• Tidak ada hasil yang ditemukan

NUR ANISAH MUFIDAH Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NUR ANISAH MUFIDAH Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN

DAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

(Sensus Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2012)

NUR ANISAH MUFIDAH 103403057

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi anisamufidah@yahoo.com

ABSTRACT

This research aimed to (1) ddetermine Loans, Allowance for Impairment Losses and Operating Profit (2) determine how the influence of the loans to the allowance for impairment losses credit on the banking sector credit listed in Bursa Efek Indonesia in 2012 (3) determine how the influence the amount of loans and credit allowance for impairment losses on operating profit simultaneously and partially in the banking sector are listed in the Bursa Efek Indonesia in 2012. The method used is descriptive analysis method with census approach. The descriptive analysis method the analysis of collected data which related to the problems faced by the company at the time, which aimed to solve these problems with the data were processed and analyzed for then drawn a conclusion and suggestions. The results showed that loans and allowance for impairment credit losses affected to the operating profit.

Keywords: Loans, Allowance for Impairment of Credit Losses and Operating Profit Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui Kredit Yang Diberikan, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit dan Laba Operasional (2) Mengetahui bagaimana pengaruh kredit yang diberikan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 (3) Mengetahui bagaimana pengaruh besarnya kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit terhadap laba operasional secara simultan dan parsial pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Metode deskripsi analisis merupakan analisis data-data yang dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang, yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut dengan data yang diolah dan dianalisis untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan dan saran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit berpengaruh terhadap laba operasional.

Kata kunci: Kredit Yang Diberikan, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit dan Laba Operasional.

(2)

PENDAHULUAN

Pada saat ini dunia perbankan di Indonesia memasuki masa persaingan yang sangat kompetitif. Hal ini disebabkan banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya memberikan dana tersebut dalam bentuk kredit bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pemberian kredit oleh pihak bank menunjukkan betapa pentingnya peranan bank dalam memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di samping itu perbankan juga merupakan agen kepercayaan (agent of trust) mengingat adanya salah satu prinsip pengelolaan bank yakni prinsip kepercayaan.

Kinerja manajemen bank salah satunya dapat dilihat dari penyaluran kredit. Kredit merupakan aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank karena dapat menghasilkan pendapatan terbesar. Terlebih lagi dalam menyongsong era pasar bebas, persaingan bisnis di berbagai sektor akan semakin ketat, terutama pada sektor perkreditan. Dalam konteks demikian, Pihak bank dituntut untuk menjaga prestasi dan fasilitas kredit yang diberikan agar dapat terjamin dengan baik mulai perencanaan kredit, analisa kredit, administrasi, pengawasan kredit dan yang terpenting adalah kebijaksanaan perkreditan yang diterapkan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis sebelum pelaksanaan perkreditan berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar dalam mengevaluasi pelaksanaan kegiatan perkreditan dapat memberikan hasil yang memuaskan sehingga tujuan perkreditan dimaksudkan untuk menjamin dan menunjang pelaksanaan kegiatan perkreditan yang sehat dalam usaha memperoleh laba atau profit yang berasal dari pungutan kredit yang telah disalurkan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), industri perbankan menunjukkan kinerja yang semakin solid sebagaimana tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8,0 persen dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5,0 persen. Sementara itu, intermediasi perbankan juga terus membaik, tercermin dari pertumbuhan kredit yang hingga akhir Mei 2012 mencapai 26,3 persen. Kredit investasi tumbuh cukup tinggi, sebesar 29,3 persen dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perekonomian. Sementara itu, kredit modal kerja dan kredit konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 28,9 persen dan 20,3 persen.

(3)

Kredit perbankan sangat beresiko dimana ada kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat dikembalikan oleh debitur yang kemudian akan menjadi kredit macet atau kredit bermasalah. Oleh karena itu bank harus berhati-hati dalam proses pemberian kreditnya.

Kelangsungan kegiatan operasi bank sangat dipengaruhi pada kesiapan bank menanggung kemungkinan timbulnya resiko kerugian (potential risk) dalam kegiatannya menanamkan dana ke dalam berbagai alternatif investasi. Untuk mengantisipasi terjadinya risiko kerugian, bank perlu membentuk penyisihan atau cadangan kegiatan penurunan nilai. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Kualitas Aset Bank Umum. Ketentuan tersebut menyatakan bahwa bank wajib membentuk CKPN sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Pada hakikatnya, bank yang menjadi milik pemerintah ataupun swasta bertujuan untuk memperoleh laba yang wajar dan berusaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan menggunakan segala kemampuan serta sumber daya yang telah tersedia yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup anggota/karyawan perusahaan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Laba merupakan indikasi kesuksesan perusahaan dari suatu badan usaha serta merupakan salah satu tujuan yang sangat mendorong suatu perusahaan untuk dapat tetap bertahan hidup dan berkembang lebih lanjut. Suatu perusahaan tidak akan mampu bertahan dalam jangka panjang dan mencapai tujuan lain sebagaimana yang telah direncanakan.

Laba operasional bank didapat dari selisih antara pendapatan operasional dengan beban operasional. Salah satu komponen laba operasional bank adalah pendapatan bunga yang diperoleh dari penyaluran kredit. Untuk menyalurkan kredit maka bank harus memiliki sejumlah dana sebagai modal usahanya.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Metode deskripsi analisis merupakan analisis data-data yang dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang, yang bertujuan untuk memecahkan

(4)

masalah-masalah tersebut dengan data yang diolah dan dianalisis untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan dan saran (Sugiyono,2007:112).

Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Penelitian pendahuluan melalui situs resmi BEI di website www.idx.co.id untuk

memperoleh objek-objek yang diteliti. 2. Studi Kepustakaan

Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data sekunder guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku serta referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Model/paradigma di dalam penelitian ini adalah analisis path dengan dua variabel independen yaitu hubungan antara variabel X1 (Kredit Yang Diberikan), variabel X2 (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit) dan variabel Y (Laba Operasional).

Analisis Data

Teknik yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakannnya teknik analisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) terhadap variabel Y dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X. Dalam teknik analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilaksanakannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat.

Pengujian Hipotesis

1. Penetapan tingkat signifikansi

Taraf signifikansi ( ) ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%, atau toleransi kemelesetan 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

(5)

2. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif. Dari hasil tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian mengenai Kredit Yang Diberikan pada Bank-bank Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan indikator jumlah kredit yang diberikan. Bank yang mempunyai Kredit Yang Diberikan paling tinggi tahun 2012 adalah Bank Bumi Arta Tbk yaitu sebesar Rp. 2.240.860.677.140.000. Sedangkan bank yang mempunyai Kredit Yang Diberikan paling rendah tahun 2012 adalah Bank Capital Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp. 2.831.618.000.000. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit pada Bank-bank Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan indikator total cadangan kerugian penurunan nilai kredit terdapat pada laporan posisi keuangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bank yang mempunyai total cadangan kerugian penurunan nilai kredit paling besar tahun 2012 adalah Bank Bumi Arta Tbk sebesar Rp 15.275.447.359.000. Sedangkan bank yang mempunyai total cadangan kerugian penurunan nilai kredit paling kecil tahun 2012 adalah Bank Artha Graha Tbk sebesar Rp. 10.201.000.000. Dan laba operasional paling tinggi adalah Bank Bumi Arta Tbk, yaitu sebesar Rp. 76.072.232.948.000. Sedangkan bank yang memiliki laba operasional paling rendah adalah Bank QNB Kesawan Tbk, yang mengalami kerugian yaitu sebesar yaitu sebesar Rp. 43.485.000.000.

Pengaruh Kredit Yang Diberikan Terhadap Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 (lampiran 1) diperoleh R yang menunjukkan keeratan hubungan antara kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit sebesar 0.682 yang berarti tingkat keeratan hubungan kuat dan besarnya pengaruh dari kredit yang diberikan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebesar 46.6%. Hal ini berarti bahwa antara variabel X1 (kredit yang diberikan) dengan variabel X2 (cadangan kerugian penurunan nilai kredit) mempunyai hubungan positif yaitu sebesar 0.682 dengan kategori hubungan kuat berada diantara 0.60-0.799. Arah positif disini artinya apabila kredit yang diberikan jumlahnya

(6)

meningkat maka cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang dibentuk oleh bank pun akan meningkat yang berarti jika kredit yang diberikan tinggi maka risiko yang akan ditanggung oleh bank pun semakin tinggi. Begitu pula yang terjadi sebaliknya, jika kredit yang diberikan rendah maka risiko yang akan ditanggung oleh bank pun semakin rendah.

Selanjutnya pengaruh lainnya adalah sebesar 0.534 atau 53.4% yang mana pengaruh lain tersebut adalah total kredit yang diberikan oleh setiap bank, yang sedikit besarnya pengaruh lainnya tersebut akan sangat menentukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit.

Presentase Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Terhadap Kredit Yang Diberikan

Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit rata-rata terdapat pada angka 1.87 % dari setiap kredit yang diberikannya. Pembentukan cadangan tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor yaitu diantaranta kredit macet atau bermasalah. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang menyatakan bahwa cadangan dibentuk atas dasar kredit yang diberikan mengalami penurunan nilai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Pengaruh Kredit Yang Diberikan dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Secara Parsial Terhadap Laba Operasional Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 (lampiran 2) untuk analisis jalur, koefisien beta (β) atau koefisien standar untuk variabel X1 (kredit yang diberikan) terhadap variabel Y (laba operasional) sebesar 0.800 dan koefisien determinasi yakni ( YX1)2sebesar 0.64 berarti sebesar 64% variabilitas dari variabel Y (laba operasional) dapat dipengaruhi oleh variabel X1 (kredit yang diberikan). Artinya yaitu bahwa dengan adanya kredit yang diberikan akan menaikan laba operasional sebesar 0.64 atau 64%. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan maka jumlah laba operasional pun besar. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah jumlah kredit yang diberikan maka jumlah laba operasional pun rendah. Hal ini diasumsikan bahwa dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah cadangan kerugian penurunan nilai kredit dan akan

(7)

menambah pendapatan operasional. Dengan demikian dengan adanya penurunan kredit yang diberikan sehingga cadangan kerugian penurunan nilai kredit pun mengalami penurunan sehingga laba operasional yang dihasilkan mengalami perubahan.

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 (lampiran 2) untuk analisis jalur, koefisien beta (β) atau koefisien standar untuk variabel X2 (cadangan kerugian penurunan nilai kredit) terhadap variabel Y (laba operasional) sebesar 0.260 dan koefisien determinasi yakni ( x2y)2 sebesar 0.067 berarti sebesar 6.7% variabilitas dari variabel Y (laba operasional) dapat dipengaruhi oleh variabel X2 (cadangan kerugian penurunan nilai kredit). Artinya yaitu dengan adanya kredit yang diberikan dapat mempengaruhi jumlah laba operasional.

Pengaruh Kredit Yang Diberikan dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Secara Simultan Terhadap Laba Operasional Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Besarnya pengaruh kredit yang diberikan (X1) dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit (X2) terhadap laba operasional (Y) dapat dilihat dari indikator yangdigunakan masing-masing variabel yaitu total kredit yang diberikan, total cadangan kerugian penurunan nilai kredit, dan selilsih dari pendapatan operasional dengan beban operasional (Y) dengan Path Analysis.

Hasil pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 (lampiran 2) diperoleh R yang menunjukkan keeratan hubungan antara kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit terhadap laba operasional adalah sebesar 0.996 yang berarti tingkat keeratan hubungan sangat kuat dan besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu kredit yang diberikan (X1) dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit (X2) secara simultan terhadap laba operasional (Y) adalah sebesar 99.3% dengan nilai residu sebesar 100% - 99.3% = 0.7%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit berpengaruh terhadap laba operasional.

kredit yang diberikan (X1) dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit (X2) secara simultan berpengaruh terhadap laba operasional (Y) sebesar koefisien determinasi 0.993 atau 99.3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap perubahan pada kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit akan

(8)

mengakibatkan perubahan atau pengaruh terhadap laba operasional yang diperoleh. Besarnya pengaruh kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara simultan terhadap laba operasional sebesar 99.3%.

Selanjutnya pengaruh lainnya dihitung dengan menggunakan rumus: k i i R Y X X X rY 1 2 1 2... rYεi = rYεi = 0.007

sehingga pengaruh lainnya sebesar 0.007 atau 0.7%.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien korelasi variabel X1 (kredit yang diberikan) terhadap variabel X2 (cadangan kerugian penurunan nilai kredit) adalah sebesar 0.466 sedangkan koefisien jalur variabel X1 (kredit yang diberikan) terhadap variabel Y (laba operasional) adalah sebesar 0.64 dan untuk koefisien jalur variabel X2 (cadangan kerugian penurunan nilai kredit) terhadap variabel Y (laba operasional) adalah sebesar 0.067 dengan faktor residu sebesar 0.007. Adapun faktor lain yang tidak diteliti yang juga dapat mempengaruhi diantaranya adalah Simpanan Dana Pihak Ketiga, NPL (Non Performing Loan), Kualitas Aktiva Kredit, dan lain sebagainya.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bank yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan path analysis dan proses perhitungan dengan menggunakan software SPSS versi 16.0, serta pembahasan yang diselaraskan dengan permasalahan yang diteliti, maka dapat dibuat simpulan seperti berikut ini:

1) Bank yang mempunyai Kredit Yang Diberikan paling tinggi tahun 2012 adalah Bank Bumi Arta Tbk, sedangkan bank yang mempunyai Kredit Yang Diberikan paling rendah tahun 2012 adalah Bank Capital Indonesia Tbk. Bank yang mempunyai total cadangan kerugian penurunan nilai kredit paling besar tahun 2012 adalah Bank Bumi Arta Tbk, sedangkan bank yang mempunyai total cadangan kerugian penurunan nilai kredit paling kecil tahun 2012 adalah Bank Artha Graha

(9)

Tbk. Bank yang memiliki laba operasional paling tinggi adalah Bank Bumi Arta Tbk, sedangkan bank yang memiliki laba operasional paling rendah adalah Bank Icb Bumiputera Tbk.

2) Kredit Yang Diberikan memiliki pengaruh positif terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit, dimana sedikit banyaknya jumlah kredit yang diberikan akan menambah jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit.

3) Pengaruh Kredit Yang Diberikan dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Terhadap Laba Operasional Secara Parsial dan Simultan.

a) Pada tingkat keyakinan 95%, diperoleh hasil bahwa secara parsial Kredit Yang Diberikan berpengaruh terhadap Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit dan Kredit Yang Diberikan berpengaruh terhadap Laba Operasional.

b) Dari hasil uji hipotesis pada tingkat keyakinan 95%, bahwa Kredit Yang Diberikan dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit secara simultan berpengaruh terhadap Laba Operasional.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna baik bagi kemajuan pihak nank maupun bagi peneliti selanjutnya. Adapun beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Bank

Mengingat dalam penelitian ini Kredit Yang Diberikan memilliki pengaruh terhadap cadangan kerugian penurunan nilai dan laba operasional, maka penting bagi pihak bank agar berhati-hati dalam memberikan kreditnya. Karena kredit

(10)

mempunyai risiko yang tinggi dimana dapat terjadi kredit bermasalah atau kredit macet yang dapat merugikan pihak bank sendiri. Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

a) Membentuk divisi manajemen risiko khusus terhadap risiko kredit yang memadai agar kredit yang diberikan dapat terpantau sehingga meminimalisir terjadinya kredit bermasalah atau kredit macet.

b) Memberikan pelatihan khusus terhadap Account Officer (AO) atau pembina kredit sehingga mendapatkan AO yang berkualitas yang bisa melakukan analisis kredit calon nasabah.

c) Bank tetap menilai kualitas kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai kualitas aktiva untuk kepentingan penerapan prinsip kehati-hatian dan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank. (PAPI, 2008: 206)

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat diperluas untuk meneliti indikator lain yang dapat mempengaruhi laba operasional, seperti pendapatan bunga, simpanan dana pihak ketiga dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Hadi Ash Shiddieq. 2012. Pengaruh Non Performing Loan Dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Terhadap Rentabilitas Bank. Koleksi Jurnal Universitas Siliwangi Tasikmalaya, [Online] Tersedia: http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-235-.html Diakses tanggal 02 April 2014. Anjar Permana. 2012. Jurnal Pengaruh Kredit Yang Diberikan dan Risiko Kredit

(11)

[Online] Tersedia: http://journal.unsil.ac.id/mhs-3403.html. Diakses tanggal 28 Maret 2014.

Berliana Magdalena. 2008. Pengaruh Kredit Yang Diberikan Terhadap Laba. Koleksi Jurnal Universitas Sumatera Utara, [Online] Tersedia: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10984/1/08E01552.pdf. Diakses tanggal 19 April 2014.

Bursa Efek Indonesia. 2014. Jakarta: www.idx.co.id, Jumat 04 April 2014.

Febrianto, dkk. 2005.Tiga angka laba akuntansi, mana yang lebih bermakna ?Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo

Hernanto. 2002. Akuntansi keuangan Menengah, buku 1. Yogyakarta: BPFE.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Indra Bastian dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ine Yulianti. 2012. Pengaruh Modal Kerja Dan Kredit Yang Disalurkan Terhadap Laba Operasional. Koleksi Jurnal Universitas Siliwangi Tasikmalaya, [Online] Tersedia: http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-267-.html. Diakses tanggal 28 Maret 2014.

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. _____. 2008. Pemasaran Bank, edisirevisi. Jakarta: Kencana.

Ktut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Erlangga.

Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan, edisi kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Malayu S.P Hasibuan. 2006. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Putri Meilany. 2012. Pengaruh Perubahan Kredit Yang Diberikan Terhadap Laba Operasional. Tasikmalaya: Skripsi Akuntansi Universitas Siliwangi.

Rega Meifansa. 2013. Jurnal Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit Terhadap Laba Operasional. Koleksi Jurnal Universitas Siliwangi Tasikmalaya, [Online] Tersedia:http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-3009-.html. Diakses tanggal 28 Maret 2014.

(12)

Sawaldjo Puspopranoto. 2004. keuangan perbankan dan pasar keuangan konsep, teori dan realita. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Sentot Imam Wahjono. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu. Siswanto Sutojo. 2008. Menangani Kredit Bermasalah, edisi kedua. Jakarta: Penerbit

PT.Damar Mulia Pustaka.

Sitepu. 1994. AnalisisJalur. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. _____. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Smith dan Skousen yang dialih bahasakan oleh tim penerjemah penerbit Erlangga. 2000.Statement of Financial Accounting Conccept.Jakarta: Erlangga.

Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar. 2003. Kamus Akuntansi. Jakarta: Gagas Promosindo.

Taswan. 2012. Akuntansi Perbankan,edisi III. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. _____. 2003. Akuntansi Perbankan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. 2008.Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Jakarta: 2008.

Veithzal Rivai, dkk. 2013. Manajemen Perbankan (Commercial Bank Management). Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal. 2007. Credit Managementhandbook. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Yesia Kerlina. 2011. Pengaruh Simpanan Dana Pihak Ketiga Dan Jumlah Kredit Yang Disalurkan Terhadap Laba Operasional. [Online] Tersedia: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/10984/3/08E015.pdf. Diakses tanggal 19 April 2014

PERATURAN DAN SURAT KEPUTUSAN

Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/DPNP pada tanggal 8 Desember 2009 Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010

(13)

Surat Edaran Bank Indonesia No.14/15/PBI/2012 tentang Kualitas Aset Bank Umum. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kitab qiroati adalah suatu pembelajaran membaca Al-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan

keluarga, yang berada di kota Sabang yaitu di kota atas yang memiliki klien dengan gangguan jiwa didalam keluarga, pemilihan jumlah sampel yang kecil dilakukan kerena

Penelitian tentang Analisis Aplikasi Standar Pelayanan Farmasi di Apotek Kota Yogyakarta Tahun 2011 didapatkan hasil penelitian yang juga menunjukkan bahwa standar

Pada hasil KLT, setelah dilakukan pemberiandengan uap amonia pada lampu UV 254 nm terdapat noda yang berfluoresensi kuning, pada lampu UV 366 nm berfloresensi

Hasil penelitian ini menggambarkan faktor risiko yang mempengaruhi pre eklamsi kehamilan pada ibu post partum yaitu 56% kasus pre eklamsi terjadi pada ibu paritas satu, 65% kasus

Berdasarkan analisis yang dilakukan, ada tiga temuan dalam analisis ini yaitu (1) kategori gramatikal dari leksikon alam dalam beblabadan adalah verba seperti mabawang

Pada gambar 9 terlihat bahwa gelombang kotak keluaran driver memiliki ampitudo sebsar 4 div dengan volt/div = 5 v dan faktor pengali 1x maka tegangan yang

Hasil penelitian atas hipotesis ketiga membuktikan bahwa kompleksitas perusahaan berpengaruh secara positif terhadap abnormal audit delays , sehingga perusahaan yang