• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Gambaran Wilayah. Kabupaten OGAN KOMERING ULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "A. Gambaran Wilayah. Kabupaten OGAN KOMERING ULU"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Peluang Investasi Daerah 1

A. Gambaran Wilayah

Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan satu dari 15 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wulayah 361.760 hektar. Ibu Kota kabupaten ini adalah Baturaja. Dengan UU No. 37 Tahun 2003, kabupaten ini dimekarkan menjadi tiga kabupaten, yaitu:

1. Kabupaten Ogan Komering Ulu (induk) 2. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 3. Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan A.1 Letak Geografis

Secara geografis, Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak antara 103040’ - 104033’ Bujur Timur dan antara 3045’ – 4055’ Lintang Selatan. Batas-batas Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah sebagai berikut:

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Martapura dan Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Semendo dan Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

A.2 Topografi

Topografi terdiri dari dataran rendah berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan rata-rata tingginya 45 – 1.643 meter di atas permukaan laut. Puncak yang paling tinggi adalah Gunung Seminung (1.881 meter) yang terletak di daerah Banding Agung. Bentuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu bervariasi dari datar sampai bergunung-gunung atau dari 0–2 % hingga diatas 40 %, dengan rincian sebagai berikut: lereng 0-2 % seluas 61.781 ha, lereng 2-15 % seluas 142.968 ha dan lereng 15-40 % seluas 71.564 ha.

(2)

Peluang Investasi Daerah 2 A.3 Iklim dan Cuaca

Secara umum Kabupaten Ogan Komering Ulu beriklim tropis dan basah dengan temperatur bervariasi antara 22 – 31 [0C].Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk daerah yang bercurah hujan tinggi. Pada tahun 2010 curah hujan bervaruasi antara 174,5 mm sampai dengan 558 mm, dengan hari hujan terbanyak terjadi dibulan Januari, Februari dan April yaitu sebanyak 15 hari hujan. Bulan Pebruari merupakan puncak dari musim penghujan di tahun 2010, sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Desember yang hanya terjadi 8 hari hujan pada bulan tersebut.

A.4 Pemerintahan

Kabupaten Ogan Komering Ulu dikepalai oleh seorang bupati.Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) organisasi perangkat staf pemerintah daerah, yaitu Sektretaris Daerah (Sekda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Inspektorat.Bappeda disamping bertugas secara teknis juga mengkoordinasi dan mengintegrasikan usaha penyusunan rencana dan program kerja.Inspektorat merupakan unsur pengawasan dengan tugas pokok melakukan pengawasan umum atas jalannya roda pemerintahan daerah sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku.

Wilayah Ogan Komering Ulu meliputi areal seluas 3.617,60 km2. Kabupaten ini terdiri dari 12 kecamatan, yaitu:

(3)

Peluang Investasi Daerah 3 Tabel A-1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2010

No Nama Kecamatan Luas [km2] No Nama Kecamatan Luas [km2]

1. Lengkiti 700,00 7. Peninjauan 453,69

2. Sosoh Buay Rayap 260,40 8. Lubuk Batang 507,22

3. Pengandonan 94,79 9. Sinar Peninjauan 190,00

4. Semidang Aji 467,53 10. Baturaja Timur 148,87

5. Ulu Ogan 236,00 11. Lubuk Raja 126,00

6. Muara Jaya 298,00 12. Baturaja Barat 134,86

Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

B. Potensi Wilayah

B.1 Perekonomian

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah (region) tanpa memperhatikan pemilikan atas sektor produksi.Secara agregatif PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah menghasilkan pendapatan/balas jasa faktor-faktor yang ikut berproduksi di daerah tersebut. Berikut dibawah ini tabel PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu yang dikelompokkan berdasarkan lapangan usaha (9 sektor ekonomi) dari tahun 2006 hingga tahun 2010.

Tabel B-1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Ogan Komering Ulu Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

(dengan migas dalam Juta Rupiah), Tahun 2006– 2010

No Lapangan Usaha 2006 2007 2008*) 2009*) 2010**)

1 Pertanian 599.826 647.953 687.690 714.628 760.361

2 Pertambangan &

Penggalian

609.937 611.538 614.747 617.382 620.776

3 Industri 249.856 258.197 266.634 275.926 291.260

4 Listrik, Gas dan Air Minum 4.973 5.247 5.520 5.787 6.111 5 Bangunan/Konstruksi 165.805 177.538 188.634 196.689 207.015 6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran

369.104 399.121 427.337 455.517 486.554 7 Angkutan dan

Komunikasi

43.418 46.928 52.907 69.117 68.165

8 Keuangan & Jasa Persewaan

92.824 97.453 104.778 112.212 120.782

9 Jasa-jasa 212.512 224.649 241.507 260.900 280.705

PDRB 2.348.255 2.468.624 2.589.754 2.699.158 2.841.729

Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

(4)

Peluang Investasi Daerah 4 Rata-rata kenaikan PDRB atas dasar harga konstan setiap tahun pada periode 2006 – 2010 adalah 4,88%.

Listrik, gas dan air minum merupakan sektor penyumbang PDRB yang paling kecil, hal ini bisa menjadi indikasi sedikitnya jaringan listrik, gas, dan air minum di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

B.2 Kependudukan dan Tenaga Kerja

Salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar tentu saja akan menjadi modal utama, bilamana dilengkapi dengan pendidikan dan keterampilan yang memadai serta berada dalam usia produktif.Jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 90.557 jiwa dan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Ulu Ogan sebanyak 8.705 jiwa. Dilihat dari keadaan masing-masing kecamatan, maka Kecamatan Baturaja Timur merupakan yang terpadat yaitu sebesar 608 jiwa per km2, diikuti Kecamatan Baturaja Barat, dan Lubuk Raja yakni masing-masing sebesar 238 dan 218 jiwa per km2. Sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah Kecamatan Muara Jaya sebesar 22 jiwa per km2.

Tabel B-2 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kabupaten Ogan Komering Ulu Berdasarkan Kecamatan, Tahun 2010

No Kecamatan

Jumlah

Kepadatan [Jiwa/km2]

Sex Ratio Desa Penduduk

[Jiwa]

Rumah Tangga

1 Lengkiti 21 25.369 6.089 36 109,18

2 Sosoh Buay Rayap 11 11.871 2.910 46 109,92

3 Pengandonan 12 9.071 2.178 96 102,66

4 Semidang Aji 21 24.719 5.438 53 106,03

5 Ulu Ogan 7 8.705 1.886 37 109,81

6 Muara Jaya 7 6.617 1.325 22 109,13

7 Peninjauan 24 39.861 9.656 88 106,67

8 Lubuk Batang 15 27.107 6.700 53 106,67

9 Sinar Peninjauan 6 20.602 5.440 108 107,68

10 Baturaja Timur 4 90.557 22.449 608 101,32

11 Lubuk Raja 5 27.498 7.293 218 106,60

12 Baturaja Barat 7 32.068 7.604 238 103,17

Ogan Komering Ulu 140 324.045 78.968 90 105,13

Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

(5)

Peluang Investasi Daerah 5 Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan penduduk perempuan dan laki-laki. Pada tahun 2010 sex ratio sebesar 105,13. Jika dilihat sex ratio per kecamatan, sex ratio tertinggi terdapat di Kecamatan Ulu Ogan yaitu sebesar 109,81 dan terendah di Kecamatan Baturaja Timur sebesar 101,32.

Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas, mereka terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Perbandingan penduduk yang tergolong angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dikenal dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dimana pada tahun 2010 sebesar 65,64%.

Berdasarkan Lapangan pekerjaan dari 228.242 orang yang bekerja, 38,11% bekerja di sektor pertanian,20,05%

bekerja di sektor jasadan 3,89% di sektor industri.

Tabel B-3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2010

No Jenis Kegiatan Pendidikan yang Ditamatkan

SD ke Bawah

SLTP SLTA ke Atas

Jumlah

I Angkatan Kerja 69.043 29.662 51.104 149.809

Bekerja 66.576 29.005 46.044 14.1625

Menganggur 2.467 657 5.060 8.184

II Bukan Angkatan Kerja

(Sekolah, Mengurus Rumah Tangga dan lainnya)

33.514 28.777 16.142 78.433

Jumlah 102.557 58439 67.246 228.242

Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja 67,32 50,76 76,11 65,64

Tingkat Pengangguran 3,57 2,21 9,90 5,46

Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

B.3 Upah Minimum Kabupaten

Upah Minimum Kabupaten (UMP) Ogan Komering Ulu pada tahun 2007 berjumlah Rp.662.000, pada tahun 2008 berjumlah Rp.743.000, tahun 2009 berjumlah Rp.824.000, tahun 2010 berjumlah Rp.927.825 dan pada tahun 2011 berjumlah Rp.1.048.440.

Maka bisa dikatakan, tiap tahun upah minimum kabupaten Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan selalu mengalami kenaikkan.

(6)

Peluang Investasi Daerah 6 Tabel B-4 Upah Minimum Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rp 662.000 Rp 743.000 Rp 824.750 Rp 927.825 Rp 1.048.440

B.4 Prasarana wilayah Kelistrikan

Faktor pendukung keberhasilan investasi banyak ditentukan oleh adanya energi listrik, karena keberadaan listrik dapat mengubah suatu daerah menjadi strategis bagi pengembangan industri.

Sektor Ketenagalistrikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap Muara Enim, untuk memudahkan pelayanan kepada konsumen Perusahaan Listrik Negara di daerah ini dibagi dalam 2 (dua) ranting, yakni ranting yang ada di Kota Baturaja yang melayani hampir 70% daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan selebihnya dilayani Ranting Martapura (± 34 Km dari Kota Baturaja). Listrik yang diproduksi oleh PLN Ranting Baturaja pada tahun 2010 sebesar 312.765.640 kWh, sedangkan listrik yang dijual sebesar 204.131.152 kWh. Sementara itu jumlah konsumen listrik PLN Ranting Baturaja sampai dengan tahun 2010 sudah mencapai 5.707 pelanggan. Konsumen terbesar berada di Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 18.284 pelanggan.

Tabel B-5 Pelanggan Pemakai Listrik Menurut Jenis Tarif di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2006 - 2010

No Uraian Satuan Tahun

2008 2009 2010

I Aliran Listrik Produksi Dibeli Dijual

kWh kWh kWh

263.658.397 ---

174.255.766

285.543.437 ---

183.255.170

312.765.640 ---

204.131.152

II Pembangkit Tenaga kW --- --- ---

III Kapasitas KVA --- --- ---

IV Panjang Jaringan Tenaga Menengah 2.Tenaga Rendah

m m

406.883 339.884

406.883 339.884

406.883 339.884

V Jumlah Travo Buah 295 302 317

VI Jumlah Konsumen Pelanggan 44.985 46.604 50.707 Sumber: Ogan Komering Ulu Dalam Angka 2010/2011

(7)

Peluang Investasi Daerah 7 Air bersih

Air yang diproduksi oleh PDAM Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2010 sebanyak 4.730.060 m3 dan air yang disalurkan sebanyak 4.581.848 m3. Sementara itu jumlah konsumen PDAM Kabupaten Ogan Komering Ulu sampai dengan Desember 2010 sebanyak 9.788 pelanggan yang terdiri dari 9.450 rumah tangga, 51 perusahaan/hotel/penginapan dan 287 tempat ibadah/sosial lainnya.

Jalan raya

Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan luas 361.760 Hektar merupakan kawasan yang tidak berbatasan langsung dengan laut, sehingga alat angkut dan sarana perhubungan utama yang ada di daerah ini adalah sarana perhubungan darat, baik berupa kendaran roda dua, roda empat atau lebih maupun kereta api. Secara geografis Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup diuntungkan karena daerah ini dilalui oleh jalan lintas tengah sumatera, akibatnya mobilitas penduduk, barang dan jasa dari dan ke Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup tinggi sepanjang tahun.

Dengan tingginya mobilitas penduduk,barang dan jasa tersebut mengakibatkantumbuhnya sektor-sektor ekonomi pendukung, yang tentu saja dapat menyerap tenaga kerja. Untuk itu, agar proses dan keterkaitan ekonomi tersebut dapat terus tumbuh maka pemeliharaan jalan dan jembatan serta penambahan ruas jalan harus dilakukan dengan lebih baik lagi. Pada tahun 2010 jalan darat di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang telah diaspal sepanjang 413.066 km, jalan kerikil sepanjang 100.950 km, dan jalan yang masih tanah sepanjang 98.650 km.

Pos dan Telekomunikasi

Banyak surat yang dikirim dari suatu wilayah ke wilayah lain dapat menunjukkan tingkat hubungan masyarakat suatu daerah. Selama tahun 2010 banyaknya surat terdaftar yang dikirim melalui Kantor Pos dan Giro dalam wilayah Ogan Komering Ulu yaitu, surat biasa sebanyak 5.952 surat, dan yang diterima sebanyak 45.639 surat. Selain itu pada tahun 2010 terdapat 2.722 surat kilat dikirim, dan 25.902 surat kilat diterima yang tercatat di kantor Pos Baturaja.

Saat ini alternatif media komunikasi yang semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain pesawat telepon, faximile, e-mail, dan lain-lain. Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan telephon genggam (HP), maka banyak dari masyarakat lebih memilih menggunakan fasilitas SMS (Short Message Service) sebagai pengganti surat, hal ini tentu saja berdampak pada penurunan jumlah surat yang dikirim melalui Kantor Pos, dan Giro di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Sementara itu, jumlah satuan sambungan telepon (SST) yang telah terpasang di Kabupaten Ogan Komering Ulu sampai dengan desember 2010 adalah 1.149 SST untuk bisnis, 4.822 SST untuk rumah tangga, dan 15 SST untuk sosial. Sementara warung telekomunikasi (Wartelkom) yang beroperasi dalam wilayah Kantor UPP Baturaja pada bulan Desember 2010 berjumlah 2 dengan banyaknya sambungan 6 SST.

(8)

Peluang Investasi Daerah 8 Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Sumbawa menurut draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 – 2032 adalah sebagai berikut:

B.5 Kawasan lindung

Kawasan lindung yang dimaksud adalah kawasan hutan lindung, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya serta kawasan rawan bencana alam. Pada tabel berikut dijelaskan lebih detail mengenai kawasan peruntukan dan lokasinya di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Tabel B-6 Kawasan Lindung Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

No Kawasan Lindung Lokasi Luas

[ha] Keterangan

1. Hutan Lindung Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Lengkiti (Bukit Nanti)

55.698 Kemiringan lereng >40% atau berada pada ketinggian 2000 m dpl atau jenis tanah bersolum dangkal

2. Kawasan Perlindungan Setempat

Sempadan sungai Sepanjang Sungai Ogan dan sistim anak-anak sungai lainnya (ada sekitar 61 anak sungai)

39.246 Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar pemukiman. Untuk sungai di kawasan pemukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi (10 – 15 meter) Sempadan

danau/waduk

Mata air/danau kecil lainnya Sama dengan kriteria sempadan sungai, 100 m untuk danau besar, 50 m untuk danau kecil, dan 10 – 15 m di kawasan pemukiman

Sekitar mata air Mata air/danau kecil lainnya 233 Radius 200 m dari sumber mata air Ruang terbuka

hijau kota (RTHK)

Ibukota Kabupaten, Ibukota Kecamatan, Kawasan

Perkotaan, Kawasan Industri

30 % dari luas wilayah kota

3. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya Suaka alam dan

marga satwa

Hutan Suaka, Gua Lubuk Hidung, Gua Tanjung Baru, Gua Putri, Gua Salabe, Batu Kabayan, Air Terjun Kambas, Air Terjun Tembulan, Air Kapayang, Air Panas Gemuhak

Cagar budaya dan ilmu pengetahuan

Bendali Rantau Kumpai (agrowisata), Bendali Mitra Ogan (Agrowisata)

Kawasan yang merupakan lokasi ba- ngunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami yang khas

Ogan, Lengkiti 3 suku asli Kabupaten Ogan

(9)

Peluang Investasi Daerah 9

No Kawasan Lindung Lokasi Luas

[ha] Keterangan

Taman wisata alam

Bukit Lesung Bintang Kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

5. Kawasan Rawan Bencana Alam

Tanah longsor Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Sepanjang Sungai Ogan dan anak-anak sungai

kemiringan 30-40 %, daerah aliran sungai (tebing/gigirsungai)

Banjir Sepanjang Sungai Ogan dan anak anak sungai Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Semidang Aji, Sinar Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang

dataran rendah (kemiringan 0-3 %)

Bencana gempa Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Lengkiti, Pengandonan dan Sosoh Buay Rayap

Pengaruh gempa vulkanik disekitar Pengunungan Bukit Barisan

Cagar alam geologi

Berada di kecamatan Baturaja Barat, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti dan

Kecamatan Semidang Aji

Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

B.6 Kawasan budidaya

Kawasan budidaya yang dimaksud adalah kawasan yang digunakan sebagai tempat kegiatan untuk melakukan/memenuhi suatu kegiatan ekonomi. Pada tabel berikut dijelaskan lebih detail mengenai kawasan peruntukan dan lokasinya di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Tabel B-7 Kawasan Budidaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan

1. Pertanian tanaman pangan

lahan basah Kec. Peninjauan dan Sinar Peninjauan

7.296 lahan kering Kec. Peninjauan, Kec. Lubuk Batang,

Kec. Lubuk Raja, Kec. Sinar Peninjauan, Kec. Lengkiti, Kec.

Semidang Aji, Kec. Pengandonan dan Kec. Sosoh Buay Rayap

12.789

(10)

Peluang Investasi Daerah 10

No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan

2. Hortikultura Kec. Peninjauan, Kec. Lubuk Batang, Kec. Baturaja Barat, Kec. Baturaja Timur, Kec. Sosoh Buay Rayap, Kec.

Muara Jaya, Kec. Lengkiti, Kec.

Semidang Aji, dan Kec. Pengandonan

15.832

3. Perkebunan Kec. Peninjauan, Lubuk Batang, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Baturaja Barat, dan Kec.

Baturaja Timur (sawit & karet)

52.334 Perkebunan swasta

Kec. Lubuk Raja, Kec. Peninjauan Kec. Sinar Peninjauan, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, Samidang Aji, Ulu Ogan, dan Lengkiti (karet & sawit);

Kec. Ulu Ogan, Lengkiti, Muara Jaya, Pengandonan, Sososh Buay Rayap, dan Semdiang Aji (kopi & lada)

191.379 Perkebunan rakyat

4. Hutan Produksi Hutan Produksi (HP) di Kec. Lubuk Batang, Lubuk Raja, Samidang Aji.

37.873 Hutan Produksi Terbatas (HPT) di

Kec. Samidang Aji, Muara Jaya, Ulu Ogan, Sosoh Buay Rayap, dan Lengkiti

32.630

5. Peternakan Sapi, kerbau, kambing & domba

Kecamatan Peninjauan, dan Sinar Peninjauan

Unggas seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

6. Budidaya Perikanan Alur sungai Ogan 330 Air tawar

7. Pertambangan dan Energi 138.076

Batu kapur, pasir kuarsa, galian pasir

Kec. Baturaja Barat, Kec. Semidang Aji, Kec. Baturaja Timur, Kec.

Pengandonan, Kec. Muara Jaya, Kec.

Lubuk Batang, Kec. Ulu Ogan, Kec.

Sososh Buay Rayap, Kec. Lengkiti, dan Kec. Peninjauan

Batu mulia Kec. Lengkiti, dan Kec. Sosoh Buay Rayap, dan Segera Kembang

jenis batuan rijang, obsidian, kristal kuarsa

Batubara Kec. Baturaja, Kec. Angandonan, Kec. Paninjauan

Minyak dan gas Kec. Paninjauan, Kec. Lubuk Batang, Kec. Semidang Aji, Kec. Sinar

Peninjauan

Panas bumi Kecamatan Ulu Ogan

8. Industri Kecamatan Baturaja Barat 800 Industri besar, dan sedang untuk

(11)

Peluang Investasi Daerah 11

No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan

pengolahan hasil pertanian 9. Pariwisata

Wisata alam Desa Padang Bindu Kecamatan Samidang Aji

Gua Putri Desa Ulak Lebar Kecamatan Ulu

Ogan

Air Terjun Kambas Desa Gunung Tiga Kecamatan Ulu

Ogan

Air Panas Gemuhak Wisata budaya Ogan (sekitar sungai Ogan),

Komering (sekitar sungai Komering), dan daya (sekitar daerah Lengkiti) Wisata agro Bendali di Rantau Kumpai Kec. Sosoh

Buay Rayap, dan Bendali Mitra Ogan di Kec. Lubuk Batang

10. Permukiman 8.207

Perdesaan Kawasan peruntukan permukiman perdesaan dikembangkan mengikuti pola pengembangan kawasan permukiman dengan dominasi mata pencaharian pada pertanian

(pertanian lahan basah, lahan kering, hortikultura, dan perkebunan rakyat) Perkotaan perkotaan Baturaja, Peninjauan,

Pengandonan, Batumarta II, Tanjung Lengkayap, Ulak Pandan, Lubuk Batang Baru, Penyandingan, Mendingin, Muara Saeh, dan Karya Mukti

11. Obyek Militer Baturaja (OMIBA)

Kecamatan Sosoh Buay Rayap, dan Kecamatan Lengkiti, dan sebagian wilayah Kecamatan Baturaja Barat, dan Baturaja Timur

24.859 Pertahanan, dan Keamanan (Latihan dan Pendidikan).

Jauh dari permukiman Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2012 - 2032

(12)

Peluang Investasi Daerah 12 Gambar B-1 Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering UluTahun 2012 -

2032

Sumber: Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun, 2012 - 2032

C. Peluang Investasi

Peluang investasi energi terbarukan di Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) dan pembangkit listrik tenaga air skala mikro (PLTMH).Kedua potensi energi tersebut berada di kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Ogan Ulu. PLTPB berada di Bukit Jambul Asahan, sedangkan potensi PLTMH adalah air terjun Kambas di Desa Ulak Lebar.Menurut Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, potensi panas bumi Bukit Jambul Asahan adalah sebesar 5 MWe, sedangkan potensi air terjun Kambas adalah sebesar 4,083 MW.

(13)

Peluang Investasi Daerah 13 C.1. Profil Peluang Investasi Pembangkit Listrik Menggunakan Energi Terbarukan

Beberapa Profil investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan tenaga air yang menjadi informasi penting bagi calon investor adalah sebagai berikut:

a. Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi

Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi menurut Undang-undang No.

27 Tahun 2003 adalah sebagai berikut:

 Survei pendahuluan

 Eksplorasi

 Studi kelayakan

 Eksploitasi

 pemanfaatan

Dari semua kegiatan di atas, pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan survei pendahuluan dan dapat melakukan eksplorasi, sedangkan kegiatan lainnya sepenuhnya dilakukan oleh badan usaha.Ijin eksplorasi untuk badan usaha adalah 3 tahun. Ijin tersebut dapat diperpanjang maksimum dua kali, dengan masa perpanjangan masing-masing satu tahun.Waktu maksimum yang diberikan pemerintah untuk melakukan uji kelayakan adalah 2 tahun. Ijin studi kelayakan hingga pemanfaatan energi panas bumi diberikan selama 30 tahun.

Gambar C-1 Kegiatan Operasional Panas Bumi

Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008 b. Harga jual listrik tenaga panas bumi1

1 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009

(14)

Peluang Investasi Daerah 14 Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di dalam wilayah usahanya dan penggunaan

energi ramah lingkungan, PT. PLN (Persero) ditugaskan untuk membeli tenaga listrik dari pembangkit listrik panas bumi. Pembelian tersebut dilaksanakan sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN (Persero). Daya listrik tenaga panas bumi dibeli oleh PT. PLN (Persero) dengan harga patokan tertinggi sebesar 9,70 sen USD/kWh.

c. Harga jual listrik tenaga air2

PT. PLN (Persero) wajib membeli tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan skala keeil dan menengah dengan kapasitas sampai dengan 10 MW atau kelebihan tenaga listrik (excess power) dari badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat guna memperkuat sistem penyediaan tenaga listrik setempat.

Penetapan harga pembelian listrik oleh PT. PLN adalah sebagai berikut:

 Rp. 656/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Menengah;

 Rp. 1.004/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Rendah.

Dimana F merupakan faktor insentif sesuai dengan lokasi pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (Persero).Untuk wilayah Sumatera ditetapkan F = 1,2sehingga tenaga listrik yang dihasilkan oleh air terjun Kambas dapat dijual kepada PLN dengan harga:

 Rp 656/kWh x 1,2 = Rp 787,2/kWh jika terkoneksi pada tegangan menengah, dan

 Rp 1.004/kWh x 1,2 = Rp 1.204,8/kWh jika terkoneksi pada tegangan rendah.

d. Kondisi lahan investasi pembangkit listrik tenaga air terjun Kambas

Secara spesifik air terjun Kambas di Desa Ulak Lebar, Kecamatan Uluogan, Kabupaten OKU, terdiri dari tiga level.Masing-masing level memiliki ketinggian berbeda. Level satu air terjun dengan ketinggian sekitar 40 meter, level kedua sekitar 12 meter, dan level ketiga ketinggian sekitar 8 meter. Level ketiga air terjun kambas inilah yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat yang dialirkan melalui pipa. Jarak Desa Ulak Lebar berkisar 1 kilometer dari air terjun Kambas.

Air terjun Kambas dikelilingi oleh perbukitan dan hutan serta terdapat bebatuan besar yang tak rata. Sedangkan air yang mengalir dari air Terjun Kambas ini menuju sungai Ogan. Lokasi air terjun Kambas berada dalam kawasan hutan lindung dan tidak terdapat pemukiman

2 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 4 Tahun 2012

(15)

Peluang Investasi Daerah 15 penduduk, memiliki ketinggian 425 meter di atas permukaan laut dengan koordinat

04006.765° S dan 103044.785° E.

e. Investasi dibidang pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan pembangkit listrik tenaga air bukan merupakan daftar negatif investasi menurut Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan dibidang Penanaman Modal.

C.2. Peluang Pasar

Pada tahun 2011 rasio elektrifikasi diKabupaten Ogan Komering Ulu adalah 86%, yang berarti 14%

desa di kabupaten tersebut belum teraliri listrik PLN. Desa-desa tersebut merupakan peluang pasar bagi investor pembangkit listrik. Pada tabel berikut merupakan keterangan desa yang belum mendapatkan aliran listrik.

Tabel C-1 Desa Yang Belum Mendapatkan Listrik di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2012 No Desa Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga

1 Merbau Lubuk Batang 400

2 Panai Makmur Sumidang Aji 300

Total 700

Sumber: berbagai sumber

Sedangkan pangsa pasar yang berada di sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah desa-desa yang berada pada kabupaten-kabupaten di sekitar kabupaten Ogan Komering Ulu, yaitu:

Tabel C-2 Jumlah Desa yang Belum Terjangkau Jaringan Listrik PLN di Sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu Hingga Tahun 2011

No Kabupaten Jumlah Desa

1 Ogan Komering Ulu Selatan 105

2 Ogan Ilir 78

3 Musi Rawas 68

4 Ogan Komering Ulu Timur 39

5 Ogan Komering Ilir 38

6 Banyuasin 123

Total 451

Sumber: Antara News.com

(16)

Peluang Investasi Daerah 16 Jika diasumsikan jumlah kepala keluarga setiap desa adalah 300, dan setiap keluarga

membutuhkan daya terpasang minimal 500 W, maka peluang pasar bagi investor adalah 68 MW, dengan rincian sebagai berikut:

Peluang pasar di Kabupaten Ogan Komering Ulu:

(300 KK + 400 KK) x 500 W = 350.000 W = 0,35 MW

Peluang pasar di kabupaten sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu 451 desa x 300 KK x 500 W = 67.650.000 = 67,65 MW

C.3. Ketersediaan Lahan

Pembangkit listrik tenaga panas bumi

Menurut UU No 27 tahun 2003, luas wilayah kerja untuk eksplorasi yang dapat diberikan untuk satu IUP Panas Bumi tidak boleh melebihi 200.000 (dua ratus ribu) hektar. Pembangkit panas bumi hanya membutuhkan lahan seluas 3,5 km2 per Giga Watt3. Sehingga luas wilayah yang dibutuhkan untuk mengembangkan pembangkit sebesar 5 MWe adalah 0,005 GW x 3,5 km2/GW = 0,0175 km2 (1,75 ha). Kebutuhan lahan dengan luas kurang dari seperlima kilometer persegi tersebut, dengan posisi di sekitar mata air panas, masih tersedia dan dapat dikuasai oleh investor pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Pembangkit listrik tenaga air (mikro hidro)

Kebutuhan lahan untuk PLTA bergantung pada besarnya debit air, dan potensi maksimum daya listrik yang akan dibangkitkan. Wilayah disekitar air terjun dengan radius 1 kilometer, dan tidak terdapat pemukiman sehingga ketersediaan lahan memungkinkan untuk pembuatan bendungan.

C.4. Besaran Investasi

Pembangkit listrik tenaga panas bumi

Berdasarkan data yang didapat, besaran nilai investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi pada tahun 2008 adalah sebesar USD 2,770 untuk setiap KiloWatt daya yang akan dihasilkan.

Rincian biaya investasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

3 www.indoenergo.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi_5643.html

(17)

Peluang Investasi Daerah 17 Tabel C-3 Biaya yang Dibutuhkan Dalam Industri Panas Bumi

Biaya Investasi Satuan

[USD/kW]

A. Biaya Eksplorasi 150,00

B. Biaya Pengembangan Lapangan 2.620,00

Perizinan 20.00

Pemboran sumur produksi 750.00

Sistem pengelolaan uap 250.00

Pembangkit listrik dan konstruksi 1,500.00

Transmisi 100.00

Total keseluruhan (A + B) 2.770,00

Biaya Operasi dan Pemeliharaan

C. Biaya operasi dan pemeliharaan US¢ 2.2/kWh

Sumber: M&E, Vol. 6 No. 4, Desember 2008

Jika seluruh potensi panas Bukit JambulAsahan di eksploitasi untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik setiap tahun, maka investasi yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi tersebut adalah 2,770 [USD/kW] x 5,000 [kWe] = USD13,850,000 dengan biaya tambahan untuk operasi, dan pemelihaaran sebesar 0.022 [USD/kWh] x 5,000 [kWe] = 110 [USD/hour].

Pembangkit listrik mikro hidro

Pada tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Ogan Komiring Ulu telah menghitung biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk memanfaatkan potensi air terjun Kambas adalah sebesar 1,5 miliar Rupiah. Berikut tabel rincian biaya/besaran investasi yang dibutuhkan.

Tabel C-4 Biaya yang Dibutuhkan untuk Pembangunan PLTA Air Terjun Kambas Tahun 2006

No Deskripsi Biaya Investasi

[Rp]

1. Pekerjaan Langsung

Persiapan 50.000.000

(18)

Peluang Investasi Daerah 18

No Deskripsi Biaya Investasi

[Rp]

Pekerjaan sipil 400.000.000

Elektro-Mekanikal 100.000.000

Distribusi 450.000.000

Sambungan pelanggan 100.000.000

Lain-lain 110.000.000

2. Pekerjaan Tidak Langsung

Desain 15.000.000

Supervisi 60.000.000

Manajemen 75.000.000

3. Pajak 140.000.000

Total 1.500.000.000

Sumber: Sriwijaya Post Mobile, 20 Februari 2012.

C.5. Ketentuan Investasi di Provinsi, Hukum, dan Peraturan Terkait

Beberapa hukum dan peraturan yang terkait dengan investasi Pembangkit Listrik Tenaga panas bumi adalah:

1. Undang-undang No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi.

Beberapa hal yang diatur oleh Undang-undang ini antara lain penguasaan pertambangan panas bumi; kewenangan pengelolaan pertambangan panas bumi; wilayah kerja kegiatan oprasional, dan pengusahaan; perizinan, dan hak, dan kewajiban pemegang izin usaha pertambangan panas bumi.

2. Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lain kebijakan dasar penanaman modal; bentuk badan usaha, dan kedudukan; perlakuan terhadap penanaman modal;

ketenagakerjaan; bidang usaha; hak, kewajiban, dan tanggung jawab penanam modal;

fasilitas penanaman modal; penyelenggaraan urusan penanaman modal; kawasan ekonomi khusus; dan ketentuan peralihan.

3. Undang-undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi.

(19)

Peluang Investasi Daerah 19 Beberapa hal yang diatur pada Undang-undang ini antara lain kebijakan energi, dan dewan

energi nasional; pengelolaan energi; kewenangan pemerintah, dan pemerintah daerah serta ketentuan peralihan.

4. Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

Beberapa hal yang diatur pada undang-undang ini antara lain rencana umum ketenagalistrikan, usaha ketenagalistrikan, perizinan, penggunaaan tanah, harga jual, sewa jaringan, dan tarif tenaga listrik.

5. Peraturan Pemerintah N.o 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi.

Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tahapan kegiatan usaha panas bumi;

lelang wilayah kerja, Izin Usaha Pertambangan panas bumi (IUP), hak dan kewajiban pemegang IUP, data panas bumi, dan ketentuan peralihan.

6. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.

Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat, pelaksanaan konservasi energi, kemudahan, insentif dan disinsentif.

7. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kawasan Hutan.

Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan (pembangunan instalasi pembangkit listrik), izin penggunaan kawasan, monitoring, dan evaluasi.

8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009 tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik Panas Bumi.

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 4 Tahun 2012 tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT PLN (Persero) dari Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah atau Kelebihan Tenaga Listrik.

10. Peraturan Menteri Perindustrian No. 04/M-IND/PER/1/2009 tentang Pedoman Penggunaan Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

Beberapa hal yang diatur pada peraturan ini antara lain tingkat komponen dalam negeri infrastruktur ketenagalistrikan, pelaksanaan pembangunan, penilaian besaran TKDN, dan referensi pengadaan barang dan jasa.

(20)

Peluang Investasi Daerah 20

Gambar

Tabel B-1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Ogan Komering Ulu   Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tabel B-2 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kabupaten Ogan Komering Ulu  Berdasarkan Kecamatan, Tahun 2010
Tabel B-3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan  di Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2010
Tabel B-5 Pelanggan Pemakai Listrik Menurut Jenis Tarif di Kabupaten  Ogan Komering Ulu, Tahun 2006 - 2010
+6

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya kami meminta kepada Saudara-saudara untuk mengambil / mendownload Adendum Dokumen Pengadaan dimaksud untuk keperluan Penyampaian Ulang Dokumen Penawaran

• If you want to end a line or scribbled path, let go of the mouse button. 5) To make the path mimic an exit efect, set an efect option ater the motion path to fade the item (select

Menurut Dendawijaya (2009) secara umum mengemukakan bahwa modal bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas modal inti atau primary capital dan modal

(1996) pada dasarnya sebuah robot bawah laut yang dikendalikan oleh operator ROV, untuk tetap dalam kondisi yang aman, pada saat ROV bekerja di lingkungan yang berbahaya [11]..

Kemungkinan tipe mineralisasi emas yang berkembang di daerah penelitian dengan didasarkan pada asosiasi geokimia unsur (Au, As, Cu, Pb, Zn, Ag, Sb, dan Hg) dan ditunjang

Tiga hari sebelum sakit penderita mengaku makan siang di warung pinggir jalan yang dekat dengan tempat pengumpulan sampah sementara.. Pemeriksaan

Sehubungan dengan dilakukannya penelitian untuk menempuh sidang akhir yang berjudul Uji Efektivitas Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau ( Acorus calamus L.) Sebagai Nefroprotektor

Perubahan Nama Tertanggung/Peserta dan/atau Penerima Manfaat Persyaratan/Dokumen yang Harus Diserahkan ke Kantor Pusat: dan/atau Pihak Berwenang dari/yang ditunjuk oleh Pemegang