• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS. Kecamatan Bogor Barat sebagai salah satu Kecamatan di wilayah Kota Bogor, dengan luas wilayah 3.174,00 Ha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ISU-ISU STRATEGIS. Kecamatan Bogor Barat sebagai salah satu Kecamatan di wilayah Kota Bogor, dengan luas wilayah 3.174,00 Ha."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

3.1. ISU STRATEGIS 3.1.1. Kondisi Geografis

Kecamatan Bogor Barat sebagai salah satu Kecamatan di wilayah Kota Bogor, dengan luas wilayah 3.174,00 Ha.

Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor;

- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Bogor Tengah dan Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor;

- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor;

- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.

Kecamatan Bogor Barat terbagi dalam 16 wilayah Administrasi Kelurahan dengan masing-masing luas wilayah Kelurahan sebagai berikut :

(2)

NO KELURAHAN Luas (Ha) 1 Menteng 209,0 2 Sindang barang 370,0 3 Bubulak 157,0 4 Margajaya 255,0 5 Balumbang jaya 145,0 6 Situ Gede 273,0 7 Semplak 90,0 8 Cilendek Barat 174,0 9 Cilendek Timur 105,0 10 Curug Mekar 104,0 11 Curug 195,0 12 Pasir Jaya 290,0 13 Pasir Kuda 225,0 14 Pasir Mulya 100,0 15 Gunung Batu 220,0 16 Loji 253,0 3.165,0 Sumber Laporan Kelurahan tahun 2010

TABEL 1

LUAS WILAYAH PER KELURAHAN SE KECAMATAN BOGOR BARAT

JUMLAH

Kondisi fisik Kecamatan Bogor Barat secara tofografi mempunyai kemiringan / slove 0-2% dan 3-15% yang merupakan lahan yang baik untuk mendukung kegiatan perkotaan seperti pemukiman, perkantoran, perdagangan, industri, pariwisata, pertanian dan lain-lain.

Sedangkan secara hidrogeologinya, beberapa sungai melalui Kecamatan Bogor Barat antara lain dilalui beberapa sungai, yaitu sungai Cidepit, Cisadane, Cisindangbarang, Ciapus yang semuanya mempunyai aliran anak sungai. Sungai yang terdapat di daerah Kecamatan Bogor Barat sangat membantu terhadap drainase di wilayah Kecamatan Bogor Barat. Berdasarkan data yang diperoleh, Kecamatan Bogor Barat juga mempunyai curah hujan yang cukup tinggi seperti daerah Bogor lainnya yaitu antara 3.500 s/d 4.500 mm/tahun dimana Kelurahan-kelurahan yang berada di wilayah bagian utara mempunyai spesifikasi rata-rata curah hujan antara 3.500 s/d 4.000 mm/tahun dan 4.000 s/d 4.500 mm/tahun. Intensitas curah hujan minimum terjadi pada bulan april s/d Oktober antara 128 s/d 345 mm/tahun. Sedangkan kondisi suhu seperti halnya wilayah Bogor lainnya yaitu berkisar antara 26 C s/d 34 C dengan kelembaban udara menjadikan Kecamatan Bogor Barat sangat cocok untuk dijadikan kawasan pemukiman.

(3)

3.1.2. Kondisi Demografi

Kondisi penduduk di Kecamatan Bogor Barat tersebar cukup merata diberbagai Kelurahan yang terdapat di wilayah ini dengan proporsi terhadap keseluruhan penduduk Kecamatan Bogor Barat sebesar 11,17% terdapat di Kelurahan Gunung Batu dan wilayah yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah Kelurahan Pasir Mulya dengan proporsi sebesar 2,5% dari jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Bogor Barat.

Perkembangan jumlah penduduk di Kelurahan-kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Bogor Barat ini mengalami dinamika, namun dalam kurun waktu 2000-2008, penduduk wilayah ini cenderung mengalami penurunan. Pengurangan jumlah penduduk yang cukup tajam terjadi di Kelurahan Menteng dengan laju sebesar 3,80%. Pengurangan ini terjadi diakibatkan berkembangnya wilayah Kelurahan Menteng, yang merupakan bagian dari wilayah pusat kota. Perkembangan tersebut memicu terjadinya alih guna lahan dari pemukiman ke non pemukiman yang kemudian menyebabkan penduduk yang semula bermukim di Kelurahan tersebut pindah ke daerah pinggiran. Pengurangan jumlah penduduk juga terjadi di Kelurahan Pasirjaya, Gunungbatu, Sindangbarang, Bubulak, Cilendek Timur, Cilendek Barat, dan Loji.

Dalam kurun waktu yang sama Kelurahan yang lainnya mengalami penambahan jumlah penduduk, dengan laju pertumbuhan penduduk terbesar di Kelurahan Curugmekar dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2,15%. Letak Kelurahan Curugmekar yang strategis, tidak terlalu jauh dari pusat kota dan pusat perdagangan,serta sebagian besar wilayahnya adalah perumahan yang dibangun pengembang (PT. Inti Innovaco) mengakibatkan Kelurahan ini menjadi pilihan untuk bermigrasi, yang berdasarkan pengamatan lapangan kebanyakan pendatang dari daerah DKI Jakarta maupun luar kota lainnya, selain pertumbuhan penduduk secara alami. Sementara itu ada fenomena menarik bahwa Kelurahan-kelurahan yang berada di pinggiran juga mengalami penambahan jumlah penduduk dengan angka pertumbuhan yang bervariasi, yakni Kelurahan Pasirkuda, Pasirmulya, Situgede, Margajaya, Balumbangjaya, dan Curug.

(4)

Sementara itu apabila dilihat dari kepadatan di wilayah ini, Kelurahan Curugmekar memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu sebesar 97,52 jiwa/Ha, dan Kelurahan Margajaya memiliki kepadatan penduduk terendah, yaitu 20,66 jiwa/Ha. Kepadatan penduduk di Kecamatan Bogor Barat dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu kepadatan rendah, kepadatan sedang dan kepadatan tinggi. Dengan nilai dari masing-masing golongan sebagai berikut :

 Golongan Kepadatan Penduduk Rendah : 21,56 Jiwa/Ha-41,76 Jiwa/Ha;  Golongan Kepadatan Penduduk Sedang : 41,76 Jiwa/Ha-64,84 Jiwa/Ha;  Golongan Kepadatan Penduduk Tinggi : 64,84 Jiwa/Ha-190,84 Jiwa/Ha;

Berdasarkan penggolongan diatas, Kelurahan-kelurahan yang termasuk dalam golongan kepadatan penduduk rendah adalah : Kelurahan Margajaya, Kelurahan Sindangbarang, Kelurahan Situgede. Sedangkan Kelurahan yang termasuk golongan kepadatan penduduk sedang adalah Kelurahan Bubulak, Kelurahan Balumbangjaya, Kelurahan Loji, Kelurahan Pasirjaya, Kelurahan Pasirkuda, Kelurahan Curug, Kelurahan Menteng. Sementara itu enam kelurahan lainnya termasuk kelurahan dengan golongan kepadatan penduduk tinggi, enam kelurahan tersebut adalah : Kelurahan Gunungbatu, Kelurahan Pasirmulya, Kelurahan Semplak, Kelurahan Curug Mekar, Kelurahan Cilendek Barat, Kelurahan Cilendek Timur.

Komposisi penduduk Kecamatan Bogor Barat didominasi oleh penduduk usia muda dengan jumlah yang signifikan pada penduduk usia produktif dengan perbandingan jumlah penduduk usia produktif dan non produktif yang hampir mencapai angka 2 : 1.

Jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di Kecamatan Bogor Barat cukup berimbang dengan proporsi hampir mendekati 1:1. perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di Kecamatan ini paling besar terjadi di Kelurahan Curugmekar dengan perbandingan antara laik-laki dengan perempuan sebesar 54,20% : 45,80%.

(5)

Sebagian besar penduduk Kecamatan Bogor Barat sebagai pegawai swasta dan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Keberadaan Kantor-kantor Pemerintah di sekitar Bogor Barat baik itu Kantor Pemerintah maupun penelitian yang cukup banyak dapat menjelaskan jumlah yang cukup signifikan pada presentase ini.

Mudahnya jalur Commuter menuju Jakarta membuat banyak pekerja di kantor-kantor swasta yang beraglomerasi di daerah Jakarta dan sekitarnya, memilih untuk tinggal di Bogor akan tetapi melakukan kegiatannya diluar Kota Bogor. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk di Kecamatan Bogor Barat adalah sebagai berikut :

LAKI-LAKI PEREM PUAN JML

1 Menteng 4.383 7.637 7.582 15.219 2 Sindang barang 4.167 7.607 7.106 14.713 3 Bubulak 3.509 6.611 6.039 12.650 4 Margajaya 1.465 2.529 2.520 5.049 5 Balumbang jaya 2.866 5.000 4.680 9.680 6 Situ Gede 2.228 4.048 3.893 7.941 7 Semplak 2.775 4.906 4.744 9.650 8 Cilendek Barat 4.197 7.565 7.309 14.874 9 Cilendek Timur 3.859 6.839 6.593 13.432 10 Curug Mekar 3.050 5.338 5.293 10.631 11 Curug 2.756 4.911 4.623 9.534 12 Pasir Jaya 4.624 8.934 8.520 17.454 13 Pasir Kuda 3.572 6.713 6.368 13.081 14 Pasir Mulya 1.359 2.444 2.298 4.742 15 Gunung Batu 5.263 9.521 8.811 18.332 16 Loji 3.335 6.063 5.946 12.009 53.408 96.666 92.325 188.991 Sumber Laporan Tahunan Kelurahan Tahun 2010

JUMLAH PENDUDUK PER JENIS KELAMIN KECAMATAN BOGOR BARAT TAHUN 2010

Jumlah

NO KELURAHAN JUMLAH

KK

JUMLAH JIWA

3.1.3. Kondisi Kelembagaan masyarakat (RT, RW)

Untuk data tahun 2010 Kecamatan Bogor Barat memiliki 796 RT (Rukun Tetangga) dan 196 RW (Rukun Warga). Sedangkan data pada tahun sebelumnya jumlah RT dan RW yng ada di Kecamatan Bogor Barat adalah dengan jumlah RT ada 767 dan RW ada 191 hal ini terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang

(6)

cukup tinggi sehingga pengembangan RT dan RW merupakan konsekwensi logis kebutuhan masyarakat dalam rangka membantu kelancaran aktifitas pelayanan masyarakat di Kelurahan, serta untuk mempermudah pengawasan dan koordinasi dalam setiap kegiatan pembangunan di masyarakat. Jumlah RT dan RW yang terdapat di Kecamatan Bogor Barat sebagai mana diuraikan di tabel di bawah ini.

RT RW 1 Menteng 78 20 2 Sindang barang 47 9 3 Bubulak 49 13 4 Margajaya 24 7 5 Balumbang jaya 41 13 6 Situ Gede 33 10 7 Semplak 37 10 8 Cilendek Barat 68 18 9 Cilendek Timur 59 12 10 Curug Mekar 57 10 11 Curug 49 14 12 Pasir Jaya 63 15 13 Pasir Kuda 55 11 14 Pasir Mulya 20 7 15 Gunung Batu 66 14 16 Loji 50 13 796 196

Sumber Laporan tahunan Kelurahan tahun 2010 JUMLAH

JUMLAH KELEMBAGAAN RT/RW SE KECAMATAN BOGOR BARAT TAHUN 2010

TABEL 3

KETERANG AN

NO KELURAHAN JUMLAH KELEMBAGAAN

3.1.4. Kondisi Sosial Ekonomi, Budaya dan Kesehatan 1. Kegiatan Perdagangan dan Jasa

Kegiatan perdagangan dan jasa di wilayah Kecamatan Bogor Barat sangat dipengaruhi oleh tersedianya akses sarana perhubungan melalui pembangunan jalan-jalan baru, pelebaran jalan yang sudah ada, maupun pembuatan jalan tembus yang mempermudah hubungan antara wilayah. Sepanjang tahun 2010 yang lalu, Pemerintah Kota Bogor telah mengadakan kegiatan pelebaran jalan mulai dari jalan R.E Abdullah sampai dengan Jalan Pancasan., namun hal ini telah memancing para investor untuk menanamkan investasinya membangun sarana

(7)

perdagangan dan jasa di sepanjang jalur tersebut. Begitu pula dengan pembuatan jalan tembus Dramaga - Cifor, yang diharapkan dapat memecahkan masalah kemacetan di sekitar areal terminal Bubulak dan sepanjang jalan K.H. Abdullah Bin Nuh.

Adapun kondisi perdagangan dan jasa di wilayah Kecamatan Bogor Barat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

In d u s tr i S P B U D e a le r T o k o B a h a n B a n g u n a n P e rt o k o a n / S w a la y a n K o p e ra s i P e rb a n g k a n W a ru n g ru m a h m a k a n / re s to ra n 1 Menteng 3 1 3 2 42 2 0 77 5 2 Sindang barang 0 2 2 11 34 1 0 139 21 3 Bubulak 0 0 3 4 5 1 0 54 0 4 Margajaya 3 1 2 2 4 3 3 151 3 5 Balumbang jaya 0 0 0 1 1 1 0 56 1 6 Situ Gede 0 0 0 0 0 0 0 34 3 7 Semplak 1 0 1 2 36 1 1 76 2 8 Cilendek Barat 0 1 3 4 3 1 0 36 27 9 Cilendek Timur 2 0 0 1 0 1 0 53 0 10 Curug Mekar 5 0 0 1 17 2 0 90 3 11 Curug 0 0 0 1 1 1 0 59 0 12 Pasir Jaya 32 0 0 1 12 1 0 38 5 13 Pasir Kuda 0 0 0 3 0 1 0 95 9 14 Pasir Mulya 0 1 1 1 8 1 0 12 5 15 Gunung Batu 0 0 1 2 23 1 2 102 1 16 Loji 1 1 6 4 2 0 263 10 47 7 22 40 188 18 6 1335 95

Sumber Laporan Kelurahan Tahun 2010 JUMLAH

TABEL 4

DATA EKONOMI KECAMATAN BOGOR BARAT TAHUN 2010

NO KELURAHAN

JENIS USAHA

2. Kondisi Kesehatan

Dalam rangka mendukung terpeliharanya kondisi kesehatan warga masyarakat di wilayah Kecamatan Bogor Barat, terdapat beberapa fasilitas penunjang sarana kesehatan, baik yang dikelola instansi Pemerintah maupun

(8)

Swasta atau yang membutuhkan tingkat partisipasi masyarakat. Adapun sarana penunjang kesehatan yang ada dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

R u m a h S a k it U m u m R u m a h B e rs a lin P u s k e s m a s B a la i P e n g o b a ta n A p o ti k / T o k o O b a t D o k te r P ra k te k S w a s ta B id a n P ra k te k S w a s ta P o s y a n d u 1 Menteng 2 4 1 0 3 15 1 20 2 Sindang barang 0 0 1 0 3 7 3 14 3 Bubulak 0 0 0 0 0 0 0 15 4 Margajaya 0 2 0 0 2 3 0 8 5 Balumbang jaya 0 0 1 0 0 1 3 12 6 Situ Gede 0 1 0 2 0 1 2 11 7 Semplak 0 0 0 0 0 0 0 11 8 Cilendek Barat 0 0 1 0 4 9 6 17 9 Cilendek Timur 0 2 1 0 0 2 0 10 10 Curug Mekar 0 1 1 0 2 11 3 10 11 Curug 0 0 0 0 0 0 3 14 12 Pasir Jaya 0 0 1 0 0 0 0 14 13 Pasir Kuda 0 0 0 3 0 3 4 15 14 Pasir Mulya 0 0 1 0 0 2 0 8 15 Gunung Batu 0 3 1 0 0 0 0 15 16 Loji 0 1 0 2 2 2 0 14 2 14 9 7 16 56 25 208

Sumber Laporan Tahunan Kelurahan Tahun 2010 JUMLAH

TABEL 5

DATA SARANA KESEHATAN DI KECAMATAN BOGOR BARAT TAHUN 2010

NO KELURAHAN

SARANA KESEHATAN YANG ADA

3. Kondisi Pendidikan

Salah satu faktor penunjang keberhasilan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) adalah ketersediaan sarana pendidikan yang ada. Adapun sarana dan fasilitas pendidikan di Kecamatan Bogor Barat adalah sebagai berikut

(9)

P A U D T K / R A S D /M I S M P /M T s S M A / M A P T 1 Menteng 2 1 6 2 4 2 2 Sindang barang 1 8 14 2 2 0 3 Bubulak 3 0 4 2 0 0 4 Margajaya 1 3 7 3 2 1 5 Balumbang jaya 2 0 0 0 0 0 6 Situ Gede 3 0 5 1 1 0 7 Semplak 2 4 4 2 2 0 8 Cilendek Barat 4 5 6 5 2 1 9 Cilendek Timur 2 3 3 1 0 0 10 Curug Mekar 1 1 2 1 1 0 11 Curug 2 5 3 1 0 0 12 Pasir Jaya 2 4 0 1 2 1 13 Pasir Kuda 4 0 6 3 0 0 14 Pasir Mulya 2 2 3 2 1 0 15 Gunung Batu 1 7 5 1 0 0 16 Loji 3 3 6 4 2 0 35 46 74 31 19 5

Sumber Laporan tahunan Kelurahan Tahun 2010 TABEL 6

DATA SARANA PENDIDIKAN DI KECAMATAN BOGOR BARAT TAHUN 2010

JUMLAH

NO KELURAHAN

SARANA PENDIDIKAN YANG ADA

KET

4. Kondisi Kehidupan Beragama

Kondisi kehidupan beragama warga masyarakat di wilayah Kecamatan Bogor Barat cukup kondusif dengan adanya peran serta aktif dari Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang ada, sehingga tercipta adanya saling pengertian diantara umat beragama.

(10)

M e s jid M u h s o la g e re ja P u ra V ih a ra 1 Menteng 13 12 0 0 0 2 Sindang barang 11 13 0 0 0 3 Bubulak 14 14 0 0 0 4 Margajaya 5 13 0 0 0 5 Balumbang jaya 5 12 0 0 0 6 Situ Gede 10 8 0 0 0 7 Semplak 6 14 0 0 0 8 Cilendek Barat 8 49 0 0 0 9 Cilendek Timur 7 11 0 0 0 10 Curug Mekar 7 10 0 0 0 11 Curug 7 5 0 0 0 12 Pasir Jaya 14 59 0 0 0 13 Pasir Kuda 14 15 0 0 0 14 Pasir Mulya 4 5 0 0 0 15 Gunung Batu 11 22 0 0 0 16 Loji 11 8 0 0 0 147 270 0 0 0

Sumber : Laporan tahunan Kelurahan tahun 2010 TABEL 7

SARANA PERIBADATAN DI KECAMATAN BOGOR BARAT TAHUN 2010

jumlah

NO KELURAHAN

SARANA YANG ADA

KET

5. Fasilitas Sarana Olahraga

Ada beberapa sarana olahraga yang ada dan tersebar di wilayah Kecamatan Bogor Barat, yang dapat dlihat dalam tabel di bawah ini :

(11)

S e p a k B o la B o la v o lly B a s k e t te n is B a d m in to n K o la m r e n a n g G o lf 1 Menteng 3 8 6 2 3 0 1 2 Sindang barang 0 0 0 0 0 0 0 3 Bubulak 2 0 0 1 10 0 0 4 Margajaya 2 3 3 0 5 0 0 5 Balumbang jaya 0 3 0 0 4 2 0 6 Situ Gede 2 2 1 1 4 0 0 7 Semplak 1 2 0 0 6 0 0 8 Cilendek Barat 1 0 0 0 3 0 0 9 Cilendek Timur 1 3 0 1 4 0 0 10 Curug Mekar 1 2 1 3 4 1 0 11 Curug 3 3 0 0 5 1 0 12 Pasir Jaya 0 2 0 2 2 0 0 13 Pasir Kuda 1 4 3 0 8 0 0 14 Pasir Mulya 0 3 0 0 3 0 0 15 Gunung Batu 0 0 0 0 0 0 0 16 Loji 2 3 1 1 4 0 0 19 38 15 11 65 4 1

Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Tahun 2010 TABEL 8

SARANA OLAH RAGA DI KECAMATAN BOGOR BARAT TAHUN 2010

jumlah

NO KELURAHAN

SARANA LAPANGAN YANG ADA

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan oleh walikota, fasilitasi tugas dinas, badan/kantor yang dilaksanakan di wilayah kecamatan dan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, kecamatan Bogor Barat melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Pendataan dan pembinaan warga masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya data warga masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial secara valid dan akurat sehingga dapat dipakai untuk meningkatkan keberdayaan warga masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial itu sendiri. Kegiatannya berupa pendataan yang dilaksanakan oleh aparat Kecamatan dan Kelurahan dengan hasil yaitu

(12)

tersedianya rekapitulasi data warga masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kecamatan. Dari hasil pendataan PMKS tahun 2008 di Kecamatan Bogor Barat diperoleh data sebagai berikut:

B a lit a t e rl a n ta r A n a k T e rl a n ta r A n a k J a la n a n W a n it a R a w a n S o s e k P e n y a n d a n g c a c a t T u n a S u s ila P e n g e m is P e n y a la h G u n a a n N a fz a F a k ir M is k in R u m a h t id a k la y a k h u n i 1 Pasir Jaya 2 0 1 6 4 0 9 3 0 0 2 Pasir Kuda 2 3 5 0 28 3 0 2 31 8 3 Gunung batu 0 0 0 0 12 0 0 0 0 5 4 Loji 0 0 0 23 14 0 0 0 0 19 5 Balumbang jaya 0 0 0 0 17 0 0 0 0 16 6 Situ Gede 0 1 0 103 26 1 0 0 206 43 7 Bubulak 0 15 12 9 17 1 0 2 0 9 8 Menteng 0 4 1 11 14 0 0 0 103 9 9 Semplak 0 0 0 12 52 1 0 3 17 2 10 Pasir Mulya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Sindang barang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Margajaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Cilendek Timur 0 0 0 90 0 0 0 0 0 0 14 Cilendek Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 85 10 15 Curug Mekar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Curug 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 23 19 254 184 6 9 10 442 121 Sumber : Data PMKS TABEL

HASIL PENDATAAN PMKS TAHUN 2010 KECAMATAN BOGOR BARAT

Kelurah an No

Uraian

JUMLAH

2) Fasilitasi pelatihan keluarga miskin (Gakin) melalui pelatihan keterampilan. Tujuan dari kegiatan ini meningkatkan kemandirian masyarakat miskin melalui pelatihan-pelatihan keterampilan yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan mengeluarkan mereka dari status masyarakat miskin.Adapun pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan adalah sbb:

 Pelatihan Pembuatan Makanan dan Minuman (Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi)

(13)

 Pelatihan Otomotif (Dinas Tenaga Kerja dan Sosial)  Pelatihan Budidaya Tanaman Hias (Dinas Agribisnis)

3) Fasilitasi penyaluran Beras untuk keluarga miskin (Raskin).

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meringankan beban keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan pokok, adapun kegiatannya berupa fasilitasi penyaluran beras dan monitoring kegiatan ke Kelurahan-kelurahan. Kegiatan ini dilaksanakan dimana masing-masing keluarga mendapatkan alokasi Raskin sebanyak 15 kg beras dengan harga Rp.1.600 . Hasil dari kegiatan ini dapat kami dilihat pada tabel berikut :

TABEL

PENETAPAN ALOKASI DAN SASARAN PENERIMA PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN)

TAHUN 2010

Sumber : Arsip Kecamatan Bogor Barat N o 1 Kelurahan Menteng Bulan Januari (Raskin)

Feb s/d Des (Raskin)

KK KG KK KG 1 Pasirjaya 1168 17.520 1168 192.720 2 Cilendek Barat 700 10.500 700 115.500 3 Situgede 829 12.435 829 136.785 4 Sindangbarang 864 12.960 864 142.560 5 Gunungbatu 855 12.825 855 141.075 6 Balumbangjaya 849 12.735 849 140.085 7 Menteng 783 11.745 783 129.195 8 Loji 697 10.455 697 115.005 9 Cilendek Timur 732 10.980 732 120.780 10 Pasirkuda 746 11.190 746 123.090 11 Bubulak 733 10.993 733 120.945 12 Curugmekar 643 9.645 643 106.095 13 Semplak 585 8.775 585 96.525 14 Curug 538 8.070 538 88.770 15 Margajaya 326 4.890 326 53.790 16 Pasirmulya 241 3.615 241 39.765 J U M L A H 11.289 161.835 11.289 1.862.685

(14)

4) Fasilitasi Penyaluran Bantuan Dana KUBE Gakin.

Pihak kecamatan melaksanakan fasilitasi kegiatan Penyaluran Bantuan Dana KUBE Gakin yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan kemampuan usaha masyarakat miskin melalui pemberian pinjaman modal tanpa bunga yang harus dikembalikan dalam waktu 10 bulan. Rincian perkembangan penerima KUBE GAKIN selama 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL

PENYALURAN DANA KUBE GAKIN KEC.BOGOR BARAT TAHUN 2007-2010

5) Dari tabel tersebut diatas nampak bahwa program KUBE GAKIN tidak berjalan dengan baik, dimana pada beberapa kelurahan tidak ada pengguliran dana mulai dari tahun 2008 – 2008. Pengguliran dana dari tahun 2006 ke tahun 2007

No Kelurahan Penyaluran KUBE GAKIN 2007 2008 2009 2010 1 Menteng 23 7 31 0 2 Sindangbarang 0 0 24 6 3 Bubulak 0 0 20 10 4 Margajaya 23 0 15 6 5 Balumbangjaya 42 6 36 23 6 Situgede 0 0 32 26 7 Semplak 0 0 20 50 8 Cilendek Barat 7 0 31 60 9 Cilendek Timur 23 0 25 90 10 Curugmekar 12 19 20 43 11 Curug 0 0 25 43 12 Pasirjaya 0 0 44 0 13 Pasikuda 0 0 18 1 14 Pasirmulya 0 0 8 7 15 Gunungbatu 0 0 40 27 16 Loji 8 9 18 9 J U M L A H 138 41 407 401

(15)

mengalami penurunan 50 %, pada tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan 80 % yang disebabkan oleh tidak lancarnya pengembalian dana dari warga yang diberi bantuan pinjaman.

6) Kegiatan Penataan Pedagang Kaki Lima

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan lingkungan masyarakat yang tertib dan bersih. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pelaksanaan monitoring dan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL). Sementara itu hasilnya adalah tertatanya lokasi-lokasi PKL yang sesuai dengan lokasi penetapan PKL dari Disperindakop Kota Bogor.

7) Kegiatan Peningkatan Kebersihan

a. Sosialisasi dan Penyuluhan Program Kota Bogor menuju Kota Sehat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan masyarakat Kecamatan Bogor Barat yang memiliki kesadaran hidup bersih dan sehat dan mendukung program Kota Bogor menuju Kota Sehat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah berupa pembinaan dan penyuluhan baik kepada aparat Pemerintahan Kelurahan maupun Tokoh Masyarakat, sehingga adanya pemahaman dan persepsi yang sama antara warga masyarakat dengan Pemerintah, bahwa masalah kesehatan adalah merupakan tanggung jawab bersama.

b. Pelaksanaan kegiatan Kerja Bakti Masal melalui Jum’at Bersih

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat. Adapun kegiatannya adalah berupa pelaksanaan Kerja Bakti massal yang melibatkan Aparat Kecamatan, Aparat Kelurahan, Warga Masyarakat, Karang Taruna dan unsur masyarakat lainnya. Sementara itu hasilnya adalah berkurangnya areal yang kumuh di wilayah Kecamatan. 8) Kegiatan Pembinaan Perangkat Kecamatan dan Kelurahan

(16)

serta kualitas SDM aparat Kelurahan dan Kecamatan sehingga dapat menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dengan baik. Adapun kegiatannya berupa pembinaan kinerja aparat Kecamatan dan Kelurahan tersebut dilaksanakan setiap bulan satu kali tepatnya setiap hari selasa pada awal bulan. 9) Kegiatan Pelayanan Masyarakat

Pelayanan umum masyarakat yang dilayanai oleh Kecamatan selama tahun 2010 antara lain :

NO URAIAN BANYAKNYA KET

1 SKCK 761 2 SURAT PINDAH 1.654 3 KEPERLUAN 552 4 KETERANGAN WARIS 418 5 KETERANGAN LAHIR 454 6 KETERANGAN KEMATIAN 51 7 DAFTAR KELUARGA 38 8 SKTM 193 9 KREDIT BANK 135 4.256 TABEL

PELAYANAN UMUM MASYARAKAT TAHUN 2010 KECAMATAN BOGOR BARAT

JUMLAH

10) Kegiatan Penataan Administrasi Kependudukan

Data kependudukan merupakan data yang sangat strategis dalam menentukan dan menetapkan suatu kebijakan. Guna mencapai tertibnya administrasi kependudukan telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

 Memberikan pembinaan kepada aparatur Kelurahan agar memahami tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat serta memelihara data base penduduk yang ada di masing-masing kelurahan dan dilaporkan setiap awal bulan.  Memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada lembaga-lembaga yang ada

dikelurahan seperti RT dan RW tentang tugas pokok dan fungsinya dalam administrasi Kependudukan.

(17)

 Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pelayanan Administrasi Kependudukan terutama kepada Keluarga Miskin (Gakin) dengan sistem jemput bola bekerja sama dengan aparat Kelurahan dan Ketua RT/ RW serta melaksanakan pelayanan diluar jam kerja (Sabtu dan Minggu) .

11) Kegiatan Optimalisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di wilayah Kecamatan Bogor Barat .

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran warga masyarakat sebagai Wajib Pajak, sehingga bisa membayar PBB tepat pada waktunya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah Operasi Sisir PBB secara terpadu dan kontinyu di wilayah Kecamatan Bogor Barat.

WP Jml WP Jml 1 Menteng 3.199 2.123.767.807 2.512 1.024.779.565 48,3 2 Sindang barang 3.850 665.776.408 2.833 443.996.217 66,7 3 Bubulak 3.674 334.570.041 2.564 235.546.046 70,4 4 Margajaya 1.564 637.489.055 1.267 568.799.921 89,2 5 Balumbang jaya 3.192 325.353.961 2.417 225.389.247 69,3 6 Situ Gede 2.807 286.559.224 1.629 150.904.523 52,7 7 Semplak 2.125 559.406.906 1.505 351.608.698 62,9 8 Cilendek Barat 3.553 897.711.177 2.319 573.299.530 63,9 9 Cilendek Timur 3.984 997.047.094 2.751 697.509.133 70,0 10 Curug Mekar 3.052 1.502.510.982 2.686 1.477.731.364 98,4 11 Curug 3.191 585.122.849 2.630 354.934.661 60,7 12 Pasir Jaya 3.099 321.327.229 2.781 245.575.265 76,4 13 Pasir Kuda 2.875 404.830.710 2.330 388.752.638 96,0 14 Pasir Mulya 1.251 262.630.304 1.268 264.094.896 100,6 15 Gunung Batu 3.008 297.967.275 2.359 247.917.107 83,2 16 Loji 2.736 479.409.606 2.135 354.895.072 74,0 47.160 10.681.480.628 35.986 7.605.733.883 71,2 JUMLAH % TABEL

PENCAPAIAN PBB KECAMATAN BOGOR BARAT

REALISASI TARGET

KELURAHAN NO

TAHUN 2010

Dari tabel tersebut diatas Perolehan PBB di Kecamatan Bogor Barat sampai dengan bulan 31 Desember 2010 mencapai 71,20 % (Rp.7.605.733883,-)

(18)

dari Target Rp,10.681480.628,- Posisi diurutan 4 sedangkan penilaian berdasarkan kinerja raihan wajib pajak, Bogor barat berada di posisi pertama dengan capaian 76,30 %.

12) Peningkatan Pola Kemitraan antara Lembaga Kemasyarakatan dengan Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan Lembaga Kemasyarakatan (RT,RW,LPM), Ormas, Organisasi Kepemudaan yang kuat dan mandiri. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah berupa pembinaan dan sosialisasi mengenai ketentuan dan produk-produk hukum dari Pemerintah Kota Bogor. Hasil yang dicapai adalah adanya peningkatan koordinasi dan kerjasama antara Lembaga Kemasyarakatan dengan Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan, dalam melaksanakan program pembangunan di masyarakat.

13) Sosialisasi Perda tentang IMB dan Pelayanan Maksimal proses Pembuatan IMB

Kegiatan ini dilaksanakan melalui pengendalian dan pengawasan bangunan di wilayah Kecamatan Bogor Barat, hasil yang diperoleh adalah berkurangnya pelanggaran pendirian bangunan oleh warga masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Kesadaran masyarakat akan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kecamatan Bogor Barat pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(19)

SK Rp. SK Rp. 1 Menteng 5 6.043.419 3 2.802.900 2 Sindang barang 4 5.998.600 8 7.216.300 3 Bubulak 8 7.512.350 3 5.167.875 4 Margajaya 7 9.396.425 6 6.887.400 5 Balumbang jaya 55 33.982.025 90 43.561.075 6 Situ Gede 5 2.652.375 5 5.739.500 7 Semplak 3 5.513.000 3 8.390.295 8 Cilendek Barat 40 35.034.000 6 12.772.825 9 Cilendek Timur 35 36.770.280 17 28.882.020 10 Curug Mekar 9 10.764.000 8 15.213.185 11 Curug 8 11.441.700 4 2.074.800 12 Pasir Jaya 2 1.722.170 3 4.331.400 13 Pasir Kuda 3 5.684.875 7 11.712.020 14 Pasir Mulya 52 28.253.062 1 932.500 15 Gunung Batu 2 2.195.150 5 7.431.460 16 Loji 8 5.001.250 36 23.391.725 246 207.964.681 205 186.507.280 Sumber : Kasi Dalbang Kec. Bogor Barat

JUMLAH

TABEL

PENCAPAIAN PEMBUATAN IMB KEC. BOGOR BARAT

TAHUN 2009 TAHUN 2010 s/d Mei 2010

KELURAHAN NO

Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2009 ke tahun 2010 telah terjadi peningkatan sebesar 85,79 % dari jumlah uang yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor dan 163,49 % dari segi jumlah SK yang diterbitkan. Sedangkan pencapaian pembuatan serta penanganan IMB di Kecamatan bogor Barat untuk Tahun 2010 hanya sampai bulan Mei tahun 2010 untuk selanjutnya pelayan pembayaran ditangani oleh BPPT Kota Bogor.

14) Sosialisasi Perda tentang Ijin Usaha / HO dan Pelayanan Maksimal proses pembuatan Ijin Usaha / HO

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk tercapainya tertib adminsitrasi para pelaku usaha. Adapun kegiatannya adalah berupa operasi kepemilikan ijin usaha (HO) terhadap para pengusaha di wilayah Kecamatan Bogor Barat. Sementara hasilnya diharapkan kesadaran warga masyarakat untuk terlebih dahulu mengurus perijinan usaha, sebelum melaksanakan suatu jenis usaha.

(20)

Ijin JML Ijin JML 1Menteng 32 3.058.400 11 900.200 2Sindang barang 13 2.091.950 16 2.608.760 3Bubulak 4 161.700 6 366.450 4Margajaya 4 747.180 3 151.200 5Balumbang jaya 0 - 3 151.200 6Situ Gede 0 - 3 168.000 7Semplak 2 311.500 7 670.250 8Cilendek Barat 11 993.888 15 1.385.125 9Cilendek Timur 8 459.900 15 911.610 10Curug Mekar 30 3.801.574 23 2.919.000 11Curug 6 672.000 2 197.400 12Pasir Jaya 9 1.367.856 11 923.300 13Pasir Kuda 6 785.400 7 492.800 14Pasir Mulya 4 304.668 4 464.800 15Gunung Batu 11 1.141.350 5 350.700 16Loji 9 1.185.800 9 851.900 149 17.083.166 140 13.512.695 Sumber : Kasi Ekbang Kec Bogor Barat Tahun 2010

TABEL 18

PENCAPAIAN PEMBUATAN IJIN GANGGUAN (HO)

JUMLAH

TAHUN 2009 Kelurahan

No TAHUN 2010

Dari tabel tersebut di atas bahwa telah tejadinya peningkatan kesadaran masyarakat di dalam pembuatan ijin gangguan (HO) dibandingkan pada tahun 2009 jumlah yang membuat Ijin gangguan menurun, hal ini disebabkan adanya sebagian masyarakat yang membuat perizinan ke tingkat kecamatan dan BPPT setelah adanya peneguran dan sosialisasi.

3.2. EVALUASI DAN ANALISA

Setiap organisasi menghadapi masalah lingkungan strategis baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Lingkungan internal merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi yang biasanya dapat dikendalikan secara langsung, sedangkan lingkungan eksternal merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi yang berada diluar kendali organisasi tetapi sangat mempengaruhi kegiatan organisasi tersebut. Kecamatan merupakan sebuah organisasi yang tidak bisa terlepas dari pengaruh lingkungan eksternal berupa peran serta masyarakat dalam mengimplementasikan program-programnya.

(21)

Untuk merumuskan analisis lingkungan strategis digunakan teknik analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dengan sudut pandang Pemerintah Daerah Kota Bogor.

3.2.1. Lingkungan Internal

Analisis terhadap lingkungan internal pada hakikatnya adalah analisis dan evaluasi terhadap kondisi di dalam Pemerintahan Kecamatan Bogor Barat yang meliputi strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan).

a. Strength (Kekuatan)

1. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor.

2. Peraturan Walikota Bogor Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di lingkungan Kecamatan.

3. Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan Pemerintahan dalam pelayanan umum bidang Kependudukan, Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) dan Izin Gangguan (Hinder Ordonantie) dari Walikota kepada Camat se-Kota Bogor.

4. Adanya kerja sama dan koordinasi internal antar aparatur kecamatan melalui musyawarah pimpinan kecamatan.

b. Weakness (Kelemahan)

1. Masih terbatasnya kualitas SDM aparatur pemerintahan; 2. Masih rendahnya etos dan disiplin kerja aparatur pemerintahan; 3. Kurangnya sarana dan prasarana kerja yang memadai;

4. Masih lemahnya penerapan nilai-nilai budaya hukum dan kurangnya sosialisasi peraturan perundang-undangan mengakibatkan masih rendahnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum;

5. Belum tertatanya dengan baik pedagang kaki lima di beberapa titik; 6. Ketidakseimbangan antara angkatan kerja dengan pasar kerja

(22)

3.2.2. Lingkungan Eksternal a. Opportunity (Peluang)

1. Partisipasi masyarakat yang cukup tinggi; 2. Potensi sumber daya alam yang memadai; 3. Keberadaan para pengembang ( investor ); 4. Keberadaan LPM di setiap Kelurahan; 5. Masyarakat yang religius;

6. Keberadaan terminal Bubulak, Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina; 7. Adanya rencana Jalan Tol Sentul – Dramaga;

8. Adanya peningkatan dana Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ( PPMK ) di Kelurahan.

b. Threat (Ancaman)

1. Masih adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat selaku pelayan masyarakat;

2. Masih adanya kegiatan pembangunan yang proses perijinannya tidak melalui Kecamatan;

3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan;

3.3. Prediksi Pelaksanaan Tupoksi 5 Tahun Kedepan

Dengan diterbitkannya PP Nomor 19 Tahun 2008 semakin memperjelas kedudukan kecamatan, kedudukan, tuga pokok dan fungsi Kecamatan yang sebelumnya merupakan perangkat wilayah dalam kerangka asas dekonsentrasi, berubah statusnya menjadi perangkat daerah dalam kerangka asas desentralisasi. Sebagai perangkat Daerah, Camat dalam menjalankan tugasnya mendapat pelimpahan kewenangan dari dan bertanggungjawab kepada Walikota.

(23)

Camat berperan sebagai kepala wilayah (wilayah kerja, namun tidak memiliki daerah dalam arti daerah kewenangan), karena melaksanakan tugas umum pemerintahan di wilayah kecamatan, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban, penegakkan peraturan perundang-undangan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan, serta pelaksanaan tugas pemerintahan lainnya yang belum dilaksanakan oleh pemerintah kelurahan dan/atau instansi pemerintah lainnya di wilayah kecamatan.

Camat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya mempunyai kewajiban mengintegrasikan nilai-nilai sosio cultural, menciptakan stabilitas politik, ekonomi dan budaya, mengupayakan terwujudnya ketentraman dan ketertiban wilayah dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, fungsi utama camata selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, juga melakukan tugas-tugas pembinaan wilayah.

Mengingat peranan kecamatan diatas maka kecamatan perlu diperkuat lagi dari aspek sarana prasarana, system administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan yang dilimpihkan oleh walikota dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.

Referensi

Dokumen terkait