• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROVINSI SUMATERA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROVINSI SUMATERA SELATAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 42 TAHUN 2018

TENTANG

PENERAPAN TRANSAKSI NON TUNAI PADA PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PRABUMULIH,

Menimbang a. bahwa agar pencegahan korupsi dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebagai pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, perlu dilakukan percepatan implementasi transaksi non tunai pada pemerintah daerah;

b. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/1867/SJ tanggal 17 April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, perlu menetapkan kebijakan implementasi transaksi non tunai pada pemerintah daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Penerapan Transaksi Non Tunai Pada Pemerintah Kota Prabumulih.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Prabumulih (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4113);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

(2)

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah

(3)

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

(4)

Republik Indonesia Nomor 5272);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

16. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 465);

19. Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Prabumulih Tahun 2012 Nomor 3).

(5)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENERAPAN TRANSAKSI NON TUNAI PADA PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Prabumulih.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Prabumulih.

3. Walikota adalah Walikota Prabumulih.

4. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/

pengguna barang yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/

pengguna barang.

6. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya.

7. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD.

8. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

9. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung- jawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada unit kerja SKPD.

(6)

10. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

11. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan pada pemerintah daerah.

12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

13. Rekening Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.

14. Transaksi Non Tunai adalah pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan instrument berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet, giro, uang elektronik atau sejenisnya.

BAB II

ASAS DAN TUJUAN Pasal 2

(1) Penerapan transaksi non tunai dalam pengelolaan APBD Pemerintah Kota Prabumulih dilaksanakan berdasar asas:

a. efisiensi;

b. keamanan; dan c. manfaat.

(2) Efisiensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah transaksi non tunai dilaksanakan secara cepat dan tepat dengan menghemat waktu, tenaga dan biaya.

(7)

(3) Keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah transaksi non tunai memberikan jaminan atas keamanan kepada semua pihak yang berkepentingan dalam penerimaan daerah dan pengeluaran daerah.

(4) Manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah transaksi non tunai harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan daerah dan semua pihak yang berkepentingan dalam penerimaan daerah dan pengeluaran daerah.

Pasal 3

Tujuan ditetapkannya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman penerapan transaksi non tunai di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih dalam rangka mewujudkan pengelolaan APBD yang cepat, akurat, aman, efisien, transparan, dan akuntabel serta mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang yang berpotensi tindak pidana korupsi.

BAB III RUANG LINGKUP

Pasal 4

(1) Penerapan transaksi non tunai di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih meliputi :

a. penerimaan daerah; dan b. pengeluaran daerah.

(2) Transaksi penerimaan dan pengeluaran daerah non tunai diakomodir melalui aplikasi dan layanan yang disediakan oleh pihak perbankan secara daring.

Pasal 5

(1) Transaksi non tunai terhadap penerimaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a terdiri dari :

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD);

b. Pendapatan Transfer; dan

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

(8)

(2) Transaksi non tunai untuk penerimaan pendapatan asli daerah terdiri dari pendapatan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.

(3) Transaksi non tunai untuk penerimaan pendapatan transfer terdiri dari pendapatan transfer pemerintah pusat dan transfer pemerintah provinsi, serta bantuan keuangan.

(4) Transaksi non tunai untuk penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari pendapatan hibah dan pendapatan lainnya.

Pasal 6

(1) Transaksi non tunai terhadap pengeluaran daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. belanja tidak langsung; dan b. belanja langsung.

(2) Transaksi non tunai untuk belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga.

(3) Transaksi non tunai untuk belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang/jasa, dan belanja modal.

BAB IV

TRANSAKSI PENERIMAAN NON TUNAI Pasal 7

Transaksi penerimaan daerah berupa pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, sepenuhnya dilakukan dengan transaksi non tunai melalui mekanisme pemindahbukuan ke rekening kas umum daerah.

Pasal 8

(1) Transaksi penerimaan daerah berupa pendapatan asli daerah, dapat dilakukan dengan transaksi non tunai melalui :

(9)

a. Direct payment di teller Bank Sumsel Babel/Kantor Pos; dan

b. E-Payment (mobile banking/internet banking/ATM/

EDC/e-money).

(2) Transaksi penerimaan pendapatan asli daerah berupa pajak daerah dan retribusi daerah dapat dilakukan secara tunai dengan batasan maksimum transaksi sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah).

Pasal 9

Biaya jasa layanan perbankan yang timbul atas transaksi penerimaan pendapatan asli daerah dibebankan kepada subyek pajak/retribusi daerah atau pihak yang melakukan penyetoran dana.

BAB V

TRANSAKSI PEMBAYARAN NON TUNAI Pasal 10

Transaksi pembayaran belanja tidak langsung berupa belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, dan belanja bantuan keuangan, serta belanja langsung berupa belanja pegawai dan belanja modal, sepenuhnya dilakukan dengan transaksi non tunai melalui mekanisme penerbitan SP2D LS, pemindahbukuan (CMS), atau menggunakan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), cek, bilyet, giro, uang elektronik atau sejenisnya.

Pasal 11

(1) Pembayaran yang dapat dikecualikan melalui transaksi non tunai terdapat pada belanja barang/jasa dan belanja tidak terduga meliputi :

a. pembayaran uang transport lokal atau uang saku kehadiran peserta sosialisasi/workshop/bimbingan teknis dan sejenisnya;

b. pembayaran untuk korban bencana alam dan pembelian barang keperluan penanggulangan bencana alam;

c. pembayaran rekening listrik, telepon, dan air;

(10)

d. pembayaran belanja makan dan minum rapat yang dilaksanakan di luar daerah atau dalam rangka tinjauan lokasi; dan

e. pembayaran belanja barang/jasa kurang dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

(2) Pembayaran yang dilakukan secara kolektif (lebih dari satu rekening tujuan penerima) kepada ASN/PHL, pihak ketiga atau masyarakat, seperti uang perjalanan dinas, uang transport, uang saku, honor peserta, honor kegiatan, atau sejenisnya dapat diakomodir melalui rekening penampungan pada ASN pelaksana kegiatan atau pihak ketiga/masyarakat yang masuk dalam kegiatan tersebut.

(3) Bendahara Pengeluaran atau Bendahara Pengeluaran Pembantu harus melengkapi dan menyimpan bukti sah dan lengkap atas pembayaran yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 12

Setiap ASN/PHL dan pihak ketiga sebagai mitra kerja dihimbau memiliki rekening pada PT Bank Sumsel Babel selaku bank yang ditunjuk oleh Walikota Prabumulih sebagai tempat penyimpan uang kas daerah dan sebagai bank mitra pelaksana transaksi non tunai di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih.

Pasal 13

Biaya jasa layanan perbankan yang timbul atas pemindahbukuan dana yang dilaksanakan oleh Bendahara Pengeluaran atau Bendahara Pengeluaran Pembantu dibebankan kepada pihak penerima dana.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 14

(1) Penerapan transaksi penerimaan dan pengeluaran daerah non tunai secara penuh akan diatur lebih lanjut menunggu kesiapan infrastruktur yang dimiliki PT Bank

(11)

Sumsel Babel sebagai bank mitra pelaksana transaksi non tunai di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih.

(2) Berkaitan dengan penerapan transaksi pengeluaran daerah non tunai secara penuh maka akan dilakukan penyesuaian besaran Uang Persedian (UP) pada setiap SKPD.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 15

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Prabumulih.

Ditetapkan di Prabumulih

pada tanggal 13 Agustus 2018 Pj. WALIKOTA PRABUMULIH,

d.t.o

H. RICHARD CHAHYADI

Diundangkan di Prabumulih

pada tanggal 13 Agustus 2018 SEKRETARIS DAERAH

KOTA PRABUMULIH, d.t.o

H. M. KOWI

BERITA DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2018 NOMOR 42

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah