• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul III Karakteristik Packet Switching dan Virtual Packet Switching

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul III Karakteristik Packet Switching dan Virtual Packet Switching"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Modul III

Karakteristik Packet Switching dan Virtual Packet

Switching

Anisabella

(181 09 025) / Kelompok 13 / Rabu, 5 Oktober 2011

Email : anisa_badri@yahoo.com

Asisten : <Aulia VS>

Abstrak—Pada Praktikum modul 3 yang berjudul

karakteristik packet switching dan virtual packet switching, praktikum yang dilakukan adalah melakukan Capture dan Filter Paket. Pada bagian ini, praktikum dilakukan dengan menggunakan software wireshark dan melihat bagaimana proses capture dan filter berlangsung. Selanjutnya, dilakukan praktikum pengenalan IP-PBX. Dari dua praktikum yang dilakukan diharapkan praktikan mengerti mengenai karakteristik Packet Switching dan Virtual Packet Switching.

Kata Kunci— Packet Switching, Virtual Packet Switching, Wireshark, IP-PBX

I. PENDAHULUAN

NTUK mengirim suatu data dari satu host ke host yang lain, maka kita dapat menggunakan beberapa metode. Ada 3 metode yang dibahas pada modul 3 ini, yaitu circuit switching, paket switching dan virtual packet switching, setiap metode ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing masing tergantung kebutuhan. Dengan memahami karakteristik dari setiap metode ini, maka memudahkan kita dalam menentukan kapan akan menggunakan metode-metode tersebut.

Adapun Tujuan dari praktikum ini adalah :

1.Mengetahui cara menganalisis paket data menggunakan wireshark

2.Memahami perbedaan packet switching dan virtual packet switching

3.Memahami fungsi dan cara kerja IP-PBX II. DASAR TEORI

A. Circuit Switching

Circuit switching merupakan metode untuk mengirimkan data dari satu host ke host lain melalui circuit. Circuit fisik dibangun diantara titik-titik ujung yang berkomunikasi dengan lintasan/recources ‘dedicated’ selama durasi percakapan. Setelah dibangun sinyal data bidirectional dapat mengalir secra kontinyu.

Untuk call setup dan pengendalian (dan keperluan administratif lainnya) dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari node terakhir ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service (POTS) tidak memakai pendekatan ini.

Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk links antar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.

Akhir-akhir ini sudah dapat

dilakukan multiplexing terhadap berbagai koneksi yang terdapat pada sebuah konduktor, namun demikian tetap saja setiap kanal pada link yang mengalamimultiplexing selalu berada pada salah satu dari dua kondisi ini : dedicated pada sebuah koneksi telepon, atau dalam keadaan idle. Circuit switching mungkin relatif tidak efisien karena kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada koneksi yang sudah dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya sebentar). Di sisi lain, keuntungannya adalah cepatnya membuat koneksi baru, dan koneksi ini bisa digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.

B. Packet Switching

Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.

C. Virtual Packet Switching

Sebuah metode yang merupakan hybrid dari packet switching dan circuit switching. Data message

ditransmisikan dalam bentuk paket-paket dengan ukuran maksimun tertentu. Semua paket dari suatu aliran paket melalui lintasan yang sama.

D. IP – PBX

IP – PBX merupakan suatu PABX yang telah mengaplikasikan teknologi IP (Internet Protokol). PABX sendiri merupakan perangkat penyambungan komunikasi telepon yang terletak di sisi pelanggan, misalnya di gedung-gedung perkantoran yang memerlukan percabangan sambungan telepon.

(2)

III. METODOLOGI

Capture dan Filter Paket

Pada percobaan yang pertama ini, akan capture dan filter paket akan dicoba dilakukan sehingga bisa melakukan analisis paket dengan menggunakan software wireshark.

Capture Paket

Capture dengan tujuan untuk melihat seluruh paket data secara umum.

Software wireshark dibuka

Proses capture dijalankan dengan memilih menu Capture 

Interface

Interface yang terhubung dengan jaringan dipilih, kemudian tombol start ditekan

Setelah ±30s, proses capture dihentikan

Hasil capture diperhatikan dengan seksama

Filter Paket

Melakukan filter terhadap paket yang sudah ditangkap. Pada filter diketikan : tcp

Tombol apply diklik

Perubahan yang terjadi dilihat dan diperhatikan

Capture dan Filter Paket

Capture paket yang terenkripsi.

Yahoo Messenger dihidupkan. Login dengan user masing-masing

Proses capture pada wireshark dijalankan

Lakukan chatting pada YM

Proses capture pada wireshark dihentikan

Dilakukan filter agar paket yang ditampilkan hanya paket YM (ymsg) saja

Hasil capture diperhatikan dengan seksama

Capture dengan tujuan melihat proses traceroute Proses capture pada wireshark dijalankan

Dilakukan traceroute www.itb.ac.id dengan menggunakan command prompt

Proses capture dihentikan

Dilakukan filter agar paket yang ditampilkan hanyalah paket

yang berhubungan dengan www.itb.ac.id saja

(ip.src==167.205.1.46 or ip.dst == 167.205.1.46) Hasil capture diperhatikan dengan seksama

Capture dengan tujuan melihat proses 3 way handshake. Proses capture pada wireshark dijalankan

Dengan menggunakan browser dibuka http://www.itb.ac.id

Proses capture dihentikan

Dilakukan filter agar paket yang ditampilkan hanyalah paket yang berhubungan dengan www.itb.ac.id saja

Hasil capture diperhatikan dengan seksama

Pengenalan IP-PBX

(3)

Login ke ip-pbx

Browser digunakan, halaman web server trixbox dibuka, hasil yang diperoleh adalah halaman user mode dari trixbox server Tombol switch ditekan kemudian pindah dari user mode ke admin mode

Username dan password yang dibutuhkan dimasukkan

Komponen-komponen yang ada pada halaman trixbox server diperhatikan

Melakukan setting ke ip-pbx

Pada sistem yang digunakan, untuk mengakses ip-pbx, FreePBX digunakan oleh trixbox

Pada menu PBX, dipilih submenu PBX Setiings

Tampilan FreePBX diperhatikan, semua konfigurasi untuk ip-pbx bisa dilakukan pada halaman ini

Menambahkan ekstensi untuk user Dipilih extension pada halaman FreePBX

Ditambahkan ekstensi dengan device menggunakan SIP

Ekstensi yang harus ditambahkan memiliki kriteria User extension : 100xxx ( xxx = 3 digit NIM terakhir ) Display name : nama panggilan

Secret : telematika

Tombol submit ditekan, lalu diklik Apply configuration changes  Continue with reload

Melakukan pembicaraan melalui ip-pbx

Disiapkan dua buah komputer client yang sudah terinstall softphone yang mendukung SIP. Pada percobaan ini akan digunakan x-lite

Pada SIP account setting, dimasukkan extension dan data yang telah dimasukkan pada langkah sebelumnya

Dimasukan extension dari lawan bicara, lalu call

Karakteristik Virtual Packet Switching

Aplikasi putty dibuka

Dilakukan koneksi ssh ke komputer server dengan username dan password yang diberikan

Software x-lite dihidupkan

Log koneksi dilihat dengan perintah tail-f <log file> Perubahan pada log server diperhatikan

Wireshark dijalankan, lalu paket data yang lewat dicapture (untuk mempermudah lakukan filter)

Dilakukan call pada x-lite

Perubahan pada log server diperhatikan kembali

Paket-paket data yang lewat pada komputer client diperhatikan

IV. HASIL DAN ANALISIS

A. Capture dan Filter Paket Capture Paket

Hasil :

NB : Praktikan mengklik ‘protocol’ sehingga hasil yang muncul terurut berdasarkan protocolnya bukan terurut berdasarkan waktu, dan bukan juga karena di filter

(4)

Analisis :

Setelah mengikuti prosedur praktikum dan mengcapture data selama 30 detik, maka akan muncul banyak sekali data yang memiliki karakteristik berbeda, dalam wireshark ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan

A.Time

Merupakan waktu data di capture

B. Source

Yang dimaksud dengan source pada wireshark adalah darimana kah data dikirim

C.Destination

Destination adalah tujuan dikirimkannya data

D.Protocol

Protocol yang digunakan, dapat berupa SIP, TCP, HTTP dan lain lain

E. Info

Di info biasanya terdapat flag seperti SYN, ACK, RST, FIN dan lain sebagainya

Pada gambar diatas kita ambil salah satu sample,

Dapat dilihat bahwa destinationnya adalah 94.8.25.71 sourcenya 167.205.64.90 menggunakan protocol TCP dan pada info terdapat flag SYN yang berarti syncronized Ada beberapa flag pada wireshark dengan protokol TCP; flag dapat dilihat pada kolom info, flag merupakan tanda-tanda yang mengindikasikan segmen yang bersangkutan. Macam-macam flag :

Nama Keterangan

URG Beberapa bagian dari

segmen TCP mengandung data yang sangat penting (urgent)

ACK Mengindikasikan field

acknowledgment,

PSH Mengindikasikan bahwa isi

dari TCP receive buffer harus diserahkan ke protokol layer aplikasi

RST Mengindikasikan bahwa

koneksi yang dibuat akan digagalkan

SYN Mengindikasi bahwa segmen

TCP yang bersangkutan mengandung ISN

FIN Menandakan bahwa

pengirim segmen TCP telah selesai

Filter Paket

Melakukan filter terhadap paket yang sudah di tangkap

Pada praktikum filter paket, yang dilakukan adalah mengisi pada bagian text box filter dan mengapply apa yang mau kita filter. Filter berfungsi untuk mengatur traffic yang telah di capture sehingga lebih mudah dilihat maupun dibaca.

Pada percobaan ini yang kita filter adalah tcp; sehingga yang nanti akan keluar pada traffic adalah protokol tcp saja; namun setelah dicoba (dengan filter tcp) masih ada protokol lain seperti SMB dan HTTP yang muncul, hal ini disebabkan karena mungkin event pada protokol tersebut masih berhubungan dengan TCP, namun, tetap mayoritas protokol yang muncul adalah TCP karena terfilter.

Capture dan Filter Paket

Capture paket yang terenkripsi

Percobaan ini, yang dilakukan adalah mengcapture Yahoo! Messenger, YM memiliki protokol sendiri pada wireshark yaitu YMSG, lakukanlah capture dan filtering, filter kali ini digunakan agar protokol yang ’kelihatan’ adalah protokol dr yahoo messenger yaitu ymsg.

Pada proses capture yahoo messenger kita juga dapat mengetahui ip adress komputer kita, ip adress yahoo messenger, maupun ip adress teman yang sedang melakukan chat dengan kita

Praktikan dapat mengetahui ip adress komputer kita yaitu 167.205.64.90 sementara ip adress dari YM adakah 98.136.48.142

Capture dengan tujuan melihat proses traceroute Traceroute adalah perintah untuk menunjukan

Rute yang dilewati paket sehingga selamat sampai tujuan. Traceroute kali ini dugunakan melalui command promt. Pertama-tama yang dilakukan adalah mengcapture paket data, lalu lakukan traceroute

Untuk ’sampai’ ke www.itb.ac.id maka paket melalui 4 tempat tersebut diatas, setelah mentraceroute maka lakukan capture pada wireshark dan di filter agar paket yang ditampilkan adalah paket yang berhubungan dengan www.itb.ac.id dengan menggunakan (ip src == 167.205.1.46 or ip.dst == 167.205.1.46) yang dimaksud dengan ip src adalah source sementara ip.dst adalah ip destination, sehingga capture akan terfilter hanya yang ip source atau ip destinationnya 167.205.1.46

(5)

Analisis

Setelah terfilter; maka dapat dilihat bahwa ada 2 warna yang muncul ; warna hitam menunjukan ICMP errors, sementara warna warna biru keunguan adalah ICMP yang sukses, oleh karena itu pada beberapa baris terakhir semuanya sukses yang artinya adalah route yang kita lalu menuju www.itb.ac.id

Note: ICMP merupakan protocol yang dapat melakukan ping yaitu mengirim pesan ICMP Echo request (dan menerima ICMP Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan beberapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan. Untuk menghindari icmp error yang berkepanjangan, digunakan TTL.

Capture dengan tujuan melihat proses 3 way handshake Untuk dapat melihat prose’s 3 way handshake pada wireshark, yang kita lakukan adalah membuka www.itb.ac.id dengan menggunakan browser sambil mengcapturenya dan mengdilter paket yang berhubungan dengan www.itb.ac.id saja, maka hasil yang akan muncul adalah :

Kita dapat melihat pada 3 baris pertama proses 3 way handshake yang berlangsung,

6106 SYN http http SYN ACK 61106 61106 ACK http

Proses three-way handshake dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag

SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk berkomunikasi)

2. Host kedua akan meresponnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama

3. Host pertama selanjutnya akan acknowledgment host kedua dan selanjutnya kan mulai bertukar data.

B. Pengenalan IP-PBX Setup Trixbox IP-PBX server

Login ke IP-PBX

Pada percobaan pengenalan IP –PBX menggunakan trixbox, yang pertama dilakukan adalah membuka trixbox menggunakan web browser (karena trixbox merupakan web server)

Set-up sehingga kita menggunakan admin mode maka kira-kira yang akan muncul adalah sebagai berikut

Melakukan Setting ke IP-PBX

Pada sub praktikum ini, yang dilakukan hanyalah memilih submenu settings pada freepbx

Menambahkan Ekstensi untuk user

Pada halaman freepbx pilih ekstension dengan device menggunakan SIP lalu masukan criteria ekstensi. Setelah menambah ekstensi maka kita akan melakukan pembicaraan dengan menggunakan software x-lite, user extension merupakan ‘nomor telefon’ kita,. Untuk menelfon, yang dilakukan adalah memasukan user extension lawan bicara, lalu call. Pembicaraanpun dapat dilakukan, namun delay yang dialami cukup besar,

X-lite merupakan salah satu SIP VoIP softphone, dengan user interface yang sangat friendly sehingga mudah digunakan.

Karakteristik Virtual Packet Switching

Pada percobaan ini, kita akan melihat karakteristik virtual packet switching melalui voip, untuk dapat melihatnya, yang harus dilakukan adalah melakukan koneksi ssh ke komputer

(6)

server menggunakan putty, lalu perhatikan perubahan pada log server, Jalankan wireshark dan capture data yang lewat lalu lakukan panggilan pada x-lite

Wireshark dan log server pada putty akan berubah secara dinamis seiring dengan perubahan-perubahan yang sesuai dengan apa yang kita lakukan, misalkan saat ada telefon masuk, maupun saat kita mematikan telefon (x-lite)

Dapat dlihat juga bahwa protocol yang digunakan adalah protocol SIP (Session Initiation Protocol) yang merupakan signaling protocol yang biasanya digunakan untuk mengontrol sesi komunikasi seperti voice dan video calls over internet protocol, maka dari itu pada kasus ini protocol yang digunakan adalah SIP.

Selain itu dapat kita lihat bahwa data yang terkirimkan berupa paket-paket, sesuai dengan karakteristik virtual packet switching.

V. KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat ditarik beberapa kesimpulan:

o Wireshark berguna untuk melihat paket-paket data yang dikirim, baik soure,destination, protocol maupun info yang memuat flag.

o Pada Circuit Switching, dalam melakukan transfer informasi harus membuat suatu circuit, sementara packet switching mengirim data berupa deretan bit

o Salah satu karakteristik virtual packet switching adalah pengiriman data-nya yang berupa paket-paket

o Menelfon menggunakan VoIP memiliki banyak keunggulan dibanding dengan handphone ataupun telefon rumah karena dapat mereduksi harga, namun lebih sulit karena harus menggunakan device yang besar

REFERENCES

[1] Tim Praktikum Teknik Telekomunikasi I ITB. Modul 3 raktikum Teknik Telekomunikasi I, Hal. 1-5. Bandung: 2010.

[2] http://www.wikipedia.org/

[3] www.media.target.com

Anisabella lahir di Jakarta pada tanggal 12 Juni 1991 Telah menyelesaikan pendidikan di SMP di Dian Didaktika Depok dan SMA di SMA Al-Azhar 1 Jakarta. Sekarang sedang menempuh pendidikan untuk meraih gelar S1 jurusan teknik telekomunikasi di ITB.

Selain menyenangi bidang teknik telekomunikasi, Ia juga senang berorganisasi. Sewaktu SMP ia pernah menjadi wakil ketua osis dan semasa SMA, Ia pernah menjadi bendahara dan sekretaris di OSIS selama tahun 2007-2009. Selama di ITB, Ia juga aktif di unit persatuan sepakbola PS ITB, mengikuti kepanitiaan di himpunan maupun KM ITB. Sekarang menjabat sebagai ketua divis manajerial ps itb dan bendahara kementrian olahraga dan kesehatan KM ITB

Referensi

Dokumen terkait