PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PEMBERI DAN PENERIMA SUAP SERTA UPAYA PENANGGULANGAN TERJADINYA SUAP
Teks penuh
Dokumen terkait
Demokrasi Pancasila tidak mengizinkan liberalisme tak terbatas, namun juga jelas tidak menolerir favoritisme dan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme.). Nyatanya, Orde Baru
Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaturan tindak pidana korupsi dan ancaman sanksi pidana dalam tindak pidana korupsi berdasarkan
Adanya tindak pidana korupsi menerima suap yang dilakukan oleh hakim pengawas perusahaan pailit yang menyebabkan kerugian kepada para debitor pailit tentu saja
Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)Serta Penipuan ... Larangan Pertentangan Kepentingan ... Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri ... tetap 7 Satu Penawaran Tiap Peserta
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang masih sangat tinggi dan tidak adanya sistem kontrol yang baik menyebabkan masyarakat meng anggap bahwa korupsi merupakan
Hal tersebut dapat dimulai dengan perubahan mengenai Undang-undang anti korupsi dan Undang-undang penyelenggara negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi serta nepotisme dan
Perusahaan juga menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam berhubungan dengan Pemerintah/Regulator. Peraturan perundang-undangan yang diterapkan untuk
II.2.2 Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Pengaturan pidana dalam tindak pidana korupsi diatur dalam Pasal 413-437 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang