42
BAB III
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
III.1. Analisis Masalah
Pengelolaan denda pembayaran keterlambatan pembayaran tagihan rekening listrik pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara masih menyatu dengan sistem pembayaran. Jadi bisa dikatakan bahwa denda merupakan item khusus yang terdapat pada komponen sistem pembayaran yang nilainya akan tertera pada lembar tagihan rekening yang akan diterima oleh pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
Sistem pembayaran pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara telah terintegrasi penuh secara komputerasasi berbasis internet dan bahkan telah memanfaatkan sistem perbankan. Namun denda itu sendiri belum menjadi objek khusus sehingga belum dicatatkan secara khusus.
Oleh karena itu penulis mencoba membuat sebuah aplikasi berbasis Visual Studio dengan memanfaatkan database SQL Server agar pencatatan denda dapat dikelola dengan lebih khusus. Sehingga pemasukan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dari sisi denda menjadi lebih termonitoring dengan baik. Dimana sistem ini juga khusus diperuntukkan bagi kalangan internal pihak PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara seperti halnya bagian keuangan. Sedangkan pelanggan tidak diberikan akses untuk melihat sistem ini karena informasi didalamnya memang tidak dibutuhkan oleh pelanggan sebab pembayaran denda telah menyatu di dalam sistem pembayaran tagihan rekening bulanan.
III.2. Penerapan Metode
Denda tagihan pembayaran listrik hanya dikenakan bagi pelanggan yang menggunakan meter pasca bayar atau dalam hal ini adalah pelanggan lama. Sementara untuk pelanggan baru telah menerapkan sistem listrik pintar dengan konsep pra bayar melalui pembelian token. Jadi tidak mengenal konsep keterlambatan pembayaran sehingga tidak dikenakan denda.
Pencatatan denda sesungguhnya telah terdapat dalam sistem pembayaran tagihan listrik bulanan namun masih menjadi komponen kas yang berasal dari pembayaran tagihan listrik. Sehingga tidak dapat terdeteksi mana penerimaan kas yang berasal dari tagihan listrik dan mana komponen kas yang berasal dari denda keterlambatan pembayaran.
Metode cash basis yang diterapkan akan membukukan transaksi denda apabila dana telah disetorkan menjadi komponen penerimaan kas. Jadi selama dana denda belum dikeluarkan dari komponen pembayaran maka sistem belum menganggapnya sebagai penerimaan kas. Secara sederhana metode cash basis hanya akan mencatat transaksi denda yang telah benar-benar disetorkan ke dalam penerimaan kas tersendiri
Besarnya nilai denda yang harus dibayarkan tidak dihitung berdasarkan jumlah hari keterlambatan namun haanya dikenakan bagi pelanggan yang melakukan pembayaran melewati tanggal 20 setiap bulannya. Besarnya denda dikenakan per bulan per tagiahan (bukan dihitung berdasarkan hari keterlamabatan) mengacu kepada aturan yang berlaku berdasarkan daya yang terpasang, yaitu :
Daya 450 VA dikenakan denda Rp. 3.000 / bulan Daya 900 VA dikenakan denda Rp. 3.000 / bulan Daya 1300 VA dikenakan denda Rp. 5.000 / bulan Daya 2200 VA dikenakan denda Rp. 10.000 / bulan Daya 3500 VA dikenakan denda Rp. 50.000 / bulan
III.2.1. Study Kasus
Sebagai ilustrasi, jika seorang pelanggan dengan status daya terpasang sebesar 1300 VA. Kemudian setelah dilakukan pencatatan oleh petugas diperoleh posisi meter awal 120 KWH dan meter akhir sebesar 220 KWH. Kemudian pelanggan tersebut melakukan pembayaran pada tanggal 25 pada bulan bersangkutan sehingga dikenakan denda keterlambatan. Maka perhitungan tagihan dan denda pembayaran yang dikenakan pada pelanggan tersebut adalah :
1. Perhitungan Pemakaian KWH
KWH Terpakai = Meter Akhir - Meter Awal = 220 - 120
= 100 KWH 2. Ketentuan harga per KWH
Daya 450 VA = Rp. 415,- Daya 900 VA = Rp. 605,- Daya 1300 VA = Rp. 1.352,- Daya 2200 VA = Rp.1.352,- Daya 3500 VA = Rp. 1.352,-
3. Perhitungan PPJ
PPJ = 7,5% x KWH Terpakai x Harga Per KWH = 7,5% x 100 x 1.352
= Rp. 10.140 4. Perhitungan Jumlah Tagihan
Jumlah = (KWH Terpakai x Harga Per KWH) + PPJ = (100 x 1.352) + 10.140
= Rp. 145.340,- 5. Perhitungan Denda Metode Cash Basis
Denda = Berdasarkan ketentuan daya terpasang 1300 VA = Rp. 5.000,-
Kemudian dicatatkan kedalam Laporan Denda berdasarkan metode Cash Basis sebagai berikut :
Kas (Debet) Rp. 5.000,-
Pembayaran Denda (Kredit) Rp. 5.000,-
6. Perhitungan Total Tagihan
Total = Jumlah + Denda = 145.340 + 5.000 = Rp. 150.340,-
III.2.2. Flow of Document
Analisa proses dari sistem pencatatan denda keterlambatan pembayaran tagihan listrik seperti terlihat pada gambar berikut :
Aplikasi Pencatatan Denda
Manager Keuangan Administrasi Mulai Input Data Pelanggan Input Pembayaran & Denda Keterlambatan Validasi Laporan Cetak Laporan Selesai Berkas Laporan
Gambar III.1. Flow of Document
III.3. Desain Sistem
III.3.1. Use Case Diagram
Kegiatan atau aktifitas yang dapat dilakukan oleh user di dalam sistem seperti terlihat pada use case diagram berikut :
Sistem Pencatatan Denda Menggunakan Metode Cash Basis Login Change Password Input Pembayaran Laporan Data Pelanggan About Administrasi File «extends» <<include>> Input Data Pelanggan <<include>> Laporan Penerimaan Kas <<include>> Logout * * * * * * File Input Input Manager Keuangan * * * *
Gambar III.2. UsecaseDiagram Aplikasi Pencatatan Denda
III.3.2 Class Diagram
Adapun bentuk Class Diagram dari aplikasi yang akan dirancang seperti terlihat pada gambar berikut :
tbpelanggan -idpel : Char -nama : Char -alamat : Char -daya : Char +tambah() +edit() +simpan() +hapus() tbdenda -idpel : Char -tagihan : Char -m_awal : Int -m_akhir : Int -kwh : Int -harga : Int -ppj : Int -jumlah : Int -tglbayar : date -jumlah : Int -total : Int +tambah() +edit() +simpan() +hapus() tbuser -username : Char -password : Char +edit() +simpan()
III.3.3. Activity Diagram
Adapun Activity Diagram yang akan digunakan seperti berikut : 1. Activity Diagram Login
Masukkan Username & Password validasi
Menu Utama Ya Tidak
Gambar III.4. ActivityDiagram Login
2. Activity Diagram Menu Utama
View Data Pelanggan Pilih Data Change Password Input Denda Laporan Pelanggan Laporan Kas
3. Activity Diagram Change Password
Update Data
Simpan
Close
Gambar III.6. ActivityDiagram Change Password
4. Activity Diagram View Data Pelanggan
Menu Utama
View Data Pelanggan
Tambah Data
Simpan Data Hapus Data Pilih Data
Ubah Data
5. Activity Diagram Input Pencatatan Denda
Menu Utama
View Pencatatan Denda
Tambah Data
Simpan Data Hapus Data Pilih Data
Ubah Data
Gambar III.8. ActivityDiagram Input Pencatatan Denda
6. Activity Diagram Laporan Data Pelanggan
Menu Utama
Laporan Data Pelanggan
Tampil
7. Activity Diagram Laporan Penerimaan Kas
Menu Utama
Laporan Penerimaan Kas
Tampil
Gambar III.10. ActivityDiagram Laporan Penerimaan Kas
III.3.4. Sequence Diagram
Adapun Sequence Diagram yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Sequence Diagram Login
2. Sequence Diagram Menu Utama
Gambar III.12. SequenceDiagram Menu Utama
3. Sequence Diagram Change Password
Gambar III.13. SequenceDiagram Change Password
4. Sequence Diagram Input Data Pelanggan
5. Sequence Diagram Pembayaran
Gambar III.15. SequenceDiagram Pencatatan Denda
6. Sequence Diagram Laporan Data Pelanggan
Gambar III.16. SequenceDiagram Laporan Data Pelanggan
7. Sequence Diagram Laporan Penerimaan Kas
III.4. Desain User Interface
Adapun desain user interface aplikasi yang akan dibangun seperti berikut : 1. Desain Form Login
Form ini berfungsi sebagai pengamanan sistem dengan pembatasan hak akses :
Gambar III.18. Desain Form Login
2. Desain Form Menu Utama
Form ini berfungsi sebagai sarana untuk menuju bagian lain pada aplikasi yang dirancang.
Gambar III.19. Desain Form Menu Utama
BACKGROUND PLN Wellcome
Masukan Kombinasi Username & Password Username : Password : Login Exit File Change Password Logout Input Data Pelanggan Pembayaran Report Laporan Pelanggan
Laporan Denda (Cash Basis)
3. Desain Form Change Password
Form Change Password berfungsi untuk mengubah username dan password sehingga diharapkan sistem menjadi lebih aman karena kunci akses dapat diubah secara secara langsung dari dalam sistem.
Gambar III.20. Desain FormChange Password
4. Desain Form Input Data Pelanggan
Form ini berfungsi untuk menampilkan dan melakukan proses manajemen data pelanggan seperti menambah data, menyimpan, dan menghapus. Proses tersebut terkoneksi langsung dengan sistem database SQL Server 2008 R2 sehingga perubahan terhadap data pelanggan akan langsung tersimpan ke dalam database.
Gambar III.21. Desain Form Input Data Pelanggan
ID PELANGGAN: NAMA :
ALAMAT :
DAYA TERPASANG:
IDPEL NAMA ALAMAT DAYA
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx SIMPAN HAPUS BATAL TAMBAH
Change Usename & Password Username Baru :
Password Baru :
5. Desain Form Pembayaran
Form ini berfungsi untuk melakukan proses pembayaran tagihan berdasarkan id pelanggan yang terdapat pada database. Pada prosedur pencatatan apabila pembayaran melewati tanggal 20 setiap bulannya maka akan dikenakan denda sesuai ketentuan. Kemudian denda yang yang terinput akan dicatatkan kedalam laporan penerimaan kas berdasarkan metode cash basis.
Gambar III.22. Desain Form Pembayaran PENCATATAN DENDA ID PELANGGAN NAMA ALAMAT DAYA TAGIHAN METER AWAL METER AKHIR TGL BAYAR KWH TERPAKAI HARGA PPJ JUMLAH DENDA TOTAL
Simpan Hapus Batal
Ambil Data
Proses
6. Laporan Data Pelanggan
Laporan ini berisi seluruh data-data pelanggan baik yang telah melakukan pembayaran maupun belum. Laporan data pelanggan juga terkoneksi dengan database data pelanggan yang dibuat menggunakan Crystal Report.
PT. PLN (PERSERO) LAPORAN DATA PELANGGAN LOGO
No. Id Pelanggan Nama Alamat Daya Terpasang
1. 2. 3. xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Medan…….. Manager
Gambar III.23. Desain Report Data Pelanggan
7. Laporan Penerimaan Kas
Laporan ini berisi saldo akhir nilai kas yang berasal dari pembayaran denda. Pada laporan denda khusus menerapkan metode cash basis dimana hanya akan menampilkan transaksi yang telah benar-benar diterima dananya saja yang ditampilkan. Kemudian keseluruhan transaksi yang berstatus cash basis tersebut akan dihitung nilai kas secara keseluruhan sehingga akan diperoleh saldo kas.
PT. PLN (PERSERO) LAPORAN PENERIMAAN KAS LOGO
Tanggal Perkiraan Debet Kredit
dd/mm/yyyy dd/mm/yyyy dd/mm/yyyy xxx xxx xxx 999 999 999 Medan…….. Manager Total 999 999 999 999
Gambar III.24. Desain Report Penerimaan Kas
III.5. Desain Database
III.5.1 Normalisasi
Normalisasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel III.1. Data Belum Ternormalisasi
Id Pela ngg an Nam a Pela ngga n Ala mat Rum ah Daya Terp asan g Perio de Tagi han Met er Aw al Met er Ak hir KW H Ter pak ai Har ga Per KW H Pajak Pener angan Jalan Ju mla h Tangg al Bayar De nd a Total 221 218 093 21 Arifi n Panig oro Jl. Tuas an No. 10 450 VA Juni 2015 100 150 50 415 1556 223 06 20-6-2015 0 2230 6 221 218 093 22 Bayu Swar dika Jl. Mela ti No. 7B 900 VA Juli 2015 200 250 50 605 2668 325 18 21-7-2015 30 00 3551 8 221 218 093 23 Cand ra Guna wan Jl. Cikdi tiro No. 15 1300 VA Agus tus 2015 300 350 50 135 2 5070 726 70 22-8-2015 50 00 7767 0 53
Adapun bentuk normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk normal 1NF
Bentuk normal 1NF akan diuraikan ke dalam tabel berikut yaitu :
Tabel III.2. Bentuk Normalisasi 1 NF
Idp el Nam a Ala mat Daya Tagi han M_ awa l M_ akh ir Kw h Har ga Ppj Ju mla h Tglba yar De nd a Total 221 218 093 21 Arifi n Panig oro Jl. Tuas an No. 10 450 VA Juni 2015 100 150 50 415 1556 223 06 20-6-2015 0 2230 6 221 218 093 22 Bayu Swar dika Jl. Mela ti No. 7B 900 VA Juli 2015 200 250 50 605 2668 325 18 21-7-2015 30 00 3551 8 221 218 093 23 Cand ra Guna wan Jl. Cikdi tiro No. 15 1300 VA Agus tus 2015 300 350 50 135 2 5070 726 70 22-8-2015 50 00 7767 0 2. Bentuk normal 2NF
Bentuk normal 2NF akan diuraikan ke dalam tabel berikut yaitu :
Tabel III.3. Bentuk Normalisasi 2 NF
Idpel Nama Alamat Daya
22121809321 Arifin Panigoro Jl. Tuasan No. 10 450 VA 22121809322 Bayu Swardika Jl. Melati No. 7B 900 VA 22121809323 Candra Gunawan Jl. Cikditiro No. 15 1300 VA
Idpel Tagiha n M_a wal M_ak hir Kwh Harga Ppj Juml ah Tglba yar Den da Total 2212180 9321 Juni 2015 100 150 50 415 1556 2230 6 20-6-2015 0 2230 6 2212180 9322 Juli 2015 200 250 50 605 2668 3251 8 21-7-2015 300 0 3551 8 2212180 9323 Agustus 2015 300 350 50 1352 5070 7267 0 22-8-2015 500 0 7767 0
III.5.2. Desain Tabel
Database yang akan digunakan dibuat dengan Microsoft Sql Server 2008 R2 dengan nama database “dbpln” dengan struktur tabel seperti berikut :
1. Tabel Data Pelanggan Nama tabel : tbpelanggan
Tabel III.4. Struktur Tabel Data Pelanggan
No. Nama Field Tipe Panjang
Karakter Keterangan
1 idpel Char 20 Kode pelanggan
2 nama Char 30 Nama Pelanggan
3 alamat Char 40 Alamat Pelanggan
4 daya Char 10 Daya Terpasang
*) idpel : Primary Key
2. Tabel Pencatatan Denda Nama tabel : tbdenda
Tabel III.5. Struktur Tabel Pencatatan Denda
No. Nama Field Tipe Panjang
Karakter Keterangan
1 Idpel Char 20 Id Pelanggan
2 Tagihan Char 20 Periode Tagihan
3 M_awal Int 10 Meter Awal
4 M_akhir Int 10 Meter Akhir
5 KWH Int 10 KWH Terpakai
6 Harga Int 10 Harga Per KWH
7 PPJ Int 10 Pajak Penerangan Jalan
8 Jumlah Int 10 Jumlah
9 Tglbayar Date Date Tanggal Bayar
10 Denda Int 10 Denda
3. Tabel User
Nama tabel : tbuser
Tabel III.6. Struktur Tabel User
No. Nama Field Tipe Panjang
Karakter Keterangan
1 username Char 10 Username login
2 password Char 10 Password Login
III.5.3. ERD (Entity Relationship Diagram)
Adapun ERD (Entity Relationship Diagram) dari aplikasi yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar III.25. ERD Sistem Informasi Akuntansi Pencatatan Denda
tbdenda Mempunyai m_akhir m_awal tbpelanggan nama idpel alamat 1 m kwh harga daya ppj idpel jumlah tagihan harga total