• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN Nomor 49/Pdt.P/2015/PA.Lt DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENETAPAN Nomor 49/Pdt.P/2015/PA.Lt DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN

Nomor 49/Pdt.P/2015/PA.Lt

É

«

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Lahat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan penetapan sebagai berikut, dalam perkara Pengesahan Nikah (Itsbat Nikah), yang diajukan oleh :

XXXXXXXXXXX, umur 68 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, tempat

kediaman di Desa Lawang Agung Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat, sebagai Pemohon I ;

XXXXXXXXXXX, umur 60 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, tempat

kediaman di Desa Lawang Agung Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat, sebagai Pemohon II ;

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah membaca dan meneliti surat-surat dalam berkas perkara ini ;

Telah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta keterangan Saksi-saksi dalam persidangan ;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II berdasarkan surat permohonannya tertanggal 14 Juli 2015, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Lahat, di bawah register nomor : 49/Pdt.P/2015/PA.Lt, tanggal 14 Juli 2015,

(2)

1. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II adalah suami isteri, Pemohon II adalah

isteri satu-satunya Pemohon I, perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II dilaksanakan secara agama islam pada tanggal 19 September 1968 di Desa Lawang Agung Baru Kecamatan Jarai dan sekarang Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat;

2. Bahwa pada saat akad nikah dilaksanakan yang menjadi wali nikah adalah ayah

kandung Pemohon II yang bernama : XXXXXXXXXXX dengan disaksikan oleh dua orang saksi laki-laki dan telah dewasa bernama XXXXXXXXXXX dengan maskawin berupa uang sebesar Rp. 1.00,- (seratus rupiah) tunai;

3. Bahwa pada saat akad nikah Pemohon I berstatus Jejaka sedangkan Pemohon II

berstatus Perawan, antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak ada hubungan keluarga, baik sedarah, semenda maupun sesusuan ;

4. Bahwa akad nikah Pemohon I dengan Pemohon II tersebut dihadiri oleh

Ketib/Petugas KUA bernama Surim;

5. Bahwa sejak akad nikah sampai dengan sekarang ini Pemohon I dengan Pemohon

II tetap kumpul sebagaimana layaknya suami isteri, tidak pernah bercerai dan tidak pernah keluar dari agama Islam dan tidak ada yang mengganggu gugat ;

6. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II telah dikaruniai 5 anak yang bernama

a. XXXXXXXXXXX, laki - laki, umur 40 tahun; b. XXXXXXXXXXX, laki - laki, umur 38 tahun; c. XXXXXXXXXXX, perempuan, umur 35 tahun; d. XXXXXXXXXXX, perempuan, umur 32 tahun; e. XXXXXXXXXXX, laki - laki, umur 22 tahun;

(3)

7. Bahwa setelah akad nikah Pemohon I dan Pemohon II tidak pernah menerima

Buku Kutipan Akta Nikah, oleh karena perkawinan dilakukan sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 ;

8. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II sangat membutuhkan Penetapan Pengesahan

Nikah yang selanjutnya untuk dipergunakan mengurus membuat akte kelahiran dan administrasi kependudukan dan juga untuk keperluan administrasi lainnya ;

9. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II sanggup membayar semua biaya perkara yang

timbul akibat perkara ini ;

Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon I dan Pemohon II memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Lahat Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan penetapan sebagai berikut :

PRIMER :

1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II ;

2. Menetapkan, sahnya pernikahan Pemohon I XXXXXXXXXXX dengan pemohon II

XXXXXXXXXXX yang dilaksanakan pada 19 September 1968 di Jarai Kabupaten

Lahat ;

3. Membebankan biaya perkara sesuai ketentuan yang berlaku ;

4. SUBSIDER :

Mohon penetapan yang seadil-adilnya ;

Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon I dan Pemohon II telah dipanggil secara resmi dan patut, ternyata Pemohon I dan Pemohon II telah datang menghadap di persidangan ;

(4)

Bahwa Pemohon I dan Pemohon II di persidangan telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut :

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia atas nama Pemohon I, yang telah dicocokkan dengan aslinya dan bermeterai cukup serta dinazagelen, dengan nomor : 1604280108470001, yang dikeluarkan oleh Kepala kantor Dukcapil kabupaten lahat tanggal 24 Maret 2015 , (bukti P.1) ;

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia atas nama Pemohon II, yang telah dicocokkan dengan aslinya dan bermeterai cukup serta dinazagelen, dengan nomor : 1604284102520001, yang dikeluarkan oleh Kepala kantor Dukcapil kabupaten lahat tanggal 20 Mai 2015 , (bukti P.2) ;

Fotokopi Kartu Keluarga, yang telah dicocokkan dengan aslinya dan bermeterai cukup serta dinazagelen, dengan nomor : 1604281603090009, tanggal 27-04-2009, yang dikeluarkan oleh Kepala kantor Dukcapil kabupaten lahat tanggal 11 Maret 2015 (bukti P.3 ) ;

Bahwa selain alat bukti tertulis, Pemohon I dan Pemohon II di persidangan telah pula mengajukan alat bukti saksi-saksi

Saksi Pertama XXXXXXXXXXX sebagai Saksi telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II, karena saksi adalah Kakak kandung Pemohon II;

b. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami istri yang telah menikah pada tanggal 19 September 1968;

c. Bahwa setelah menikah Pemohon I dan Pemohon II hidup bersama di di rumah kediaman bersama ;

(5)

d. Bahwa benar perkawinan antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada halangan dan larangan perkawinan serta tidak pernah bercerai dan tidak pernah keluar dari agama islam juga tidak ada hubungan nasab atau semenda ;

e. Bahwa sampai saat ini Pemohon I dan Pemohon II masih beragama Islam f. Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II Tidak pernah bercerai

g. Bahwa permohonan Isbat nikah ini untuk dipergunakan mengurus Akte keahiran dan mengurus kelengkapan administrasi kependudukan

Saksi Kedua XXXXXXXXXXX sebagai Saksi telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

a. Bahwa Saksi kenal Pemohon I dan Pemohon II karena Saksi kakak kandung Pemohon II ;

b. Bahwa Pemohon I dan pemohon II menikah bulan April 1987 di Desa Tanjung Agung Muara Enim; Saksi hadir ketika mereka menikah ;

c. Bahwa yang menjadi wali nikah adalah ayah kandung Pemohon II dan dua orang Saksi yang hadir adalah Roni dan Kasim dan ketib bernama Surim; d. Bahwa maskawin waktu pernikahan adalah uang Rp. 25.000,. (dua puluh lima

ribu rupiah) tunai;

e. Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan keluarga, semenda atau sesusuan dan tidak ada yang mengganggu gugat pernikahan mereka serta Pemohon I dan Pemohon II tetap dalam agama Islam ;

f. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II saat menikah berstatus jejaka sedangkan Pemohon II perawan ;

g. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 5 orang anak ;

(6)

i. bahwa kegunaan pengesahan nikah ini adalah untuk mengurus akta kelahiran anak mereka ;

Bahwa selanjutnya Pemohon I dan Pemohon II menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya dan mohon penetapan ;

Bahwa untuk meringkas uraian Penetapan ini Majelis Hakim menunjuk dan mengutip berita acara persidangan perkara ini yang dinyatakan sebagai hal yang tidak terlepas kaitannya dengan penetapan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana tersebut di atas ;

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang tugas dan wewenang Pengadilan Agama Lahat berdasarkan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 ;

Menimbang, bahwa alasan pokok yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II adalah untuk pengesahan nikah (itsbat nikah) antara Pemohon I dengan Pemohon II, yang menikah pada 19 September 1968 di Desa Lawang Agung Baru Kecamatan Jarai dan sekarang Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat, oleh karena setelah menikah Pemohon I dan Pemohon II tidak menerima buku kutipan akta nikah ;

Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat bukti tertulis berupa P1, P2 dan P3, yang menurut Majelis Hakim telah memenuhi persyaratan materiil dan formil, dan berdasarkan alat-alat bukti tersebut terbukti bahwa Pemohon I dan Pemohon II berada dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Lahat,

(7)

oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemohon I dan Pemohon II merupakan pihak yang berkepentingan dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon I dan Pemohon II telah pula mengajukan 2 (dua) orang saksi, dan keduanya telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya satu sama lain saling bersesuaian dan menguatkan dalil-dalil yang diajukan Pemohon I dan Pemohon II, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa keterangan Saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil alat bukti sebagaimana yang diatur dalam Pasal 175 dan 309 R.Bg, sehingga sudah patut dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa dari keterangan Para Saksi tersebut, maka dapatlah ditemukan fakta hukum sebagai berikut:

a. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami istri yang telah menikah pada 19 September 1968;

b. Bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohonn II sebagai walinya ialaha orang tua kandung Pemohon II disaksikan dua orang saksi dan dilaksanakan dengan ijab dan Kabul dan mahar sebanyak Rp 100; (seratus rupiah) tunai , dan tidak ada larangan nikah ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) huruf (d) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia : “Itsbat nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan : (a) adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian, (b) hilangnya akta nikah, (c) adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan, (d) adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1974, (e) perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut

(8)

Undang-Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di atas dan keterangan Pemohon I dan Pemohon II di persidangan yang diperkuat oleh keterangan para Saksi tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah merupakan salah satu syarat untuk mengajukan itsbat nikah sebagaimana Pasal 7 ayat (3) huruf (e), karena perkawinan mereka dilakukan sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan juga perkawinan mereka tidak mempunyai halangan perkawinan baik menurut syari’at Islam maupun menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, dan perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat 1 serta memenuhi ketentuan Pasal 14 Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk ditetapkan pengesahan nikah mereka, telah memenuhi alasan yang kuat dan sah dan patut untuk dikabulkan karena telah terbukti bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah terikat perkawinan yang sah sejak 19 September 1968 di Desa Lawang Agung Baru Kecamatan Jarai dan sekarang Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat, dan belum pernah bercerai ;

Menimbang, bahwa dalam rangka mewujudkan tertib administrasi

kependudukan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum Pemohon I dan Pemohon II, maka Majelis Hakim sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 dan Pasal 5 Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa perlu memerintahkan kepada Pemohon I dan Pemohon II

(9)

agar mencatatkan pengesahan nikah ini ke Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat ;

Menimbang, bahwa perkara ini masuk dalam bidang perkawinan, maka segala biaya yang timbul dalam perkara ini harus dibebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Pasal 91A ayat (3) dan ayat (5) ;

Mengingat segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta Hukum Islam yang berkaitan dalam perkara ini ;

M E N G A D I L I

1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II;

2. Menyatakan sah perkawinan Pemohon I (XXXXXXXXXXX) dengan Pemohon II (XXXXXXXXXXX) yang dilaksanakan pada 19 September 1968 di desa Lawang Agung Baru kecamatan Muara Payang Kabupaten lahat .;

3. Memerintahkan Pemohon I dan atau Pemohon II untuk mencatatkan pengesahan nikah ini ke Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat;

4. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 411000,- (empat ratus sebelas ribu rupiah).

Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan majelis yang dilangsungkan pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2015 M, bertepatan dengan tanggal 3 Zulkaidah 1436 H oleh kami Drs. H. XXXXXXXXXXX, SH, MH

(10)

Ketua Majelis dan Drs. H. M. XXXXXXXXXXX, SH, MH, Drs. XXXXXXXXXXX MH masing-masing sebagai Hakim anggota, penetapan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2015 M, bertepatan dengan tanggal 3 Zulkaidah 1436 H oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh para Hakim Anggota dan dibantu oleh Jhohar Sulaiman sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II;

Hakim Anggota, Ketua Majelis,

XXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXX

Hakim Anggota,

Drs. XXXXXXXXXXX MH

Panitera Pengganti,

XXXXXXXXXXX

Perincian biaya perkara :

- Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,- - Biaya proses : Rp. 50.000,- - Biaya panggilan : Rp. 320.000,- - Biaya redaksi : Rp. 5.000,- - Biaya meterai : Rp. 6.000,- Jumlah : Rp. 411.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Analisa data gempa melalui inversi waveform tiga komponen dilakukan dengan menggunakan software ISOLA yang bertujuan untuk mengestimasi CMT dan pola Bidang Patahan

Kegiatan pembiasaan dalam penanaman nilai karakter kearifan lokal di SMA Muhammadiyah Kasongan beragam, bisa di dalam kelas maupun di luar kelas, seperti yang dijelaskan

PERTAMA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini, merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh unit kerja di lingkungan Arsip

Pengkombinasian yang tepat dari elemen-elemen media yang terdiri dari unsur gambar, animasi, suara, video serta informasi menjadi sebuah proyek multimedia akan mampu menjadi

alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis

Pada penelitian ini untuk proyek risiko tinggi juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Ade Setiawan, dkk karena dia menyebutkan bahwa pelaksanaan

Sa matandang apartment sa Doroteo Jose, kumatok siya at nagtanong tungkol sa babaeng nagngangalang Misi Cruz na kumuha kay nobya niyang si Ligaya, ngunit isang lalaki ang nagbukas

Kepala Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten. Balai Pengelolaan Taman Hutan