• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIK UMB KARAKTER SUKSES. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ETIK UMB KARAKTER SUKSES. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

ETIK UMB

KARAKTER SUKSES

Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc

08

Ekonomi

Manajamen

(2)

PENGANTAR

• KarakterÆ temperamen, tabiat, watak atau akhlak yang memberinya sebuah definisi sesuatu yang menekankan unsur psikososial yang dikaitkan dengan pendidikan dan konteks lingkungan.

• Kharacter (latin) Æinstrument of marking

• Charessein (Perancis) Æto engrave (mengukir) • Watek (Jawa)Æciri wanci

• Watak (Indonesia)Æ sifat pembawaan yang mempengaruhi tingkah laku, budi pekerti, tabiat, dan perangai.

(3)

PENGANTAR

Donu Kusuma (2007:80) Æ karakter dianggap sebagai ciri

atau karakteristik atau gaya atau sifat dari seseorang

yang bersumber dari bentukan2 yang diterima dari

lingkungan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:445)Æ karakter

berarti sifat-sifat kejiawaan, akhlak atau budi pekerti

yang membedakan seseorang dari yang lain: tabiat,

watak.

(4)

PENGANTAR

Oxford Advace Leamer’s Dictionary of Current English (2000)

dapat diartikan :

1. Semua baik kualitas maupun ciri-ciri yang membuat seseorang, kelompok orang atau tempat berbeda dari yang lain

2. Cara yang khas atau kekhasan yang dimiliki oleh sesuatu, peristiwa atau tempat

3. Kualitas pribadi yang tangguh misalnya kemampuan dalam menghadapi situasi yang sulit atau berbahaya

4. Kualitas menarik dan luar biasa yang dimiliki suatu tempat atau orang 5. Orang yang aneh atau tidak menyenangkan

6. Orang yang menarik dan luar biasa

(5)

PENDIDIKAN KARAKTER

1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona

Æ segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi

karakter siswa.

Thomas

LickonaÆsuatu

usaha

yang

disengaja

untuk

membantu

seseorang

sehingga

ia

dapat

memahami,

memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto (2009)

Æcara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap

individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup

keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

(6)

PENDIDIKAN KARAKTER

3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya

Æ ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu.

Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian

benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang

mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap,

dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi

Æ kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral,

misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan

sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).

(7)

NILAI2 PENDIDIKAN KARAKTER

18 butir nilai-nilai pendidikan karakter:

Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri,

Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah

air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai,

Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli social, Tanggung

jawab.

(8)

MENGENALI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI

Bagaimanakah untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan

diri sendiri?

Cara yang paling tepat adalah dengan melakukan intropeksi diri

atau merenungkan diri untuk melihat kemampuan diri sendiri

secara jujur.

(9)

MENGENALI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI

Hal yang penting untuk melakukan intropeksi adalah :

1. Menghilangkan perasaan superior, yakni menganggap dirinya paling hebat, sehingga malu jika diketahui kelamahannya.

2. Jangan pernah menganggap orang lain lemah, sebelum menemukan kelemahan diri sendiri.

3. Menanamkan pemahaman kepada diri sendiri bahwa tujuan introspeksi adalah untuk memperbaiki diri agar lebih baik dalam bersikap maupun bertingkahlaku.

4. Memperhatikan kritikan yang masuk. Walaupun kritikan itu pedih, namun pada hakikatnya kritikan itu bersifat membangun terutama membangun mentalitas kita.

5. Menggunakan bantuan alat ukur dalam bentuk angket atau kuersioner yang khusus dibuat untuk menguji kelemahan diri. Ini biasanya dilakukan oleh lembaga psikologi.

(10)

MENGENALI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI

Selain

dengan

mengetahui

kelebihan

diri,

mengetahui

kelamahan yang dimiliki juga bermanfaat dalam hal :

Membatasi sikap perilaku

Memudahkan dalam mencari jalan keluar terbaik

Mengupayakan agar kelemahan bukan penghambat, tetapi

justru pemacu semangat untuk meningkatkan kemampuan

yang menjadi kelebihan kita.

(11)

KARAKTER KESUKSESAN

1. Konsisten

• Artinya satu kata dengan perbuatan, tidak mudah berubah-ubah karena pengaruh rayuan, memegang teguh kesepakatan, teguh dengan prinsiptidak mengikuti kemana arah angin berhembus kencang, dan atau bujukan dari para ”pembisik”.

2. Amanah

• Artinya dapat dipercaya, jujur, tidak munafik, tidak korup dan tidak khianat. Untuk dapat dipercaya dibutuhkan waktu dan pembuktian dan itu bagaikan investasi. Tanamlah kejujuran, anda akan memetik kepercayaan. Manusia yang mempunyai sifat amanah adalah manusia yang bersungguh-sungguh mengemban tugas dan tanggung jawabnya, baik ada manusia yang mengawasinya maupun tidak.

(12)

KARAKTER KESUKSESAN

3. Respek

• Artinya saling menghormati dan saling menghargai. Hormat bukan berarti menghilankan sifat kritis, menghargai bukan berarti memberi terlalu banyak pujian. Bertenggang rasa, artinya mempunyai kesabaran dan kelapangan dada menghadapi sesuatu yang tidak sesuai kehendak diri sendiri.

4. Asertif

• Artinya teguh dengan pendirian, tidak mudah menyerah/patah hati untuk mendapatkan apa yang dicita-citakannya. Coba lagi dan coba lagi adalah sifat asrtif, berpantang frustasi. Asertif adalah keteguhan hati untuk mencari kebenaran sejati, untuk meraih kesuksesan sejati tanpa melepaskan kontrol emosi.

(13)

KARAKTER KESUKSESAN

5. Kooperatif

• Artinya dapat bekerja sama, berfikiran terbuka dan tidak kaku untuk saling membantu.Kooperatif memerlukan keikhlasan hati karena kooperatif yang dipaksakan atau karena terpaksa akan membuahkan pamrih.

6. Telaten

• Artinya teliti, rinci dan rapi. Tidak hanya telaten dalam administrasi, rapi dalam dokumentasi, rinci dalam pembukuan keuangan, dan cermat dalam filling system, namun juga santun dalam belajar, berbudi pekerti dalam berperilaku. Orang yang sukses menjaga waktunya yang dengan rapi sehingga tak ada sedikitpun yang disia-siakannya.

(14)

KARAKTER KESUKSESAN

7. Empati

• Menggunakan fikiran dan perasaan, artinya dengan hati maupun merasakan dengan perasaan orang lain, sekaligus dengan fikiran/logika maupun menangkap serta mencerna jalan fikiran orang tersebut. Empati tidak sama dengan simpati, melainkan mempunyai makna yang lebih luas. Dalam empati anda berusaha memahami perasaan dan fikran orang lain agar dapat membantu orang itu mengatasi persoalan bilaman dia membutuhkan.

8. Religius

• Artinya taat dalam menjalankan ajaran agama/kepercayaan yang diyakini tanpa meremehkan agama/kpercayaan orang lain. Sifat religius terpancar dari tutur kata serta perilakunya, tersirat pada kepekaan nuraniunya sebagai manisfestasi pemahaman dan ibadah religinya. Spritual yang terkandung dalam nurani bukan untuk dipamerkan, bukan untuk mengintimidasi orang lain, melainkan untuk mengasihi.

(15)

PERANAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL

Baik hard skills maupun soft skills merupakan prasyarat

kesuksesan seorang sarjana dalam menempuh kehidupan

setelah selesai pendidikannya.

Hard skillsÆ ditekankan pada aspek kognitif dan keahlian

khusus menurut disiplin keilmuan tertentu,

Soft skills Æ merupakan perilaku personal dan interpersonal

skill

yang

diperlukan

untuk

mengembangkan

dan

(16)

PERANAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL

Menurut Pumphrey dan Slatter (2002) dalam artikel Teguh Wijaya menengarai bahwa soft skill memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Bersifat generik,dalam arti digunakan dalam berbagai penyelesaian tugas yang berbeda.

• Dapat ditransfer dan diterapkan dalam berbagai aktivitas pelaksanaan tugas, disebut juga sebagai keterampilan hidup (life skills).

• Merupakan keterampilan atau atribut yang terdapat dalam aktivitas seperti pemecahan masalah, komunikasi, pemanfaatan teknologi, dan bekerja dalam kelompok.

• Dapat dipromosikan sebagai keterampilan yang memberi kontribusi dalam ‘pembelajaran seumur hidup’ (‘life long learning’).

• Dapat dimiliki dan digunakan oleh pengusaha dan organisasi pemerintah.

• Dapat ditransfer dalam berbagai konteks yang berbeda oleh orang-orang yang memiliki latar belakang disiplin ilmu, profesi dan jabatan yang berbeda-beda.

(17)

PERANAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL

Menurut Pumphrey dan Slatter (2002) dalam artikel Teguh Wijaya menengarai bahwa soft skill memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Bersifat generik,dalam arti digunakan dalam berbagai penyelesaian tugas yang berbeda.

• Dapat ditransfer dan diterapkan dalam berbagai aktivitas pelaksanaan tugas, disebut juga sebagai keterampilan hidup (life skills).

• Merupakan keterampilan atau atribut yang terdapat dalam aktivitas seperti pemecahan masalah, komunikasi, pemanfaatan teknologi, dan bekerja dalam kelompok.

• Dapat dipromosikan sebagai keterampilan yang memberi kontribusi dalam ‘pembelajaran seumur hidup’ (‘life long learning’).

• Dapat dimiliki dan digunakan oleh pengusaha dan organisasi pemerintah.

• Dapat ditransfer dalam berbagai konteks yang berbeda oleh orang-orang yang memiliki latar belakang disiplin ilmu, profesi dan jabatan yang berbeda-beda.

Referensi

Dokumen terkait