• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS UNJUK KERJA APLIKASI DIGITAL SIGNAGE XIBO PADA SINGLE BOARD COMPUTER RASPBERRY PI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS UNJUK KERJA APLIKASI DIGITAL SIGNAGE XIBO PADA SINGLE BOARD COMPUTER RASPBERRY PI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS UNJUK KERJA APLIKASI DIGITAL SIGNAGE

XIBO PADA SINGLE BOARD COMPUTER

RASPBERRY PI

Bimo Sunarfri Hantono

1)

, Guntur Dharma Putra

2)

1), 2) eSystems Lab, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika No.2, Kampus UGM, Yogyakarta 55281 Email : bhe@ugm.ac.id1), guntur.dharma@mail.ugm.ac.id2)

Abstrak

Di era digital, papan informasi bermigrasi dari bentuk konvensional ke bentuk digital, sehingga dikenal istilah digital signage. Bentuk digital signage yang kerap digunakan adalah komputer yang terhubung ke layar monitor untuk menampilkan informasi. Salah satu aplikasi digital signage yang mendukung manajemen konten dan penjadwalan berbasis Web adalah Xibo. Sayangnya, implementasi Xibo pada umumnya menggunakan komputer desktop yang terbilang kurang efisien jika hanya digunakan sebagai peranti digital signage. Xibo pun juga tidak memiliki dukungan sama sekali dalam implementasinya pada single board computer seperti Raspberry Pi. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan Xibo pada Raspberry Pi dan menganalisis unjuk kerjanya. Pada awalnya akan dilakukan porting aplikasi Xibo client dari Ubuntu dengan melakukan kompilasi kode sesumber dari dependensi aplikasi Xibo sehingga dapat diinstalkan pada Raspberry Pi. Kemudian segala fitur utama yang dimiliki oleh Xibo diuji dan dianalisis unjuk kerjanya untuk kemudian dibandingkan dengan Xibo client di Windows yang mana memiliki dukungan penuh dari pengembangnya.

Kata kunci: Digital Signage, Single Board Computer,

Raspberry Pi, Xibo. 1. Pendahuluan

Saat ini sangat umum kita perhatikan suatu papan informasi yang ada di perkantoran, di gedung perkuliahan, di bandar udara [4] maupun stasiun kereta api yang berupa suatu monitor layar datar yang dikendalikan oleh suatu komputer desktop. Dari satu sisi hal ini lebih mudah dioperasikan daripada menggunakan metoda lama menggunakan papan pengumuman ataupun papan penunjuk arah. Dengan menggunakan komputer informasi bisa lebih dinamis dan media yang ditampilkan lebih beragam. Papan informasi berbasis komputer tersebut saat ini biasanya memanfaatkan komputer desktop yang terhubung jaringan dan mampu untuk dikendalikan secara jarak jauh untuk mengatur apa yang akan ditampilkan [4]. Penggunaan komputer desktop yang hidup setiap waktu tersebut mengakibatkan

pemborosan penggunaan energi listrik, selain itu kemampuan satu unit komputer yang hanya dipergunakan untuk menampilkan informasi yang relatif statis juga dirasa terlalu berlebihan dan dilain sisi biaya pembelian beserta pemeliharaan unit (hardware dan software) yang juga tidak murah.

2. Penelitian Serupa

Devin K. Farmer memanfaatkan Raspberry Pi sebagai papan informasi di perpustakaan [1]. Apa yang dilakukannya adalah menggunakan LCD Display sebagai media penampil dan informasi yang ditampilkan berupa video berformat mp4. Pada penelitian tersebut belum ada interaksi antara klien dan server dalam pertukaran data. Adrian O. Connor [2] dalam proposal penelitiannya menyebutkan bahwa ia akan membuat papan informasi berbasis Raspberry Pi dan menyambungkannya ke jaringan komputer. Komunikasi yang terjalin menggunakan protokol ZeroMQ dan klien menggunakan aplikasi buatannya sendiri. Sedangkan pengendalian dilakukan jarak jauh dengan komputer lain.

Penelitian tentang implementasi Xibo pernah dilakukan untuk papan informasi di PT GMF Aero Asia [3]. Billy Lukmanfiandy dalam laporan kerja praktiknya menyebutkan bahwa ia menggunakan komputer desktop sebagai Xibo client yang nantinya menampilkan informasi dari server. Sayangnya, penggunaan komputer desktop di sini adalah suatu bentuk pemborosan karena sumber daya dan energi yang digunakan tidak sebanding dengan apa yang dikerjakan.

3. Metodologi

Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:

1. Analisis Kebutuhan: analisis kebutuhan fungsional, kebutuhan non-fungsional, dan kebutuhan melakukan penelitian.

2. Persiapan Xibo client: meliputi instalasi sistem operasi Raspbian sebelum penginstalan Xibo. 3. Persiapan Xibo server: instalasi

perangkat-perangkat lunak yang diperlukan guna berjalannya server Xibo.

(2)

4. Konfigurasi sistem: konfigurasi yang dilakukan untuk menhubungkan client dan server pada satu jaringan untuk eksperimen.

5. Pengujian Kinerja Xibo: tahap utama dari penelitian, nantinya hasil akan dibandingkan dengan kinerja Xibo pada komputer desktop. 3.1. Analisis Kebutuhan

Penelitian ini menggunakan alat dan bahan seperti berikut:

Dua buah Raspberry Pi Model B,

 

Dua buah Monitor Zyrex ZM 845,

 

Laptop MacBook Pro,

 

Satu unit komputer desktop berbasis Windows,

 

Kabel Ethernet secukupnya dan sebuah Hub.

 

3.2. Persiapan Xibo Client

Aplikasi Xibo tidak bisa langsung diinstal ke dalam Raspberry Pi. Instalasi yang dilakukan adalah melakukan porting python client untuk Ubuntu agar dapat berjalan di Raspberry Pi dengan sistem operasi Raspbian.

Untuk melakukan porting, diperlukan beberapa dependency library guna meng-compile kode-kode sesumbernya. Library yang diperlukan antara lain: berkelium, libbrowsernode, dan libavg [5]. Proses compile sendiri memakan waktu kurang lebih tiga hari dikarenakan resource terbatas dari Raspberry Pi. Namun, proses ini lebih stabil dibandingkan crosscompiling [5].

3. Persiapan Xibo Server

Xibo dapat berjalan pada sistem operasi berbasis Windows dan *NIX (Linux, BSD, Mac OS) [6] namun dengan syarat sistem operasi tersebut sudah memiliki beberapa aplikasi yang digunakan untuk Xibo berjalan. Karena Xibo server adalah aplikasi berbasis Web, kebutuhannya adalah Web server, PHP, dan MySQL [7]. Namun PHP yang diperlukan harus sudah memiliki library MySQL, GD, JSON, dan module SOAP [7]. Aplikasi Xibo server dapat diunduh secara gratis [6] dalam bentuk file-file PHP. File-file ini kemudian di-extract ke dalam direktori web server anda untuk kemudian dilakukan instalasi guna mengkonfigurasi kata sandi untuk admin dan menghubungkan Xibo dengan server basis data.

3.4. Konfigurasi sistem

Untuk menampilkan informasi, Raspberry Pi harus terhubung dengan layar monitor yang memiliki port DVI atau HDMI. Raspberry Pi tidak mempunyai port VGA yang umum digunakan pada sebuah komputer. Namun, Raspberry Pi memiliki port HDMI yang bisa dihubungkan ke DVI menggunakan converter. Setelah siap, Raspberry Pi dapat dimodelkan seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1.Pemodelan sistem client.

Setelah client dan server siap, keduanya harus saling dihubungkan ke dalam satu jaringan yang dapat saling berkomunikasi. Secara default Raspberry Pi Model B sudah memiliki port ethernet. Oleh karena itu, antara client dan server saling terhubung melalui kabel ethernet yang terkoneksi melalui sebuah Hub. Arsitektur dari sistem dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2.Arsitektur dari sistem yang digunakan.

3.5. Uji Coba Kinerja Xibo

Eksperimen yang dilakukan mengujikan fitur-fitur utama yang dimiliki oleh Xibo. Selain dari itu, responsivitas dari pengendalian client oleh server juga akan diuji. Fitur-fitur Xibo yang akan diujikan antara lain:

• Penjadwalan dan responsivitas,

• informasi teks dengan dan tanpa animasi, • gambar statis,

• animasi flash, • halaman Web, dan • powerpoint.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Menampilkan Informasi Berbasis Teks

Uji coba ini ditujukan untuk mengujikan kemampuan Xibo pada Raspberry Pi dan komputer berbasis Windows untuk menampilkan informasi paling dasar dari fitur yang ada pada Raspberry Pi yaitu menampilkan informasi berbasis teks.

Saat dilakukan uji coba di laboratorium, Xibo pada Raspberry Pi terbukti mampu menampilkan informasi berbasis teks. Begitu pula pada komputer desktop berbasis Windows, informasi berbasis teks dapat tertampil.

(3)

4.2. Menampilkan Informasi Berbasis Teks dengan Animasi

Uji coba ini ditujukan untuk mengujikan kemampuan Xibo pada Raspberry Pi dan komputer berbasis Windows untuk menampilkan informasi berbasis teks namun dengan sedikit animasi sederhana.

Raspberry Pi dapat menampilkan animasi, namun terkesan patah-patah karena kemampuan komputasi grafis dari Raspberry Pi yang sangat terbatas. Sedangkan komputer desktop berbasis Windows dapat menampilkan animasi dengan lancar.

4.3. Menampilkan Gambar

Uji coba ini ditujukan untuk mengujikan kemampuan Xibo pada Raspberry Pi dan komputer berbasis Windows untuk menampilkan gambar statis.

Hasil uji laboratorium juga membuktikan kedua Xibo yang terinstall pada sistem yang berbeda mampu menampilkan gambar diam (still image).

4.4. Menampilkan Halaman Web

Uji coba ini ditujukan untuk mengujikan kemampuan lanjut Xibo pada Raspberry Pi dan komputer berbasis Windows untuk menampilkan halaman Web. Penampilan halaman Web membutuhkan klien yang juga terkoneksi dengan internet.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa Raspberry Pi dan komputer desktop mampu menampilkan halaman web dengan baik. Bahkan Xibo juga mendukung animasi dengan JavaScript.

4.5. Menampilkan Animasi Flash

Uji coba ini ditujukan untuk mengujikan kemampuan lanjut Xibo pada Raspberry Pi dan komputer berbasis Windows untuk menampilkan gambar animasi berbasis flash.

Sangat disayangkan bahwa Raspberry Pi tidak mampu menampilkan animasi flash. Saat Raspberry Pi dijadwalkan untuk menampilkan animasi berbasis flash, hanya tampilan layar hitam yang muncul.

Lain halnya dengan Raspberry Pi, komputer desktop justru mampu menampilkan animasi flash dengan lancar. 4.6. Menampilkan Presentasi Powerpoint

Uji coba ini ditujukan untuk mengujikan kemampuan lanjut Xibo pada Raspberry Pi dan komputer berbasis Windows untuk menampilkan file ppt dari Microsoft Power Point.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa Raspberry Pi yang terisntall aplikasi klien Xibo tidak mampu menampilkan file Power Point. Saat dijadwalkan, seperti animasi flash, hanya tertampil layar hitam.

Begitu pula dengan komputer desktop, namun komputer desktop menunjukkan dialog untuk menyimpan atau membuka file ppt seperti dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3.Komputer desktop menampilkan dialog file

ppt.

Pada dialog tersebut, jika tombol open ditekan maka akan tertampil jendela Power Point baru menampilkan file ppt tersebut. Jika tombol save ditekan, akan muncul dialog lain untuk memilih direktori di mana file ingin disimpan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa komputer desktop juga tidak mampu menampilkan file ppt.

4.7. Responsivitas Klien dan Server

Keenam uji coba di atas, diujikan dengan penjadwalan waktu. Jadi tiap klien diberikan slot waktu tertentu untuk menampilkan informasi tertentu. Uji coba ini ditujukan untuk menguji responsivitas dari klien dan server.

Gambar 4. Uji coba penjadwalan pada komputer

desktop.

Uji coba penjadwalan pada komputer dekstop berjalan hampir tanpa delay, hanya berselang kurang dari sepuluh detik dari jadwal, tampilan pada klien sudah langsung

(4)

berubah. Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa pada pukul 11:18:05 komputer menampilkan animasi flash dan selang 15 menit kemudian, pada pukul 11:33:05 komputer menampilkan halaman Web seperti jadwal.

Gambar 5. Uji coba penjadwalan pada Raspberry Pi.

Raspberry Pi juga merespon penjadwalan dari server, namun dengan waktu tunda sekitar satu menit. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5, pada pukul 2:43:48, Raspberry Pi A dan B menampilkan informasi teks, dan pada pukul 3:08:49, kedua Raspberry sudah menunjukkan informasi yang berbeda yaitu gambar dan teks beranimasi.

4.8. Hasil Penelitian

Hasil ketujuh uji coba di atas dapat disimpulkan ke dalam Tabel 1.

Tabel 1.Tabel perbandingan kinerja Xibo di Raspberry

dan Desktop-PC.

Raspberry Pi Desktop-PC

Menampilkan Informasi

Teks Bisa Bisa

Menampilkan Informasi

Teks dengan Animasi (patah-patah) Bisa Bisa

Menampilkan Gambar Bisa Bisa

Menampilkan Halaman

Web Bisa Bisa

Menampilkan Animasi Flash Tidak Bisa Menampilkan Slide Powerpoint Tidak Tidak

Responsivitas (delay) +/- 1 menit < 10 detik

5. Kesimpulan dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini meneliti tentang unjuk kerja aplikasi digital signage Xibo dalam implementasinya pada single board computer Raspberry Pi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Xibo dapat diimplementasikan pada Raspberry Pi dengan beberapa instalasi dan kompilasi dari library yang diperlukan untuk Xibo. Namun seperti yang dapat dilihat pada hasil penelitian, kinerja aplikasi Xibo pada Raspberry Pi kurang baik bila dibandingkan aplikasi Xibo yang terinstall pada komputer Windows. Xibo para Raspberry Pi memiliki kemampuan yang sama dengan python client di Ubuntu, namun dengan kecepatan yang kurang dikarenakan resource yang terbatas.

Penelitian berikutnya lebih baik berorientasi pada pengembangan aplikasi papan informasi digital terdistribusi khusus untuk Raspberry Pi karena kebutuhannya yang khusus. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain:

• Kemudahan dalam meng-install klien, • Pengendalian yang realtime, dan

Kemampuan untuk membuka animasi flash atau Powerpoint.

 

Daftar Pustaka

[1] D. K. Farmer, “Raspberry Pi in the Library”, Devin K. Farmer, [Online]. Tersedia: http://devinfarmer.com/library/14-raspberry-pi-in-the-library [Diakses 11 April 2013].

[2] A. O. Connor, “Writing a display-board application for Raspberry Pi”, Raspberry Pi Forum, [Online]. Tersedia: http://www.raspberrypi.org/phpBB3/viewtopic.php?f=31&t=6339, May 22, 2012 [Diakses 11 April 2013].

[3] B. Lukmanfiandy, dkk, Perancangan Dan Implementasi Digital Signage Pada Media Informasi PT GMF AEROASIA

Menggunakan XIBO, Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro dan

Teknologi Informasi UGM, 2013.

[4] M. Arif, Kualitas Pelayanan Publik di Bandara Internasional

Sultan Hasanuddin Makassar, Makassar: Sekolah Pascasarjana

UNHAS, 2011.

[5] Hellbender, “Building Berkelium, libbrowsernode and libAVG on the RaspberryPi and installing them for use with the Xibo package.”, Raspberry Pi Project, [Online]. Tersedia: http://rpiserver.breggen.nl/building_xibo.html [Diakses 26 October 2013].

[6] D. Garner, dkk, “Xibo – Digital Signage Documentation.”, Xibo Digital Signage, [Online]. Tersedia: http://xibo.org.uk/docs/ [Diakses 27 October 2013].

[7] D. Garner, dkk, “What is Xibo?”, Xibo Digital Signage, [Online]. Tersedia: http://xibo.org.uk/about/ [Diakses 27 October 2013].

Biodata Penulis

Bimo Sunarfri Hantono, memperoleh gelar Sarjana

Teknik (S.T.), Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, lulus tahun 2000. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng.), Electrical and Electronic Engineering Department, Nanyang Technology University, Singapore, lulus tahun 2006. Saat ini menjadi Dosen di Jurusan Teknik Elektro

(5)

dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Guntur Dharma Putra, saat ini sedang menyelesaikan

skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.), di Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2. Arsitektur dari sistem yang digunakan.  3.5. Uji Coba Kinerja Xibo
Gambar 4. Uji coba penjadwalan pada komputer
Tabel 1. Tabel perbandingan kinerja Xibo di Raspberry  dan Desktop-PC.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun metode pendekatan ini adalah penelitian hukum dengan mempergunakan cara pendekatan Yuridis Empiris yang dengan kata lain adalah penelitian hukum sosiologis

Tulos on tosin yhteneväinen verrattuna aiemmin esitettyyn tietoon, joka käsittelee kehitysvammaisten ihmis- ten osallisuuden ja itsemääräämisoikeuden toteutumiseen

147 Al-Muhaddis Gelaran untuk ulama yang menguasai hadis sama ada dari segi riwayah atau dirayah, seperti mampu membezakan hadis dhaif dan hadis sahih, mengetahui sifat-sifat

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Marketing Plan merupakan dokumen yang berisi tentang panduan perusahaan dalam meningkatkan pemasaran

Pada bab ini penulis akan mengemukakan mengenai pembahasan dan hasil penelitian dari perencanaan dalam pembuatan multimedia interaktif, metode dalam penyampaian pembelajaran

peneli- tian di bidang Kimia Analitik, khususnya mengenai penentuan komposisi protein putih telur dari beberapa galur ayam yang berbeda yang dilakukan dengan cara

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82)

Media pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan (informasi) yang dimanfaatkan untuk kebutuhan pembelajaran dan media pembelajaran juga dikenal sebagai sarana fisik