• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PENGELUARAN HARTA DI LUAR ZAKAT DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII MTS AL-FALAAH JETIS KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PENGELUARAN HARTA DI LUAR ZAKAT DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII MTS AL-FALAAH JETIS KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERIPENGELUARAN HARTA DI LUAR ZAKAT DENGAN METODE

MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII MTS AL-FALAAH JETIS KECAMATAN KAIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SITI MASRUROH NIM. 111-12-178

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

Semua orang akan binasa kecuali orang-orang yang berilmu.

Dan semua orang yang berilmu akan binasa kecuali

orang-orang yang mengamalkan ilmunya dan kemudian semua

orang yang mengamalkan ilmunya akan binasa kecuali

orang-orang yang ikhlas

(7)

PERSEMBAHAN

Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku bapak Juweni dan ibu Sri Wahyuni yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa restu, dukungan baik moril maupun materiil

2. Kakakku Masrukhan, S.Pd.I. yang telah memberikan dukungan dan masukan hingga terselesaikannya skripsi ini.

3. Adik-adikku tercinta Fitri Rodliyah, Ahmad Mas’uud, Ahmad Abdul Manan, Nur Aini Muthiah, Akbar Musthofa yang selalu membuat penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Suami tercinta Muhammad Sofwan Al Idriz yang selalu setia menemani hidupku dalam suka maupun duka, dan selalu memberikan dukungan yang positif.

5. Anakku tercinta Muhammad Fata Nur Rayyan, yang selalu memberikan semangat dalam hidupku.

6. Ibu Chalimah serta Saudara-saudaraku mas Sihin, Sofwanah, Sofiroh, Afifah, Mafrudloh, Supriyadi.

7. Teman- teman senasib seperjuangan PAI E 2012 (Didin, Anim, Anisa, Ratna, Dasir, Paw,Faizah dll).

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah, segala puji bagi-Nya yang senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada pangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan dan dan membimbing ummat pada jalan yang di ridhoi Allah, dengan semangat dalam menebarkan ilmunya dan nur kemulyaannya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PENGELUARAN HARTA DI LUAR ZAKAT MELALUI METODE MAKE AMATCH PADA SISWA KELAS VIII MTS AL FALAAH JETIS KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Pembimbing Skripsi.

4. Bapak Yedi Efriadi,M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik

5. Semua bapak dan ibu dosen serta karyawan IAIN salatiga yang telah memberi bekal pengetahuan dan pelayanan kepada penulis

6. Semua pihak MTs AL FALAAH khususnya kepala sekolah, guru, dan siswa siswi

Semoga amal dan budi baik yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi cacatan amal kebaikan disisi Allah SWT.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi masyarakat pecinta ilmu.

Salatiga, 20 Mei 2017

(9)

ABSTRAK

Masruroh, Siti. 2017.Peningktan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Pengeluaran Harta di Luar Zakat melalui Metode Make a Match Pada Siswa Kelas VIII MTs AL FALAAH Jetis Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017 Jurusan PAI.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Institut Agama IslamNegeri (IAIN) Salatiga.Pembimbing :Siti Rukhayati,M.Ag.

Kata kunci : Hasil belajar, Fiqih, Pengeluaran Harta di Luar Zakat, Make a Match

Pelajaran Fiqih pada umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk memahami konsep materi pelajaran, sehingga Guru sebagai pengajar haruslah lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan dan cenderung pasif dalam pembelajaran akibatnya hasil belajar fiqih. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan Metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi Pengeluaran Harta di Luar Zakat pada siswa kelas VIII MTs AL FALAAH Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017

Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II.Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Adapun metode pengumpulan data yang di gunakan meliputi tes formatif, lembar pengamatan guru dan siswa, dan dokumentasi.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….i

LEMBAR BERLOGO……….. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING………..iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………..vi

PENGESAHAN………...v

MOTTO………...vi

PERSEMBAHAN………...vii

KATA PENGANTAR……….viii

ABSTRAK………ix

DAFTAR ISI………x

DAFTAR TABEL………xiii

DAFTAR LAMPIRAN………xiv

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah………..1

B. Rumusan masalah ………..5

C. Tujuan penelitian ………...5

D. Hipotesisi tindakan ………5

E. Manfaat penelitian………..5

F. Definisi operasional………7

G. Indikator keberhasilan………7

H. Metode penelitian ………..7

(11)

2. Subyek penelitian………9

3. Waktu penelitian………..9

I. Sistematika penulisan……….9

BAB II KAJIAN PENELITIAN A. Hasil belajar ………..11

1. Pengertian hasil belajar………..11

B. Mata pelajaran fiqih………...17

1. Pengertian mata pelajaran fiqih……….17

2. Ruang lingkup mata pelajaran fiqih………..21

C. Pengeluaran harta di luar zakat………..21

1.Sadaqah………21

2. Hibah………24

3. Hadiah………..27

4. Perbedaan sadaqah, hibah, dan hadiah……….29

D. Metode Make a Match………30

1. Pengertian metode make a match……….30

2. Pelaksanaan metode make a match………..30

3. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran……….31

4. Kelebihan dan kekurangan metode make a match…………...32

BAB III PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum Mts AL FALLAH Jetis Kaliwungu …………34

1. Letak geografis ………34

(12)

3. Guru dan staf……….34

B. Subjek Penelitian ……….35

C. Pelaksanaan penelitian ……….37

1. Deskripsi Pelaksanaan siklus I………..37

2. Deskripsi pelaksanaan siklus II ………40

BAB IV HASIL PENELIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ……….44

1. Pra siklus ………...44

2. Siklus I………...46

3. Siklus II………..51

B. Pembahasab hasil penelitian ……….56

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………58

B. Saran ………..58

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Letak geografis Mts AL FALAAH Jetis Kaliwungu………34

Tabel 1.2 Fasilitas sarana dan prasarana Mts AL FALAAH Jetis Kaliwungu…..34

Tabel 1.3 Data Guru dan Staf ………...35

Tabel 1.4 Daftar Nama siswa kelas VIII Mts AL FALAAH Jetis Kaliwungu …36 Tabel 2.1 Hasil tes formatif pra siklus………...45

Tabel 2.2 Hasil tes formatifsiklus I………..46

Tabel 2.3 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus I………47

Tabel 2.4 Hasil tes formatif siklus II………52

Tabel 2.5 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus II………..53

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Lampiran 2 Kartu Make a Match

Lampiran 3 Daftar SKK

Lampiran 4 Lembar konsultasi

Lampiran 5 Riwayat pendidikan

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Surat bukti penelitian dari MTs AL FALAAH

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mewujudkan

manusia Indonesia yang beriman, Pendidikan agama Islam mempunyai

peranan yang sangat penting.Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan suci,

kemudian dia menjadi majusi atau nasrani tergantung pada kedua orang tua. Begitu penting pendidikan agama Islam perlu diberikan sejak usia dini,

sebelum pengaruh dunia luar merasuk sanubari.

Pendidikan adalah Suatu proses dalam rangka mempengaruhi

siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya

dan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinnya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat

( Hamalik, 2008 : 79).

Proses pendudukan formal dan informal di sekolah dan di luar sekolah

yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan

kemampuan –kemampuan individu ,agar di kemudian hari dapat memainkan

peranan hidup secara tepat di masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut

banyak pihak menggantungkan keberhasilan pencapainnya kepada guru

sebagai pendidik. Hal ini menuntut guru harus mampu melaksanakan tugas

mulia dengan dengan menjadi pendidik/guru yang professional ,termasuk di

(16)

Pendidikan Islam pada dasarnya mengandung tiga pengertian ,difahami

sebagai nilai fundamental ,menjadi nilai ajaran (way of life), dan berkembang

sesuai realitas sejarah (Muhaimin,2010:43).

Dalam pendidikan agama hendaknya di usahakan agar ajran-ajaran

agama tidak hanya di ketahui ,melainkan juga supaya benar-benar di fahami

dan di hayati,sehingga menimbulkan keinginan besar untuk hidup sesuai

dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa (Ahmadi,2005:43).

Pendidikan berlangsung seumur hidup dan di laksanakan di dalam

lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan

merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyrakat dan

pemerintah.

Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama.Pertama karena orang

tua sebagai orang pertama dan banyak melakukan kontak dengan anaknya,

utama karena pengaruh mereka sangat besar dan mendasar dalam

perkembangan kepribadian anaknya.

Pendidikan agama Islam sangatlah penting di berikan kepada semua

jenjang, pendidikan baik dari taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan

tinggi (PT). karena dengan pendidikan agama para pelajar akan di bekali

pendidikan budi pekerti,sopan santun dan amalan-amalan ibadah untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ulama berpendapat bahwa dalam syari’at Islam telah terdapat segala

hukum yang mengatur semua tindak-tanduk manusia ,baik perkataan maupun

perbuatan. Hukum-hkum itu adakalanya di sebutkan secara tegas dan jelas dan

(17)

kaidah-kaidah secara umum. Untuk memahami hukum Islam dalam bentuk yang

disebut pertama tidak di perlukan ijtihad, tetapi cukup di ambil begitu saja dan

di amalkan apa adanya, adanya, karena memang sudah jelas dan tegas disebut

oleh Allah.

Dalam peristiwa syar’i, ilmu fiqh di maksudkan sebagai ilmu yang

berbicara tentang hukum-hukum syar’i amali (praktis) yang penetapannya di

upayakan melalui pemahaman yang, mendalam terhadap dalil-dalinya yang

terperinci dalam nash Alqur’an dan hadist (Hasbi, 1967:17)

Dalam versi lain, fikih juga di sebut sebagai koleksi maj’mu hukum

-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf dan di ambil dari

dalil-dalilnya yang tafsili (Khallaf, 1972:11). Dengan sendirinya hukum, ilmu

fiqih dapat di katakan sebagai ilmu yang berbicara tentang hukum-hukum

sebagaimana di sebutkan.

Belajar merupakan sendi utama untuk membuka ilmu pengetahuan, baik

pengetahuan mengamalkan untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT.Mengenal berbagai bukti dan kebesaran Allah SWT dan

mengembangkan berbagai pengetahuan untuk kesejahteraan hidup manusia

baik di dunia maupun di akhirat.

Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relative yang terjadi

sebagai hasil pengalaman atau latihan(Djamal,1995:27).Guru sangat berperan

peran dalam mengajarkan materi pengetahuan agama Islam agar mudah

mempelajari, guru harus pandai memotivasi siswa supaya dalam Proses

Belajar Mengajar(PBM). Pengetahuan agama Islam siswa merasa senang.

(18)

mempelajari pengetahuan agama Islam. Dalam terminologo Islam di sebut

dengan fitrah. Konsep tentang fitrah manusia sebagai firman Allah dalam

Alqur’an surat Ar-Rum: 30 sebagai berikut:

دلَا َكِلَذ ِالله ِقْلَخِل َلْيِدْبَت َلَاَهْيَلَع َساَّنلاَرَطَف يِتَلا ِللهاَتَرْطِف اًفْيِنَح َهيِدَّلِل َكَهْجَو ْنِقأَف

(itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Berdasarkan terjemah ayat di atas, dapat di simpulkan bahwa fitrah

manusia adalah potensi dasar manusia yang memiliki sifat kebaikan dan kesucian

untuk menerima rangsangan (pengaruh) dari luar menuju kesempurnaan dan

kebenaran (Nurdin,2010:38).

Selain potensi dasar fitrah manusia dalam rumusan UU Nomor 20 Tahun

2003 tersebut juga mempunyai ciri manusia yang berkwalitas yaitu mereka yang

tangguh iman dan taqwanya serta memiliki akhlaq mulia,serta keterampilan yang

di perlukan oleh dirinya,masyarakat, dan Negara (Suwarno,2006:21).

MTs AL FALAAH merupakan satu-satunya MTs di Kecamatan

Kaliwungu. Menurut hasil wawancara dengan guru agama ada beberapa kendala

dalam pembelajaran. Salah satu kendala yang dialami adalah kurangnya antusias

siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar siswa sangat rendah, terbukti dari hasil

survey pada tanggal 03 Februari 2017 10 siswa memperoleh nilai di bawah KKM

yaitu 60. Hal ini peneliti menduga metode pembelajaran yang dipakai kurang

tepat. Atas dugaan tersebut maka peneliti bersama-sama guru mencoba suatu

(19)

metode Make a Match dalam mata pelajaran fiqih materi pengeluaran harta diluar

zakat.

B. Rumusan masalah

1. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih dengan

menggunakan metode Make a Match pada siswa kelas VIII Mts Al Falaah Jetis

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih dengan

metode Make a Match pada siswa kelas VIII Mts Al Falaah Desa Jetis

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017

D. Hipotesis Tindakan

1. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

Penerapan metode Makae a Match pada mata pelajaran fiqih materi

pengeluaran harta di luar zakat dapat meningkatkan hasil belajar fiqih pada

siswa kelas VIII Mts Al Falaah Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

(20)

E.Manfaat Penelitian

1. Secara Teoretik

Penelitian ini di harapkan dapat menambah informasi baru

bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses

kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Fiqih materi

pengeluaran harta di luar zakat.

2. Secara praksis

Setelah melaksanakan penelitian sementara dengan siswa dan para

guru maka di harapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Make

a Match berguna :

a. Bagi siswa,dapat :

1) Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih

2) Meningkatkan penguasaan pada mata pelajaran fiqih

3) Meningkatkan hasil belajar di atas standar KKM

b. Bagi guru

1) Memberi umpan balikdalam pembelajaran marteri yang telah

lalu

2) Meningkatkan professional guru

3) Penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan

pembelajaran

c. Bagi sekolah

1) Mengimplementasi visi,misi, dan tujuan sekolah

(21)

F. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran make a match adalah sebuah model pembelajaran

didalamnya guru diharuskan untuk mempersiapkan kartu yang berisikan

permasalahan atau pertanyaan dan juga kartu yang berisikan jawaban dari

pertanyaan tersebut. Setiap siswa nantinya akan disuruh untuk

menemukan pasangan soal/jawaban dari kartu-kartu tersebut (Suyanto,

2009:72)

G. Indikator keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan oleh penulis antara

lain:

1. Siswa merasa tertarik dengan strategi yang digunakan sehingga dalam

kegiatan pembelajaran siswa menjadi tahu tentang materi yang yang

akan di pelajari. Rasa ingin tahu tersebut menjadikan siswa aktif

mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih

materi pengeluaran harta di luar zakat.

3. Lebih dari 85% dari jumlah siswa kelas VIII memperoleh nilai diatas

(22)

H. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Penelitian mulai di laksanakan dari tanggal 3 Februari 2017 sampai

dengan tanggal 17 Februari 2017 di Mts Al Falah Jetis Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan

jumlah siswa 21 siswa, yang terdiri dari 12 siswa dan 9 siswi.

Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti bekerja sama dengan

teman sejawat mengidentifikasi masalah untuk mengungkapkan

permasalahan yang di hadapi untuk mencari suatu masalah.

b. Tindakan

Peneliti menggunakan metode bervariasi, yaitu ceramah,

diskusi, demontrasi, dan penugasan karena dengan bermacam –

macam metode siswa tidak merasa bosan waktu proses belajar

mengajar berlangsung.

c. Observasi

Observasi di lakukan untuk mengetahui keadaan siswa baik

sebelum maupun sesudah di adakan pembelajaran tindakan.

1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa

2) Pengamatan terhadap keaktifan siswa

3) Pengamatan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas

4) Pengamatan terhadap keberhasilan guru dalam menyampaian

(23)

5) Pengamatan keberhasilan guru tentang mengolah kelas

d. Refleksi

Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali setelah

di lakukan dan mempertimbangkan siklus berikutnya.

1) mengadakan tanya jawab pada siswa

2) Pemusatan konsentrasi siswa

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas VIII MTs Al FALLAH

Jetis Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun pelajaran

2016/2017 terdiri 9 siswi dan 12 siswa.

3. Waktu penelitian

Penelitian ini di laksanakan dalam waktu 3 minggu terhitung

mulai tanggal 3 Februari sampai dengan tanggal 17 Februari 2017.

Dengan uraian, satu minggu untuk penelitian pra siklus, 2 minggu

untuk pelaksanaan siklus I,II.

Pengamatan di lakukan dengan menggunakan

instrument-instrumen yang telah di persiapkan dan kemudian di adakan refleksi

untuk menganalisis hasilnya.

I. Sistematika penulisan skripsi

BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah ,tujuan penelitian,hipotesis tindakan

,kegunaan penelitian, definisi istilah atau operasional,

(24)

BAB II: Kajian pustaka yang meliputi tentang hasil belajar,fiqih,

materi pengeluaran harta di luar zakat, metode make a

match.

BAB III: Pelaksanaan penelitian, yang terdiri atas gambaran umum

lokasi penelitian, deskripsi penelitian deskripsi

pelaksanaan siklus I, II.

BAB IV: Hasil penelitian dan pembahasan, meliputi hasil

penelitian per siklus dan pembahasan.

(25)

BAB II

KAJIAN PENELITIAN

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil belajar

Hasil belajar adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang

telah di kerjakan. Belajar adalah proses perubahan perilaku akibat adanya

interaksi dengan lingkungannya (Hartiny, 2010:31). Hasil belajar pada

dasarnya adalah sesuatu ketrampilan yang berupa ketrampilan dan perilaku

baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang di peroleh. Dalam hal

ini Gagne dan Briggs mendefinisikan bahwa hasil belajar sebagai kemampuan

yang di peroleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Hartiny, 2010:

33). Jadi hasil belajar adalah suatu perolehan yang telah di capai dari suatu

pekerjaan sesuai dengan usaha yang di lakukan dalam proses kegiatan belajar.

Dalam penelitian ini yang di maksud dari hasil belajar fiqih materi

pengeluaran harta di luar zakat adalah kemampuan yang di miliki setiap siswa

mengenai pengetahuan, pemahaman tentang materi tersebut yang di tandai

dengan adanya perubahan hasil belajar siswa secara berkelanjutan baik aspek

kognitif dengan tercapaianya criteria ketuntasan minimal(KKM) yaitu, 60

(26)

a. Beberapa Teori Belajar

Untuk memperjelas pengertian tentang belajar, ada beberapa teori

belajar dia antaranya antara lain:

1) Teori conditioning

Tokohnya adalah Povlov : seorang ahli psikologi refleksiologi

dari rusia, menurut teori conditioning, belajar adalah suatu proses

perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang

kemudian menimbulkan reaksi (respon).

Kelemahan teori conditioning adalah menganggap bahwa

belajar itu hanyalah terjadi secara otomatis : keaktifan dan penentuan

pribadi dalam tidak di hiraukan.

2) Teori Connectionism

Tokoh teori ini adalah Thorndik, berpendapat bahwa belajar

melalui beberapa proses:

a) Trialand error (memnoba-coba dan mengalami kegagalan)

b) Law of effect, yang berarti bahwa segala tingkah laku yang

berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan

tuntunan situasi) akan di ingat dan di pelajari dengan

(27)

Kelemahan dari teori ini adalah terlalu memandang

manusia sebagai mekanisme dan ototisme belaka di samakan

dengan hewan dan memandang belajar hanyalah merupakan

asosiasi belakaantara stimulus dan respons.

Selain itu, karena proses belajar berlangsung secara

mekanistis, maka “pengertian” tidak di pandangnya sebagai suatu

yang pokok dalam belajar.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

Hasil belajar seseorang dengan orang lain cenderung berbeda

,mengingat situasi kondisi orang perorang akan berlainan dalam belajar,

sekali untuk berkonsentrasi berarti pemusatan pemikiran terhadap suatu

mata pelajaran dengan menyamping semua hal lainnya yang tidak

berhubungan dengan pelajaran tersebut (The Liang Gie, 1988:61).

Banyak hal yang mempengaruhi belajar dapat di bedakan menjadi 2

golongan.

1) Faktor Internal

Ialah factor yang menyangkut seluruh diri pribadi termasuk fisik

maupun mental atau psikofisiknya yang ikut menentukan berhasil

tidaknya seseorang dalam belajar, faktor ini dapat di lihat dari 2

bagian, yaitu :

(28)

b) Psikologis, seperti : bakat, hasil, kecerdasan, motivasi, kemampuan

kognitif

2) Faktor Eksternal

Ialah factor yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan.

Faktor dari luar individu dapat di golongkan menjadi 2 golongan, yaitu

sebagai berikut :

a) Lingkungan, seperti : alam dan lingkungan

b) Instrumental, seperti :kurikulum, pelajaran,guru, sarana dan

fasilitas,administrasi /manajemen.

c. Pengaruh Belajar Karena Motivasi

Hasil belajar juga dapat di pengaruhi dengan adanya motivasi,

Motivasi adalah segala sesuatu yang memndorong seseorang untuk

bertindak melakukan sesuatu.Kesulitan dalam mendefinisikan arti

motivasi di kemukakan oleh Atkinson dalam Ngalim Purwanto, (1990:98),

mengemukakan bahwa adalah karena istilah itu tidak memiliki arti yang

tetap di dalam psikologi kontemporer.

Dalam Ngalim Purwanto, (1990:72), mengemukakan bahwa di

dalam konsep manajemen motivasi berarti setiap usaha yang di dasari

untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuan

(29)

Menurut Vroom dalam Purwanto, (1990:72), motivasi mengacu

kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap

bermacam-macam bentuk kegiatan yang di kehendaki, kemudian John P.

Campbell dalam Purwanto, (1990:72) menambahkan rincian dalam

definisi tersebut dengan mengemukakan bahwa motivasi mencakup di

dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon dan kegigihan

tingkah laku. Dan pernyataan tersebut mencakup beberapa konsep:

1) Dorongan (drive)

2) Kebutuhan (need)

3) Rangsangan (incentive)

4) Ganjaran (rewand)

5) Penguatan (reinforcement)

6) Ketetapan tujuan (goal setting)

7) Harapan (expectancy), dan sebagainya.

Dari definisi di atas, dapat di tafsirkan bahwa motivasi

mengandung tiga komponen pokok yaitu:

1) Menggerakkan

Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu,

memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya

kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif dan kecenderungan

mendapatkan ketenangan.

(30)

Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia

menyediakan suatu orientasi tujuan.

3) Menopang tingkah laku manusia

Untuk menjaga dengan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar

harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan

dan kekuatan-kekuatan individu.

Sejalan dengan uraian di atas, Hoy dan Miskel (1982: 137)

mengemukakan bahwa motivasi dapat di definisikan sebagai kekuatan

yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan,

pertanyaan-pertanyaan ketegasan (tension states) atau mekanisme-

mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan

yang di inginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal.

Dari definisi-definisi di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi

adalah suatu usaha yang di sadari untuk menggerakkan, mengarahkan,

dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk bertindak

sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Ada beberapa tujuan

motivasi yaitu :

1) Tujuan motivasi secara umum

Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau

menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya

untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau

(31)

2) Tujuan motivasi bagi guru

Adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya

agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan

prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai

yang di harapkan dan di tetapkan dalam kurikulum sekolah.

3) Teori motivasi

Adanya beberapa macam teori mengenai motivasi, di

antaranya adalah sebagai berikut :

a) Teori hedonism

b) Teori naluri

c) Teori reaksi yang dipelajari

d) Teori daya pendorong

e) Teori keutuhan

f) Teori Abraham maslam

B. Mata Pelajaran Fiqih

1. Pengertian Mata pelajaran fiqih

Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah salah

satu bagian mata pelajaran agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan

pesreta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan

hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (Way

Of Life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penngunaan dan

(32)

Berdasarkan pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa fiqh adalah

suatu ilmu yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan hukum-hukum syara’dengan dali-dalil tersebut.

Fiqh membahas tentang hukum-hukumdan juga tentang kaifiat ibadah

yang di ajarkan oleh syara’ Islam sehingga seseorang dapat melaksanakan

suatu ibadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariat yang

termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadist.

Definisi tersebut disusun sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan

tentang syari’at Islam , kaifiat ibadah juga di tekankan padataraf pengalaman

ibadah sehinnga menjadi dorongan kepada siswa untuk mengamalkan dengan

baik sesuai dengan tuntunan syari’at Islam khususnya dalam menjalankan

kewajiban yang utama yaitu ibadah shalat fardhu lima waktu sehari semalam.

Mata pelajaran fiqih adalah bahan kajian yang memuat ide pokok yaitu

mengarahkan peserta didik untuk menjadi muslim yang taat dan saleh dengan

mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam sehingga

menjadi dasar pandangan hidup (way of life) melalui kegiatan, bimbingan,

pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik sehinga menjadi muslim

yang selalu bertambah keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah Swt.

(33)

Fiqih merupakan bagian internal dari keseluruhan norma ajaran Islam dari

dua sumber yang paling otoritatif dakam khazanah keilmuan, doktrin

Ilaahiyah dan nubuwah pada ajaran Islam (al-Qur’an dan Hadist).Oleh sebab

itu setipa muslim telah di kenalkan sejak dini terhadap tema ini, walaupun

bukan dalam tataran pemahaman keilmuan akan tetapi dalam tataran

pembiasaan dan pendidikan agar kenal terhadap ajaran-ajaran

agamanya.(Farkhani, 2013:1)

Perlu di ketahui, dalam perkembangan dunia Islam, pada suatu masa

fiqh pernah menjadi bulan-bulanan dan dikait-kaitkan dengan hal-hal yang

bersifat negatif.Fiqih pernah di kambing hitamkan sebagai faktor penyebab

kemunduran dan keterbelakangan dunia Islam.Khazanah kepustakaannya

yang biasanya di sebut dengan kitab kuning memberikan kesan konotatif pada

keusangan dan kekunoan yang sangat identik dengan sifat-sifat ketinggalan

zaman. Sampai sekarang kesan-kesan itu masih terasa, terutama pada tampilan

pelajar-pelajar yang sedang mempelajari fiqih (kitab kuning) yang masih

terkesan tradisional.

Fiqh Islam, dalam bahasa Arab di sebut dengan al-fiqh al-Islamy.Secara

etimologi, fiqh berrati al-faham (pemahaman), ada pula yang mengartikan

sebagai al-fahm al-daqiq (pemahaman yang mendakam).

Berdasarkan pemahaman tersebut, para ulama berbeda pendapat dalam

penggunaanya secara bahasa, Imam Abu Hamid al-Ghazali dan Amidi

(34)

pemahaman tersebut bersifat mendalam maupun sebaliknya, atau pemahaman

itu adalah pemahaman terhadap maksud pembicara maupun sebagainya.

Adapun Syeh Abu Ishaq al-syairazi dan para pengikutnya berpendapat bahwa

kata fiqh itu secara bahasa bermakna pemahaman itu adalah pemahaman

terhadap sesuatu yang rumit dan mendalam, maka penggunaannya dalam

kalimat seperti : “Saya mengetahui bahwa langit berada di atas kita dan bumi

berda di bawah kita ” tidak di anggap bagian dari fiqh, karena hal tersebut

merupakan sesuatu yang sudah jelas. Sementara Syeh Abu al-Hasan al-Basri

dan Imam al-Razi berpendapat bahwa kata fiqh di gunakan secara bahasa

dengan makna pemahaman terhadap maksud dari perkataan si pembicara, oleh

karena pemahaman (memahami) bahasa burung tidak di kategorikan sebagai

fiqh.

Dari sudut terminologis, kata fiqh memiliki pengertian yang beragam dari

banyak ulama. Diantara pemberian pengertian terminologis terhadap fiqh

adalah:

a) Imam Abu Ishaq Asy-Syairazi

Pengetahuan atau konsep tentang hukum-hukum syariat yang

melaluimetode ijtihad

(35)

Ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat praktis (amaliyah)

dan merupakan hasil pengolahan dalil-dalil yang terperinci. (Farkhani,

2013:3)

Dari pengertian terminologis di atas, Ali Yafei mengatakan bahwa

fiqh bukanlah suatu ilmu teoritis, karena bila di uraikan pengertian

tersebut meliputi:

a) Fiqh adalah ilmun muktasabun (ilmu garapan manusia) berbeda

dengan ilmu malaikat Jibril yang tidak muktasab ataupun ilmu Rasul

yang berkaitan dengan wahyu. Karena fiqh adalah ilmun muktasabun,

maka penngunaan ra’yu (nalar kritis) mendapatkan tempat dan diakui

pada batas-batas tertentu.

b) Fiqh obyek garapannya adalah al-ahkam al-amaliyah. Dengan kata

lain, ia berkaitan dengan pengaturan dan penetapan perbuatan manusia

yang bersifat positif dan rill serta tidak bersifat nadzariyah (teoritis)

seoerti halnya garapan ilmu kalam atau teologis (aqaid).

c) Sumber pokoknya fiqh adalah wahtu dalam bentuk yang rinci baik

dalam al-Qur’an maupun al-sunnah.

2. Ruang lingkup mata pelajaran fiqh

a) Thaharoh

b) Shalat

c) Puasa

(36)

e) Zakat

f) Haji dan Umroh

g) Pernikahan dalam Islam

h) Muamalah

C. Pengeluaran Harta di Luar Zakat

Zakat adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim dalam rukun Islam yang

ke empat, namun di dalam Islam di samping ada kewajiban ada juga hal-hal yang

dirasa perlu untuk dilakukan selain melakukan hal yang wajib yaitu sebagai

berikut:

1. Shadaqah

a. Pengertian shadaqah

Sadaqah ialah memberikan sesuatu barang atau harta benda

dengan tidak mengharapkan penggantian (imbalannya),

semata-mata hanyalah mengharap pahala dari Allah Swt. Sedekah

merupakan bentuk pemberian yang amat di anjurkan dalam ajaran

Islam, baik berdasarkan al-qur’an maupun hadist.

b. Hukum shadaqah

Hukum bersadaqah adalah wajib, bersedekah itu banyak macam

dan caranya.Oleh karena itu, setiap Muslim pada dasranya mampu

(37)

Bagi orang yang mempunyai harta, hendaklah ia

bershadaqah dengan hartanya. Seseorang yang mempunyai harta

banyak, hendaknya lebih banyak bersedekah dari orang yang

hartanya sedikit. Oleh karena itu dalam bersedekah di perlukan

kesdaran yang tinggi itu hanya akan tumbuh pada diri seseorang

yang taqwa terhadap Allah Swt. Serta mempunyai perasaan

perikemanusiaan yang tinggi.

Bagi orang yang tidak mempunyai harta benda pun dapat

bersedekah, yaitu dengan tenaganya seperti ikut serta

bergotong-royong membangun atau rumah orang-orang jompo.

Bersedekah dalam Islam bukan untuk mendapat

penghormatan dan bukan untuk mendapat pujian. Karena yang

demikian itu termasuk suatu sikap yang di cela oleh Allah Swt.

Oleh karena itu, orang yang bersedekah haruslah mempunyai sikap

ikhlas, yaitu mengeluarkan sebagian dari hartanya semata-mata

karena mengharap ridha Allah Swt.

c. Manfaat orang yang bersedekah

Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa manfaat orang

bersadaqah, antara lain :

1) Dapat membantu meringankan beban orang lain

2) Dapat menumbuhkan rasa kasih sayang antara sesama

3) Dapar merasakan penderitaan orang lain

(38)

5) Dilapangkan rizkinya dan di muliakan segala urusannya

d. Mempraktikkan shadaqah

Shadaqah merupakan perbuatan yang mulia dan

terpuji.Dalam bersadaqah tidak di tentukan nilai besar kecilnya

yang di sadaqahkan.Yang penting adalah keikhlasan. Selain itu,

bersadaqah tidak terikat oleh tata cara atau prosedur tertentu. Asal

mau bersadaqah, kapan saja dan di mana saja bisa di

lakukan.Untuk itu, tanamkanlah didalam diri kita kemauan atau

keinginan bersadaqah.Berapapun yang di sadaqahkan tidak

menjadi masalah, yang penting ada kemauan untuk bersadaqah.

Apabila kamu sudah mempunyai kemauan melaksanakan

sadaqah maka biasakanlah bersadaqah.Caranya, sisihkan sebagian

uang jajan untuk bersadaqah.Kemudian berikan kepada fakir

miskin yang ada di sekitarmu, dan di mana saja jika menemukan

orng-orang yang peduli terhadap fakir miskin.

Apabila sejak kecil sudah terbiasa bersadaqah, insyaAllah

hati nurani menjadi lebih peka dan peduli terhadap kaum duafa

(fakir miskin).Selain itu, kamu sudah melakukan perbuatan mulia

dan terpuji.Dengan demikian, Allah SWT.Senantiasa melapangkan

rizkinya dan memudahkan segala urusan.

(39)

a. Pengertian Hibah dan hukumnya

Hibah ialah memberikan sesuatu harta kepada orang lain tanpa da

tukarannya (imbalan). Jadi, hibah merupakan pemberian yang bersifat

sukarela.Hibah bisa berupa tanah, rumah atau gedung, dapat pula

dalam bentuk uang kendaraan, buku-buku, dan lain-lain.Hibah dapat

dilakukan dengan siapa saja, seperti antara ayah dan anaknya, antara

murid dan gurunya, antarteman.

Memberikan harta dengan cara hibah termasuk salah satu

kebajikan yang patut dilakukan dalam pergaulan hidup bermasyarakat.

Jika wakaf dan sedekah hukumnya mubah atau boleh saja.

Harta yang telah dihibahkan menjadi milik yang menerima hibah,

dan tidak boleh diambil kembali oleh orang yang menghibahkan

tersebut.

b. Rukun dan syariat Hibah

Walaupun hibah merupakan suatu akad yang sifatnya sukarela dan

sekaligus mempererat silaturahmi antara sesama kaum Muslimin,

namun dalam pelaksanaannya harus memperhatikan rukun dan

syaratnya. Adapun rukun hibah itu sebagai berikut:

1) Ada orang yang menghibahkan danyang akan menerima

hibah. Untuk itu di syaratkan bahwa yang di serahkan itu

benar-benar milik si penghibah harus orang yang cakap untuk

bertindak menurut hukum(dewasa). Selain itu dilakukan atas

kesadaran atau kehendak sendiri, bukan karena ada paksaan

(40)

2) Ada harta yang akan di hibahkan, dengan syarat:

a) Harta itu sepenuhnya milik penghibah

b) Harta itu sudah ada dan sudah jelas

c) Harta itu bermanfaat dan tidak di larang oleh agama.

3) Ijab Kabul, pernyataan serah terima barang yang dihibahkan.

c. Manfaat orang yang memberi Hibah

Ada beberapa manfaat orang yang memberi hibah, diantaranya:

1) Akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil

2) Akan terbentuk sifat dermawan di dalam dirinya

3) Akan di lapangkan rezekinya dan di mudahkan segala

urusannya

4) Akan tumbuh kesadaran bahwa harta itu semata-mata titipan

Allah SWT.

d. Mempraktikan hibah

Hibah ini hanya bisa di lakukan oleh orang yang sudah

dewasa.Untuk itu, apabila kamu sudah dewasa dan mempunyai

kelebihan harta, hendaklah menghibahkan sebagian harta yang di

miliki.Misalnya, kamu mempunyai rumah yang banyak, sementara ada

(41)

dengan menghibahkan salah satu rumah yang di milik kepada

saudaramu tersebut.

Untuk melaksanakan hibah ini memang cukup berat bagi orang

yang selalu memikirkan untung ruginya. Sebaliknya, bagi orang yang

mempunyai prinsip hidup saling menolong maka ia tidak merasa

keberatan melepaskan sebagian hartanya untuk menolong orang yang

membutuhkan. Mudah-mudahan kamu termasuk orang-seperti ini,

sehingga hati kamu akan senantiasa terpanggil untuk membantu orang

yang membutuhkan.

Membiasakan melaksanakan hibah memang agak sulit.Sebab hal

ini menyangkut tentang kesediaan melepaskan sebagian harta yang di

milikinya.Untuk itu, di perlukan kesadaran yang tinggi bahwa harta

yang kita miliki hanyalah titipan Allah SWT.Karena merupakan titipan

Allah SWT. Maka kita harus menggunakannya untuk kemaslahatan

antarsesama muslim.

Apabila sikap perilaku tersebut sudah tertanam di dalam diri kita

maka tidak akan kesulitan untuk melepaskan sebagian harta yang di

miliki. Oleh karena itu, biasakanlah memberikan sesuatu yang kita

miliki untuk menolong orang yang membutuhkan. Dengan terbiasa

bersikap perilaku seperti ini, tentunya akan terasa ringan melepaskan

sebagian harta yang kita miliki.

(42)

a. Pengertian Hadiah dan Hukumnya

Hadiah ialah member sesuatu kepada orang lain sehubungan

denagn sesuatu hal. Memberikan hadiah hukumnya mubah(boleh)

sepanjang di maksudkan untuk hal-hal yang positif. (Tatang Ibrahim,

2008:53)

Dalam keidupan sehari-hari, hadiah itu di berikan, misalnya:

1) Atas prestasi yang di capai, seperti siswa yang juara kelas lalu

kepala sekolah memberikan hadiah kepadanya berupa

seperangkat perlengkapan sekolah.

2) Pada pesta perkawinan

3) Pada hari ulang tahun

Jika di perhatikan pengertian hadiah di atas, dapat di

simpulkan bahwa hadiah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1) Ada orang yang memberi hadiah

2) Ada orang yang menerima hadiah

3) Sesuatu yang di hadiahkan

4) Adanya suatu prestasi yang telah di capai atau suatu

keadaan yang di anggap penting.

(43)

Dalam kehidupan sehari-hari, masalah hadiah sudah tidak asing

lagi. Ada beberapa manfaat bagi orang yang memberi hadiah,

diantaranya :

1) Mendorong seseorang untuk berprestasi

2) Mendidik seseorang untuk selalu menepati janji

3) Terhindar dari sifat iri dan dengki.

f. Mempraktikan hadiah

Hadiah biasanya di berikan kepada orang yang telah meraih

prestasi dalam bidangnya.Selain itu, bisa juga di berikan kepada teman

yang berulang tahun atau ada saudara kamu sedang melangsungkan

pesta pernikahan.

Sebagai contoh, Rizki duduk di kelas 2 MTs. Dia mempunyai

seorang adik yang duduk di kelas 4 Madratsah Ibtidaiyah. Pada saat

bulan Ramadhan tiba, dia mengatakan kepada adiknya :”apabila kamu

bisa menghatamkan puasa selama satu bulan penuh maka saya akan

memberikanmu hadiah”. Setelah berjalan satu bulan ternyata sang adik

dapat menghatamkan puasanya dengan baik. Untuk itu, Riski

memberikan hadiah kepada adiknya berupa baju baru.Alangkah

senangnya hati adik Riski menerima hadiah tersebut.

4. Perbedaan Shadaqah, Hibah, dan Hadiah

Baik shadaqah, hibah, maupun hadiah merupakan perbuatan

memberikan sesuatu kepada orang lain yang menerimanya. Namun demikian,

terdapat perbedaan antara ketiganya, yaitu sebagai berikut:

(44)

1) Shadaqah adalah pemberian sesuatu yang di dasarkan atas

kepedulian terhadap fakir miskin.

2) Perbuatan ini di lakukan semata-mata untuk mencari ridlo

Allah SWT.

3) Sebagai salah satu perwujudan rasa syukur kepada Allah

SWT.

4) Pemberian ini di tujukan kepad fakir miskin dan anak yatim.

5) Pemberian ini biasanya dalam bentuk uang.

6) Untuk melaksanakan pemberian ini (sadaqah) tidak tata cara

atau prosedur tertentu

7) Sadaqah hukumnya sunnah.

b. Hibah

1) Hibah adalah pemberian yang di dasarkan atas kasih sayang

2) Pemberian ini lebih bersifat keduniawiaan

3) Pemberian ini di tujukan kepada orang-orang yang masih ada

hubungan keluarga.

4) Pemberian ini biasanya dalam bentuk barang tidak bergerak,

seperti rumah dan tanah.

5) Untuk melaksanakan hibah di perlukan tata cara atau prosedur

tertentu, misalnya di lakukan secara tertulis.

(45)

c. Hadiah

1) Hadiah adalah pemberian yang di dasarkan atas keadaan

atau peristiwa tertentu.

2) Pemberian ini lebih bersifat keduniawiaan.

3) Pemberian ini di berikan kepada orang-orang tertentu.

4) Pemberian ini biasanya dalam bentuk barang, baik barang

bergerak maupun barang tidak bergerak.

5)Untuk melalsanakan hadiah, bisa melalui tata cara atau

prosedur tertentu dan bisa pula tidak.

6) Hadiah hukumnya mubah (boleh). (Ibrahim, 2014:60).

D. Metode Make a Match

1. Pengertian Metode Make a Match

Model pembelajaran make a match adalah sebuah model pembelajaran

dimana didalamnya guru diharuskan untuk mempersiapkan kartu yang

berisikan permasalahan atau pertanyaan dan juga kartu yang berisikan jawaban

dari pertanyaan tersebut. Setiap siswa nantinya akan disuruh untuk menemukan

pasangan soal/jawaban dari kartu-kartu tersebut (Suyanto, 2009:72)

Dikembangkan pertama kali pada tahun 1994 0leh Lorna Curran,

strategi make a match menjadi salah satu srategi penting dalam ruang kelas.

Tujuan dari strategi ini antara lain:

1) Pendalaman materi

2) Penggalian materi

(46)

2. Langkah- langkah metode Make a Match

Tata laksananya sangat mudah, tetapi guru perlu melakukan beberapa

persiapan khusus sebelum menerapkan strategi ini. Beberapa persiapannya

antara lain:

1) Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang di

pelajari (jumlahnya tergantung tujuan pembelajaran) kemudian

menulisnya dalam kartu-kartu pertanyaan.

2) Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah di buat

dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban. Akan lebih baik jika kartu

pertanyaan dan kartu jawaban berbeda warna.

3) Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan

sanksi bagi yang gagal (disini, guru dapat membuat aturan ini bersama

–sama dengan siswa).

4) Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan yang berhasil

sekaligus untuk pensokran presentasi. (Miftahul, 2014: 251)

4. Kelebihan dan kekurangan Metode Make a Match

a. Kelebihan

1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif

maupun fisik.

(47)

3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang di

pelajari dan dapat meningktkan motivasi belajar siswa.

4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil

presentasi.

5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk

belajar.

b. Kelemahan

1) Jika srategi ini tidak di persiapkan dengan baik akan banyak

waktu yang terbuang .

2) Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan

malu berpasangan dengan lawan jenisnya

3) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak

siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi

pasangan

4) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat member hukuman pada

siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu

5) Menggunakan metode ini secara terus menerus akan

(48)

BAB III

PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs AL FALAAH Jetis

Penelitian di lakukan di MTs AL FALAAH Jetis Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.

Berikut ini adalah tabel perbatasan lokasi MTs AL FALAAH Jetis:

Tabel 1.1 Perbatasan MTs AL FALAAH Jetis

No. Arah Batas

1. Sebelah Utara Rumah Warga

2. Sebelah Selatan Jalan Raya Ampel- Simo 3. Sebelah Barat SDN Jetis 01

4. Sebelah Timur Rumah warga

MTs AL FALAAH berdiri di atas tanah seluas 884 M persegi

yang didirikan pada tahun 1986.Tanah ini milik yayasan yang

sudah memiliki sertifikat akte yang sah.

1. Fasilitas Sarana dan Prasarana

(49)

11. Musholla 1 Baik

2. Guru dan Staf

Tabel 1.3 Data Guru dan Staf

No. Nama NIP

1. Drs. Santoso, M.Pd. 2. Sugito,M.Pd.

3. Endang sukeni,S.Pd.

4. Dra. Marfu’ah

5. Sugiyarti, S.Pd. 6. Joko Suwarno

7. Nur Ma’rifah,S.PdI

8. Iskandar,S.PdI 9. Ratih Rosani,S.PdI 10. Khoirun Nasir,S.Sy 11. Ria Agustina,S.PdI 12. Zuni Rara Handayani 13. Bahrudin Kahir

B. Subjek Penelitian

Subyek yang di teliti adalah siswa kelas VIII MTs AL

FALAAH, yang berjumlah siswa 21 yang terdiri dari 12 siswa dan

9 siswi.Tercatat sebagai siswa kelas VIII MTs AL FALAAH

JETIS kecamatan Kaliwungu kabupaten Semarang tahun ajaran

2016/2017.

Adapun nama-nama siswa yang menjadi subjek penelitian

(50)

Tabel1.4

Daftar Nama siswa kelas VIII MTs AL FALAAH

No. Nama Jenis kelamin

6. Margiyanti Perempuan

7. M. Sulaiman A Laki-laki

8. Nur Hidayati Perempuan

9. Rahayu Nur I Perempuan

10. Risma Ayu PD Perempuan

11. Saiful Laki-laki

12. Silfi Rahmawati Perempuan

13. Suwarto Laki-laki

14. Sugiyarti Perempuan

15. Tri Nuryanto Laki-laki

16. Tri Wahono Laki-laki

17. Wahyu Prasetya Laki-laki

18. Yuni Avita I Perempuan

19. Febri Anang S Laki-laki

20. Marsyal Putra Laki-laki

21. Rieky Aprilianto Laki-laki

Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat di

gambarkan sebagai berikut:

1. Usia rata-rata siswa adalah 14 tahun

2. Kemampuan siswa rata-rata sedang.

3. Siswa malu bertanya .

4. Semua siswa berasal dari desa setempat.

5. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian berpendidikan

(51)

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dengan rincian

sebagai berikut:

1. Pra siklus, Jum’at 03 Februari 2017.

2. Kegiatan Siklus I, Jum’at 10 Februari 2017.

3. Kegiatan Siklus II, Jum’at 17 Februari 2017.

1. Deskripsi pelaksanaan siklus I

Dalam pelaksanaan siklus I, penulis menentukan

langkah-langkah padatiap siklus sebagai berikut:

a. Perencanaan :

1) Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan LKS dan tes formatif

3) Menyusun lembar observasi

b. Pelaksanaan tindakan

Adapun dalam pelaksanaan tindakan kelas degan

langka-langkah sebagai berikut:

(52)

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam dan berdoa bersama

b) Siswa dan guru bertanya jawab seputar pengeluaran

harta di luar zakat serta pembagiannya

2) Kegiatan inti

a) Guru menerangkan tentang pengeluaran harta di luar

zakatserta pembagaiannya

b) Siswa membaca buku paket tentang pengeluaran

harta di luar zakat

c) Siswa di bentuk menjadi beberapa kelompok

d) Secara bergiliran tiap kelompok maju ke depan,

masing-masing menerima kartu yang berisi soal

dan jawaban

e) Guru memandu untuk memenggil siswa, siswa

menjawab pertanyaan sesuai kartu yang di berikan

f) Untuk memperdalam penguasaan materi siswa secara

kelompok

g) Tiap kelompok maju kedepan kelas, salah satu siswa

membacakan hasil diskusinya secara membahas

(53)

3) Kegiatan akhir

Kegiatan akhir ini untuk mengetahui penguasaan

materi pelajaran siswa melalui:

a) Siswa mengerjakan tes formatif yang disediakan guru

b) Guru merefleksi hasil pembelajaran

c) Guru memotivasi siswa untuk giat belajar

c. Pengamatan

Pengamatan di laksanakan pada saat proses belajar mengajar

berlangsung oleh guru sebagai pelaksana tindakan kelas sekaligus

pengamat yang di bantu teman sejawat. Teman sejawat

mengamati berlangsungnya proses pembelajaran serta member

masukan, saran sebagai umpan balik (feed back) baik secaralesan

maupun tertulis. Aspek yang di amati terlampir. Berdasarkan

pengamatan di temukan hal-hal yang terjadi pada siswa, yaitu:

1) Siswa sudah berhasil tapi masih sedikit di buktikan dengan

kehadiran siswa

2) Siswa kurang aktif saat proses pembelajaran

3) Siswa kurang menguasai materi

4) Sebagian kelompok belum menyelesaikan tugas seperti siswa

lain

5) Siswa masih takut dan ragu untuk bertanya hasil tes masih di

(54)

d. Refleksi

Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus 1 mata

pelajaran fiqih pada pokok bahasan “pengeluaran harta di luar zakat”

maka di peroleh refleksi sebagai berikut:

1) Menerapkan model pembelajaran yanga lebih baik lagi

2) Penggunaan media pembelajaran yang dapat menarik hasil siswa

3) Membuat langkah-langkah selanjutnya untuk melaksanakan

siklus II

2. Deskripsi pelaksanaan siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan, refleksi, dan diskusi dengan

teman-teman sejawat maka peneliti melanjutkan siklus II yang terdiri dari

rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Adapun langkah-langkah dalam siklus II ini tidak jauh berbeda dengan

siklus I, yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah

b. Merangsang pelaksanaan untuk meningkatkan hasil belajar

pada siklus II sebagai fokus pembelajaran

c. Menyusun tes formatif

d. Menyusun lembar pengamatan/ keaktifan gurupada siswa dalam

(55)

2. Pelaksaan tindakan

Adapun pelaksanaan tindakan kelas dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

dan berdoa bersama

2) Guru dan siswa bertanya jawab seputar pengeluaran

harta di luar zakat

b. Kegiatan inti

1) Guru menerangkan tentang pengeluaran harta di luar

zakat

2) Siswa membaca buku paket tentang pengeluaran harta

di luar zakat

3) Siswa di bentuk menjadi beberapa kelompok

4) Secara bergiliran tiap kelompok maju ke depan,

masing-masing menerima kartu yang berisi soal dan

jawaban

5) Guru memendu untuk memanggil anak-anak

menjawab pertanyaan sesuai kartu yang di berikan

6) Untuk memperdalam penguasaan materi siswa

mengerjakan LKS secara kelompok

7) Tiap kelompok maju ke depan kelas, salah satu siswa

(56)

8) Siswa membahas LKS dan mengambil kesimpulan

dari materi pengeluaran harta di luar zakat

c. Kegiatan akhir

1) Siswa mengerjakan tes formatif

2) Guru merefleksi hasil pembelajaran dan memotifasi

siswa

3) Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa

bersama

3. Pengamatan

Pengamatan di laksanakan pada proses pembelajaran oleh

guru sebagai pelaksana tindakan kelas. Berdasarkan pengamatan di

tentukan hal-hal yang terjadi pada siswa, yaitu:

a. Siswa sudah banyak yang berhasil walaupun masi ada

beberapa siswa yang kurang berhasil

b. Siswa sudak aktif dan dapat mengikuti pembelajaran

c. Sebagian besar siswa sudah menyelesaikan LKS

dengan baik

d. Sebagian siswa sudah menguasai materi

e. Dari hasil tes formatif siswa mendapat nilai di atas

KKM

f. Siswa yang aktif berani bertanya tentang materi yang

(57)

4. Refleksi

Setelah melaksanakan siklus II mata pelajaran fiqih materi

pengeluaran harta di luar zakat dengan potongan-potongan kertas

berwarna ada peningkatan hasil siswa terhadap mata pelajaran fiqih

materi pengeluaran harta diluar zakat dan akan memberikan motifasi

(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Pra Siklus

Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan

observasi terlebih dahulu di MTs AL FALLAH Jetis Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Semarang.Observasi pra siklus ini dilaksanakan

pada hari Jum’at, 03 Februari 2017.Hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti, diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di MTs AL

FALAAH Jetis.Sistem pembelajaran yang berlangsung masih terpusat

pada Guru, Gurulebih berperan aktif dalam pembelajaran. Metode

pembelajaran yangmasih sering digunakan adalah ceramah.Keterlibatan

siswa dalam prosespembelajaran masih kurang aktif. Selain itu siswa juga

kurang antusiasdalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dengan

masihsedikitnya siswa mengajukan pertanyaan, sering bercanda dan

asyikbermain dengan temannya, kurang memperhatikan penjelasan

guruketika kegiatan pembelajaran berlangsung.Data yang diperoleh dari

observasi, bahwa hasil tes formatif siswapada mata pelajaran Fiqih materi

pengeluaran harta di luar zakat masih banyak yang belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Adapun KKM mata pelajaran Fiqih kelas VIII MTs AL FALAAH

adalah 60.

Pada observasi pra siklus di cari data menggunakan tes

(59)

tanggal 3 februari 2017.Materi yang di observasi adalah fiqih dengan

pokok bahasan “pengeluaran harta di luar zakat”. Hasil nilai yang di

peroleh dari pra siklus adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Hasil tes formatif pra siklus

2

(60)

2. Siklus 1

pada siklus I peneliti telah menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan metode Make a Match untuk mata pelajaran Fiqih

materi Pengeluaran harta di luar zakat di kelas VIII Mts AL FALAAH

Jetis.

a. Dari instrumen soal tes di dapatkan nilai sebagai berikut:

Tabel 2.2 Hasil tes formatif siklus I

No. Nama Nilai KKM Keterangan

Pada siklus I di peroleh hasil dari data primer yaitu dari nilai

tes formatif siswa yaitu nilai rata-rata 62,85 sedangkan presentase

ketuntasan adalah 80,94% dan diperoleh sebanyak 17 siswa yang

(61)

b. Lembar pengamatan Guru dan Siswa siklus I

Hasil pengamatan yang di lakukan oleh Guru mata pelajran Fiqih

yaitu Dra. Marfu’ah. Selama proses pembelajaran berlangsung

pada siklus I dapat di ketahui melalui tabel berikut:

Tabel 2.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No. Aspek yang di amati Pengamatan

Guru

4. Guru mengecek kehadiran siswa

5. Guru mempersilakan siswa untuk menyiapkan alat tulis

6. Gurumelakukanapersepsidenganbertanyamaterise belumnya yang telah di pelajari oleh siswa

V

7. Guru menyampaikan indicator dan tujuan 

B. Kegiatan inti 

Ekploirasi 

1. Guru menyampaikan materi tentang pengeluaran harta di luar zakat

V

2. Guru menjelaskan tentang macam-macam pengeluaran harta di luar zakat

V

3. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi pengeluaran harta di luar zakat

Elaborasi 

1. Guru membagi warna kepada masing-masing siswa.

2. Guru bersama-sama dengan siswa mempraktikkan materi pengeluaran harta di luar zakat dengan menggunakan kertas warna

3. Guru mengintruksi siswa untuk mencari pasangan dari kertas warna yang mereka bawa.

V

4. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi mencari pasangan dari kertas warna.

V

(62)

dengan soal dan jawaban.

Konfirmasi 

1. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai materi yang telah di pelajari.

2. Guru memberikan lembar evaluasi (post test) dari kegiatan yang telah dilakukan

V 

C. Kegiatan akhir 

1. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah di lakukan dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.

3. Guru menutup pembelajaran dengan salam. V

Tabel 2.4 Hasil pengamatan siswa siklus 1

No. Respon siswa Pengamatan siswa

A. Kegiatan awal SB B C

1. Tidak semua siawa menjawab salam v

2. -

3. Dalam menanyakan kabar kurang efektif v

4. Guru tidak mengecek satu persatu siswa v

5. Tidak di laksanakan v

3. Tidak ada respon dari siswa ketika guru bertanya

v

Elaborasi

1. Kurang di koordinir dengan baiksehingga semua siswa berebut antrian

v

2. Suara Guru kurang keras sehingga banyak siswa yang kurang mendengar intruksi

v

3. - 4. 5.

6. Seharusnya dalam menyampaikan intruksi, hamya perwakilan satu siswa saja agar tidak terjadi kegaduhan di dalam kelas

v

Konfirmasi

1. Bahasa yang di gunakan guru kurang ateraktif sehingga hanyabsebaguan dari siswa saja yang

(63)

merespon. 2. -

C. Kegiatan akhir v

1. Seharusnya guru memberikan umpan kepada siswa, agar siswa ikut menyimpulkan pembelajaran yang telah di laksanakan.

v

2. Tidak di laksanakan v

3.

Keterangan:

SB : sangat baik

B : baik

C : cukup

c. Refleksi

Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemuka

beberapa keberhasilan yang di capai, diantaranya:

1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan

penjelasan Guru.

2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang

berlangsung.

3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan

peneliti .

Meskipun sudah ada beberapa keberhasilan dalam

pembelajaran, namun masih ada beberapa kekurangan dalam

(64)

a) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang

kurang aktif dan mengabaikan materi pelajaran karena

siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran

sehinnga mengakibatkan sebagian siswa kurang

memahami soal dalam menjawab pertanyaan.

b) Penggunaan waktu kuarng efektif.

c) keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan masih kurang.

Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti

mengadakan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada

siklus berikutnya tidak terjadi kekuranganyang sama.

a) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi

siswa pada saat pembelajaran.

b) Guru mengelola waktu secara baik sehingga

waktu lebih efektif dan efisien.

c) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam

kelas.

Untuk mengatasi kekurangan pada silkus I peneliti

melakukan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya

pada siklus berikutnya tidak terjadi kekuarangan yang

(65)

a) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi

siswa pada saat pembelajaran.

b) Guru mengelola waktu secara baik sehingga

waktu lebih efektif dan efisien.

c) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam

kelas.

2. Siklus II

Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan pengguanaan metode

Make a Match peneliti juga mencoba mengatasi kekurangan pada

siklus sebelumnya dengan memancing siswa untuk aktif dan

menyediakan beberapa media agar suasana pembelajaran menjadi

menyenagkan.

a. Hasil Pengamatan

Dari instrument soal tes didapatkan nilai sebagai berikut:

Tabel 2.5 Nilai Siswa Siklus II

(66)

12. Silfi Rahmawati 80 60 Tuntas

Pada siklus II di peroleh dari data primer dari hasil nilai tes formatif

siswa yaitu nilai rata-rata adalah 82,85%. Sedangkan presentase ketuntasan

adalah 100% dan di peroleh sebanyak 21 siswa di nyatakan tuntas secara

maksimal.

b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II

Hasil pengamatan yang di lakukan oleh Guru mata pelajaran fiqih

yaitu Ibu Dra. Marfu’ah selama proses pembelajaran berlangsung pada

siklus II dapat di ketahui melalui tabel berikut:

Tabel 2.6 hasil pengamatan guru siklus II

No. Aspek yang di amati Pengamatan Guru

A. Kegiatan awal SB B C

(67)

kehadiran siswa sebelumnya yang telah di pelajari oleh siswa

v  pengeluaran harta di luar zakat

v 

2. Guru menjelaskan tentang macam-macam pengeluaran harta di luar zakat

v 

3. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi pengeluaran harta di luar zakat

V 

Elaborasi 

1. Guru membagi kertas warna kepada masing-masing siswa.

 V

2. Guru bersama-sama dengan siswa mempraktikkan materi pengeluaran harta di luar zakat dengan pasangan dari kertas warna yang mereka mencari pasangan dari kertas warna.

v 

5. Guru mengintruksi siswa untuk mencari pasangan yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban pada kertas warna.

(68)

Tabel 2.7 Hasil pengamatan siswa siklus II lembar evaluasi (post test) dari kegiatan yang telah dilakukan

C. Kegiatan akhir 

1. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah di lakukan

NO. Respon siswa Pengamatan siswa

A. Kegiatan awal SB B C

1. Baik semua siswa menjawab salam

V

2. seluruh siswa berdoa dengan khidmad

V

3. Bhasa yang di gunakan ateraktif sehingga siswa semangat memulai pelajaran

v

4. - v

5. Guru belum terbiasa dengan intruksi tersebut sehingga dalam pelaksanaanya masih kaku

V

6. - v

7. Guru belum terbiasa dengan intruksi tersebutsehingga

3. Siswa sudah mulai aktif menjawab

6. Tidak seluruh kelompok memperoleh bimbingan langsung dari guru

v

Konfirmasi

1. Siswa merespon dengan baik pertanyaan yang di sampaikan guru.

v

(69)

Keterangan:

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Tes formatif pada pra siklus sampai dengan siklus II telah

mengalami peningkatan pada ketuntasan kriteria minimal (KKM) 60. Adapun

hasil tes formatif pada pra siklus sampai siklus II dapat di gambarkan

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM

No. Nama Nilai Keterangan KKM

3. Seluruh siswa menjawab salam dengan baik.

Gambar

Tabel 1.2 fasilitas saran dan prasarana MTs AL FALAAH
Tabel 1.3 Data Guru dan Staf
Tabel  2.1 Hasil tes formatif pra siklus
Tabel 2.2 Hasil tes formatif siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan lentur dan daya layan balok beton dengan tulangan rangkap dari bambu petung yang meliputi beban retak pertama, lendutan,

Tujuan pemberian imunisasi pada anak diharapkan akan memberikan fungsi serta manfaatnya dalam hal untuk melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan

[r]

Telah dilakukan penelitian tentang uji daya hambat tanaman akar kucing yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun akar kucing (Acalypha indica L

Hasil karakterisasi menunjukkan terbentuknya nanokristal TiO 2 yang lebih optimal pada sampel dengan penambahan asam borat. Untuk penelitia selanjutnya disarankan melakukan

Puji syukur terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan- Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan Perancangan Proyek Akhir 10 dengan

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan pengarahan, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi

(1983), kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh dua hal yaitu kerusakan oleh sifat alamiah dari produk yang berlangsung secara spontan yang kedua dipengaruhi