PENGARUH MODEL PENDIDIKAN ISLAM TERPADU TERHADAP
PERILAKU SISWA KELAS IV SDIT AL-ISLAM KUDUS
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu sistem yang menyeluruh dan terpadu yang meliputi jalur jenjang dan jenis pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengupayakan tercapainya tujuan pendidikan. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan itu kepada setiap warga negara harus diberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi serta tuntutan zaman. Agar pendidikan yang bermutu dan relevan itu dapat diikuti secara merata oleh setiap warga negara diperlukan suatu pendekatan perencanaan sistem pendidikan yang bersifat menyeluruh dan terpadu.[1]
Dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini masih bersifat konvensional karena format pendidikan yang diterapkan di negeri kita telah mengalami ketimpangan kurikulum, pada sektor pendidikan umum terjadi “sekularisasi pendidikan” yang memisahkan pendidikan umum dari pendidikan agama yang sesungguhnya sarat dengan pesanpesan moral. Sementara disektor pendidikan agama yang banyak diselenggarakan dalam institusi madrasah atau pesantren terjadi “sakralisasi” yakni muatanmuatan agama yang seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi yang berkembang didunia. Jadilah mereka muridmurid yang mengetahui ilmu agama, tetapi gagap dalam beradaptasi dengan kehidupan seharihari yang sarat dengan perubahan dan perkembangan ilmu dan tehnologi. Oleh karena itu perlu adanya sebuah perubahan di dalamnya yang lebih praktis, efektif dan efisien yaitu dengan diadakannya sebuah model pendidikan Islam terpadu.
yang memiliki otoritas tinggi untuk membuat keputusan sendiri berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan gagasan inovatif seperti pengajaran terpadu yang memungkinkan terjadinya perubahan jadwal, perubahan target program semester atau program kelas. Pengajaran terpadu dengan cara kedua, memberi peluang sistem persekolahan yang masih bersifat sentralistik di mana sekolah banyak mengikuti kebijakan yang ditentukan dari mengambil keputusan di luar sekolah seperti penjadwalan, target kurikulum.[4]
Dalam pengajaran terpadu perlu memilih beberapa mata pelajaran yang mungkin dan saling terkait, dengan demikiaan materimateri yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal.[5]
Tujuan dari pengajaran terpadu yaitu untuk mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan yang meliputi sikap (antara lain : jujur, tidak percaya takhayul, teliti, tekun, terbuka terhadap gagasan ilmiah), ketrampilan (antara lain : memperoleh, memilih, dan memanfaatkan informasi, menggunakan alat, mengamati, membaca grafik termasuk juga ketrampilan sosial seperti bekerjasama dan kepemimpinan), dan wawasan kognitif (seperti : gagasan konseptual tentang lingkungan dan alam sekitar). Dan memberi peluang siswa untuk membangun sinergi kemampuan sehingga tujuan utuh pendidikan dapat tercapai. Kemampuan siswa yang diperoleh dari satu mata pelajaran akan saling memperkuat kemampuan yang diperoleh dari mata pelajaran yang lain.[6]
Terpadu disini diartikan sebagaisuatu sistem yang memperhatikan tiga unsur pembentuk manusia (jasmani, rohani dan indra). Sedangkan konsep pendidikan Islam terpadu meliputi: pertama unsurunsur pendidikan Islam terpadu diantaranya murid, orang tua, guru, lingkungan atau bi’ah dan sistem pendidikan. Kedua tujuan pendidikan Islam terpadu yaitu ingin menghasilkan anak didik yang beraqidah yang sholikhah, mempunyau akhlak karimah, baik cara pergaulan sosialnya, kuat backgroud tehnologinya dan mempunyai jiwa mandiri. Ketiga karakteristik pendidikan Islam terpadu.[7]
Terkait dengan model pendidikan Islam terpadu, SDIT AlIslam sebuah lembaga pendidikan yang dikelola Yayasan Perguruan AlIslam Kudus. SDIT AlIslam mencoba menerapkan model tersebut. Model pendidikan Islam terpadu yang diterapkan oleh SDIT AlIslam meliputi: keterpaduan dalam materi umum dengan materi keislaman, terpadu pada beberapa jenis mata pelajaran, terpadu antara sekolah dengan masyarakat atau orang tua dan tidak kalah penting dengan antar lembaga yang lain serta pemerintah, terpadu dalam aplikasi (penerapan) penilaian tiga ranah dalam teori pendidikan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keterpaduan dengan metode yang lama dengan yang baru (CBSA), terpadu antar jenjang pendidikan Islam terpadu (TKITSDITSLTPITSMUITPTIT). Model tersebut menuju kurikulum berbasis kompetensi dalam rangka meningkatkan mutu dan menyiapkan lulusan yang siap bersaing dalam dunia pendidikan.[8]
Dengan model pendidikan Islam terpadu SDIT AlIslam dirancang sebagai sekolah dasar unggulan. SDIT AlIslam berorientasi pada pencapaian keseimbangan antara SQ, EQ dan IQ, sehingga akan akan tumbuh generasi yang kokoh akidahnya, mulia akhlaknya, cerdas pemikirannya, sehat dan kuat badannya.[9]
siswa. Untuk itu penulis berupaya meneliti bahasan tersebut dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pendidikan Islam terpadu Terhadap Perilaku Siswa Kelas IV SDIT Al Islam Kudus”.
B. Penegasan Istilah
Dalam rangka memberikan penjelasan dan penegasan istilah yang terdapat dalam judul, maka disertakan pula definisi peristilahan yang dimaksud, hal ini juga untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul di atas. Maka penulis berusaha menjelaskan istilahistilah tersebut dengan formulasi yang banyak disampaikan oleh tokoh sebagai berikut :
1. Pengaruh
Pengaruh artinya daya yang ada atau yang timbul dari suatu (orang, benda dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berkekuatan (ghaib) dan sebagainya.[10]
2. Model Pendidikan Islam Terpadu
Model yaitu bentuk mode atau bentuk rupa atau bentuk contoh.[11] Sedangkan pendidikan terpadu, menurut M. Muhammad Numan Soemantri, pendidikan Islam terpadu adalah keseluruhan mata pelajaran yang diharapkan dapat tumbuh secara simbiostik saling mempengaruhi dan memperkaya.[12] Dalam artian adanya keterkaitan satu sama lain, sehingga masingmasing konsep selalu akan memberi kemudahan dan berakses luas terhadap upaya memperkuat cara berfikir intelektual sejalan dengan proses internalisasi nilai agama dan kebudayaan.[13]
3. Perilaku Siswa
Perilaku berarti tingkah laku, kelakuan, perbuatan.[14] Kata siswa dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti pelajar.[15] Siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDIT AlIslam Kudus.
Jadi yang dimaksud dengan judul di atas yaitu suatu penelitian yang hendak mencari tahu bagaimana pelaksanaan model pendidikan Islam terpadu dalam pengaruhnya dalam pengaruhnya terhadap perilaku siswa kelas IV SDIT AlIslam Kudus, sehingga siswa mampu menerapkan dalam kehidupan seahrihari.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dimuka maka ada beberapa permasalahan yang akan dikaji melalui penelitian ini, permasalahanpermasalahan tersebut antara lain :
3. Bagaimana pengaruh model pendidikan Islam terpadu terhadap perilaku siswa kelas IV Al Islam Kudus ?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah dan pokok masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui konsep pendidikan Islam terpadu di SDIT AlIslam Kudus? 2. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan Islam terpadu di SDIT AlIslam Kudus.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pendidikan Islam terpadu terhadap perilaku siswa kelas IV AlIslam Kudus.
E. Kajian Pustaka
Kajian yang dibahas dalam penelitian ini difokuskan pada model pendidikan Islam terpadu, yang mengkaji tentang bagaimana pengertian dari pendidikan Islam terpadu serta bagaimanakah pengaruh pendidikan Islam terpadu terhadap perilaku siswa SDIT AlIslam kudus.
Data primer yang dapat menyokong kajian ini adalah dari SDIT AlIslam kudus sendiri sebagai salah satu sekolah yang melaksanakan pendidikan Islam terpadu. Di samping itu penulis juga memerlukan berbagai dukungan literatur yang relevan sebagai data sekunder antara lain:
Ujang Sukandi, dkk, Belajar Aktif dan Terpadu, Apa, Mengapa dan Bagaimana, dalam salah satu babnya juga menguraikan tentang pengajaran terpadu.
Departemen Agama Republik Indonesia, Pola Pembinaan Pendidikan Agama Islam Terpadu yang meliputi keterpaduan dalam proses, keterpaduan dalam penyelenggara.
Oemar Hamalik, pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, dalam salah satu buku ini menjelaskan tentang pengajaran terpadu.
Endang soenarya, Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem,yang dalam salah satu babnya buku ini menjelaskan tentang kerangka model perencanaan sistem pendidikan terpadu.
Di samping bukubuku yang telah disebutkan di atas, masih banyak bukubuku lain yang a. Library Research
Yaitu melalui riset kepustakaan untuk mengkaji sumbersumber tertulis baik yang telah dipublikasikan atau belum.21
Metode ini berguna untuk mengkaji sumbersumber tentang model pendidikan Islam terpadu dan perilaku siswa sebagai landasan teori dalam penelitian ini.
b. Field Research
Yaitu riset yang dilakukan dengan jalan mendatangi rumahrumah, kantorkantor, masyarakat dan tempat lainnya.[16] Data lapangan ini digunakan untuk mencari dan menyimpulkan data di lapangan. Dalam hal ini obyek penelitian adalah SDIT AlIslam Kudus yang dijadikan obyek penelitian.
Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh data (instrumen) penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang tertulis.[17] Dalam penelitian ini penulis mencatat datadata yang dianggap sesuai misalnya dari dokumen peraturanperaturan, catatan kegiatan siswa yang ada hubungannya dengan kegiatan keagamaan. tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan.17
Digunakan untuk memperoleh keterangan dari pihak sekolah dalam hal ini pengelola SDIT Al Islam yang berkaitan dengan model pendidikan Islam terpadu yang diterapkan di SDIT AlIslam Kudus.
Analisis data adalah suatu cara pemecahan masalah dengan menggunakan metodemetode untuk menguraikan dan menarik kesimpulan dari datadata yang terkumpul. Yang dimaksud kesimpulan di sini adalah penelitian terhadap kualitas hasil penelitian.
Setelah datadata terkumpul, selanjutnya disusun secara sistematis dan dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan metodemetode sebagai berikut :
a. Metode diskriptif
Yaitu suatu metode yang bertujuan untuk membuat diskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifatsifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.24
Metode ini digunakan untuk menganalisis datadata yang berasal dari sumbersumber pustaka tentang model pendidikan Islam terpadu dan perilaku siswa.
b. Metode deduktif
Yaitu suatu metode yang beranjak pada pemikiran yang bersifat umum kemudian disimpulkan dalam pengertian khusus.25
c. Metode induktif
Yaitu metode yang bermula dari fakta khusus, akhirnya kesimpulan yang bersifat umum.24 Metode ini berguna untuk menganalisa fakta yang ada dilapangan untuk kemudian ditarik kesimplan yang bersifat umum sesai dengan landasan teori yang ada.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini mencakup tiga bagian yang masingmasing terdiri dari bab dan sub bab, diantaranya :
1. Bagian Muka
Pada bagian muka ini memuat : halaman judul, nota pembimbingan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel.
2. Bagian Isi (Batang Tubuh) Bab I : Pendahuluan
Halaman ini berisi latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Konsep Pendidikan Islam Terpadu dan Perilaku Siswa
fungsi pendidikan Islam terpadu, Kedua, pengertian perilaku, proses pembentukan perilaku dan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku..
Bab III : Konsep pendidikan Islam terpadu dan perilaku siswa SDIT AlIslam Kudus.
Menjelaskan tentang pelaksanaan pendidikan Islam terpadu SDIT AlIslam dan perilaku siswa SDIT AlIslam Kudus.
Bab IV : Akan dibahas tentang analisis pelaksanaan pendidikan Islam terpadu SDIT AlIslam Kudus, analisis perilaku siswa SDIT AlIslam dan pengaruh model pendidikan Islam terpadu terhadap perilaku siswa.
Bab V : Penutup
Bab ini terdiri dari : kesimpulan, saransaran dan kata penutup 3. Bagian Akhir Skripsi
Pada bagian akhir skripsi ini akan dimuat daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan penulis dan lampiranlampiran.
DAFTAR PUSTAKA
Endang Soenarya, Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan, Adicita, Jakarta, 2000.
J.Supranto, Metode Riset Aplikasi dalam Pasaran, Lembaga Penerbitan Universitas Indonesia, Jakarta, 1974.
Koentjaraningrat, Metodemetode Penelitian Masyarakat, PT Gramedia, Jakarta, 1991.
Muhammad Numan Soemantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001.
Sanapiah Faisal, Dasar dan Teknik Penyusunan Angket, Usaha Nasional, Surabaya, 1981. Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajaran, Jakarta, 1997.
S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981.
, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 1994.
Syaifuddin Anwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001.
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1987.
[1]Endang Soenarya, Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan, Adicita, Jakarta, 2000, hlm. 81.
[2]Muhammad Numan Soemantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001, hlm. 128
[3]Ibid, hlm. 122.
[4]Ujang Sukandi, et.al, Belajar Aktif dan Terpadu (Apa, Mengapa dan Bagaimana), Duta Graha Pustaka, Surabaya, 2003, hlm. 108.
[5]Ibid, hlm. 110.
[6]Ibid, hlm. 111.
[7]Mujidin. Makalah Sistem Pendidikan Islam Terpadu (SIPIT). [8]Hasil Observadu di SDIT AlIslam, pada Tanggal 20 Oktober 2004.
[9]Hasil Observasi di SDIT AlIslam, Pada Tanggal 23 Oktober 2004.
[10]WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1987, hlm. 731.
[11]Ibid, hlm. 553.
[12]Muhammad Numan Soemantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm. 128.
[13]Ibid, hlm. 122.
[14] WJS. Perowadarminta, Op.cit, hlm. 19.
[15]Ibid, hlm. 955.
21Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta, 1989, hlm. 10.
[17]Koentjaraningrat, Metodemetode Penelitian Masyarakat, PT Gramedia, Jakarta, 1991, hlm. 46.
[18]Sutrisno Hadi, Op.cit, hlm. 136.
17Ibid, hlm. 193.
24M Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988, hlm. 212.
25Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi offset, Yogyakarta, 1993, hlm. 36.