• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

219

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI

Yusfrizal1), Mutiara Sovina2), Faisal Amir Harahap3)

Universitas Potensi Utama

Jl. K.L.Yos Sudarso Km.6,5 No.3-A Medan (20241) E-mail : [email protected]1, [email protected]2,

[email protected]3

ABSTRACT

In Indonesia, there are many students who have a high enough desire to continue their education to higher education. What is unfortunate about the great interest in entering higher education is that they are not mature enough to choose a major or study program at a university. As a result, it is often heard that quite a lot of new students fail in the middle of the road or drop out when they have been accepted into college. The purpose of making this decision support system is so that students do not choose the wrong choice in determining the majors in higher education, the selection of majors is based on the talents of each tester which is informed through the answers to the required tests. Talent is a human ability that has been possessed since birth, which makes human beings superior to be endowed with creative minds, enabling them to develop their civilization and culture. The tests in this study use the DAT (Differential Aptitude Test) test, which is a test that combines scientific procedures and good standardization procedures to reveal the abilities of men and women in third grade students of junior high school to third grade high school students for the purpose of educational guidance. and career guidance. The DAT test consists of 8 sub tests: Verbal Test, Numerical Test, Abstract Test, Speed and Accuracy Test, Mechanical Test, Visual Test, Spelling Test and Vocabulary Test. The results of this aptitude measurement are not precisely providing a definite decision in solving problems faced by students in studies and careers, but these talent scores are only a reliable complementary information to help students answer questions in the educational field.

Keywords: decision support system, department selection, college, DAT test

ABSTRAK

Di Indonesia banyak siswa yang memiliki keinginan cukup besar untuk terus melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Hal yang patut disayangkan dari animo yang besar untuk masuk perguruan tinggi, adalah kurang matangnya mereka memilih jurusan atau program studi yang ada di perguruan tinggi. Akibatnya, sering terdengar cukup banyak mahasiswa baru yang gagal di tengah jalan atau drop out ketika mereka sudah diterima di perguruan tinggi. Tujuan pembuatan sistem pendukung keputusan ini yaitu agar siswa tidak salah pilih dalam menentukan jurusan di perguruan tinggi, pemilihan jurusan di dasarkan pada bakat yang dimiliki tiap tester yang diinformasikan melalui jawaban tes – tes yang telah disyaratkan. Bakat adalah kemampuan manusia yang telah dimiliki sejak dilahirkan, yang menjadikan manusia makhluk unggulan dikaruniai akal kreatif sehingga memungkinkannya untuk mengembangkan peradaban dan kebudayaannya. Tes – tes dalam penelitian ini menggunakan tes DAT (Differential Aptitude Test) yaitu tes yang memadukan prosedur ilmiah dan prosedur pembakuan yang baik untuk mengungkap kemampuan (ability) pria dan wanita pada para siswa kelas tiga SMP sampai dengan siswa kelas tiga SMA untuk tujuan bimbingan

(2)

220 kependidikan dan bimbingan karir. Tes DAT terdiri dari 8 sub tes : Tes Verbal, Tes Numerik, Tes Abstrak, Tes Kecepatan dan Ketelitian, Tes Mekanikal, Tes Visual, Tes Mengeja dan Tes Kosakata. Hasil pengukuran bakat ini bukanlah secara tepat memberikan suatu keputusan yang pasti dalam memecahkan masalah – masalah yang dihadapi siswa dalam studi dan karir, tetapi skor – skor bakat ini hanyalah merupakan suatu informasi pelengkap yang dapat dipercaya guna membantu para siswa untuk menjawab pertanyaan dalam lapangan pendidikan.

Kata kunci: sistem pendukung keputusan, pemilihan jurusan, perguruan tinggi, tes DAT

I. PENDAHULUAN

Ada fenomena menarik di Indonesia khususnya pada siswa-siswa lulusan SMA.

Mereka memiliki keinginan yang cukup besar untuk terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

Hal ini dapat dibuktikan dengan relatif cukup banyaknya siswa lulusan SMA yang mengadu nasib dengan mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Hal yang patut disayangkan dari animo yang besar untuk masuk perguruan tinggi, adalah kurang matangnya mereka memilih jurusan atau program studi yang ada di perguruan tinggi [1].

Akibatnya, sering terdengar cukup banyak mahasiswa baru yang gagal di tengah jalan atau drop out ketika mereka sudah diterima di perguruan tinggi. Banyak pula kasus mahasiswa yang merasa tidak cocok dengan minatnya ketika ia telah memperoleh materi kuliah di perguruan tinggi, dan akhirnya ia pindah program studi atau mencari jurusan lain di fakultas atau universitas yang sama atau bahkan mungkin juga berbeda sama sekali dengan apa yang telah dipilihnya. Situasi semacam ini berdampak pada besarnya biaya pendidikan yang terlanjur dikeluarkan, baik oleh orang tua siswa maupun oleh pemerintah yang mensubsidi lembaga pendidikan tinggi. Hal lain yang juga berakibat negatif adalah waktu dan tenaga dari para mahasiswa yang drop out atau pindah program studi itu menjadi tidak efisien [2].

Dari beberapa observasi dan penelitian yang telah dilakukan oleh pemikir – pemikir terdahulu, ditemukannya suatu tes bakat untuk mengatasi problem

agar seorang siswa bisa masuk perguruan tinggi sesuai dengan bakatnya. Tetapi dalam penerapannya tes yang dilakukan masih menggunakan system manual sehingga dalam pengambilan keputusannya masih harus menunggu waktu yang cukup lama. Selain itu diharapkan data hasil tes bisa dibuat terpusat, sehingga dalam pengarsipannya bisa lebih teratur [3].

2. METODOLOGI PENELITIAN Dari penelitian yang dilakukan oleh Arief Herdiansah dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Referensi Pemilihan Tujuan Jurusan Teknik Di Perguruan Tinggi bagi Siswa Kelas XII IPA Mengunakan Metode AHP” kesimpulan dari penelitian ini adalah kriteria dan pembobotan yang diperoleh dari nara sumber yaitu 5 kaprodi pada fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang, membuat data perhitungan SPK metode AHP yang dihasilkan lebih akurat karena kriteria dan pembobotan tersebut bersumber dari praktisi yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun terlibat dalam proses belajar-mengajar di prodi masing-masing. Aplikasi SPK metode AHP yang dihasilkan penelitian ini telah dapat membantu guru BP (Bimbingan Konseling) untuk dapat memberikan referensi pemilihan jurusan studi lanjut di fakultas teknik kepada para siswa kelas XII IPA yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi [4].

Penelitian lain juga yang dilakukan oleh Febby Madonna Yuma dan Rizaldi dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan dalam Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi dengan Metode Profile

(3)

221 Matching” menghasilkan sistem penunjang

keputusan yang membantu siswa melakukan pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan efektif dalam menentukan jurusan yang akan mereka tempuh di perguruan tinggi berdasarkan komponen, kriteria dan protofolio siswa. Kemudian Sistem penunjang keputusan yang dibangun mampu mengurangi tingkat keragu-raguan siswa dalam menentukan jurusan perguruan tinggi yang cocok dengan dirinya dan Sistem penunjang keputusan ini juga dapat membantu meringankan kinerja dari guru BK dalam memberikan solusi yang tepat, cepat dan efektif bagi yang berminat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi [5].

Dalam pelaksanaan penelitian ini, adapun aktifitas – aktifitas yang dilakukan di dalamnya yaitu mengadakan studi terhadap perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan dan metode yang akan digunakan [6]. Penulis melakukan pengumpulan teori yang berkaitan dengan penelitian penulis. Pengumpulan teori yang dilakukan menggunakan studi pustaka.

Pada studi ini penulis mengutip dari beberapa bacaan yang berkaitan dengan perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan.

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan ialah proses pengambilan keputusan dibantu menggunakan komputer untuk membantu pengambil keputusan dengan menggunakan beberapa data dan model tertentu untuk menyelesaikan beberapa masalah yang tidak terstruktur [7].

Keberadaan SPK pada perusahaan atau organisasi bukan untuk menggantikan tugas-tugas pengambil keputusan, tetapi merupakan sarana yang membantu bagi mereka dalam pengambilan keputusan.

Dengan menggunakan data-data yang diolah menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah-masalah semi- terstruktur. Dalam implementasi SPK, hasil dari keputusan-keputusan dari sistem

bukanlah hal yang menjadi patokan, pengambilan keputusan tetap berada pada pengambil keputusan. Sistem hanya menghasilkan keluaran yang mengkalkulasi data-data sebagaimana pertimbangan seorang pengambil keputusan. Sehingga kerja pengambil keputusan dalam mempertimbangkan keputusan dapat dimudahkan [8].

2.2 Bakat

Bakat adalah memperkenalkan suatu kondisi dimana menunjukkan potensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu.

Perwujudan dari potensi ini biasanya bergantung buka saja pada kemampuan belajar individu dalam bidang itu, tetapi juga pada motivasi dan kesempatan – kesempatannya untuk memanfaatkan kemampuan ini. Tak bisa dipungkiri secara biologis bahwa bakat itu sedikit banyak diturunkan dari satu individu pada individu yang lainnya. Yang dinamakan bakat sebenarnya adalah ”aptitude”.Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potensial ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih”. Bakat sebagai suatu kondisi pada diri individu yang dengan suatu latihan khusus memungkinkan mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus [9].

Tes bakat adalah tes kemampuan khusus. Disebut juga tes perbedaan individual, tes yang terpisah (separated test). Karena bakat menunjukkan keunggulan atau keistimewaan kemampuan khusus tadi, maka tes bakat dapat juga disebut tes batas kemampuan atau tes kekuatan kemampuan (power ability test).

Anastasi menyebutnya sebagai differential aptitude testing [10].

2.3 Differential Aptitude Tests (DAT) Differential Aptitude Tests (DAT), dikembangkan pada tahun 1947 dengan memadukan prosedur ilmiah dan prosedur pembakuan yang baik untuk mengungkap

(4)

222 kemampuan (ability) pria dan wanita pada

para siswa kelas tiga SMP sampai dengan siswa kelas tiga SMA untuk tujuan bimbingan kependidikan dan bimbingan karir [11]. Walaupun tes tersebut dikontruksi terutama sekali digunakan bagi para siswa SMP dan SMA, namun tes ini juga digunakan dalam konseling pendidikan dan konseling karir bagi para pemuda remaja yang telah menyelesaikan pendidikannya di sekolah dan dalam penyaringan tenaga kerja. Tes ini juga dirancang untuk memenuhi keperluan para konselor dalam membantu memberikan layanan bimbingan dan bagi para psikolog dalam membantu kliennya. Macam – macam tes dalam Differential Aptitude Test (DAT) adalah sebagai berikut [12]:

1. Penalaran Verbal (Verbal Reasoning) 2. Kemampuan Angka (Numerical

Ability)

3. Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning) 4. Kecepatan dan Ketelitian Klerikal

(Clerical Speed and Accuracy)

5. Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning)

6. Relasi Ruang (Space Relation)

7. Pemakaian Bahasa : Mengeja (Language Usage – I : Spelling)

8. Pemakaian Bahasa : Tata Bahasa (Grammer)

Tahap – tahap analisis Skor Tes DAT untuk pemilihan jurusan adalah melalui langkah – langkah kegiatan sebagai berikut:

1. Mengkonversikan skor mentah ke dalam skor standart Skor mentah yang diperoleh individu siswa dalam masing–masing subtes, dikonversikan ke dalam tabel yang telah disediakan.

Tiap – tiap subtes memiliki tabel konversi. Dengan demikian ada delapan tabel konversi. Jadi masing – masing siswa memperoleh angka persentil dari setiap subtes.

2. Mencari persentil rata – rata untuk setiap kelompok bakat yang dipersyaratkan untuk suatu program Setelah diproses persentil tiap – tiap siswa dalam masing – masing sub tes,

maka langkah selanjutnya adalah mencari persentil rata – rata untuk setiap kelompok bakat yang dipersyaratkan untuk suatu progam tertentu. Maksud dari persentil rata – rata ini adalah untuk menentukan program pilihan di Universitas. Caranya adalah sebagai berikut : Buatlah tabel lengkap dengan nama – nama siswa, dengan kelas yang akan dianalisis.

Kemudian diikuti dengan bidang – bidang ilmu – ilmu yang ada pada Universitas. Masukkan rata – rata persentil pada setiap bidang ilmu dengan mempertimbangkan kelompok bakat yang cocok untuk bidang – bidang itu.

3. Membuat profil hasil pengukuran tes DAT. Profil hasil pengukuran tes DAT dibuat berdasarkan skor persentil yang diperoleh masing – masing siswa.

4. Kesimpulan dibuat berdasarkan profil hasil pengukuran tes bakat pembedaan yang telah dibuat untuk masing – masing siswa dengan ketentuan sebagai berikut :

a. 75 – 100 Sangat Berbakat b. 50 – 74 Berbakat

c. 25 – 49 Kurang Berbakat d. 0 – 24 Tidak Berbakat

Berdasarkan profil ini, maka masing – masing individu siswa akan dapat dibuat kesimpulannya. Sebagai ilustrasi dibawah ini diberikan contoh : Murni, disimpulkan :

a. Sangat Berbakat dalam bidang :

• Penalaran Verbal dengan persentil 98

• Kemampuan Angka dengan persentil 98

• Penalaran Abstrak dengan persentil 86

• Tilikan Ruang dengan persentil 93

• Penggunaan Bahasa II dengan persentil 77

b. Berbakat dalam bidang :

• Penalaran Mekanis dengan persentil 72

(5)

223

• Kecepatan dan ketelitian klerikal dengan persentil 70 c. Kurang Berbakat dalam bidang :

• Penggunaan Bahasa I dengan persentil 41

5. Rekomendasi berdasarkan keterangan diatas Murni cocok memilih program Ilmu MIPA, Kedokteran.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain menu dalam program Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi, user serta admin yang merupakan seorang psikolog dihadapkan pada halaman yang terdeskripsi dalam struktur menu program berikut ini :

1. Struktur Menu Pengguna User

Gambar 1. Struktur Menu User 2. Struktur Menu Tester

Gambar 2. Menu Tester

3. Pseudo Code Pengambilan Keputusan DAT

Procedure

Aturan(verbal,angka,abstrak,klerikal, mekanikal,spasial,ejaan,kosakata ) If (verbal > 45 & ejaan > 45 &

kosakata > 45) then

rata2x <- (verbal + ejaan + kosakata) / 3;

if (rata2x <- 65 ) then

jurusan <- Bahasa;

end if.

End if.

If (verbal > 45 & numerik > 45 &

abstrak > 45)

then

rata2x <- (verbal + numerik + abstrak) / 3;

if (rata2x <- 65 ) then

jurusan <- Pendidikan Sains;

end if.

End if.

If (abstrak > 45 & numerik > 45 &

klerikal > 45) then

rata2x <- (klerikal + numerik + abstrak) / 3;

if (rata2x <- 65 ) then

jurusan <- Sains;

end if.

End if.

If (verbal > 45 & numerik > 45 &

klerikal > 45) then

rata2x <- (klerikal + numerik + verbal) / 3;

if (rata2x <- 65 ) then

jurusan <- Administrasi & Manajemen;

end if.

End if.

If (verbal > 45 & numerik > 45 &

abstrak > 45) then

rata2x <- (abstrak + numerik + verbal) / 3;

if (rata2x <- 75 ) then

jurusan <- Kedokteran;

end if.

End if.

If (mekanikal > 45 & numerik > 45 &

abstrak > 45) then

lxxv

rata2x <- (abstrak + numerik + mekanikal) / 3;

if (rata2x <- 75 ) then

jurusan <- Mesin,Elektro;

end if.

End if.

(6)

224 If (verbal > 45 & ejaan > 45 & abstrak

> 45) then

rata2x <- (abstrak + numerik + mekanikal) / 3;

if (rata2x <- 75 ) then

jurusan <- Psikologi,Fisip;

end if.

End if.

If (verbal > 45 & ejaan > 45 & spasial

> 45) then

rata2x <- (abstrak + numerik + spasial) / 3;

if (rata2x <- 75 ) then

jurusan <- Arsitek,Animasi;

end if.

End if.

Keterangan :

VR = Tes Verbal NR = Tes Numerik ABS = Tes Abstrak

CSA = Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal

MR = Tes Mekanikal SP = Tes Spasial EJ = Tes Ejaan KS = Tes Kosakata

Skor rata – rata untuk jurusan bahasa dihitung dengan rumus berikut :

( KS + EJ + VR ) / 3 > 65

Masing – masing tes skor lebih dari 45

Skor rata – rata untuk jurusan sains pendidikan dihitung dengan rumus berikut:

( NR + ABS + VR ) / 3 > 65

Masing – masing tes skor lebih dari 45

Skor rata – rata untuk jurusan sains terapan dihitung dengan rumus berikut:

( ABS + NR + CSA ) / 3 > 65

Masing – masing tes skor lebih dari 45 Skor rata – rata untuk jurusan

administrasi dan manajemen dihitung dengan rumus berikut :

( VR + NR + CSA ) / 3 > 65

Masing – masing tes skor lebih dari 45

Skor rata – rata untuk jurusan kedokteran dihitung dengan rumus berikut:

( VR + NR + ABS ) / 3 > 75

Masing – masing tes skor lebih dari 45

Skor rata – rata untuk jurusan mesin, elektro, informatika dihitung dengan rumus berikut:

( NR + ABS + MR ) / 3 > 65

Masing – masing tes skor lebih dari 45

Skor rata – rata untuk jurusan psikologi, fisip dihitung dengan rumus berikut:

( ABS + EJ + VR ) / 3 > 65

Masing – masing tes skor lebih dari 45

Skor rata – rata untuk jurusan arsitek, animasi dihitung dengan rumus berikut:

( NR + ABS + SP ) / 3 > 65

Masing – masing tes skor lebih dari 45

Sistem yang akan di implementasikan menggunakan bahasa pemrograman web yaitu php,css,html dan javascript. Di program terdapat 3 besar halaman web yaitu halaman admin, halaman tester dan halaman pembuka.

Berikut tampilan dari aplikasi yang dirancang :

Gambar 3. Tampilan Login

(7)

225 Gambar 4. Tampilan Admin

Gambar 5. Tampilan Buku Tamu

Gambar 6. Tampilan Data Tester

Gambar 7. Tampilan Aturan

Gambar 8. Tampilan Analisis

Tampilan 9. Tampilan Menu Tester

Tampilan 10. Tampilan Menu Jawab Tester

Setelah dilakukan proses implementasi sistem, dilakukan proses uji coba program dengan tujuan mengetahui apakah program aplikasi yang dibuat telah sesuai dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

4. KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisa dan implementasi pembahasan maka penelitian ini menyimpulkan beberapan yaitu :

1. Program ini berguna untuk para siswa yang masih kebingungan dalam menentukan memilih jurusan di perguruan tinggi. Program ini mempermudah dalam proses

(8)

226 pemeriksaan jawaban, karena soal –

soal langsung dikerjakan secara online.

Untuk jangka panjang program ini juga dilengkapi dengan link penambahan aturan, sehingga apabila ada penambahan aturan atau penggantian aturan program ini bisa langsung terupdate. Selain itu untuk 8 soal sub tes juga di update, sehingga kebocoran soal dapat sedikit teratasi.

2. Aplikasi sistem pendukung keputusan ini memberikan kemudahan bagi user dalam mendapatkan saran mengenai fakultas perkuliahan sehingga siswa dapat memilih fakultas secara tepat.

5. SARAN

Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk skor konversi sebaiknya dikembangkan lebih lanjut, karena skor konversi ini dipengaruhi oleh jumlah soal. Sehingga apabila ada penjumlahan soal atau pengurangan soal skor konversi ini juga berubah.

2. Diharapkan dalam pengembangan aplikasi selanjutnya, aplikasi ini dapat ditambahkan fitur chat dan fitur lainnya.

3. Diharapkan pada pengembangan selanjutnya aplikasi ini terdapat faklutas – fakultas yang lebih luas sehingga banyak pilihan yang akan dipilih oleh siswa.

4. Diharapkan pada pengembangan selanjutnya aplikasi dapat melakukan penyampaian informasi secara lengkap dengan menampilkan dan universitas – universitas yang terkait, sehingga siswa dapat mengenal fakultas yang mereka inginkan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Wicaksono and N. Aminudin,

“Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jurusan Siswa Sma Pgri 2 Pringsewu Dengan Menggunakan Metode Analytical

Hierarchy Proses (AHP),”

PROCIDING KMSI, vol. 5, no. 1, 2017.

[2] R. Setyaningsih, “Penggunaan Metode Fuzzy Mamdani Untuk Rancang Bangun Sistem Pemilihan Program Studi Pada Kampus Amik- Bsi Jakarta,” JITK (Jurnal Ilmu Pengetah. Dan Teknol. Komputer), vol. 2, no. 2, pp. 15–21, 2017.

[3] C. F. Azriana, “Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengarahkan Minat dan Bakat Siswa SMAN Unggul Ali Hasjmy Aceh Besar.” UIN AR-RANIRY, 2019.

[4] A. Herdiansah, “Sistem Pendukung Keputusan Referensi Pemilihan Tujuan Jurusan Teknik di Perguruan Tinggi Bagi Siswa Kelas XII IPA Mengunakan Metode AHP,”

MATRIK J. Manajemen, Tek.

Inform. dan Rekayasa Komput., vol.

19, no. 2, pp. 223–234, 2020.

[5] F. M. Yuma and R. Rizaldi, “Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi Dengan Metode Profile Matching,” in Seminar Nasional Royal (SENAR), 2018, vol. 1, no. 1, pp. 181–184.

[6] Y. Yusfrizal, “Penerapan Algoritma Fisher-Yates Shuffle Pada Game Mencocokkan Gambar Monumen Dunia,” JTIK (Jurnal Tek. Inform.

Kaputama), vol. 4, no. 2, pp. 162–

170, 2020.

[7] S. Hidayat and R. Irviani, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Teladan Ma Al Mubarok Batu Raja Menggunakan Metode Topsis,”

J. TAM (Technology Accept. Model., vol. 6, pp. 1–8, 2017.

[8] D. Susandi and H. L. Anita,

“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Simple Additive Weight,” JSiI (Jurnal Sist. Informasi), vol. 6, no. 2,

(9)

227 pp. 79–85, 2019.

[9] R. Rohim, “Efektivitas Pembelajaran Baca Tulis AlQur’an (BTQ) Dalam Mengembangkan Bakat Seni Baca Al-Qur’an (Studi di SMP IT Hidayatul Umam Keramatwatu Kab. Serang).” UIN SMH BANTEN, 2019.

[10] A. F. Rahmadini, “Penyusunan Norma Tes Bakat: Tes Merakit Objek (C1), Tes Komponen (C2), Tes Kode Dan Ingatan (D2), Tes Mekanika (C4) Dan Tes Cepat Teliti (D4).” Universitas Airlangga, 2019.

[11] F. A. Setiawati, “Aptitude Test’s Predictive Ability for Academic Success in Psychology Student,”

Psychol. Res. Interv., vol. 3, no. 1, pp. 1–12, 2020.

[12] S. P. Simanjuntak, “Implementasi Metode DAT (Differential Aptitude Tes) Untuk Pemilihan Jurusan Pada SMK Raksana Medan,” Inf. dan Teknol. Ilm., vol. 7, no. 1, pp. 75–79, 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Project Based Learning terhadap

Studi Islam tidak lagi bersifat tekstual atau normatif, yang berkutat pada kajian dan telaah tentang tafsir, hadist, fiqih, kalam atau tasawuf yang merupakan turunan dari

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber pembiayaan yang harus dipilih oleh pelanggan dalam menentukan sumber pembiayaan yang memiliki

Araz Mandiri Jaya Jember dalam menentukan perolehan, harga perolehan, dan pengeluaran selama penggunaan aset tetap, serta penetapan penyusutan dan penyajian aset

Sebelum adanya PERMA Nomor 3 Tahun 2017 tentang pedoman mengadili perempuan berhadapan dengan hukum, dalam memutus perkara cerai talak tidak ada ketentuan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semua mahasiswa semester VI yang mengikuti pembelajaran geometri transformasi dengan menggunakan aplikasi webex secara

Dapat disimpulkan hasil analisis pendapatan usahatani dengan faktor-faktor yang memengaruhi produksi cabai merah di Desa Hula’an Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik sebagai berikut:

Dari hasil penelitian Kepada Distribusi Kerang Bakau obengalensis di Perairan Mua Kecamatan Sutera Kabupaten Pe Sumatera Barat dapat disimpul kepadatan populasi kerang