SPEKTROFOTOMETRI
Kim 334 3(3-0)
KONTRAK KULIAH
Deskripsi Mata Kuliah
Kuliah ini membahas
• spektrometri dalam analisis kimia (prinsip pengukuran, instrumentasi, dan aplikasi) meliputi
• Spektroskopi molekul
• spektrofotometer ultraviolet-tampak (UV-vis), • inframerah (IR),
• luminesens,
• spektrometer massa (SM) serta • resonans magnetik inti (RMI)
• Spektroskopi atom
• spektofotometer absorpsi, • emisi dan
• fluoresens serta
• spektrometer massa atom dan • sinar-X.
• Teknik optik lainnya
• turbidimetri • polarimetri
Learning Outcomes Mata Kuliah
Setelah menyelesaikan kuliah ini diharapkan
mahasiswa akan mampu menjelaskan desain
konstruksi dan fungsi komponen, serta
kemampuan dan keterbatasan berbagai teknik
spektroskopi yaitu spektrofotometri UV-Vis, IR,
RMI, luminesens, spektrofotometri absorpsi,
emisi, dan fluoresens atom, spektrometri massa
atom dan sinar-X, tubdimetri, dan polarimetri.
Dosen
Dr. Irmanida Batubara, M.Si Dosen Koordinator Mata Kuliah
Bidang Keahlian : Bioanalisis, KBA Kantor : Divisi Kimia Analitik
Departemen Kimia FMIPA IPB Kampus IPB Darmaga
Telpon : 0251 – 8624567
E-mail : ime@apps.ipb.ac.id
Budi Riza Putra, M.Si
Bidang Keahlian: Kimia Analitik Kantor : Divisi Kimia Analitik
Departemen Kimia FMIPA IPB Kampus IPB Darmaga
Telepon : 0251 – 8628766 E-mail : budi
Dosen
Rudi Heryanto, MSi
Bidang Keahlian : Spektroskopi, Kemometrik
Kantor : Divisi Kimia Analitik
Departemen Kimia FMIPA IPB Kampus IPB Darmaga
Telepon : 0251 – 8628766
E-mail : rudi_heryanto@apps.ipb.ac.id
Dr. Eti Rohaeti, MS
Bidang Keahlian : Kimia Analitik dan Lingkungan
Kantor : Divisi Kimia Analitik
Departemen Kimia FMIPA IPB Kampus IPB Darmaga
Telpon : 0251 – 8624567
Dosen
Minggu
ke- Pokok Bahasan Dosen
1 -2 - Pendahuluan analisis spektrometri
- Desain dan komponen instrumen optik ERT/INB 3-4 Spektrofotometri UV-Vis ERT/BRP
5 Spektrofotometri IR ERT/BRP
6-7 Spektrofotometri serapan, fluoresens, dan emisi atom ERT/BRP
8-9 UTS INB
10 Spektrofotometri luminesens RHY/INB 11 Turbidimetri dan polarimetri RHY/INB 11-12 Spektrofotometri sinar X RHY/INB 13 Spektrometri Resonans Magnetik Inti RHY/INB 13-15 Spektrometri massa RHY/INB
Kehadiran dan Penilaian
Penilaian: Kehadiran minimal 80% A : NA≥80; AB : 75≤NA<80; B : 70≤NA<75; BC : 65≤NA<70; C : 55≤NA<65; D : 45≤NA< 55; E :NA<45Proporsi nilai akhir huruf mutu:
UTS 45%
UAS 45%
Kuis 10%
Kuis
• Dilaksanakan sebanyak 2 kali selama perkuliahan, yang pertama di perkuliahan minggu ke 1-7 dan yang kedua di perkuliahan minggu ke 9-16.
• Materi yang dikuiskan dipilih oleh dosen dari pokok bahasan yang telah diajarkan.
• Soal kuis terdiri atas soal esai sederhana sebanyak 2-3 soal. • Waktu pelaksanaan kuis 10-15 menit.
• Rentang nilai kuis 0-100.
Tugas lain
• Tugas lain berupa pemberian soal untuk dikerjakan di luar jam kuliah.
• Soal yang diberikan berbentuk esai.
Buku Ajar
Skoog DA, Holler FJ, Nieman TA. 2007.
Principles of Instrumental Analysis. Ed ke-6. Philadelphia: Harcourt Brace College Publishers.
Skoog, DA, West DM, Holler FJ, Crouch SR. 2014.
Fundamental of Analitycal Chemistry. Edisi ke-9. Brooks/Cole. Harvey D. 2009. Modern Analytical Chemistry 2.0. Singapore: McGraw Hill.
PENDAHULUAN ANALISIS
SPEKTROMETRI
Spektroskopi: ilmu yang mempelajari interaksi antara
radiasi elektromagnetik dengan materi
Spektro(foto)metri:
definisi yang lebih sempit, merupakan pengukuran
kuantitatif dari intesitas radiasi elektromagnetik pada satu atau lebih panjang gelombang menggunakan suatu detektor
Spektrum (pl. spektra): tampilan dari intensitas absorbsi, emisi, atau hamburan radiasi oleh suatu sampel vs kuantitas yang berhubungan dengan energi foton seperti panjang
gelombang (λ) atau frekuensi(ν). Untuk spektrum massa merupakan hubungan antara intensitas dan m/z
Radiasi Elektromagnetik
Jenis gelombang elektromagnetik yang digunakan sering dipakai menjadi jenis spektrometri
Tipe Spektroskopi molekul
• Spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak (UV-Vis) (absorpsi/luminesensi)
– Menggunakan transisi elektron untuk menentukan pola ikatan • Spektrofotometri inframerah (IR)
– mengukur frekuensi vibrasi ikatan pada molekul yang digunakan dalam menentukan gugus fungsi
• Spektrometri massa (MS)
– Fragmentasi molekul dan mengukur massa • Spektrometri resonansi magnet inti (RMI/NMR)
– deteksi sinyal dari atom C dan H, dan dapat digunakan dalam membedakan isomer
Tipe spektroskopi atom
•
Spektrometri serapan atom/emisi/fluoresensi
(AAS/AES/AFS)
– Menggunakan transisi elektron melalui atomisasi
•
Spektrometri Sinar-X
– Absorpsi, fluoresensi, difraksi
•
Spektrometri massa (MS)
• Radiasi elektromagnetik: sifat gelombang/partikel • Sifat gelombang:
• spektrum elektromagnetik: difraksi, refraksi, refleksi, dan polarisasi
• Sifat mekanika kuantum
• efek fotoelektrik/keadaan
energi/emisi/absorpsi/relaksasi/ketidakpastian pengukuran
• Aspek kuantitatif dalam pengukuran
• emisi, absorpsi, hukum Lambert-Beer
Radiasi
elektromagnetik
Sifat seperti partikel
Partikel diskret atau paket
gelombang yang disebut foton
Sifat seperti gelombang
- Model gelombang sinusoidal
klasik (medan listrik dan magnet) - Tidak memerlukan medium
untuk transmisinya (dapat
bergerak pada keadaan vakum)
Radiasi elektromagnetik (REM)
Panjang gelombang (λ) → jarak antara dua puncak gelombang
Frekuensi (v) → jumlah gelombang yang melintasi satu titik tertentu selama
waktu tertentu
Energi → E=hc/λ h = tetapan Planck (6,626x10-27 erg dtk)
c = kecepatan cahaya = 3x108 m/dtk
λ semakin besar, energi radiasi semakin kecil
Cahaya monokromatis dari suatu frekuensi akan
menyebabkan elektron keluar dari suatu permukaan logam. Energi foton (partikel cahaya) sebanding dengan energi
fotoelektron yang keluar ditambah dengan energi yang
diperlukan untuk mengeluarkannya dari permukaan (fungsi kerja).
1. Atom, ion, & molekul berada dalam keadaan energi diskret. Ketika mereka mengubah keadaan energinya, mereka
akan melepaskan atau menyerap energi setara dengan perubahan tingkatan energinya.
2. Frekuensi radiasi yang terserap atau dilepas berhubungan dengan perbedaan energi:
E1 - E0 = hν = hc/λ
Atom & ion elemental memiliki keadaan elektronik. Molekul juga memiliki keadaan vibrasi dan rotasi.
- Keadaan energi terendah suatu atom atau molekul disebut keadaan dasar (ground state).
- Keadaan energi terbesar disebut keadaan tereksitasi (excited states).
Interaksi REM dan materi
REM absorpsi materi Transmisi scattering refleksiInteraksi REM dan materi
Absorpsi
Absorpsi cahaya oleh atom, ion atau molekul akan membuatnya berpindah dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi tertentu
Atomic absorption – relatively few frequencies absorbed; electrons in highest occupied orbitals promoted to lower unoccupied orbitals Molecular Absorption – many more possible frequencies are
absorbed; combinations of electronic, vibrational, and rotational transitions invoked
Dari fenomena gelombang refraksi dan refleksi Dari fenomena energi absorpsi dan emisi
Emisi
Emisi terjadi ketika atom atau molekul dalam keadaan tereksitasi berelaksasi ke keadaan energi yang rendah dengan melepaskan energi berupa foton. Eksitasi dapat disebabkan oleh:
1. Elektron atau pengeboman (bombardment) partikel elementer (emisi sinar X);
2. Arus listrik atau panas (UV, sinar tampak, emisi IR) 3. Cahaya (fluoresens)
4. Reaksi kimia eksotermik (kemiluminesens). Spektrum garis untuk atom yang berfase gas
Spektrum pita untuk radikal fase gas atau molekul kecil
Spektrum kontinyu untuk padatan terpanaskan → radiasi badan hitam (blackbody radiation /incandescence)
Spektrum garis
Spektrum pita
Small molecules and radicals
Spektrum kontinyu
32
• Produced when solid are heated to incandescence. • Blackbody Radiation (Thermal Radiation)
Relaksasi
Proses relaksasi mengizinkan suatu atom atau molekul yang tereksitasi kembali ke keadaan dasarnya.
Relaksasi nonradiasi: energi terlepas oleh sebab lainnya bukan karena emisi foton
Fluoresens resonans: frekuensi radiasi emisi identik dengan frekuensi radiasi eksitasinya (atom)
Fluoresens nonresonans: frekuensi radiasi emisi lebih
rendah dibandingkan dengan frekuensi radiasi eksitasinya (molekul); Stokes shift
Fosforesens: melibatkan keadaan elektronik intermediet yang memiliki waktu pendek
Fotoluminesens
Color of a solution. White light from a lamp or the sun strikes the solution of Fe(SCN)2+.
The fairly broad absorption spectrum shows a maximum absorbance in the 460 to 500 nm range. The complementary red color is transmitted.