 2) = (π1 + π2) + (π 1 + π 2) ii. (π1, π 1) . (π2, π 2) = (π1 . π2, π 1 . π 2)
Contoh:
misal β€2 = {[0]2, [1]2} dan β€3 = {[0]3, [1]3, [2]3} maka: β€2 x β€3 =
{([0]2, [0]3), ([0]2, [1]3), ([0]2, [2]3), ([1]2, [0]3), ([1]2, [1]3), ([1]2, [2]3)}
β€2 dan β€3 adalah suatu ring dari himpunan bilangan bulat modulo 2 dan 3.
4.2 Sifat Ring Produk
Ring β€πx β€π isomorpik dengan ring β€ππ bila dan hanya bila gcd(π, π) = 1. Bukti:
Jika gcd(π, π) = 1, maka π: β€ππ β β€π x β€π yang di definisikan oleh π([π₯]ππ = ([π₯]π, [π₯]π) adalah suatu isomorpisma grup.
Funsi π juga mempertahankan perkalian, yaitu: π([π₯]ππ . [π¦]ππ) = π[π₯π¦]ππ
= ([π₯π¦]π, [π₯π¦]π)
= ([π₯]π, [π₯]π). ([π¦]π, [π¦]π) = π([π₯]ππ) . π([π¦]ππ) Contoh:
β€6 isomorpik dengan β€2 x β€3 (perhatikan ring produk β€2 x β€3 di contoh sebelumnya). funsi
π([π₯]6) = ([π₯]2, [π₯]3), βπ₯ β β€ berikut ini adalah bentuk pemetaanya:
[0]6 β ([0]2, [0]3)
[1]6 β ([1]2, [1]3)
[2]6 β ([0]2, [2]3)
[3]6 β ([1]2, [0]3)
[4]6 β ([0]2, [1]3)
[5]6 β ([1]2, [2]3)
Dari hasil pemetaan diatas, maka β€6 isomorpik dengan β€2 x β€3 .
4.3 Ring polinomial
Misalkan π adalah ring komutatif. Polinom π(π₯) atas ring π dinyatakan sebagai: π(π₯) = π0+ π1π₯ + π2π₯2 + β¦ + πππ₯π, dengan ππ adalah koefisien dari π₯π dan π π π. Selanjutnya
polinomial nol yaitu suatu polinomial yang semua ππ = 0. Jika untuk π > 0, ππ β 0, maka nilai terbesar dari π yang demikian disebut derajat dari π(π₯) yang dinotasikan oleh
πππ(π(π₯)) = π. Contoh:
1) π(π₯) = π (π π β€) atas β€ berderajat 0. 2) π(π₯) = βπ₯ + 23 + π₯2 atas β berderajat 2. 3) π(π₯) = 2π₯ + (7 + 2π)π₯2 β π atas β berderajat 2.
4.4 Penjumlahan dan Perkalian Polinomial
Himpunan semua polinomial dalam π₯ dinyatakan sebagai:
π [π₯] = {π0+ π1π₯ + π2π₯2 + β¦ + πππ₯π | ππ π π , π π π}
Misalkan π(π₯), π(π₯) π π [π₯], dengan π(π₯ ) = β ππ0 ππ₯π dan π(π₯ ) = β ππ0 ππ₯π Maka:
i. π(π₯) + π(π₯) = βmax (π,π)0 (ππ+ ππ)π₯π
Contoh:
Diberikan polinomial π(π₯) = 3π₯3+ π₯ + 2 dan π(π₯) = 2π₯2+ 4π₯ + 1, dalam β€5, maka:
i. π(π₯) + π(π₯) = (3π₯3+ π₯ + 2) + (2π₯2+ 4π₯ + 1) = 3π₯3+ 3
ii. π(π₯). π(π₯) = (3π₯3+ π₯ + 2). (2π₯2 + 4π₯ + 1) = π₯5+ 2π₯4 + 3π₯2 + 4π₯ + 2
4.5 Teorema Ring
(1) Jika ring π komutatif maka π [π₯] komutatif.
(2) Jika π mempunyai anggota satuan maka π [π₯] mempunyai anggota satuan. (3) Jika π daerah integral maka π [π₯] daerah integral.
Bukti:
(1) Jika f(x) dan g(x) dalam R[x] maka f(x) dan g(x) dapat dinyatakan sebagai π(π₯) = ππ π₯π + ππ β 1 π₯πβ 1 + β¦ β¦ . + π1 π₯1 + π0 π₯0
π(π₯) = ππ π₯π + ππ β 1 π₯πβ 1 + β¦..+ π1 π₯1 + π0 π₯0 sehingga koefisien π₯πdari:
π(π₯) π(π₯) = ( ππ π₯π + ππ β 1 π₯πβ 1 + β¦ β¦ . + π1 π₯1 + π0 π₯0) (ππ π₯π + ππ β 1 π₯πβ 1 + β¦ . . + π1 π₯1 + π0 π₯0) adalah π0 ππ + π1 ππ β 1 + β¦ β¦ . + ππ π0 . Pada sisi lain koefisien dari π₯πdalam π(π₯)π(π₯) sama dengan π0 ππ + π` ππ β 1 + β¦ β¦ . + ππ π0 dan hal ini sama dengan π0 ππ + π1 ππ β 1 + β¦ β¦ . + ππ π0 karena π ring komutatif. Berarti π(π₯) π(π₯) = π(π₯) π(π₯) untuk semua π(π₯), π(π₯) dalam π [π₯].
(2)Misalkan π(π₯) = βππ=0πππ₯π dalam π [π₯].
Sifat ini berlaku 1π₯0 . βππ=0πππ₯π = βππ=0((1π₯0)(πππ₯π)) = βππ=0(1ππ)π₯0+π = βππ=0πππ₯π = π(π₯) Diperoleh juga bahwa π(π₯) . 1π₯0 = π(π₯)
pembagi nol dalalm π [π₯]. Misalkan π(π₯), π(π₯) polinomial tidak nol dalam π [π₯] dan π(π₯), π(π₯) dinyatakan sebagai:
π(π₯) = ππ π₯π + ππ β 1 π₯πβ1 + β¦ β¦ . + π1 π₯1 + π0 π₯0 π(π₯) = ππ π₯π + π
π β 1 π₯π β
1 + β¦ . . + π
1 π₯1 + π0 π₯
Karena π(π₯) dan π(π₯) polinomial tidak nol maka koefisien pemimpin polinomial π(π₯) yaitu an tidak nol dan bm juga tidak nol. Karena π daerah integral maka ππ ππ tidak nol sehingga koefisien pemimpin dari π(π₯) π(π₯) juga tidak nol. Berarti π(π₯) π(π₯) tidak nol atau π [π₯] tidak mempunyai pembagi nol.
4.6 Pembagian Bilangan Bulat
Dalam sistem pembagian bilangan bulat dikenal dengan adanya bilangan yang dibagi (π), pembagi (π), hasil bagi (π), dan sisi dari pembagian (π).
i. Untuk π dan π > 0 adalah bilangan bulat tak nol, maka ada tunggal bilangan bulat π dan π. Sehingga dapat diformulasikan dalam bentuk matematika sebagai berikut: π = ππ + π dan 0 β€ π < π.
Contoh:
Misal π = 7, π = 2, maka 7 = (3) .2 + 1.
Tampak bahwa π = 3(π‘π’πππππ), π = 1(π‘π’πππππ), dengan 0 β€ 1 < 2.
ii. Untuk π dan π adalah bilangan bulat dan π β 0, maka ada tunggal bilangan bulat π dan π. Sehingga π = ππ + π dan 0 β€ π < |π|.
Contoh:
Misal π = 7, π = β2, maka 7 = (β4) . β2 + (β1).
Tampak bahwa π = β4(π‘π’πππππ), π = β1(π‘π’πππππ), dengan 0 β€ β1 < |β2|.
4.7 Ring Euclidean
Suatu daerah integral π dinamakan suatu RING EUCLIDE bila untuk setiap elemen tak nol π π π ada bilangan bulat tak negatif πΏ (π) sedemikian hingga:
ii. Untuk setiap pasangan elemen π, π π π dengan π β 0, ada elemen π, π π π sehingga π = ππ + π dimana π β 0 atau πΏ (π) < πΏ (π) .
4.8 Algoritma Pembagian untuk Polinomial
Misal π(π₯), π(π₯) β πΉ(π₯) dengan πΉ(π₯) suatu lapangan. Jika π(π₯) tak nol, maka secara tunggal terdapat π(π₯), π(π₯) β πΉ(π₯) sehingga π(π₯) = π(π₯)π(π₯) + π(π₯), dengan π(π₯) = 0 atau deg (π(π₯)) < deg (π(π₯)).
Contoh:
π(π₯) = (π₯3+ 2π₯2+ π₯ + 2) dibagi oleh π(π₯) = π₯2+ 2 di β€
3[π₯]. Berdasarkan algoritma
untuk pembagian, maka:
π₯3+ 2π₯2+ π₯ + 2 = [(π₯ + 2)( π₯2+ 2)] + (2π₯ + 1)
Tampak bahwa π(π₯) = π₯ + 2 (tunggal), π(π₯) = 2π₯ + 1 (tunggal) dan juga deg(π(π₯)) = 1 dan deg(π(π₯)) = 2, sehingga deg (π(π₯)) < deg (π(π₯)).
4.9 Teorema Sisa
Polinomial π(π₯) bila dibagi oleh (π₯ β π) di πΉ(π₯) sisanya adalah π(π). Bukti:
Dengan menggunakan algoritma pembagian didapat: ada hasil bagi yaitu π(π₯) dalam πΉ(π₯) dan sisa pembagian π(π₯) dalam πΉ(π₯).
Dapat ditulis bahwa π(π₯) = π(π₯) . (π₯ β π) + π(π₯)
Berdasarka algoritma pembagian bahwa 0 β€ π(π₯) < (π₯ β π), hal ini menunjukka bahwa (π₯ β π) berderajad satu dan karena π(π₯) kurang dari (π₯ β π) maka haruslah π(π₯) berderajad 0. π(π₯) berderajad nol artinya π(π₯) adalah suatu konstanta (r0) dalam πΉ(π₯).
Sehingga π(π₯) = π(π₯) . (π₯ β π) + π0. Dengan mensubstitusikan π kedalam π₯, maka: f(a) = q(a) . (a β a) + π0
= π(π) . 0 + π0 = 0 + π0
Sisa pembagian (π0) = π(π).
Contoh:
Dalam β€7[π₯] berlaku bahwa jika π(π₯) = 2π₯3+ 3π₯2+ 20 , π(π₯) = π₯ + 3 dalam β€7[π₯] maka terdapatlah π(π₯) = 2π₯2+ 4π₯ + 2 dan π(π₯) = 3 dalam β€7[π₯] sehingga 2π₯3+ 3π₯2+ 20 = [(2π₯2+ 4π₯ + 2)(π₯ + 3)] + 3.
4.10 Teorema Faktor
Polonomial (π₯ β π) adalah faktor π(π₯) di πΉ(π₯) bila dan hanya bila π(π) = 0 Bukti:
Berdasarkan hasil sebelumnya,diperoleh π(π₯) = π(π₯)(π₯ β π) untuk beberapa π(π₯) β πΉ(π₯) jika dan hanya jika π(π₯) mempunyai sisa 0 bila dibagi oleh (π₯ β π). Hal ini menunjukkan bahwa jika dan hanya jika π(π) = 0.
Contoh:
Polinomial (π₯3+ π₯2+ 2π₯ + 2) dibagi oleh (π₯ β 2) dalam β€3[π₯]. Berdasarkan algoritma pembagian untuk polinomial diperoleh bahwa:
(π₯3+ π₯2+ 2π₯ + 2) = (π₯2+ 2). (π₯ β 2) + 0, sehingga di peroleh hasil baginya (π(π₯)) =
(π₯2+ 2) dan sisa pembagiannya (π(π₯)) = 0.
4.11 Teorema Polinomial
Jika π(π₯) polinomial berderajat π β₯ 0 dengan koefisien dalam suatu daerah integral π· maka π(π₯) paling banyak mempunyai π akar dalam π·.
Bukti :
Dalam pembuktian ini digunakan prinsip induksi pada derajat dari p(x).
Polinomial derajat 0 merupakan konstan tidak nol ππ₯0 = π dan jelas bahwa mempunyai 0 akar.
Misalkan π(π₯) mempunyai derajat π > 0.
Anggapan induksinya adalah bahwa π(π ) dan sebarang polinomial derajat π β 1 yang lain mempunyai paling banyak π β 1 akar.
Misalkan π‘2 , π‘3, β¦β¦ , π‘π dengan k β€ n (π‘1 mungkin termasuk dalam akar yang sama). Berarti faktorisasi π(π₯): π(π₯) = (π₯ β π‘2 ) (π₯ β π‘3 ) β¦ β¦ ( π₯ β π‘π ) π(π₯).
Dalam hal ini π(π₯) mempunyai derajat π β π yang tidak mempunyai akar dalam π·. Akibatnya: π(π₯) = (π₯ β π‘1) π(π₯) = (π₯ β π‘1) (π₯ β π‘2) (π₯ β π‘3) β¦ β¦ . (π₯ β π‘π ) π(π₯) Misalkan s sebarang anggota dalam π· yang berbeda dari π‘1 , π‘2, β¦β¦ , π‘π . Dengan mengingat bahwa: Jika π ring komutatif dan π(π₯) dalam π [π₯] mempunyai faktorisasi π(π₯) π(π₯) maka untuk sebarang π dalam π berlaku
π(π ) = π(π ) π(π ), Diperoleh:
π(π ) = (π β π‘1) (π β π‘2 ) (π β π‘3 ) β¦ β¦ (π β π‘π ) π(π ).
Terlihat bahwa π(π ) merupakan pergandaan dari π + 1 angota tidak nol dalam suatu daerah integral sehingga π(π ) tidak nol. Hal itu berarti π(π₯) paling banyak mempunyai π akar π‘1 , π‘2 , β¦β¦ , π‘π dengan π β€ π.
4.12 i. Pembagian Persekutuan Terbesar
Misal π, π β π , dengan π adalah suatu daerah integral,maka elemen π β π dikatakan pembagi persekutuan terbesar dari π dan π yang ditulis dalam bentuk π = gcd (π, π) yang memenuhi:
1. Jika π| π dan π| π.
2. Jika π | π dan π | π, maka π | π. Contoh:
gcd(12,20) = 4 .
ii. Kelipatan Persekutuan Terkecil
Elemen π β π dikatakan persekutuan terkecil dari π, π β π ditulis π = πππ(π, π) jika memenuhi:
1. Jika π | π dan π| π.
πππ(12,20) = 60
4.13 Teorema Faktor Persekutuan Terrbesar
Jika diketahui π(π₯) dan π(π₯) dalam πΉ[π₯] maka π(π₯) dan π(π₯) mempunyai FPB (π(π₯)) dalam πΉ[π₯] dan terdapatlah polinomial π (π₯) dan π‘(π₯) dalam πΉ[π₯] sehingga π (π₯) π(π₯) + π‘(π₯) π(π₯) = π(π₯).
Bukti:
Untuk mempermudah penulisan, dimisalkan π = π(π₯) dan π(π₯). Dibentuk himpunan π½ = { π’ π + π£ π | π’, π£ dalam [π₯] }.
Mudah ditunjukkan bahwa π½ ideal dalam F[x].
Tetapi karena setiap ideal dalam berbentuk π½ = ( π(π₯) ) untuk suatu π(π₯) dalam πΉ[π₯] maka π = π π + ππ‘ untuk suatu π dan π‘ dalam πΉ[π₯].
Akan dirunjukkan bahwa d sebenarnya merupakan FPB dari a dan b. Karena a = 1 . a + 0. b dan b = 0 . a + 1 . b maka a dan b dalam J.
Karena π membangun π½ maka d merupakan faktor dari s dan juga faktor dari b. Misalkan π sebarang faktor persekutuan dari a dan b.
Karena π = π π + π‘π dan π membagi kedua suku pada ruas kanan maka π membagi π. Berarti π memenuhi syarat sebagai FPB dari π dan π.
4.14 Algoritma Pembagian Persekutuan Terbesar
Misalkan a,b Ο΅ R dengan R merupakan ring euclid dan b β 0 maka berdasarkan algoritma pembagian diperoleh:
π = π1 π + π1 dengan πΏ(π1) < πΏ(π)
π = π1π2 + π2 dengan πΏ(π2) < πΏ(π1)
π1 = π2π3 + π3 dengan πΏ(π3) < πΏ(π2)
. . .
ππβ2 = ππβ1ππ + ππ dengan πΏ(ππ) < πΏ(ππβ1)
ππβ1 = ππππ+1 + 0
Selanjutnya, elemen π , π‘ β π sedemikian hingga gcd(π, π) = π π + π‘π diperoleh dengan memulai persamaan ππ = ππβ2β ππβ1ππ secara berurutan.
Contoh:
1. Tentukan πππ(713,253) dalam β€ dan juga dua bilangan π dan π‘ yang memenuhi π 713 + π‘253 = gcd (713,253)!
2. Tentukan πππ π(π₯) dari π(π₯) = 2π₯4 + 2 dan π(π₯) = π₯5+ 2 di β€3[π₯] kemudian dapatkan π (π₯), π‘(π₯)π β€3[π₯] sehingga memenuhi
gcd(π₯) = π (π₯). (2π₯4+ 2) + π‘(π₯) . (π₯5+ 2)! Penyelesaian:
1. Berdasarkan algoritma pembagian, diperoleh: i. 713 = 2 . 253 + 207, (r1 = 207)
ii. 253 = 1 . 207 + 46, (r2 = 46) iii. 207 = 4 . 46 + 23, (r3 = 23) iv. 46 = 2 . 23 + 0, (r4 = 0) Diperoleh gcd(713,256) = 23.
Selanjutnya akan dicari π dan π‘ dengan menggunakan persamaan i β iii, yaitu: 23 = 207 - 4 . 46 (dari iii)
= 207 - 4 . (253 -207) (dari ii) = 207 + 4 . 207 + (-4) . 253 = (1 + 4) . 207 β 4 . 253 = 5 . 207 β 4 . 253
= 5 . (713 β 2 . 253) β 4 . 253 (dari i) = 5 . 713 + (-10) . 253 β 4 .253 = (5) . 713 + (-10 + (-4)) . 253 = (5) . 713 + (-14) . 253 Didapat π = 5 dan π‘ = -14
2. Berdasarkan algoritma pembagian, diperoleh: i. π₯5 + 2 = (2π₯) . (2π₯4+ 2) + (2π₯ + 2)
ii. 2π₯4 + 2 = (π₯3+ 2π₯2+ π₯ + 2) . (2π₯ + 2) + 1 iii. (2π₯ + 2) = (2π₯ + 2) . 1 + 0
Selanjutnya akan dicari π (π₯) dan π‘(π₯)dengan menggunakan persamaan i dan ii, yaitu:
1= 2π₯4+ 2 β (π₯3+ 2π₯2+ π₯ + 2) . (2π₯ + 2) (dari ii)
= 2π₯4+ 2 β (π₯3+ 2π₯2+ π₯ + 2) . [(π₯5+ 2) β (2π₯) . (2π₯4 + 2)] = (2π₯4+ π₯3+ 2π₯2 + 1) . 2π₯4+ 2 + (2π₯3 + π₯2+ 2π₯ + 1) . π₯5 + 2 Didapat π (π₯) = 2π₯4+ π₯3 + 2π₯2 + 1, π‘(π₯) = 2π₯3+ π₯2 + 2π₯ + 1.