BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setiap pelaku usaha yang bergerak di bidang penjualan produk barang
maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus
berkembang. Hal ini dikarenakan setiap usaha menginginkan perolehan dan
peningkatan laba. Laba merupakan tujuan dari sebuah usaha. Tujuan ini akan
diperoleh apabila sebuah usaha mampu menerapkan strategi bertahan dan
pengembangan suatu usaha.
Besarnya pengaruh strategi terhadap pencapaian laba terutama dalam hal
survive dan berkembangnya suatu usaha. Penetapan strategi menjadi langkah awal
yang harus ditempuh suatu unit usaha untuk kemajuan bisnis tersebut. Untuk
menetapkan suatu strategi dalam bisnisnya, masing-masing pelaku usaha memiliki
cara tersendiri. Ada yang berpedoman pada teori yang sudah ada dan ada juga
yang merancang sendiri berdasarkan fakta yang ada dalam lingkungan bisnisnya.
Berkembangnya IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan
komunikasi sangat mendukung derasnya arus globalisasi. Derasnya arus
globalisasi menyebabkan terbentuknya dunia tanpa batas. Pemilik modal akan
memanfaatkan kondisi ini (tersedianya pasar yang luas) untuk memulai bisnis.
Pemilik modal selalu mencari cara untuk mendapatkan manfaat dari pasar yang
luas, mulai dari bisnis yang sudah ada sampai yang belum ada. Saat ini bisnis
sudah sangat kompleks dan kebutuhan manusia sudah sangat mudah untuk
penting atau primer hingga tersier. Wisata adalah salah satu kebutuhan sekunder
yang penting.
Wisata berhubungan erat dengan pariwisata. Wisata berarti perjalanan
sedangkan pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat
lain. Secara etimologis keduanya diidentikkan dengan “travel”. Kegiatan wisata
atau pariwisata harus didukung oleh objek wisata atau atraksi wisata yang
memuaskan. Pariwisata juga sering didefenisikan sebagai suatu kegiatan bisnis
yang diupayakan untuk memperoleh keuntungan. Itu berarti pariwisata juga
merupakan suatu unit bisnis yang memerlukan strategi untuk dapat menarik
wisatawan yang ramai.
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Nasional, Samosir masuk dalam Kawasan Andalan
dengan salah satu sektor unggulan pariwisata. Selain keindahan alam yang
menakjubkan, di Samosir sangat banyak objek wisata yang dapat dikunjungi
mulai dari wisata alam hingga wisata budaya. Hal ini yang menyebabkan Pulau
Samosir mendapat julukan “Negeri Indah Kepingan Surga”.
Kabupaten Samosir terkenal dengan pariwisatanya Salah satu objek wisata
yang cukup diminati adalah hot spring. Hot Spring merupakan objek wisata yang
berasal dari letusan Gunung Pusuk Buhit. Wisatawan dari berbagai penjuru datang
ke tempat ini untuk menikmati manfaat hot spring dan kealamiannya. Selain itu,
wisatawan dapat mandi sambil menikmati panorama yang begitu indah karena
disekitar permandian tersebut terdapat kota dipinggir Danau Toba.
Berdasarkan data jumlah pengunjungnya, hot spring adalah salah satu
diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap jumlah pengunjung
objek wisata ini. Berikut disajikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Hot
Spring dalam lima tahun terakhir.
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Hot Spring Tahun 2011 – 2015
Tahun Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Jumlah
2011 109.897 22.732 132.629
2012 119.530 25.297 144.827
2013 124.117 25.661 149.778
2014 140.637 30.450 171.087
2015 89.220 35.641 124.861
Total 723.182
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir
Berdasarkan data pada Tabel 1.1 bahwa angka kunjungan wisatawan ke
hot spring dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan dan penurunan.
Angka tertinggi berada pada tahun 2014 namun jika dilihat secara keseluruhan
selama 5 tahun terakhir pengunjung hot spring berada pada angka diatas 100.000
dan dibawah angka 200.000. Seharusnya angka yang ditunjukkan dari tahun ke
tahun haruslah mengalami kenaikan. Karena seiring berkembangnya teknologi,
wilayah pemasaran sudah semakin luas tanpa batas.
Dilihat dari keindahan dan kebermanfaatannya serta angka rata-rata
pengunjung yang dari tahun ke tahun tidak terlalu mengalami penurunan yang
signifikan, objek wisata hot spring sangat berpotensi menarik pengunjung lebih
meneliti bagaimana cara mengembangkan wisata hot spring dan strategi yang
dapat dilakukan.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apa yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) pada obyek wisata Pemandian Air Panas
(Hot Spring) di Pangururan Kabupaten Samosir ?
2. Bagaimana menentukan strategi pengembangan wisata yang tepat pada obyek
wisata Pemandian Air Panas (Hot Spring) di Pangururan Kabupaten Samosir
berdasarkan analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) ?
1.3Tujuan Penelitian
1. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) pada obyek wisata
Pemandian Air Panas (Hot Spring) di Pangururan Kabupaten Samosir.
2. Menentukan strategi pemasaran yang tepat pada obyek wisata Pemandian Air
Panas (Hot Spring) di Pangururan Kabupaten Samosir berdasarkan analisis
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats).
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
meningkatan dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta lebih mengerti
dan memahami teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan. Penulis juga
ingin menambah pengetahuan di bidang penerapan strategi pengembangan
khususnya metode analisis SWOT.
Penelitian ini juga sebagai salah satu persyaratan bagi penulis dalam
menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis Pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan sebagai
pengalaman nyata dalam bidang sosial dan penerapan ilmu-ilmu yang diperoleh
selama kuliah.
2
2. Bagi Masyarakat Setempat
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada masyarakat setempat
untuk mengetahui apakah strategi pengembangan yang selama ini dilakukan
sudah tepat dan memberikan konstribusi positif bagi obyek wisata Pemandian Air
Panas (Hot Spring) di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir agar dapat
menerapkan strategi pengembangan yang baik berdasarkan metode analisis
SWOT.
3. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi fakultas dan memberikan
sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi tambahan yang berguna bagi
mahasiswa/i dalam melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang
sama dan mengembangkan di masa yang akan datang atau ingin mengadakan