• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG OBJEK WISATA BUDAYA MUSEUM ADITYAWARMAN KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI WISATAWAN TENTANG OBJEK WISATA BUDAYA MUSEUM ADITYAWARMAN KOTA PADANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG OBJEK WISATA BUDAYA MUSEUM ADITYAWARMAN KOTA PADANG

Riri Mardiati ¹, Bakaruddin², Ade Irma Suryani²

¹ Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ² Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

Ririmardiati2017@gmail.com

ABSTRACT

The research was in museum Adityawarman padang. The purpose of the research are (1) To know promotion about study of management museum Adityawarman padang, (2) To know how planning museum Adityawarman padang, (3) To know how strategy developing of museum Adityawarman padang. The design of this research was descriptive design. The population of tourists who came to museum Adityawarman with total of tourists 30 people. And for getting the sample, the researcher used Insidental Sampling or Purposive Sampling. This research had a formula analysis percentage to get the data. The resulf of this research showed that (1) Delevoping of promation about museum Adityawarman padang is good with 74,5 % percentage (2) The planning of museum Adityawarman padang is very good with 76 % percentage (3) The strategy developing of museum Adityawarman padang is good with 73, 17% percentage.

Keywords: Tourist, Museum Adityawarman padang.

PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang prospeknya cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk di kembangkan. Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai – nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam. Pemanfaatan disini

bukan berarti berubah secara total, tetapi lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi tersebut di rangkaikan menjadi satu daya tarik wisata. Oleh karena itu pengelolaan dan memanfaatkan potensi pariwisata yang di miliki daerah juga di kelola oleh masing – masing daerah (Pendit, 2006).

Di Kota Padang terdapat sebuah wisata budaya yang bernama museum

(2)

Adityawarman. Museum Adityawarman ini mulai di bangun pada tahun 1974 dan di resmikan pada tanggal 16 Maret 1977. Layak disebut sebagai “Taman Mini ala Sumatera Barat. Museum Adityawarman ini merupakan museum budaya terpenting di Sumatera Barat. Museum tersebut berfungsi sebagai tempat dan melestarikan benda- benda bersejarah seperti cagar budaya. Museum Adityawarman ini terdapat seluk beluk kebudayaan khas minang, mulai dari pakaian adat hingga alat- alat musik tradisional. Di museum Adityawarman banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Museum merupakan sarana untuk mengembangkan budaya dan peradaban manusia. Dengan kata lain museum tidak hanya bergerak di sektor budaya, melainkan dapat bergerak disektor ekonomi,politik,sosial,dan sebagainya. Museum merupakan wahana yang memiliki peranan strategis terhadap penguatan identitas masyarakat. Selain

banyak tempat wisata alam, anda yang ingin liburan di Padang bisa melakukan wisata budaya, sejarah dan kuliner. Sebagai gerbang masuk ke dataran Minang, Padang banyak memiliki wisata budaya dan sejarah yang bisa kamu kunjungi. Keberadaan wisata budaya dan sejarah ini menjadi daya tarik sendiri bagi Kota Padang. Banyak tempat-tempat wisata yang dikunjungi ditambah dengan keramahan dan kearifan masyarakat lokal. METODE PENELITIAN

penelitian ini digolongkan pada jenis penelitian deskriptif yang mencoba menggambarkan, menjelaskan dan menafsirkan suatu fenomena yang ada atau terjadi pada suatu objek.

Menurut Arikunto (2010:3) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian paling sederhana, dibandingkan dengan

(3)

penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti.

Pengambilan sampel responden dilakukan secara Insidental Sampling dan Purposive Sampling. Insidental Sampling yaitu dengan mengambil 30 pengunjung objek wisata budaya museum Adityawarman Kota Padang dan Purposive Sampling dilakukan dengan wawancara dengan pengelola.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Museum Adityawarman Kota Padang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari pengunjung yang datang ke Museum Adityawarman Kota Padang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket yaitu angket pertanyaan diisi oleh pengunjung dan pengelola. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data penelitian ini, dapat diperoleh gambaran

tentang persepsi wisatawan tentang objek wisata budaya museum Adityawarman Kota Padang.

Berdasarkan tanggapan wisatawan tentang promosi objek wisata Museum Adityawarman dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan jawaban responden memiliki skor total sebesar 894, yang mana berada pada kriteria baik dengan persentase 74,5 %.

Menurut Swastha (2002) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Untuk melaksanakan kegiatan promosi perlu adanya komunikasi pemasaran. Maka komunikasi pemasaran merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan/ lembaga baik secara tatap muka maupun bermedia dalam rangka upaya meningkatkan penjualan jasa atau hasil produksi (Effendi, 2002 : 216).

(4)

Sedangkan promosi itu sendiri adalah usaha untuk memperbesar daya tarik objek wisata terhadap jalan wisatawan. Wisatawan dan kebutuhannya tidak digarap akan tetapi produk wisatanya yang lebih disesuaikan dengan permintaan wisatawan (Soekadiji, 2000 : 4). Promosi ke dalam, adalah promosi yang ditujukan kepada masyarakat dalam negeri sendiri dengan maksud dan tujuan mengugah pandangan masyarakat agar mempunyai kesadaran akan kegunaan pariwisata baginya, sehingga industri pariwisata di negeri ini memperoleh dukungan keluar, promosi ini ditujukan kepada dunia luar dimana kampanye penerangan ini benar- benar mengandung berbagai fasilitas dan atraksi yang unik dan menarik yang dapat disajikan kepada sang wisatawan.

Berdasarkan penelitian wawancara dengan Staff pengelola objek wisata budaya museum Adityawarman Kota Padang yaitu dengan Bapak Zend, perencanaan yang dimiliki oleh objek wisata budaya museum Adityawarman

Kota Padang yaitu meningkatkan fasilitas ruangan pameran, refitalisasi ruangan pameran temporen dan meningkatkan aplikasi mobel dan juga tiga bahasa.

Berdasarkan tanggapan wisatawan tentang perencanaan objek wisata Museum Adityawarman dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan jawaban responden memiliki skor total sebesar 456, yang mana berada pada kriteria sangat baik dengan persentase 76 %.

Perencanaan dalam arti luas ialah mengorganisir dan menciptakan masa depan untuk tujuan tertentu, yang tanpa perencanaan mustahil dapat dicapai atau mungkin dapat dicapai tetapi dengan cara yang kurang efisien. Dalam arti sempit perencanaan berupa pengorganisasian secara menyeluruh pola- pola pengembangan fisik. Dirjent pariwisata, 1978: 13 dalam (Bakaruddin, 2009:36).

Sedangkan dalam arti khusus perencanaan pariwisata berarti pengorganisasian secara menyeluruh atau

(5)

pengembangan pembangunan fasilitas fisik pariwisata sehingga fasilitas- fasilitas itu secara efektif dapat memenuhi tugas- tugas sebagaimana mestinya. Dirjent pariwisata, 1978:13 dalam (Bakaruddin, 2009:36).

Berdasarkan penelitian wawancara dengan Staff pengelola objek wisata budaya museum Adityawarman Kota Padang yaitu dengan Bapak Zend, Strategi pengembangan objek wisata budaya museum Adityawarman dilakukan dengan cara perencanaan, proposal, CSR (Corporete Sosial Responbiliti) kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memberi subsidi ke perusahaan lain.

Berdasarkan tanggapan wisatawan tentang strategi pengembangan objek wisata Museum Adityawarman dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan jawaban responden memiliki skor total sebesar 439, yang mana berada pada kriteria baik dengan persentase 73,13 %.

Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam

penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek diluar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian persepsi wisatawan tentang objek wisata budaya Museum Adityawarman Kota Padang , dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Promosi tentang objek wisata budaya museum Adityawarman Kota Padang termasuk baik dengan persentase 74,5 %.

2. Perencanaan tentang pengelolaan objek wisata budaya Museum Adityawarman Kota Padang termasuk sangat baik dengan persentase 76 %.

3. Strategi pengembangan objek wisata budaya Museum Adityawarman Kota Padang termasuk baik dengan persentase 73,17 %.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bakaruddin. 2009. Perkembangan dan permasalahan kepariwisataan. Padang: UNP Press.

Badan Pusat Statistik Kota Padang. 2014. Data Mencerdaskan Bangsa. Padang Arikunto. 2010. Metodologi penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konsiderans huruf b dan huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2002 Tentang Grasi menyebutkan bahwa grasi dapat

fisik dimana seorang balita yang seharusnya dirawat dengan segenap kasih sayang dari kedua orang tuanya, mendapatkan hak- hak nya untuk dilindungi oleh orang dewasa,

2dapun tujuan penggunaan larutan flourida dan larutan arsenat pada perlakuan ini yaitu untuk melihat pengaruh inhibitor terhadap proses glikolisis sel ragi dan tujuan

Dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah itulah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis menggambil ukuiran untuk mencapai

Hasil dari penelitian menunjukkan bentuk-bentuk empati yaitu mengungkapkan perasaan yang dirasakan, mengucapkan bela sungkawa, menunjukkan sikap peduli, peduli

 Current carrying circuit ( winding ) yaitu suatu belitan yang terdiri dari batang tembaga berisolasi yang mengelilingi inti besi ketika terjadi arus bolak –

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental berbasis laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bakteri Eschericia coli O157:H7 dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat optimasi pengunaan factor produksi luas lahan, tenaga kerja, modal dan sarana produksi ( bibit, pupuk pestisida) usaha tani