• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KETERSEDIAAN AIR DAN MVA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KETERSEDIAAN AIR DAN MVA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Juliberto dos Santos, 2013. Pengaruh Ketersediaan Air dan MVA terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Padi Gogo (Oryza sativa L.) Dibimbing oleh Tati Nurmala dan Sumadi.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan air dan MVA terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas padi gogo. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Ciparanje Universitas Padjadjaran Jatinangor, Kabupaten Sumedang dari bulan September 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 18 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali. Kombinasi perlakuan itu antara lain gogo rancah (0 - 30 HST kapasitas lapang dan 31 HST sampai menjelang panen, anaerob airnya macak-macak) dengan padi gogo varietas Way Apu Boru. Rancah gogo (0 - 30 HST, airnya macak-macak (dalam keadaan anaerob), dan 31 HST sampai menjelang panen, kapasitas lapang (keadaan aerob) dengan padi gogo varietas Way Apu Boru. Padi sawah, digenang air dari 0 HST hingga 3 minggu sebelum panen, dengan padi gogo varietas Way Apu Boru. Gogo + MVA kapasitas lapang (pada keadaan aerob) dengan padi gogo varietas Way Apu Boru. Gogo rancah + MVA dengan padi gogo varietas Way Apu Boru. Gogo (0 HST hingga 3 minggu sebelum panen) dengan padi gogo varietas Way Apu Boru. Gogo rancah (0 - 30 HST kapasitas lapang dan 31 HST sampai menjelang panen, anaerob airnya macak-macak) dengan padi varietas Situ Patenggang. Rancah gogo (0 - 30 HST, airnya macak-macak (dalam keadaan anaerob), dan 31 HST sampai menjelang panen, kapasitas lapang (keadaan aerob) dengan padi varietas Situ Patenggang. Padi sawah, digenang air dari 0 HST hingga 3 minggu sebelum panen, dengan padi varietas Situ Patenggang. Gogo + MVA kapasitas lapang (pada keadaan aerob) dengan padi varietas Situ Patenggang. Gogo rancah + MVA dengan padi varietas Situ Patenggang. Gogo (0 HST hingga 3 minggu sebelum panen) dengan padi varietas Situ Patenggang. Gogo rancah (0 - 30 HST kapasitas lapang dan 31 HST sampai menjelang panen, anaerob airnya macak-macak) dengan padi gogo varietas Limboto. Rancah gogo (0 - 30 HST, airnya macak-macak (dalam keadaan anaerob), dan 31 HST sampai menjelang panen, kapasitas lapang (keadaan aerob) dengan padi gogo varietas Limboto. Padi sawah, digenang air dari 0 HST hingga 3 minggu sebelum panen, dengan padi gogo varietas Limboto. Gogo + MVA kapasitas lapang (pada keadaan aerob) dengan padi gogo varietas Limboto. Gogo rancah + MVA dengan padi gogo varietas Limboto. Gogo (0 HST hingga 3 minggu sebelum panen) dengan padi gogo varietas Limboto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kombinasi perlakuan berpengaruh secara nyata terhadap tinggi tanaman padi gogo varietas Situ Patenggang dan varietas Limboto pada 5,7, 9 dan 11 MST. Padi gogo varietas Way Apu Boru mempunyai kemampuan memproduksi jumlah anakan secara signifikan 7 dan 9 MST pada semua perlakuan yang diberikan, termasuk jumlah anakan produktif. Inokulasi MVA tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, hasil dan komponen hasil pada setiap varietas padi gogo yang dicobakan pada penelitian ini karena ketersediaan air yang mencukupi yakni kapasitas lapang, macak-macak dan tergenang.

(2)

ABSTRACT

Juliberto dos Santos, 2013. Effect of Water Availability and VAM Against Growth and Yield Some Upland Rice Varieties (Oryza sativa L.) Guided by Tati Nurmala and Sumadi.

The research objective was to determine the effect of water availability and VAM on growth and yield some upland rice varieties. Greenhouse experiments were conducted at the Experimental Station Ciparanje Jatinangor Padjadjaran University, Sumedang District from September 2012 to January 2013. The experimental design used was a completely randomized design consisting of 18 treatment combinations were repeated 3 times. Treatment combinations, among others upland rice scaffolding (0-30 DAP field capacity and 31 days after planting until harvest, dress up water (anaerobic) with Way Apu Boru upland rice variety. Scaffolding upland rice (0-30 days after planting, dress up water (under anaerobic conditions), and 31 days after planting until harvest, field capacity (aerobic conditions) with Way Apu Boru upland rice variety. Low land rice from 0 DAP until 3 weeks before harvest with Way Apu Boru upland rice variety. Upland rice + VAM field capacity (in aerobic conditions) with Way Apu Boru upland rice variety. Scaffolding upland rice + VAM with Way Apu Boru upland rice variety. Upland rice (0 DAP to 3 weeks before harvest) with Way Apu Boru upland rice variety. Upland rice scaffolding (0-30 DAP field capacity and 31 days after planting until harvest, anaerobic dress up water) with Situ Patenggang rice variety. Scaffolding upland rice (0-30 days after planting, dress up water (under anaerobic conditions), and 31 days after planting until harvest, field capacity (aerobic conditions) with Situ Patenggang rice variety. Low land rice from 0 DAP until 3 weeks before harvest with Situ Patenggang rice variety. Upland rice + VAM field capacity (in aerobic conditions) with Situ Patenggang rice variety. Scaffolding upland rice + VAM with Situ Patenggang rice variety. Upland rice (0 DAP to 3 weeks before harvest) with Situ Patenggang rice variety. Upland rice scaffolding (0-30 DAP field capacity and 31 DAP until harvest, anaerobic dress up water) with Limboto upland rice variety. Scaffolding upland rice (0-30 days after planting, dress up water (under anaerobic conditions), and 31 days after planting until harvest, field capacity (aerobic conditions) with Limboto upland rice variety. Low land rice from 0 DAP until 3 weeks before harvest with Limboto upland rice variety. Upland rice + VAM field capacity (in aerobic conditions) with Limboto upland rice variety. Scaffolding upland rice + VAM with Limboto upland rice variety. Upland rice (0 DAP to 3 weeks before harvest) with Limboto upland rice variety. Results showed that both combination treatments in the real effect against high rice plant in Situ

Patenggang upland rice variety and Limboto upland rice variety on 7, 9 and 11 AP. Way Apu

Boru upland rice rice variety has the ability to produce the number of plantlets was

significantly 7 and 9 MST on all treatment given, including the number of saplings of productive. Inoculation of VAM have no effect on plant growth, yield and yield components of rice varieties on each upland rice is for customers in this study because of the availability of sufficient water capacity, dress up water and stagnant water.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

- Membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaian tugas tepat waktu ;.. - Membina, menggerakkan, mengawasi dan memotivasi

bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun

Starting a small business ranks close to having a child in the ˆmajor life event˜ category.. This can be one of the most stressful times, but if done right, it can also be one of

Peningkatan hasil belajar pada kelompok eksperimen yang lebih baik ini disebabkan karena dalam pembelajarannya menggunakan metode Student Centered Learning yang berbasis Fun

Dalam satu kata, suatu ecosystem adalah perkelompokan tumbuhan, satwa (binatang), dan mikroba yang berinteraksi diantara masing-masing-nya dan dengan lingkungannya sedemikian

Dalam analisis kimia kuantitatif, reaksi tersebut dapat dimanfaatkan dalam titrasi karena suatu reaksi redoks dapat menimbulkan perubahan warna yang dimanfaatkan sebagai indikator

Dengan melihat skor rata-rata dari setiap item pertanyaan juga berdasarkan hasil analisa pada Tabel 2, dapat diperoleh hasil penilaian bahwa simulasi yang

[r]