1 Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekuatan pela batu karang sebagai dasar solidaritas antara negeri Kristen Kilang dan negeri Muslim Werinama.Tujuan tersebut untuk menjawab rumusan masalah yaitu mengapa pela batu karang dapat menjadi kekuatan solidaritas antara negeri Kristen Kilang dan negeri Muslim Werinama?. Solidaritas yang dipakai ialah solidaritas menurut Emile Durkheim, dengan bentuk solidaritas mekanik. Sehingga penulis melihat pela batu karang dalam pandangan yang berbeda yaitu sebagai kekuatan Solidaritas Salam dan Sarani. Metode yang dipakai dalam melakukan penelitian ini ialah metode deskriptif-kualitatif. Penulis menggunakan metode deskriptif-kualitatif, dengan tujuan untuk menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penulis mendapatkan informasi melalui wawancara dengan beberapa informan kunci yakni, ketua adat, saniri negeri, beberapa anggota masyarakat yang pernah terlibat langsung dalam acara-acara adat antar pela, dan masyarakat sebagai individu yang menjalin hubungan pela. Setelah melakukan wawancara penulis menemukan bahwa, ikatan antar kelompok adat, collective consciousness, totalitas kepercayaan dan sentimen bersama terhadap sumpah-sumpah sakral yang mengandung nilai dan norma merupakan alasan kekuatan solidaritas dalam pela batu karang antara negeri kristen Kilang dan negeri muslim Werinama. Kepercayaan dalam ikatan pela batu karang, merupakan alasan solidaritas antara kedua negeri. ‘kenyataan-Kenyataan’ yang unik, bersifat sakral, dan terjadi secara langsung, turut menggambarkan kuatnya ikatan pela batu karangyang melahirkan hubungan solidaritas antara kedua negeri Salam-Sarani.