• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

12 II.1. Defenisi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat difenisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan kesatuan elemen – elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. (Andi; 2006: 11)

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Tata Sutabri; 2005: 42).

II.1.1. Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah sebuah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan

(2)

keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategi jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan. (Tata Sutabri; 2005: 23)

II.1.2. Siklus Informasi

Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan cara tertentu. Informasi disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan untuk menambah wawasan bagi pemakainya guna mencapai suatu tujuan ( Andi : 2006 : 12 ).

Pengolahan data menjadi informasi itu merupakan suatu siklus, yang terdiri dari tahap – tahap sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti sampling, data transaksi, data

warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan proses

pencatatan data kedalam suatu file.

2. Input. Tahap ini merupakan proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam computer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur pengolahan data itu merupakan urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis dalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

(3)

3. Pengolahan Data. Tahap ini merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukkan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data. Klasifikasi (pengelompokkan), kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data dari tempat penyimpanan data. 4. Output. Hasil pengolahan data akan ditampilkan pada alat output seperti

monitor dan printer sebagai informasi.

5. Distribusi. Setelah proses pengolahan data dilakukan, maka informasi yang dihasilkan harus segera didistribusikan. Proses pendistribusian ini tidak boleh terlambat dan harus diberikan kepada yang berkepentingan, sebab hasil pengolahan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau menjadi data dalam pengolahan data selanjutnya.

II.2. Konsep Client Server

Client Server adalah salah satu model komunikasi 2 komputer atau lebih

yang berfungsi melakukan pembagian tugas. Client bertugas untuk melakukan

input, update, penghapusan, dan menampilkan data sebuah database. Sementara server bertugas menyediakan pelayanan untuk manajemen, yaitu menyimpan dan

mengolah databse ( Wahana Komputer ; 2010 ; 5 ). II.2.1. Arsitektur Client Server

Terdapat beberapa arsitektur yang digunakan untuk melakukan pemrograman database, yaitu 1 – Tier ( Standalone ), 2 – Tier, dan n – Tier.

(4)

II.2.1.1. Arsitektur Standalone (1 – Tier)

Arsitektur 1 – Tier dapat pula terjadi dalam sebuah jaringan workstation yang memiliki 2 jenis komputer saling berhubungan, yaitu client dan server. Komputer client (Workstation) bertugas melakukan pemrosesan data. Datanya diperoleh dari DBMS server yang disalin kedalam aplikasi database (DBMS) pada masing – masing komputer client. Dengan demikian, komputer client tetap mengakses dari aplikasi DBMS yang terdapat pada komputer client sendiri. Jadi, arsitektur standalone komputer client bertugas menyediakan aplikasi user

interface bagi user, melakukan permintaan file ke server, dan melakukan

pemrosesan data. Sebaliknya, komputer server hanya menyediakan sebuah aplikasi database dan pengolahannya. Kemudian, file atau data pada database akan diakses dan disalin oleh komputer client untuk diproses.

Gambar : II.1. 1 – Tier Client Server ( Sumber : Wahana Komputer : 2010 ) Adapun, karakteristik arsitektur 1 – Tier sebagai berikut :

1. Beban jaringan menjadi tinggi karena yang diminta adalah file database secara keseluruhan pada komputer server kekomputer client melalui jaringan.

(5)

2. Setiap komputer pada jaringan harus mempunyai DBMS tersendiri untuk menyimpan hasi salinan dari server sehingga mengurangi sumber daya yang dimiliki oleh komputer client, terutama memori.

3. Komputer client harus mempunyai kemampuan proses yang tinggi untuk mendapatkan waktu respons yang baik saat komputer server mengirimkan

file yang diminta.

4. Programmer bertanggung jawab membuat aplikasi yang dapat menjaga integrasi DBMS yang dipakai bersama – sama.

5. Arsitektur 1 – Tier cocok untuk bisnis kecil yang hanya membutuhkan sebuah komputer untuk memproses dan menyimpan data sekaligus, tetapi kurang tepat diterapkan pada model jaringan ( Wahana Komputer ; 2010 ; 7 ).

II.2.1.2. Arsitektur Client Server ( 2 – Tier )

Arsitektur pada model demikian membagi tugas antara komputer client

server. Komputer client bertugas menyediakan antarmuka untuk user, permintaan

( request data ) ke DBMS server, serta pemrosesan data (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, dan logika aturan bisnis). Komputer client hanya mengirimkan sebuah statement untuk menambah ( insert ) data, mengubah ( update ), menghapus ( delete ), terakhir meminta ( select ) data untuk ditampilkan melalui antarmuka yang telah dibuat oleh programmer. Pada sisi

server model 2 – Tier, server bertanggung jawab terhadap penyimpanan,

pengolahan, melayani permintaan akses data, dan pemrosesan oleh client (Wahana Komputer ; 2010 ; 8).

(6)

Gambar : II.2. 2 – Tier Client Server ( Sumber : Wahana Komputer : 2011 ) Adapun karakteristik arsitektur 2 – Tier adalah :

1. Tingkat pertama komputer client sebagai penyedia aplikasi user antarmuka untuk mengolah database, baik menampilkan data kedalam user interface, menambah, mengubah, menghapus data, maupun logika bisnis (business

logic).

2. Tingkat kedua adalah server yang menyediakan aplikasi DBMS untuk mengelola database serta menyediakan pula query, stored procedure, dan

triggers yang dapat dipanggil client untuk mengolah data.

3. Komputer client hanya mengirimkan sebuah statement sql untuk meminta data ke server.

4. Server hanya memberikan data yang diminta melalui statement bersangkutan.

5. Komputer server dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi karena harus melayani permintaan banyak komputer client yang mengakseskan satu atau lebih DBMS.

(7)

6. Beban jaringan menjadi ringan karena data yang berjalan pada jaringan hanya data yang diminta oleh client.

7. Otentifikasi pemakai, pemeriksa integritas, dan pemeliharaan kamus data dilakukan pada sisi server.

8. Sederhana dan mudah untuk diterapkan, khususnya pada bisnis kecil yang hanya terdapat pada satu gedung.

II.2.1.3. Arsitektur N – Tier

Arsitektur n – tier berarti membagi komponen menjadi n entitas, yaitu 1 – Tier client dan n – Tier server. Seperti pada model sebelumnya client bertugas menyediakan antarmuka aplikasi, sedangkan server bertugas menyediakan data. Pada model n – tier (sebagai contoh adalah 3 – tier), server dibagi menjadi 2, yaitu

server yang dipakai sebagai business object (middle – tier) dan satu server yang

hanya menyimpan database (server tier) ( Wahana Komputer ; 2010 ; 9 ).

Gambar : II.3. 3 – Tier Client Server ( Sumber : Wahana Komputer : 2010 ) Karakteristik model 3 – Tier sebagai berikut :

1. Arsitektur 3 – Tier membagi sistem menjadi 3 lapisan, yaitu lapisan client, lapisan middle tier (business logic), dan lapisan database server (DBMS).

(8)

2. Client bertugas menyediakan antarmuka bagi user untuk mengakses database.

3. Lapisan middle tier menyediakan perintah untuk mengelola database, seperti stored procedure, rumus untuk mengakses database, dan lain – lain.

4. Lapisan server DBMS menyediakan ruang untuk menyimpan database yang dapat diakses melalui middle tier.

5. Mudah dalam melakukan perubahan pada business logic. 6. Business logic mudah untuk diterapkan dan dipelihara. 7. Lebih mahal dibanding dengan model 2 – tier.

8. Memerlukan adaptasi yang luas apabila terjadi perubahan semua sistem. 9. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS berbeda dengan

mudah walaupun berbeda platform. II.3. Defenisi Database

Database atau basis data adalah sekumpulan data yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan seusunan tetentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer. dat itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut untuk menghasilkan informasi tetentu.

Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, nilai informasi sangatlah penting, terlebih bagi kemajuan perusahaan. Oleh karena itu penggunaan dan penguasaan database sangat penting. Dalam database ada sebutan-sebutan utnuk satuan data yaitu:

(9)

1. Karakter, ini adalah satuan data terkecil. data terdiri atau susunan karakter yang pada akhirnya memawakili data yang memiliki arti dari sebuah fakta. 2. Field, adalah kumpulan dari karakter yang mewakili fakta tertentu

misalnya seperti nama siswa, tanggal lahir, dan lain-lain. Dalam dunia perancangan database, feld juga disebut atribut. Bila dipandang dari sudut pemrogaman berorientasi obyek maka name dan properti type. Properti name atau nama adalah properti dari field yang berisi field yang mewakili data sejenis yang disimpannya. Sedangkan properti type adalah properti yang mengatur tipe data dari data yang akan ditampungnya. Misalnya nama field adalah nama siswa maka tipe datanya adalah char, bila nama

field adalah tanggal lahir maka tipe datanya adalah date. Field dilihat

seperti kolom.

3. Record, adalah kumpulan dari field. Pada record anda dapat menemukan banyak sekali informasi penting dengan cara mengombinasikan field-field yang ada.

4. Tabel, adalah sekumpulan dari record-record yang memiliki kesamaan

entity dalam dunia nyata. Kumpulan dari tabel adalah database, wujud

fisik sebuah database dalam komputer adalaha sebuah file yang didalamnya terdapat berbagai tingkatan data yang telah disebutkan di atas. 5. File, adalah bentuk fisik dari penyimpanan data. File database berisi

semua data yang telah disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemberian informasi. (Wahana Komputer ; 2010 : 24-25)

(10)

II.4. Defenisi MySQL

MySQL tergolong sebagai DBMS (Database Management System).

Perangkat lunak ini mbermanfaat untuk mengelola data dengan cara yang sangat fleksibel dan cepat. Berikut adalah sejumlah aktivitas yang terkait dengan data yang didukung oleh perangkat lunak tersebut.

1. Menyimpan data kedalam tabel, 2. Menghapus data dalam tabel, 3. Mengubah data dalam tabel,

4. Mengambil data yang tersimpan dalam tabel,

5. Memungkinkan untuk memilih data tertentu yang diambil,

6. Memungkinkan untuk melakukan pengaturan hak akses terhadap data.

MySQL banyak dipakai untuk kepentingan penanganan database karena

selain handal juga bersifat open source. Konsekuensi dari open source, perangkat lunak ini dapat dipakai oleh siapa saja tanpa membayar dan source code-nya bisa diunduh oleh siapa saja (Abdul Kadir ; 2010 ; 10).

II.4.1. Mengenal MySQL

MySQL adalah salah satu program yang dapat digunakan sebagai

database, dan merupakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan. MySQL bersifat pen source dan menggunakan SQL. MySQL bisa dijalankan diberbagai platform misalnya Windows, Linux, dan lain sebagainya.

(11)

1. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

2. MySQL memiliki kecepatan yang bagus dalam menangani query sederhana.

3. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh dan mendukung perintah select dan where dalam perintah query.

4. MySQL memiliki keamanan yang bagus karena beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perijinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

5. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman ( records ) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta kurang lebih 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

6. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix Soket ( UNIX ), atau Named Pipes ( NT ).

7. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada cient dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.

8. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti windows,

Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak

lagi.

9. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis ( Madcoms ; 2011 ; 140 ).

(12)

II.4.2. Kamus Data

Kamus data (data dictionary) digunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adlaah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan). Kamus data biasanya berisi :

1. Nama-nama dari data

2. Digunakan pada – merupakan proses-proses yang terkait data 3. Deskripsi – merupakan deskripsi data

4. informasi tambahan – seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen yang membentuk data.

Kamus data memiliki beberapa symbol untuk menjelaskan informasi tambahan sebagai berikut :

Tabel II.1 Simbol Kamus Data

Simbol Keterangan

= Disusun atau terdiri dari

+ Dan

[|] Baik…atau…

{ }n n kali diulang / bernilai banyak

( ) Data opsional

*…* Batas komentar

(13)

Kamus data pada DFD nanti harus dapat dipetakan dengan hasil perancangan basis data yang dilakukan sebelumnya. Jika ada kamus data yang tidak dapat dipetakan pada table hasil perancangan basis data berarti hasil perancangan hasil data dengan perancangan dengan DFD masih belum sesuai, sehingga harus ada yang diperbaiki baik perancangan basis datanya, perancangan DFD-nya, atau keduanya (Rosa A.S-M.Shalahuddin: 2011; 68).

II.4.3. Entity Relationship Diagram

Pada dasarnya ERD(Entity Relationship Diagram) adalah sebuah diagram yang secara konseptual memetakan hubungan antar penyimpanan pada diagram DFD di atas. ERD ini digunakan untuk melakukan permodelan terhadap struktur data dan hubungannya. Penggunaannya ERD ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerumitan penyusunan sebuah database yang baik.

Entity dapat berarti sebuah obyek yang dapat dibedakan dengan obyek

lainnya. Obyek tersebut dapat memiliki komponen-komponen data (atribut atau field) yang membuatnya dapat dibedakan dari obyek yang lain. Dalam dunia database entity memiliki atribut yang menjelaskan karakteristik dari entity tersebut. Ada dua macam atribut yang di kenal deskriptif. Hal ini berarti setiap entity memiliki himpunan yang diperlukan sebuah primary key untuk membedakan anggota-anggota dalam himpunan tersebut.

Atribut dapat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Atomic, atomik adalah sifat dari atribut yang menggambarkan bahwa atribut tesebut berisi nilai yang spesifik dan tidak dapat dipecah lagi.

(14)

Contoh dari sifat atomik adalah field status dari tabel karyawan yang hanya berisi menikah atau single

2. Multivalued, sifat ini menandakan atribut ini bisa memiliki lebh dari satu nilai untuk tiap entity tertentu. Misalnya adalah field hobi, hodi dari tiap karyawan mungkin dan hampir pasti lebih dari satu. Misalnya karyawan A mimiliki hobi membaca , nonton TV dan bersepeda.

3. Composite, atribut yang bersifat komposit adalah atribut yang nilainya adalah gabungan dari beberapa atribut yang bersifat atomik. Contohnya adalah atribut alamat yang dapat dipecah menjadi atribut atomik berupa alamat, kode pos, no telepon, dan kota.

Ada beberapa derajat relasi yang dapat terjadi, yaitu :

1. One to one, menggambarkan bahwa antara 1 anggota entity A hanya dapat berhubungan dengna 1 anggota entity B. Biasanya derajat relasi ini digambarkan dengna simbol 1-1.

2. One to many, menggambarkan bahwa 1 anggota entity A dapat memiliki hubungan dengan lebih dari 1 angota entity B. Biasanya derajat relasi ini digambarkan denga simbol 1-N.

3. Many to many, menggambarkan bahwa lebih dari satu anggota A dapat memiliki hubungan dengan lebih dari satu angota entity B. Simbol yang digunakan adalah N-N.

II.4.4. Normalisasi

Setelah melalui tahapan di atas atau ERD, maka hasil pada diagram tersebut mulai direlasasikan pada tabel-tabel database. Untuk itu dperlukan sebuah tahapan yang disebut normalisasi. Normalisasi data adalah proses di mana

(15)

tabel-tabel pada database dites dalam hal kesalingtergantungan di antara field-field pada sebuah tabel. Misalnya jika pada sebuah tabel terdapat ketergantungan terhadap lebih dari satu field dalam tabel tersebut, maka tabel tersebut harus dipecah menjadi banyak tabel.

Pada proses normaslisasi data, aturan yang dijadikan acuan adalah metode ketergantungan fungsional. Teorinya adalah bahwa tiap kolom dalam sebuah tabel selalu memiliki hubungan yang unik dengan sebuah kolom kunci. Misalnya pada sebuah tabel data_siswa ada field nomor induk data field nama siswa serta

field tanggal lahir. Maka ketergantungan fungsionalnya dapat dinyatakan sebagai

berikut: nmr_induk -> nm_siswa dan nmr_induk -> tgl_lahir. Artinya nm_siswa memiliki ketergantungan fungsional terhadap nmr_induk. Field nm_siswa isinya juga ditentukan oleh field nmr_induk. Maksud dari semua itu adalah nmr_induk adalah field kunci yang menentukan karena tidak ada nomor induk yang sama pada satu sekolah, jadi field nmr_induk dapat dijadikan patokan untuk mengisi nm_siswa dan field lainnya.

Ada beberapa langkah dalam normalisasi tabel, yaitu:

1. Decomposition adalah proses mengubah bentuk tabel supaya memenuhi syarat tertentu sebagai tabel yang baik. Dekomposisi dapat dikatakan berhasi jika tabel yang dikenal dekomposisi bila digabungkan kembali dapat menjadi tabel awal sebelum di –dekomposisi. Dekomposisi akan sering dilakukan dalam proses normalisasi untuk memenuhi syarat-syaratnya

(16)

2. Bentuk tidak normal, pada bentuk ini semua data yang ada pada tiap entity (diambil atributnya) masih ditampung dalam satu tabel besar. Data yang ada pada tabel ini masih ada yang redundansi dan ada juga yang kosong. Semuanya masih tidak tertata rapi.

3. Normal Form pertama(1st Normal Form), pada tahapan ini tabel di-dekomposisi dari tabel bentuk tidak normal yang kemudian dipisahkan menjadi tabel-tabel kecil yang memiliki kriteria tidak memiliki atribut yang bernilai ganda dan komposit. Semua atribut harus bersifat atomik. 4. Normal Form kedua(2ndNormal Form), pada tahapan ini tabel dianggap

memenuhi normal kedua jika pada tabel tersebut semua atribut yang bukan kunci primer bergantung penuh terhadap kunci primer tabel tersebut .

5. Normal Form ketiga(3rdNormal Form), setiap atribut pada tabel selain kunci primer atau kunci utama harus bergantung penuh pada kunci utama. Bentuk normal ketiga biasanya digunakan bila masih ada tabel yang belum efisien. Biasanya penggunaan bentuk normal(normalisasi) hanya sampai pada bentuk ketiga, dan tabel yang dihasilkan telah memiliki kualitas untuk membentuk sebuah database yang dapat diandalkan. Semua tabel diatas juga telah memenuhi bentuk normal tahap ketiga. (Wahana Komputer ; 2010 : 30 - 32)

(17)

II.5. Unified Modelling Language (UML) II.5.1. Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) adalah Bahasa pemodelan grafis telah

ada di industri perangkat lunak sejak lama. Pemicu umum dibalik semuanya adalah bahwa bahasa pemrograman berada pada tingkat abstraksi yang tidak terlalu tinggi untuk memfasilitasi diskusi tentang desain.

UML merupakan standar yang relative terbuka yang dikontrol oleh Object

Manajement Group (OMG), sebuah konsorium terbuka yang terdiri dari banyak

perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung interoperobilitas, khususnya interoperabilitas sistem yang berorientasi objek. OMG mungkin lebih dikenal dengan standar-standar COBRA (Common Object

Request Broker Architecture).

UML lahir dari penggabungan banyak bahasa permodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan 1990-an. Sejak kehadirannya pada tahun 1997, UML menghancurkan menara Babel tersebut menjadi sejarah. (Martin Fowler ; 2005 : 1).

(18)

II.5.2. Diagram UML

Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar II.5.2 dibawah ini :

Gambar II.4. Diagram UML

(Sumber : Rosa A.S - M.Shalahuddin: 2011; 121)

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut : 1. Structure Diagrams

Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

UML Diagram

Structure Diagrams Behavior Diagram Intraction Diagram

Class Diagram Object Diagram Component Diagram Composite Structure Diagram Package Diagram Deployment Diagram

Use Case Diagram

Activity Diagram State Machine Diagram Sequence Diagram Comunication Diagram Timing Diagram Interaction Overview Diagram

(19)

2. Behavior Diagrams

Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

3. Interaction Diagrams

Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

II.5.3. Class Diagram

Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas: Tabel II.2. Komponen Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas

Nama_kelas +atribut +operasi()

Kelas pada struktur system

Antarmuka/interface Nama_interface

Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek

Asosiasi/association Relasi antar kelas dengan makna umum,asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Asosiasi berarah/directed association

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

(20)

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi(umum khusus)

Kebergantungan/dependency ………

Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas

(Sumber: Rosa A.S-M.Shalahuddin: 2011; 122 - 123)

II.5.4. Object Diagram

Object Diagram menggambarkan struktur sistem dari penamaan object

dan jalannya object dalam sistem. Pada diagram object harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram objek: Tabel II.3. Komponen Object Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas

Nama_objek :nam_ kelas atribut = nilai

Objek dari kelas yang berjalan saat dijalankan

Link Relasi antar objek

(Sumber: Rosa A.S-M.Shalahuddin: 2011; 124)

II.5.5. Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah

(21)

sistem.diagram komponen focus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram komponen: Tabel II.4. Komponen Component Diagram

Simbol Deskripsi

Package Package merupakan sebuah bungkusan

dari satu atau lebih komponen

Komponen Komponen system

Kebergantungan/dependency ………

Kebergantungan antar komponen, arah panah mengarah pada komponen yang dipakai

Antarmuka/interface Nama_interface

Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objekagar tidak mengakses langsung komponen

Link Relasi antar komponen

(Sumber: Rosa A.S-M.Shalahuddin: 2011; 125 - 126)

II.5.6. Composite Structure Diagram

Diagram ini digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung.

package

(22)

II.5.7. Package Diagram

Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang

saling terkait dalam diagram UML. II.5.8. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. (Rosa A.S-M.Shalahuddin ; 2011 : 127-129)

II.5.9. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case: Tabel II.5. Komponen Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yanga akan dibuat itu sendiri, jadi malaupun symbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang nama use case

(23)

Asosiasi / association Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan actor

Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu

(Sumber: Rosa A.S-M.Shalahuddin ; 2011 : 130-131)

II.5.10. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas: Tabel II.6. Komponen Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktifitas sistem,sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status awal

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu aktivitas

(24)

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem,sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah ststus akhir

(Sumber: Rosa A.S-M.Shalahuddin; 2011: 134-135)

II.5.11. State Machine Diagram

State machine diagram atau diagram mesin statu digunakan untuk

menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem.

Berikut komponen-komponen dasar yang ada dalam state machine diagram: Tabel II.7. Komponen state machine diagram

Simbol Deskripsi

Start (Initial State) Start atau initial state adalah state atau keadaan awal pada saat sistem mulai hidup

End (Final State) End atau final state adalah state keadaan

akhir dari daur hidup suatu system

Event Event adalah kegiatan yang menyebabkan

berubahnya status mesin

State State atau status adalah keadaan sistem

pada waktu tertentu. State dapat berubah jika ada event tertentu yang memicu perubahan tersebut

(Sumber: Rosa A.S-M.Shalahuddin; 2011: 136-137) state

(25)

II.5.12. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. (Rosa A.S-M.Shalahuddin: 2011; 137)

II.5.13. Communication Diagram

Diagram komunikasi menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi mempresentasikan informasi yang diperoleh dari Diagram Kelas, Diagram Sekuen, dan Diagram Use

Case untuk mendeskripsikan gabungan antar struktur statis dan tingkah laku

dinamis dari suatu sistem. (Rosa A.S-M.Shalahuddin; 2011: 140) II.5.14. Timing Diagram

Timing diagram merupakan diagram yang focus pada penggambaran

terkait batasan waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.

II.5.15. Interaction Overview Diagram

Interaction Overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang

berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction

overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik

(26)

II.6. Sistem Visual Basic 2008

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang handal dan banyak digunakan oleh pengembang untuk membangun berbagai macam aplikasi windows. Visual Basic 2008 atau Visual Basic 9 adalah versi terbaru yang telah diluncurkan oleh Microsoft bersama C#, visual C++, dan Visual Web Developer dalam satu paket Visual studio 2008.

Visual Basic 2008 merupakan aplikasi pemrograman yang menggunakan teknologi. NET Framework merupakan komponen Windows yang terintegrasi serta mendukung pembuatan, pengguna aplikasi, dan halaman web. Teknologi .NET Framework mempunyai 2 komponen utama, yaitu CLR ( Common

Language Runtime ) dan class Library. CLR digunakan untuk menjalankan

aplikasi yang berbasis .NET, sedangkan Library adalah kelas pustaka atau perintah yang digunakan untuk membangun aplikasi ( Wahana Komputer : 2010 : 2 ).

Gambar

Gambar : II.1. 1 – Tier Client Server  ( Sumber : Wahana Komputer : 2010 )  Adapun, karakteristik arsitektur 1 – Tier sebagai berikut :
Gambar : II.2. 2 – Tier Client Server  ( Sumber : Wahana Komputer : 2011 )  Adapun karakteristik arsitektur 2 – Tier adalah :
Tabel II.1 Simbol Kamus Data
Gambar II.4. Diagram UML
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Dua korban non-fatal tidak bisa dicocokan jika mereka dilaporkan dalam sumber catatan yang sama (karena pengkodean data dan metode-metode representasi database yang

Ida Bagus Antariksa, selaku Kepala Sekolah SD Tarsisius II, , yang telah dengan baik hati memberikan waktu dan tenaganya serta memberikan kesempatan bagi penulis untuk

Electric Super Starter adalah detonator elektrik instan yang ditempatkan dalam kumpulan penghalang plastik yang memudahkan hubungan antara shock tube dan kawat

melakukan pengawasan di perairan Kepulauan Anambas bekerjasama dengan tim gabungan operasional yang dibentuk oleh Bupati Kepulauan Anambas yang terdiri dari Satker

Proporsi seroproteksi anti-HBs pada 100 anak usia 10– 12 tahun pasca imunisasi dasar hepatitis B lengkap 38%, dengan hasil seropositif 68,7% subjek respons rendah, 26,3% respons

(1) Penetapan indeks terintegrasi untuk penghitungan retribusi IMB bangunan gedung seperti pada tabel Lampiran 1, dan contoh penetapan indeks terintegrasi

Ini merupakan nilai budaya yang paling mengakar dalam masyarakat jawa.. Kepercayaan animisme dan dinamisme sangat mempercayai

Menurut (Sugiyono 2008: 142) angket merupakan :“teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis