• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kinerja Mesin Pendingin Tenaga Surya Dengan Luas Kolektor 0.25 M2 Kemiringan 30° Menggunakan Karbon Aktif – Metanol Sebagai Pasangan Adsorpsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Kinerja Mesin Pendingin Tenaga Surya Dengan Luas Kolektor 0.25 M2 Kemiringan 30° Menggunakan Karbon Aktif – Metanol Sebagai Pasangan Adsorpsi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi mesin pendingin saat ini sangat mempengaruhi kehidupan dunia

modern, tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup,

namun juga sudah menyentuh hal-hal esensial penunjang kehidupan manusia.

Penggunaan mesin pendingin sebetulnya sangat luas dan sangat penting

kedudukannya dalam kehidupan manusia saat ini. Teknologi mesin pendingin saat

ini banyak dibutuhkan untuk penyiapan bahan makanan, penyimpanan dan

distribusi makanan, proses kimia yang memerlukan pendinginan, pengkondisian

udara untuk kenyamanan ruangan baik pada industri, perkantoran, transportasi

maupun rumah tangga.

Melihat dampak yang berkepanjangan dari pemakaian refrigeran (freon)

dan terjadinya krisis energi maka diperlukan suatu langkah mencari terobosan baru

teknologi pendinginan alternatif yang mampu meningkatkan keamanan dan secara

ekonomis lebih murah dan mudah didapatkan. Setiap orang berhak berkontribusi

dalam tujuan ini, terutama para engineer yang terlibat langsung di bidang

refrigeration. Salah satu sistem pendinginan yang bisa dijadikan alternatif adalah

sistem pendinginan siklus adsorpsi. Pendinginan secara adsorpsi mempunyai

karakteristik tersendiri dimana sistem kompresor mekanik yang digunakan seperti

pada Siklus Kompresi Uap (SKU) akan digantikan dengan sistem adsorpsi yang

memerlukan sumber energi panas untuk menghasilkan siklus pendinginan. Tentu

teknik pendinginan alternatif ini mengacu pada permasalahan teknologi sekarang

(2)

lingkungan karena refrigeran yang digunakan tidak berbahaya terhadap

lingkungan. Selain itu sistem ini memerlukan pemakaian sumber listrik yang kecil.

Teknik pendinginan ini lebih memerlukan sumber energi panas untuk menjalankan

siklus pendinginan. Salah satu sumber energi tersebut adalah energi matahari/surya.

Sebelumnya teknologi pendinginan dengan siklus adsorpsi ini sudah pernah

dilakukan oleh beberapa peneliti. Misalnya penelitian internasional yang dilakukan

oleh M.Pons dan J.J.Guillminot tahun 1986 di Orsay, Prancis, dengan

menggunakan karbon aktif-metanol sebagai pasangan adsorben-adsorbatnya. Luas

bidang penyerapan kolektor adalah 6 m2 diisi dengan 130 kg karbon aktif dan

metanol sebanyak 18 kg diklaim dapat menghasilkan 30-35 kg es per hari

tergantung intensitas radiasi mataharinya.

Di Indonesia sendiri, potensi energi surya tersebut sangat mungkin untuk

dimanfaatkan. Letak Indonesia yang berada pada daerah khatulistiwa, yaitu pada

lintang 6°LU – 11°LS dan 95°BT – 141°BT, dan dengan memperhatikan peredaran

surya dalam setahun yang berada pada daerah 23,5° LU dan 23,5° LS menyebabkan

Indonesia akan selalu disinari surya selama 10 - 12 jam dalam sehari. Menurut data

buku putih energi Indonesia (2006), diperkirakan rata-rata intensitas radiasi

matahari yang jatuh pada wilayah permukaan Indonesia sekitar 4,8 kWh/m2 setiap

harinya.

Dengan melihat potensi dan catatan tersebut, penulis termotivasi untuk

melakukan penelitian guna memanfaatkan energi surya tersebut sebagai sumber

energi panas pada sistem pendingin siklus adsorpsi. Penelitian ini nantinya

(3)

dapat diaplikasikan di masyarakat Indonesia terutama di pedalaman dimana

pasokan energi listriknya masih terbatas.

1.2 Tujuan Penelitian 1.2.1 Tujuan umum

a.

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menguji mesin

pendingin siklus adsorpsi bertenaga surya dengan menggunakan karbon

aktif-metanol sebagai pasangan adsorben-adsorbat nya

b. Sebagai gambaran awal sejauh mana potensi mesin pendingin siklus

adsorpsi ini sudah dapat diaplikasikan di indonesia, khususnya di daerah

Medan.

c. Mendapatkan temperatur air minimum pada mesin pendingin siklus

adsorpsi.

1.2.2 Tujuan khusus

a. Mengetahui efisiensi kolektor pada sistem pendingin adsorpsi

b. Mengetahui performansi (COP) dari mesin pendingin siklus adsorpsi

bertenaga surya.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi bidang penelitian pada beberapa

hal sebagai berikut:

1. Pengujian dilakukan di kota Medan, Sumatera Utara dengan letak geografis

(4)

2. Kolektor yang digunakan adalah tipe pelat datar dengan luas 0,25 m2 dan

diatur pada kemiringan 30o ke arah timur.

3. sorben yang digunakan adalah karbon aktif Granular sebanyak 7 kg.

4. Refrigeran/adsorbat yang dipakai adalah metanol pro analis (pA) dengan

kadar kemurnian 99,95%.

5. Volume air yang didinginkan adalah 3 liter.

6. Tidak memperhitungkan heat losses yang terjadi pada mesin pendingin

siklus adsorpsi selama pengujian.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan masukan kepada masyarakat, khususnya mereka yang tertarik

pada mesin pendingin siklus adsorpsi yang lebih ramah lingkungan.

b. Penerapan ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktek.

c. Menjadi bahan referensi pengetahuan dalam bidang teknologi tepat guna.

d. Dengan direncanakan dan dibuat alat ini, diharapkan alat ini dapat digunakan

untuk mempermudah dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

1.5 Sistematika Penulisan

(5)

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian dan dilanjutkan dengan

tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi ini.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas teori – teori yang dapat mendukung dan menjadi

pedoman dalam penyusunan skripsi. Pada Bab ini dibahas teori tentang

refrigerant seperti methanol dan adsorben, prinsip kerja mesin pendingin

adsorpsi tenaga surya

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini berisikan metode pelaksanaan sksipsi dan juga membahas alat dan

bahan yang digunakan dalam perencanaan alat. Serta gambar alat – alat dan

bahan yang digunakan.

Bab IV Analisa dan Pembahasan

Bab ini membahas hasil pengujian. Data yang dianalisa berupa temperatur

dan tekanan pada adsorber serta perubahan volume.

Bab V Kesimpulandan Saran

Bab ini membahas tentang kesimpulan hasil dari metodologi, analisa dan

pembahasan dan juga membahas saran.

Daftar Literatur/Pustaka

Daftar Pustaka berisikan literatur-literatur yang digunakan untuk menyusun

laporan ini .

Referensi

Dokumen terkait

pengendalian mutasi, kenaikan pangkat dan pensiun pns, memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah dan tindakan yang dilaksanakan dalam

Setelah penulis melakukan perhitungan untuk pesanan khusus lemari pintu 2, dari hasil analisa dapat dilihat bahwa pendapatan diferensial yaitu sebesar Rp 4.000.000 lebih besar

(2) Sub Bidang Penatausahaan Anggaran mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam menyiapkan bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penatausahaan anggaran belanja langsung,

No. Gedung Adpel) Kemayoran Jakarta Pusat, melalui sistem E-Procurement di http://www.lpse.depkeu.go.id/eproc/app , Panitia Pengadaan Barang dan Jasa untuk Pekerjaan

[r]

[r]

[r]

Berdasarkan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Nomor: 03/BAPD/PAN/09/2012 tanggal 17 September 2012, jumlah calon penyedia barang/jasa yang mendaftar sebanyak