• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDA PELAYANAN PASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERDA PELAYANAN PASAR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Prabumulih perlu meningkatkan penerimaan Daerah khusus di bidang Retribusi Pelayanan Pasar ;

bahwa dalam rangka meningkatkan penerimaan Daerah sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mengarah pada sistem pemungutan pajak dan Retribusi yang sederhana, adil, efektif dan efisien sehingga dapat menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan pembangunan, maka memandang perlu Retribusi Pelayanan Pasar;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pasar.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

Undang-undang No0mor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antar Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

(2)

Menetapkan : 7.

8.

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022);

Peraturan pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);

Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70);

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PRABUMULIH

MEMUTUSKAN :

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Daerah Kota Prabumulih.

2. Pemerintah adalah Pemerintah Kota Prabumulih. 3. Walikota adalah Walikota Prabumulih.

4. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kota Prabumulih.

5. UPTD Pasar adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasar Kota Prabumulih.

6. Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

7. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi.

(3)

9. Kios adalah bagian dari pasar untuk berjualan yang dipisahkan satu dengan yang lain dengan dinding pemisah dari lantai sampai kelangit-langit / atap disediakan pintu dan dapat ditutup / dikunci.

10. Los adalah bagian dari pasar atau kalangan untuk berjualan yang beratap tetapi tidak dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan dinding pemisah mulai dari lantai sampai kelangit-langit/ atap.

11. Pelataran adalah bagian dari pasar atau kalangan lainnya yang digunakan untuk tempat jualan, yang tidak termasuk kios dan los. 12. Kepala UPTD adalah sesorang petugas yang ditunjuk dengan

Keputusan Walikota untuk mengepalai pengelolaan, pengurusan, pengawasan dan mempertanggungjawabkan hasil Retribusi bagi pasar Prabumulih dan secara tehnis dan administrasi tunduk kepada Dinas Pendapatan Daerah, serta secara operasionalnya UPTD Pasar berkoordinasi dengan Camat setempat.

13. Bendahara Khusus Penerima adalah Bendahara Khusus Penerima Dinas Pendapatan Daerah Kota Prabumulih.

14. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Daerah Kota Prabumulih.

15. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Kota untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh Orang pribadi atau Badan.

17.Surat Setoran Retribusi Daerah, adalah surat yang dapat disingkat SSRD, adalah surat yang oleh Wajib Retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran Retribusi yang terutang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah;

18.Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SKRD, adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya pokok Retribusi; 19.Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang dapat disingkat

SKRDLB adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran Retribusi karena jumlah kredit Retribusi lebih besar daripada Retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang; 20.Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat STRD adalah

surat untuk melakukan tagihan Retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.

BAB II

NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI

Pasal 2

Dengan nama Retribusi pelayanan pasar dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan pasar.

Pasal 3

(4)

Pasal 4

Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan/menikmati pelayanan pasar.

BAB III

GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5

Retribusi Pelayanan Pasar dalam Daerah termasuk jenis Retribusi jasa umum.

BAB IV

CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6

Cara mengukur tingkat penggunaan jasa Retribusi adalah dengan melihat klasifikasi pengguna jasa dan lokasi/wilayah yang mendapat pelayanan jasa.

BAB V

PRINSIP YANG DIANUT DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 7

Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi di dasarkan pada Kebijaksanaan Pemerintah Kota dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

BAB VI

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 8

(1) Setiap bangunan yang dibuat oleh Pemerintah Kota berupa los dan kios atau bangunan usaha lainnya dikenakan sewa bulanan;

(2) Khusus bagi pelataran dan kaki lima dikenakan Retribusi harian; (3) Ketentuan ayat (1) dikecualikan untuk bangunan yang dikelola oleh

BUMN , BUMD dan pihak swasta; (4) Besarnya tarif Retribusi sebagai berikut :

a. Pasar Inpres I

(5)

b. Pasar Inpres II

- Sewa kios sebesar Rp. 20.000,- perbulan. - Sewa los sebesar Rp. 15.000,- perbulan.

c. Retribusi harian kaki lima, pelataran dan sejenisnya dikenakan sebesar Rp. 500,- perhari.

BAB VII

WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 9

Retribusi dipungut dalam wilayah Daerah.

BAB VIII PEMUNGUTAN

Pasal 10

(1) Pemungutan Retribusi untuk Kios dan Los dilaksanakan setiap bulan (2) Pemungutan Retribusi untuk Kaki lima dan pelataran dilaksanakan

setiap hari.

(3) Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB IX

INSTANSI PEMUNGUT Pasal 11

(1) Instansi pemungut adalah Dinas Pendapatan Daerah.

(2) Kepada Dinas/instansi Pemungut dan Instansi terkait lainya dimaksud dalam ayat 1 (satu) di atas diberikan biaya pemungutan berupa uang perangsang sebesar 5 % dari hasil Retribusi yang disetor ke Kas Daerah melalui Bendahara Khusus Penerima.

(6)

BAB X

KERINGANAN, PENGURANGAN DAN PEMBENASAN RETRIBUSI

Pasal 12

(1) Walikota dapat memberikan keringanan, pengurangan dan pembebasan retribusi.

(2) Pemberian keringanan, pengurangan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan memperhatikan kemampuan wajib retribusi.

BAB XI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 13

(1) Pelanggar terhadap ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 2.500.000.- (dua juta lima ratus ribu rupiah) (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud (1) adalah pelanggaran. (3) Denda sebagaimana dimaksud ayat (1) disetor ke Kas Daerah.

B AB XII PENYIDIKAN

Pasal 14

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kota diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Pemerintah Kota.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah : a. menerima, mencari , mengumpulkan dan meneliti keterangan atau

laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan Daerah dan Retribusi.

(7)

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi.

\

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut.

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi.

g. Menyuruh berhenti melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e.

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan Daerah dan Retribusi.

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

j. Menghentikan penyidikan.

k. Melakukan tindakan lain yang dianggap perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum melalui Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

(8)

Pasal 16

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Prabumulih.

Ditetapkan di Prabumulih pada tanggal 10 September 2003

WALIKOTA PRABUMULIH

RACHMAN DJALILI

Diundangkan di Prabumulih pada tanggal 25 September 2003

SEKRETARIS DAERAH KOTA PRABUMULIH

HASBULLAH KEMIS

Referensi

Dokumen terkait

Tarmizi Taher - Kebun Cengkeh - Batu Merah Atas - Sirimau- Kota Ambon- Maluku TelpH. +62 911 355090, +62 911 344816 Website : http://iainambon.ac.id E-mail :

Penyandang disabilitas yang merasa hidup lebih memuaskan dan tidak lagi kosong, merasa lebih percaya diri dan lebih berharga karena menjadi atlet cenderung menunjukkan

Secara terpisah, Muhaimin menyatakan bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan para pejabat Kemnakertrans yang menjadi tersangka KPK dalam kasus dugaan suap tersebut, kecuali

Kemudian data kualitatif lapangan dibandingkan dengan kriteria dan parameter ruang bersama dimana dari perbandingan tersebut dapat ditentukan prinsip yang dianut masyarakat

Maternal and antenatal risk factors for stillbirth and neonatal mortality in rural bangladesh : A case- control studies.. PLoS ONE

4248/LS-BJ/2019 Pembayaran Belanja Perjadin Dalam Daerah Puskesmas Bagian Bulan Mei 2019, Melalui Kegiatan Pelayanan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Ngraho,

Prinsip Islam yang dimaksud adalah perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank, pihak lain untuk penyimpanan dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya

Dan cara menyelesaikan konflik yang kedua ialah dengan kerjasama cara ini bisa membuat yang berkonflik mengakui dan menerima perbedaan dan mengeksplor