• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh promosi terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru : studi kasus pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh promosi terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru : studi kasus pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari - USD Repository"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENDAFTAR

CALON SISWA BARU

Studi Kasus : LPK YOTABAKTI Dan LPKKP Wisata Bahari, Yogyakarta

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Agustinus Hari Budi Darmawan 022214110

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENDAFTAR

CALON SISWA BARU

Studi Kasus : LPK Yotabakti Dan LPKKP Wisata Bahari, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Agustinus Hari Budi Darmawan 022214110

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

(6)
(7)

vi ABSTRAK

Pengaruh Promosi Terhadap Jumlah Pendaftar Calon Siswa Baru (studi kasus pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari)

Agustinus Hari Budi Darmawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh promosi terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari dan untuk menentukan kegiatan promosi apakah yang paling berpengaruh terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Adapun variabel penelitiannya adalah biaya promosi dan volume penjualan yang diwakili oleh jumlah pendaftar calon siswa baru pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis regresi linier berganda, uji F dan uji t.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, ditemukan hasil, bahwa promosi yang terdiri dari biaya periklanan dan biaya public relation berpengaruh secara bersama-sama terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada kedua lembaga tersebut. Hal ini dapat dilihat dari koefisien determinasi pada masing-masing lembaga tersebut.

(8)

vii ABSTRACT

The Influence of Promotion To the Amount of Registrant (a case study at LPK Yotabakti and LPKKP Wisata Bahari)

Agustinus Hari Budi Darmawan Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The research was aimed to identity the influence as whether promotion at LPK Yotabakti and LPKKP Wisata Bahari, and to determine the most effective promotion activity influenced to the amount of registrant at LPK Yotabakti and LPKKP Wisata Bahari.

The type of the research was case study. The data was collected by interviewing the management at LPK Yotabakti and LPKKP Wisata Bahari and documenting the relevant data from those two LPK. The research variables were promotion expense and the amount of registrant at LPK Yotabakti and LPKKP Wisata Bahari. The collected data were processed by the multiple linear regression analysis, F test and t test.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasi karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Promosi Terhadap Jumlah Pendaftar Calon Siswa Baru” studi kasus pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta, yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

(10)

ix

4. Bapak Drs. Laurentius Bambang Harnoto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, memberikan saran dan masukan serta nasehat-nasehatnya yang sangat berarti sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak Harsana Hadi Poerwomartono, selaku pimpinan pada LPK Yotabakti, yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Durnadi Lasihta, selaku pimpinan pada LPKKP Wisata Bahari, yang telah mau meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam mendapatkan data-data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh dosen, staf dan karyawan Universitas Sanata Dharma khususnya Fakultas Ekonomi dan staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam penyediaan buku-buku yang dibutuhkan penulis.

8. Kedua orangtuaku tercinta, Yohanes Raharjo dan Theresia Sumarni yang telah mengasihiku, memberikan kepercayaan, dukungan, perhatian, bimbingan, kekuatan, cinta dan doa restunya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(11)

x

10.RIP Simbahku Elizabeth Kasiyah Mangun Diharjo (Alm) tersayang yang baru saja dipanggil Bapa di Surga, yang selalu menyayangi cucu-cucunya

sing ”Ra-urus”. Sedaya lepat Nyuwun Pangapunten. Matur nuwun, sugeng tindak Mbah.

11.Simbah Maria Latinah Rejo Sumarto (Alm) tersayang, yang telah memberikan kasih sayang sewaktu aku kecil. Nyuwun pangestu nggih mbah, mugi saget lulus dadi Sarjana.

12.Keluarga besarku, baik dari Kadirojo maupun dari Teguhan, pakde-pakde dan bude-bude, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi untuk menyelesaikan studi. Matur nuwun Pakde-Bude.

13.Sedulur-sedulurku kabeh, Genthong, Mbak Rini, Mas Eko, Kunto, Anton Jonior, Mas Endar, Mas Joko, Mbak Yuli, Yuni “Yuyun”, Dono, Bazier, Mbego dll yang membuat hidupku lebih berwarna. Matur nuwun sedaya kemawon.

14.Konco-konco lawasku : Didiet “Codot”, Totok “Black”, Ferry “Tapier”, Damar Supad, Mr Ngatijo, Kunchung, Bento, Iyas, Ade, Pakel, Juvick, Yogi, Tegar, Wuryan, Petruk, Roni, dll Tanpa kalian aku bukanlah aku seperti saat ini. Thanks for all.

15.Temen-temen USD & Manajemen 2002;

(12)

xi

Eko, Karlina, Riri, Eny, Angik, Chandra, Nia, Retno, sandra, Era, Priska dll. Ayo kumpul-kumpul and mumbul-mumbul-harjo meneh cah.

16.Rekan-rekan KKP-ku : Rindya, Uma, Bagus “Eross”, Nico, Ika, Hendrik, Agnes, Budi, kapan kita bisa seperti dulu lagi??... dan juga rekan-rekan dari Pranoto Keramik, Bpk. Samsyul Zahri (matur nuwun mas), Bpk/Ibu Ngatijo, Waluyo, Dwi dan seluruh warga dusun Panjang Rejo, Pundong, Bantul, terima kasih atas kesediaannya menerima kami.

17.Temen-Temen Guyup Rukun USD, Nina ”Kokom”, Dian ”Sastro”, Lina ”Cipluk”. Kapan kita touring lagi?

18.Temen-temen Djoyo Community, Iwan ”Kenthanx”, Gabug, Topeng, Sigit ”Pak Tua”, Wahyu, Tukul. Ayo gawe Videoshooting.

19.Untuk almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma, terima kasih mengijinkanku berkembang dan menjadi seseorang yang lebih baik, untuk segala kenangan, untuk ilmu pendidikan dan ilmu kehidupan yang telah kau beri.

20.Akhirnya untuk semua pihak yang telah membantu dan terkait dalam kehidupanku, yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu, terimakasih, semoga Tuhan memberkati kita semua…Amin.

Yogyakarta, 30 November 2007 Penulis,

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Motto dan Persembahan ... iv

Pernyataan Keaslian Karya ... v

Abstrak ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar ... xv

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Mafaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 6

(14)

xiii

B. Bauran Pemasaran ... 10

C. Promosi ... 12

D. Bauran Promosi ... 13

E. Sifat Dari Tiap Kiat Promosi ... 14

F. Tujuan Promosi ... 17

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi Promotional Mix ... 18

H. Hipotesis... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23

E. Data yang Diperlukan ... 23

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 24

G. Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. LPK YOTABAKTI 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 28

2. Lokasi ... 30

3. Struktur Organisasi . ... 30

4. Personalia ... 36

(15)

xiv B. LPKKP WISATA BAHARI

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 39

2. Lokasi ... 4

3. Struktur Organisasi ... 42

4. Pemasaran ... 46

5. Personalia ... 47

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 49

1. Analisis Dekriptif ... 49

2. Analisis Kuantitatif ... 58

B. Pembahasan ... 75

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 83

C. Keterbatasan Penelitian ... 84

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi LPK Yotabakti ... 32 Gambar IV.2 Bagan Struktur Organisasi LPKKP Wisata Bahari ... 43 Gambar V.1 Grafik Biaya Periklanan tahun 1995-2006 pada

LPK Yotabakti ... 51 Gambar V.2 Grafik Biaya Periklanan tahun 1997-2006 pada LPKKP

Wisata Bahari ... 52 Gambar V.3 Grafik Biaya Public Relation tahun 1995-2006 pada LPK

Yotabakti ... 53 Gambar V.4 Grafik Biaya Public Relation tahun 1997-2006 pada

LPKKP Wisata Bahari ... 54 Gambar V.5 Grafik Jumlah Pendaftar Calon Siswa Baru tahun

1995-2006 pada LPK Yotabakti ... 56 Gambar V.6 Grafik Jumlah Pendaftar Calon Siswa Baru tahun

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Biaya Periklanan LPK Yotabakti tahun

1995-2006 ... 50 Tabel V.2 Biaya Periklanan LPKKP Wisata Bahari tahun

1997-2006 ... 51 Tabel V.3 Biaya Public Relation LPK Yotabakti tahun

1995-2006 ... 53 Tabel V.4 Biaya Public Relation LPKKP Wisata Bahari tahun

1997-2006 ... 54 Tabel V.5 Jumlah Pendaftar Calon Siswa Baru LPK Yotabakti

tahun 1995-2006 ... 55 Tabel V.6 Jumlah Pendaftar Calon Siswa Baru LPKKP

Wisata Bahari tahun 1997-2006 ... 56 Tabel V.7 Hasil Regresi Linier Berganda (LPK Yotabakti) ... 58 Tabel V.8 Koefisien Beta (LPK Yotabakti) ... 66 Tabel V.9 Hasil Regresi Linier Berganda

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Wawancara ... 1

Surat keterangan penelitian LPK Yotabakti ... 3

Surat keterangan penelitian LPKKP Wisata Bahari ... 4

Data pada LPK Yotabakti ... 5

Output data (SPSS), LPK Yotabakti ... 6

Data pada LPKKP Wisata Bahari ... 7

Output data (SPSS), LPKKP Wisata Bahari ... 8

Tabel t………... 9

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia usaha yang semakin ketat pada saat ini, setiap orang dituntut untuk dapat bersaing dalam menentukan pekerjaan yang akan dipilih. Dengan adanya dunia kerja yang semakin ketat tersebut, banyak lembaga-lembaga pelatihan kerja yang menawarkan jasanya untuk mempersiapkan diri untuk masuk kedalam dunia kerja. Bagi sebagian orang yang ingin berorientasi untuk bekerja, lembaga-lembaga pelatihan kerja sendiri menawarkan berbagai bentuk pengajaran, bimbingan, dan pelatihan kepada seseorang yang ingin berorientasi untuk bekerja.

Dengan berkembangnya dunia kerja yang semakin ketat maka semakin banyak pula lembaga-lembaga pelatihan kerja yang bermunculan dan menimbulkan persaingan diantara lembaga-lembaga sejenis.

(20)

dapat bersekolah di lembaga pelatihan kerja tersebut. Situasi persaingan yang seperti itulah yang menuntut setiap lembaga pelatihan kerja untuk mampu bersaing agar bisa tetap bertahan dan lebih berkembang. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat, guna menghadapi situasi persaingan tersebut.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. (Kotler; 2000; 18). Bauran pemasaran (Marketing Mix) terdiri dari 4 P, yaitu Product, Price, Place, dan

Promotion. Product adalah segala sesuatu yang ditawarkan perusahan untuk memenuhi kebutuhan dan keingninan konsumen, Price adalah atribut yang melihat erat pada keberadaan suatu produk, Place adalah proses penyaluran barang sampai kepada konsumen atau pasar, Promotion adalah variabel marketing Mix yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan pasarnya.

(21)

pola perilaku konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh lembaga pelatihan kerja adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin calon siswa yang akan mendaftar.

Kegiatan promosi pada lembaga pelatihan kerja mempunyai peranan penting untuk mengembangkan lembaga atau perusahan tersebut di masa yang akan datang. Promosi mempunyai pengaruh besar bagi pihak lembaga pelatihan kerja yang bersangkutan, misalnya dengan promosi akan berpengaruh dengan jumlah pendaftaran calon siswa baru lembaga yang dipromosikan akan semakin dikenal masyarakat, dan keuntungan lainnya. Untuk itu calon pendaftar siswa baru harus diberikan informasi dan pesan yang menarik, serta berkesinambungan. Hal itu akan terjadi kalau ada komunikasi yang baik antara lembaga pelatihan kerja yang bersangkutan dengan calon siswa baru, sehingga calon siswa yang akan mendaftar tertarik untuk mendaftar.

Dalam promosi dikenal juga bauran promosi (Promotional Mix), yang merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,

personal selling, dan alat promosi yang lain yang semuannya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Pada pokoknya variabel Promotional Mix

(22)

menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung; Promosi penjualan merupakan upaya perusahan untuk memperkenalkan perusahan serta produknya kepada mayarakat.

Kegiatan promosi yang efektif akan mampu meningkatkan jumlah penjualan produk suatu perusahaan. Dalam promosi, diperlukan biaya untuk melakukan kegiata promosi tersebut. Biaya promosi adalah biaya yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi. Biaya promosi berpengaruh pada jenis promosi yang akan digunakan. Untuk itu perlu dibuat anggaran promosi untuk menunjang kegiatan promosi.

Dalam rangka meningkatkan volume penjualan setiap perusahaan mempunyai strategi promosi yang berbeda-beda tergantung pada tujuan yang ingin dicapainya. Kegiatan promosi satu perusahaan dengan perusahaan yang lain memberi pengaruh yang berbeda-beda terhadap volume penjualan, tergantung jenis produk yang dihasilkan serta siklus hidup produk tersebut.

(23)

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh atau kontribusi promosi terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari? 2. Kegiatan promosi manakah (periklanan atau public relation) yang

memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada permasalahan mengenai promosi, menganalisis tentang pengaruh biaya promosi terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari tersebut. Ada empat jenis kegiatan promosi : periklanan, promosi penjualan, public relation, personal selling. Dalam penelitian ini yang digunakan oleh pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari dalam promosi meliputi : periklanan dan

public relation.

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana pengaruh promosi terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari.

(24)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan : 1. Bagi LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan yang membangun dalam pemecahan masalah mengenai pengaruh promosi terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan, memberikan informasi bagi penelitian selanjutnya, serta diharapkan dapat menambah khasanah kepustakan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam praktek sesungguhnya.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini akan dibahas : latar belakang, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

(25)

Bab III : Metodologi Penelitian

Dalam bab ini akan dibahas tentang : jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian subjek penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian teknik analisis data. Bab IV : Gambaran Umum Perusahan

Dalam bab ini akan dibahas mengenai : sejarah, visi dan misi, dan tujuan perusahaan, struktur organisasi, personalia, dan promosi.

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini penulis ingin berusaha memberikan tanggapan dan analisis terhadap apa yang penulis teliti di dalam perusahaan.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran

(26)

8 BAB II LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan usaha dan untuk mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar. Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pemasaran, antara lain :

(27)

b. Menurut William J. Stanton (1985:14) adalah proses sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial.

c. Menurut Bashu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1982: 149) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujikan untuk mencanangkan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

2. Pengertian Manajemen Pemasaran

(28)

Pengertian dari manajemen pemasaran sendiri menurut para ahli adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk meciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. (Kotler; 2000: 9)

Kegiatan pemasaran yang direncanakan dengan baik, diorganisasikan, dikoordinasikan serta diawasi akan membuahkan hasil yang memuaskan bagi tercapainya penjualan perusahaan yang ditargetkan.

B. Bauran Pemasaran

(29)

Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang dikenal dengan 4P yaitu product, price, place, dan promotion (marketing mix).

1. Produk (product)

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang atau dapat pula berupa jasa. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Sedangkan jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

2. Harga (price)

Harga merupakan atribut yang melihat erat pada keberadaan suatu produk. Karena dari harga inilah suatu produk dinilai secara kuantitatif dengan sejumlah uang atau kompensasi yang harus dibayar oleh konsumen untuk sejumlah barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhannya.

3. Promosi (promotion)

(30)

4. Saluran Distribusi (place)

Setelah barang selesai diproduksi dan siap untuk dipasarkan, tahap selanjutnya dalam proses pemasaran adalah menyalurkan barang tersebut sampai pada konsumen atau pasar. Proses penyaluran barang sampai kepadakonsumen atau pasar disebut saluran distribusi.

C. Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahan dan bauran pemasarannya.

Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. (Gitosudarmo, 1994; 237)

Suatu usaha promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya. Promosi dapat memberikan keuntungan baik bagi pihak produsen maupun pihak konsumen. Keuntungan bagi konsumen adalah konsumen dapat mengatur pengeluarannya menjadi lebih baik. Sedangkan keuntungan bagi produsen adalah promosi dapat menghindarkan persaingan berdasarkan harga, karena promosi menimbulkan goodwill

(31)

D. Bauran Promosi

Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. (swastha dan Irawan 1985; 349)

Pada pokoknya variabel-variabel yang ada di dalam Promotional Mix

tersebut ada empat. Keempat variabel tersebut adalah : 1. Periklanan

Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Fungsi utama dari iklan, yaitu menginformasikan kepada masyarakat mengenai seluk beluk produk, mempengaruhi masyarakat untuk membeli, dan menyegarkan informasi yang telah diterima serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu masyarakat menerima dan mencerna informasi.

2. Personal Selling

(32)

percakapan yang mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada.

3. Publisitas (Public Relation)

Publisitas adalah pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut hubungan masyarakat, dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan lembaga pemerintahan, penyalur, serikat buruh, disamping juga calon pembeli. Komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.

4. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran untuk mendorong pembelian konsumen dan digunakan perusahaan untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan cepat terhadap penjualan.

E. Sifat dari tiap kiat Promosi

(33)

1. Periklanan

Kuaitas-kualitas yang dapat dicatat:

a. Presentasi publik: iklan adalah cara komunikasi yang sangat umum. Sifatnya umumnya memberi semacam legitimasi pada produk dan juga mengesankan produk yang standard.

b. Pervasivanes: iklan adalah medium yng pervasive yang memungkinkan penjual mengulang suatu pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing.

c. Memperkuat ekspresi: iklan memberi kesempatan mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan seni cetak, suara dan warna.

d. Tidak bersifat pribadi: iklan tidak memiliki sifat memaksa. Audiens tidak berkewajiban untuk memberi respon. Iklan hanya mampu melakukan monolog bukan dialog dan audiens.

2. Promosi penjualan

Walaupun kiat promosi penjulan sangat berbeda tetapi memiliki tiga karakteristik yang menonjol:

a. Komunikasi: menarik perhatian dan biasanya memberi informasi yang dapat menuntun konsumen ke produk itu.

(34)

c. Undangan: mereka mencakup undangan yang nyata terlibat dalam transaksi sekarang. Promosi penjualan mengajak konsumen untuk melihat produk yang ditawarkan secara nyata dalam pameran, sehingga terjadi pembelian.

3. Public relation dan Publisitas

a. Kredibilitas tinggi: cerita dan keistimewaan baru tampak lebih otentik dan dapat dipercaya bagi pembaca daripada iklan.

b. Terbuka: hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon , mungkin iklan dan wiraniaga.

c. Dramatisasi: memiliki hubungan masyarakat seperti iklan, contohnya seperti potensi mendramatisir suatu perusahaan atau produk. Public relation mengarahkan konsumen untuk melihat produk atau perusahaan secara baik, hal ini dilakukan untuk membangun citra perusahaan dengan cara mendukung produknya. 4. Personal Selling

Memilki tiga kualitas khusus:

a. Konfrontasi personal: Personal Selling melibatkan hubungan yang hidup, cepat dan interaktif antara dua orang atau lebih.

b. Pengembangan: Personal Selling memungkinkan semua jenis hubungan berkembang dari hubungan yang hanya berdasarkan penjualan sampai hubungan personal yang dalam.

(35)

F. Tujuan Promosi

Dalam praktek promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tujuan-tujuan berikut ini :

1. Modifikasi Tingkah-Laku

Kegiatan promosi ini berusaha merubah tingkah laku dan pendapat, dan memperkuat tingkah laku yang ada.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi ini dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk. Promosi yang bersifat informatif ini juga penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli.

3. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk ini diarahkan untuk mendorong pembelian dan dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini akan menjadi dominan jika produk yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus kehidupannya. 4. Mengingatkan

(36)

pula perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promotional Mix

Promotional mix untuk setiap jenis produk berbeda-beda. Pada umumnya, periklanan dan personal selling merupakan alat promosi utama untuk barang dan jasa. Sedangkan publisitas dapat membantu dalam pemberian kesan positif bagi perusahaan maupun product line.

Menentukan variabel promotional mix yang paling efektif merupakan tugas yang paling sulit dalam manajemen pemasaran. Dalam praktek, manajemen harus mencari kombinasi yang terbaik atas penggunaan alat-alat tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan kombinasi terbaik dari variabel-variabel promotion mix. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Jumlah Dana

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi promotional mix. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana terbatas.

2. Sifat Pasar

(37)

a. Luas pasar secara geografis

Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau internasional.

b. Konsentrasi pasar

Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda, dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan perusahaan yang menjual pada semua kelompok pembeli.

c. Macam pembeli

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tannga, atau pembeli lainnya. 3. Jenis Produk

(38)

dalam pemasaran barang industri. Kegiatan promosi yang lain, yaitu promosi penjualan dan publisitas diangap mempunyai proporsi yang sama pentingnya dalam pemasaran baik barang industri maupun barang konsumsi.

4. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Barang

Dalam siklus kehidupan barang dimulai melalui tahap-tahap, yang dimulai dengan tahap perkenalan sampai dengan tahap kemunduran atau penurunan. Strategi yang akan diambil untuk mempromosikan barang dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang tersebut.

a. Pada tahap perkenalan, perusahaan harus berusaha mendorong untuk meningkatkan permintaan primer lebih dulu, dan bukannya permintaan selektif . Jadi perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum mempromosikan suatu merk tertentu.

b. Pada tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan, perusahaan dapat menitik-beratkan periklanan dalam kegiatan promosinya. c. Pada tahap kemunduran atau penurunan, perusahaan harus sudah

(39)

H. HIPOTESIS

1. Promosi yang terdiri dari periklanan dan public relation secara bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada masing-masing LPK tersebut.

(40)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu jenis penelitian yang menggunakan objek tertentu dimana kesimpulan hasil penelitian hanya dapat digunakan untuk perusahaan tempat penelitian.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari. 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan April sampai Mei tahun 2007.

C. Subjek Dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yamg tahu tentang informasi kegiatan dan biaya promosi serta volume penjualan di LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari, yaitu pimpinan perusahaan. 2. Objek Penelitian

(41)

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk kepentingan penelitian maka diperlukan data-data yang diperoleh melalui beberapa cara, antara lain :

1. Wawancara

Peneliti mengumpulkan informasi dengan cara bertanya jawab langsung kepada subjek penelitian yaitu Bpk. Harsana HP pada LPK Yotabakti dan Bpk. Durnadi Lasihta pada LPKKP Wisata Bahari.

2. Dokumentasi

Data yang diperoleh dari catatan-catatan dan dokumen-dokumen historis yang berkaitan dengan penelitian.

E. Data Yang Diperlukan

Data-data yang diperlukan untuk proses penelitian adalah : 1. Biaya Promosi

a. Untuk LPK Yotabakti antara tahun 1995 sampai 2006.

b. Untuk LPKKP Wisata Bahari antara tahun 1997 sampai 2006. 2. Jumlah siswa yang mendaftar

a. Untuk LPK Yotabakti antara tahun 1995 sampai 2006.

(42)

F. Variabel Penelitian Dan Pengukuran 1. Variabel Independen

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang berpengaruh terhadap variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini yang disebut variabel independen adalah biaya promosi. Agar penelitian ini dapat dilakukan secara kuantitatif, variabel independen yang dilakukan oleh perusahaan akan diwakili oleh data jumlah uang yang dikeluarkan untuk biaya promosi. (biaya periklanan dan biaya public relation)

2. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang terpengaruh oleh variabel independen (variabel bebas). Dalam hal ini adalah jumlah pendaftar calon siswa baru.

G. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang dipakai dalam permasalahan ini adalah metode analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analsis kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan angka-angka atau rumus-rumus tetapi lebih menggunakan teori-teori yang relevan. 2. Analisis Kuantitatif

A. Regresi linier berganda metode kuadrat terkecil dirumuskan (Supranto, 1984:299)

(43)

1. Untuk menghitung koefisien regresi (b,c) dan konstanta (a) digunakan persamaan dibawah ini (Nugroho Budiyuwono, 1995:285) :

Y = Na + b

X1 +c

X2

X1 =a

X1 +b

X12 +c

X1X2

X2Y =a

X2 +b

X1X2 +c

X2

2. Menguji hipotesis

Urutan langkah dalam mengadakan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis

H0 : b1 =b2 =0 berarti secara bersamaan kegiatan promosi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru.

Ha : b1b2 ≠0 berarti secara bersamaan kegiatan promosi

berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru.

b. Menghitung besarnya nilai F hitung

F hitung =

(44)

Besarnya α = 5%

K = banyaknya variabel bebas N = jumlah data (sampel)

d. Membuat daerah penolakan dan daerah penerimaan

Untuk menguji diterima atau tidaknya hipotesis dari permasalahan yang dikemukakan digunakan uji F (f-Test), dengan membandingkan F hitung dengan F tabel.F tabel = (α ; k-1; n-k). Keputusan yang diambil :

H0 diterima jika F hitung < F tabel

H0 ditolak jika F hitung > F tabel

B. Untuk permasalahan kedua yaitu kegiatan promosi mana yang memberikan kontribusi lebih besar terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru dijawab dengan membandingkan nilai koefisien regresi berganda dan melalui uji T.

Uji T untuk menguji signifikansi variabel independent yaitu variabel periklanan dan variabel public relation.

a. Hipotesis Uji t

H0 : Koefisien regresi tidak signifikan

Ha : Koefisien regresi signifikan

Jika statistik t hitung < statistik t tabel, maka H0 diterima, Ha

ditolak.

(45)

b. Menghitung besarnya t hitung dan t tabel c. Pembandingan ststistik t hitung dengan t tabel

Untuk variabel periklanan

Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan

jika t hitung > t tabel maka Ho Ditolak dan Ha Diterima. Untuk variabel public relation

Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan

(46)

28 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab IV ini, penulis akan memberikan gambaran secara singkat mengenai sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, pemasaran perusahaan, dan hasil kegiatan perusahaan. Karena penulis meneliti 2 perusahaan maka penulis akan menerangkan satu persatu dari masing-masing perusahaan.

A. LPK YOTABAKTI

1. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan

Yotabakti didirikan oleh Bp. Harsana Hadipurwomartono dan beberapa rekan-rekan dari mantan karyawan dan crew Holland America Line (HAL) pada awal tahun 1995. Tepatnya tanggal 17 Juli 1995. Yotabakti adalah Lembaga Pelatihan Kerja dan Pendidikan khusus mengenai ketrampilan dan pengetahuan untuk bisa bekerja di Kapal Pesiar

(Cruise Ship). Seluruh pengajar / instruktur adalah mantan crew Holland America Line. Sementara ini Yotabakti berijin dari Dinas Tenaga kerja Sleman dan Bantul Yogyakarta.

(47)

karyawan HAL mempunyai ide untuk mendirikan sebuah lembaga pelatihan dan pendidikan yang berbasis pada perhotelan dan mengkhususkan pelatihan dan pendidikan ketrampilan untuk bekerja di kapal pesiar asing.

Nama Yotabakti itu sendiri berarti Yogya Wisata Bakti, yang disingkat menjadi Yotabakti. Nama itu sendiri diambil karena Yotabakti didirikan di Yogyakarta dan pendidikan yang diberikan berbasis pada wisata, yaitu wisata kelautan karena para lulusannya akan diarahkan untuk dapat bekerja di kapal pesiar asing.

Adapun visi dan misi perusahan adalah sebagai berikut:

Visi: Yotabakti sebagai jembatan terpendek untuk dapat bekerja di kapal pesiar asing.

Misi: Yotabakti berniat untuk membantu para pemuda-pemudi Indonesia untuk dapat bekerja di kapal pesiar asing.

(48)

asing. Selain itu Yotabakti juga menjalin kerjasama dengan perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia untuk dapat membantu siswa Yotabakti melamar bekerja pada kapal pesiar asing, diantaranya SBI dan CTI.

2. Lokasi

Saat ini Yotabakti menempati lokasi yang berada di Jl. Sorowajan

baru 19 Yogyakarta, dengan luas tanah + 1200 m2 , yang merupakan tanah milik Bp. Harsana Hp dan Ibu Sumartiningsih Susilo Astuti. Sebelum menempati lokasi saat ini, Yotabakti pernah menempati lokasi yang berada di Jl. Nogopuro 18 Gowok Yogyakarta. Karena jumlah siswa yang terus bertambah, dan membutuhkan fasilitas yang lebih luas, maka pada akhirnya Yotabakti Pindah dilokasi yang sampai saat ini ditempati, yaitu di Jl. Sorowajan baru 19 Yogyakarta.

3. Struktur Organisasi

(49)

Struktur organisasi perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Struktur organisasi garis merupakan struktur yang paling sederhana dimana wewenang dan tanggung jawab langsung dari atasan kepada bawahan atau seluruh kegiatan yang ada dalam perusahan dikoordinasi secara langsung oleh pimpinan.

b. Struktur organisasi fungsional adalah suatu bentuk organisasi yang didasarkan pada penerapan prinsip spesialisasi yang terdiri dari jabatan-jabatan yang melakukan jenis pekerjaan menurut bidang keahliannya.

c. Struktur organisasi staf. Dalam struktur organisasi staf, dibentuk tenaga staf yang bertugas membantu pimpinan perusahaan denga memberika saran-saran dan masukan-masukan.

(50)

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi Yotabakti.

Food Service Hotel House Keping

Knowledge English

Security Security Security Security Cleaning Service

Cleaning Service

(51)

Keterangan :

1. Chairman (Pimpinan) :

Harsana Hadipurwomartono 2. Deputy (Wakil Pimpinan)

Sarwanto

3. Accademic Affair (Ketua Akademis) : Djunaedi

4. Sekretaris : Retti 5. Administrasi

Paul

6. Lecturer (Staff Pengajar)

Beverage : Harry

Risbani Ship Information : Hartono Food Service : Raharjo Language (English & German) : Djunaedi

Hermadi Faqih

(52)

7. Security & Cleaning Service

Jendro Gufron

Sariyo Comak

Hamid Sarbani

Waljiman

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian yang ada dalam Yotabakti adalah sebagai berikut:

1. Chairman (Pimpinan)

Bertindak sebagai pimpinan perusahaan, dan bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan. Dalam hal ini saham sepenuhnya dipegang oleh Bp. Harsana Hp selaku pimpinan di Yotabakti.

2. Deputy (Wakil Pimpinan)

Deputy dalam hal ini bertindak sebagai wakil dari pimpinan yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan. Deputy bertugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan, selain itu juga bertugas mewakili pimpinan apabila pimpinan tidak berada di tempat.

3. Accademic Affair (Ketua Akademik)

(53)

4. Secretary (Sekertaris)

Sekretaris bertugas untuk mengatur keluar masuknya surat-surat atau dokumen-dokumen perusahaan kepada pihak luar perusahaan. Selain itu juga bertugas untuk membantu bagian administrasi dalam membuat pembukuan atau laporan-laporan yang ada dalam perusahaan.

5. Administration (Staff Administrasi)

Staff administrasi dalam hal ini bertugas untuk mengurusi keuangan perusahan seperti rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan. Selain itu juga bertugas untuk membuat pembukuan transaksi-transaksi yang terjadi baik pengeluaran ataupun pemasukan perusahaan dan juga membuat laporan keuangan perusahaan.

6. Lecturer (Staff Pengajar)

Lecturer atau staff pengajar disini bertugas untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para siswa yang bersekolah di Yotabakti. Tenaga pengajar di Yotabakti memberikan materi pendidikan dan pelatihan sesuai dengan spesifikasi atau kemampuan para tenaga pengajar itu sendiri, karena para tenaga pegajar tersebut direkrut dari para mantan karyawan yang pernah bekerja di hotel berbintang maupun di kapal pesiar.

(54)

bertugas untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar kampus Yotabakti agar selalu bersih dan nyaman sehingga kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan dengan baik.

4. Personalia

Yotabakti saat ini mempunyai 20 orang karyawan yang terdiri dari 5 orang staff kantor, yang melipui Pimpinan, Wakil pimpinan, Wakil Pimpinan bagian Akademis, Staff Administrasi dan Sekretaris; 8 orang staff pengajar (lecturer) dan 7 orang petugas keamanan dan kebersihan. Untuk tenaga pengajar, rekrutment karyawan diperoleh dari para mantan karyawan hotel ataupun kapal pesiar berpengalaman yang sudah tidak aktif lagi dan mempunyai kemampuan dan komitmen untuk mengajar dan mendidik para siswa yang ada di Yotabakti. Untuk para karyawan atau petugas keamanan dan kebersihan, rekrutmen didapat dari para penduduk atau warga sekitar kampus Yotabakti yang tinggal di sekitar Yotabakti.

(55)

karyawan mendapatkan tunjangan-tunjangan seperti tunjangan hari raya (THR), uang lembur, serta insentif lain sesuai pekerjannya.

Besar gaji yang diterima masing-masing karyawan atau pegawai berbeda-beda, hal ini karena sistem penggajian dan honor tersebut diberikan berdasarkan pada keahlian, posisi atau kedudukan dalam perusahaan dan juga berdasarkan lamanya masa kerja atau pengabdian masing-masing karyawan tersebut. Pemberian gaji biasanya pada akhir bulan, yaitu pada tanggal 28-31 setiap bulannya.

5. Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang harus dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan berkembangnya perusahan di masa datang.

Salah satu variabel pemasaran yang perlu diperhatikan dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan adalah promosi. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran, karena hakikat promosi adalah memberi informasi, mempengaruhi, merubah sikap dan akhirnya mendorong orang menjadi tertarik.

(56)

peluang kerja dan pengalaman yang didapat apabila bersekolah di Yotabakti.

Yotabakti menekakan pada dua kegiatan promosi utama, yaitu: a. Periklanan

Periklanan yang dilakukan Yotabakti meliputi iklan pada media massa, yaitu media cetak atau surat kabar (Koran KR, Kompas, Bernas) dan juga media elektronik (Radio Retjo Buntung, Geronimo). Selain itu Yotabakti juga membuat kalender, brosur, leaflet, pamflet, spanduk untuk ditempelkan dan disebarkan di sekitar kota Yogyakarta maupun di luar kota Yogyakarta. Untuk penyebaran pamflet, leaflet dan kalender para karyawan dilibatkan dan dituntut aktif dalam kegaiatan promosi ini.

Dengan pemasangan iklan di berbagai media tersebut dan juga penyebaran pamflet, leaflet dan kalender dimaksudkan agar untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat agar mengetahui dan lebih mengenal Yotabakti. Selain itu dengan periklanan ini juga diharapkan agar para masyarakat menjadi tertarik dan berkeinginan untuk mendaftar dan bersekolah di Yotabakti.

b. Public Relations (Publisitas)

(57)

Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan agar para siswa lulusan SMU tertarik untuk masuk dan mendaftar untuk bersekolah di Yotabakti. Selain mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah, Yotabakti juga sering mengadakan seminar atau presentasi gratis untuk memperkenalkan Yotabakti kepada kalangan masyarakat luas. Seminar atau presentasi ini biasanya dilakukan di kampus Yotabakti dengan mengundang para alumnus Yotabakti yang sudah bekerja pada kapal pesiar asing untuk menceritakan pengalaman-pengalaman serta memberikan masukan-masukan kepada para peserta seminar. Hal ini penting dilakukan untuk menarik minat dari masyarakat itu sendiri.

B. LPKKP WISATA BAHARI

1. Sejarah dan perkembangan perusahaan

LPKKP Wisata Bahari merupakan lembaga pelatihan singkat calon-calon crew kapal pesiar luar negeri. LPKKP Wisata Bahari didirikan oleh Bp Durnadi Lasihta selaku pimpinan di LPKKP Wisata Bahari pada tanggal 15 Juli tahun 1997, dengan ijin Disnakertrans No. 563/1686. Pada awal berdirinya LPKKP Wisata Bahari bertempat di Jl. Miliran 28 Yogyakarta selama 1 tahun.

(58)

mempunyai gambaran bahwa permintaan akan tenaga kerja dan peluang untuk bekerja di kapal pesiar asing masih sangat banyak. Selain itu para lulusan akademi perhotelan kurang memenuhi syarat dan tidak memiliki keahlian khusus untuk dapat bekerja di kapal pesiar asing. Dengan alasan tersebut, maka Bp Durnadi Lasihta berinisiatif untuk mendirikan lembaga khusus yang memberikan pendidikan dan pelatihan perhotelan, yang lebih dikhususkan untuk berorientasi kerja di kapal pesiar asing.

Bersama beberapa rekan alumnus karyawan atau mantan crew yang pernah bekerja di kapal pesiar asing, maka Bp Durnadi mendirikan Lembaga pendidikan dan pelatihan khusus untuk perhotelan terutama pada kapal pesiar asing. Maka pada bulan Juli tahun 2007 didirikanlah lembaga dengan nama LPKKP Wisata Bahari. Pemberian nama Wisata Bahari itu sendiri berdasarkan pada basis pariwisata kelautan, karena mendidik siswanya untuk dapat bekerja di wisata kelautan merupakan tujuan utama dari lembaga ini. Wisata kelautan itu sendiri tak lain adalah kapal pesiar, yang biasanya dimiliki oleh perusahaan luar negeri.

Adapun visi dan misi dari LPKKP Wisata Bahari adalah sebagai berikut:

Visi: LPKKP Wisata Bahari sebagai lembaga pelatihan kerja unggulan dan terpercaya.

(59)

Saat ini LPKKP Wisata Bahari juga menjalin kerjasama dengan pihak luar, selain mendapatkan ijin dari Disnakertrans Propinisi DIY, LPKKP Wisata Bahari juga menjalin kerjasama dengan beberapa hotel berbintang yang berada di Yogyakarta. Kerjasama ini diperlukan mengingat salah satu syarat yang dibutuhkan untuk dapat bekerja di kapal pesiar asing yaitu adalah Job Training pada hotel berbintang selama minimal 6 bulan. Untuk itu, para siswa LPKKP Wisata Bahari yang sudah menyelesaikan pendidikannya akan disalurkan pada hotel-hotel berbintang untuk training selama minimal 6 bulan sesuai ketentuan yang disyaratkan.

2. Lokasi

(60)

Pada tahun 2000 karena lokasi yang berada di Jl. Prof. Dr. Soepomo, Sh No. 81 Yogyakarta dirasa tidak mencukupi untuk jumlah siswa pada waktu itu maka Bp Durnadi Lasihta berniat untuk menyewa lokasi yang lain yang berada di Jl. Warungboto UH IV/ 603 B Yogyakarta, untuk kegiatan belajar mengajar. Lokasi yang berada di Jl. Prof. Dr. Soepomo, Sh No. 81 Yogyakarta dan Jl. Warungboto UH IV/ 603 B Yogyakarta sampai saat ini masih digunakan oleh LPKP Wisata Bahari, karena lebih strategis dan sesuai dengan kebutuhan untuk kegiatan belajar mengajar, maupun praktek atau pelatihan-pelatihan yang dilakukan setiap harinya.

3. Struktur Organisasi

(61)

Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi pada LPKKP Wisata Bahari Gb IV.II

Bagan struktur organisasi LPKKP Wisata Bahari

Pimpinan Durnadi Lasihta

Sekretaris Ida Kuswati Bendahara

Indah Setyaningsih

Front Office Ship

Information

Food &

Beverage Dance

House Keping English

Resepsionis Winasti Tri H

Office Boy Sarjiyo Office Boy

(62)

Keterangan : 1. Pimpinan :

Durnadi Lasihta 2. Bendahara :

Indah Setyaningsih, SE 3. Sekretaris :

Ida Kuswati, Am.d 4. Resepsionis :

Winasti Tri Handari, Am.d 5. Staff Pengajar

Front Office : Winarno Ship Information : Sudjono HWP

Binuko Sumardi Food and Beverage : Subartono

Rufran Abbas Ari Erta, SS Hari Supriyono English : Suwantono

Bandiyah Sri Setyowati House keeping : Hadi Suwito

(63)

6. Office Boy Sarjiyo

Nurofiq Hudayanto

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian yang ada dalam LPKKP Wisata Bahari adalah sebagai berikut:

1. Pimpinan

Bertindak sebagai pimpinan perusahaan, dan bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan.

2. Resepsionis

Resepsionis disini bertugas untuk menerima tamu dan memberikan informasi yang dibutuhkan kepada para tamu.

3. Sekretaris

Sekretaris bertugas untuk membantu segala keperluan administratif pimpinan.

4. Bendahara

Bendahara dalam hal ini bertugas untuk mengurusi keuangan perusahan seperti penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan. 5. Pengajar

(64)

mantan karyawan atau crew yang pernah bekerja pada kapal pesiar asing.

6. Office Boy

Office Boy disini diberi tugas rangkap, yaitu sebagai pesuruh dan petugas keamanan.

4. Pemasaran

Salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan LPKKP Yotabakti adalah promosi. Promosi yuang dilakukan LPKKP Wisata Bahari bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai LPKKP Wisata Bahari, selain itu juga untuk memberikan image yang baik kepada masyarakat. Dengan adanya promosi tersebut diharapkan masyarakat luas tertarik untuk mendaftar pada LPKKP Wisata Bahari.

LPKKP Wisata Bahari memfokuskan pada dua kegiatan promosi utama, yaitu:

a. Periklanan

(65)

b. Public Relations (Publisitas)

Publisitas atau Public Relation yang dilakukan LPKKP Wisata Bahari antara lain melalui seminar singkat atau presentasi mengenai profil LPKKP Wisata Bahari. Selain itu publisitas yang dilakukan LPKKP Wisata Bahari adalah melalui kunjungan-kunjungan ke sekolah-sekolah (SMU) yang berada di sekitar Yogyakarta, yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada para siswa agar nantinya setelah lulus dari SMU akan tertarik untuk mendaftar di LPKKP Wisata Bahari.

5. Personalia

LPKKP Wisata Bahari saat ini mempunyai 21 orang karyawan yang terbagi dua, yaitu staff tetap dan staff tidak tetap. Untuk staff tetap terdiri dari 6 orang, yaitu Pimpinan, bendahara, sekretaris, karyawan bagian resepsionis, dan office boy. Sedangkan untuk karyawan tidak tetap terdiri dari para pengajar berjumlah 13 orang.

(66)

berpengalaman menjadi pilihan utama untuk menjadi staff pengajar di LPKKP Wisata Bahari.

Sistem penggajian pada LPKKP Wisata Bahari sesuai dengan UMR yang berlaku di Yogyakarta. Sistem pemberian gaji pada karyawan dibagi menjadi dua, yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Untuk karyawan tetap mendapatkan gaji tetap setiap bulannya, sedangkan untuk staff tidak tetap mendapatkan honor sesuai dengan jam mengajar. Fasilitas yang diberikan kepada karyawan selain gaji dan honor adalah tunjangan-tunjangan dan bonus-bonus seperti tunjangan-tunjangan hari raya (THR), uang makan, uang transport, diberikan pada semua karyawan baik staff tetap maupun staff yang tidak tetap. Untuk staff tetap yang bekerja melebihi jam kerja mendapatkan uang kerja lembur.

(67)

49 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya periklanan dan biaya public relation terhadap siswa baru pada LPK Yotabakti dan LPKKP

Wisata Bahari Yogyakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari data biaya promosi tahun 1995-2006 untuk LPK Yotabakti dan tahun 1997-1995-2006 untuk LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta dengan jumlah pendaftar atau siswa baru di kedua LPK ini yaitu LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta.

Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis dengan uji F dan pengujian hipotesis dengan uji t.

1. Analisis Deskriptif

(68)

a. Biaya Periklanan

Berdasarkan data biaya periklanan yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 1995-2006 untuk LPK Yotabakti dan tahun 1997-2006 untuk LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta, maka dapat kita tunjukkan grafik atau besarnya tingkat biaya yang digunakan dalam usaha meningkatkan penjualan atau jumlah pendaftar (siswa baru) . Berikut merupakan data dan grafik biaya periklanan yang ada pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar V.1 dan Gambar V.2.

Tabel V. 1

Biaya Periklanan (X1) dalam Rupiah LPK YOTABAKTI

(69)

GambarV.1

Grafik Biaya Periklanan Tahun 1995-2006 pada LPK Yotabakti

Biaya Periklanan (X1) dalam Rupiah LPKKP Wisata Bahari

(70)

Gambar V.2

Grafik Biaya Periklanan Tahun 1997-2006 pada LPKKP Wisata Bahari

Berdasarkan Gambar V.1 dan Gambar V.2 dapat dijelaskan bahwa adanya trend dari biaya periklanan, hal ini ditunjukkan dengan grafik

yang mengalami kenaikan dan penurunan seiring periode waktu per tahun pada tahun 1995-2006 untuk LPK Yotabakti dan tahun

1997-2006 untuk LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa besarnya perubahan biaya periklanan berhubungan dengan periode waktu perusahaan dalam rangka meningkatkan penjualan atau jumlah pendaftar(siswa baru).

b. Biaya Public relation

Berdasarkan data biaya public relation yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 1995-2006 untuk LPK Yotabakti dan tahun 1997-2006 untuk LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta, maka dapat kita tunjukkan grafik atau besarnya tingkat biaya yang digunakan dalam usaha meningkatkan penjualan atau jumlah pendaftar (siswa baru).

(71)

Berikut merupakan data dan grafik biaya public relation yang ada pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar V.3 dan V.4.

Tabel V. 3

Biaya Public Relation (X2) dalam Rupiah LPK YOTABAKTI

Tahun 1995-2006

Tahun Biaya Public Relation

1995 15.729.900

Grafik Biaya Public relation Tahun 1995-2006 pada LPK Yotabakti

(72)

Tabel V. 4

Biaya Public Relation (X2) dalam Rupiah LPKKP Wisata Bahari

Tahun 1997-2006

Tahun Biaya public relation 1997

Grafik Biaya Public relation Tahun 1997-2006 pada LPKKP Wisata Bahari

Berdasarkan Gambar V.3 dan V.4 dapat dijelaskan bahwa adanya trend dari grafik biaya public relation, hal ini ditunjukkan dengan grafik yang mengalami kenaikan dan penurunan seiring periode waktu

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

(73)

per tahun pada tahun 1995-2006 untuk LPK Yotabakti dan tahun 1997-2006 untuk LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa besarnya perubahan grafik biaya public relation berhubungan dengan periode waktu perusahaan dalam rangka meningkatkan penjualan atau jumlah pendaftar(siswa baru) .

c. Jumlah Pendaftar Calon Siswa baru

Berdasarkan data siswa baru yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 1995-2006 untuk LPK Yotabakti dan tahun 1997-2006 untuk LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta, maka dapat kita tunjukkan grafik atau besarnya tingkat biaya yang digunakan dalam usaha meningkatkan penjualan atau jumlah pendaftar(siswa baru) . Berikut merupakan data dan grafik siswa baru yang ada pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar V.5.

Tabel V. 5

Jumlah pendaftar calon siswa baru LPK YOTABAKTI

(74)

Gambar V.5.

Grafik Jumlah Pendaftar Calon Siswa baru Tahun 1995-2006 pada LPK Yotabakti

Jumlah pendaftar calon siswa baru LPKKP Wiata Bahari

(75)

Gambar V.6.

Grafik Jumlah Pendaftar Siswa baru Tahun 1997-2006 pada LPKKP Wisata Bahari

Jumlah Pendaftar

0 50 100 150 200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tahun

Berdasarkan Gambar V.6 dapat dijelaskan bahwa adanya trend dari grafik siswa baru, hal ini ditunjukkan dengan grafik yang mengalami kenaikan yang drastis pada LPK Yotabakti seiring periode waktu per tahun pada tahun 1995-2006 untuk LPK Yotabakti dan tahun 1997-2006 untuk LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta, sedangkan pada LPKKP Wisata Bahari menunjukkan kenaikan dan penurunan yang drastis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa besarnya perubahan grafik siswa baru berhubungan dengan periode waktu perusahaan dalam rangka meningkatkan penjualan atau jumlah pendaftar (siswa baru).

(76)

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis suatu masalah agar dapat memberikan gambaran secara konkrit yang dinyatakan dalam satuan angka dengan perhitungan statistik terhadap variabel obyek yang diteliti, sehingga keputusan dapat diambil secara lebih pasti.

Analisis kuantitatif yang digunakan dalam pembahasan ini adalah Regresi Linier Berganda. Model ini dipilih untuk mengetahui pengaruh biaya periklanan (X1) dan biaya public relation (X2) terhadap jumlah

pendaftar calon siswa baru (Y) yang ada di LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari Yogyakarta.

A. LPK YOTABAKTI

Untuk mendapatkan hasil perhitungan regresi linier berganda digunakan program SPSS For Windows. Berikut ini adalah Tabel V.7 yang menunjukkan perhitungan regresi linier berganda.

Tabel V.7

(77)

1) Uji Parsial (Uji t )

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara parsial antara variabel-variabel biaya periklanan (X1)

dan biaya public relation (X2) terhadap jumlah pendaftar calon siswa

baru (Y). Untuk melakukan pengujian ini digunakan uji t. Dengan membandingkan t hitung dengan nilai kritis maka dapat diketahui apakah menolak atau menerima hipotesis. Mengacu pada derajat kebebasan DF = N-2 = 12-2 = 10, maka diperoleh t tabel sebesar 2,228.

Untuk menginterpretasikan hasil uji berdasar Tabel V.7 diatas dan kita kembali ke hipotesis yang menyatakan :

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel biaya periklanan (X1) dan biaya public relation (X2) secara parsial

terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru di LPK Yotabakti Yogyakarta.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel biaya periklanan (X1) dan biaya public relation (X2) secara parsial

terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru di LPK Yotabakti Yogyakarta.

Kriteria pengujian yaitu :

- Jika t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel maka Ho ditolak

- Jika -t tabel ≤ thitung ≤ t tabel maka Ho diterima

(78)

a) Pengujian terhadap variabel biaya periklanan

Dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5% diperoleh nilai signifikansi 0,010. Dengan demikian nilai signifikansi lebih kecil dari (0,010 < 0,05), artinya pada variabel biaya periklanan (X1) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

jumlah pendaftar calon siswa baru.

Dengan pengujian dua sisi yang menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5% dan dengan derajat kebebasan df (N-2 =

12-2 = 10) diperoleh ttabel = ± 2,228. Hasil perhitungan pada regresi

berganda diperoleh nilai thitung sebesar 3,227. Dengan demikian thitung

lebih besar dari ttabel (3,227 > 2,228), maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya pada variabel Biaya periklanan (X1) secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada LPK Yotabakti Yogyakarta.

b) Pengujian terhadap variabel biaya public relation (X2)

Dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5% diperoleh nilai signifikansi 0,021. Dengan demikian nilai signifikansi lebih besar dari (0,021 < 0,05), artinya pada variabel biaya public relation (X2) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap jumlah

pendaftar calon siswa baru.

Dengan pengujian dua sisi yang menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5% dan dengan derajat kebebasan df (N-2 =

12-2 = 10) diperoleh t tabel = ± 2,228. Hasil perhitungan pada regresi

(79)

> ttabel (2,780 > 2,228), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

pada variabel biaya public relation (X2) secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada LPK Yotabakti Yogyakarta.

2) Pengujian Hipotesis dengan Uji F

Analisis dari uji statistik (uji F) dimaksudkan untuk membuktikan bahwa biaya periklanan dan biaya public relation secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru pada LPK Yotabakti Yogyakarta.

Uji F digunakan untuk melihat keberartian pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan membandingkan

Fhitung yang dihasilkan oleh regresi linier berganda dengan FTabel pada

taraf signifikan 95% ( α = 0,05 ).

Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda seperti yang terlihat pada Tabel V.7 menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu biaya periklanan (X1) dan biaya public relation (X2) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap siswa baru pada LPK Yotabakti Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai signifikansi Fhitung

yang nilainya lebih kecil dari 0,05 dan ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel biaya periklanan dan biaya

public relation terhadap siswa baru.

(80)

Ho : Biaya periklanan dan biaya public relation tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru di LPK Yotabakti Yogyakarta.

Ha : Biaya periklanan dan biaya public relation berpengaruh secara bersama-sama terhadap jumlah pendaftar calon siswa baru di LPK Yotabakti Yogyakarta.

Dengan kriteria pengujian :

a) Bila nilai Fhitung ≤ Ftabel atau probabilitas kesalahan > 5%, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya biaya periklanan dan biaya public relation tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap siswa baru di LPK Yotabakti Yogyakarta.

b) Bila nilai Fhitung > Ftabel atau probabilitas kesalahan < 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya biaya periklanan dan biaya public relation berpengaruh secara bersama-sama terhadap siswa baru di LPK Yotabakti Yogyakarta.

Dengan berpedoman pada DF = N-k-1 diperoleh F Tabel atau

F0,05;9;2 yaitu sebesar 4,256. Dari perhitungan regresi berganda

diperoleh F hitung sebesar 41,696. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung

lebih besar dari FTabel yang nilainya 4,256. Karena Fhitung > FTabel

Gambar

Tabel V. 1
Tabel V. 2
Gambar V.2 Grafik Biaya Periklanan Tahun 1997-2006
Tabel V. 3 Public Relation
+7

Referensi

Dokumen terkait