PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Makkarennu(2009) kebutuhan industri perkayuan di Indonesia
diperkirakan 70 juta m3/tahun dengan kenaikan rata-rata sebesar 14,2%/tahun sedangkan untuk produksi kayu bulat diperkirakan hannya sebesar 25 juta
m3
Hutan Tanaman Industri (HTI) pada saat ini menghadapi tantangan yang cukup berat berkaitan dengan adanya ketimpangan kebutuhan bahan baku industri
dengan kemampuan produksi kayu secara lestari. Permasalahan yang timbul adalah persediaan kayu HTI adalah semakin lama semakin menurun sebagai
akibat kurangnya pohon yang layak untuk ditebang. Keadaan tersebut mendorong HTI untuk melakukan penanaman tanaman cepat tumbuh (fast growing). Salah satu tanaman yang diajukan oleh Departemen Kehutanan sebagai tanaman pokok
industri kehutanan adalah Eukaliptus.Tanaman Eukaliptus merupakan salah satu jenis tanaman yang cukup potensial. Hal ini disebabkan karena penampilannya
yang mengesankan dan memiliki aneka guna sehingga menjadikannya sebagai salah satu tanaman HTI. Apalagi gatrabudidayanya yang telah cukup baik
/tahun. Hal ini menunjukkan kebutuhan kayu tidak dapat dipenuhi lagi oleh daya dukung hutan. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman (2009) mengatakan sejak tahun 1990, kebutuhan bahan baku industri perkayuan
tersebut tidak mungkin lagi dipenuhi dari penebangan Hutan Alam Produksi. Oleh karena itu, perlu kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan produktivitas
kawasan hutan produksi melalui pembangunan Hutan Tanaman (HTI) dan telah dimulai sejak tahun 1990.
dikuasai semakin menjadi pendorong para pengelola HTI untuk memilihnya
(Poerwowidodo, 1991).
Dari segi pertumbuhannya Eukaliptus, merupakan salah satu tanaman yang bersifat cepat tumbuh(fast growing). Eukaliptus juga dikenal sebagai tanaman
yang dapat bertahan hidup pada musim kering. Tanaman Eukaliptus mempunyai sistem perakaran yang dalam namun jika ditanam di daerah dengan curah hujan
sedikit maka perakarannya cenderung membentuk jaringan rapat dekat permukaan tanah untuk memungkinkan menyerap setiap tetes air jatuh pada cekaman itu (Poerwowidodo, 1991).
Menurut Siregar (1996) tanaman Eukaliptusmempunyai kelebihan manfaat, yakni bisa dimanfaatkan kayunya maupun daunnya sehingga hasil yang
didapatkan lebih banyak pada luas yang sama dibandingkan dengan jenis lain. Kayu Eukaliptus dapat digunakan sebagai bahan pulp dan kertas yang baik, sebagai kayu bakar, harboard, partikel board serta furniture yang bagus.
Sedangkan minyak yang diekstraksidari daun serta asam oksalat dari kulit merupakan bahan dasar yang sangat bermanfaat dalam industrifarmasi gula-gula.
PT. Toba Pulp Lestari Tbk adalah salah satu perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berada di Indonesia khususnya provinsi sumatera utara yang memiliki luas total kawasan mencapai 188.055 Ha (APHI,2015) dan merupakan
HTI yang memiliki kawasan terluas di sumatera utara dibandingkan dengan perusahaan HTI lainnya yang berada di sumatera utara juga. Dan salah satu
komoditi yg di kembangkan ialah Eukaliptus (Eucalyptus spp). Eukaliptus tergolong dalam tanaman yang cepat tumbuh atau yang lebih dikenal dengan istilah Fast Growing Species. Disamping itu, Eukaliptus juga merupakan tanaman
yang memiliki maanfaat yang lebih, baik dari segi batang, cabang, hingga
daunnya.
PT Toba Pulp Lestari Tbk adalah salah satu perusahan Kehutanan di Sumatera yang mengembangkan budidaya Eukaliptus sebagai salah satu tanaman
pokok perusahaan. PT Toba Pulp Lestari Tbk telah mengembangkan tanaman Eukaliptus untuk dijadikan sebagai bahan baku kertas. Namun, kini yang masih
dimanfaatkan dari tanaman Eukaliptusmasih pada kayu dan rantingnya sedangkan untuk daunnya tidak dimanfatkan atau hanya menjadi limbah. Banyak penelitian yang teleh meneliti kandungan minyak atsiri yang di peroleh dengan cara
penyulingan dari daun Eukaliptus. Kawasan Hutan Tanaman Industri PT Toba Pulp Lestari Tbk. (PT. TPL) merupakan salah satu kawasan hutan industri yang
mengelola jenis tanaman Eukaliptus ini. Dari uraian diatas perlu dilakukan penelitian untuk menhetahui potensi bahan baku dari daun Eukaliptus pada setiap varietas tanaman di kawansan hutan produksi PT Toba Pulp Lestari Tbk untuk
melihat perbandingan besarnya potensi daun yang dapat dihasilkan selanjutnya dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi produk yang bernilai ekonomi, salah
satunya sebagai bahan baku minyak atsiri.
Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian potensi daun Eukaliptus sebagai bahan baku
minyak atsiri di kawasan PT. Toba Pulp Lestari Tbk dapat dikaji masalah yaitu berapakah potensi daun yang dapat dihasilkan dari tegakan Eukaliptus dari
berbagai varietas pada areal tebangan pertahun, di kawasan PT. Toba Pulp Lestari Tbk.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daun Eukaliptusdari berbagai varietas sebagai bahan baku minyak atsiridi kawasan PT Toba Pulp Lestari Tbk.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan masukan bagi pemerintah setempat dan masyarakat yang terdapat di kawasan PT Toba Pulp Lestari Tbk agar dapat mengembangkan potensi ekonomi dari daun Eukaliptus
2. Meningkatkan nilai guna daun Eukaliptus untuk dijadikan sebagai produk yang bernilai ekonomi.
3. Sebagai sumber referensi bagi pihak-pihak terkait untuk penelitian selanjutnya.