• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. pengembangan R & D (Research and Development) yang mempunyai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. pengembangan R & D (Research and Development) yang mempunyai"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

38 BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan R & D (Research and Development) yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan produk dengan cara dikembangkan produk yang baru atau sebaliknya menyempurnakan produk yang sudah ada sebelumnya dengan melalui prosedur-prosedur tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2015 : 407) penelitian dan pengembangan adalah suatu langkah metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah produk dan menguji keefektifan produk yang telah dikembangkan.

Sedangkan menurut Setyosari (2015:1107) penelitian dan pengembangan ialah suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan produk dan melakukan validasi terhadap produk pendidikan yang dapat berupa produk, proses dan rancangan. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini ialah model Lee & Owens (2004) yang terdiri dari 5 tahapan, diantaranya analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.

Gambar 3.1 Bagan Tahapan Pengembangan Model Lee & Owens (2004)

(2)

Alasan peneliti menggunakan penelitian dan pengembangan R&D (Research and Development) karena produk yang dihasilkan dari sebuah penelitian dan pengembangan ini tidak hanya berupa barang atau perangkat keras (Hardware), akan tetapi juga dapat berbentuk (Software). Sedangkan alasan peneliti memilih model Lee & Owens (2004) dalam penelitian ini karena model ini merupakan salah satu model khusus yang digunakan untuk mengembangkan produk pembelajaran yang berbasis multimedia. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Akbar (2016:1122) yang mengatakan bahwa model Lee & Owens merupakan model yang dikhususkan untuk pengembangan multimedia, karena urutan dan langkah dalam prosesnya tersusun dengan sistematis dan jelas. Selain dari itu langkah-langkah dari model Lee & Owens ini sistematis dan spesifik yaitu mulai dari tahap (1) analisis yang terdiri dari 2 tahapan yaitu analisis kebutuhan serta analisis awal & akhir, (2) Desain, (3) Pengembangan, (4) Implementasi, (5) Evaluasi.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Mengacu pada pengembangan model Lee & Owens, ada 5 langkah, peneliti melakukan sesuai dengan langkah-langkah yang terstruktur.

Adapun langkah-langkah pada model Lee & Owens ini ialah : (1) Penilaian/

analisis (Analisis kebutuhan kemudian analisis analisis awal dan akhir) ; (2) Desain ; (3) Pengembangan ; 4) Implementasi ; (5) Evaluasi.

1. Analysis (Analisis)

Tahap penilaian analisis dilakukan untuk mengidentifikasi masalah- masalah dalam pembelajaran dan menentukan prioritas tindakan yang akan

(3)

dilakukan. Dalam pelaksanaanya, penilain/analisis terdiri dari 2 bagian yaitu analisis kebutuhan dan analisis awal dan akhir (Lee & Owens 2004).

a. Analisis Kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan berangkat dari dari hasil observasi dan wawancara di lapangan, pada tahap ini peneliti melakukan observasi di SDN 02 Girimoyo. Peneliti melakukan wawancara dengan guru wali kelas 3 untuk mengetahui kondisi nyata dan kondisi ideal. Analisis kebutuhan pertama di SDN 02 Girimoyo yaitu karakteristik dari siswa kelas 3 yang sudah dapat mengoperasikan laptop serta telah mengetahui terkait dengan penggunaan teknologi atau yang sering disebut dengan melek IT. Jumlah siswa kelas 3-B SDN 02 Girimoyo yaitu sebanyak 21 orang, pembelajaran di SDN 02 Girimoyo menggunakan kurikulum 2013 atau yang biasa disebut dengan K13.

Sedangkan untuk fasilitas yang terdapat di SDN 02 Girimoyo yaitu berupa LCD Proyektor dan lain-lain, beberapa guru di SDN 02 Girimoyo telah menggunakan media yang berbasis teknologi seperti PPT dan Video dari yotube dan lain-lain. Akan tetapi untuk media pembelajaran interaktif seperti multimedia interaktif belum pernah digunakan dalam pembelajaran.

Analisis kebutuhan kedua yaitu pada saat peneliti melakukan observasi dan wawancara di SDN 02 Girimoyo, dapat diketahui bahwa siswa belum terlalu menguasai penggunaan Handphone pada saat diadakan zoom atau meet, untuk itu perlu adanya pendampingan dari oarng tua. Hasil dari observasi dan wawancara digunakan untuk mengetahui permasalahan dan menemukan solusi.

(4)

b. Analisis Awal dan Akhir (Front-end Analysys)

Tahap ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai apa yang ingin dikembangkan, dalam tahap ini peneliti melakukan beberapa langkah yaitu analisis siswa (audience analysis), analisis teknologi (technology analysis), analisis situasi (situation analysis), analisis tugas (task analysis), analisis kejadian penting (critical analysis), analisis tujuan (objective analysis), analisis masalah (issue analysis), media analisis (media analysis), analisis data yang sudah ada (extand-data analysis), analisis biaya (cost analysis).

1) Analisis Siswa (Audience Analysis)

Analisis siswa ialah langkah untuk mengidentifikasikan karakter dari siswa. Hasil dari analisis ini yang akan disesuaikan dengan pengembangan multimedia interaktif. Pada analisis siswa ini meliputi jumlah siswa yang terdapat pada kelas 3 SDN 02 Girimoyo sebanyak 21 siswa dan karakter dari siswa dalam proses pembelajaran serta keterampilan siswa dalam menggunakan komputer.

2) Analisis Teknologi (Technology Analysis)

Analisis ini mengidentifikasi kemampuan teknologi yang ada di SDN 02 Girimoyo. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi sarana dan prasarana yang tersedia di Sekolah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SDN 02 Girimoyo sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai yang dapat menunjang proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Fasilitas yang terdapat pada sekolah yaitu berupa

(5)

LCD proyektor, hasil dari analisis ini kemudian dijadikan acuan dalam perancangan spesifikasi media.

3) Analisis Situasi (Situation Analysis)

Analisis ini mencangkup analisis situasi lingkungan dimana siswa belajar dan cara siswa belajar, pada tahap ini dilakukan identifikasi letak sekolah dan kondisi lingkungan belajar siswa yaitu di SDN 02 Girimoyo.

Hasil dari analisis ini juga berpengaruh terhadap perancangan media pembelajaran yang akan dikembangkan dan diterapkan dalam proses kegiatan pembelajaran.

4) Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis tugas merupakan prosedur untuk tugas-tugas yang perlu dikuasai oleh siswa terhadap materi pembelajaran. Materi yang diambil oleh peneliti ialah materi yang dianggap sulit dipahami oleh siswa. Pada tahap analisis ini peneliti mengkaji tentang indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran. Hasil dari analisis tersebut digunakan sebagai penentuan materi pembelajaran yang akan digunakan dalam media pembelajaran.

5) Analisi Kejadian Penting (Critical Analysis)

Analisis ini dilakukan untuk menentukan keterampilan dan pengetahuan yang ditargetkan pada multimedia interaktif dalam pembelajaran. Selain dari itu pada tahap ini juga dapat mengetahui apa yang diharapkan termasuk solusi masalah yang dihadapi.

(6)

6) Analisis Tujuan (Objective Analysis)

Analisis tujuan dilakukan untuk menentukan apa yang akan menjadi isi (materi pengetahuan) bagaimana agar efektif maka diukur keberhasilanya, memilih media yang digunakan. Perumusan tujuan juga disesuaikan dengan kompetensi yang telah ditentukan.

7) Analisis Masalah (Issue Analysis)

Tahap analisis masalah ini ialah mengidentifikasi pokok dari persoalan untuk mengetahui media apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh siswa. Alasan kenapa kegiatan ini diperlukan, agar lebih fokus terhadap produk yang dikembangkan. Identifikasi pokok persoalan ini lebih mengacu pada tingkat pemahaman dan gaya belajar siwa. Hasil dari analisis ini dijadikan sebagai penentuan materi pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan.

8) Analisis Media (Media Analysis)

Analisis media dilakukan berdasarkan dari hasil analisis kebutuhan dan ketersediaan teknologi yang terdapat di SDN 02 Girimoyo, pada tahap analisis ini akan dilaksanakan tahap identifikasi berdasarkan ketersediaan teknologi yang ada dan analisis kebutuhan dalam menentukan media yang sesuai dengan siswa. Media disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi dan karakter dari siswa.

9) Analisis Data yang Sudah Ada (Extand-data Analysis)

Tahap analisis ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dari sumber belajar, sarana multimedia. Adapun bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan multimedia interaktif ini ialah di dalamnya berisi konten yang

(7)

disesuaikan dengan kompetensi dasar yang bertujuan untuk mendukung kejelasan materi yang diperlukan seperti gambar, video, audio, dan lain-lain.

10) Analisis Biaya (Cost Analysis)

Analisis biaya merupakan kegiatan untuk mengukur besarnya biaya yang diperlukan atau dikeluarkan dalam pembuatan multimedia interaktif.

2. Design (Perencanaan)

Tahap Design ini dilakukan perencanaan proyek produk multimedia yang akan dikembangkan. Kegiatan pada tahap ini meliputi : (1) Menyusun jadwal yang berkaitan dengan kapan multimedia akan mulai dikembangkan, diimplementasikan, dan dilakukan uji coba terhadap para ahli, guru dan siswa. (2) Tim proyek, pengembangan multimedia melibatkan para ahli diantaranya ahli materi, ahli media, guru dan siswa. (3) Spesifik media meliputi tampilan layar disetiap slide, lingkup materi, dan komponen dari multimedia dan perangkat komputer. (4) Materi yang akan disajikan dalam media yaitu materi pada tema 3 (benda di sekitarku) sub tema 1 (aneka benda di sekitar) Pembelajaran 1. (5) Kontrol konfigurasi, yang terdiri dari menu-menu yang ada pada bagian multimedia yang bisa dikendalikan oleh siswa.

3. Development (Pengembangan)

Tahap pengembangan merupakan kegiatan mengubah design yang sudah dirancang sebelumnya ke dalam bentuk fisik yang berupa produk, dalam pembuatan media ada beberapa proses yang harus dilakukan diantaranya :

(8)

(a) Proses pembuatan komponen-komponen media pembelajaran diantaranya : latar belakang (template), animasi, gambar, video, teks, materi, evaluasi, musik, dan tombol navigasi. (b) Pembuatan desain tampilan menggunakan aplikasi adobe flash. (c) Proses berikutnya ialah melakukan validasi kepada para ahli, yaitu ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran SD untuk mengetahui dari produk multimedia interaktif yang dikembangkan.

4. Implementation (Implementasi)

Tahapan ini merupakan penerapan multimedia interaktif yang telah dikembangkan untuk memperoleh saran dan masukan terhadap produk yang telah dibuat. Sebelum produk diimplementasikan di SDN 02 Girimoyo, terlebih dahulu produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Setelah produk dinyatakan layak oleh para ahli, selanjutnya produk dapat langsung diimplementasikan pada siswa kelas 3 SDN 02 Girimoyo.

5. Evaluation (Evaluasi)

Tahap evaluasi digunakan untuk mengetahui produk multimedia interaktif yang sudah dibuat berhasil dan sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi (evaluation) terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Pada penelitian ini dilakukan pada setiap tahapan, tahapan evaluasi terebut dinamakan dengan tahap evaluasi formatif. Tujuan dari evaluasi ialah untuk kebutuhan revisi dan meminimalisir tingkat kesalahan pada setiap tahapan. Hasil evaluasi diperoleh dari beberapa kegiatan pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket validasi ahli

(9)

materi, ahli media dan angket respon siswa. Tahap evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran secara luas.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2022 di SDN 02 Girimoyo yang berlokasi di JL. Diponegoro No.37 Karang Ploso,Girimoyo,Kec.

Karang Ploso,Kabupaten Malang, Jawa Timur.

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik dalam melakukan pengumpulan data, sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi di lakukan di SDN 02 Girimoyo pada tanggal 19 Agustus 2021. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di sekolah, penggunaan media pada pembelajaran, dan kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran, seluruh hasil observasi digunakan untuk menganalisis kebutuhan dan untuk mengetahui pentingnya dilakukan penelitian dan pengembangan multimedia interaktif.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara dilakukan pada guru kelas 3 di SDN 02 Girimoyo. Wawancara dilaksanakan secara terbuka untuk memperoleh informasi yang lebih dalam mengenai keadaan nyata dalam penggunaan media pembelajaran, sehingga peneliti memperoleh data tentang pentingnya

(10)

penelitian dan pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran tematik.

3. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini ialah angket tertutup. Angket yang digunakan yaitu berupa angket validasi kepada para ahli (Validator) dan angket respon siswa terhadap multimedia interaktif yang dikembangkan. Angket validasi pada para ahli bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan dari multimedia interaktif sedangkan angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap multimedia interaktif yang dikembangkan.

4. Dokumentasi

Kegiatan dokumentasi dilaksanakan untuk melihat kondisi nyata pada saat melakukan implementasi media. Dokumentasi dibutuhkan sebagai bukti nyata bahwa pernah dilakukan penelitian dan implementasi media pada kelas 3 SDN 02 Girimoyo. Instrumen yang digunakan peneliti pada saat melakukan dokumentasi ialah peralatan dokumentasi seperti kamera smartphone dan alat perekam pada saat kegiatan implementasi media.

5. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pre-test dan post- test.Pre-test akan diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dengan

menggunakan multimedia interaktif, lalu selanjutnya proses pembelajaran diakhiri dengan pemberian post-test. Hasil dari kedua tes digunakan untuk melihat perbandingan kemampuan siswa.

(11)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data ialah suatu alat yang telah disusun untuk digunakan dalam memperoleh data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam mengumpulkan informasi, adapun instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ialah :

1. Pedoman/Lembar Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk memperoleh data. Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung dengan menggunakan alat indera penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau jika perlu dengan indera pengecapan.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian, atau kegiatan sekelompok orang yang diteliti. Setelah mengamati, selanjutnya peneliti dapat mencatat hasil pengamatan guna untuk mengetahui apa yang sebanarnya terjadi dilapangan. Instrumen yang dapat digunakan dalam melakukan observasi dapat berupa pedoman pengamatan, tes, kuisoner, rekaman gambar dan rekaman suara. Untuk memperoleh data melalui observasi, maka peneliti memerlukan lembar observasi sebagai alat untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan pedoman observasi ialah sebagai berikut :

(12)

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Observasi

NO ASPEK INDIKATOR BUTIR

1 Lingkungan sekolah Lokasi sekolah 1

2 Kondisi kelas Ketersedian media pembelajaran Ketersediaan fasilitas belajar

1 1 3 Keterlibatan siswa Antusias siswa

Sikap siswa terhadap penggunaan media

1 1 4 Keterlibatan guru Interaksi guru pada siswa

Media yang digunakan oleh guru

1 1

TOTAL BUTIR INSTRUMEN 7

(Sumber : Olahan Peneliti)

2. Pedoman Wawancara

Untuk mengumpulkan data dari sumber informasi (informan), peneliti sebagai instrumen utama membutuhkan instrumen bantuan. Ada dua macam instrumen yang biasa digunakan, diantaranya ialah : 1) Pedoman wawancara ialah suatu tulisan singkat yang memuat daftar informasi yang perlu dikumpulkan untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk list pertanyaan- pertanyaan yang membutuhkan jawaban disertakan dengan jawaban, 2) Alat rekaman, peneliti dapat menggunakan alat rekaman untuk membantu memperoleh informasi pada saat wawancara berlangsung.

Adapun alat rekaman yang dapat digunakan dalam proses wawancara seperti tape recorder, telepon seluler, kamera foto, kamera video untuk merekam hasil wawancara. Menurut Afrizal (Dalam Thalha, 2019 : 5), alat rekaman dapat digunakan oleh peneliti apabila pada saat melakukan wawancara mengalami kesulitan dalam mencatat hasil wawancara. Berikut adalah kisi-kisi dalam pembuatan pedoman wawancara:

(13)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara

NO ASPEK INDIKATOR

1 Informasi kelas Jumlah siswa di kelas 3 di SDN 02 Girimoyo Sarana dan prasarana

Karakteristik siswa dalam belajar 2 Informasi proses

pembelajaran

Kurikulum yang digunakan Materi pembelajaran 3 Informasi dan sumber

belajar

Sumber belajar yang dijadikan acuan dalam mengajar

Penggunaan dan ketersediaan media pembelajaran 4 Kendala dalam belajar Kendala yang dialami dalam proses pembelajaran

(Sumber : Olahan Peneliti)

3. Angket

Pengumpulan data angket menggunakan angket validasi yang diisi oleh para ahli sebagai validator dan angket respon siswa. Dalam penelitian ini menggunakan angket yang bersifat tertutup. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang materi, tampilan, kemudahan dan kemenarikan dari multimedia interaktif. Penggunaan dari angket validasi ini yaitu pada saat melakukan validasi pada ahli media pembelajaran, ahli materi, dan ahli materi pembelajaran SD.

Adapun tujuan dari angket validasi dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh saran, masukan, serta penilaian dari para ahli terkait dengan media yang telah dibuat oleh peneliti. Sedangkan untuk angket respon siswa dapat digunakan pada saat melakukan uji coba produk multimedia interaktif.

Tujuan dari angket respon siswa digunakan dalam penelitian ini ialah untuk mengumpulkan beberapa tanggapan atau penilaian terhadap media yang dikembangkan berupa komentar serta saran guna menyempurnakan media agar menjadi lebih baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

(14)

a. Instrumen untuk Ahli Media

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media

NO ASPEK IDIKATOR BUTIR

1 Tampilan visual

Kesesuain pemilihan warna Kesesuain pemilihan huruf Konsisten pemilihan ukuran huruf Kesesuaian pemilihan background Kesesuain pemiihan backsound Kemenarikan desain

Kesesuaian pemilihan gambar

1 1 1 1 1 1 1 2 Efektifitas

produk

Kemudahan pemakaian Kejelasan produk Kejelasan navigasi

1 1 1 3 Bahasa Penggunaan bahasa yang konsisten

Kemudahan pemahaman bahasa

1 1 4 Efek bagi

pengguna

Menambah wawasan dan pengetahun siswa

Memberikan dukungan pada latihan kemandirian siswa 1 1

TOTAL BUTIR INSTRUMEN 14

(Sumber : Olahan Peneliti)

b. Instrumen untuk Ahli Materi

Instrumen yang digunakan untuk ahli materi sama dengan instrumen yang digunakan pada ahli media yaitu angketnya tertutup, yang bersifat point- point.

Tabel 3.4 Kisi kisi Instrumen untuk Ahli Materi

NO ASPEK INDIKATOR BUTIR

1 Kesesuain Materi

Kesesuaian materi dengan KI dan KD Kesesuaian indikator dengan KI dan KD Konsisten antara materi dan evaluasi dengan KD dan indikator

Kesesuain materi dengan tujuan pembelajaran

1 1 1 1

2 Ketepatan dan kejelasan materi

Ketetapan cangkupan materi Kejelasan konsep materi Kemudahan pemahaman materi Penyampaian materi yang sistematis Daya tarik materi

Kesesuain keabstarakan konsep dengan perkembangan kognitif siswa.

Kelengkapan materi

1 1 1 1 1 1 1 3 Evaluasi atau

latihan soal

Kesesuaian latihan soal dengan KD dan indikator Petunjuk latihan soal mudah dipahami

Pemberian latihan soal mengukur kemampuan siswa

Kebenaran konsep soal Soal bervariasi

Variasi tingkat kesulitan soal

1 1 1

1 1

(15)

NO ASPEK INDIKATOR BUTIR 4 Bahasa Penggunaan bahasa yang tepat dan konsisten

Kemudahan pemahaman bahasa

1 1 5 Efek bagi

pengguna

Menambah wawasan dan pengetahuan

Memberikan dukungan pada latihan kemandirian siswa

1 1

TOTAL BUTIR INSTRUMEN 21

(Sumber : Olahan Peneliti)

c. Angket untuk ahli pembelajaran (Guru kelas)

Adapun kisi-kisi angket yang akan diajukan kepada ahli pembelajaran ialah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Ahli Pembelajaran (Guru kelas)

NO ASPEK INDIKATOR BUTIR

1 Pengorganisasian materi

Kejelasan muatan materi Kemenarikan muatan materi Kelengkapan materi

Kemudahan memahami materi

1 1 1 1 2 Evaluasi atau

latihan soal

Kesesuaian soal dengan materi pembelajaran Kejelasan petunjuk pengerjaan

Keterjangkauan tingkat kesulitan soal

1 1 1 3 Produk

multimedia

Kemudahan dalam penggunaan Kejelasan navigasi

Tampilan menarik

Kesesuain pemilihan jenis dan ukuran huruf

Tingkat kemenarikan ilustrasi gambar pada tampilan program pembelajaran interaktif

Kesesuain pemilihan backsound Kesesuain pemilihan warna

Kemasan penyajian animasi dan gambar

1 1 1 1 1

1 1 1 4 Bahasa Penggunaan bahasa yang tepat dan konsisten

Kemudahan penggunaan bahasa

1 1 5 Efek bagi

pengguna

Menambah wawasan dan pengetahuan siswa Memberikan dukungan pada latihan kemandirian siswa

1 1

TOTAL BUTIR INSTRUMEN 19

(Sumber : Olahan Peneliti)

d. Angket untuk Responden (Siswa)

Angker respon siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif, hasil penilaian angket respon siswa akan menunjukan efektifitas multimedia interaktif

(16)

yang digunakan. Adapun aspek penilaian yang digunakan dalam angket respon siswa ialah sebagai berikut :

Tabel 3.6 Kisi-kisi Respon Siswa

NO ASPEK INDIKATOR BUTIR

1 Penggunanaan multimedia

interaktif bagi pembelajaran

Apakah multimedia interaktif tema 3 “benda di sekitarku “sub tema 1 “aneka benda di sekitar”

pembelajaran 1 menarik ?

Apakah penggunaan multimedia interaktif mudah dipahami ?

1

1

2 Isi multimedia interaktif

Apakah materi tentang tema 3 sub tema 1 pembelajaran 1 mudah dipahami ?

Apakah materi yang disajikan dalam multimedia interaktif mudah dipahami dan dimengerti ?

1

1

3 Reaksi pengguna multimedia

interaktif

Apakah siswa merasa senang menggunakan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran ? Apakah siswa tidak bosan jika menggunakan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran ? Apakah siswa termotivasi belajar jika menggunakan multimedia interaktif ?

Apakah siswa berminat menggunakan media seperti multimedia interaktif dalam proses pembelajaran ?

1

1

1

1

TOTAL BUTIR INSTRUMEN 8

(Sumber : Olahan Peneliti)

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan foto. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data wawancara dengan menggunakan foto. Selain itu dokumentasi juga digunakan pada saat uji coba produk dan uji coba pemakaian di lapangan.

5. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pre-test dan post- test. Pre-test akan diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif lalu selanjutnya proses pembelajaran

(17)

diakhiri dengan post-test. Hasil dari kedua tes digunakan untuk melihat perbandingan kemampuan siswa

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal . Pre-test dan Post-test

No Standar Kompetensi Indikator No.Soal

1 3.1 Menggali informasi tentang konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

4.1 Menyajikan hasil informasi tentang konsep perubahan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan, tulis dan visual menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif.

3.1.1 Mengidentifikasi informasi dari teks.

3.1.2 Mengklasifikasi benda dan non benda

4.1.1 Mendiferensiasikan benda sesuai dengan sifat fisiknya.

4.1.2 Menyimpulkan pokok informasi

1,2,3,4,

2 3.7 Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan baku untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar satuan baku untuk panjang berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3.7.1 Menyatakan alat ukur satuan panjang.

3.7.2 Mengidentifikasi penggaris sebagai alat ukur satuan panjang.

4.7.1 Memperagakan cara mengukur panjang benda dengan alat ukur satuan panjang yang sering digunakan.

4.7.2 Menghitung panjang benda dengan alat ukur satuan panjang yang sering digunakan.

5,6,7

3 3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola irama dalam lagu.

2.2 Menampilkan bentuk dan variasi irama melalui lagu.

3.2.1 Menemukenali alat musik ritmis.

3.2.2 Mendemontrasikan pola irama alat musik ritmis menggunakan tepuk tangan.

4.2.1 Melakukan eksplorasi dan menghasilkan bunyi yang variatif.

4.2.2 Menentukan pola irama lagu yang berjudul “Teka Teki”

8,9,10

F. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

(18)

1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Pengumpulan data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan observasi kepada guru wali kelas 3 SDN 02 Girimoyo serta masukan dan saran dari validator mengenai media yang dikembangkan. Analisis data digunakan untuk mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa kritik, tanggapan serta saran dan revisi produk pengembangan multimedia interaktif. Adapun langkah-langkah dalam teknik analisis data kualitatif ialah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data yang diperoleh ialah tentang penggunaan multimedia interaktif dan aktivitas yang dilakukan siswa serta faktor pendukung dan faktor penghambat kesulitan pada saat proses belajar mengajar.

b. Reduksi Data

Semua data yang dikumpulkan akan direduksi atau dirangkum, dipilah untuk diambil mana hal-hal yang penting dan menghilangkan apa yang sekiranya tidak diperlukan.

c. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk penjelasan deskriptif atau dengan uraian singkat. Penjelasan deskriptif berisikan penggunaan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran, serta apa saja yang menjadi faktor penghambat dan juga pendukung dalam proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.

(19)

2. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Pengolahan data dengan analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui kelayakan dan respon siswa terhadap produk multimedia interaktif yang dikembangkan. Data yang diolah dan yang akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif didapat dari angket yang diberikan kepada para ahli sebagai validator dan siswa sebagai pengguna multimedia interaktif.

Berikut 2 jenis angket dalam bentuk deskriptif kuantitatif yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini yaitu :

a. Analisis Data Angket Validasi Ahli

Jawaban pada angket validasi ahli menggunakan skala likert, variabel yang diukur diuraikan menjadi indikator variabel. Dalam skala likert terdiri dari skor 1 sampai 5 (Sugiyono ; 2015:135). Angket dianalisis

dan diprensentase setelah sebelumnya diisi oleh validator yang berkaitan.

Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data angket validasi dengan rumus sebagai berikut :

X 100

Keterangan :

P = Perolehan Presentase Validator (Hasil dibulatkan hingga mencapai bilangan bulat)

Ʃx = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih N = Jumlah skor ideal

X 100%

x P =

(20)

Tabel 3.8 Instrumen Penilaian Skala Likert

No Indikator Skor

1 Sangat Baik 4

2 Baik 3

3 Kurang 2

4 Tidak Baik 1

Instrumen skala likert ini dibuat dalam bentuk pilihan ganda ataupun dalam bentuk ceklist. Analisis data validator menggunakan rumus sebagai berikut :

Skor yang di cari =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100 % b. Analisis Data Angket Respon Siswa

Jawaban pada angket respon siswa menggunakan skala guttman.

Skala guttman digunakan apabila ingin memperoleh jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Pada skala guttman terdiri dari 2 interval yaitu ya atau tidak. Jawaban ya memperoleh skor 1, sedangkan untuk jawaban tidak memperoleh skor 0 (Sugiyono, 2015 : 139).

Perhitungan dari presentase angket respon siswa ini sama dengan perhitungan pada ahli materi dan ahli media. Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan kategori penilaian dengan menggunakan skala guttman.

Tabel 3.9 Perhitungan Skala Guttman dalam Bentuk Skor

No Taraf Skala Skor

1 Ya 1

2 Tidak 0

(Sumber : Sugiyono: 2015)

Menurut Sugiyono (2015:139) presentase respon siswa dihitung dengan menggunakan rumus :

(21)

Keterangan :

P = Perolehan presentase respon siswa (hasil dibulatkan hingga mencapai bilangan bulat)

Ʃx = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih N = Jumlah skor ideal

Tabel 3.10 Kualifikasi Tingkat Pencapaian Data No Tingkat pencapaian Kualifikasi

1 80 - 100% Sangat baik/sangat menarik

2 60 - 80% Baik/menarik

3 40 - 60% Cukup/kurang menarik

4 20 - 40% Kurang baik/kurang

menarik (Sumber : Sugiyono 2016)

Berdasarkan uraian di atas, apabila tingkat ketercapaian lebih dari 60% maka media tersebut dapat dikatakan baik atau menarik, namun sebaliknya jika tingkat pencapaian kurang dari 60% maka media dapat dikatakan kurang baik atau tidak menarik dan perlu direvisi.

c. Uji Efektivitas

Penelitian ini menggunakan uji efektivitas One Group Pre-test- Post-test design, dalam design ini sebelum perlakuan diberikan terlebih

dahulu siswa diberi pre-test (tes awal) dan di akhir pembelajaran diberi post- test (tes akhir). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan keterampilan proses belajar dan

X 100%

x P =

(22)

hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunkan multimedia interaktif. Berikut ini bagan desain penelitian pre-test - post- test satu kelompok (one group pre-test and post-test design).

Keterangan :

O₁ : Nilai pre-test atau tes awal sebelum diberi perlakuan O₂ : Nilai Post-test atau tes akhir setelah diberi perlakuan X : Treatment (perlakuan)

Tes awal atau pre-test merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan pembelajaran siswa sebelum menggunakan multimedia interaktif. Sedangkan tes akhir atau post-test merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan multimedia interaktif.

d. Analisis Efektivitas

Kategori :

N-Gain berkategori tinggi = nilai gain > 0,70

N-Gain berkategori sedang = nilai 0,30 ≤ nilai gain ≥ 0,70 N-Gain berkategori rendah = nilai gain < 0,30

N (g)=

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒐𝒔𝒕𝒕𝒆𝒔−𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔−𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒐𝒔𝒕𝒆𝒔 − 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔 − 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔

O 1 X O 2

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kasih karena atas limpahan berkat, rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan

Metode penelitian ini adalah pengembangan (research and development) dengan mengadopsi langkah- langkah Dick and Carey yaitu analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi

Teknik Analisis Accidental Sampling hanya dapat dilakukan apabila peneliti tidak mengetahui sampling frame dan sulit menemui anggota populasi yang dapat dipilih menjadi

pembelajaran murid Pensyarah yang berkompetensi membangunkan guru untuk meningkatkan kualiti pembelajaran murid Pensyarah yang berkompetensi membangunkan

Namun demikian akan berbeda apabila kualitas menajemen perusahaan menurut penilaian investor sangat baik dan dapat dipercaya, sehingga perusahaan tersebut dapat memberikan

Persamaan regresi (Gambar 6.) menunjukkan Jumlah biji merah tertinggi ada pada kemiringan lereng (8-16), dalam hal ini kemiringan lereng tidak berpengaruh nyata

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengumumkan bahwa telah menemukan adanya penyalahgunaan dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat senilai Rp 4,281 triliun dari

Fenologi pembungaan dua varietas jambu air S.boerlagei dimulai dari terbentuknya kuncup induksi (inisiasi) hingga bunga mekar dan menjadi bakal buah, waktu yang