BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA
A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Darul Hikmah Sumbersari
Kabupaten Jember
Pondok pesantren Darul hikmah berdiri pada tahun 1987 yang didirikan oleh KH. Drs. Achmad Nashihin AR. Setelah beberapa tahun kemudian, mulailah berdiri pendidikan formal dan non formal.Diantara lembaga formal yang ada salah satunya adalah SMP Darul Hikmah yang terletak di kelurahan Kranjingan kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, selain dari pada itu berdiri lembaga Non Formal yaitu : Madrasah Diniyah, TPQ dan TPA serta Lembaga bimbingan haji yang terkenal dengan nama “KBIH AL-GHAZAALIE”Dan AL-GHAZAALIE CITRA
UTAMA.
SMP Darul Hikmah adalah satuan pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa di dalam bidang pengetahuan kognitif dan didukung oleh tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya serta memiliki fasilitas yang memadai.
Identitas Sekolah
Nomor Statistik Sekolah : 201052401105
Nama Sekolah : SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember
Nomor Telp : 0331-321737
Alamat : Jl. Yos Sudarso 114 Kranjingan Sumbersari Jember
Kecamatan : Sumbersari
Kabupaten : Jember
Propinsi : Jawa Timur
2. Visi dan Misi SMP Darul Hikmah Sumbersari
Visi : “Menciptakan Insan Berpretasi dan Mandiri dengan berlandaskan Iman, Taqwa dan Akhlaqul Karimah”
Indikator :
a. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam serta budaya bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak
b. Mengembangkan potensi akdemik peserta didik secara optimal sesuai dengan minat dan bakat melalui proses pembelajaran yang baik
c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif kepada peserta didik di bidang keterampilan sebagai modal untuk terjun ke dunia kerja.36
Misi :
a. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam serta budaya bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak
b. Mengembangkan potensi akdemik peserta didik secara optimal sesuai dengan minat dan bakat melalui proses pembelajaran yang baik
36
c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif kepada peserta didik di bidang keterampilan sebagai modal untuk terjun ke dunia kerja
3. Struktur Organisasi SMP Darul Hikmah Sumbersari
2
Dokumentasi, Jember, 05 April 2016 69
Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Unit Perpustakaan Tata Usaha
Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Waka Sarana Prasarana Waka Humas
Guru
Siswa YAYASAN
Diknas Komite
Keterangan :
4. Keadaan Guru
Guru adalah pribadi yang menentukan maju atau tidaknya sebuah bangsa dan peradaban manusia. Di tangannya, seorang anak yang awalnya tidak tahu apa-apa menjadi pribadi jenius. Melalui sepuhannyalah lahir generasi-generasi unggul. Ia “turun” untuk memberantas kebodohan umat manusia, sekaligus menghunjamkan kearifan sehingga manusia bisa paham tentang makna kedirian dan kehidupan. Sejak dulu, guru menjadi panutan dan teladan masyarakat. Guru tidak hanya diperlukan para murid di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam problematika. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masyarakat mendudukkan guru pada tempat yang terhormat dalam kehidupan masyarakat, yakni sebagai sumber teladan dan inspirasi di tengah-tengah masyarakat.
Kedudukan guru yang demikian itu senantiasa relevan dengan zaman dan sampai kapanpun diperlukan peran serta edukatifnya. Oleh karena itu, guru mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam pendidikan, selain sebagai pendidik juga berperan sebagai pengampu yang mengarahkan, memotivasi dan menginspirasi peserta didiknya untuk mencapai kedewasaan berpikir yang sempurna dan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. Adapun data guru di SMP Darul Hikmah Sumbersari adalah sebagai berikut:38
38
Tabel 4.1
Keadaan Guru SMP Darul Hikmah Sumbersari Tahun Pelajaran 2015/2016
No Nama Guru Keterangan
1. Achmad Helmi Firdaus, S.Pd Kepala sekolah
2. Dra. Hj Sunarti Ketua BK
3. Dra. Hj. Sa’adah Zawawi Guru
4. Dra. Insri Windarti Guru
5. Titik Mardyah S.Pd Guru
6. Rien Sulistyo N S.Pd Ketua Laboratorium
7. Kukuh Prayitno S.Pd Guru
8. Dra. Alfiah Guru
9. Musrilena S.Pd Guru
10. I G Ngurah Jaya S.Pd Guru
11. M Subarno S.Pd Guru
12. Sudina Kartini Guru
13. Sudjiati S.Pd Guru
14. Sri Sumilah S.Pd Guru
15. Jahuri S.Pd Guru
16. Husnul Khotimah, S.Pd.I Guru
17. Suratmi S.Pd Guru
18. Ninik Sukarini S.Pd Guru
19. Husnul Khotimah Waka Kurikulum
20. Teguh suprayitno BA Guru
21. Drs Bani Suseno Guru
22. Djarot Martono H Wakil Kepala Sekolah
23. Misnadi Am pd Guru
24. Lusiana Budi J S.Pd Kepala Perpustakaan
25. Ali Mustofa S.Pd Guru
27. Drs. Sujiyono Guru
28. Drs. Bay Dasyik S.H Guru
29. Husnul Khotimah, S.Pd.I Guru
30. M. Eksan, S.Pd Waka Kesiswaan
31. Nurhadi S.PdI Guru
5. Letak Geografis
Letak SMP Darul Hikmah Sumbersari Kabupaten Jember sangat strategis, karena berada di daerah perkotaan yang mudah dijangkau. Adapun batas-batas SMP Darul Hikmah Sumbersari Kabupaten Jember adalah sebagai berikut:
Sebelah barat : Perumahan penduduk Sebelah selatan : Perumahan penduduk Sebelah timur : Perumahan penduduk Sebelah utara : Perumahan penduduk.39
6. Keadaan Siswa
Keadaan siswa merupakan elemen penting dalam pendidikan, karena siswa atau peserta didik merupakan salah satu unsur dari pendidikan. Adapun keadaan siswa- siswi SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember dapat dilihat pada tabel berikut ini40:
39
Observasi, 14 Maret 2016
40
Tabel 4.2
Keadaan siswa- siswi SMP Darul Hikmah Sumbersari Tahun pelajaran 2015/2016
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VIIA – 17 17
VIIB – 18 18
VIIC 25 – 25
2 VIIIA – 17 17
VIIIB – 18 18
VIIIC 31 31
3 IXA – 27 27
IXB 30 – 30
Jumlah seluruh siswa 86 97 183
7. Kurikulum Pendidikan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Adapun pembelajaran dikembangkan melalui pendekatan sistem belajar tuntas. Pembelajaran tuntas adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar yang ditetapkan pada tahun pelajaran 2015/ 2016 SMP Darul Hikmah Sumbersari Kabupaten Jember.
dan masyarakat dengan dikoordinatori oleh waka kurikulum. SMP Darul Hikmah Sumbersari Kabupaten Jember pernah menerapkan kurikulum tahun 2013 (K-13) yang merupakan kurikulum bentukan terbaru atas instruktur dari pemerintah, akan tetapi tidak bertahan lama karena dari pihak pemerintah sendiri menarik kebijakan tersebut karena adanya beberapa faktor, sehingga SMP Darul Hikmah Sumbersari Kabupaten Jember kembali menerapkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).41
8. Keadaan Sarana dan Prasarana
Keadaan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan, serta efektifitas dan efesiensi waktu dalam proses pembelajaran di SMP Darul Hikmah Sumbersari Kabupaten Jember. Adapun sarana dan prasarana tersebut adalah sebagai berikut :42
Tabel 4.3
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Darul Hikmah Sumbersari Tahun Pelajaran 2015/2016
No Jenis sarana dan prasarana Jumlah Luas (M2)
per unit Kepemilikan
1) Ruang teori 18 960
41
Dokumentasi SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember, 05 April 2016.
42
2) Ruang lap IPA 3 Alat dan media pendidikan
- Alat peraga/praktik IPA 439 3
B. Penyajian dan Analisa Data
Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember
Tahun Pelajaran 2015/2016
Pembelajaran merupakan dari mengajar dalam konteks standar proses pendidikan yang meliputi penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Pada dasarnya pembelajaran adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya.
Hal ini dimaksudkan untuk membentuk watak, peradaban dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Dengan demikian pembelajaran adalah suatu proses pemberdayaan potensi peserta didik yang diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat serta mewujudkan masyarakat belajar.
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Jadi Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian suatu tujuan. Eksistensi strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan dan pengajaran sangat dibutuhkan terutama dalam konteks pendidikan agama Islam yang harus melihat situasi kondisi siswa dalam implementasinya.
Menurut Ibu Husnul Khotimah, S.Pd.I salah satu guru PAI di SMP Darul Hikmah Sumbersari, mengatakan :
Strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan beberapa model pembelajaran di antaranya ekspositori dan inkuiri. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, baik prestasi dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa.43
Hal ini senada dengan yang dikatakan Bapak M. Eksan, S.Pd sebagai Waka Kesiswaan di SMP Darul Hikmah Sumbersari:
Rata-rata semua pembelajaran di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember, termasuk salah satunya adalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam tentu menggunakan model pembelajaran ekspositori, inkuiri. Beberapa teori ini dilaksanakan karena selain sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah, dengan model ini siswa mampu berprestasi. Dengan model pembelajaran kemampuan siswa dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa dapat tercapai, misalnya kemampuan siswa dalam bacaan sampai dengan gerakan-gerakan sholat.44
43
Khusnul Khotimah,wawancara, Jember, 23 April 2016.
44
Sedangkan Menurut Ainul Arifin dan Muh. Dzikrullah siswa kelas VIII C di SMP Darul Hikmah Sumbersari mengatakan :
Ooo ya bu, saya dan teman-teman sangat senang dengan pembelajaran, karena selain guru Pendidikan Agama Islam yang dapat menyampaikan pelajaran dengan baik, juga ibu guru di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember sangat ramah dan tidak galak, sehingga sangat disukai saya dan teman-teman. Dalam pembelajaran kadang guru memberikan ceramah, kadang siswa yang diminta untuk aktif, misalnya dengan pembentukan kelompok belajar, dan lain-lain.45 Ketika berbicara tentang strategi ceramah beliau merasa kurang relevan bila ceramah dikatakan strategi, karena banyak buku refrensi mengatakan bahwa ceramah dikatakan metode, akan tetapi ceramah dikatakan siasat atau strategi di SMP Darul Hikmah Sumbersari untuk menyiasati siswa yang masih kurang paham dan kurang tahu tentang praktek sholat serta beberapa praktek ibadah lainnya. Hal itulah yang menurut Bapak M. Eksan, S.Pd perlu untuk mengkombinasikan beberapa strategi didesain dan diprogram secara khusus untuk strategi pembelajaran PAI agar SMP Darul Hikmah Sumbersari dapat mempunyai acuan atau refrensi yang sudah sesuai dengan situasi kondisi guru dan siswa di lingkungan SMP Darul Hikmah Sumbersari dan dapat memberikan solusi konkrit terhadap proses transformasi siswa, baik transformasi dari segi dohiriah maupun batiniah, misalnya dengan model inkuiri maupun ekspositori.46
45
M. Ainul Arifin dan Dzikrullah, wawancara, Jember 01 April 2016.
46
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Hikmah Sumbersari
Jember Tahun Pelajaran 2015/2016
Dalam masyarakat belajar ini, siswa tidak hanya belajar sendiri dan memecahkan masalahnya sendiri, namun juga harus bekerjasama dengan orang lain. Karena pada hakekatnya manusia membutuhkan orang lain. Kegiatan itu dapat berupa membuat kelompok belajar, saling bekerja sama memecahkan masalah, dan masing-masing mempunyai tanggung jawab yang sama.
materi Pendidkan Agama Islam yang cocok disampaikan, misalnya tentang sejarah nabi, proses masuknya islam, dan lain-lain.47
Proses pembelajaran materi agama yang disampaikan oleh guru PAI harus mampu menarik minat siswa dalam setiap momentum, baik situasi kondisi siswa yang kurang begitu respon terhadap materi tersebut. Karena pada dasarnya materi akhlak merupakan suatu proses pembelajaran yang akan mengarahkan dan membina siswa agar lebih berkompeten di dalam merealisasikan sifat yang tertanam pada jiwa diri peserta didik yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah yang tidak memerlukan pertimbangan pikiran.
Demikian juga saat wawancara dengan salah satu siswa, Nur Diana (Kelas VIIA) mengatakan :
Dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam, kemampuan pengetahuan dan pemahaman saya terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi semakin baik. Misalnya pengetahuan mengenai hukum-hukum Allah, sejarah dalam Islam serta pengetahuan mengenai aqidah, syariah maupun akhlak menjadi semakin baik”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti mengetahui dan memahami terhadap materi pelajaran semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini terjadi dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh guru yang menggunakan model ekspositori dan inkuiri.
47
Dengan model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam seperti model inkuiri maupun ekspositori kemampuan dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa akan semakin meningkat.
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember
Tahun Pelajaran 2015/2016
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan pelajaran wajib yang harus diberikan dalam setiap satuan pendidikan. Dalam dunia pendidikan seorang guru harus menanamkan suatu bentuk saling memiliki, memahami dan melestarikan lingkungan di sekitarnya kepada peserta didik, agar rasa kepemilikan dan menghargainya sangat tinggi terhadap lingkungan hidup. Hal ini membuktikan bahwa manusia hidup harus saling menghargai, menghormati dan menyayangi, baik kepada diri sendiri, orang lain maupun juga kepada lingkungan hidup yang sudah di anjurkan oleh agama Islam.
perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti sikap menerima dan sikap sopan santun yang hal ini menjadi prioritas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Sebagaimana dikatakan oleh guru Pendidikan Agama Islam, Ibu Khusnul Khotimah:
Yang menjadi target dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sikap afektif siswa yang harus menunjukkan perilaku yang baik seperti sopan santun, kasih sayang dan sikap menerima dengan hati yang terbuka. Sikap ini akan sulit jika siswa tidak terbiasa melakukannya. Dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam diharapkan semua siswa akan memiliki sikap afektif yang demikian.48
Demikian juga sebagaimana ungkapan salah satu siswa, Ucik Soraya kelas IXA.
Dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang didapatkan di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember saya dapat memperbaiki sikap dan tingkah laku saya dengan baik. Hal ini karena selain pembelajaran yang diberikan kepada saya juga karena ibu guru selalu memberikan bimbingan dan arahan yang positif terhadap saya. Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam juga sangat saya senangi karena selain materinya mudah dipahami, cara penyampaikan guru-guru Pendidikan Agama Islam juga sangat enak.49
Sebagaimana diterangkan oleh Bapak Anwari salah satu guru di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember model pembelajaran yang diterapkan pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dilaksanakan
48
Khusnul Khotimah,wawancara, Sabtu 23 April 2016.
49
dengan tujuan dapat meningkatkan prestasi dalam bidang psikomotirk yaitu kemampuan siswa dalam mempraktikkan atau mendemonstrasikan pemahamannya dalam suatu materi pelajaran tertentu, misalnya praktek wudhu, sholat dan lain sebagainya. Karena menurut Bapak Anwari tersebut, hakikat model pembelajaran yang diterapkan pada pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah pada prosesnya bukan menitikberatkan pada hasil belajar.50
Hasil wawancara peneliti dengan guru Pendidikan Agama Islam Ibu Khusnul Khotimah menyatakan “Bahwa model-model dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti ekspositori dan inkuiri, tidak selalu digunakan secara keseluruhan, akan tetapi dengan melihat materi yang cocok dan sesuai dengan kondisi kelas, selain melihat waktu pembelajaran yang relatif sempit, juga tidak semua model cocok diterapkan misalnya model mastery learning, saya pernah menerapkan model ini, tapi tidak berjalan dengan baik, karena begitu saya coba praktikkan, materi bisa selesai sesuai dengan waktu yang saya terapkan, akan tetapi banyak siswa yang belum paham terhadap materi yang saya berikan.51
Salah satu target yang diharapkan mampu diraih dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah kemampuan siswa dalam bidang psikomotorik. Kemampuan ini dapat dilihat dari
50
Anwari,wawancara, 25 April 2016.
51
penjabaran siswa dalam melaksanakan materi yang telah dilaksanakan, seperti kemampuan dalam sholat maupun praktik ibadah lainnya.
Berdasarkan hasil observasi pada saat praktik ibadah, peneliti melihat kemampuan siswa SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember dalam ibadah sudah cukup baik. Siswa dapat melaksanakan ibadah dengan lancar baik dari segi bacaan maupun gerakan-gerakannya.52
Berdasarkan temuan data yang didapatkan dari hasil wawancara dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diterapkan di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember sangat membantu siswa dalam memahami materi dan sikap serta perilaku siswa juga mengalami perubahan ke arah yang positif, misalnya siswa dapat memiliki sikap menerima dan tingkah laku siswa dihiasi dengan nilai-nilai akhlak dan kesopan, hal ini terlihat dari keseharian siswa baik ketika di dalam kelas maupun di luar kelas.
C. Pembahasan Temuan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di SMP Darul Hikmah Sumbersari Tahun Pelajaran 2015/ 2016, data-data yang merupakan hasil penelitian yang telah disesuaikan dengan alat-alat pengumpulan data, kemudian dikemukakan secara rinci sesuai dengan bukti-bukti yang telah diperoleh selama penelitian. Adapun temuan-temuan yang didapat dari lapangan antara lain:
52
Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Darul Hikmah Sumbersari
Jember Tahun Pelajaran 2015/2016
Strategi pembelajaran PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dilaksnakan melalui beberapa model yaitu ekspositori dan inkuiri. Dengan model pembelajaran ini diharapkan kemampuan siswa dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik dapat terwujud.
Berdasarkan temuan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan hasil temuan dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember Tahun Pelajaran 2015/2016 diterapkan melalui model pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Temuan penelitian ini relevan teori yang dikemukakan oleh Sukarno bahwa pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama Islam dan menjadikannya pandangan hidup melalui beberapa model-model pembelajaran.
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Hikmah Sumbersari
Jember Tahun Pelajaran 2015/2016
Karena pada dasarnya materi Pendidikan Agama Islam merupakan suatu proses pembelajaran yang akan mengarahkan dan membina siswa agar lebih berkompeten di dalam merealisasikan sifat yang tertanam pada jiwa diri peserta didik yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah yang tidak memerlukan pertimbangan pikiran. Dalam bidang kognitif, diharapkan siswa mampu mengetahui dan memahami materi pelajaran yang diberikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Berdasarkan temuan di lapangan dapat diketahui strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam ynag digunakan dalam pelajaran PAI tersebut mampu meningkatkan prestasi siswa dalam bidang kognitif sehingga siswa mampu memiliki pengetahuan dan pemahaman dengan baik terhadap materi Pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah. Temuan ini relevan dengan teori yang dikemukakan oleh Syamsul Kurniawan “Pembelajaran sebagai suatu aktivitas untuk
mencoba mendorong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah, atau mengembangkan skill, attitude, cita-cita, penghargaan, dan pengetahuan
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Hikmah Sumbersari
Jember Tahun Pelajaran 2015/2016
Pada kajian teori telah dijelaskan bahwa menurut Dimyati ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.53 Ranah afektif mencangkup watak dan perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memilki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
Berdasarkan temuan data di lapangan, sebagaimana hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, bahwa strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam peningkatan belajar bidang afektif peserta didik di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember tahun pelajaran 2015/2016 yang dilakukan melalui pembelajaran model ekspositori, inkuiri dan masteri learning dalam Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa khususnya dalam bidang afektif, hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam sikap sopan santun dan menerima dari siswa.
Dari pembahasan di atas, selanjutnya dapat dikemukakan bahwa strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Darul Hikmah Sumbersari Jember tahun pelajaran 2015/2016 dapat meningkatkan belajar bidang afektif peserta didik
53
Temuan ini relevan dengan teori yang dikemukakan oleh Syamsul Kurniawan “Pembelajaran sebagai suatu aktivitas untuk
mencoba mendorong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah, atau mengembangkan skill, attitude, cita-cita, penghargaan, dan pengetahuan