• Tidak ada hasil yang ditemukan

bismillahirrahmanirrahim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bismillahirrahmanirrahim"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN PENETAPAN

Nomor 112/ Pdt.P/ 2015/ PA Sit.

bismillahirrahmanirrahim

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara – perkara tertentu pada peradilan tingkat pertama, telah menetapkan sebagai berikut, dalam Permohonan Penetapan Ahli Waris yang diajukan oleh :

PEMOHON, umur 42 tahun Agama Islam, pekerjaan Karyawan Honorer, bertempat tinggal Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo; yang dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan juga selaku Wali Pengampu bagi seorang anaknya yang belum dewasa, yaitu ANAK PEMOHON, yang saat ini belum dewasa ( lahir pada tanggal 10 Agustus 2003 ), selanjutnya disebut sebagai Pemohon ;

Pengadilan agama tersebut ;

Telah membaca surat – surat perkara ;

Telah mendengar para Pemohon serta memeriksa bukti – bukti di persidangan ;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa para Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 16 Juni 2015 yang, telah terdaftar di register perkara Pengadilan Agama Situbondo dengan nomor perkara 112/ Pdt.P/ 2015/ PA Sit. Tanggal 16 Juni 2015, mengemukakan hal – hal sebagai berikut :

1. Bahwa, di Situbondo telah meninggal dunia SUAMI PEMOHON pada hari Selasa Tanggal 6 Januari 2015 karena sakit dan semasa hidupnya almarhum SUAMI PEMOHON menikah dengan seorang perempuan bernama PEMOHON ( Pemohon ) sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor 252/ 63/ IX/ 2000 tanggal 29 September 2000 yang dikeluarkan Kantor Urusan Agama Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo ;

(2)

2. Bahwa, almarhum SUAMI PEMOHON selain meninggalkan seorang istri ( Pemohon ) juga mempunyai 1 ( satu ) orang anak yang bernama ANAK PEMOHON, lahir pada tanggal 10 Agustus 2003 dan tidak meninggalkan ahli waris lainnya ;

3. Bahwa, setelah SUAMI PEMOHON meninggal dunia, ANAK PEMOHON tetap berada dalam asuhan Pemohon selaku ibu kandungnya hingga anak tersebut dewasa nantinya ;

4. Bahwa, almarhum SUAMI PEMOHON setelah menikah dengan PEMOHON mempunyai tabungan BRI Simpedes, Kantor BRI 0090 Situbondo dengan Nomor Rekening 0090-01-005301-53-5 tercatat atas nama SUAMI PEMOHON;

5. Bahwa, almarhum SUAMI PEMOHON selain meninggalkan 2 ( dua ) orang ahli waris tersebut di atas, maka agar tabungan BRI Simpedes Kantor BRI Simpedes Kantor BRI 0090 Situbondo dengan Nomor Rekening 0090-01-005301-53-5 tercatat atas nama SUAMI PEMOHON tersebut, Pemohon dan anak Pemohon sebagai ahli waris yang sah ; 6. Bahwa, harta warisan almarhum SUAMI PEMOHON tersebut sepenuhnya

harta warisan almarhum, maka Pemohon dan anak Pemhon sebagai ahli waris sebagaimana dimaksud dalam pasal 174 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam berhak sepenuhnya mewarisi harta warisan tersebut ;

8. Bahwa, berdasarkan ketentuan hukum sebagaimana dimaksud dalam Kompilasi Hukum islam Pasal 174 ayat 2 maka ahli waris dari almarhum SUAMI PEMOHON tersebut adalah Pemohon dan anak Pemohon sebagaimana tersebut dalam point nomor 2 di atas, yang menurut hukum berhak mewarisi harta warisan dari pewaris yakni almarhum SUAMI PEMOHON dengan pembagian masing – masing menurut ketentuan syariat agama Islam ;

Berdasarkan hal – hal tersebut di atas, Pemohon I dan Pemohon II dan Pemohon III mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Situbondo agar berkenan untuk menjatuhkan penetapan sebagai berikut :

(3)

2. Menetapkan sebagai hukum bahwa anak yang bahwa anak yang bernama ANAK PEMOHON, lahir pada tanggal 10 Agustus 2003 adalah anak sah antara SUAMI PEMOHON dan PEMOHON ;

3. Menetapkan sebagai hukum bahwa Pemohon sebagai Wali Pengampu dari anak yang bernama ANAK PEMOHON, yang lahir tanggal 10 Agustus 2003 ;

4. Menetapkan sebagai hukum bahwa Pemohon ( PEMOHON ) dan ANAK PEMOHON adalah ahli waris dari almarhum SUAMI PEMOHON yang telah meninggal dunia pada Hari Selasa tanggal 06 Januari 2015 di KecamatanPanji, Kabupaten Situbondo ;

5. Menetapkan sebagai hukum bahwa tabungan BRI Simpedes, Kantir BRI 0090 Situbondo dengan Nomor rekening 0090-01-005301-53-5 tercatat atas nama SUAMI PEMOHON merupakan harta peninggalan ( tirkah ) almarhum SUAMI PEMOHON yang belum dibagi waris kepada Pemohon ( PEMOHON dan ANAK PEMOHON) ;

6. Menetapkan biaya perkara menurut hukum ;

Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang ditetapkan untuk persidangan perkara ini, Pemohon datang menghadap di persidangan, yang kemudian dibacakan permohonan para Pemohon tersebut ;

Menimbang, bahwa setelah dijelaskan tentang prinsip – prinsip tentang Permohonan Penetapan Ahli Waris, maka Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya ini, dan mohon agar ditetapkan permohonannya tersebut sesuai dengan kewenangan pengadilan agama dalam menetapkan permohonan penetapan ahli waris ;

Menimbang, bahwa di depan sidang, Pemohon juga menyatakan bahwa SUAMI PEMOHON saat meninggal dunia dalam keadaan beragama Islam, demikian pula ayah maupun ibu kandung dari SUAMI PEMOHON tersebut, telah meninggal dunia terlebih dahulu beberapa tahun sebelumnya, sehingga saat ini ahli waris dari SUAMI PEMOHON tersebut adalah Pemohon dalam kedudukan sebagai janda dan ANAK PEMOHON dalam kedudukan sebagai anak laki laki ;

(4)

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya, Pemohon mengajukan bukti surat dan saksi saksi, sebagai berikut :

A. BUKTI SURAT

1. Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya, Kartu Tanda Penduduk, yang masing – masing :

a. Nomor 3512070906740001 atas nama SUAMI PEMOHON, tertanggal 11 November 2012 ;

b. Nomor 3512076102730004 atas nama PEMOHON, tertanggal 11 November 2012 ;

selanjutnya diberi kode P.1 ;

2. Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Kutipan Akta Nikah Nomor 252/ 63/ IX/ 2000 tanggal 29 September 2000 yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo yang selanjutnya diberi kode P.2 ;

3. Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Surat Keterangan Kematian atas nama SUAMI PEMOHON, Nomor 470/ 19/ 431.511.9.5/ 2015 tertanggal 03 Juni 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Kepala Desa Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, yang selanjutnya diberi kode P.3 ;

4. Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Kutipan Akta Kelahiran Nomor 1265/ R/ 2003 atas nama ANAK PEMOHON tertanggal 16 Agustus 2003 yang dibuat oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Situbondo, yang selanjutnya diberi kode P. 4 ; 7. Fotokopi yang telah bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya Kartu

Kelurga Nomor 3512080907080040 tanggal 09 Juli 2008 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Situbondo, yang selanjutnya diberi kode P. 5 ;

8. Fotokopi yang bermeterai cukup dan sesuai dengan aslinya halaman depan Buku Tabungan Nomor 0090-01-005301-53-5 ;

B. SAKSI - SAKSI

1. SAKSI, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo ;

(5)

Di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :

- Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon sejak kecil karena saksi mempunyai kakak kandung Pemohon ;

- Bahwa, saksi tahu bahwa dahulu Pemohon pernah menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga dengan seorang lekaki yang bernama SUAMI PEMOHON;

- Bahwa, Saksi tahu dan kenal dengan SUAMI PEMOHON tersebut, yang saat ini telah meninggal dunia, yaitu pada tanggal 6 Januari 2015 karena sakit ;

- Bahwa, saksi tahu selama hidupnya, SUAMI PEMOHON hanya pernah menikah dengan Pemohon ;

- Bahwa, Saksi tahu dari perkawinan SUAMI PEMOHON dengan Pemohon, dikaruniai 1 orang anak, yaitu ANAK PEMOHON ;

- Bahwa, saksi tahu dan kenal dengan kedua orang tua dari SUAMI PEMOHON, dan saksi tahu pula bahwa kedua orang tua Saleh tersebut telah meninggal dunia sebelum SUAMI PEMOHON meninggal dunia ;

- Bahwa, saksi tahu Pemohon dengan SUAMI PEMOHON, tidak pernah bercerai hingga kemudian SUAMI PEMOHON meninggal dunia, dan selama hidupnya tersebut SUAMI PEMOHON tidak mempunyai anak angkat ;

- Bahwa, setahu saksi, SUAMI PEMOHON tidak mempunyai wasiat yang belum dilaksanakan ;

2. SAKSI, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru Swasta, bertempat tinggal di Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo ; Di bawah sum pahnya memberikan keterangan sebagai berikut :

- Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon sejak lama sekali, karena saksi mempunyai teman sekerja Pemohon sebagai guru ;

- Bahwa, saksi tahu bahwa dahulu Pemohon pernah menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga dengan seorang lelaki yang bernama SUAMI PEMOHON;

(6)

- Bahwa, Saksi tahu dan kenal dengan SUAMI PEMOHON tersebut, karena juga berteman sebagai sesama guru. Saksi tahu pula bahwa saat ini SUAMI PEMOHON tersebut telah meninggal dunia, yaitu pada bulan Januari 2015 lalu karena sakit ;

- Bahwa, saksi tahu selama hidupnya, SUAMI PEMOHON hanya pernah menikah dengan Pemohon, yang hal itu saksi ketahui karena saksi kenal dengan mereka berdua sejak keduanya belum menikah, dan hingga meninggal dunia, SUAMI PEMOHON tidak pernah menikah lagi selain dengan Pemohon tersebut ;

- Bahwa, Saksi tahu dari perkawinan SUAMI PEMOHON dengan Pemohon, dikaruniai 1 orang anak, yaitu ANAK PEMOHON ;

- Bahwa, saksi tahu dan kenal dengan ayah dari SUAMI PEMOHON yang bernama AYAH DARI SUAMI PEMOHON, dan saksi tahu pula bahwa kedua orang tua SUAMI PEMOHON tersebut telah meninggal dunia sebelum SUAMI PEMOHON meninggal dunia. Saksi tahu hal itu karena saksi pernah takziah saat meninggalnya AYAH DARI SUAMI PEMOHON tersebut, yang saat itu cerita dari Pemohon serta ANANG tersebut, bahwa ibunya telah lama meninggal terlebih dahulu ;

- Bahwa, saksi tahu Pemohon dengan SUAMI PEMOHON, tidak pernah bercerai hingga kemudian SUAMI PEMOHONmeninggal dunia, dan selama hidupnya tersebut SUAMI PEMOHON tidak mempunyai anak angkat ;

- Bahwa, setahu saksi, SUAMI PEMOHONtidak mempunyai wasiat yang belum dilaksanakan ;

Menimbang, bahwa kemudian Pemohon menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada pendiriannya sebagaimana permohonan mereka ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal – hal sebagaimana yang tercantum dalam berita acara persidangan dan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penetapan ini ;

(7)

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana terurai di atas ;

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon telah dibacakan di muka persidangan yang isinya tetap dipertahankan ;

Menimbang, bahwa dalam permohonan penetapan ahli waris ini, pada pokoknya Pemohon mengajukan permohonan agar ditetapkan sebagai ahli waris dari seorang yang bernama SUAMI PEMOHON yang hingga meninggalnya tetap beragama Islam, dan hingga saat meninggalnya tersebut, tidak ada lagi ahli waris lain kecuali Pemohon sebagai istri dan anak kandung laki – laki yang bernama ANAK PEMOHON ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 49 ayat 1 huruf b Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang kemudian diubah dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, serta penjelasan dalam pasal tersebut dan tidak diubah lagi dalam Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara ini adalah wewenang pengadilan agama, dan berdasarkan fakta dalam identitas perkara ini, para Pemohon adalah orang yang identitasnya seperti yang termuat dalam identitas surat permohonan perkara ini, dan mereka tinggal dalam sebuah tempat yang menjadi wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Situbondo, sehingga Pengadilan Agama Situbondo berwenang untuk memeriksa perkara ini ;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat yang diajukan Pemohon, Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut :

1. bukti Surat P.1 adalah bukti otentik tentang identitas kependudukan Pemohon dan orang yang bernama SUAMI PEMOHON

2. Bukti surat P.2 adalah akta otentik, yang daripadanya cukup untuk membuktikan bahwa Pemohon dengan orang yang bernama SUAMI PEMOHONadalah suami istri yang terikat oleh perkawinan yang sah ; 3. Bukti surat P.3, menurut Majelis Hakim cukup untuk membuktikan bahwa

orang yang bernama SUAMI PEMOHON, benar telah meninggal dunia sebagaimana isi bukti surat tersebut ;

4. Bukti surat P.4 dan P.5 dipertimbangkan dalam hubungan antara satu dengan lainnya, merupakan akta otentik yang cukup untuk menunjukkan

(8)

bahwa dalam perkawinannya, Pemohon dengan SUAMI PEMOHONdikaruniai 1 orang anak kandung laki – laki yang bernama ANAK PEMOHON ;

5. Bukti Surat P.6 adalah surat biasa tentang buku tabungan atas nama SUAMI PEMOHON;

Menimbang, bahwa terhadap bukti saksi yang diajukan Pemohon, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa saksi – saksi tersebut adalah orang – orang yang menurut aturan perundang – undangan tidak dilarang memberikan kesaksian dalam perkara ini, dan semuanya telah memberikan kesaksian di depan persidangan di bawah sumpahnya, sehingga bukti saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai bukti saksi ;

Menimbang, bahwa keterangan yang diberikan masing – masing saksi di persidangan adalah mengenai peristiwa yang dilihat dan didengar sendiri oleh saksi serta dapat dinilai keterangan para saksi tersebut, saling bersesuaian serta berkaitan, yakni tentang keadaan hubungan keahliwarisan Pemohon dan anaknya terhadap SUAMI PEMOHON yang telah meninggal dunia ;

Menimbang, bahwa bukti saksi tersebut dianggap telah memenuhi syarat matriil sebagai bukti saksi ;

Menimbang, bahwa oleh karena bukti saksi yang diajukan Pemohon telah memenuhi syarat formil dan matriil, maka bukti saksi tersebut dapatlah dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum, dengan nilai pembuktiannya adalah bebas, yang nilai kebenaran dari keterangan saksi tersebut, Majelis Hakim pertimbangkan dalam kaitannya dengan bukti yang lain dan tertuang dalam fakta – fakta hukum dalam persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menemukan fakta hukum di persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa, dahulu hidup seorang yang bernama SUAMI PEMOHON, dan

selama hidupnya SUAMI PEMOHONtersebut menikah 1 ( satu ) kali dengan seorang wanita yang bernama PEMOHON ;

2. Bahwa, SUAMI PEMOHON telah meninggal dunia pada hari Minggu tanggal 6 Januari 2015 karena sakit ;

(9)

3. Bahwa, dalam perkawinan SUAMI PEMOHON dan PEMOHON dikaruniai 1 ( satu ) orang anak yang bernama ANAK PEMOHON ;

4. Bahwa, saat SUAMI PEMOHONtersebut meninggal dunia, kedua orang tuanya baik ayah ataupun ibunya telah terlebih dahulu meninggal dunia ; 5. Bahwa, semasa hidupnya SUAMI PEMOHONtidak punya anak angkat,

tidak meninggalkan wasiat yang belum dilaksanakan serta tidak mempunyai hutang yang belum dibayar ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta – fakta dalam persidangan sebagaimana tersebut di atas, maka Majelis Hakim mempertimbangkan permohonan penetapan keahliwarisan Pemohon sebagai tersebut di bawah ini ;

Menimbang, bahwa prinsip pengertian sebuah perkara kewarisan dalam hukum Islam tergambar dalam ketentuan penjelasan pasal 49 ayat 1 huruf b Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan "waris" adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris “ ;

Menimbang, bahwa sebelum ditentukan siapa ahli waris, dalam kewarisan tentu harus ditentukan pewarisnya terlebih dahulu ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan sebagaimana tersebut di atas, bahwa dalam perkara ini SUAMI PEMOHON telah meninggal dunia pada tanggal 6 Januari 2015, dalam keadaan beragama Islam. Oleh karena itu dapatlah ditetapkan bahwa SUAMI PEMOHON sebagai pewaris ;

Menimbang, bahwa selanjutnya haruslah ditentukan ahli waris dari SUAMI PEMOHON tersebut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di persidangan, SUAMI PEMOHON semasa hidupnya hanya menikah dengan seorang wanita yang bernama PEMOHON, yang dari pernikahan tersebut dikaruniai 1 ( satu ) orang anak yakni ANAK PEMOHON ;

(10)

Menimbang, bahwa saat meninggal dunia tersebut ayah ataupun ibu dari pewaris telah meninggal terlebih dahulu, demikian juga pewaris tidak mempunyai anak angkat ;

Menimbang, bahwa ketentuan Al Qur’an menyebutkan :

Dan bagianmu (suami-suami) adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) setelah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan setelah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) setelah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang meninggal, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersama-sama dalam bagian yang sepertiga itu, setelah dipenuhi wasiat yang dibuatnya atau (dan) setelah dibayar hutangnya dengan tidak menyusahkan (kepada ahli waris). Demikianlah ketentuan Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.

Menimbang, bahwa Pasal 171 huruf c Kompilasi Hukum Islam menyebutkan :

Ahli Waris adalah orang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan Pewaris, beragama islam, dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 174 Kompilasi Hukum Islam menyebutkan :

(1 ) Kelompok – Kelompok ahli waris terdiri dari a. Menurut hubungan darah:

- Golongan laki – laki terdiri dari ayah, anak laki – laki, saudara laki – laki, paman dan kakek ;

- Golongan perempuan terdiri dari : ibu, anak perempuan, saudara perempuan dan nenek ;

b. Menurut hubungan perkawinan tersdiri dari : duda atau janda ( 2 ) Apabila semua ahli wari ada, maka yang berhak berhak mendapat

warisan hanya : anak, ayah, ibu, janda atau duda ;

Menimbang, bahwa perkara a quo, ayah maupun ibu dari Pewaris ( SUAMI PEMOHON ) telah meninggal terlebih dahulu daripada pewaris,

(11)

sehingga Pemohon serta seorang anaknya tersebut adalah orang – orang yang berhak menjadi ahli waris dari pewaris ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dapatlah ditetapkan bahwa ahli waris dari Pewaris, sebagai berikut :

1. PEMOHON dalam kedudukan waris sebagai janda ;

2. ANAK PEMOHON dalam kedudukan waris sebagai anak laki – laki ; Menimbang, bahwa adapun tentang bagian waris dari masing – masing ahli waris tersebut, Majelis hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

1. Bagian waris dari PEMOHON, dalam kedudukan waris sebagai janda dari pewaris ( SUAMI PEMOHON) :

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 180 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena dalam perkara ini Pewaris ( SUAMI PEMOHON) juga meninggalkan ahli waris anak, maka bagian waris PEMOHON adalah 1/8 ( satu per delapan ) dari harta waris ;

2. Bagian waris dari anak laki – laki dari Pewaris yaitu ANAK PEMOHON dalam kedudukan waris sebagai anak ;

Menimbang, bahwa setelah harta waris dikurangi bagian waris untuk janda Pewaris ( PEMOHON ) sebesar 1/8 ( satu per delapan) bagian sebagaimana tersebut di atas, maka sisa bagian waris sebesar 7/8 ( tujuh per delapan bagian ) disebut ashabah yang menjadi hak 1 orang anak Pewaris yaitu ANAK PEMOHON ;

Menimbang, bahwa oleh karena seorang anak yang bernama ANAK PEMOHON saat ini masih di bawah umur, maka Pemohon juga minta ditetapkan sebagai wali pengampu yang bertanggung jawab untuk membesarkan anak tersebut ;

Menimbang, bahwa dalam prinsip hukum perkawinan di Indonesia, setelah seorang suami meninggal dunia, maka seorang ibu dengan sendirinya bertanggung jawab sebagai wali dari anaknya yang belum dewasa. Tanggung jawab tersebut adalah untuk mengasuh, membesarkan serta melakukan segala perbuatan hukum atas nama dan untuk kepentingan anak

(12)

tersebut, yang dalam hal kewarisan, hal tersebut juga tersirat dalam ketentuan pasal 184 Kompilasi Hukum Islam ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Pemohon dapat ditetapkan sebagai wali pengampu, yang berhak untuk melakukan segala perbuatan hukum atas nama dan untuk kepentingan anaknya yang belum dewasa, bernama ANAK PEMOHON ;

Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut di atas ditetapkan sebagai amar dalam penetapan perkara ini, posita dan petitum yang lain dari permohonan Pemohon dikesampingkan karena tidak sesuai dengan ketentuan dalam penjelasan pasal 49 ayat 1 huruf b Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006 ;

Menimbang, bahwa terhadap biaya perkara ini dibebankan kepada para Pemohon ;

Mengingat, bahwa dengan mengingat segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

MENETAPKAN 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ;

2. Menetapkan ahli waris SUAMI PEMOHON, Pewaris yang telah meninggal dunia pada tanggal 6 Januari 2015, sebagai berikut :

2.1 PEMOHON, dalam kedudukan waris sebagai janda ;

2.2 ANAK PEMOHON, dalam kedudukan waris sebagai anak kandung laki – laki ;

3. Menetapkan bagian waris dari masing – masing ahli waris sebagaimana tersebut dalam diktum nomor 2 di atas, sebagai berikut :

3.1 PEMOHON, mendapat 1/8 ( satu per delapan ) bagian dari harta waris;

3.2 ANAK PEMOHON, memperoleh Ashabah/ sisa dari harta, yaitu 7/8 ( tujuh per delapan ) bagian dari harta waris;

4. Menetapkan Pemohon PEMOHON sebagai Wali Pengampu, bagi seorang anak yang bernama ANAK PEMOHON, wali mana berhak untuk melakukan segala perbuatan hukum atas nama dan untuk kepentingan anak tersebut hingga anak tersebut dewasa ;

(13)

5. Membebankan kepada para Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 166.000,- ( seratus enam puluh enam ribu rupiah) ; Demikian ditetapkan di Pengadilan Agama Situbondo pada hari Rabu tanggal 08 Juli 2015 Masehi, bertepatan dengan 21 Ramadhan 1436 Hijriah, oleh Majelis Hakim yang terdiri dari MAWARDI, S.Ag. M.Hum Hakim Ketua Majelis, HIRMAWAN SUSILO, S.H. dan Drs. AMAR HUJANTORO, M.H. masing – masing Hakim Anggota, dengan dibantu oleh RUSDIYANTO, S.H. Panitera Pengganti, putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh Pemohon ;

Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

TTD TTD

HIRMAWAN SUSILO, S.H. MAWARDI, S.Ag.,M.Hum. Hakim Anggota TTD Drs. AMAR HUJANTORO, M.H. Panitera Pengganti, TTD RUSDIYANTO, S.H. Perincian biaya perkara :

- Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,- - Biaya ATK Perkara Rp. 50.000,- - Biaya Panggilan Rp 75.000,- - Redaksi Rp. 5.000,- - Materai Rp. 6.000,- Jumlah Rp. 166.000,-

Untuk salinan yang sama bunyinya Oleh

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan produktivitas, realisasi pinjaman di BPRS Cempaka, berdasarkan tahun penelitian 2010 - 2012 telah mencapai target sesuai yang telah ditetapkan, yang harus

Untuk mengetahui lebih mendalam ada beberapa alasan timbulnya komersialisasi pendidikan yaitu: 1) Pemerintah kurang mampu mengelola pendidikan sebagai sektor publik

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi harga, iklan dan kemasan terhadap niat beli pada produk biscuit sandwich Oreo di Surabaya.. Pada

Sedangkan variabel independen yang dikumpulkan adalah: (1) Karakteristik sosial meliputi pendidikan dan SHNHUMDDQ LVWHUL GDQ VXDPL 'HPRJUD¿ PHQFDNXS umur isteri dan

Hình 17 Để đảm bảo AN TOÀN và TIN CẬY của sản phẩm, việc sửa chữa hoặc bất cứ thao tác bảo trì, điều chỉnh nào đều phải được thực hiện bởi các Trung tâm

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir

Pada penyakit ginjal kronik (CKD), terjadi kehilangan atau kerusakan progesif terhadap fungsi nefron, yang mana merupakan akibat dari gangguan atau penyakit ginjal primer,

Dalam penelitian ini ditengahkan mengenai evaluasi tingkat kepuasan layanan teknologi informasi pengguna jasa internet service provider dengan menggunakan metode SERVQUAL