1
PROFIL SINGKAT INDONESIA EXIMBANK
2
2
KEGIATAN USAHA
14
3
KINERJA KEUANGAN
20
4
STRUKTUR PENAWARAN DAN INDIKASI JADWAL
30
5
PERTIMBANGAN INVESTASI
Sejarah kelembagaan dan penerbitan obligasi Indonesia Eximbank
1999 2002
PP No.37/1999 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk pendirian PT Bank Ekspor Indonesia (Persero). Mulai beroperasi pada
Penerbitan MTN; Rp375 miliar Penerbitan Obligasi I; Rp300 miliar Penerbitan Obligasi II; Rp485 miliar
Penerbitan Obligasi III Rp500 miliar Penerbitan Obligasi IV Rp2,5 triliun
2003 2005 2006 Jan s.d Ags 2009 Rencana Penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap I Tahun 2011: Rp2,5 Triliun; Seri 3 (tiga) Tahun, Seri 5 (lima) Tahun, Seri 7 (tujuh) Tahun
UU No. 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(Indonesia Eximbank),
Disahkan pada tanggal 12 Januari 2009. Operasionalisasi per 1 September 2009.
2010
S ep s/d D es 2 0 0 92009
BEI INDONESIA EXIMBANK
KET :
Penerbitan Obligasi Indonesia Eximbank I-2010:
Pemerintah Republik Indonesia
100%
Permodalan
Modal awal Indonesia Eximbank ditetapkan paling sedikit Rp4.000.000.000.000,- (empat triliun Rupiah). Modal tersebut merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham.
Jika modal Indonesia Eximbank kurang dari modal awal, pemerintah menutup kekurangan tersebut dari dana APBN berdasarkan mekanisme yang berlaku.
Penambahan modal berasal dari akumulasi cadangan umum, cadangan tujuan, dan Penyertaan Modal Negara (PMN).
Surplus yang diperoleh dalam 1 tahun digunakan untuk :
Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan sebesar 90 %;
Jasa produksi dan tantiem serta bagian laba pemerintah 10 %.
Dalam hal akumulasi Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan telah mencapai 25% dari modal awal Indonesia Eximbank, kelebihannya sebesar 75 % digunakan untuk kapitalisasi modal dan 25 % sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.73 Tahun 2010 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, pada tanggal 22 Desember 2010, modal Indonesia Eximbank ditambah sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah).
‘
A sovereign entity
’ untuk mendorong program ekspor nasional
Kantor Pusat dan Kantor Wilayah
Jakarta (HQ)
Makassar
Surabaya Medan
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia – Indonesia Eximbank (“IEB”) secara resmi mulai beroperasi pada 1 September 2009, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Republik Indonesia No.336/KMK.06/2009 tanggal 24 Agustus 2009.
Indonesia Eximbank merupakan transformasi dari PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero) yang didirikan pada tahun 1999. Berdasarkan Pasal 48 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dengan beroperasinya Indonesia Eximbank maka PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dinyatakan bubar dan semua aktiva dan pasiva serta hak dan kewajiban hukum Perusahaan Perseroan (Persero) PT bank Ekspor Indonesia menjadi aktiva dan pasiva serta hak dan kewajiban hukum LPEI
Indonesia Eximbank beroperasi secara independen di bawah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 (lex specialis) dan merupakan lembaga khusus (sui generis) yang secara kelembagaan tidak tunduk pada peraturan perundang-undangan tentang perbankan, BUMN, lembaga pembiayaan atau perusahaan pembiayaan, dan usaha perasuransian.
Dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Mandat Indonesia Eximbank diatur dalam ‘Pembiayaan Ekspor Nasional (PEN)’ yaitu fasilitas yang diberikan kepada badan usaha termasuk perorangan dalam rangka mendorong ekspor nasional.
Dari (10-10-3) Program Pemerintah dalam mendorong kinerja ekspor nasional, Indonesia Eximbank saat ini memfokuskan pada
(9+1) sektor prioritas yaitu CPO, Kopi, Karet, Perikanan, Udang, Tekstil, Makanan Olahan, Kakao, dan Alas Kaki serta jasa konstruksi. Pemilihan ini didasarkan pada tingginya kontribusi 10 sektor tersebut terhadap ekspor nasional dan masih adanya potensi ekspor yang besar ke depan.
Memberi bantuan yang diperlukan oleh badan usaha baik badan usaha yang berbentuk badan hukum maupun tidak berbentuk badan hukum termasuk perorangan yang berdomisili di dalam atau di luar wilayah Negara Republik Indonesia dalam rangka ekspor, dalam bentuk pembiayaan, penjaminan dan asuransi guna pengembangan dalam rangka menghasilkan barang dan jasa dan/atau usaha lain yang menunjang ekspor;
Menyediakan pembiayaan bagi transaksi atau proyek yang dikategorikan tidak dapat dibiayai oleh perbankan tetapi mempunyai prospek (non-bankable but feasible) untuk peningkatan ekspor nasional;
Membantu mengatasi hambatan yang dihadapi oleh Bank atau Lembaga Keuangan dalam penyediaan pembiayaan bagi Eksportir yang secara komersial cukup potensial dan/atau penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia;
Melakukan bimbingan dan jasa konsultasi kepada Bank, Lembaga Keuangan, Eksportir, produsen barang ekspor, khususnya usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi;
Melakukan kegiatan lain yang menunjang tugas dan wewenang Indonesia Eximbank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang LPEI;
Tugas
Menetapkan skema Pembiayaan Ekspor Nasional;
Melakukan restrukturisasi Pembiayaan Ekspor Nasional;
Melakukan reasuransi terhadap :
Asuransi atas risiko kegagalan ekspor;
Asuransi atas risiko kegagalan bayar;
Asuransi atas investasi yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia di luar negeri dan/ atau;
Asuransi atas risiko politik di suatu negara yang menjadi tujuan ekspor.
Melakukan penyertaan modal dengan persetujuan Menteri
Wewenang
Fungsi, Tugas dan Wewenang
Mendukung program ekspor nasional melalui Pembiayaan Ekspor Nasional (PEN)
Fungsi
Membantu peningkatan dan pengembangan produk ekspor nasional yang unggul dan berdaya saing tinggi melalui pemberian pembiayaan dan penjaminan di dalam dan di luar negeri serta penyediaan asuransi ekspor dan jasa konsultasi bagi eksportir
Turut mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah untuk mengembangkan produk yang berorientasi ekspor
Menjadi Eximbank yang terpercaya dan mampu mendorong peningkatan kinerja ekspor nasional melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi yang terencana dan berkesinambungan
Visi, Misi dan Strategi
Visi
Misi
Memperkuat Kinerja Ekspor (2009-2014)
Meningkatkan Daya Saing Ekspor (2015-2019)
Percepatan Pertumbuhan Ekspor (2020-2024)
Pertumbuhan Ekspor yang Sustainable (2025-2029)
Target Strategi
Implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko
Fokus pada pasar dan customer dengan menyediakan one-stop solution pada jaringan domestik dan global
Mengembangkan bisnis proses yang sangat efisien didukung oleh platform teknologi informasi yang kuat
Tim kelas dunia dengan modal SDM yang berkualitas, struktur organisasi yang ‘agile’, dan budaya kerja yang
solid
Basis modal yang kuat dengan pertumbuhan yang kuat dan positif dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang sustainable
Prosedur Indentifikasi Nasabah Pemantauan Rekening Nasabah Pemantauan Transaksi Nasabah Manajemen Risiko
Tata Kelola yang Komprehensif Mencakup Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Manajemen Risiko yang Kuat,
Prosedur “
Know Your Customer
” yang Hati-hati
Keterbukaan
Akuntabilitas
Tanggung Jawab
Kemandirian
Kewajaran
Pemenuhan Kecukupan Modal Minimum
Pengawasan Aktif
Pemenuhan Disiplin Pasar terhadap Risiko yang Melekat
Tata Kelola Perusahaan yang
Baik
Manajemen Risiko yang Kuat
Prosedur ‘
Know Your
Customer
” yang Hati-hati
Fungsi Manajemen Risiko di
Indonesia Eximbank
dilaksanakan sejalan dengan
kompleksitas bisnis dan risiko
yang dihadapi Indonesia
Eximbank
Unit Manajemen Risiko Terkait Unit Manajemen Risiko Portofolio
Unit Bisnis, Unit Analisa Risko Bisnis, Unit Operasional
Internal Audit
Unit Kepatuhan
Komite Manajemen Risiko Komite Pemantau Risiko
Berdasarkan Pasal 19 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), jika modal Indonesia Eximbank (IEB) menjadi berkurang dari Rp4 triliun, Pemerintah menutup kekurangan tersebut dari dana APBN berdasarkan mekanisme yang berlaku.
Pemerintah telah melakukan penyertaan modal negara sebesar Rp3 triliun pada PT Bank Ekspor Indonesia (BEI) di tahun 1999 (kemudian ditransfer ke Indonesia Eximbank pada September 2009 sebesar Rp4,3 triliun) dan memberikan tambahan modal sebesar Rp2 triliun ke Indonesia Eximbank di tahun 2010. Di satu sisi, dividen payout ratio telah berkurang dan hanya 10% dari surplus yang tersedia untuk didistribusikan dari Pemerintah kepada Manajemen dan Pegawai Indonesia Eximbank sebagai bonus akhir tahun.
Meskipun ada prosedur yang ditetapkan bagi Indonesia Eximbank untuk meminta tambahan modal, Pemerintah siap sedia untuk memberikan suntikan modal yang diperlukan agar Indonesia Eximbank dapat mewujudkan peran dan tanggung jawab yang diamanatkan oleh UU.
Dukungan Pemerintah yang berkaitan dengan likuiditas dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah No.9/2011 tentang Tata Cara Pemberian Pinjaman dari Pemerintah kepada LPEI. Dalam Pasal 25 ayat 1, Pemerintah akan memberikan pinjaman kepada Indonesia Eximbank apabila mengalami kesulitan likuiditas karena pelaksanaan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi. Kementerian Keuangan pada dasarnya menjadi
lender of the last resort untuk Indonesia Eximbank.
3
2
1999 2010
(triliun Rupiah)
Penyertaan Modal Pemerintah di IEB Proses Memperoleh Dukungan Pemerintah
Anggaran LPEI Pengajuan dari LPEI DPR Kementerian Keuangan Rapat antara Kementerian Keuangan dan DPR Tambahan Modal: Menteri Keuangan Fasilitas Likuiditas:
Dukungan Pemerintah
I Made Gde Erata, Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif, 60 Tahun, WNI
Menyelesaikan Pendidikan Terakhir Phd Degree dari Vanderbilt University, Tennessee, USA, tahun 1987
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Departemen Keuangan RI (2008 – 2010)
Pgs. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Departemen Keuangan RI (2007 – 2008)
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Penerimaan Negara (2003-2008)
Direktur Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung lainnya Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan RI (2001)
Hadiyanto, Anggota Dewan Direktur, 49 Tahun, WNI
Menyelesaikan Pendidikan Terakhir dari Harvard Law School, USA, tahun 1993
Komisaris Utama PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (2008 – 2009)
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan RI (2006 – sekarang)
Kepala Biro Hukum, Departemen Keuangan RI (2005 – 2006)
Alternate Executive Director World Bank, Washington D.C. (2003 – 2005)
Ngalim Sawega, Anggota Dewan Direktur , 56 Tahun, WNI
Menyelesaikan Pendidikan Terakhir di University of Illinois, USA, pada tahun 1992 dengan gelar Master of Science in Economics
Komisaris PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (2008 – 2009)
Sekretaris Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan RI (2007-sekarang)
Direktur Pembiayaan dan Penjaminan, Departemen Keuangan RI (2006-2007)
Direktur Perbankan & Usaha Jasa Pembiayaan, Departemen Keuangan RI (2005-2006)
Hesti Indah Kresnarini, Anggota Dewan Direktur, 58 Tahun, WNI
Menyelesaikan pendidikan terakhir Master Of Public Management dari University Of Carnegie Mellon Pittsburgh, USA tahun 2003
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI (2009 – sekarang)
Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengembangan Promosi Ekspor (2008 – 2009)
Kapus Dagang Kecil & Menengah, Departemen Perdagangan RI (2007 – 2008)
Sekretaris Badan Pengembangan Ekspor Nasional, Departemen Perdagangan RI (2005 – 2007)
Arifin Indra Sulistyanto, Direktur Pelaksana Senior, 52 Tahun, WNI
Menyelesaikan pendidikan terakhir Doktoral di Universitas Gadjah Mada, tahun 2009
Direktur Utama PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (2004 – 2009)
Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan), PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (1999-2004)
Wakil Kepala Divisi Urusan Internasional Kantor Pusat, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (1998)
Dwi Wahyudi, Direktur Pelaksana, 43 Tahun, WNI
Menyelesaikan pendidikan terakhir Master of Business Administration di Oklahoma City University, USA tahun 1995.
Kepala Divisi Korporasi 1 dan 2, PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (2007 – 2009)
Kepala Departemen Pemasaran dan Jasa, PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (2001 – 2007)
Senior Credit Officer, Divisi Manajemen Risiko Kredit, PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (1999 – 2001)
Suharsono, Direktur Pelaksana, 55 Tahun, WNI
Menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Management di Universitas Indonesia, Indonesia, tahun 2000
Direktur Bidang Claim dan SDM, PT Askrindo (Persero) (2007 – 2009)
Direktur Bidang Pemasaran & Pertanggungan, PT Askrindo (Persero) (2002 – 2007)
Kepala Divisi Asuransi Kredit, PT Askrindo (Persero) (2000 – 2002)
Basuki Setyadjid, Direktur Pelaksana, Umur 53 Tahun, WNI
Menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Keuangan di Saint Louis University, USA, tahun 1991
Kepala Divisi Bisnis Internasional, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (2009)
Kepala Divisi Treasury, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (2008 – 2009)
Pj. Kepala Divisi Treasury, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (2006 – 2008)
Omar Baginda Pane, Direktur Pelaksana, 52 Tahun, WNI
Menyelesaikan pendidikan terakhir di Bidang Akuntansi di Universitas Indonesia, tahun 1987
Kepala Divisi Internal Audit, PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (2006 – 2009)
Kepala Divisi Operation & Akunting, PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (2004 – 2006)
Kepala Divisi Operation, PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (2001 – 2004)
1
PROFIL SINGKAT INDONESIA EXIMBANK
2
2
KEGIATAN USAHA
14
3
KINERJA KEUANGAN
20
4
30
5
33
PERTIMBANGAN INVESTASI
Pembiayaan
Pembiayaan dalam bentukpembiayaan modal kerja dan/atau investasi.
Dapat diberikan kepada pembeli di luar negeri untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi di Indonesia (buyer’s
credit).
Ruang Lingkup Bisnis Indonesia Eximbank
Penjaminan
Penjaminan bagi Eksportir Indonesia. Penjaminan bagi importir barang dan
jasa Indonesia di luar negeri.
Penjaminan bagi bank yang menjadi mitra penyediaan pembiayaan transaksi ekspor.
Penjaminan dalam rangka tender kegiatan yang menunjang ekspor.
Asuransi
Bentuk asuransi atas risiko kegagalan ekspor.
Risiko kegagalan bayar. Investasi yang dilakukan oleh
perusahaan Indonesia di luar negeri. Risiko politik di negara tujuan ekspor.
Aktivitas Komersial
National Interest Account (NIA)
Proyek-proyek dari NIA diinisiasi oleh Pemerintah untuk mendorong perekonomian Indonesia. Risiko proyek menjadi milik Pemerintah.
NIA dicatat dalam laporan keuangan khusus yang terpisah dari laporan keuangan Indonesia Eximbank.
Penugasan Khusus
Diberikan kepada perusahaan
domestik termasuk UKM dalam bentuk Kredit Modal Kerja Ekspor, Kredit Modal Kerja Investasi, Diskonto Tagihan Ekspor, Forfeiting dan Pembelian Utang.
Pembiayaan ekspor untuk UKM dapat dilakukan melalui :
Direct financing
Co-financing
Kemitraan
Produk Pembiayaan
Pembiayaan Ekspor untuk
Perusahaan Domestik
Menyediakan Pembiayaan bagi perusahaan di dalam dan luar negeri
Pembiayaan ekspor untuk perbankan domestik :
Refinancing untuk Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi Rediskonto Tagihan Ekspor Pembiayaan L/C
Pembiayaan Ekspor untuk
Perbankan Domestik
Overseas Project Financing
Pembiayaan untuk Joint Venture
Indonesia di luar negeri
Structured Financing (Non-L/C) Buyer’s Credit
C. Pembiayaan untuk Perusahaan
Asing di Luar Negeri
Bid Bond
Advance Payment Bond Performance Bond Payment Bond Counter Guarantee Maintenance Guarantee Shipping Guarantee
Produk Penjaminan Ekspor
Penjaminan Indonesia Eximbank
Penjaminan dapat diberikan kepada Bank yang memberikan kredit kepada debitur termasuk UKM dalam bentuk :
Modal Kerja
Investasi
Risk Participation
Penjaminan untuk Bank
Penjaminan diberikan untuk :
SBLC yang dikeluarkan oleh bank lain
Kegagalan ekspor, dsb
Stand-By LC (SBLC)
1 2 3
Garansi pembayaran pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan dan/atau pemenuhan kewajiban yang disyaratkan dalam peraturan kepabeanan yang diserahkan kepada Kantor Pabean
Customs Bond
Penjaminan yang mencakup risiko kegagalan pembeli di luar negeri untuk membayar dengan jumlah yang sesuai dengan kontrak
Proteksi Piutang Dagang
Penjaminan yang diberikan kepada Bank untuk L/C impor yang dikeluarkan oleh Bank lainnya
Guarantee for Import LC/ Confirmation L/C
Asuransi yang diberikan kepada bank atau pihak lain yang dirugikan karena kegagalan ekspor yang dilakukan eksportir
Produk Asuransi Ekspor dan Produk Jasa Konsultasi (
Advisory
)
Asuransi atas Risiko Kegagalan Ekspor
Asuransi yang diberikan kepada eksportir untuk menutup kerugian karena pihak pembeli barang
dan/atau jasa tidak memenuhi kewajiban bayar sesuai dengan perjanjian
Asuransi atas Risiko Kegagalan Bayar
Asuransi yang diberikan kepada investor Indonesia untuk menutup kerugian atas investasi yang dilakukannya di luar negeri
Asuransi atas Investasi Perusahaan Indonesia di LN
1 2 3
Produk Asuransi Ekspor
Asuransi kepada eksportir untuk menutup kerugian yang timbul karena risiko politik yang terjadi di suatu negara antara lain :
Nasionalisasi
Ketaktertukaran mata uang
Hambatan transfer devisa
Pembatalan Kontrak Sepihak
Asuransi Risiko Politik 3
Memberi jasa konsultasi terkait dengan kegiatan ekspor impor termasuk pembiayaannya
Konsultasi
Memberikan jasa pendampingan bagi nasabah dalam mengembangkan usahanya terkait dengan ekspor dan impor
Pendampingan
1 2
Sumber dan Penempatan Dana
Pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan/atau
jangka panjang yang bersumber dari :
Pemerintah asing,
Lembaga multilateral,
Bank serta lembaga keuangan dan pembiayaan
baik dari dalam maupun luar negeri,
Pemerintah Indonesia
Hibah
Penempatan dana oleh Bank Indonesia.
1
Penerbitan surat berharga
2
3
4
Sumber Dana
Simpanan pada Bank dalam Negeri dan/atau bank
luar negeri.
1 2 5 6Penempatan Dana
Surat berharga yang diterbitkan Pemerintah
Surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah
negara donor
3
Surat berharga yang diterbitkan oleh Lembaga
Keuangan Multilateral
4
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Simpanan dalam bentuk Rupiah atau valuta asing
pada Bank Indonesia, dan/atau
1
PROFIL SINGKAT INDONESIA EXIMBANK
2
2
KEGIATAN USAHA
14
3
KINERJA KEUANGAN
20
4
30
5
33
PERTIMBANGAN INVESTASI
Ikhtisar Neraca
Keterangan
Per 31 Desember
Per 31 Juli
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank – neto
1.108.186 1.134.793 634.141 2.453.803 4.855.515 5.550.576 Efek-efek – neto 1.075.891 2.583.126 969.227 1.318.840 439.212 463.932 Pembiayan dan piutang – neto 5.797.750 6.258.052 9.302.536 8.731.225 14.916.034 15.927.781
Jumlah Aset
8.804.578 10.292.037 11.191.257 12.972.436 20.638.602 23.065.191
Efek-efek hutang yang
diterbitkan – neto 1.306.083 1.320.866 698.244 3.169.157 5.331.305 4.083.484 Pinjaman yang diterima
2.197.334 3.397.629 3.952.480 4.948.707 8.474.818 11.796.011
Jumlah Liabilitas 4.811.017 6.125.953 6.906.020 8.615.690 14.136.774 16.300.301
Jumlah Ekuitas
3.993.561 4.166.084 4.285.237 4.356.746 6.501.828 6.764.890 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
8.804.578 10.292.037 11.191.257 12.972.436 20.638.602 23.065.191
Ikhtisar Laba (Rugi)
Keterangan
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Pendapatan bunga dan bagi
hasil 839.392 924.724 1.042.985 1.143.379 1.234.523 911.722 Beban bunga (337.093) (437.775) (461.316) (502.536) (616.402) (421.004) Pendapatan operasional lainnya 18.364 16.074 28.079 75.875 8.341 31.417 (Penyisihan) pembalikan
kerugian penurunan nilai aset
keuangan dan non keuangan (63.986) 11.864 (126.013) (325.080) (219.837) (89.695) (Penyisihan) pembalikan
kerugian penurunan nilai
komitmen dan kontijensi (10.349) (5.724) (7.915) (20.386) 41.965 (3.234) Beban operasional lainnya (86.433) (104.262) (125.986) (150.094) (201.328) (132.072) Laba operasional 359.895 404.901 349.834 192.158 247.262 297.134 Laba sebelum pajak penghasilan 360.624 405.606 351.142 193.936 246.071 297.374
Laba Neto 246.222 278.398 241.648 127.503 195.645 263.013
4,0 4,2 4,3 4,4 6,5 6,8 4,8 6,1 6,9 8,6 14,1 16,3 8,8 10,3 11,2 13,0 20,6 23,1 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011
Jumlah Aset (triliun Rupiah)
Jumlah Kewajiban (triliun Rupiah)
Jumlah Ekuitas (triliun Rupiah)
Kinerja Keuangan
Jumlah Aset terus mengalami peningkatan yang
signifikan seiring dengan peningkatan di sisi
Kewajiban serta tambahan modal Pemerintah
sebesar Rp2 triliun yang ditempatkan pada
aset-aset produktif.
Jumlah Kewajiban mengalami peningkatan seiring
dengan peningkatan efek-efek yang diterbitkan
dan pinjaman yang diterima.
Peningkatan pada Ekuitas terjadi sehubungan
dengan adanya penambahan modal Pemerintah
Rp2 triliun dan peningkatan pada hasil usaha.
1,3 1,3 0,7 3,2 5,3 4,1 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011 2,2 3,4 4,0 4,9 8,5 11,8 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011
Efek – Efek hutang yang Diterbitkan (triliun Rupiah)
Pinjaman yang Diterima (triliun Rupiah)
Pendanaan
• Efek- efek yang diterbitkan per Juli 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi Desember 2010 karena
Obligasi jatuh tempo sebesar Rp1,25 triliun.
Pinjaman yang diterima mengalami peningkatan seiring dengan pinjaman baru yang diterima dari lembaga keuangan
multilateral seperti Asian Development Bank (ADB), Pinjaman Sindikasi Tahun 2011 serta pinjaman-pinjaman bilateral
dari perbankan dalam dan luar negeri.
Bagi Indonesia Eximbank, peningkatan pinjaman khususnya dari lembaga keuangan multilateral/international yang
kredibel seperti JBIC dan ADB ini menandai tingkat kepercayaan yang tinggi, sekaligus penegasan atas akseptabilitas
sovereignty
status Indonesia Eximbank.
Leverage factor
semacam ini akan membantu menumbuhkan keyakinan pada
lembaga-lembaga keuangan multinasional/internasional lainnya untuk bekerja sama dengan Indonesia Eximbank di
masa mendatang.
Pembiayaan dan Piutang Menurut Sektor Ekonomi
31 Juli 2011
Kolektibilitas atas Pembiayaan dan Piutang – Bruto
31 Juli 2011
52% 8% 4% 8% 28%Perindustrian Pertanian Perdagangan Pertambangan Lain-lain
90% 1% 0% 1% 8% 5,8 6,3 9,3 8,7 14,9 15,9
Pembiayaan dan Piutang
Pembiayaan dan Piutang - bruto (triliun Rupiah)
Pembiayaan dan Piutang - bersih (triliun Rupiah)
5,8 6,4
9,6 9,3
15,7 16,8
2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011
CAR Risiko Kredit
CAR Risiko Kredit dan Risiko Pasar
Rasio Permodalan
CAR yang dimiliki oleh Indonesia Eximbank, baik CAR yang memperhitungkan Risiko Kredit dan CAR yang
memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar berada pada tingkat yang sangat baik, jauh diatas batas minimal
sesuai ketentuan yang berlaku sebesar 8%, sehingga Indonesia Eximbank masih memiliki cukup ruang untuk dapat
memperbaiki kualitas aset produktif serta pengembangan usaha
77,06% 60,25% 40,88% 43,40% 40,04% 41,02% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011 73,72% 57,76% 39,09% 42,21% 39,89% 40,82% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011
CKPN Produktif terhadap Aset Produktif
Non Performing Loan - Bersih
Pemenuhan CKPN Aset Produktif
Rasio Aset Produktif
• Pada tahun 2009 terjadi peningkatan Non
Performing
Loan,
seiring
dengan
lesunya
permintaan global atas produk Indonesia dan
penurunan tajam atas harga komoditi ekspor
Indonesia karena pelambatan ekonomi dunia.
• Beberapa nasabah NPL saat ini dalam proses
restrukturisasi dengan angka O/S yang cukup
signifikan. Proses restrukturisasi diharapkan dapat
diselesaikan tahun ini.
• Rasio Pemenuhan Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) terhadap aset produktif masih berada
diatas batas minimal sesuai ketentuan yang berlaku.
0,49% 0,62% 3,79% 5,77% 5,88% 5,12% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011 136,60% 128,06% 100,00% 103,91% 100,37% 100,31% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 1,68% 1,39% 2,21% 4,03% 3,68% 3,46% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July
Imbal Hasil Aset - ROA
Net Interest Margin - NIM
Imbal Hasil Ekuitas - ROE
BOPO
Rasio Rentabilitas
4,50% 4,10% 2,93% 1,29% 1,55% 2,34% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011 6,39% 6,95% 5,80% 2,41% 4,24% 6,79% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011 6,45% 5,02% 4,94% 4,21% 3,81% 3,82% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011 58,04% 56,96% 67,34% 85,90% 80,11% 68,48% 2006 2007 2008 2009 2010 31 July 2011Kinerja Keuangan Terkini
Per 31 Juli Per 14 November
2009 2010 2011 2011
(Telah Diaudit) (Telah Diaudit) (Telah Diaudit) (Tidak Diaudit) NERACA (dalam Jutaan Rupiah)
Jumlah Aset 12.972.436 20.638.602 23.065.191 24.141.559 Aktiva Produktif
- Penempatan pada Bank Indonesia & Bank – neto 2.453.803 4.855.515 5.550.576 5.030.110 - Efek-efek – neto 1.318.840 439.212 463.932 430.242 - Pembiayan dan piutang – neto 8.731.225 14.916.034 15.927.781 19.124.524
Sumber Dana & Ekuitas
- Efek-efek hutang yang diterbitkan – neto 3.169.157 5.331.305 4.083.484 3.934.376 - Pinjaman yang diterima 4.948.707 8.474.818 11.796.011 12.809.345
- Ekuitas 4.356.746 6.501.828 6.764.890 6.888.721
Laba (Rugi) (dalam Jutaan Rupiah)
- Pendapatan bunga dan bagi hasil 1.143.379 1.234.523 911.722 1.351.742
- Beban bunga (502.536) (616.402) (421.004) (627.961)
- Pendapatan operasional lainnya 75.875 8.341 31.417 29.844
- (Penyisihan) pembalikan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan (325) (219.837) (89.695) (105.017)
- (Penyisihan) pembalikan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontijensi (20.386) 41.965 (3.234) (4.769)
- Beban operasional lainnya (150.094) (201.328) (132.072) (195.866)
- Laba Neto 127.503 195.645 263.013 386.844 Rasio-rasio (%)
- NPL Bersih 5,77 5,88 5,12 3,89
- CKPN produktif terhadap Aset Produktif 4,03 3,68 3,46 3,38
- ROA 1,29 1,55 2,34 2,28
- ROE 2,41 4,24 6,79 6,65
- NIM 4,21 3,81 3,82 3,60 Keterangan
1
PROFIL SINGKAT INDONESIA EXIMBANK
2
2
KEGIATAN USAHA
14
3
KINERJA KEUANGAN
20
4
30
5
33
PERTIMBANGAN INVESTASI
Pertimbangan Investasi
Peranan Kebijakan dan Dukungan Penuh Pemerintah Manajemen yang Kompeten dan Berpengalaman Performa dan Profil Keuangan yang Kuat ManajemenRisiko & Tata Kelola Perusahaan yang Kuat Proses dan Operasi Kebijakan yang Kuat Akses yang Mudah ke Berbagai Sumber Pendanaan