PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERIPENGELUARAN HARTA DI LUAR ZAKAT DENGAN METODE
MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII MTS AL-FALAAH JETIS KECAMATAN KAIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SITI MASRUROH NIM. 111-12-178
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MOTTO
Semua orang akan binasa kecuali orang-orang yang berilmu.
Dan semua orang yang berilmu akan binasa kecuali
orang-orang yang mengamalkan ilmunya dan kemudian semua
orang yang mengamalkan ilmunya akan binasa kecuali
orang-orang yang ikhlas
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku bapak Juweni dan ibu Sri Wahyuni yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa restu, dukungan baik moril maupun materiil
2. Kakakku Masrukhan, S.Pd.I. yang telah memberikan dukungan dan masukan hingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Adik-adikku tercinta Fitri Rodliyah, Ahmad Mas’uud, Ahmad Abdul Manan, Nur Aini Muthiah, Akbar Musthofa yang selalu membuat penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Suami tercinta Muhammad Sofwan Al Idriz yang selalu setia menemani hidupku dalam suka maupun duka, dan selalu memberikan dukungan yang positif.
5. Anakku tercinta Muhammad Fata Nur Rayyan, yang selalu memberikan semangat dalam hidupku.
6. Ibu Chalimah serta Saudara-saudaraku mas Sihin, Sofwanah, Sofiroh, Afifah, Mafrudloh, Supriyadi.
7. Teman- teman senasib seperjuangan PAI E 2012 (Didin, Anim, Anisa, Ratna, Dasir, Paw,Faizah dll).
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah, segala puji bagi-Nya yang senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada pangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan dan dan membimbing ummat pada jalan yang di ridhoi Allah, dengan semangat dalam menebarkan ilmunya dan nur kemulyaannya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PENGELUARAN HARTA DI LUAR ZAKAT MELALUI METODE MAKE AMATCH PADA SISWA KELAS VIII MTS AL FALAAH JETIS KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Pembimbing Skripsi.
4. Bapak Yedi Efriadi,M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik
5. Semua bapak dan ibu dosen serta karyawan IAIN salatiga yang telah memberi bekal pengetahuan dan pelayanan kepada penulis
6. Semua pihak MTs AL FALAAH khususnya kepala sekolah, guru, dan siswa siswi
Semoga amal dan budi baik yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi cacatan amal kebaikan disisi Allah SWT.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi masyarakat pecinta ilmu.
Salatiga, 20 Mei 2017
ABSTRAK
Masruroh, Siti. 2017.Peningktan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Pengeluaran Harta di Luar Zakat melalui Metode Make a Match Pada Siswa Kelas VIII MTs AL FALAAH Jetis Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017 Jurusan PAI.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Institut Agama IslamNegeri (IAIN) Salatiga.Pembimbing :Siti Rukhayati,M.Ag.
Kata kunci : Hasil belajar, Fiqih, Pengeluaran Harta di Luar Zakat, Make a Match
Pelajaran Fiqih pada umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk memahami konsep materi pelajaran, sehingga Guru sebagai pengajar haruslah lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan dan cenderung pasif dalam pembelajaran akibatnya hasil belajar fiqih. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan Metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi Pengeluaran Harta di Luar Zakat pada siswa kelas VIII MTs AL FALAAH Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II.Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Adapun metode pengumpulan data yang di gunakan meliputi tes formatif, lembar pengamatan guru dan siswa, dan dokumentasi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….i
LEMBAR BERLOGO……….. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING………..iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………..vi
PENGESAHAN………...v
MOTTO………...vi
PERSEMBAHAN………...vii
KATA PENGANTAR……….viii
ABSTRAK………ix
DAFTAR ISI………x
DAFTAR TABEL………xiii
DAFTAR LAMPIRAN………xiv
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah………..1
B. Rumusan masalah ………..5
C. Tujuan penelitian ………...5
D. Hipotesisi tindakan ………5
E. Manfaat penelitian………..5
F. Definisi operasional………7
G. Indikator keberhasilan………7
H. Metode penelitian ………..7
2. Subyek penelitian………9
3. Waktu penelitian………..9
I. Sistematika penulisan……….9
BAB II KAJIAN PENELITIAN A. Hasil belajar ………..11
1. Pengertian hasil belajar………..11
B. Mata pelajaran fiqih………...17
1. Pengertian mata pelajaran fiqih……….17
2. Ruang lingkup mata pelajaran fiqih………..21
C. Pengeluaran harta di luar zakat………..21
1.Sadaqah………21
2. Hibah………24
3. Hadiah………..27
4. Perbedaan sadaqah, hibah, dan hadiah……….29
D. Metode Make a Match………30
1. Pengertian metode make a match……….30
2. Pelaksanaan metode make a match………..30
3. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran……….31
4. Kelebihan dan kekurangan metode make a match…………...32
BAB III PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum Mts AL FALLAH Jetis Kaliwungu …………34
1. Letak geografis ………34
3. Guru dan staf……….34
B. Subjek Penelitian ……….35
C. Pelaksanaan penelitian ……….37
1. Deskripsi Pelaksanaan siklus I………..37
2. Deskripsi pelaksanaan siklus II ………40
BAB IV HASIL PENELIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ……….44
1. Pra siklus ………...44
2. Siklus I………...46
3. Siklus II………..51
B. Pembahasab hasil penelitian ……….56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………58
B. Saran ………..58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Letak geografis Mts AL FALAAH Jetis Kaliwungu………34
Tabel 1.2 Fasilitas sarana dan prasarana Mts AL FALAAH Jetis Kaliwungu…..34
Tabel 1.3 Data Guru dan Staf ………...35
Tabel 1.4 Daftar Nama siswa kelas VIII Mts AL FALAAH Jetis Kaliwungu …36 Tabel 2.1 Hasil tes formatif pra siklus………...45
Tabel 2.2 Hasil tes formatifsiklus I………..46
Tabel 2.3 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus I………47
Tabel 2.4 Hasil tes formatif siklus II………52
Tabel 2.5 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus II………..53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Lampiran 2 Kartu Make a Match
Lampiran 3 Daftar SKK
Lampiran 4 Lembar konsultasi
Lampiran 5 Riwayat pendidikan
Lampiran 6 Dokumentasi
Lampiran 7 Surat bukti penelitian dari MTs AL FALAAH
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mewujudkan
manusia Indonesia yang beriman, Pendidikan agama Islam mempunyai
peranan yang sangat penting.Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan suci,
kemudian dia menjadi majusi atau nasrani tergantung pada kedua orang tua. Begitu penting pendidikan agama Islam perlu diberikan sejak usia dini,
sebelum pengaruh dunia luar merasuk sanubari.
Pendidikan adalah Suatu proses dalam rangka mempengaruhi
siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya
dan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinnya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat
( Hamalik, 2008 : 79).
Proses pendudukan formal dan informal di sekolah dan di luar sekolah
yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan
kemampuan –kemampuan individu ,agar di kemudian hari dapat memainkan
peranan hidup secara tepat di masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut
banyak pihak menggantungkan keberhasilan pencapainnya kepada guru
sebagai pendidik. Hal ini menuntut guru harus mampu melaksanakan tugas
mulia dengan dengan menjadi pendidik/guru yang professional ,termasuk di
Pendidikan Islam pada dasarnya mengandung tiga pengertian ,difahami
sebagai nilai fundamental ,menjadi nilai ajaran (way of life), dan berkembang
sesuai realitas sejarah (Muhaimin,2010:43).
Dalam pendidikan agama hendaknya di usahakan agar ajran-ajaran
agama tidak hanya di ketahui ,melainkan juga supaya benar-benar di fahami
dan di hayati,sehingga menimbulkan keinginan besar untuk hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa (Ahmadi,2005:43).
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan di laksanakan di dalam
lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyrakat dan
pemerintah.
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama.Pertama karena orang
tua sebagai orang pertama dan banyak melakukan kontak dengan anaknya,
utama karena pengaruh mereka sangat besar dan mendasar dalam
perkembangan kepribadian anaknya.
Pendidikan agama Islam sangatlah penting di berikan kepada semua
jenjang, pendidikan baik dari taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan
tinggi (PT). karena dengan pendidikan agama para pelajar akan di bekali
pendidikan budi pekerti,sopan santun dan amalan-amalan ibadah untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ulama berpendapat bahwa dalam syari’at Islam telah terdapat segala
hukum yang mengatur semua tindak-tanduk manusia ,baik perkataan maupun
perbuatan. Hukum-hkum itu adakalanya di sebutkan secara tegas dan jelas dan
kaidah-kaidah secara umum. Untuk memahami hukum Islam dalam bentuk yang
disebut pertama tidak di perlukan ijtihad, tetapi cukup di ambil begitu saja dan
di amalkan apa adanya, adanya, karena memang sudah jelas dan tegas disebut
oleh Allah.
Dalam peristiwa syar’i, ilmu fiqh di maksudkan sebagai ilmu yang
berbicara tentang hukum-hukum syar’i amali (praktis) yang penetapannya di
upayakan melalui pemahaman yang, mendalam terhadap dalil-dalinya yang
terperinci dalam nash Alqur’an dan hadist (Hasbi, 1967:17)
Dalam versi lain, fikih juga di sebut sebagai koleksi maj’mu hukum
-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf dan di ambil dari
dalil-dalilnya yang tafsili (Khallaf, 1972:11). Dengan sendirinya hukum, ilmu
fiqih dapat di katakan sebagai ilmu yang berbicara tentang hukum-hukum
sebagaimana di sebutkan.
Belajar merupakan sendi utama untuk membuka ilmu pengetahuan, baik
pengetahuan mengamalkan untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT.Mengenal berbagai bukti dan kebesaran Allah SWT dan
mengembangkan berbagai pengetahuan untuk kesejahteraan hidup manusia
baik di dunia maupun di akhirat.
Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relative yang terjadi
sebagai hasil pengalaman atau latihan(Djamal,1995:27).Guru sangat berperan
peran dalam mengajarkan materi pengetahuan agama Islam agar mudah
mempelajari, guru harus pandai memotivasi siswa supaya dalam Proses
Belajar Mengajar(PBM). Pengetahuan agama Islam siswa merasa senang.
mempelajari pengetahuan agama Islam. Dalam terminologo Islam di sebut
dengan fitrah. Konsep tentang fitrah manusia sebagai firman Allah dalam
Alqur’an surat Ar-Rum: 30 sebagai berikut:
دلَا َكِلَذ ِالله ِقْلَخِل َلْيِدْبَت َلَاَهْيَلَع َساَّنلاَرَطَف يِتَلا ِللهاَتَرْطِف اًفْيِنَح َهيِدَّلِل َكَهْجَو ْنِقأَف
(itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.Berdasarkan terjemah ayat di atas, dapat di simpulkan bahwa fitrah
manusia adalah potensi dasar manusia yang memiliki sifat kebaikan dan kesucian
untuk menerima rangsangan (pengaruh) dari luar menuju kesempurnaan dan
kebenaran (Nurdin,2010:38).
Selain potensi dasar fitrah manusia dalam rumusan UU Nomor 20 Tahun
2003 tersebut juga mempunyai ciri manusia yang berkwalitas yaitu mereka yang
tangguh iman dan taqwanya serta memiliki akhlaq mulia,serta keterampilan yang
di perlukan oleh dirinya,masyarakat, dan Negara (Suwarno,2006:21).
MTs AL FALAAH merupakan satu-satunya MTs di Kecamatan
Kaliwungu. Menurut hasil wawancara dengan guru agama ada beberapa kendala
dalam pembelajaran. Salah satu kendala yang dialami adalah kurangnya antusias
siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar siswa sangat rendah, terbukti dari hasil
survey pada tanggal 03 Februari 2017 10 siswa memperoleh nilai di bawah KKM
yaitu 60. Hal ini peneliti menduga metode pembelajaran yang dipakai kurang
tepat. Atas dugaan tersebut maka peneliti bersama-sama guru mencoba suatu
metode Make a Match dalam mata pelajaran fiqih materi pengeluaran harta diluar
zakat.
B. Rumusan masalah
1. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih dengan
menggunakan metode Make a Match pada siswa kelas VIII Mts Al Falaah Jetis
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih dengan
metode Make a Match pada siswa kelas VIII Mts Al Falaah Desa Jetis
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017
D. Hipotesis Tindakan
1. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
Penerapan metode Makae a Match pada mata pelajaran fiqih materi
pengeluaran harta di luar zakat dapat meningkatkan hasil belajar fiqih pada
siswa kelas VIII Mts Al Falaah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
E.Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretik
Penelitian ini di harapkan dapat menambah informasi baru
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Fiqih materi
pengeluaran harta di luar zakat.
2. Secara praksis
Setelah melaksanakan penelitian sementara dengan siswa dan para
guru maka di harapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Make
a Match berguna :
a. Bagi siswa,dapat :
1) Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih
2) Meningkatkan penguasaan pada mata pelajaran fiqih
3) Meningkatkan hasil belajar di atas standar KKM
b. Bagi guru
1) Memberi umpan balikdalam pembelajaran marteri yang telah
lalu
2) Meningkatkan professional guru
3) Penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan
pembelajaran
c. Bagi sekolah
1) Mengimplementasi visi,misi, dan tujuan sekolah
F. Definisi Operasional
1. Model pembelajaran make a match adalah sebuah model pembelajaran
didalamnya guru diharuskan untuk mempersiapkan kartu yang berisikan
permasalahan atau pertanyaan dan juga kartu yang berisikan jawaban dari
pertanyaan tersebut. Setiap siswa nantinya akan disuruh untuk
menemukan pasangan soal/jawaban dari kartu-kartu tersebut (Suyanto,
2009:72)
G. Indikator keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan oleh penulis antara
lain:
1. Siswa merasa tertarik dengan strategi yang digunakan sehingga dalam
kegiatan pembelajaran siswa menjadi tahu tentang materi yang yang
akan di pelajari. Rasa ingin tahu tersebut menjadikan siswa aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih
materi pengeluaran harta di luar zakat.
3. Lebih dari 85% dari jumlah siswa kelas VIII memperoleh nilai diatas
H. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian mulai di laksanakan dari tanggal 3 Februari 2017 sampai
dengan tanggal 17 Februari 2017 di Mts Al Falah Jetis Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan
jumlah siswa 21 siswa, yang terdiri dari 12 siswa dan 9 siswi.
Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti bekerja sama dengan
teman sejawat mengidentifikasi masalah untuk mengungkapkan
permasalahan yang di hadapi untuk mencari suatu masalah.
b. Tindakan
Peneliti menggunakan metode bervariasi, yaitu ceramah,
diskusi, demontrasi, dan penugasan karena dengan bermacam –
macam metode siswa tidak merasa bosan waktu proses belajar
mengajar berlangsung.
c. Observasi
Observasi di lakukan untuk mengetahui keadaan siswa baik
sebelum maupun sesudah di adakan pembelajaran tindakan.
1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa
2) Pengamatan terhadap keaktifan siswa
3) Pengamatan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas
4) Pengamatan terhadap keberhasilan guru dalam menyampaian
5) Pengamatan keberhasilan guru tentang mengolah kelas
d. Refleksi
Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali setelah
di lakukan dan mempertimbangkan siklus berikutnya.
1) mengadakan tanya jawab pada siswa
2) Pemusatan konsentrasi siswa
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas VIII MTs Al FALLAH
Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun pelajaran
2016/2017 terdiri 9 siswi dan 12 siswa.
3. Waktu penelitian
Penelitian ini di laksanakan dalam waktu 3 minggu terhitung
mulai tanggal 3 Februari sampai dengan tanggal 17 Februari 2017.
Dengan uraian, satu minggu untuk penelitian pra siklus, 2 minggu
untuk pelaksanaan siklus I,II.
Pengamatan di lakukan dengan menggunakan
instrument-instrumen yang telah di persiapkan dan kemudian di adakan refleksi
untuk menganalisis hasilnya.
I. Sistematika penulisan skripsi
BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah ,tujuan penelitian,hipotesis tindakan
,kegunaan penelitian, definisi istilah atau operasional,
BAB II: Kajian pustaka yang meliputi tentang hasil belajar,fiqih,
materi pengeluaran harta di luar zakat, metode make a
match.
BAB III: Pelaksanaan penelitian, yang terdiri atas gambaran umum
lokasi penelitian, deskripsi penelitian deskripsi
pelaksanaan siklus I, II.
BAB IV: Hasil penelitian dan pembahasan, meliputi hasil
penelitian per siklus dan pembahasan.
BAB II
KAJIAN PENELITIAN
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang
telah di kerjakan. Belajar adalah proses perubahan perilaku akibat adanya
interaksi dengan lingkungannya (Hartiny, 2010:31). Hasil belajar pada
dasarnya adalah sesuatu ketrampilan yang berupa ketrampilan dan perilaku
baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang di peroleh. Dalam hal
ini Gagne dan Briggs mendefinisikan bahwa hasil belajar sebagai kemampuan
yang di peroleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Hartiny, 2010:
33). Jadi hasil belajar adalah suatu perolehan yang telah di capai dari suatu
pekerjaan sesuai dengan usaha yang di lakukan dalam proses kegiatan belajar.
Dalam penelitian ini yang di maksud dari hasil belajar fiqih materi
pengeluaran harta di luar zakat adalah kemampuan yang di miliki setiap siswa
mengenai pengetahuan, pemahaman tentang materi tersebut yang di tandai
dengan adanya perubahan hasil belajar siswa secara berkelanjutan baik aspek
kognitif dengan tercapaianya criteria ketuntasan minimal(KKM) yaitu, 60
a. Beberapa Teori Belajar
Untuk memperjelas pengertian tentang belajar, ada beberapa teori
belajar dia antaranya antara lain:
1) Teori conditioning
Tokohnya adalah Povlov : seorang ahli psikologi refleksiologi
dari rusia, menurut teori conditioning, belajar adalah suatu proses
perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang
kemudian menimbulkan reaksi (respon).
Kelemahan teori conditioning adalah menganggap bahwa
belajar itu hanyalah terjadi secara otomatis : keaktifan dan penentuan
pribadi dalam tidak di hiraukan.
2) Teori Connectionism
Tokoh teori ini adalah Thorndik, berpendapat bahwa belajar
melalui beberapa proses:
a) Trialand error (memnoba-coba dan mengalami kegagalan)
b) Law of effect, yang berarti bahwa segala tingkah laku yang
berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan
tuntunan situasi) akan di ingat dan di pelajari dengan
Kelemahan dari teori ini adalah terlalu memandang
manusia sebagai mekanisme dan ototisme belaka di samakan
dengan hewan dan memandang belajar hanyalah merupakan
asosiasi belakaantara stimulus dan respons.
Selain itu, karena proses belajar berlangsung secara
mekanistis, maka “pengertian” tidak di pandangnya sebagai suatu
yang pokok dalam belajar.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
Hasil belajar seseorang dengan orang lain cenderung berbeda
,mengingat situasi kondisi orang perorang akan berlainan dalam belajar,
sekali untuk berkonsentrasi berarti pemusatan pemikiran terhadap suatu
mata pelajaran dengan menyamping semua hal lainnya yang tidak
berhubungan dengan pelajaran tersebut (The Liang Gie, 1988:61).
Banyak hal yang mempengaruhi belajar dapat di bedakan menjadi 2
golongan.
1) Faktor Internal
Ialah factor yang menyangkut seluruh diri pribadi termasuk fisik
maupun mental atau psikofisiknya yang ikut menentukan berhasil
tidaknya seseorang dalam belajar, faktor ini dapat di lihat dari 2
bagian, yaitu :
b) Psikologis, seperti : bakat, hasil, kecerdasan, motivasi, kemampuan
kognitif
2) Faktor Eksternal
Ialah factor yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan.
Faktor dari luar individu dapat di golongkan menjadi 2 golongan, yaitu
sebagai berikut :
a) Lingkungan, seperti : alam dan lingkungan
b) Instrumental, seperti :kurikulum, pelajaran,guru, sarana dan
fasilitas,administrasi /manajemen.
c. Pengaruh Belajar Karena Motivasi
Hasil belajar juga dapat di pengaruhi dengan adanya motivasi,
Motivasi adalah segala sesuatu yang memndorong seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu.Kesulitan dalam mendefinisikan arti
motivasi di kemukakan oleh Atkinson dalam Ngalim Purwanto, (1990:98),
mengemukakan bahwa adalah karena istilah itu tidak memiliki arti yang
tetap di dalam psikologi kontemporer.
Dalam Ngalim Purwanto, (1990:72), mengemukakan bahwa di
dalam konsep manajemen motivasi berarti setiap usaha yang di dasari
untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuan
Menurut Vroom dalam Purwanto, (1990:72), motivasi mengacu
kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap
bermacam-macam bentuk kegiatan yang di kehendaki, kemudian John P.
Campbell dalam Purwanto, (1990:72) menambahkan rincian dalam
definisi tersebut dengan mengemukakan bahwa motivasi mencakup di
dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon dan kegigihan
tingkah laku. Dan pernyataan tersebut mencakup beberapa konsep:
1) Dorongan (drive)
2) Kebutuhan (need)
3) Rangsangan (incentive)
4) Ganjaran (rewand)
5) Penguatan (reinforcement)
6) Ketetapan tujuan (goal setting)
7) Harapan (expectancy), dan sebagainya.
Dari definisi di atas, dapat di tafsirkan bahwa motivasi
mengandung tiga komponen pokok yaitu:
1) Menggerakkan
Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu,
memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya
kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif dan kecenderungan
mendapatkan ketenangan.
Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia
menyediakan suatu orientasi tujuan.
3) Menopang tingkah laku manusia
Untuk menjaga dengan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar
harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan
dan kekuatan-kekuatan individu.
Sejalan dengan uraian di atas, Hoy dan Miskel (1982: 137)
mengemukakan bahwa motivasi dapat di definisikan sebagai kekuatan
yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan,
pertanyaan-pertanyaan ketegasan (tension states) atau mekanisme-
mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan
yang di inginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal.
Dari definisi-definisi di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi
adalah suatu usaha yang di sadari untuk menggerakkan, mengarahkan,
dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk bertindak
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Ada beberapa tujuan
motivasi yaitu :
1) Tujuan motivasi secara umum
Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau
2) Tujuan motivasi bagi guru
Adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya
agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai
yang di harapkan dan di tetapkan dalam kurikulum sekolah.
3) Teori motivasi
Adanya beberapa macam teori mengenai motivasi, di
antaranya adalah sebagai berikut :
a) Teori hedonism
b) Teori naluri
c) Teori reaksi yang dipelajari
d) Teori daya pendorong
e) Teori keutuhan
f) Teori Abraham maslam
B. Mata Pelajaran Fiqih
1. Pengertian Mata pelajaran fiqih
Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah salah
satu bagian mata pelajaran agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan
pesreta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan
hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (Way
Of Life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penngunaan dan
Berdasarkan pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa fiqh adalah
suatu ilmu yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan hukum-hukum syara’dengan dali-dalil tersebut.
Fiqh membahas tentang hukum-hukumdan juga tentang kaifiat ibadah
yang di ajarkan oleh syara’ Islam sehingga seseorang dapat melaksanakan
suatu ibadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariat yang
termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadist.
Definisi tersebut disusun sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan
tentang syari’at Islam , kaifiat ibadah juga di tekankan padataraf pengalaman
ibadah sehinnga menjadi dorongan kepada siswa untuk mengamalkan dengan
baik sesuai dengan tuntunan syari’at Islam khususnya dalam menjalankan
kewajiban yang utama yaitu ibadah shalat fardhu lima waktu sehari semalam.
Mata pelajaran fiqih adalah bahan kajian yang memuat ide pokok yaitu
mengarahkan peserta didik untuk menjadi muslim yang taat dan saleh dengan
mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam sehingga
menjadi dasar pandangan hidup (way of life) melalui kegiatan, bimbingan,
pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik sehinga menjadi muslim
yang selalu bertambah keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah Swt.
Fiqih merupakan bagian internal dari keseluruhan norma ajaran Islam dari
dua sumber yang paling otoritatif dakam khazanah keilmuan, doktrin
Ilaahiyah dan nubuwah pada ajaran Islam (al-Qur’an dan Hadist).Oleh sebab
itu setipa muslim telah di kenalkan sejak dini terhadap tema ini, walaupun
bukan dalam tataran pemahaman keilmuan akan tetapi dalam tataran
pembiasaan dan pendidikan agar kenal terhadap ajaran-ajaran
agamanya.(Farkhani, 2013:1)
Perlu di ketahui, dalam perkembangan dunia Islam, pada suatu masa
fiqh pernah menjadi bulan-bulanan dan dikait-kaitkan dengan hal-hal yang
bersifat negatif.Fiqih pernah di kambing hitamkan sebagai faktor penyebab
kemunduran dan keterbelakangan dunia Islam.Khazanah kepustakaannya
yang biasanya di sebut dengan kitab kuning memberikan kesan konotatif pada
keusangan dan kekunoan yang sangat identik dengan sifat-sifat ketinggalan
zaman. Sampai sekarang kesan-kesan itu masih terasa, terutama pada tampilan
pelajar-pelajar yang sedang mempelajari fiqih (kitab kuning) yang masih
terkesan tradisional.
Fiqh Islam, dalam bahasa Arab di sebut dengan al-fiqh al-Islamy.Secara
etimologi, fiqh berrati al-faham (pemahaman), ada pula yang mengartikan
sebagai al-fahm al-daqiq (pemahaman yang mendakam).
Berdasarkan pemahaman tersebut, para ulama berbeda pendapat dalam
penggunaanya secara bahasa, Imam Abu Hamid al-Ghazali dan Amidi
pemahaman tersebut bersifat mendalam maupun sebaliknya, atau pemahaman
itu adalah pemahaman terhadap maksud pembicara maupun sebagainya.
Adapun Syeh Abu Ishaq al-syairazi dan para pengikutnya berpendapat bahwa
kata fiqh itu secara bahasa bermakna pemahaman itu adalah pemahaman
terhadap sesuatu yang rumit dan mendalam, maka penggunaannya dalam
kalimat seperti : “Saya mengetahui bahwa langit berada di atas kita dan bumi
berda di bawah kita ” tidak di anggap bagian dari fiqh, karena hal tersebut
merupakan sesuatu yang sudah jelas. Sementara Syeh Abu al-Hasan al-Basri
dan Imam al-Razi berpendapat bahwa kata fiqh di gunakan secara bahasa
dengan makna pemahaman terhadap maksud dari perkataan si pembicara, oleh
karena pemahaman (memahami) bahasa burung tidak di kategorikan sebagai
fiqh.
Dari sudut terminologis, kata fiqh memiliki pengertian yang beragam dari
banyak ulama. Diantara pemberian pengertian terminologis terhadap fiqh
adalah:
a) Imam Abu Ishaq Asy-Syairazi
Pengetahuan atau konsep tentang hukum-hukum syariat yang
melaluimetode ijtihad
Ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat praktis (amaliyah)
dan merupakan hasil pengolahan dalil-dalil yang terperinci. (Farkhani,
2013:3)
Dari pengertian terminologis di atas, Ali Yafei mengatakan bahwa
fiqh bukanlah suatu ilmu teoritis, karena bila di uraikan pengertian
tersebut meliputi:
a) Fiqh adalah ilmun muktasabun (ilmu garapan manusia) berbeda
dengan ilmu malaikat Jibril yang tidak muktasab ataupun ilmu Rasul
yang berkaitan dengan wahyu. Karena fiqh adalah ilmun muktasabun,
maka penngunaan ra’yu (nalar kritis) mendapatkan tempat dan diakui
pada batas-batas tertentu.
b) Fiqh obyek garapannya adalah al-ahkam al-amaliyah. Dengan kata
lain, ia berkaitan dengan pengaturan dan penetapan perbuatan manusia
yang bersifat positif dan rill serta tidak bersifat nadzariyah (teoritis)
seoerti halnya garapan ilmu kalam atau teologis (aqaid).
c) Sumber pokoknya fiqh adalah wahtu dalam bentuk yang rinci baik
dalam al-Qur’an maupun al-sunnah.
2. Ruang lingkup mata pelajaran fiqh
a) Thaharoh
b) Shalat
c) Puasa
e) Zakat
f) Haji dan Umroh
g) Pernikahan dalam Islam
h) Muamalah
C. Pengeluaran Harta di Luar Zakat
Zakat adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim dalam rukun Islam yang
ke empat, namun di dalam Islam di samping ada kewajiban ada juga hal-hal yang
dirasa perlu untuk dilakukan selain melakukan hal yang wajib yaitu sebagai
berikut:
1. Shadaqah
a. Pengertian shadaqah
Sadaqah ialah memberikan sesuatu barang atau harta benda
dengan tidak mengharapkan penggantian (imbalannya),
semata-mata hanyalah mengharap pahala dari Allah Swt. Sedekah
merupakan bentuk pemberian yang amat di anjurkan dalam ajaran
Islam, baik berdasarkan al-qur’an maupun hadist.
b. Hukum shadaqah
Hukum bersadaqah adalah wajib, bersedekah itu banyak macam
dan caranya.Oleh karena itu, setiap Muslim pada dasranya mampu
Bagi orang yang mempunyai harta, hendaklah ia
bershadaqah dengan hartanya. Seseorang yang mempunyai harta
banyak, hendaknya lebih banyak bersedekah dari orang yang
hartanya sedikit. Oleh karena itu dalam bersedekah di perlukan
kesdaran yang tinggi itu hanya akan tumbuh pada diri seseorang
yang taqwa terhadap Allah Swt. Serta mempunyai perasaan
perikemanusiaan yang tinggi.
Bagi orang yang tidak mempunyai harta benda pun dapat
bersedekah, yaitu dengan tenaganya seperti ikut serta
bergotong-royong membangun atau rumah orang-orang jompo.
Bersedekah dalam Islam bukan untuk mendapat
penghormatan dan bukan untuk mendapat pujian. Karena yang
demikian itu termasuk suatu sikap yang di cela oleh Allah Swt.
Oleh karena itu, orang yang bersedekah haruslah mempunyai sikap
ikhlas, yaitu mengeluarkan sebagian dari hartanya semata-mata
karena mengharap ridha Allah Swt.
c. Manfaat orang yang bersedekah
Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa manfaat orang
bersadaqah, antara lain :
1) Dapat membantu meringankan beban orang lain
2) Dapat menumbuhkan rasa kasih sayang antara sesama
3) Dapar merasakan penderitaan orang lain
5) Dilapangkan rizkinya dan di muliakan segala urusannya
d. Mempraktikkan shadaqah
Shadaqah merupakan perbuatan yang mulia dan
terpuji.Dalam bersadaqah tidak di tentukan nilai besar kecilnya
yang di sadaqahkan.Yang penting adalah keikhlasan. Selain itu,
bersadaqah tidak terikat oleh tata cara atau prosedur tertentu. Asal
mau bersadaqah, kapan saja dan di mana saja bisa di
lakukan.Untuk itu, tanamkanlah didalam diri kita kemauan atau
keinginan bersadaqah.Berapapun yang di sadaqahkan tidak
menjadi masalah, yang penting ada kemauan untuk bersadaqah.
Apabila kamu sudah mempunyai kemauan melaksanakan
sadaqah maka biasakanlah bersadaqah.Caranya, sisihkan sebagian
uang jajan untuk bersadaqah.Kemudian berikan kepada fakir
miskin yang ada di sekitarmu, dan di mana saja jika menemukan
orng-orang yang peduli terhadap fakir miskin.
Apabila sejak kecil sudah terbiasa bersadaqah, insyaAllah
hati nurani menjadi lebih peka dan peduli terhadap kaum duafa
(fakir miskin).Selain itu, kamu sudah melakukan perbuatan mulia
dan terpuji.Dengan demikian, Allah SWT.Senantiasa melapangkan
rizkinya dan memudahkan segala urusan.
a. Pengertian Hibah dan hukumnya
Hibah ialah memberikan sesuatu harta kepada orang lain tanpa da
tukarannya (imbalan). Jadi, hibah merupakan pemberian yang bersifat
sukarela.Hibah bisa berupa tanah, rumah atau gedung, dapat pula
dalam bentuk uang kendaraan, buku-buku, dan lain-lain.Hibah dapat
dilakukan dengan siapa saja, seperti antara ayah dan anaknya, antara
murid dan gurunya, antarteman.
Memberikan harta dengan cara hibah termasuk salah satu
kebajikan yang patut dilakukan dalam pergaulan hidup bermasyarakat.
Jika wakaf dan sedekah hukumnya mubah atau boleh saja.
Harta yang telah dihibahkan menjadi milik yang menerima hibah,
dan tidak boleh diambil kembali oleh orang yang menghibahkan
tersebut.
b. Rukun dan syariat Hibah
Walaupun hibah merupakan suatu akad yang sifatnya sukarela dan
sekaligus mempererat silaturahmi antara sesama kaum Muslimin,
namun dalam pelaksanaannya harus memperhatikan rukun dan
syaratnya. Adapun rukun hibah itu sebagai berikut:
1) Ada orang yang menghibahkan danyang akan menerima
hibah. Untuk itu di syaratkan bahwa yang di serahkan itu
benar-benar milik si penghibah harus orang yang cakap untuk
bertindak menurut hukum(dewasa). Selain itu dilakukan atas
kesadaran atau kehendak sendiri, bukan karena ada paksaan
2) Ada harta yang akan di hibahkan, dengan syarat:
a) Harta itu sepenuhnya milik penghibah
b) Harta itu sudah ada dan sudah jelas
c) Harta itu bermanfaat dan tidak di larang oleh agama.
3) Ijab Kabul, pernyataan serah terima barang yang dihibahkan.
c. Manfaat orang yang memberi Hibah
Ada beberapa manfaat orang yang memberi hibah, diantaranya:
1) Akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil
2) Akan terbentuk sifat dermawan di dalam dirinya
3) Akan di lapangkan rezekinya dan di mudahkan segala
urusannya
4) Akan tumbuh kesadaran bahwa harta itu semata-mata titipan
Allah SWT.
d. Mempraktikan hibah
Hibah ini hanya bisa di lakukan oleh orang yang sudah
dewasa.Untuk itu, apabila kamu sudah dewasa dan mempunyai
kelebihan harta, hendaklah menghibahkan sebagian harta yang di
miliki.Misalnya, kamu mempunyai rumah yang banyak, sementara ada
dengan menghibahkan salah satu rumah yang di milik kepada
saudaramu tersebut.
Untuk melaksanakan hibah ini memang cukup berat bagi orang
yang selalu memikirkan untung ruginya. Sebaliknya, bagi orang yang
mempunyai prinsip hidup saling menolong maka ia tidak merasa
keberatan melepaskan sebagian hartanya untuk menolong orang yang
membutuhkan. Mudah-mudahan kamu termasuk orang-seperti ini,
sehingga hati kamu akan senantiasa terpanggil untuk membantu orang
yang membutuhkan.
Membiasakan melaksanakan hibah memang agak sulit.Sebab hal
ini menyangkut tentang kesediaan melepaskan sebagian harta yang di
milikinya.Untuk itu, di perlukan kesadaran yang tinggi bahwa harta
yang kita miliki hanyalah titipan Allah SWT.Karena merupakan titipan
Allah SWT. Maka kita harus menggunakannya untuk kemaslahatan
antarsesama muslim.
Apabila sikap perilaku tersebut sudah tertanam di dalam diri kita
maka tidak akan kesulitan untuk melepaskan sebagian harta yang di
miliki. Oleh karena itu, biasakanlah memberikan sesuatu yang kita
miliki untuk menolong orang yang membutuhkan. Dengan terbiasa
bersikap perilaku seperti ini, tentunya akan terasa ringan melepaskan
sebagian harta yang kita miliki.
a. Pengertian Hadiah dan Hukumnya
Hadiah ialah member sesuatu kepada orang lain sehubungan
denagn sesuatu hal. Memberikan hadiah hukumnya mubah(boleh)
sepanjang di maksudkan untuk hal-hal yang positif. (Tatang Ibrahim,
2008:53)
Dalam keidupan sehari-hari, hadiah itu di berikan, misalnya:
1) Atas prestasi yang di capai, seperti siswa yang juara kelas lalu
kepala sekolah memberikan hadiah kepadanya berupa
seperangkat perlengkapan sekolah.
2) Pada pesta perkawinan
3) Pada hari ulang tahun
Jika di perhatikan pengertian hadiah di atas, dapat di
simpulkan bahwa hadiah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1) Ada orang yang memberi hadiah
2) Ada orang yang menerima hadiah
3) Sesuatu yang di hadiahkan
4) Adanya suatu prestasi yang telah di capai atau suatu
keadaan yang di anggap penting.
Dalam kehidupan sehari-hari, masalah hadiah sudah tidak asing
lagi. Ada beberapa manfaat bagi orang yang memberi hadiah,
diantaranya :
1) Mendorong seseorang untuk berprestasi
2) Mendidik seseorang untuk selalu menepati janji
3) Terhindar dari sifat iri dan dengki.
f. Mempraktikan hadiah
Hadiah biasanya di berikan kepada orang yang telah meraih
prestasi dalam bidangnya.Selain itu, bisa juga di berikan kepada teman
yang berulang tahun atau ada saudara kamu sedang melangsungkan
pesta pernikahan.
Sebagai contoh, Rizki duduk di kelas 2 MTs. Dia mempunyai
seorang adik yang duduk di kelas 4 Madratsah Ibtidaiyah. Pada saat
bulan Ramadhan tiba, dia mengatakan kepada adiknya :”apabila kamu
bisa menghatamkan puasa selama satu bulan penuh maka saya akan
memberikanmu hadiah”. Setelah berjalan satu bulan ternyata sang adik
dapat menghatamkan puasanya dengan baik. Untuk itu, Riski
memberikan hadiah kepada adiknya berupa baju baru.Alangkah
senangnya hati adik Riski menerima hadiah tersebut.
4. Perbedaan Shadaqah, Hibah, dan Hadiah
Baik shadaqah, hibah, maupun hadiah merupakan perbuatan
memberikan sesuatu kepada orang lain yang menerimanya. Namun demikian,
terdapat perbedaan antara ketiganya, yaitu sebagai berikut:
1) Shadaqah adalah pemberian sesuatu yang di dasarkan atas
kepedulian terhadap fakir miskin.
2) Perbuatan ini di lakukan semata-mata untuk mencari ridlo
Allah SWT.
3) Sebagai salah satu perwujudan rasa syukur kepada Allah
SWT.
4) Pemberian ini di tujukan kepad fakir miskin dan anak yatim.
5) Pemberian ini biasanya dalam bentuk uang.
6) Untuk melaksanakan pemberian ini (sadaqah) tidak tata cara
atau prosedur tertentu
7) Sadaqah hukumnya sunnah.
b. Hibah
1) Hibah adalah pemberian yang di dasarkan atas kasih sayang
2) Pemberian ini lebih bersifat keduniawiaan
3) Pemberian ini di tujukan kepada orang-orang yang masih ada
hubungan keluarga.
4) Pemberian ini biasanya dalam bentuk barang tidak bergerak,
seperti rumah dan tanah.
5) Untuk melaksanakan hibah di perlukan tata cara atau prosedur
tertentu, misalnya di lakukan secara tertulis.
c. Hadiah
1) Hadiah adalah pemberian yang di dasarkan atas keadaan
atau peristiwa tertentu.
2) Pemberian ini lebih bersifat keduniawiaan.
3) Pemberian ini di berikan kepada orang-orang tertentu.
4) Pemberian ini biasanya dalam bentuk barang, baik barang
bergerak maupun barang tidak bergerak.
5)Untuk melalsanakan hadiah, bisa melalui tata cara atau
prosedur tertentu dan bisa pula tidak.
6) Hadiah hukumnya mubah (boleh). (Ibrahim, 2014:60).
D. Metode Make a Match
1. Pengertian Metode Make a Match
Model pembelajaran make a match adalah sebuah model pembelajaran
dimana didalamnya guru diharuskan untuk mempersiapkan kartu yang
berisikan permasalahan atau pertanyaan dan juga kartu yang berisikan jawaban
dari pertanyaan tersebut. Setiap siswa nantinya akan disuruh untuk menemukan
pasangan soal/jawaban dari kartu-kartu tersebut (Suyanto, 2009:72)
Dikembangkan pertama kali pada tahun 1994 0leh Lorna Curran,
strategi make a match menjadi salah satu srategi penting dalam ruang kelas.
Tujuan dari strategi ini antara lain:
1) Pendalaman materi
2) Penggalian materi
2. Langkah- langkah metode Make a Match
Tata laksananya sangat mudah, tetapi guru perlu melakukan beberapa
persiapan khusus sebelum menerapkan strategi ini. Beberapa persiapannya
antara lain:
1) Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang di
pelajari (jumlahnya tergantung tujuan pembelajaran) kemudian
menulisnya dalam kartu-kartu pertanyaan.
2) Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah di buat
dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban. Akan lebih baik jika kartu
pertanyaan dan kartu jawaban berbeda warna.
3) Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan
sanksi bagi yang gagal (disini, guru dapat membuat aturan ini bersama
–sama dengan siswa).
4) Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan yang berhasil
sekaligus untuk pensokran presentasi. (Miftahul, 2014: 251)
4. Kelebihan dan kekurangan Metode Make a Match
a. Kelebihan
1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif
maupun fisik.
3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang di
pelajari dan dapat meningktkan motivasi belajar siswa.
4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil
presentasi.
5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk
belajar.
b. Kelemahan
1) Jika srategi ini tidak di persiapkan dengan baik akan banyak
waktu yang terbuang .
2) Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan
malu berpasangan dengan lawan jenisnya
3) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak
siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi
pasangan
4) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat member hukuman pada
siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu
5) Menggunakan metode ini secara terus menerus akan
BAB III
PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs AL FALAAH Jetis
Penelitian di lakukan di MTs AL FALAAH Jetis Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
Berikut ini adalah tabel perbatasan lokasi MTs AL FALAAH Jetis:
Tabel 1.1 Perbatasan MTs AL FALAAH Jetis
No. Arah Batas
1. Sebelah Utara Rumah Warga
2. Sebelah Selatan Jalan Raya Ampel- Simo 3. Sebelah Barat SDN Jetis 01
4. Sebelah Timur Rumah warga
MTs AL FALAAH berdiri di atas tanah seluas 884 M persegi
yang didirikan pada tahun 1986.Tanah ini milik yayasan yang
sudah memiliki sertifikat akte yang sah.
1. Fasilitas Sarana dan Prasarana
11. Musholla 1 Baik
2. Guru dan Staf
Tabel 1.3 Data Guru dan Staf
No. Nama NIP
1. Drs. Santoso, M.Pd. 2. Sugito,M.Pd.
3. Endang sukeni,S.Pd.
4. Dra. Marfu’ah
5. Sugiyarti, S.Pd. 6. Joko Suwarno
7. Nur Ma’rifah,S.PdI
8. Iskandar,S.PdI 9. Ratih Rosani,S.PdI 10. Khoirun Nasir,S.Sy 11. Ria Agustina,S.PdI 12. Zuni Rara Handayani 13. Bahrudin Kahir
B. Subjek Penelitian
Subyek yang di teliti adalah siswa kelas VIII MTs AL
FALAAH, yang berjumlah siswa 21 yang terdiri dari 12 siswa dan
9 siswi.Tercatat sebagai siswa kelas VIII MTs AL FALAAH
JETIS kecamatan Kaliwungu kabupaten Semarang tahun ajaran
2016/2017.
Adapun nama-nama siswa yang menjadi subjek penelitian
Tabel1.4
Daftar Nama siswa kelas VIII MTs AL FALAAH
No. Nama Jenis kelamin
6. Margiyanti Perempuan
7. M. Sulaiman A Laki-laki
8. Nur Hidayati Perempuan
9. Rahayu Nur I Perempuan
10. Risma Ayu PD Perempuan
11. Saiful Laki-laki
12. Silfi Rahmawati Perempuan
13. Suwarto Laki-laki
14. Sugiyarti Perempuan
15. Tri Nuryanto Laki-laki
16. Tri Wahono Laki-laki
17. Wahyu Prasetya Laki-laki
18. Yuni Avita I Perempuan
19. Febri Anang S Laki-laki
20. Marsyal Putra Laki-laki
21. Rieky Aprilianto Laki-laki
Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat di
gambarkan sebagai berikut:
1. Usia rata-rata siswa adalah 14 tahun
2. Kemampuan siswa rata-rata sedang.
3. Siswa malu bertanya .
4. Semua siswa berasal dari desa setempat.
5. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian berpendidikan
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dengan rincian
sebagai berikut:
1. Pra siklus, Jum’at 03 Februari 2017.
2. Kegiatan Siklus I, Jum’at 10 Februari 2017.
3. Kegiatan Siklus II, Jum’at 17 Februari 2017.
1. Deskripsi pelaksanaan siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I, penulis menentukan
langkah-langkah padatiap siklus sebagai berikut:
a. Perencanaan :
1) Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan LKS dan tes formatif
3) Menyusun lembar observasi
b. Pelaksanaan tindakan
Adapun dalam pelaksanaan tindakan kelas degan
langka-langkah sebagai berikut:
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama
b) Siswa dan guru bertanya jawab seputar pengeluaran
harta di luar zakat serta pembagiannya
2) Kegiatan inti
a) Guru menerangkan tentang pengeluaran harta di luar
zakatserta pembagaiannya
b) Siswa membaca buku paket tentang pengeluaran
harta di luar zakat
c) Siswa di bentuk menjadi beberapa kelompok
d) Secara bergiliran tiap kelompok maju ke depan,
masing-masing menerima kartu yang berisi soal
dan jawaban
e) Guru memandu untuk memenggil siswa, siswa
menjawab pertanyaan sesuai kartu yang di berikan
f) Untuk memperdalam penguasaan materi siswa secara
kelompok
g) Tiap kelompok maju kedepan kelas, salah satu siswa
membacakan hasil diskusinya secara membahas
3) Kegiatan akhir
Kegiatan akhir ini untuk mengetahui penguasaan
materi pelajaran siswa melalui:
a) Siswa mengerjakan tes formatif yang disediakan guru
b) Guru merefleksi hasil pembelajaran
c) Guru memotivasi siswa untuk giat belajar
c. Pengamatan
Pengamatan di laksanakan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung oleh guru sebagai pelaksana tindakan kelas sekaligus
pengamat yang di bantu teman sejawat. Teman sejawat
mengamati berlangsungnya proses pembelajaran serta member
masukan, saran sebagai umpan balik (feed back) baik secaralesan
maupun tertulis. Aspek yang di amati terlampir. Berdasarkan
pengamatan di temukan hal-hal yang terjadi pada siswa, yaitu:
1) Siswa sudah berhasil tapi masih sedikit di buktikan dengan
kehadiran siswa
2) Siswa kurang aktif saat proses pembelajaran
3) Siswa kurang menguasai materi
4) Sebagian kelompok belum menyelesaikan tugas seperti siswa
lain
5) Siswa masih takut dan ragu untuk bertanya hasil tes masih di
d. Refleksi
Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus 1 mata
pelajaran fiqih pada pokok bahasan “pengeluaran harta di luar zakat”
maka di peroleh refleksi sebagai berikut:
1) Menerapkan model pembelajaran yanga lebih baik lagi
2) Penggunaan media pembelajaran yang dapat menarik hasil siswa
3) Membuat langkah-langkah selanjutnya untuk melaksanakan
siklus II
2. Deskripsi pelaksanaan siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan, refleksi, dan diskusi dengan
teman-teman sejawat maka peneliti melanjutkan siklus II yang terdiri dari
rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Adapun langkah-langkah dalam siklus II ini tidak jauh berbeda dengan
siklus I, yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah
b. Merangsang pelaksanaan untuk meningkatkan hasil belajar
pada siklus II sebagai fokus pembelajaran
c. Menyusun tes formatif
d. Menyusun lembar pengamatan/ keaktifan gurupada siswa dalam
2. Pelaksaan tindakan
Adapun pelaksanaan tindakan kelas dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa bersama
2) Guru dan siswa bertanya jawab seputar pengeluaran
harta di luar zakat
b. Kegiatan inti
1) Guru menerangkan tentang pengeluaran harta di luar
zakat
2) Siswa membaca buku paket tentang pengeluaran harta
di luar zakat
3) Siswa di bentuk menjadi beberapa kelompok
4) Secara bergiliran tiap kelompok maju ke depan,
masing-masing menerima kartu yang berisi soal dan
jawaban
5) Guru memendu untuk memanggil anak-anak
menjawab pertanyaan sesuai kartu yang di berikan
6) Untuk memperdalam penguasaan materi siswa
mengerjakan LKS secara kelompok
7) Tiap kelompok maju ke depan kelas, salah satu siswa
8) Siswa membahas LKS dan mengambil kesimpulan
dari materi pengeluaran harta di luar zakat
c. Kegiatan akhir
1) Siswa mengerjakan tes formatif
2) Guru merefleksi hasil pembelajaran dan memotifasi
siswa
3) Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa
bersama
3. Pengamatan
Pengamatan di laksanakan pada proses pembelajaran oleh
guru sebagai pelaksana tindakan kelas. Berdasarkan pengamatan di
tentukan hal-hal yang terjadi pada siswa, yaitu:
a. Siswa sudah banyak yang berhasil walaupun masi ada
beberapa siswa yang kurang berhasil
b. Siswa sudak aktif dan dapat mengikuti pembelajaran
c. Sebagian besar siswa sudah menyelesaikan LKS
dengan baik
d. Sebagian siswa sudah menguasai materi
e. Dari hasil tes formatif siswa mendapat nilai di atas
KKM
f. Siswa yang aktif berani bertanya tentang materi yang
4. Refleksi
Setelah melaksanakan siklus II mata pelajaran fiqih materi
pengeluaran harta di luar zakat dengan potongan-potongan kertas
berwarna ada peningkatan hasil siswa terhadap mata pelajaran fiqih
materi pengeluaran harta diluar zakat dan akan memberikan motifasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Pra Siklus
Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan
observasi terlebih dahulu di MTs AL FALLAH Jetis Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Semarang.Observasi pra siklus ini dilaksanakan
pada hari Jum’at, 03 Februari 2017.Hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti, diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di MTs AL
FALAAH Jetis.Sistem pembelajaran yang berlangsung masih terpusat
pada Guru, Gurulebih berperan aktif dalam pembelajaran. Metode
pembelajaran yangmasih sering digunakan adalah ceramah.Keterlibatan
siswa dalam prosespembelajaran masih kurang aktif. Selain itu siswa juga
kurang antusiasdalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dengan
masihsedikitnya siswa mengajukan pertanyaan, sering bercanda dan
asyikbermain dengan temannya, kurang memperhatikan penjelasan
guruketika kegiatan pembelajaran berlangsung.Data yang diperoleh dari
observasi, bahwa hasil tes formatif siswapada mata pelajaran Fiqih materi
pengeluaran harta di luar zakat masih banyak yang belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Adapun KKM mata pelajaran Fiqih kelas VIII MTs AL FALAAH
adalah 60.
Pada observasi pra siklus di cari data menggunakan tes
tanggal 3 februari 2017.Materi yang di observasi adalah fiqih dengan
pokok bahasan “pengeluaran harta di luar zakat”. Hasil nilai yang di
peroleh dari pra siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Hasil tes formatif pra siklus
2
2. Siklus 1
pada siklus I peneliti telah menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan metode Make a Match untuk mata pelajaran Fiqih
materi Pengeluaran harta di luar zakat di kelas VIII Mts AL FALAAH
Jetis.
a. Dari instrumen soal tes di dapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel 2.2 Hasil tes formatif siklus I
No. Nama Nilai KKM Keterangan
Pada siklus I di peroleh hasil dari data primer yaitu dari nilai
tes formatif siswa yaitu nilai rata-rata 62,85 sedangkan presentase
ketuntasan adalah 80,94% dan diperoleh sebanyak 17 siswa yang
b. Lembar pengamatan Guru dan Siswa siklus I
Hasil pengamatan yang di lakukan oleh Guru mata pelajran Fiqih
yaitu Dra. Marfu’ah. Selama proses pembelajaran berlangsung
pada siklus I dapat di ketahui melalui tabel berikut:
Tabel 2.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang di amati Pengamatan
Guru
4. Guru mengecek kehadiran siswa
5. Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat tulis
6. Gurumelakukanapersepsidenganbertanyamaterise belumnya yang telah di pelajari oleh siswa
V
7. Guru menyampaikan indicator dan tujuan
B. Kegiatan inti
Ekploirasi
1. Guru menyampaikan materi tentang pengeluaran harta di luar zakat
V
2. Guru menjelaskan tentang macam-macam pengeluaran harta di luar zakat
V
3. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi pengeluaran harta di luar zakat
Elaborasi
1. Guru membagi warna kepada masing-masing siswa.
2. Guru bersama-sama dengan siswa mempraktikkan materi pengeluaran harta di luar zakat dengan menggunakan kertas warna
3. Guru mengintruksi siswa untuk mencari pasangan dari kertas warna yang mereka bawa.
V
4. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi mencari pasangan dari kertas warna.
V
dengan soal dan jawaban.
Konfirmasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai materi yang telah di pelajari.
2. Guru memberikan lembar evaluasi (post test) dari kegiatan yang telah dilakukan
V
C. Kegiatan akhir
1. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah di lakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
3. Guru menutup pembelajaran dengan salam. V
Tabel 2.4 Hasil pengamatan siswa siklus 1
No. Respon siswa Pengamatan siswa
A. Kegiatan awal SB B C
1. Tidak semua siawa menjawab salam v
2. -
3. Dalam menanyakan kabar kurang efektif v
4. Guru tidak mengecek satu persatu siswa v
5. Tidak di laksanakan v
3. Tidak ada respon dari siswa ketika guru bertanya
v
Elaborasi
1. Kurang di koordinir dengan baiksehingga semua siswa berebut antrian
v
2. Suara Guru kurang keras sehingga banyak siswa yang kurang mendengar intruksi
v
3. - 4. 5.
6. Seharusnya dalam menyampaikan intruksi, hamya perwakilan satu siswa saja agar tidak terjadi kegaduhan di dalam kelas
v
Konfirmasi
1. Bahasa yang di gunakan guru kurang ateraktif sehingga hanyabsebaguan dari siswa saja yang
merespon. 2. -
C. Kegiatan akhir v
1. Seharusnya guru memberikan umpan kepada siswa, agar siswa ikut menyimpulkan pembelajaran yang telah di laksanakan.
v
2. Tidak di laksanakan v
3.
Keterangan:
SB : sangat baik
B : baik
C : cukup
c. Refleksi
Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemuka
beberapa keberhasilan yang di capai, diantaranya:
1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan Guru.
2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan
peneliti .
Meskipun sudah ada beberapa keberhasilan dalam
pembelajaran, namun masih ada beberapa kekurangan dalam
a) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang
kurang aktif dan mengabaikan materi pelajaran karena
siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran
sehinnga mengakibatkan sebagian siswa kurang
memahami soal dalam menjawab pertanyaan.
b) Penggunaan waktu kuarng efektif.
c) keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan masih kurang.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti
mengadakan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada
siklus berikutnya tidak terjadi kekuranganyang sama.
a) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi
siswa pada saat pembelajaran.
b) Guru mengelola waktu secara baik sehingga
waktu lebih efektif dan efisien.
c) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam
kelas.
Untuk mengatasi kekurangan pada silkus I peneliti
melakukan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya
pada siklus berikutnya tidak terjadi kekuarangan yang
a) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi
siswa pada saat pembelajaran.
b) Guru mengelola waktu secara baik sehingga
waktu lebih efektif dan efisien.
c) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam
kelas.
2. Siklus II
Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan pengguanaan metode
Make a Match peneliti juga mencoba mengatasi kekurangan pada
siklus sebelumnya dengan memancing siswa untuk aktif dan
menyediakan beberapa media agar suasana pembelajaran menjadi
menyenagkan.
a. Hasil Pengamatan
Dari instrument soal tes didapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel 2.5 Nilai Siswa Siklus II
12. Silfi Rahmawati 80 60 Tuntas
Pada siklus II di peroleh dari data primer dari hasil nilai tes formatif
siswa yaitu nilai rata-rata adalah 82,85%. Sedangkan presentase ketuntasan
adalah 100% dan di peroleh sebanyak 21 siswa di nyatakan tuntas secara
maksimal.
b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II
Hasil pengamatan yang di lakukan oleh Guru mata pelajaran fiqih
yaitu Ibu Dra. Marfu’ah selama proses pembelajaran berlangsung pada
siklus II dapat di ketahui melalui tabel berikut:
Tabel 2.6 hasil pengamatan guru siklus II
No. Aspek yang di amati Pengamatan Guru
A. Kegiatan awal SB B C
kehadiran siswa sebelumnya yang telah di pelajari oleh siswa
v pengeluaran harta di luar zakat
v
2. Guru menjelaskan tentang macam-macam pengeluaran harta di luar zakat
v
3. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi pengeluaran harta di luar zakat
V
Elaborasi
1. Guru membagi kertas warna kepada masing-masing siswa.
V
2. Guru bersama-sama dengan siswa mempraktikkan materi pengeluaran harta di luar zakat dengan pasangan dari kertas warna yang mereka mencari pasangan dari kertas warna.
v
5. Guru mengintruksi siswa untuk mencari pasangan yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban pada kertas warna.
Tabel 2.7 Hasil pengamatan siswa siklus II lembar evaluasi (post test) dari kegiatan yang telah dilakukan
C. Kegiatan akhir
1. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah di lakukan
NO. Respon siswa Pengamatan siswa
A. Kegiatan awal SB B C
1. Baik semua siswa menjawab salam
V
2. seluruh siswa berdoa dengan khidmad
V
3. Bhasa yang di gunakan ateraktif sehingga siswa semangat memulai pelajaran
v
4. - v
5. Guru belum terbiasa dengan intruksi tersebut sehingga dalam pelaksanaanya masih kaku
V
6. - v
7. Guru belum terbiasa dengan intruksi tersebutsehingga
3. Siswa sudah mulai aktif menjawab
6. Tidak seluruh kelompok memperoleh bimbingan langsung dari guru
v
Konfirmasi
1. Siswa merespon dengan baik pertanyaan yang di sampaikan guru.
v
Keterangan:
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Tes formatif pada pra siklus sampai dengan siklus II telah
mengalami peningkatan pada ketuntasan kriteria minimal (KKM) 60. Adapun
hasil tes formatif pada pra siklus sampai siklus II dapat di gambarkan
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM
No. Nama Nilai Keterangan KKM
3. Seluruh siswa menjawab salam dengan baik.