• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT KELAMIN BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT KELAMIN BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT KELAMIN

BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN

METODE FORWARD CHAINING

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

I Wayan Rangga Pinastawa

12.11.6287

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)

1

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT KELAMIN

BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN

METODE FORWARD CHAINING

I Wayan Rangga Pinastawa1), Hastari Utama2),

1)2)Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : [email protected]), [email protected]2)

Abstract - Venereal disease is a disease that is dangerous if not dealt with quickly. many people who do not know the symptoms of venereal disease that many patients seeking treatment has been difficult to treat due to the slow response. Expert systems are embedded in a computer program that is trying to adopt a system of human knowledge into a computer so that it can solve specific problems like an expert and is expected to assist in identifying the venereal disease.

The method used in building expert systems venereal diseases were interviews to experts, browsing, literature, libraries, system design, programming, testing and implementation of programs and methods infrensi program in use this expert system uses a forward chaining.

This study will produce a Sex Disease Identification Expert System Based Website to identify venereal disease to the maximum so as to facilitate the user to check a venereal disease suffered by symptoms. Keywords: Venereal disease, expert systems,

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Di zaman yang semakin maju seperti sekarang ini, komputer menjadi kebutuhan utama dalam menunjang kerja-kerja manusia. Peran komputerpun kini lebih meluas tidak hanya menjadi alat hitung seperti komputer pertama, namun juga sebagai alat bantu penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia. Semakin cerdas sistem yang dibuat dan semakin tinggi level masukannya maka semakin aktif peranan yang dimainkan oleh komputer salah satu cabang ilmu komputer yang banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk membantu kerjanya adalah pembentukan sistem pakar yang merupakan sub bidang ilmu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). adalah kegiatan menyediakan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap cerdas jika diamati oleh manusia.

Salah satu pemanfaatan sistem pakar adalah dalam bidang kedokteran atau kesehatan, pengimplementasian sistem pakar pada dunia kedokteran atau kesehatan dapat berupa identifikasi penyakit, konsultasi penjagaan kesehatan sampai pemberian saran penentuan solusi dari hasil identifikasi yang ada. Kesehatan memang menjadi barang mahal bagi manusia, oleh karena itu butuh kepekaan pribadi untuk menjaganya.

Seringkali kita mengabaikan kondisi kesehatan di karenakan kesibukan yang ada. Baik dari kondisi kesehatan yang ringan maupun yang kritis. Seperti halnya penyakit kelamin dimana kebanyakan orang tidak memperdulikannya ada juga yang enggan memeriksanya. Sebagian besar penyakit kelamin terjadi karena faktor-faktor infeksi, seperti bakteri, parasit, ataupun virus yang secara garis besar masih bisa di sembuhkan. Namun dikarenakan pemeriksaan yang lambat banyak penyakit kelamin yang telah menjadi akut dan susah untuk diobati. Ada beberapa jenis penyakit kelamin yang memiliki gejala yang hampir mirip sehingga perlu dilakukan diagnosis yang benar oleh dokter.

Kesibukan dan sosial menjadi alasan mengapa masyarakat enggan untuk memeriksakan dirinya apabila ada gejala-gejala penyakit kelamin seperti gatal dan memerah, padahal gejala-gejala tersebut harus segera di identifikasi agar dapat diketaui jenis penyakitnya. Dengan demikian diperlukannya suatu alat yang lebih praktis dan mempunyai kemampuan layaknya seorang dokter dalam mengidentifikasi penyakit yang bias di akses dimanapun dan privasi terjaga. Oleh karena itu, penulis membuat skripsi dengan judul “Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Kelamin Berbasis Website Menggunakan Metode Forward Chaining

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah, “Bagaimana merancang dan membangun sistem pakar yang mampu mengidentifikasi penyakit kelamin”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi sistem pakar yang dapat mengidentifikasi penyakit kelamin berbasis website. Syarat kelulusan dalam menempuh jenjang Strata-1 di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

1.4 Pemodelan Sistem Aplikasi

Data Flow Diagram (DFD) adalah metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang berorientasi pada alur data yang bergerak pada sistem lainnya.

1.4.1 DFD Level 0

Aliran Proses yang menggambarkan keterikatan antara sistem dengan entitas

(4)

2

Gambar 1. DFD Level 0

1.4.2 DFD Level 1

Merupakan Penjabaran dari DFD level 0

Gambar 2. DFD Level 1

1.4.3 Flowchart Sistem

Flowchart sistem menggambarkan tahapan proses dari suatu sistem. Flowchart sistem ditujukan pada gambar berikut :

Gambar 3. Flowchart Sistem

1.5 Perancangan Basis Data

Perancangan ini menggambarkan struktur basis data untuk sistem pakr yang akan dibuat, digunakan perancangan ERD (Entity Relationship Diagram)

1.5.1 ERD (Entity Relaionship Diagram)

ERD merupakan diagram yang menggambarkan bagaimana hubungan masing-masing entitas dalam sebuah sistem basis data.

Gambar 4. ERD (Entity Relationship Diagram)

1.6 Tinjauan Pustaka

Sistem Beberapa penulis telah meneliti dan membangun sistem pakar diantaranya yaitu :

Mohamad Taufan Pranata Katili tahun (2014) , Pembuatan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit pada Manusia yang membahas tentang pembuatan aplikasi yang dapat mendiagnosa penyakit kulit yang di derita manusia. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama sitem pakar untuk mendiagnosa penyakit. Sedangkan perbedaannya adalah aplikasi yang ada berbasis desktop dan yang akan dibuat berbasis website. Metode yang digunakan menggunakan Bayesiian Network sedangkan yang akan dibuat menggugunakan forward chaining serta penyakitnya pada kulit manusia sedangkan yang akan diteliti adalah penyakit kelamin. (Katili,2014) [1]

Pembuatan Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit yang diteliti oleh Parayati dari UPN Veteran Yogyakarta tahun 2011. Membahas tentang aplikasi yang dapat mendiagnosa penyakit kulit berdasarkan gejala yang dialami. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah berbasis website dan metode inferensi menggunakan forward chaining. Sedangkan perbedaannya adalah jenis penyakitnya penyakit kulit sedangkan yang akan diteliti adalah penyakit kelamin. (Parayati,2011) [2]

Pembuatan Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Kelamin Khusus Pria yang diteliti oleh Margi Nurdaya Wicaksana dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Yang membahas tentang pembuatan aplikasi yang dapat mendiagnosa penyakit kelamin khusus penderita pria berdasarkan gejala yang dialami. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penyakit kelamin dan metode infrensi forward chaining. Sedangkan perbedaannya yang telah ada hanya mendiagnosa penyakit kelamin pada pria sedangkan yang akan di teliti

(5)

3

akan mendiagnosa penyakit kelamin pada pria dan wanita. (Margi,2013) [3]

2. Pembahasan 2.1 Analisis SWOT

2.1.1Analisis Kekuatan (Strenght)

Kekuatan adalah segala hal yang dilakukan pada kondisi yang sifatnya internal agar kegiatan-kegiatan dapat berjalan maksimal. Berikut merupakan faktor faktor yang merupakan kekuatan :

1. Klinik memiliki pelayanan yang ramah dan cukup memuaskan bagi pelangganya.

2. Kondisi finansial yang lebih dari cukup

2.1.2 Analisis Kelemahan (Weakness)

Kelemahannya adalah terdapatnya kekurangan pada pembuatan sistem pakar, akibatnya pembuatan sistem pakar belum dapat dikatakan sempurna. Berikut faktor faktor yang mempengaruhi dari segi kelemahan : 1. Sistem Pakar tidak 100% benar, Karena orang yang

terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar

2. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan biasa

2.1.3 Analisis Peluang (Opportunity)

Adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif, yang dapat dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearah yang lebih baik kedepannya. Berikut merupakan faktor faktor yang mempengaruhi dari segi peluang : 1. Semakin berkembangnya zaman, pergaulan bebas

semakin meningkat dan berpotensi makin banyak orang yang akan terkena penyakit kelamin.

2. Jumlah pasien yang dilayani oleh sistem tidak terbatas, karena sistem tidak mengenal jam kerja. 3. Aplikasi berbasis Web yang memungkinkan dapat di

akses oleh semua orang yang mempunya jaringan internet.

2.1.4Analisis Ancaman (Threath)

Adalah faktor-faktor lingkungan dalam maupun luar yang mampu menghambat pergerakan organisasi. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi dari segi Ancaman :

1. Adanya paham adat yang menganggap bahwa penyakit kelamin merupakan azab dan tidak sepantasnya untuk diobati

2. Adanya hacker cracker yang dapat mengganggu kinerja sistem.

2.2 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis Kebutuhan fungsional merupakan analisis terhadap jenis kebutuhan yang berisi proses apa saja yang nantinya dapat dilakukan oleh sistem, serta berisi informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem.

1. Admin dapat mengolah data penyakit 2. Admin dapat mengolah data gejala 3. Admin dapat mengolah data artikel

4. Admin dapat mengolah data gejala penyakit 5. Admin dapat mengelola akun admin 6. User dapat melakukan identifikasi penyakit 7. User dapat melihat hasil identifikasi dan artikel 8. User dapat melihat informasi penyakit

2.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia (brainware) untuk pengembangan sistem.:

2.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Untuk Tahap ini dilakukan analisis terhadap penggunaan perangkat lunak untuk pengembangan sistem. Perangkat lunak yang digunakan ditujukan pada table berikut

Tabel 1 Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Operasi Windows 7

Aplikasi - adobe dreamweaver cs6

- Xampp

- Mozila firefox 38.0.5 - SublimeText

2.3.2 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Tahap ini dilakukan analisis terhadap penggunaan perangkat keras untuk pengembangan sistem, perangkat keras yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 2 Kebutuhan Perangkat Keras

Prossesor Dual core 1,7

Harddisk 160GB

RAM 2048MB RAM

VGA Intel HD Graphics Family

2.3.3 Kebutuhan Pengguna

Dalam pengembangan sistem ini diperlukan orang-orang yang mengerti cara kerja sistem. Perangkat manusia (brainware) yang memegang peran penting dalam perkembangan sistem, dan manusia pula yang akan mengoprasikan sistem tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya pelatihan terhadap orang yang akan menggunakan sistem baru tersebut. Kebutuhan perangkat manusia dalam pengembangan sistem ini antara lain : a. Sistem Analis

Sistem analis adalah orang yang menganalisa sistem (mempelajari masalah atau peluang yang ada dan menentukan kebutuhan sistemuntuk mengidentifikasi pemecahan-pemecahan yang beralasan.

b. Programer

Programer adalah orang yang menulis kode program untuk membuat aplikasi tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh sistem analis.

c. Tester

Tester merupakan orang yang mencoba menggunakan aplikasi yang dibuat programmer dan mencari

(6)

4

kesalahan kesalahan yang masih terdapat pada aplikasi yang dibuat.

d. Admin/Pakar

Admin/Pakar merupakan orang yang mengelola sistem tersebut, namun sebelumnya harus diberikan pelatihan khusus agar admin/pakar dapat mengetahui cara kerja sistem.

2.4 Implementasi Interface

Implementasi adalah tahapan pelaksanaan setelah melakukan tahapan analisis dan perancangan aplikasi. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu aplikasi berjalan sesuai dengan apa yang sebelumnya direncanakan pada tahapan sebelumnya.

Gambar 1 Tampilan Halaman Utama

Gambar 2 Tampilan menu konsultasi (input data pengunjung)

Gambar 3 Tampilan menu konsultasi (daftar pertanyaan)

Gambar 4 Form Tanmbah data penyakit

Gambar 5 Form Tanmbah data Gejala penyakit

Gambar 6 Form Tanmbah data Gejala

2.5 Pengujian Sistem

Black-box testing yaitu pengujian spesifikasi suatu fungsi atau modul apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Apakah pemasukkan data telah berjalan dengan sebagaimana seperti diharapkan oleh pemakai.

Tabel 3 Pengujian Black-box Testing

Metode Pengujian User mengakses menu Beranda Hasil Pengetahuan Konten beranda akan tampil

(artikel-artikel)

Kesimpulan Sukses

Tabel 4 Uji menu konsultasi Metode Pengujian User mengakses menukonsultasi Hasil Pengujian Konten menu konsultasi akan

tampil dan user dapat memilih gejala yang dialami dengan mengklik “ya” jika merasakan gejala dan “tidak” jika tidak merasakan gejala.

(7)

5

Kesimpulan Sukses

Tabel 5 Uji menu about Metode Pengujian User mengakses menu about

Hasil Pengujian Konten menu about

menampilkan informasi

tentang Klinik

Dr.dr.H.Sunardi Radiono, SpKK (K)

Kesimpulan Sukses

3. Kesimpulan dan Saran 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

5 Pembuatan system pakar diawali dengan pengumpulan data gejala

6 Sistem dapat menampilkan gejala dari tiap penyakit. 7 Sistem dapat memberikan kesimpulan penyakit yang

diderita berdasarkan masukan gejala user/pengguna

3.2 Saran

Penelitian yang dilakukan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan. Oleh sebab itu saran yang dierikan penulis untuk mengoptimalkan maupun mengembangkan system antara lain :

1. Penggunaan system pakar ini menggunakan metode forward chaining untuk mencari kesimpulan. Pengembangan system selanjutnya diharapkan dapat menambahkan faktor kepastian/Certainty factor pada masing masing gejala yang dimasukan.

2. Sistem yang dibuat masih pada lingkup local, sehingga diharapkan untuk pengembangan sistem selanjutnya dapat berjalan online.

Daftar Pustaka

[1] Katili, Mohamad Taufan Pranata, 2014, Penerapan Metode Bayesian Network Dalam Membangun Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo

[2] Paryati, Paryati, 2011 Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit. Yogyakarta: UPN Veteran Yogyakarta

[3] Margi, Wicaksana Nurdaya, 2013 Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Kelamin Khusus Pria

Berdasarkan Metode Forward Chaining.

Semarang: Universitas Dian Nuswantoro

Biodata Penulis

I Wayan Rangga Pinastawa memperoleh gelar Sarjana Komputer dari Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta tahun 2016.

Hastari Utama sekarang masih menjadi dosen teknik informatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Telah meluluskan studi S2 bidang Ilmu Komputer pada tahun 2012 di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Gambar

Gambar 3. Flowchart Sistem  1.5  Perancangan Basis Data

Referensi

Dokumen terkait

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Dalam desain Uji coba ini menggunakan Metode Forward chaining , Metode Forward chaining adalah metode pencarian atau teknik pelacakan kedepan yang dimulai dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada penyakit mata menggunakan sistem pakar dengan metode forward chaining, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:. Telah

Dalam penelitian ini menggunakan metode forward chaining, pengguna dapat berkonsultasi dengan menjawab pertanyaan gejala maka sistem akan memproses dan mengeluarkan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS MENGGUNAKAN METODE

Dengan di temukannya gejala-gejala penyakit pada gigi dan mulut dan metode inferensi yang digunakan forward chaining yang timbul atau tampak maka akan mempermudah dalam

Dalam pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kulit, metode penalaran yang digunakan adalah metode penalaran runut maju (Forward Chaining) yang

dimulai dengan informasi yang tersedia dan kemudian konklusi akan diperoleh Aribowo & Khomsah, 2011 Forward Chaining adalah metode pencarian / penarikan kesimpulan yang berdasarkan