• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1. Instalasi Red Hat Linux 9.0 POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1.1. HARDWARE OVERVIEW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1. Instalasi Red Hat Linux 9.0 POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1.1. HARDWARE OVERVIEW"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

1

B

ab 1

I

nstalasi

R

ed

H

at

L

inux

9.0

POKOK BAHASAN:

9 Hardware yang dapat dipakai 9 Linux dan akses hardware 9 Instalasi linux

9 Filesistem

9 Konfigurasi setelah instalasi

TUJUAN BELAJAR:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 9 Mengetahui hardware-hardware mana yang dapat digunakan 9 Menjelaskan bagaimana linux mengakses hardware

9 Menginstall linux

9 Melakukan konfigurasi setelah instalasi

DASAR TEORI:

1.1. HARDWARE OVERVIEW

1.1 .1 Overview tentang kernel

Linux selaku system operasi harus mampu menjembatani akses terhadap hardware. Linux kernel memberikan fasilitas untuk mengakses komponen-komponen hardware seperti CPU, memory, konsol, dan bus PCI. Proses deteksi dan konfigurasi biasanya berjalan secara otomatis.

Layanan hardware biasanya diimplementasikan lewat modul-modul kernel. Kernel harus mengkoordinasi resource level rendah ke driver-driver devais atau hardware,

(2)

seperti akses ioports, interrupt (IRQ), memory io dan memory langsung (direct memory). Devais driver ini ada yang dikompilasi secara statis ke dalam core image kernel atau dikompilasi secara dinamis ketika kernel melakukan loading terhadap modul-modul devais tersebut.

Layanan yang diberikan kernel ini diperoleh lewat user mode access. Ada 3 cara untuk mendapatkan user mode access ini, yaitu dengan system call dan sinyal, lewat node devais filesistem dan lewat interface jaringan .

Sistem call akan mengakses kernel lewat fungsi seperti pembuatan file dan proses. Sinyal memungkinkan komunikasi antar proses dan dapat dikirim ke user dengan kernel sebagai perantara.

Akses ke devais atau hardware diperoleh lewat node devais filesistem. Pada unix, semua utilitas mengakses devais yang berbeda dengan cara yang sama. Hal ini dimungkinkan karena pada unix, semua devais diperlakukan sebagai file, kecuali devais jaringan.

Untuk interface jaringan, devais ini tidak diakses lewat devais node, namun melalui abstraksi interface jaringan. Ini karena jauh sebelum interface jaringan ditemukan, system operasi unix telah beroperasi satu decade sebelum jaringan berkembang.

1.1.2 Overview CPU, memory, hard disk

Red Hat linux mendukung prosesor berbasis Intel x86, Intel Itanium2, AMD64/EM64T, IBMeServer z Series, IBMeServer p Series, dan IBM S/390. Pada tutorial ini hanya dijelaskan untuk prosesor Intel x86 saja.

Sebelum memulai instalasi , konfigurasi minimal untuk Linux versi 9 : CPU:

- Minimum: Pentium

- text-mode: 200 MHz Pentium - grafis mode: 400 MHz Pentium II Hard Disk :

- Custom Installation (minimum): 475MB - Server (minimum): 850MB

(3)

- Personal Desktop: 1.7GB - Workstation: 2.1GB

- Custom Installation (maksimum): 5.0GB Memory:

- Minimum untuk mode teks: 64MB - Minimum untuk mode grafis: 128MB - Disarankan untuk mode grafis: 192MB Ketentuan ini bisa dilihat pada release notes

1. 2. Persiapan sebelum Instalasi

Ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum instalasi., seperti release-notes, hardware compatibility, tipe instalasi, media instalasi dan sebagainya. Apa sub bab ini diuraikan satu-satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menginstal linux.

Release-Notes

Sebelum menginstall, baca terlebih dahulu RELEASE-NOTES dari CD pertama atau pada http://www.redhat.com. Pada release-notes diterangkan informasi-informasi penting mengenai release linux yang anda install, selain itu juga memuat informasi mengenai perubahan dari release sebelumnya.

Red Hat Hardware Compatibility List

Pada site http://hardware.redhat.com/hcl diberikan informasi mengenai hardware yang telah dites dengan menggunakan Red Hat. Hardware yang berada pada list ini seharusnya mampu mendukung instalasi Red Hat.

X Free86 supported video cards

Pada site http://xorg.freedesktop.org, kita dapat menemukan list video card yang didukung oleh linux.

(4)

Media instalasi

Linux bisa diinstall lewat CD-ROM , hard disk, NFS image, FTP dan HTTP. Untuk CDROM dan hard disk, anda membutuhkan boot disk atau CDROM yang dapat dibooting. Untuk NFS image, FTP dan HTTP mumbutuhkan installasi lewat jaringan. Pada buku panduan ini hanya dijelaskan instalasi dengan CDROM.

Multi boot system

Sebelum menginstal linux, sebaiknya anda menginstal operating system lain terlebih dahulu. Linux mampu bekerja bersama berbagai system operasi yang lain seperti :

• Windows NT/2000/XP/2003

• DOS, Windows 3.x/9xME

• NetBSD, FreeBSD dan varian linux yang lain.

Masalah yang mungkin timbul ketika kita menggunakan multi boot adalah permasalahan partisi dan proses booting.

Masalah Partisi

Masalah partisi muncul karena linux menggunakan partisi swap dan natives untuk beroperasi. Untuk itu lebih baik linux kita desain untuk menggunakan sisa partisi dari system operasi lain daripada menggunakan partisi yang sama. Untuk itu bila anda hendak menginstall linux pada komputer yang sudah memiliki system operasi lain, alangkah baiknya bila anda membackup system operasi tersebut bersama file-filenya disk (untuk langkah aman saja) lalu mempartisi hard dengan tools seperti Partition Magic, untuk membuat partisi khusus untuk linux.

Masalah booting

Jika suatu system melakukan multi booting, maka harus ada bootloader yang mampu melakukan booting dengan banyak system operasi. Ada dua macam bootloader yang biasa dipakai di linux, yaitu :

(5)

Grub adalah boot loader primer yang dapat digunakan untuk Linux dan system operasi yang lain seperti DOS, Windows 3.x, Windows 9x/ME, dan Windows NT,2000,XP/2003

• System Commander atau NTLDR

Mode Instalasi (grafis dan text based)

Ada dua mode instalasi yang bisa digunakan, yaitu dengan menggunakan mode grafis atau mode text. Untuk mode grafis, linux menggunakan X server dan GUI installer. Dengan menggunakan mode grafis, instalasi linux menjadi jauh lebih sederhana, lebih menarik dan lebih mudah. Mode grafis biasa digunakan untuk instalasi dengan menggunakan hard drive, CDROM, dan NFS. Dengan mode teks, linux menggunakan interface menu untuk konfigurasinya. Mode teks ini bisa digunakan untuk semua metode instalasi.

Jenis Instalasi

Anda bisa melakukan instalasi dengan memilih anatara full install atau upgrade.Untuk full install ada 4 macam instalasi yang bisa dipilih, yaitu workstation, server, laptop dan custom.

1. Workstation

Bila anda baru pertama kali menginstal linux, dan ingin menghemat waktu dg menginstall package-package yang diperlukan saja, workstation adalah pilihan instalasi yg tepat

2. Server

Jika anda ingin menggunakan linux sebagai server dan tidak ingin repot-repot menginstal tiap package yg disediakan linux secara manual

3. Laptop

Hampir mirip dengan tipe workstation yg hanya menginstall package-package yg diperlukan saja, namun dikhususkan untuk laptop.

4. Custom

Custom biasa digunakan oleh user yang sudah mengenal linux, karena pada custom kita bisa memilih package-package apa yang dibutuhkan.

(6)

Selain full instalasi, anda juga bisa memilih upgrade. Pilihlah system instalasi ini bila anda telah memiliki Red Hat Linux versi 3.03 atau diatasnya dan anda ingin mengupdate paket dan versi kernel linux.

Desktop di linux

Ada dua macam jenis desktop di linux, yaitu KDE atau GNOME . Tentunya pemilihan desktop ini tergantung kebutuhan anda dan selera. Anda bisa menginstall keduanya, namun tentusaja membutuhkan tempat yang lebih besar pada hard disk.

Gnome

Gnome adalah desktop linux yang berbasis grafis. GNOME memiliki panel, desktop (dimana data dan aplikasi dapat ditempatkan, seperti di Windows), multiple window manager dan tool serta aplikasi desktop standar.

Gambar 1.16 GNOME User Screen

KDE

KDE menyediakan file manager, window manager, system help terintegrasi, system konfigurasi, berbagai tool dan utility, serta berbagai aplikasi yang terus berkembang.

(7)

Gambar 1.17 KDE User Screen

1.3 DEVICE NODE LINUX

Untuk membaca partisi di linux, perlu mengetahui devais node di linux, terdiri dari :

• Block device

o /dev/hd[a-t] – IDE drive

o /dev/sd[a-z] – SCSI drive

o /dev/fd[0-7] – floppy drive

• Character device

o /dev/tty[0-6] – virtual consoles

o /dev/st0 – SCSI tape drive

• Link simbolik

o /dev/cdrom

o /dev/modem

o /dev/pilot

1.4 PARTISI LINUX

Hard disk dibagi atas partisi-partisi. Tiap partisi mengandung filesistem atau swap untuk virtual memory. Karena file sistem pada tiap partisi independen terhadap partisi yang

(8)

lain, maka, jika satu file sistem penuh, maka file sistem yang lain mungkin masih memiliki ruang yang cukup. Partisi biasanya terdiri atas partisi primer, extended dan logik. Secara default, filesistem berupa partisi ext3.

• partisi primer adalah empat partisi pertama dari hard disk

• partisi extended adalah partisi yang dikonversi dari partisi primer jika ada lebih dari empat partisi yang dibutuhkan yang mengandung satu atau lebih partisi logik.

• partisi logik adalah partisi tambahan bila lebih dari empat partisi dibutuhkan dan partisi ini biasa diletakkan pada partisi extended.

Multiple partisi dapat digabungkan dalam partisi virtual tunggal dengan teknik-teknik yang lebih kompleks yang disebut LVM dan RAID. RAID adalah teknik yang dipakai untuk memperoleh kapabilitas redudansi, peningkatan performansi, atau menciptakan partisi yang lebih besar dari gabungan partisi hard disk-hard disk yang berbeda. LVM adalah teknik yang digunakan untuk menugaskan satu atau lebih partisi ke dalam satu grup virtual partisi yang disebut logical volumes.

Filesistem diakses lewat mount point, yang merupakan direktori tertentu yang digunakan untuk mengakses filesistem.

Contoh struktur partisi di linux :

Gambar 1.1 Struktur Partisi pada Linux

Ext ended partition tab le SW AP MBR C: (DOS) /boot swap /(root) swap /var /t mp /h o m e /d ev/hda1 /d ev/hda2 /d ev/hda3 /d ev/hda4 /d ev/hda5 /dev/ h da6 /dev/hda7 /dev/hda8

(9)

1.5 KONFIGURASI FILESISTEM

Ketika anda melakukan partisi, maka anda harus menentukan mount point untuk partisi tersebut, tipe file sistemnya (biasanya ext3) dan berapa ukuran partisi tersebut. Mount point pada linux dapat dideskripsikan sebagai berikut :

swap – digunakan untuk virtual memory (gunakan ukuran 2 x ukuran RAM) Artinya data ditulis pada partisi swap bila RAM tidak cukup untuk menyimpan data sementara. Ukuran swap tidak boleh melebihi 2GB

/boot – kernel OS yang dapat dibooting diletakkan disini (gunakan ukuran maksimum 100MB). Karena keterbatasan BIOS, disarankan untuk

menggunakan partisi ini saat booting.

• / - semua file linux diletakkan pada mount point direktori ini. Direktori ini disebut root. Ukuran direktori ini adalah sisa dari seluruh partisi untuk linux. Mount point /etc, /lib, /bin, /dev, /sbin harus ada pada mount point ini atau linux tidak akan bisa booting dengan baik. Mount point standar yang ada adalah : 1. /home – mount point direktori user

2. /opt – mount point direktori dimana software opsional diletakkan (software yang tidak diletakkan pada OS)

3. /var – mount point direktori dimana file yang selalu berubah status dan ukurannya (file log, file print spool, dan lain-lain)

4. /tmp – mount point direktori temporer yang digunakan oleh system dan user service

5. /sbin – mount point direktori perintah-perintah untuk administrasi system 6. /bin

7. /usr – mount point directory untuk user binary, dokumentasi, dan lain-lain 8. /dev – mount point direktori untuk devais

9. /lib – mount point direktori untuk library

(10)

1.6. TAHAP-TAHAP INSTALASI

Berikut ini dijelaskan cara instalasi linux menggunakan mode grafis, dengan menggunakan CDROM.

Seleksi bahasa selama instalasi

Dengan menggunakan mouse, pilihlah bahasa yang anda ingin pergunakan untuk menginstal dan default system linux.

Gambar 1.2 Pemilihan Bahasa

Konfigurasi keyboard

Pilih model keyboard yang paling sesuai dengan komputer anda. Jika tidak dapat menemukan yang cocok, pilih Generic yang paling cocok dengan keyboard anda, misalnya Generic 101-key PC. Pilih tipe layout keyboard anda. Rata-rata keyboard yang ada menggunakan layout US.English.

Untuk mengubah tipe layout keyboard anda, gunakan Keyboard Configuration Tool, atau ketik

(11)

$ redhat-config-keyboard

.

Gambar 1.3 Konfigurasi Keyboard

Konfigurasi mouse

Pilih konfigurasi mouse sesuai dengan system anda. Jika anda tidak dapat menemukan mouse yang sama, pilihlah mouse yang kompatibel dengan system anda. Jika anda tidak dapat menemukan mouse yang kompatibel, pilih Generic berdasarkan jumlah tombol dan konektor mouse anda. Kemudian klik Next.

Untuk mengubah tipe mouse anda, gunakan Mouse Configuration Tool, atau ketik $ redhat-config-mouse

(12)

Gambar 1.4 Konfigurasi Mouse

Upgrade atau Install

Jika anda ingin melakukan upgrade dari versi linux sebelumnya, pilih upgrade.Agar anda dapat memilih paket mana saja yang hendak diupgrade, klik Customize packages to be upgraded. Jika tidak, pilih instalasi red hat linux yang baru. Kemudian klik Next

(13)

Opsi instalasi

Bila anda memilih untuk menginstal linux baru, anda akan masuk pada layer ini. Ada empat opsi yang diberika, yaitu Server, Workstation,Personal Desktop dan Custom. Pilihlah opsi yang sesuai dengan keperluan anda. Server membutuhkan waktu lebih lama untuk instalasi dibanding Laptop dan Workstation, namun melakukan instalasi lebih komplit, namun membutuhkan hard disk yang lebih besar. Untuk keterangan lebih jauh, bacalah kembali bagian awal modul ini yang menjelaskan beda ke 4 opsi instalasi. Klik Next bila anda sudah memilih.

Gambar 1.6 Pemilihan Tipe Instalasi

Partisi

Pada langkah ini, anda harus memilih di partisi mana linux hendak diinstall dengan memilih ukuran dan mount points untuk tiap partisi linux. Anda juga dapat menghapus atau menciptakan partisi baru dimana linux akan diinstall. Jika anda tidak ingin kehilangan partisi yang sudah ada sebelumnya, pilih untuk melakukan partisi secara manual. Ada dua opsi untuk melakukan partisi :

• Otomatis

(14)

Gambar 1.7 Partisi disk secara otomatis atau dengan Disk Druid

a. Otomatis

Partisi otomatis memungkinkan anda melakukan instalasi tanpa melakukan partisi secara manual. Pilihan ini menguntungkan bagi user yang tidak ingin melakukan partisi sendiri.

Jika anda memiliki OS lain dan tidak ingin menghapus OS ini, serta anda tidak ingin menginstall linux pada MBR anda, atau jika anda ingin menggunakan boot manager lain selain LILO, jangan memilih metode ini untuk instalasi

Ada 3 opsi yang diberikan pada partisi otomatis, yaitu

Remove all Linux partitions on this system — Memilih opsi ini berarti semua partisi linux yang ada sebelumnya akan dihapus. Untuk partisi-parti lain seperti (VFAT atau FAT32) akan tetap aman.

Remove all partitions on this system — Dengan memilih opsi ini, anda tidak hanya menghlangkan partisi linux tapi juga partisi system operasi lain seperti : Windows 9x/NT/2000/ME/XP atau NTFS.

(15)

Keep all partitions and use existing free space — Pilih opsi ini untuk menyimpan data ataupun partisi anda sebelumnya sepanjang anda masih cukup memiliki ruang di hard disk.

Klik Next dan lanjutkan ke bab 1.6.8

Gambar 1.8 Partisi otomatis

b. Manual dengan disk druit

Bila anda menggunakan disk druit, anda harus menentukan mount point apa saja yang akan dipakai pada suatu partisi, tipe filesistemnya, serta menentukan ukurannya..

Field-field partisi

Mount point : Mount point adalah lokasi di direktori mana volume berada. Device : Bagian ini menunjukkan nama devais partisi

Type : Bagian ini menunjukkan tipe partisi (misalkan Linux Natives,swap,ext3,ext2 atau DOS).

Start : field ini menunjukkan silinder mana pada hard disk partisi dimulai End : field ini menunjukkan silinder mana pada hard disk partisi diakhiri

(16)

Gambar 1.8 Partisi Disk Druid

Beberapa tombol dari disk druit terdiri atas :

• Add : digunakan untuk membuat partisi baru. Ketika kita membuat partisi baru, tipe filesistemnya, letak mount point dan ukurannya juga harus ditentukan

• Edit : digunakan untuk memodifikasi atribut pada partisi.

• Delete : digunakan untuk menghapus partisi. Anda akan diminta konfirmasi atas penghapusan partisi.

• Reset : digunakan untuk mengembalikan ke status semula. Semua perubahan akan hilang bila anda menggunakan tombol ini.

• RAID : gunakan opsi ini bila anda ingin menyediakan redundansi pada partisi hard disk. Bacalah manual RAID jika anda ingin mengetahui lebih jauh.

• LVM : dengan opsi ini anda dapat membuat partisi logic LVM (Logical Volume Manager). Tentang LVM, dapat and abaca lebih lanjut dari manual LVM. Sebagai pedoman untuk partisi, pada bab konfigurasi filesistem disertakan macam-macam partisi di linux dan berapa ukuran yang disarankan.

(17)

Setelah selesai, masuklah ke sesi selanjutnya untuk melakukan format terhadap partisi. Jangan pilih opsi check for bad blocks while formatting kecuali anda ingin menghabiskan waktu lebih lama untuk instalasi.

Gambar 1.9 Menambah partisi dengan disk druid Bootloader Configuration

Setelah anda melakukan partsi terhadap hard disk, langkah berikutnya adalah konfigurasi boot loader. Boot loader adalah program yang dijalankan ketika komputer dinyalakan. Bootloader bertugas melakukan loading kernel, kemudian kernel akan memeriksa semua devais yang berada pada system dan kemudian menjalankan script init. Karena itu, suatu system tanpa boot loader tidak akan mampu berjalan sama sekali. Jika sistem telah mempunyai bootloader, bootloader tersebut dapat digunakan tanpa harus menginstal boot loader baru.

Pada dasarnya Red Hat 9 menggunakan GRUB, namun anda dapat mengganti bootloadernya delngan LILO (bootloader pada versi-versi Red Hat sebelumnya) atau boot loader lainnya dengan menggunakan opsi Change boot loader. Pastikan bahwa apabila anda menggunakan bootloader selain GRUB dan LILO, bootloader tersebut harus mampu melakukan booting terhadap Linux. Jika anda tidak ingin menginstal boot

(18)

loader, anda bisa membuat boot disket. Pilih opsi ini Do not install a boot loader setelah mengklik Change boot loader. Boot disket ini bisa dibuat saat anda menginstal linux. Untuk amannya, gunakan GRUB dalam proses instalasi.

Anda dapat mengeset boot loader password agar setiap kali user mengakses system, user harus memasukkan password. Kecuali anda benar-benar perhatian pada masalah sekuritas system, bootloader ini tidak perlu dipassword. Jika anda ingin mengeset password, klik pada checkbox Use a bootloader password. Bila tidak, lewati saja opsi ini.

Gambar 1.10. Boot Loader Configuration

Untuk melakukan konfigurasi lebih jauh terhadap bootloader, seperti letak boot loader bila anda menggunakan GRUB atau LILO, dimana bootloader tersebut diinstal, serta bila anda ingin memberikan opsi pada kernel, pilih Configure advanced boot loader options dan kemudian pilih Next.

Advanced Boot Loader Configuration

Setelah anda memilih boot loader mana untuk diinstal, anda harus menentukan dimana boot loader tersebut diinstal. Ada dua tempat dimana boot loader diinstal, yaitu

(19)

• Master Boot Record (MBR)

Disarankan menginstal boot loader pada tempat ini kecuali ada boot loader yang lain yang telah diinstal di MBR. MBR secara otomatis diloading oleh BIOS, dan merupakan tempat dimana boot loader pertama kali melakukan booting dan melakukan loading system operasi. Jika anda menginstal GRUB atau LILO pada MBR, ketika system dijalankanm GRUB atau LILO akan menampilkan pilihan booting Red Hat atau system operasi lain yang ada.

• Sektor pertama dari partisi boot

Jika ada bootloader lain pada sstem dan anda ingin boot loader inilah yang berjalan pertama kali, install-lah GRUB atau LILO pada tempat ini. Dengan cara ini, system akan mengecek MBR dulu (dimana bootloader anda bekerja), baru kemudian boot loader tersebut akan menjalankan GRUB atau LILO. GRUB atau LILO kemudian akan membooting Red Hat Linux.

(20)

Konfigurasi jaringan

Bila anda tidak memiliki Ethernet card, lewati opsi ini dan masuk ke langkah selaanjutnya. Bila ada, kliklah Edit. Ada dua checkbox Configure with DHCP dan Activate on boot. Jika anda menggunakan DHCP server, pilihlah opsi pertama, jika tidak (setting secara manual), biarkan checkbox bersih. Pada opsi kedua, jika anda mengklik checkbox tersebut, anda bisa memilih tiap kali boot, Ethernet card akan diaktifkan. Bila tidak, anda harus mengaktifkan Ethernet card tiap kali anda membutuhkan. Tentunya lebih mudah bila tiap kali boot, Ethernet card dalam keadaan aktif, karena itu, kliklah pilihan ini.

Bila anda menggunakan DHCP, maka anda tidak perlu mengisikan alamat IP dan netmasknya. Namun jika tidak, masukkan nomor IP dan netmask. Tanyakan pada network admin jika anda tidak mengetahuinya. Klik OK.

Setelah itu isilah kolom dibawah yang menunujukkan hostname, yang berarti adalah nama komputer anda. Jika anda menggunakan DHCP, cukup klik opsi automatically via DHCP. Jika anda mengeset hostname secara manual, masukkan pada kolom manually. Hostname adalah nama komputer anda. Pada Miscellanous setting, masukkan Gateway, Primary DNS, Secondary DNS, Tertiary DNS. Kecuali anda mneggunakan DHCP, anda harus mengisi gateway dan DNS. Gateway ini adalah penghubung komputer anda ke jaringan lain, atau bisa dikatakan jalur keluar masuk jaringan anda. DNS bertugas melakukan translasi dari nama domain menjadi nomor IP. Suatu komputer wajib memiliki paling tidak satu DNS bila ingin terhubung ke internet. Bila anda memiliki DNS sekunder dan tersier, isikan juga. Bila tidak, cukup isikan DNS primer.

Pengisian konfigurasi jaringan ini bisa dilakukan setelah linux diinstall, dengan menggunakan menu Network Administration Tool atau dengan mengetik :

(21)

Gambar 1.12 Konfigurasi Jaringan

Gambar 1.13 Edit Interface Jaringan Konfigurasi firewall

Pada bagian ini, anda harus memilih konfigurasi firewall untuk computer anda. Red Hat Linux menggunakan firewall untuk meningkatkan keamanan system. Firewall bertugas sebagai penjaga antara computer anda dan jaringan dan juga menentukan resource apa yang bisa diakses oleh user luar. Opsi ini memungkinkan anda untuk mengeblok computer lain yang ingin melakukan login ke computer anda. Ada dua pilihan, Firewall dengan tingkat sekuritas tinggi atau medium dan No firewall. Pilihan ini mempengaruhi tingkat sekuritas computer anda bila terhubung ke jaringan.

(22)

a. High

Jika anda memilih opsi inoi, system anda tidak akan menerima koneksi selain yang ada pada default setting. Secara default hanya koneksi ini yang mungkinditerima.

1. DNS replies 2. DHCP

Firewall akan mengeblok : 1. Active mode FTP 2. IRC DCC file transfers 3. RealAudioTM

4. Remote X Window System clients

Pilihan ini sebaiknya dipakai bila anda tidak akan menginstal server pada computer anda. Jika ada tambahan service, anda bisa memilih Customize untuk memungkinkan service-service khusus dapat dijalankan lewat firewall.

b. Medium

Jika anda memilih medium, firewall anda tidak akan memungkinkan computer lain untuk login ke computer anda. Secara default, akses berikut tidak diijinkan.

1. Port kurang dari 1023 – termasuk diantaranya ftp,SSH,telnet dan HTTP 2. NFS port 2049

3. Lokal X Window System display untuk remote X clients

Pilihan ini diambil ketika anda masih menginginkan layanan seperti RealAudioTM, sementara masih mengeblok akses ke layanan service lainnya. Seperti juga pada High, anda bisa memilih layanan tertentu yang bisa melewati firewall.

c. No Firewall

No firewall akan melewatkan semua service pada firewall tanpa melakukan cek security. Pilih layanan ini bila anda memiliki jaringan yg aman dan anda ingin melakukan konfigurasi firewall sendiri.

Jika anda memilih medium atau high, maka metode otentikasi jaringan seperti NIS dan LDAP tidak akan bekerja.

(23)

Customize

Pilihan ini memungkinkan anda memilih service mana yang anda perbolehkan melewati firewall anda.

Trusted Devices

Trusted device memungkinkan anda untuk memilih devais tersebut sebagai interface yang anda percaya, sehingga devais tersebut terlepas dari semua pengawasan firewall. Disarankan untuk tidak memilih trusted device, terutama jika system terhubung langsung ke internet dan anda benar-benar yakin jaringan anda aman. Untuk kolom ini, disarankan jangan lakukan klik.

Allow incoming

Pilihan ini memungkinkan anda untuk memilih service apa yang bisa dilewatkan firewall. Beberapa service atau layanan yang bisa dipilih adalah HTTP, FTP, SSH, DHCP, SMTP, Telnet. Anda bisa menambahkan service yang anda inginkan lewat “Other ports:” dengan format port:protocol atau service:protocol, issal : 517:udp atau imap:tcp. Jika pada konfigurasi jaringan digunakan DHCP, jangan lupa untuk klik DHCP.

Bila anda ingin mengubah konfigurasi firewall, gunakan Security Level Configuration Tool atau ketik :

(24)

Gambar 1.14 Konfigurasi Firewall

Pemilihan bahasa

Dengan menggunakan mouse, pilihlah bahasa yang anda ingin pergunakan untuk system linux anda. Secara default, bahasa yang dipergunakan adalah bahasa yang digunakan saat instalasi. Anda bisa mengubah default bahasa setelah instalasi.Anda bisa memilih lebih dari satu bahasa, namun opsi ini akan memakan lebih banyak tempat. Bila anda hanya memilih satu bahasa, maka hanya bahasa tersebut yang akan dipergunakan saat anda bekerja pada linux, kecuali anda mengganti bahasa tersebut. Tombol Reset berarti anda kembali menggunakan default bahasa sebelumnya, sedangkan Select All berarti anda memilih semua bahasa yang ada. Jika anda ingin mengubah bahasa setelah instalasi, loginlah sebagai root dan gunakan Language Configuration Tool atau ketik :

(25)

Gambar 1.15. Pemilihan bahasa untuk operasi linux

Seleksi daerah waktu

Anda bisa mengklik daerah waktu dimana anda berada. Kliklah pada interaktif map yang ada. Untuk instalasi ini, coba klik peta yang menunjukkan lokasi Jakarta. Jika anda ingin mengubah zona waktu setelah instalasi, loginlah sebagai root dan gunakan Time and Date Properties Tool atau ketik :

(26)

Gambar 1.16 Pemilihan Zona Waktu

Root Password

Root pada linux sama fungsinya dengan administrator pada windows NT. Login root sangat penting karena account ini digunakan untuk menginstall paket, upgrade RPM dan system maintenance.

Masukkan password root pada kolom Root Password dan tulis kembali password tersebut pada isian Confirm. Pilih password root yang tidak mudah ditebak dengan menggunakan perpaduan huruf besar dan kecil jika diperlukan.

Password root adalah password administrative untuk linux. Login sebagai root seharusnya hanya digunakan untuk maintenance system. Account root memiliki kuasa penuh, karena itu perubahan saat login sebagai root akan mempengaruhi keseluruhan system.

Jika anda ingin mengubah password root setelah instalasi, loginlah sebagai root dan gunakan Root Password Tool atau ketik :

(27)

Gambar 1.17 Set Password Root

Memilih grup paket

Pada tahap ini anda dapat melakukan instalasi paket-paket aplikasi . Bila anda memilih accept the current package list, Linux akan menginstall paket-paket default sesuai dengan tipe instalasi anda, yaitu personal desktop, server, workstation. Jika anda memilih personal desktop, maka anda akan melihat tampilan layar seperti dibawah. Jika dipilih customize the set of packages to be installed, anda dapat memilih grup-grup paket-paket software yang diinstall. Grup-grup ini terdiri atas sejumlah aplikasi individu, misalkan seperti gambar dibawah grup paket EDITOR terdiri atas 3 aplikasi yaitu: EMACS, XEMACS, VIM-Enhanced. Bila anda memilih customize, maka akan tampak layer dibawah. Pilihlah grup paket yang anda butuhkan.

(28)

Gambar 1.18 Pilih sendiri atau Mener

Gambar 1.19 Pemilihan Grup Paket untuk Instalasi

Bila diklik Details, akan muncul tampilan dibawah. Pada layar dibawah, dapat dilihat aplikasi apa saja yang bisa dipilih. Klik aplikasi yang anda inginkan. Jika dipilih Everything, artinya linux akan menginstal semua aplikasi yang ada. Keuntungannya anda mendapatkan linux yang lengkap, sehingga tidak perlu menginstal jika suatu saat

(29)

ada aplikasi yang dibutuhkan (kecuali bila aplikasi itu tidak ada di CD linux), namun anda membutuhkan tempat yang besar (5GB) dan waktu instalasi lebih lama.

Gambar 1.20 Pemilihan Individual Paket untuk Grup Paket Editor

Jika anda mengklik Select individual packages. Akan muncul layar berikut, dan pilihlah paket-paket yang anda butuhkan.

Gambar 1.21 Pemilihan Individual Paket untuk Grup Paket Editors

Jika anda gunakan flat view, anda dapat memilih software-software individu secara alfabetik. Jika anda gunakan tree view, anda dapat memilih software sesuai listing grup

(30)

paket. Pilih select all in group untuk memilih semua paket dalam grup atau unselect all in group untuk tidak memilih paket manapun dalam suatu grup.

Masalah dependensi

Banyak paket-paket software tergantung pada paket-paket software yang lain untuk bekerja, yang disebut dependensi. Contoh, banyak tool administrasi grafis Red Hat tergantung pada paket python and pythonlib packages. Red Hat mampu melakukan cek terhadap dependensi suatu paket ketika anda menginstal atau menghapus paket tersebut. PAda gambar dibawah, tampak layer unresolved dependencies tiap kali ada software yang membutuhkan software lain/ Pada dasar layer, tampak listing paket-paket yang kurang. Jika anda mengklik opsi Install packages to satisfy dependencies, linux akan menyelesaikan masalah ini secara otomatis dengan menambahkan semua paket yang dibutuhkan dari list paket yang dipilih. Jika dipilih opsi Do not install packages that have dependencies artinya jika masalah dependensi muncul maka linux tidak akan menginstal software yang telah dipilih.Sebaliknya jika opsi terakhir yang dipilih, yaitu Ignore packet dependencies artinya jika masalah dependensi muncul, maka walaupun ada masalah dependensi, masalah ini tidak akan dihiraukan. Linux hanya akan memasang paket yang dipilih saja.

(31)

Jika anda ingin menginstall atau menghapus paket-paket aplikasi setelah instalasi, loginlah sebagai root dan gunakan Package Management Tool atau ketik :

$ redhat-config-packages

Siap untuk Instalasi

Setelah memilih paket-paket aplikasi untuk diinstal, akan tampak layer yang menyatakan system siap untuk menginstal paket-paket aplikasi tersebut, Log lengkap mengenai instalasi bisa dilihat pada /root/install.log once setelah system direboot. Jika anda

ingin membatalkan instalasi sebelum penulisan partisi dan program diinstall, tekanlah tombol reset atau Ctrl-Alt-Del. Jika anda ingin meneruskan, klik Next.

Instalasi Paket-Paket Aplikasi

Pada tahap ini anda cukup menunggu instalasi semua paket yang anda pilih. Lama instalasi tergantung banyaknya paket yang anda pilih dan kecepatan komputer anda.

(32)

Pembuatan boot disk

Untuk membuat boot disket, masukkan disket yang sudah diformat ke drive A anda dan klik Next. Boot disket sangat berguna bila system tidak bisa boot lewat boot loader yang ada. Boot disket dapat dibuat setelah instalasi dengan perintah mkboot.

Gambar 1.24 Pembuatan boot disk

Konfigurasi Video Card

Jika anda hendak menginstall paket-paket XWindow, anda dapat mengkonfigurasinya lewat GUI ini. Jika tidak ingin menginstall XWindow, tinggalkan bagian ini dan masuklah ke bagian selanjutnya. Anda dapat memilih dari listing video card dari GUI yang disediakan oleh X Configurator. Jika video card anda tidak ada, ini artinya X Configurator mungkin tidak mendukung video card tersebut. Jika anda memiliki pengetahuan teknis tentang card tersebut, pilih Unlisted Card dan coba cocokkan video card anda dengan yang ada pada listing XConfigurator.

(33)

Gambar 1.19 Pemilihan Video Card

Kemudian, masukkan jumlah memory video yang diinstall pada video card (Video card RAM). Lihatlah manual pada video card anda. Linux dapat mendeteksi memory secara otomatis. Bila memory ini tidak cocok, XWindow tidak akan berjalan dengan baik. Jika anda hendak kembali ke nilai semula, pilih the Restore original values. Pilih Skip X Configuration jika anda ingin mengkonfigurasi setelah instalasi atau anda tidak ingin melakukannya.

Jika anda ingin mengganti konfigurasi video card setelah instalasi, loginlah sebagai root dan gunakan X Configuration Tool atau ketik :

$ redhat-config-xfree86

Konfigurasi X – Monitor and Customization

Xconfigurator juga menyediakan listing monitor yang dapat anda pilih. Anda bisa menggunakan pilihan monitor yang dideteksi secara otomatis (lebih aman) atau memilih monitor lain.

(34)

Gambar 1.20 Pemilihan Monitor

Jika monitor anda tidak ada di list tersebut, pilih model Generic yang ada. Jika anda memilih model generic, XConfigurator akan memilihkan vertical dan horizontal range-nya. Untuk amannya, cek dokumentasi monitor tersebut dan jangan memilih kapabilitas yang berlebih karena akan membahayakan monitor anda. Jika anda ingin mengubah seperti nilai semula, klik Restore original values untuk kembali ke setting semula. Klik Next setelah mengkonfigurasi monitor anda.

Custom Configuration

Pilih resolusi dan kedalaman warna untuk XConfigurator. Jika tipe instalasi adalah server, ada dua pilihan mode yang bisa digunakan : Teks atau Grafis. Jika menggunakan mode teks, maka tampilan linux berupa command prompt, seperti tampilan DOS. Untuk tipe workstation dan personal desktop, maka sistem secara otomatis melakukan booting untuk mode grafis. Klik Next untuk melanjutkan.

(35)

Gambar 1.21 Konfigurasi Custom

Jika anda ingin mengganti X Configuration setelah instalasi, loginlah sebagai root dan gunakan X Configuration Tool atau ketik :

$ redhat-config-xfree86

Installation Complete

Setelah selesai, komputer anda akan reboot dan anda dapat mulai menggunakan linux. Ketika anda booting, linux akan masuk ke tahap konfigurasi berikutnya, seperti setting waktu, Red Hat Networks, login user-user lain ataupun instalasi program atau aplikasi lain. Isikan informasi yang dibutuhkan lalu klik Next sampai masuk ke tahap akhir konfigurasi. Komputer akan reboot untuk kedua kalinya. Setelah reboot anda akan melihat tampilan login, masukkan user name dan password anda.

1.7 FILE-FILE LOG

Setelah booting, anda dapat mengecek informasi konfigurasi yang telah anda lakukan selama instalasi dengan melihat log file pada :

• /var/log/dmesg: menunjukkan isi buffer kernel setelah /etc/rc.d/rc.sysinit

(36)

• /root/install.log: informasi logging dari program installer

TUGAS

Persiapan Instalasi

1. Siapkan komputer anda untuk instalasi linux.

a. Siapkan BIOS anda, set urutan boot dalam orde CDROM, A,C b. Siapkan setting sesuai dengan permintaan instruktur

Simpan dan keluar dari setting BIOS

2. Lihat file RELEASE-NOTES pada CD pertama. Catat konfigurasi minimal yang dibutuhkan.

LATIHAN

Lakukanlah instalasi linux dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Lakukanlah instalasi linux sesuai dengan petunjuk instruktur anda.

2. Ikutilah step by step pada dasar teori. Gunakan metode instalasi lewat CD. 3. Untuk partisi gunakan diskdruit dengan skema partisi sebagai berikut :

/boot 100M /usr 1256M

swap 2x RAM fisik /var 400M

Format semua partisi, namun jangan pilih opsi check for bad blocks. 4. Pilih DHCP untuk jaringan dan pilih opsi aktifkan saat boot

(37)

6. Set password root anda: redhat

7. Jangan pilih semua kecuali X Window System dan klik Next. Pilih opsi ini karena kita akan melakukan instalasi paket-paket software lainnya secara manual pada percobaan berikutnya.

8. Begitu selesai instalasi, loginlah sebagai root dan perhatikan file-file berikut :

/var/log/message /var/log/dmesg

SOAL:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Dengan mode apa anda menginstal linux?

2. Sebutkan spesifikasi hardware komputer anda (processor,RAM,kapasitas hardisk,dan lain-lain)

Perangkat Spesifikasi Hard Disk

Prosesor Memory (RAM fisik)

Mouse (pembuat,tipe,jumlah tombol) Keyboard

Monitor (pembuat,model,spesifikasi) Video Card (pembuat,model,VRAM) CDROM

Sound Card (maker,chipset,no model) Jaringan

Otomatis : DHCP

Manual : IP,gateway,netmask,DNS, nama komputer)

(38)

3. Catatlah semua langkah instalasi, dan sebutkan satu-satu opsi yang anda pilih. Lancarkah instalasi anda ? Jika ada masalah sebutkan !

4. Apa yang disebut boot loader? Apa bootloader yang anda gunakan? Dimana bootloader itu disimpan?

5. Bagaimana susunan partisi anda, sebutkan mount point yang digunakan dan berapa ukurannya.

Gambar

Gambar 1.16 GNOME User Screen
Gambar 1.17 KDE User Screen
Gambar 1.1 Struktur Partisi pada Linux
Gambar 1.2  Pemilihan Bahasa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dibatasi pada ruangan Laboratorium yang menggunakan lampu untuk mematikan dan menghidupkan lampu menggunakan perangkat smartphone yang diinstal

Apabila masyarakat atau orang tua menolak kehadiran para remaja untuk berperan dalam kehidupan masyarakat, maka remaja akan dapat berbuat hal-hal yang tidak dikehendaki oleh

yang dimiiki oleh remaja di panti asuhan tergolong tinggi. Dari hasil kategorisasi diketahui bahwa tidak terdapat remaja yang memiliki resiliensi yang sangat

pada produk Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri KCP Buah Batu Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam pelaksanaan Pelayanan

Rumah Zakat Indonesia (RZI) sebagai lembaga amil zakat nasional dengan SK LAZ Nomor 42 Tahun 2007 telah mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak untuk

deskripsikan jenis-jenis usaha/penghasilan baru yang dimasukkan sebagai objek zakat; (2) Social Justice, pelaksanaan zakat membangkitkan keadilan sosial di

Tahap pelaksanaan analisis meliputi: (1) analisis deskriptif, (2) uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji linieritas,

Media Relatios Dan Cara Mengatasinya. Hambatan yang didapatkan Telkom dalam menjalankan Media Relations dalam lingkup internal adalah adalah ketidakpastian dalam menyampaikan materi