Aklimatisasi
Bibit
Anggrek Menggunakan
Kompot *)
OIeh:Dr.
Mumi
lhriati,
M.Si.
**)
PSNDAHULUAI\I
Bibit
anggrekyang
dikembangkan menggunakan metodekultur invitro
telah
banyak diproduksi dan dipasarkan dalam kemasanbotol.
Pemeliharaanbibit
anggrek menjadi tanamanremaja masih menemukan banyak kendala, terutama pada fase aklimatisasi,
yaitu
pemindahanbibit
anggrek dari lingkungan aseptik dalam botolkultur
ke lingkungan non asepticdi
luarbotol
kultur.
Bibit
anggrek sangatsensitif
terhadapkondisi
lingkungan sekitar yang
tidak
ramah, seft111gan hama dan penyakit. Selainitu, bibit
anggrek masihmemiliki
aktifitas autotrofik
yangrendah, sehingga
masih
sulit
menyintesis senyawaorganik dari
unsur hara anorganik
yang tersediadi
lingkungannya. Dalam makalahffi
akan diuraikan beberapa masalahfisiologi
yangperlu mendapat perhatian dalarn rangka meningkatkanbaik aktivitas autotrofik maupun
viabilitas
bibit
anggrek yang baru dikeluarkan dari botolkultur.
AKLIMATISASI BIBIT
ANGGREK
Penyesuaian
bibit
anggrekdari botol kultur ke
lingkungan baru
di
luar botol
kulttr
dikenal
dengannama aklimatisasi.
Penyesuaianbibit
anggrek dalam
botol
kultm
terhadaptingkungan
lum
merupakansdah
satu tahapan penting yang harusdilaftri
dalamkriltur
invitro.
MenurutPierik
(1987), aklimatisasi adalah masa adaptasiplanlet
dari
dalambotol
kultur
yangbersifat heterotrof men$adi
autotrol
yang merupakan tahapakhk
dari
kegiatankultur
invitro.
Masatah
ini
dapatterjadi
karena beberapafaktor
antaralain
(1).
Pada habitat aslinya tanamananggrek bersifat
epifit.
Tanaman anggrek tumbuh menempel pada batang atauranting
pohon.Oleh karena
itq
pemindahan
bibit
anggrek
dari
botol
ke
media
pot
sebenamya telahmenempatkan
bibit
anggrek pada lingkungan yang kurang sesuai dengan habitataslinya-*)
Disajikan padaacaruPembekalan SarjanaBiologi
Unsoed, 10 September 2014**)
Dosen Tetap FakultasBiologi
Unsoed(2).
Bibit
ang$ek
yang
dikembangkan menggunakanteknik kultur invitro memiliki
kondisi lingkungan yang aseptik-Bibit
anggrek selama beradadi
dalambotol
kultn
menyintesis bahanorganik
untuk
kebutuhan perhrmbuhannya berasal dari bahan anorganik yang tersediadi
dalammedium tumbuh-
Oleh
karenaitu,
apabilabibit
anggrek dipindahkandari botol
kulttu
ke
luarbotol kultur
yakni
di
dalam
pot,
maka
bibit
angsek
dipaksa
untuk
dapat
menyintesissendiri
bahan
organiknya yang berasaldari
bahan
di
dalampot. (3).
Karena ada perbedaanfaktor
lingkungan yang terdapatdi
antara habitatasli
anggrek dan habitatpot
atau antara habitatdi
dalam botolkulttr
dengan habitat pot, makabibit
anggrek yang ditumbuhkandi
datampot
memerlukan prosespenyesuaian.
Hal
ini
dikarenakanfaktor
lingkungan
menjadipembatas
bagi
pertumhuhan dan perkembangan bagibibit
anggrek selana beradadi
luar botol
kultur.
Proses aklirnatisasi
dilakukan
bertahap supayabibit
anggrekhasil
kuttur irtvitro
dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan,baik suhq
kelembaban, maupun cahaya. MenurutPierik
(1987),
tanaman
hasil
kultrn
irwitro
memiliki
lapisan
lilin
(kutikula) yang
belum berkembangsempurna
jaringan
pengakut
belum
berkembang sempurna,akar belum
bisaberfungsi dengan baik" stomata sering sekali
tidak
berfungsi(tidak
menutupketika
penguapantingg).
keadaanini
menyebabkan pucuk-pucukbibit
anggrek sangat peka terhadaptanspirasi,
serangan candawan dan bakteri, Saat pemindahan tanaman ke
kondisi
nonnal atau dalam media pakis, mos, atau kompos, harusdilalokan
secara bertahap dan menghindariinfeksi dari fungi
serta
bakteri
karena tanamanhasil kultur invitro
belum
mampu beradaptasi dengan patogen-patogen yang biasa ditemukandi
lingkungan luar.Pemberian
fungisida diperlukan
untuk
mencegah seranganjamur,
pembersihan mediasecara
benar
juga
mengurangi
resiko
seralrgan. Penanamanpertama dilalcukan
ke
dalam'community
pot',
karena kompot bisa menampungbibit
anggrek dalamju*lah
cukup banyak. Keberhasilan proses aklimatisasi dalam kompotrelatif tinggi,
karena letakbibit
anggrek salingberdekatan, uap
air
di
sekitar tanaman cukupb*yuL,
sehingga kelembabanlebih
terjagabila
dibandingkan dengankondisi
dalam
pot
tunggal.
Pada tahapawal
kelembaban sangat perludliagq
pemberian
hara
tambahandapat
dilakukan
menggrmakanpupuk
daun
dengan caraCARA
AKLIMATISASI
DALAM KOMPOT
proses aklimatisasi dalam kompot (community
pot)
relatif
sama
dengan
prosesaklimatisasi
menggunakanpot
tunggal.
Bedanyq
system penanamannyadilakukan
bersama-sama dalarn satu wadah atau pot yang besar. Cara aklimatisasinya sebagai
berikut
1.
Bibit
anggrek direndammenggmakan
air
sampai semuabibit
anggrek terendam air, tunggu selama 30 menit.Z.
Bibit
anggrekdi
keluarkandari
dalambotol
kultur
dengan cara menarikbibit
anggrek satu per satu menggunakan kawat dengan qiung berbentuk hurufU-3.
Kemudianbibit
anggrek dicuci dengan air mengalir sampai bersih.4.
Bibit
anggrek direndam 15detik
dalam larutan fungisida benlate dengan dosis setengah anjuran.5.
Bibit
anggrekditiriskan,
di
ataskertas
Koran,
sampai semuafungisida
terserap olehkertas Koran.
6.
Disiapkan bak ptastik yang berlubang-lubang. Bagian bawah bakplastik
dialasi dengan pecahanarang
kayu atau
sterofoamyang telah
dipotong-potong
kira-kita
sepertigabagian
bak
plastik
Tujuan
pemberian arangkayu
atau
strerofoamrmtuk
membantu pengatusan air siraman,agat akarbibit
angglek tidak busuk'Di
bagian atas dari arang kayu diletakkan cacahan pakis yang telah ditendam air atau mos yang telah direndam dengan air dan pupuk dengan dosis setengah a4iuran.Bibit
anggrek ditanam dalam bak plastik" dirnulai daribibit
anggrek yang berukuran 4gak besarditanag
di
bagian luar.Diikuti
denganbibit
anggrek yangkecil
ditanamdi
bagian dalam. Tujuan penanamanbibit
anggrek yang besardi
letaHcandi
luar agar uap air hasiltranspirasi
bibit
anggrek terjebakdi
sekitaxbibit
anggrek. Semakin besar ukuran anggreksemakin banyak
uap
air
yang
terjebak
di
sekitar
bibit
angglelc Uap
air
ini
akan menciptakan kelembabandi
sekitarbibit
anggrek. Karena letak antarabibit
anggrek satu dengan yang lain relatif berdekatan, maka uap airdi
sekitarbibit
anggrek semakinbanyakdan
saling bertautan, sehingga menciptakaniklim
mikro
yangbaik
bagi
pertumbuhanbibit
anggrek.9.
Sela6a dua atau tiga haribibit
anggrek tidak perlu disiram, hanya dikabuti saja.10.
Anggrek
di
letakkandi
tempat yang teduh dengan pengudaraan yangbaik,
selama satuminggu.
7.
ll.
Setelah satuminsgu
di
tempat yang t€duh,bibit
anggrek dipindahkanke
te'mpat yangagak terang
dan
diusahakan dengan pengudaraanyang
baik,
dan
bibit
anggrek sudah dapat disiram.12. Satu minggu kemudian,
bibit
anggrek sudah cukup kuat, dapat diberi pupuk dengan dosis setengah dari dosisanjuran-13. pengendalian hama, penyakit, dan gulma
dilahrkan
apabila ada serangan hamao penyakitdan gulma yang menyerang
bibit
anggrek-14. Setelah
bibit
anggrek berumur tiga bulan,bibit
anggrek dapat dipindahkan ke pot tunggal, perawatannya disesuaikan dengan perawatan tanaman anggfek remaja'FAKTOR-FAKTOR
YANG
HARUS DIPERHATIKAII
UNTUK
KEBERIIASILAITI
AKLIMATISASI
Untuk
meningkatkan
laju
keberhasilan
pada tahap
aklimatisasi,
Pierik
(1997)memberikan anjuran sebagai berikut :
Untuk
menghindariinfeksi
darijamur
dan bakteri, sisa-sisa medium berupa (agnr-agar) hendaknyadicuci
samPai bersih.Musnahkan semua hama atau patogen" seperti serangga,
siput,
cendawan" dan bakterikarena kondisi
planlet
masih lemah, sehingga sangat rentan terhadap serangan hama dan patogen..
Untuk
menghindmi kerusakan
akar,
sebaiknya
penanaman
planlet
dilalQ*an
menggunakan mos atau pakis yang telah
dicincang-PEhIUTITP
Keberhasilan proses
aklimatisasi
bergantung
kepada kebersihan pencucian agar-agaryang
melekat pada
perakaranbibit
anggrek,
kondisi
lingkungan
di
sekitar
bibit
anggrek, pengkabutan, penyiramanbibit
secarapeiodik,
dan pengendalian hama,penyakit
serta gulmabilamana perlu.
Bibit
anggrek harus terus dipantau agartidak
mengalamifanspirasi
berlebihan, terutama saat cuaca panas, sinar matalrarirelatif terik,
suhu udma tinggr, dan kelembaban rcndah'Hal
ini
akan memacutanspirasi,
kalauair tidak
tersediadi
sekitar akar danbibit
anggrek akanterjadi dehidrasi, yang akan mengakibatkan kematian
bibit
anggrek.Adiputra,
I.G.K.
ZAA1.Aklimatisasi
bibit
anggrek padaawal
pertumbuhannyadi
luar
kultur
-
jaringan. Universitas HindulndonesiaDenpasar'Dwiyani,
'
R.
iOtZ.Respon
PertumbuhanBibit
AnggrekDendrobium
sp. pada SaatAklimatisasi
terhadap Beragam Frekuensi Pembedan PupukDatmAgrotrop,2(2):
l7l-175-Munir,
R.
dan26*6
H.U. 201l.
Pengaruh berbagai media dengan inokulan mikoriza terhadapaklimatisasi anggrek Dendrobium
(Derdrobium
sp)-Jerami a Q\'" 7G'78'Esti