BENCANA ALAM DI ASIA TENGGARA 1.Topan Nargis di Myanmar
Topan nargis membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 190 km/jam. Pada bulan Mei 2008 angin ini telah memorak-porandakan lima wilayah di Myanmar. Wilayah tersebut
adalah Yangon, Irawaddy, Bago, Karen, dan Mon. Jumlah korban Topan Nargis diperkirakan
mencapai 77.700 orangdan 42.000 lainnya dinyatakan hilang. Akibat bencana ini rumah penduduk, pertokoan, dan fasilitas umum rusak parah. Badai ini juga menyebabkan tanah longsor dan melumpuhkan pusat tenaga listrik. Badai topan nargis ini merupakan badai topan
tropis yang terparah di Asia. 2. Badai di Vietnam
Ratusan orang meninggal di Vietnam pada tahun 2006 akibat terjadinya
badai tropis. Badai tropis chancu, lekima, pabuk, dan toraji adalah jenis badai yang sering melanda daerah utara Vietnam.Pada bulan Oktober 2007 pemerintah Vietnam bahkan mengungsikan 500 ribu warganya dari wilayah pesisir. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi
terjadinya serangan badai lekima. Banjir dan badaitelah meminta korban nyawa sebanyak86
orang di Vietnam pada tahun 2007. Pada tahun 2006 lebih dari enam ratus orang meninggal
dunia akibat bencana ini. 3. Banjir di Malaysia
Malaysia sering kita sebut sebagai negeri Jiran yang artinya tetangga dekat. Letak Malaysia
memang sangat dekat dengan Indonesia. Malaysia terdiri atas dua bagian, yaitu
Malaysia Barat dan Malaysia Timur . Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka. Malaysia Timur bergabung dengan Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan salah satu negara
yang sering dilanda banjir.Daerah-daerah di Malaysia terutama di wilayah Pahang, Johor, dan
Malaka hampir setiap tahun mengalami bencana ini. Ketinggian banjir di wilayah Pahang dan
Johor bahkan mencapai atap rumah penduduk. Hal ini memaksa ribuan warga mengungsi. Penyebab utama banjir di Malaysia adalah bertiupnya angin muson yang terjadi setiap bulan November hingga Februari. Pada tahun 2006 Malaysia mengalami banjir
terhebat dalam seratus tahun terakhir.
Filipina merupakan negara kepulauandengan dua pulau terbesar, yaitu Luzon dan Mindanao.
Peristiwa alam paling menonjol yang terjadi di Filipina adalah peristiwa gunung meletus dan badai tropis. Gunung yang sering meletus bernama Gunung Mayon dan Parker. Kedua
gunung tersebut sangatmenakutkan jika meletus. Gunung Mayon terakhir meletus pada tanggal 17 Juli 2006. Pada tahun 1995 kawah Gunung Parker pernah berlubang hingga terjadi
banjir lumpur yang membawa banyak korban jiwa.
Badai tropis di Filipina pada umumnya terjadi pada bulan September hingga November. Filipina merupakan salah satu daerah yang sering mengalami badai tropis. Jenis badai terkenal di Filipina adalah badai tropis durian dan Badai Fengshen. Badai tropis durian yang
pernah meluluhlantakkan Filipina pada tahun 2006 mengakibatkan 37 penduduk meninggal
dunia. Badai ini juga membawa dampak iklim di Indonesia. Akibat badai tersebut musim kemarau di wilayah Indonesia bertambah lama. Ekor badai durian telah menarik awan di Sumatra dan Jawa. Akibatnya, awan yang mestinya menjadi hujan di Sumatra dan Jawa pun
gagal. Badai fengshen dengan kekuatan 195 km/jam yang terjadi di Manila danProvinsi Iloilo pada tanggal 22 Juni 2008 menyebabkan terjadinya banjir seting
5. Tsunami Ende, Flores-Nusa Tenggara Timur,
12 Disember 1992. Korban 2100 orang, Gempa bumi berkekuatan 7,8 Mw terjadi pada di lepas pantai utara bagian timur Pulau
Flores, Indonesia, jam 05:29 GMT (13:29 waktu setempat) pada tanggal 12 Desember 1992.
Getaran ini juga dirasakan di pulau Bali, 700 km ke barat. Gempa ini juga memicu serangkaian tsunami, yang sampai di pantai Flores hanya dua menit setelah gempa pertama,
dan mencapai setiap bagian dari pantai utara dalam waktu lima menit. Pusat gempa berada
terletak sekitar 35 km barat laut Maumere, yang merupakan kota terbesar di pulau Flores. Patahan yang diakibatkan gempa terbentang antara pusat gempa di dekat Tanjung
Batumanuk
dan Tanjung Bunga, di ujung timur laut pulau. Panjang sesar adalah sekitar 110 km, dan lebar
adalah sekitar 35 km. Lebih dari 1.000 gempa susulan yang direkam oleh tim survei lapangan
dari Jepang selama periode panjang minggu dari 30 Desember-5 Januari. Pantai di sebelah
barat Tanjung Batumanak itu terangkat, dengan pergeseran antara dari 5 -. 1.1m Subsidence
Secara total gampir 2.000 orang meninggal dan 18.000 rumah rusak akibat tsunami. Hal yang
menarik dari kejadian di Pulau Babi ini adalah korban tewas berjenis kelamin perempuan hamper dua kali lipat dari yang berjenis kelamin laki-laki