• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan penjual bakso: Studi kasus di Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendapatan penjual bakso: Studi kasus di Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta."

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

v.i

INTI SARI

Berkembangnya sektor informal di Indonesia, selain berperan sebagai pehampung tenaga kerja yang tidak terse-rap oleh sektor formal, sekaligus juga ,sebagai pendorong berkembangnya sektor jasa dan produksi. Bila dikaitkan dengan Trilogi Pembangunan Indonesia, maka penampungan tenaga kerja oleh sektor informal dan berkembangnya sektor ,jasa dan produksi, termasuk dalam pemerataan pendapatan.

Mengingat peranan sektor informal, perlu kiranya mengetahui tentang pendapatan tenaga kerja, khususnya pendapatan penjual bakso. Penelitian ini bertujuan : ingin mengetahui hubungan antara pendapatan dengan umur, status kawin, beban tanggungan, pendidikan, cara dan lama berjualan dan jam kerja. Selain itu juga ingin mengetahui seherapa jauh hubungan antara variabel terpengaruh dan beberapa variabel pengaruh, serta berapakah besarnya nilai hubungan tersebut.

Responden penelitian ialah penjual bakso yang berope- . rasi di Kecamatan Gondomanan Kotamadya Yogyakarta.

Pengam-bilan responden dilakukan dengan cara mendaftar semua penjual bakso yang beroperasi di Kecamatan Gondomanan. Semua penjual bakso yang berjualan secara menetap dipilih • sebagai responden, yaitu sebanyak 48 orang, sedang 152 orang penjual keliling dipilih secara acak dengan sistim undian.

Data dikumpulkan melalui wawancara langsung. Wawancara dilakukan secara terstruktur, maksudnya pengumpulan data berpedoman pada kuesioner. Analisis yang dipakai ialah tabel silang, kai kuadrat dan koefisien kontingensi_

Hasil penelitian menunjukkan : semakin tua umur, semakin banyak beban tanggungan,- semakin tinggi pendidikan, semakin lama berjualan dan semakin panjang jam kerja,

semakin tinggi pendapatan mereka. Pendapatan mereka yang berjualan secara menetap lebih tinggi dari mereka yang

berkeliling, demikian juga pendapatan mereka yang bersta-- tus kawin lebih tinggi dari pendapatan mereka yang belum kawin. Ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan mereka menurut klasifikasi cara berjualan, status kawin, . beban tanggungan dan jam kerja, namun menurut klasifikasi

umur, pendidikan dan lamanya berjualan ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai pendapatan mereka. Hubungan antara pendapatan dengan beban tanggugan dan jam kerja agak erat, hal ini dapat dilihat dari koefisien

kontingensinya yaitu sebesar K=0.20 dan K=0.33, namun hubungan antarapendapatan dengan umur, pendidikan dan lama berjualan ternyata tidak erat, hal ini ditunjukkan dengan koefisien kontingensinya yang kecil, yaitu sebesar K=0.05, K=0.04 dan K=0.02.

(2)

ABSTRACT

The development of informal sector in Indonesia, has some roles as receiving-station of the employees whose have not been taken by an formal sector, but beside those, this has too some roles as a supporter for the

developmental of some product and service sectors. If

this was interlaced with the "Trilogir Pembangunan

Indonesia", sothat, the receiving-station of the employees

and the developmental of the

a

.oduct and service sectors,

will be included in the spreading of the revenue.

For the roles of this sector (informal-sector), it was n e c e s s a r y t o k n o w a b o u t t h e e m p l o y e e s ' s r e v e n u e , especcially about revenue of "Penjual Bakso" (the saler of bakso), this research have some porposes as the following

section : for knowing about the relationship between the

r e v e n u e a n d a g e s , m a rr i a g e s t a t us , f r e e d o m

o f

responsebility, education, manner, and time

of

saling, and

so time of working. This also for knowing about the "how long relation of the independent variable and dependent

variable have been there "and" how

of

the alue of this".

This respondent of this research is "penjual bakso" in kecamatan GondoRanan, Kotamadya Yogyakarta. The taking of this responden was done by registration, that was acted

for all of the b.akso saler who operates in Kecamatan

Gondomanan. All of them whose operate fixely will be chosen as the respondent, these are 48 men, whereas 152 men of the unfixing saler will be chosen randomly.

The data will be collected by the direct enterviewing. This will be done structurely, it means that the data

colector will oriented on the questioner. Analisis that has been used is a cross table, "Kai Kuadrat" and

Contingency-coefficient.

T h e r e s u l t s h o w s t h a t : t h e o l d e r , t h e m o r e responsibility, the higher education, the longer sale and time of working, so the higher revenue will be obtained, the revenue of them whose are fixing saler will be higher than whose are unfixing saler. Also the revenue of them whose have been marriage will be higher than of them whose have not been marriage.There are different tiation between their revenue significantly, if was seen from the

classification of their manner of their saling, of

marriage status, of responsibility freedom; and of time of working, but if was seen from the classification of their old, of education and of the long of their sale, in fact will not be differentiation between their revenue

significantly. The relationship between the revenue and responsibility, and time of working will exist solidly, so its been seen from their contingency coeficient that are K= 0,20 and K=0,33, but the relation between their revenue and age, education, time of saling, in fact has been u n s o l i d , i t s b e e n s h o w e d f r o m t he i r c o n t i n g e n c y coeficient that are K= 0,05, K=0,04 and K=0,02.

viii

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)

Referensi

Dokumen terkait

Obyek 2 (Bukit Kapur Jaddih Bangkalan) Pada obyek 2 tidak dilakukan perhitungan volume dengan pengukuran dimensikarena bentuknya yang tidak beraturan.Perhitungan

Teman-teman kos dan teman-teman seperjuangan saya, Erdina Maya, Henni Pratiwi, Levina Santoso, Natalia Cynthia, dan Yonada Kusumaningtyas yang juga telah memberikan semangat,

Manajemen proyek perangkat lunak merupakan bagian yang penting dalam pembanguan perangkat lunak [1], oleh sebab itu dibutuhkan manajemen proyek dalam perancangan

Hal ini menunjukkan bahwa, rerata perbedaan penurunan waktu tempuh kelincahan menggiring bola dalam permainan futsal sebelum pelatihan antar kedua kelompok tidak

karya jurnalistik tentang Kegiatan Konservasi Alam & Pariwisata Alam  Partisipasi dalam diskusi  Kemampuan menjelaskan tahapan dan cara peliputan Kegiatan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2014 Tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Gelar Lulusan

• Seperangkat alat yang terdiri dari hardware dan software untuk membuat gambar, grafik atau citra realistik untuk seni, game komputer, foto dan animasi komputer (Hearn &

Untuk mempermudah perancangan alat, pada rangkaian saya ini menggunakan power supply 12 volt yang telah ada dipasaran.Tetapi mikrokontroler hanya membutuhkan tegangan 5