BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia
Perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu
pengertian Penambangan
Logam
penambangan logam merupakan
proses pengambilan material
berupa logam-logam yang dapat
Bioteknologi dalam
Penambangan Logam
Bioteknologi dalam penambangan logam memanfaatkan mikroorganisme yang berkaitan dengan proses penambangan itu sendiri, sehingga secara keseluruhan proses pertambangan melibatkan agen biologi berupa mikroba .
Misalnya: Thiobacillus ferrooxidan
Dari sisi mikroorganismenya, kondisi iklim yang tropis mendukung keberadaan kelompok bakteri pelepasan logam yang hidup baik pada kondisi mesofilik, yang menghendaki suhu yang hangat.
Bioteknologi pertambangan
Menurut Bosecker (1987)
Bioleaching
merupakan suatu proses
ekstraksi logam yang dilakukan
dengan bantuan bakteri yang mampu
mengubah senyawa logam yang
tidak dapat larut menjadi senyawa
logam sulfat yang dapat larut dalam
air melalui reaksi biokimia.
1. Bioleaching
Prinsipnya:
Bakteri yang digunakan dalam proses
tersebut
Thiobacillus ferrooxidans
Bakteri ini termasuk sel berbentuk batang motil
Dapat diisolasi dari sungai, kanal, tanah sulfat diasamkan, drainase limbah
tambang dan daerah pertambangan lainnya.
Thiobacillus
adalah
organisme
autotrofik obligat, artinya mereka
membutuhkan molekul anorganik
sebagai donor elektron dan karbon
anorganik (seperti karbon dioksida)
sebagai sumber.
Dalam metabolisemenya tergolong
bakteri kemoautotrof.
Kemoautotrof adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia
untuk membuat makanan sendiri dari bahan anorganik.
Bakteri kemoautotrof menggunakan energi kimia dari oksidasi molekul anorganik
(belerang, dan besi ) untuk menyusun makanannya.Dalam prosesnya bakteri ini
Thiobacillus
tidak membentuk spora,
Termasuk Gram-negatif Proteobacteria.
Mekanisme reaksi pelepasan
logam
Reaksi pelepasan logam biasanya meliputi pengubahan cebakan logam yang tidak larut, biasanya berupa sulfida, menjadi senyawa yang larut dan logam yang diinginkan lebih mudah dimurnikan atau diekstrak.
Beberapa reaksi pelepasan logam sebagai hasil serangan bakteri T. ferrooxidans
langsung adalah ;
4FeS2(pirit ) + 15O2 + H2O à 2 Fe2(SO4)3 + 2H2SO4….. 1
4CuFeS2 (khalkopirit) + 17 O2 + H2SO4 à4CuSO4 + 2Fe(SO4)3 + 2H2O…2
2FeAsS (arsenopirit) + 2O2 + H2O à 2FeSO4 + 2 H2SO4 …3
Pelepasan logam dari mineral oleh bakteri dapat juga secara tidak langsung. Seperti diperlihatkan pada reaksi berikut ;
4FeS2 (pirit) + 2Fe(SO4)3 à 6Fe(SO4) + 4S…….. 5
Peranan Mikroba Dalam Siklus Besi
Siklus logam oleh mikroba salah satu indikasi paling jelas menunjukan bahwa tanah tidak bersifat inert. Tanpa adanya siklus logam, maka
transformasi logam tidak mungkin terjadi. Mikroba pentrasnformsi logam penting dalam
pembentukan tanah dan produksi biji logam. Mikroorganisme memiliki peranan penting dalam mengekstark logam-logam menjadi bijih
Logam Fe merupakan dari logam dlam tanah. Tramformasi Fe adalah dengan oksidasi untuk
memperoleh sumber energi dan reduksi yang menggunkan logam tersebut sebagai elektron
aseptor. Besi juga mengubah bahan-bahan organik (asimilasi/imobilisasi) dan bentuk
organik kembali ke bentuk anorganik (mineralisasi) .(Waluyo,lud. 2009).
Keuntungan dan Kerugian
Penggunaan Bakteri
Thiobacillus ferrooxidans
Keuntungan :
1. Dapat meningkatkan kecepatan proses pencucian
secara keseluruhan
2. Dapat mengoksidasi senyawa belerang
disekelilingnya
3. Dapat mengubah tembaga sulfida yang tidak larut
LANJUTAN…
4. Sebagai bakteri kemolitotrof yaitu bakteri yang dapat mengambil dan mengumpulkan racun ion – ion logam beracun yang bermanfaat memindahkan polutan dari air limbah dengan bantuan bioremediasi
dapat membantu produsen logam menghemat energi, mengurangi polusi dan demikian menekan
Kerugian
1. Produk sampingan lain dari metabolisme
(asam sulfat) bakteri T. ferrooxidans kadang-kadang berhubungan dengan korosi oksidatif dari beton dan pipa. (Kuenen, J. Gijs, et al.1992).
Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi
2. Lingkungan: Kimia racun terkadang
biooksidasi
oksidasi yang dilakukan dengan
bantuan mikroorganisme.
Oksidasi tekanan udara dilakukan
dengan cara menyuntikkan oksigen ke dalam larutan disaat proses ekstraksi berlangsung.
Penggilingan halus dilakukan untuk
Proses biooksidasi pada umumnya semua
logam sama seperti pada biooksidasi tembaga.
Emas atau Au yang sudah terlepas ini
berikutnya akan dikomplekskan dengan larutan sianida (CN-) dengan menggnakan
metode tradisional untuk memeroleh emas murni.
Namun tidak seperti proses leaching pada
tembaga yang menggunakan kolam atau
Bioteknologi dapat digunakan untuk meningkatkan
perolehan minyak bumi dengan memanfaatkan bakteri dan/atau enzim yang dikenal dengan MEOR (microbial
enhanced oil recovery) atau EEOR (enzyme enhanced oil
recovery). Teknik penambangan minyak bumi
konvensional masih menyisakan sekitar 70% minyak di dalam reservoir. Minyak tersebut berupa “minyak berat”
(heavy oil/viscous crude) yang sulit diangkat dengan
pemompaan serta minyak yang terjerap di pori-pori